1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini Indonesia menghadapi beban ganda penyakit atau double burden, yaitu keadaan di mana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting, dan pada waktu bersamaan morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) penyakit tidak menular, termasuk penyakit kanker, makin meningkat (Kemenkes, 2011).
Penyebab terbanyak kematian pada wanita di dunia akibat kanker adalah kanker payudara dan kanker serviks. Kanker serviks menempati urutan kedua sebagai kanker yang paling banyak menyerang wanita di dunia. Berdasarkan data Globocan (2012), International Agency for Research on Cancer (IARC) setiap tahun muncul kasus baru kanker serviks sebanyak 528.000 kasus, dan setiap tahunnya sebanyak 266.000 wanita meninggal akibat kanker serviks. Dari seluruh jumlah kematian penyebab kanker serviks >85% penderita tinggal di Negara berpenghasilan rendah dan menengah (WHO, 2013).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2012 jumlah penduduk wanita di Indonesia sebanyak 114.509.200 jiwa (46,93%) dan sebanyak 36.761.000 jiwa berusia 30-50 tahun (BPS, 2012; Kemenkes, 2014a). Wanita pada usia produktif tersebut perlu diperhatikan masalah kesehatan reproduksinya, satu diantaranya adalah pencegahan terhadap kanker serviks yang pada tahun 2013 jumlah penderitanya mencapai 522.254 jiwa (Kemenkes, 2013). Tingginya angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia disebabkan karena keterlambatan dalam diagnosis. Setiap tahunnya, lebih dari 15.000 wanita menderita kanker serviks, dan hampir 70% penderita datang pada stadium lanjut (FKUI, 2014).
Untuk mengatasi angka kematian akibat kanker serviks, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan mengeluarkan kebijakan pelayanan pencegahan deteksi dini kanker serviks. Cara deteksi dini yang paling sering dilakukan ialah metode usapan (smear) lendir leher rahim menurut Papanicolaou atau sering dikenal
2
dengan pap smear. Selain pemeriksaan pap smear ada cara deteksi yang lebih sederhana yaitu dengan cara inspeksi visual setelah meneteskan asam cuka (acetic acid) 2% - 5% yang dikenal dengan IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) (Depkes, 2008). Pencegahan dengan pemeriksaan deteksi dini terbukti mengurangi kejadian dan kematian akibat kanker serviks. Sasaran utama deteksi dini dapat dilakukan pada wanita usia 21-65 tahun yang telah aktif secara seksual dengan pemeriksaan sitologi setiap tiga tahun, dan di antara wanita usia 30-65 tahun yang melakukan skrining dengan kombinasi sitologi dan pengujian terhadap Human Papiloma Virus (HPV) setiap lima tahun memberikan manfaat yang sama. Pemeriksaan deteksi dini kanker serviks bukan dilakukan sekali seumur hidup, melainkan rutin setiap tahun sampai usia 79 tahun (USPSTF, 2010; Kemenkes, 2014b). Terkait dengan program pencegahan kanker serviks, Kementerian Kesehatan telah menargetkan sampai tahun 2025 80% wanita usia 30-50 telah melakukan deteksi dini kanker serviks. Namun, sejak tahun 2007-2013 deteksi dini yang dilakukan sebanyak 644.951 orang (1,75%) dengan jumlah Inspeksi Visual Asam Asetat 3-5% (IVA) positif berjumlah 28.850 orang (4,47%). Berdasarkan data tersebut, suspect kanker leher rahim sebanyak 840 orang (1,3 per 1000 penduduk). Sebagai upaya pencapaian target, pemerintah memperluas pelaksanaan deteksi dini kanker serviks ke 140 kabupaten di 31 provinsi yang dilaksanakan oleh 500 puskesmas dari total 9500 puskesmas di seluruh Indonesia (Kemenkes, 2014a).
3
Program deteksi dini kanker serviks yang secara merata belum dilaksanakan dengan maksimal, faktor sosial kultur di masyarakat seperti kepercayaan terhadap pengobatan tradisional yang belum terbukti secara ilmiah juga menjadi salah satu kendala capaian deteksi dini kanker serviks masih jauh dari target yang ditetapkan oleh pemerintah. Faktor lain yang berkontribusi terhadap deteksi dini kanker serviks secara kompleks tidak dipahami dengan baik, namun telah secara luas diringkas menjadi tiga kategori yaitu kurangnya pengetahuan dan informasi yang salah tentang kanker serviks, keyakinan psikososial tentang kanker serviks dan hambatan melakukan deteksi dini, serta hambatan struktural untuk mengakses layanan kesehatan (Ismarwati, 2011; Williams dan Amoateng, 2012; Kemenkes, 2014a).
Di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan laporan program dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang berasal dari rumah sakit dan puskesmas tahun 2012 kasus kanker serviks ditemukan sebanyak 2.259 kasus (2.08 per 1000 penduduk). Kota Surakarta sebagai kota terpadat di Jawa Tengah memiliki 71.946 wanita pasangan usia subur. Kasus kanker serviks tahun 2012 di Surakarta menempati urutan pertama dari total kasus penyebab kanker, dengan jumlah kasus kanker serviks sebanyak 134 dari 418 kasus kanker payudara, kanker hepar dan kanker paru (Dinkes, 2012).
4
Meskipun angka kejadian kanker serviks tinggi di Indonesia, namun kesadaran kaum wanita untuk melakukan deteksi dini kanker serviks masih rendah. Menurut teori Health Belief Model yang dikembangkan oleh Rosenstock (1966) bahwa kemungkinan seseorang untuk mengambil tindakan tepat untuk perilaku sehat/sakit dipengaruhi oleh tentang: keyakinan akan kerentanan dan keparahan penyakit. Keyakinan seseorang untuk memutuskan melakukan tindakan pencegahan penyakit juga dapat dipengaruhi oleh orang lain/petugas kesehatan. Mengacu pada beberapa teori terkait dengan pencegahan perilaku tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang beberapa faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks.
B. Rumusan Masalah
Penjelasan uraian dari latar belakang di atas peneliti merumuskan masalah bahwa tingginya kasus kanker serviks tidak diimbangi dengan tingginya cakupan wanita pasangan usia subur yang memeriksakan deteksi dini kanker serviks. Berdasarkan masalah tersebut maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah persepsi ancaman penyakit berpengaruh terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks?
2. Apakah efikasi diri berpengaruh terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks? 3. Apakah dukungan teman sebaya berpengaruh terhadap penggunaan deteksi dini
kanker serviks?
4. Apakah niat berpengaruh terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan deteksi dini kanker serviks.
2. Tujuan Khusus
5
b. Menganalisis pengaruh efikasi diri terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks.
c. Menganalisis pengaruh dukungan teman sebaya terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks.
d. Menganalisis pengaruh niat untuk melakukan deteksi dini terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks.
D. Manfaat Penelitian
i
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS
TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Minat Kesehatan Ibu dan Anak
Oleh Affi Zakiyya
S021308001
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
ii dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Pada tanggal ... Juli 2015
Tim Penguji:
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Ketua Dr. Yulia Lanti R.D. dr., M.Si
NIP. 19610320 199203 2 001
... … Juli 2015
Sekretaris Dr. Argyo Demartoto M.Si ... … Juli 2015
NIP. 19650825 199203 1 003
Prof. Dr. Muhammad Furqon Hidayatullah M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001
Ketua Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
iii
iv Penulis menyatakan dengan sebenarnya bahwa:
1. Tesis yang berjudul “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penggunaan Deteksi Dini Kanker Serviks” ini adalah karya penelitian penulis sendiri, dan bebas plagiat serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis ataupun diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiasi dalam karya ilmiah ini, maka penulis bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Permendiknas No. 17, tahun 2010).
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain harus
seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs UNS sebagai
institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan tesis) penulis tidak melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan tesis ini, maka program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat minat Kesehatan Ibu dan Anak berhak mempublikasikan pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat UNS. Apabila penulis melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka penulis bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta, Mei 2015
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Analisis Faktor yang Berhubungan Dengan Penggunaan Deteksi Dini Kanker Serviks”.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan baik selama proses pendidikan maupun dalam menyelesaikan tesis ini:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi Drs., M.S, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat.
2. Prof. Dr. Mohammad Furqon Hidayatullah M.Pd, selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian ini.
3. Prof. Bhisma Murti dr., MPH, M.Sc, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Magister
Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pengajaran dan bimbingan selama proses pendidikan serta telah mengijinkan penulis melaksanakan penelitian ini.
4. Prof. Dr. A.A. Subijanto dr., MS, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan motivasi, perhatian, bimbingan, dorongan serta saran-saran yang membangun dalam proses pendidikan dan penyusunan penelitian ini.
5. Ir. Ruben Dharmawan dr., Sp.Park., Ph.D, selaku pembimbing II, terima kasih atas
segala waktu yang diberikan, arahan serta kesabarannya selama membimbing penulis pada penelitian ini.
6. Seluruh dosen Pascasarjana yang telah memberikan bimbingan dan ilmunya untuk
kemajuan penulis.
7. Keluarga dan teman seperjuangan Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
vi
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan tesis ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan tesis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga usulan penelitian tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Surakarta, Juli 2015
vii
BIODATA PENULIS
a. Nama : Affi Zakiyya
b. Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 3 Oktober 1990
c. Profesi/jabaran : Bidan
d. Alamat rumah : Tinggarjaya 03/07 Kecamatan Jatilawang Kabupaten
Banyumas Jawa Tengah – 53174
Tel : 085647505263
Email : affizakiyya@gmail.com
e. Riwayat Pendidikan di Perguruan Tinggi (dimulai dari yang terakhir)*:
No Institusi Bidang Ilmu Tahun Gelar
1. Poltekkes Kemenkes Semarang Bidan Pendidik 2012 S.ST
2. Poltekkes Kemenkes Semarang Kebidanan 2011 Amd.Keb
Surakarta, Juli 2015
viii
Affi Zakiyya, S021308001, 2015. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP PENGGUNAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS. TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. A.A. Subijanto dr., MS. Pembimbing II: Ir. Ruben Dharmawan dr., Sp. Park., Ph.D. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
ABSTRAK
Latar Belakang Masalah: Tingginya angka kematian wanita akibat kanker serviks di Indonesia, tidak diikuti dengan tingginya penggunaan deteksi dini kanker serviks oleh wanita yang telah aktif secara seksual. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis factor-faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks.
Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan
metode cross sectional, dengan besar sampel 80 responden wanita pasangan usia subur di
wilayah kerja Puskesmas Manahan yang diambil dengan metode fixed exposure sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi logistik sederhana.
Hasil penelitian: Terdapat pengaruh yang kuat meskipun secara statistik tidak signifikan antara persepsi ancaman penyakit terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks (OR=1,7, CI=95%; 0,52 hingga 6,01; p = 0,353). Terdapat pengaruh yang kuat dan secara statistik signifikan antara efikasi diri (OR=4,3, CI=95%; 1,31 hingga 14,49; p = 0,016), teman sebaya (OR=2,07, CI=95%; 1,65 hingga 6,59; p = 0,038) dan niat (OR=3,4, CI=95%; 1,09 hingga 11,13; p = 0,034) terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks. Model regresi logistik menujukkan variabel bebas (persepsi ancaman penyakit, efikasi diri, teman sebaya dan niat) secara bersama-sama mampu menjelaskan penggunaan deteksi dini kanker serviks sebesar 40,3%.
Kesimpulan: Persepsi ancaman penyakit, efikasi diri, teman sebaya dan niat yang tinggi akan meningkatkan kemungkinan penggunaan deteksi dini kanker serviks pada wanita pasangan usia subur.
ix
Affi Zakiyya, S021308001, 2015. FACTORS INFLUENCING EARLY DETECTION ON
CERVICAL CANCER. Thesis. 1st Counselor: Prof. Dr. A.A. Subijanto dr., MS. 2nd
Counselor: Ir. Ruben Dharmawan dr., Sp. Park., Ph.D. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Sebelas Maret University of Surakarta.
ABSTRACT
Background: The high mortality rates of women caused by cancer cervix are not accompanied by the use of early detection to sexually active women. The research was done to analyze factors influencing early detection on cervical cancer.
Subject and Method: This was analytical survey research using cross sectional method, having 80 women of child bearing age respondents taken from fixed exposure sampling. Questionnaire was used to data collection method. The data were analyzed by logistic regression.
Result: The result shows there is intense yet not statistically significant influence between perceived threat to early detection on cervical cancer (OR=1,7, CI=95%; 0,52 to 6,01; p = 0,353). There are intense and statistically significant influence between self efficacy (OR=4,3, CI=95%; 1,31 to 14,49; p = 0,016), peer group (OR=2,07, CI=95%; 1,65 to 6,59; p = 0,038), and intentions (OR=3,4, CI=95%; 1,09 to 11,13; p = 0,034) to early detection on cervical cancer. At the same point, logistic regression points the independent variables (perceived threat diseases, self efficacy, peer groups and intention) can explain the use of early detection on cervical cancer at the amount of 40,3%.
Conclusion: the high amount of perceived threat diseases, self efficacy, peer groups and intentions will increase the possibility of using early detection on cervical cancer to sexually active women.
x A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penulisan ... 4
D. Manfaat ... 5
Bab II Landasan Teori A. Tinjauan Pustaka ... 6
B. Penelitian Yang Relevan ... 23
C. Kerangka Berpikir ... 26
D. Hipotesis ... 27
Bab III Metode Penelitian A. Rancangan Penelitian ... 28
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 28
C. Populasi, Sampel Dan Teknik Sampling ... 28
D. Variabel Dan Definisi Operasional Variabel... 29
E. Alat Dan Metode Pengumpulan Data... 31
F. Prosedur Pengolahan Data ... 34
G. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ... 35
Bab IV Hasil Dan Pembahasan A. Hasil Penelitian... 36
B. Pembahasan ... 44
xi Bab IV Kesimpulan Dan Saran
A. Kesimpulan ... 52
B. Implikasi ... 52
C. Saran ... 53
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pedoman pencegahan dan skrining kanker di Eropa dan Amerika ... 10
Tabel 2.2 Perbedaan beberapa metode skrining ... 13
Tabel 3.1 Instrumen untuk mengukur variabel persepsi ancaman ... 33
Tabel 3.2 Instrumen untuk mengukur variabel efikasi diri ... 33
Tabel 3.3 Instrumen untuk mengukur variabel teman sebaya / peer group... 33
Tabel 3.4 Instrumen untuk mengukur variabel niat... 33
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan dan pekerjaan ... 38
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi persepsi ancaman penyakit, efikasi diri, pengaruh teman sebaya niat terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks ... 39
Tabel 4.3 Distribusi penggunaan deteksi dini kanker serviks ... 39
Tabel 4.4 Pengaruh persepsi ancaman penyakit terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks ... 39
Tabel 4.5 Pengaruh efikasi diri terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks ... 40
Tabel 4.6 Pengaruh teman sebaya terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks .. 40
Tabel 4.7 Pengaruh niat terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks ... 41
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian ... 60
Lampiran 2 Surat Ijin Studi Pendahuluan... 61
Lampiran 3 Surat Ijin Uji Reliabilitas dan Pengambilan Data ... 63
Lampiran 4 Surat Permohonan dan Persetujuan Menjadi Responden ... 70
Lampiran 5 Kuesioner Penelitian ... 71
Lampiran 6 Data Penelitian ... 74
Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas ... 80
Lampiran 8 Nilai Mean Seluruh Variabel ... 84
Lampiran 9 Hasil Analisis Univariat ... 85
Lampiran 10 Hasil Analisis Bivariat ... 88
Lampiran 11 Hasil Analisis Multivariat ... 96