• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TEHAHAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Tehahap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Bei Periode 2008-2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TEHAHAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Tehahap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Bei Periode 2008-2012."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TEHAHAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

GO PUBLIC DI BEI PERIODE 2008-2012

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Strata 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Oleh : Ratih Sulistyowati

B100110025

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca Naskah Publikasi dengan judul:

“ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BEI PERIODE 2008-2012”

Yang ditulis oleh:

RATIH SULISTYOWATI, B100110025

Penandatangan berpendapat bahwa Naskah Publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima

Surakarta, Januari 2015 Pembimbing Utama

(3)

iii ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja keuangan yang diukur dengan menggunakan variabel current ratio ( CR ), debt to equity ratio ( DER ), return on assets ( ROA ), return on equity ( ROE ), price earning ratio ( PER ), dan earning per share ( EPS ) berpengaruh secara bersama-sama terhadap return saham. Serta untuk mengetahui diantara variabel-variabel tersebut manakah yang paling dominan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

Metode alat analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Pengujian dilakukan dengan uji t, uji F dan koefisien determinasi ( ). Sampel penelitian adalah 37 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Analisis hasil regresi dilakukan setelah model tidak mengalami gejala asumsi klasik seperti multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa current ratio ( CR ), debt to equity ratio ( DER ), return on assets ( ROA ), return on equity ( ROE ), price earning ratio ( PER ), dan earning per share ( EPS ) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return saham sehingga H1 diterima. Earning per share ( EPS ) berpengaruh paling dominan terhadap return saham sehingga H2 ditolak.

(4)

1 PENDAHULUAN

Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi di era globlalisasi saat ini tidak menjadikan jarak dan waktu sebagai hal yang menghambat seseorang untuk dapat berusaha memperoleh keuntungan dari berinvestasi saham, Malintan ( 2012 ). Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dan dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Proses pencarian keuntungan dengan melakukan investasi ini adalah sesuatu yang membutuhkan analisis dan perhitungan mendalam dengan tidak mengesampingkan prinsip kehati-hatian. Pentingnya sikap hati-hati merupakan modal penting bagi para investor dalam melakukan investasi.

Ekspektasi dari para investor dalam berinvestasi adalah mendapatkan keuntungan maksimal dengan resiko tertentu yang harus ditanggung investor tersebut. Kristina dan Sriwidodo (2012) menyatakan bahwa saham adalah instrumen investasi yang paling banyak diminati para investor karena mampu memberikan tingkat pengembalian atau return tertentu. Apabila para investor berinvertasi dalam saham, maka tingkat keuntungan yang diperoleh diistilahkan dengan return saham.

(5)

2

Keberadaan pasar modal di suatu negara bisa menjadi acuan untuk melihat tentang bagaimana kegairahan atau dinamisnya bisnis dalam suatu negara tersebut. Pasar modal juga mempunyai pengertian yang abstrak yang memepertemukan calon pemodal ( investor ) dengan emiten yang membutuhkan dana jangka panjang yang transderable ( Suad Husnan:1996 ). Bagi emiten pasar modal merupakan salah satu alternatif untuk memperoleh dana eksternal jangka panjang untuk membiayai dana operasional perusahaan. Kebutuhan dana akan sangat besar jika perusahaan mengalami peningkatan.

Menurut Santoso ( 2004 ) untuk dapat menilai kinerja perusahaan sehingga dapat dikatakan efisien atau tidak, salah satu indikator yang dapat menentukannya adalah dengan pengungkapan laporan keuangan, karena dalam laporan keuangan akan didapat informasi yang sangat penting yang dapat menjelaskan keadaan suatu perusahaan , baik keadaan posisi keuangan maupun kinerja.

Analisis laporan keuangan penting dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Maith ( 2013 ) untuk mengetahui apakah laporan keuangan dalam kondisi baik dapat dilakukan berbagai analisa, salah satunya adalah analisis rasio. Rasio keuangan dalam penelitian ini dapat dilihat dari aspek likuiditas, solvabilitas, probabilitas, dan aktivitas terhadap perusahaan.

(6)

3

mengggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Semakin besar rasio ini semakin likuid perusahaan.

Untuk analisis solvabilitas atau leverage, di ukur dengan menggunakan variabel debt to equity ratio ( DER ). Menurut Kasmir ( 2012 : 158 ) DER merupakan rasio yang digunakan untuk membandingkan total hutang dengan seluruh ekuitas.

Untuk analisis probabilitas, di ukur dengan menggunakan variabel return on assets ( ROA ) dan return on equity ( ROE ). Sudana ( 2011) ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak. Sedangkan ROE menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan.

Untuk analisis rasio aktivitas, variabel yang digunakan adalah Price Earning Ratio ( PER ). Untuk memperoleh tingkat pengembalian, faktor lain

yang perlu diketahui dalam mempengaruhi return saham perusahaan seperti kinerja keuangan di indikatori oleh Earning Per Share ( EPS ). Menurut Darmadji dan Fakhruddin ( 2001 ) Earning per share ( EPS ) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan atau return yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham.

(7)

4

dipilih sebagai objek penelitian dikarenakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terdiri dari berbagai macam sub sektor sehingga dapat mencerminkan reaksi pasar modal secara keseluruhan. Perusahaan manufaktur merupakan industri sekunder yang menciptakan produksi buatan pabrik dan dilakukan secara besar-besaran.

Berdasarkan sumber hasil penelitian sebelumnya, maka diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai kinerja keuangan yang dilihat dari aspek likuiditas, solvabilitas, probabilitas, dan aktivitas terhadap rerutn saham. Dalam penelitian ini variabel yang akan digunakan adalah variabel current ratio ( CR ), debt to equity ratio ( DER ), return on assets ( ROA ), return on equity ( ROE ), price earning ratio ( PER ) serta earning per share ( EPS ) dalam mempengaruhi return saham.

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang maka penulis mengambil judul: “ ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC di BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2008 – 2012.

LANDASAN TEORI 1. Current Ratio ( CR )

(8)

5

Current ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek, karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang.

Current Ratio = 2. Debt to Equity Ratio ( DER )

Salah satu yang dinilai dalam mengukur kinerja perusahaan adalah aspek leverage atau utang perusahaan. Utang merupakan komponen penting dalam perusahaan, khususnya merupakan sumber dari pendanaan. Penurunan kinerja sering terjadi karena perusahaan memiliki utang yang cukup besar dan kesulitan dalam memenuhi kewajiban tersebut.

Debt To Equity Ratio = 3. Return On Assets ( ROA )

Return On Assets ( ROA ) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang penting digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan aktiva yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba ( Tandelilin, 2001: 240 ).

(9)

6

Return On Assets = 4. Return On Equity ( ROE )

Sawir ( 2012 ) rasio ini memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri ( net worth ) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. ROE menunjukkan rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut sebagai rentabilitas usaha.

Return On Equity = 5. Price Earning Ratio ( PER )

Price Earning Ratio menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan laba ( Darmaji, 2001: 139 ). Sedangkan menurut Ang ( 1997: 24 ), “price earning ratio merupakan

perbandingan antara harga pasar suatu saham dengan earning per share ( EPS ) dari saham yang bersangkutan”.

Price Earning Ratio =

6. Earning Per Share ( EPS )

Menurut Darmadji dan Fakhruddin ( 2001 ) Earning per share ( EPS ) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan atau return yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham.

(10)

7

diterima pemegang saham. Hal ini akan menarik investor membeli saham perusahaan tersebut yang mengakibatkan harag saham meningkat dan return akan meningkat pula.

Earning Per Share =

7. Return Saham

Menurut Tandelilin ( 2010:102 ) return adalah tingkat pengembalian yang diperoleh atas waktu serta resiko terhadap investasi yang telah dilakukan. Menurut Brigham et al. ( 1999:192 ) pengertian dari return adalah mengukur kinerja keuangan dari suatu investasi. Menurut

Jones ( 2000:124 ) return adalah pendapatan dan laba yang dicapai.

Komponen return terdiri dari capital gain ( loss ) dan yield. Capital gain ( loss )yaitu kenaikan ( penurunan ) harga suatu saham yang bisa memberikan keuntungan ( kerugian ) bagi investor. Sedangkan yield merupakan komponen yang mencerminkan aliran kasatau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari sautu investasi saham.

Jogiyanto ( 2003 ) return saham di ukur dengan menggunakan rumus :

=

METODE PENELITIAN

(11)

8

periode tahun 2008-2012. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data observasi dengan data sekunder berupa laporan keuangan.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur terdaftar di BEI. Dari proses pengumpulaan data di peroleh hasil yaitu perusahaan sampel sebanyak 33 perusahaan industri yang menerbitkan laporan keuangannya di bursa efek Indonesia selama kurun waktu 2008-2012.

HASIL PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang di ukur menggunakan variabel Current Ratio ( CR ), Debt to Equity Ratio ( DER ), Return On Assets ( ROA ), Return On Equity ( ROE ), Price Earning Ratio ( PER ), dan Earning Per Share terhadap Return Saham perusahaan Manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008-2012. Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Pembahasan Uji Hipotesis I

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada penelitian ini, dapat diperoleh hasil bahwa Current Ratio ( CR ), Debt to Equity ratio ( DER ), Return On Assets ( ROA ), Return On Equity ( ROE ), Price Earning Ratio ( PER ) dan Earning Per Share ( EPS ) berpengaruh

signifikan terhadap Return Saham secara simultan ( bersama-sama ). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa :

(12)

9

ROA ), Return On Equity ( ROE ), Price Earning Ratio ( PER ) dan Earning Per Share ( EPS ) secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap Return Saham. Diterima.

Hal tersebut menggambarkan bahwa investor memiliki berbagai pertimbangan pada saat memutuskan untuk berinvestasi pada saham perusahaan tertentu. Pertimbangan tersebut tidak hanya pada satu faktor saja, tetapi berdasarkan beberapa faktor seperti Current ratio ( CR ), Debt to Equity Ratio ( DER ), Return On Assets ( ROA ), Return On Equity ( ROE ), Price Earning Ratio ( PER ), dan Earning Per Share ( EPS ).

Hal ini dibuktikan dengan F hitung sebesar 3,318 dengan tingkat signifikan 0,004 atau dengan kata lain bahwa CR, DER, ROA, ROE, PER, EPS secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. 2. Pembahasan Uji Hipotesis 2

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial dalam penelitian ini, diantara variabel Current Ratio ( CR ), Debt to Equity ratio ( DER ), Return On Assets ( ROA ), Return On Equity ( ROE ), Price Earning Ratio ( PER ) dan Earning Per Share ( EPS ) hanya variabel Earning Per Share yang terbukti berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Variabel Earning Per Share memiliki nilai signifikan sebesar 0,040<0,05. Dan

(13)

10

Maka, H2 = diduga variabel Return On Asset ( ROA ) berpengaruh dominan terhadap Return Saham. Ditolak.

Untuk hasil pengujian dimana hanya variabel EPS yang memiliki pengaruh terhadap return saham menunjukkan hasil yang konsisten dengan penelitian Ganto ( 2008 ) dan Hermi/Ary Kurniawan ( 2011 ) melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Simamora ( 2000:53 ) EPS yang tinggi maka deviden yang akan diterima investor semakin tinggi pula. Deviden yang akan diterima investor merupakan daya tarik bagi para investor atau calon investor yang akan menamkan dananya kedalam perusahaan tersebut. Daya tarik tersebut memberi dampak pada calon investor atau investor untuk lebih meningkatkan kepemilikan saham perusahaan.

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa perubahan nilai earning per share ( EPS ) akan memberikan kontribusi terhadap return saham, yaitu kenaikan atau penurunan nilai earning per share ( EPS ) akan berdampak pada kenaikan atau penurunan return saham. Perusahaan dengan nilai earning per share ( EPS ) semakin tinggi akan menarik investor karena earning per share ( EPS ) menandakan laba yang berhak didapatkan

(14)

11 KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang dilakukan adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Current ratio ( CR ), Debt to Equity Ratio ( DER ), Return On Assets ( ROA ), Return On Equity ( ROE ), Price Earning Ratio ( PER ), dan Earning Per Share ( EPS ) berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap return saham. Dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0,004<0,05.

2. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap return saham adalah Earning per Share ( EPS ).

SARAN

1. Dalam pengambilan keputusan investasi keuangan maka sebaiknya investor atau calon investor memperhatikan berbagai faktor-faktor seperti Current ratio ( CR ), Debt to Equity Ratio ( DER ), Return On Assets ( ROA ), Return On Equity ( ROE ), Price Earning Ratio ( PER ), dan Earning Per Share ( EPS ) karena faktor-faktor tersebut terbukti secara signifikan

bersama-sama berpengaruh terhadap Return Saham.

2. Pergerakan faktor Earning Per Share ( EPS ) harus menjadi perhatian bagi para investor atau calon investor karena kenaikan atau penurunan Earning Per Share ( EPS ) sangat berpengaruh terhadap Return Saham.

(15)

12

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia.

Darmadji dan Fakhruddin,2001.” Pasar modal di Indonesia”. Salemba Empat, Jakarta.

Husnan, Suad. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: AMP YKPN.

Kristina, Vera Anis dan untung Sriwidodo. 2012. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham Investor pada Perusahan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, Vol. 12, No. 1, hal. 1-11.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Maith, Hendry Andres, 2013, “ Analisis Laporan keuangan dalam Mengukur Kinerja Keuangan : pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk”, Jurnal EMBA, Vol. 1, No. 3, September, hal. 619-628.

Sawir, Agnes. 2012. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perushaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

tidakkah manusia itu ingat bahwa sesungguhnya kami telah menciptakannya dahulu padahal waktu itu ia belum merupakan apa- apa.” Baru setelah poli peptida dan polinukleotida itu berda

However, if mobile operators are going to offer broadband data rates and persuade users to give up a fixed connection completely then a minimum upload of 256kbit/s will be needed

REKAPITULASI DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG MENURUT PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH URAIAN BERTAMBAH/(BERKURANG) KODE PROG./

Dalam pelaksanaannya penulis menggunakan metode Convolutional Neural Network (CNN) untuk mengenali gambar apabila adanya objek yang terdeteksi , lalu hasil deteksi

Keterbatasan dari metode cellular automata adalah tidak dapat mengakomodasi keberadaan pusat perkembangan kota baru, seperti berdirinya kampus, pusat pertokoan dan

Menurut perusahaan harga pokok produksi pesanan diperoleh sebesar Rp 226.802.032,5 tetapi menurut perhitungan penulis dengan metode Full Costing harga pokok produksi pesanan sebesar

Berdasarkan latar belakang tersebut maka akan dilakukan studi kasus di SMA Muhammdiyah 1 Klaten yang akan dibahas ”Analisis Perbandingan Metode Keamanan Jaringan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder,