• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. A. Administrasi Penggajian di Rumah Sakit Brayat Minulya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. A. Administrasi Penggajian di Rumah Sakit Brayat Minulya"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

42 BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Administrasi Penggajian di Rumah Sakit Brayat Minulya

Gaji merupakan bentuk kesejahteraan yang diberikan perusahaan sebagai pemberi kerja kepada pegawai atas konstribusinya untuk menjalankan pekerjaan demi tercapainya tujuan perusahaan.Gaji juga menjadi penghasilan yang utama bagi pegawai dalam rangka hidup layak bagi diri sendiri dan keluarganya.Bila suatu perusahaan memperhatikan kesejahteraan pegawai dengan menerapkan pelaksanaan administrasi penggajian dan memperhitungkan secara adil dan tepat gaji yang diberikan hal itu dapat menjadi strategi bagi perusahaan untuk mempertahankan danmenjaga loyalitas pegawai selain itu juga untuk meningkatkan produktivitas pegawai dalam bekerja yang akhirnya juga untuk tercapainya tujuan perusahaan.

Rumah Sakit Brayat Minulya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa kesehatan tentunya begitu menyadari akan peran pegawai sangat penting untuk menjalankan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah sakit tersebut dan hal yang berkaitan dengan pelaksanaan administrasi penggajian diharapkan dapat berjalan dengan baik dan adil.

“ Ketentuan dan kebijakan mengenai penggajian pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya telah ada dan tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama Antara RS Brayat Minulya Surakarta dan Serikat Pekerja Pagar Braminta, dengan perjanjian kerja sama tersebut diharapkan dapat mengatur berkaitan dengan hak dan kewajiban dari kedua belah pihak” (Hasil wawancara dengan Kabag Perencanaan dan Pengembangan Pegawai )

1. Dokumen Administrasi Penggajian Pegawai

Penggunaan dokumen sangat bermanfaat dalam membantu mengelola gaji karyawan di Rumah Sakit Brayat Minulya. Dokumen -

(2)

commit to user

dokumen perlu disediakan dengan lengkap agar proses penggajian dapat berjalan dengan lancar. Pelaksanakan administrasi penggajian pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya khususnya pada Sub Bagian Kesejahteraan menggunakan beberapa dokumen pendukung untuk menyelenggarakan administrasi penggajian. Dokumen – dokumen tersebut semuanya sangat diperlukan untuk mempermudah pelaksanaan penggajian. Dokumen tersebut diantaranya :

a. Presensi pegawai atau rekaman waktu dan kehadiran

Presensi pegawai atau rekaman waktu dan kehadiran merupakan rekaman bukti kehadiran atau kedatangan karyawan di tempat kerja dilakukan pada saat pertama kali diterima bekerja di sebuah perusahaan.Presensi karyawan di Rumah Sakit Brayat Minulya dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada saat datang dan pada saat pulang.Presensi pegawai dilakukan dengan mesin pencatat waktu atau mesin presensi yang menggunakan sidik jari untuk identifikasi pegawai. Dari data tersebut dapat diketahui informasi mengenai jam kedatangan dan jam selesai kerja karyawan. Dari data ini juga diketahui kehadiran dan lamanya karyawan tersebut bekerja, sehingga dapat dilakukan penilaian dalam memberikan besarnya gaji.

b. Daftar gaji (Draf Gaji)

Daftar gaji memuat semua informasi yang berkaitan dengan gaji dan penerapan penghitungan gaji bagi pegawai Rumah Sakit Brayat Minulya.Dokumen ini merupakan pedoman rincian gaji setiap bagian yang ada di Rumah Sakit Brayat Minulya.Dalam daftar gaji berisi jumlah gaji pokok setiap karyawan dikurangi dengan potongan PPh pasal 21, dan ditambah dengan tunjangan - tunjangan untuk setiap karyawan.Draf Gaji atau penghasilan yang dibuat untuk melaksanakan penggajian pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya dimuat atau disimpan dalam komputer, sehingga dokumen ini berbentuk soft file. Tetapi dalam pelaksanaannya

(3)

commit to user

tetap dilakukan pencetakan atau print untuk kepentingan pemberian laporan kepada Kepala Bagian Kesejahteraan, Bagian Keuangan, Direktur SDM dan pihak lain yang membutuhkan.

c. Slip gaji

Slip gaji memuat rincian lengkap gaji yang diterima oleh karyawan. Slip gaji berfungsi untuk bukti bahwa pegawai telah menerima gaji dan biasanya slip gaji diberikan kepada pegawai setiap tanggal akhir bulan.

d. Amplop Gaji

Slip Gaji untuk setiap pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya diserahkan kepada masing – masing pegawai dalam amplop gaji, hal ini karena gaji itu bersifat rahasia dan tidak semua pihak boleh mengetahuinya, dengan menggunakan amplop gaji dimaksudkan agar informasi mengenai gaji yang diterima pegawai tetap terjaga kerahasiannya dan pengambilan amplop gaji yang didalamnya terdapat slip gaji hanya pegawai yang bersangkutan itulah yang berhak mengambilnya di kantor Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM)

e. Surat Pemberitahuan Tahunan atau (SPT) Tahunan

SPT Tahunan ini digunakan untuk memotong penghasilan karyawan bagi karyawan yang masuk dalam wajib pajak.Gaji karyawan dipotong atau dihitung sendiri oleh pihak Rumah Sakit Brayat Minulya karena sudah ada form untuk mengisi setoran pajak.

f. Dokumen Lainnya yang meliputi :

1) Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Tetap. Surat iuntuk memberikan keterangan secara resmi bahwa pegawai yang sebelumnya belum diangkat pegawai tetap karena masih menjalani masa pemagangan telah diangkat menjadi pegawai tetap dan tentunya penghitungan pemberian gajinya berbeda.

(4)

commit to user

2) Surat Keputusan Kenaikan Pangkat/ Promosi Jabatan. Surat ini untuk memberikan keterangan perubahan gaji disebabkan karena adanya promosi jabatan

3) Surat Keputusan Mutasi. Surat ini berfungsi ketika ada karyawan yang berpindah bagian atau posisi dalam pekerjaan. Adanya pemindahan posisi atau bagian dapat mempengaruhi besarnya gaji.

4) Surat Keputusan Kenaikan Gaji. Surat ini untuk memberikan kenaikan gaji bagi karyawan baik itu kenaikan gaji berkala maupun kenaikan gaji golongan.

Pencatatan dan penggunaan dokumen – dokumen yang berkaitan dengan administrasi penggajian pegawai pada instansi Rumah Sakit Brayat Minulya sudah dilaksanakan dengan baik, seperti penggunaan presensi pegawai dengan mesin presensi sidik jari telah dilakukan oleh semua pegawai di instansi ini dan dinilai sangat efektif karena mampu merekam dengan benar kehadiran pegawai. Daftar Gaji juga dibuat secara rutin setiap bulan oleh Subbag Kesejahteraan dan memperhitungkan komponen gaji secara rinci,untuk Slip Gaji dan Amplop Gaji diberikan oleh masing – masing ditiap akhir bulan dan dalam pembagiannya kepada pegawai tidak mengalami keterlambatan, SPT Tahunan diperhitungkan dengan benar oleh Direktorat Sumber Daya Manusia untuk pegawai yang sudah masuk wajib pajak, dan Dokumen – dokumen lainnya mengenai surat keputusan akan diberikan kepada pegawai sesuai dengan kebutuhannya. Semua dokumen tersebut digunakan dengan benar dan sangat membantu dalam proses pemberian gaji pegawai, juga yang sangat penting dilakukan adalah membuat salinan untuk setiap dokumen sebagai arsip.

(5)

commit to user 2. Alur Administrasi Penggajian Pegawai

Dalam pengelolaan Administrasi Penggajian Pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya terdapat alur penggajian dari proses awal pengolahan data atau dokumen hingga gaji itu diberikan sampai pada pegawai, alur penggajian dimaksudkan agar proses pengelolaan administrasi penggajian dapat terselenggara dengan baik juga adil dan tidak menimbulkan konflik karena hal penggajian merupakan hal yang rawan atau rentan terhadap konflik.

Gambar 4.1

Bagan Alur Penggajian di Rumah Sakit Brayat Minulya

Sumber : Standar Operasional Prosedur Personalia RS Brayat Minulya yang telah diolah

Penanggung Jawab Unit Kerja : a. Mengumpulkan formulir

evaluasi/penilaian pegawai

b. Mengumpulkan laporan lembur pegawai

Direktur SDM dan Direktur Keuangan :

meneliti dan menganalisis daftar gaji pegawai

Pihak Bank :

Menerima daftar gaji lalu memasukkan gaji pada rekening pegawai

Petugas Subbag Kesejahteraan SDM

a. Penghitungan laporan lembur pegawai b. Pembuatan daftar gaji

juga slip gaji

Karyawan :

a. Menerima gaji dan slip gaji b. Membuat salinan slip gaji

dan menyerahkannya ke SDM

(6)

commit to user

a) Masing – masing unit mengumpulkan formulir evaluasi atas pekerjaan atau beban tugas pegawai yang evaluasinya dilakukan setiap tahun yang telah diisi lengkap dan telah ditandatangani oleh karyawan yang bersangkutan serta kepala bagian/ bidang di unitkerjanya karena penentuan besarnya gaji juga ditentukan oleh penilaian atau evaluasi atas kinerja pegawai hal itu juga mempengaruhi pula dalam usulan mengenai kenaikan gaji untuk karyawan yang bersangkutan. b) Masing – masing unit juga mengumpulkan laporan lembur

yang telah ditanda tangani oleh atasan langsung, laporan lembur berisi hari, tanggal, lama / waktu lembur. Diperiksa dan disetujui serta ditanda tangani oleh kepala bagian/bidang/coordinator masing – masing bagian dan Direksi Sumber Daya Manusia.

c) Pegawai Subbag Kesejahteraan pada Direksi Sumber Daya Manusia meneliti laporan lembur dari masing – masing unit kerja dan menghitungnya.

d) Pegawai Subbag Kesejahteraan membuat daftar gaji/ draf gaji yang didalamnya berupa penghitungan gaji pegawai dengan memperhitungkan gaji pokok, tunjangan – tunjangan, lembur kerja, potongan atas gaji.

e) Kemudian pegawai Subbag Kesejahteraan menyerahkan daftar gaji yang telah dibuat kepada Direktur Sumber Daya Manusia dan Direktur Keuangan untuk meneliti dan menganalisis daftar gaji pegawai apabila disetujui lalu daftar gaji tersebut di tandatangani oleh Direktur Sumber Daya Manusia kemudian dibuatkan cek bon sebagai permohonan/bukti pengeluaran biaya gaji pegawai, Namun apabila tidak disetujui daftar gaji tersebut dikembalikan ke bagian Subbag Kesejahteraan untuk diperbaiki.

(7)

commit to user

f) Daftar gaji tersebut juga diserahkan kepada pihak bank yang dalam hal ini adalah Bank BRI beserta nomor rekening masing – masing karyawan, karena sekarang ini pemberian gaji pegawai di RS Brayat Minulya dengan menggunakan sistem transfer ke rekening bank masing – masing karyawan, oleh karena itu masing – masing karyawan diharuskan memiliki rekening bank pada bank yang telah bekerjasama dengan pihak RS Brayat Minulya.

g) Lalu Pihak Bank menerima daftar penerimaan gaji dari instansi Rumah Sakit Brayat Minulya kemudian memasukkan gaji ke rekening masing – masing pegawai

h) Pegawai Subbag Kesejahteraan membuat slip gaji pegawai yang penghitungannya sesuai yang tertera pada daftar gaji, slip gaji tersebut dimasukkan kedalam amplop gaji masing - masing pegawai dengan alasan hal tersebut sangat rahasia tidak semua pihak boleh mengetahuin lalu menyerahkannya kepada pegawai yang bersangkutan

i) Pegawai menerima gaji dan harus kembali meneliti gaji yang diterima melalui bank mencocokannya dengan nominal yang tertera pada slip gaji apakah telah sesuai dengan yang seharusnya diterima atau tidak. Pegawai lalu menandatangani slip gaji dibuat salinan/ dicopy rangkap 2 yang nantinya salinannya diberikan kepada Direktorat Sumber Daya Manusia sebagai arsip.

Dari Alur Penggajian Pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya diatas, dapat diketahui bahwa alur penggajian tersebut sudah tersusun dengan baik, namun dalam pelaksanaannya tentunya juga terdapat hambatan – hambatan seperti dalam penghitungan laporan lembur pegawai oleh Petugas Subbag Kesejahteraan Sumber Daya Manusia terkadang salah dalam

(8)

commit to user

penghitungannya, karena dilakukan penghitungan secara manual begitu juga dalam pembuatan daftar gaji walaupun dalam penghitungannya menggunakan program Ms Excel, namun bila petugas kurang teliti dalam memasukkan angkanya maka penghitungannya akan salah juga, sebab pengerjaan penghitungan gaji harus dilakukan dengan cermat dan teliti.

Dan kesalahan dalam penghitungan pernah terjadi yang mana petugas mungkin kurang teliti dalam penghitungan dan pencatatan lembur yang menyebabkan gaji yang diterima pegawai tidak sesuai dengan penghitungannya, hal itu menjadi pengalaman bagi petugas SDM untuk lebih teliti kembali dalm penghitungan gaji.

Pihak Direktorat Sumber Daya Manusia berusaha mencari cara agar dapat meminimalisir kesalahan dalam penghitungan gaji pegawai, dengan mengusulkan pembuatan software penghitungan gaji, rencana ini diharapkan segera terealisasi agar nantinya mempermudah dalam penghitungan segala hal yang berkaitan dengan gaji. Sebelum adanya realisasi penggunaan software tersebut untuk saat ini dengan adanya analisis dan pemerikasaan penghitungan gaji yang dilakukan oleh Direktur Keuangan dan Direktur Sumber Daya Manusia untuk meminimalisir kesalahan dalam penghitungan pemberian gaji.

B. Penghitungan Gaji Pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya

1. Komponen Penghitungan Gaji Pegawai a. Gaji Pokok

Gaji Pokok merupakan gaji yang diterimakan secara tetap setiap bulan kepada pegawai untuk suatu jabatan yang diberikan oleh pemberi kerja kepada penerima kerja.

(9)

commit to user

“ Kebijakan dalam menentukan gaji pokok pegawai berdasarkan pendidikan terakhir pegawai karena akan menentukan tingkatan golongan selain itu masa kerja karyawan juga mempengaruhi dalam penetapan gaji” (Hasil wawancara dengan Kabag Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai)

Gaji pokok akan mengalami kenaikan ketika pegawai memperoleh kenaikan gaji berkala maupun kenaikan gaji golongan

Tabel 4.1

Data Tabel Hubungan Tingkatan Golongan dengan Tingkat Pendidikan dan Jenis Pekerjaan

No

Golongan

Jenis Pekerjaan

Tingkat Pendidikan

Minimal

1

IIIA - IV B

Dokter, Apoteker, Teknik

Informasi

S1

2

IIA - IIIB

Asisten Apoteker

SMF

3

IIB - IIIC

AKPER

IIA-IIIB

SPK

4

IIB - IIIC

Akbid

IIA - IIIB

D1 Bidan

5

IIB - IIIC

Fisiotherapi

DIII Fisiotherapi

6

IIB - IIIC

Radiografer

ATRO

7

IIB - IIIC

DIII Analis

IIA - IIIB

SMAK

8

IIB - IIIC

DIII

ID - IIIA

SMA

IIA - IIIB

SMK

9

IIA - IIIB

Bagian Pemeliharaan

SMK/STM

10

IC - IID

Keamanan, Sopir

SMP/SMA/SMK

11

IB - IIC

SD/SMP

IB

Rumah Tangga

Tidak Berijasah

Data Tingkatan Golongan dengan Tingkat pendidikan dan Jenis Pekerjaan

Perawat

Bidan

Analis

Administrasi Keuangan

dan lainnya

(10)

commit to user b. Tunjangan Atas Penghasilan Pegawai

Tunjangan – tunjangan ini ditentukan oleh Keputusan Yayasan Brayat Minulya bersama dengan Direksi Rumah Sakit Brayat Minulya, dan diberikan menurut ukuran kemampuan finansial dari perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri antara lain :

1) Tunjangan Perbaikan Penghasilan

Tunjangan ini diberikan dengan maksud untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai agar dapat mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya, maka dipandang perlu meningkatkan penghasilan pegawai sesuai dengan kemampuan finansial dari pemberi kerja,perhitungan prosentase TPP antara karyawan satu dengan karyawan yang lain masing – masing berbeda, hal ini dikarenakan perhitungan TPP berdasarkan tingkatan golongan masing – masing karyawan, Perhitungannya antara lain sebagai berikut :

Golongan I = 48 % x gaji pokok Golongan II = 46 % x gaji pokok Golongan III = 45,5 % x gaji pokok 2) Tunjangan Fungsional Umum

Tunjangan ini diberikan kepada setiap pegawai yang sudah diangkat menjadi pegawai tetap, jumlahnya berbeda – beda sesuai dengan profesi pegawai.

3) Tunjangan Keluarga

Tunjangan ini diberikan kepada penerima kerja yang sudah menikah dan berstatus kepala keluarga yang perhitungannya :

a. Tunjangan istri : 10 % dari gaji pokok (diperhitungkan 1 istri)

(11)

commit to user

b. Tunjangan anak : 2 % dari gaji pokok (diperhitungkan maksimal 3 anak sampai dengan usia 21 tahun yang masih berstatus pelajar,belum menikah dan belum bekerja)

c. Tunjangan anak bagi penerima kerja yang berstatus janda diberikan sebesar 2% dari gaji pokok

4) Tunjangan Pangan

Tunjangan Pangan diberikan sebagai pengganti beras, yang perhitungannya didasarkan pada status perkawinan dari masing – masing pegawai.Untuk pegawai perempuan baik yang masih berstatus lajang maupun yang sudah menikah diperhitungkan single. Untuk pegawai laki – laki yang sudah menikah tunjangan pangannya memperhitungkan tunjangan untuk pegawai yang bersangkutan, untuk istri dan anak (maksimal 3 anak) anak dan apabila janda diperhitungkan untuk pegawai yang bersangkutan dan anak (maksimal 3 anak), Pemberian Tunjangan pangan setara dengan :

a) untuk karyawan yang bersangkutan : 10 kg beras b) untuk istri : 10 kg beras

( diperhitungkan untuk satu istri)

c) untuk anak : 10 kg beras (maksimal 3 anak)

5) Tunjangan Khusus

Pemberian Tunjangan ini dikhususkan bagi karyawan yang bergerak di bidang medis dan penunjang medis

6) Tunjangan Struktural

Diberikan bagi karyawan yang memiliki jabatan struktural pada Rumah Sakit Brayat Minulya, seperti Direksi, Kepala/Wakil bagian/ seksi/ruang/Instalasi/Bidang

(12)

commit to user c. Tunjangan Hari Raya Keagamaan

Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan diberikan kepada pegawai yang sudah diangkat sebagai pegawai tetap, Tunjangan ini diberikan satu kali dalam satu tahun menjelang hari raya sesuai dengan agama masing – masing karyawan, Hari Raya Keagamaan adalah Hari raya Iedul Fitri bagi pekerja yang beragama Islam, Hari Raya Natal bagi pekerja yang beragama Kristen dan Katholik, Hari Raya Nyepi bagi pekerja yang beragama Hindu dan Hari Raya Waisak bagi karyawan yang beragama Budha, Ketentuan mengenai Tunjangan Hari Raya ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Indonesia, PerMen 04/Men/1994 tertanggal 16 September 1994.

“Pada RS Brayat Minulya Pemberian THR Pegawai diperhitungkan 1x Gaji Kotor pegawai pada bulan tersebut”. (Hasil wawancara dengan Kabag Pengembangan Pegawai)

d. Perhitungan Upah Kerja Lembur

Kerja Lembur artinya pegawai tersebut bekerja di luar jam kerja pokok dan diberi imbalan dalam bentuk uang, yang besarnya diatur dalam ketentuan sendiri, Kerja lembur hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan atasan yang berwenang karena kebutuhan rumah sakit dan Jumlah jam kerja lembur dalam sebulan tidak boleh lebih dari 30 jam. Waktu Kerja pada Rumah Sakit Brayat Minulya selama 1 minggu adalah 6 hari dengan jumlah jam kerja 40 jam dalam satu minggu atau dengan kata lain 7 jam untuk setiap harinya.

Jam Kerja/shift kerjapada RS Brayat Minulya,berupa : 1) Jam Kerja Pagi pkl 07.00 – 14.00 WIB 2) Jam Kerja Siang pkl 14.00 – 21.00 WIB 3) Jam Kerja Malam pkl 21.00 – 07.00 WIB

(13)

commit to user

Apabila bekerja diatas jam kerja diatas akan diperhitungkan sebagai kerja lembur.Pelaksanaan kerja lembur pada Rumah Sakit Brayat Minulya ditentukan oleh direktur dan kepala bagian dari masing – masing unit kerja yang nantinya masing – masing unit harus mengumpulkan laporan lembur ke bagian Direktorat Sumber Daya Manusia, kemudian bagian Subbag Kesejateraan akan memperhitungkan upah lembur karyawan yang nantinya akan ditambahkan dalam perhitungan gaji pegawai yang bersangkutan.Perhitungan untuk upah lembur, sebagai berikut :

Tarif upah satu jam = Gaji Kotor : 173

Untuk tanggal merah/hari libur =150 % x (Gaji kotor : 173) Keterangan :

 173 diperoleh dari Angka 1/173 didasarkan pada perhitungan sbb:

Dalam satu tahun ada 52 minggu 1 bulan = 52/12 = 4,33 minggu. Total jam kerja/minggu = 40 jam

Jadi Total jam kerja dalam 1 bulan = 40 X 4,33 = 173,33 dibulatkan menjadi 173.

e. Uang Insentif

Uang Insentif adalah uang yang diberikan oleh Pihak Rumah Sakit Brayat Minulya kepada para karyawannya dari penerimaan berupa: visite dokter umum, karcis poli umum dan poli ahli, resep, penjualan barang bekas dan sebagainya. Tujuan dari pemberian insentif ini untuk memberikan penghasilan tambahan kepada pegawai dan diberikan kepada pegawai yang sudah diangkat sebagai pegawai tetap, besarnya nominal masing – masing karyawan adalah sama dan diberikan setiap satu semester sekali

(14)

commit to user

namun nominal pada setiap semester tidak sama tergantung dari penerimaannya.

f. Potongan Atas Gaji dan Upah

Potongan Gaji adalah potongan atas gaji untuk kepentingan pribadi dari pegawai yang bersangkutan, potongan itu nantinya akan mengurangi Gaji Kotor yang diterima setiap bulan oleh pegawai.

“ Ketentuan dari perusahaan yaitu dalam pemotongan gaji pegawai tidak boleh lebih dari 20% jumlah gaji, kecuali atas permintaan pribadi dari karyawan yang bersangkutan dengan menyertakan Surat Pernyataan” (Hasil wawancara dengan Kabag Badan Perencanaan dan Pengembangan Pegawai)

Potongan Atas Gaji Karyawan , berupa:

1) Jamsostek (Sekarang BPJS Ketenagakerjaan)

Potongan ini untuk karyawan yang telah diangkat tetap, dan yang sudah didaftarkan pada Jamsostek (sekarang BPJS Ketenagakerjaan), produknya yaitu :

a) Jaminan Hari Tua, iuran yang harus dibayar sebesar 5,7% dari gaji kotor dengan rincian :

2% merupakan tanggungan yang harus dibayar oleh karyawan sendiri, dan 3,7 % merupakan tanggungan yang akan dibayar oleh RS Brayat Minulya, nantinya jumlah saldo JHT (Jaminan Hari Tua) biasanya akan dikirimkan oleh pihak Jamsostek dalam bentuk laporan tahunan ke perusahaan.

b) Jaminan Kecelakaan Kerja

Iuran ini sebesar 0,24% dari gaji kotor pegawai dan iuran ini akan dibayar juga oleh RS Brayat Minulya sebagai instansi pemberi kerja

(15)

commit to user

Iuran ini sebesar 0,30% dari gaji kotor dan juga dibayarkan oleh pihak RS Brayat Minulya

d) Jaminan Kesehatan(sekarang BPJS Kesehatan)

“Dari dulu hingga sekarang, segala bentuk jaminan kesehatan pegawai di instansi ini telah ditanggung sendiri oleh Rumah Sakit Brayat Minulya, sehingga RS Brayat Minulya ini tidak mengambil produk jaminan ini” (Hasil wawancara oleh Kabag Badan Perencanaan dan Pengembangan Pegawai)

Oleh karena instansi ini bergerak di bidang kesehatan tentunya akan memperhatikan jaminan kesehatan setiap pegawainya.

2) Iuran Dana Pensiun KWI

Pihak Rumah Sakit Brayat Minulya sangat memperhatikan kesejahteraan pegawainya dengan mewajibkan bagi pegawai tetap untuk mengikuti Iuran Dana Pensiun KWI dengan maksud untuk memelihara jaminan di hari tua bagi pegawai masing – masing, DP-KWI atau Dana Pensiun - Konferensi Wali Gereja Indonesia merupakan program dana pension yang mengharuskan anggota – anggota lembaga KWI untuk mengikutkan pegawai – pegawainya dalam iuran dana pension ini sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan pegawai. Maka ketika pegawai sudah pensiun atau sudah berhenti bekerja, dengan usia pensiun normal peserta di instansi tersebut adalah 55 tahun berhak memperoleh pembayaran manfaat atau hasil dari pembayaran secara berkala di setiap pemotongan pada gaji per bulan, dengan membebankan iuran pensiun sebesar 7 % dari gaji kotor perbulan ditanggung oleh pegawai sendiri, dan 9,4% ditanggung oleh pihak Rumah Sakit sehingga totalnya 16,4%.

(16)

commit to user 3) Iuran Serikat Pagar Braminta

“Iuran ini dibebankan oleh pegawai tetap sebagai anggota dari Paguyuban Serikat Pagar Braminta, dan telah disepakati perbulan membayar iuran serikat pagar sebesar Rp 20.000 yang dipotong dari gaji kotor pegawai, hal ini digunakan pegawai untuk mengadakan kegiatan – kegiatan sosial atau kegiatan lainnya” (Hasil wawancara dengan Kabag Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai)

2. Cara Penghitungan Gaji

Penghitungan Gaji dilakukan oleh Subbag Kesejahteraan pada Direktorat Sumber Daya Manusia, dan penghitungannya sudah mulai dilakukan minimal 10 hari sebelum akhir bulan, dengan menyiapkan semua dokumen yang diperlukan dalam penghitungan gaji dan menghitungkan semua komponen – komponen pada penghitungan gaji baik gaji pokok, tunjangan, potongan dan sebagainya. Penghitungan gaji di Rumah Sakit Brayat Minulya menggunakan penghitungan melalui program Ms. Excel dengan data berupa Daftar Gaji, nantinya akan ditulis pula pada slip gaji dan akan diberikan kepada masing – masing pegawai. Dalam kebijakan penghitungan dan pemberian gaji di instansi ini, pihak rumah sakit tentunya juga mengacu pada ketetapan dari UU No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang mana untuk penghitungan Gaji Pokok + Tunjangan Tetap harus sesuai dengan UMR Kota Solo (Upah Minimun Regional) tahun 2014 sebesar Rp1.145.000 per bulan

Penghitungan Gaji Perbulan adalah sebagai berikut :

Gaji Pokok 0

T Pangan 0

T Keluarga 0

T Fungs.Umum 0

(17)

commit to user TPP 0 0 0 Potongan Jamsostek 0 Pajak 0

KWI (Dana Pensiun) 0

0 0 Gaji Bersih 0 Tambahan Lain-lain Insentif 0 Lembur 0 0 0 (+) Potongan lain - lain

Pagar 0

0 (-)

Terima 0

Gambar 4.2

Sumber : Subbag Ketenagakerjaan RS Brayat Minulya

Contohnya :

Seorang pegawai Golongan II A, Unit Keperawatan dengan gaji pokok Rp 1.200.000, statusnya belum kawin, maka penghitungan gajinya :

Gaji Pokok Rp 1.200.000 T Pangan Rp 80.000

(18)

commit to user T Keluarga 0 T Fungs.Umum Rp 50.000 T Khusus 0 TPP Rp 552.000 (+) Rp. 1.882.000 Potongan Jamsostek (JHT) 2% ybs Rp 37.640 Pajak 5 % Rp 59.100 KWI (Dana Pensiun) Rp 131.740 (+)

Rp 322.580 (+) Gaji Bersih Rp 1.559.420 Tambahan Lain-lain Insentif Rp.100.000 Lembur 0 Rp. 100.000 Rp 1.659.420 (+) Potongan lain - lain

Pagar Rp 20.000 (-)

Terima Rp 1.459.420

Dalam pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pihak instansi telah memberikan perhitungan dengan adil sesuai dengan ketentuan penghitungan gaji pegawai yang ada pada instansi tersebut. Penghitungan dilakukan secara rinci untuk setiap komponen – komponen pada gaji dan upah baik itu Gaji Pokok yang tentunya

(19)

commit to user

penetapan pemberian Gaji Pokok untuk setiap pegawai berbeda beda. Perhitungan tunjangan diberikan kepada pegawai sesuai dengan golongan, profesi dan untuk tunjangan pangan maupun tunjangan keluarga harus sesuai dengan status dan jumlah tanggungan keluarga . Perhitungan untuk potongan gaji seperti Jamsostek (BPJS Ketenagaan), Iuran Serikat Pagar Braminta, Iuran Dana Pensiun bagi setiap pegawai satu sama lain adalah sama.

Perhitungan insentif pegawai telah dihitung pula secara adil oleh pihak Subbag Kesejahteraan Sumber Daya Manusia dengan setiap pegawai mendapatkan tambahan insentif sama rata. Penghitungan lembur pegawai dengan ketentuan yang sama, dan akan ditambahkan ke dalam gaji pegawai bagi pegawai yang telah melaksanakan kerja lembur sesuai dengan catatan laporan lembur yang dikumpulkan setiap penanggung jawab unit kerja ke bagian Direktorat Sumber Daya Manusia dengan tepat waktu.

C. Kenaikan Gaji

Setiap karyawan tetap pada Rumah Sakit Brayat Minulya memiliki hak untuk mendapatkan kenaikan gaji, kebijakan mengenai kenaikan gaji dengan rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai dan untuk memberikan motivasi bagi pegawai dalam meningkatkan kualitas kinerjanya. Kenaikan gaji secara umum dilakukan berdasarkan pada ketentuan pemerintah dengan penyesuaian mengenai Upah Minimun Regional dengan melihat kemampuan finansial RS Brayat Minulya serta sesuai dengan keputusan Yayasan sehingga ketetapan mengenai berapa besar jumlah nominal kenaikan gaji pada pegawai sesuai keputusan Yayasan yang jumlahnya untuk masing – masing pegawai berbeda – beda dengan mempertimbangkan :

1. Prestasi Kerja yang baik 2. Masa Kerja

(20)

commit to user 3. Konduite baik

4. Loyalitas baik

5. Memenuhi tugas standart profesi

6. Tidak (tercatat) adanya pelanggaran / sanksi

“Apabila karyawan yang bersangkutan tidak memenuhi syarat-syarat tersebut di atas, pemberian gaji kenaikan berkala ditunda minimal 6 (enam) bulan dan maksimal 1 (satu) tahun.Kenaikan Gaji pada Rumah Sakit Brayat Minulya terdiri dari Kenaikan Gaji Berkala yaitu peningkatan gaji karyawan yang diberikan secara berkala setiap 2 tahun sekali, sedangkan Kenaikan Gaji Golongan adalah kenaikan hak karyawan yang berdasarkan atas evaluasi kerja yang baik dalam kurun waktu 6 tahun berdasarkan penyesuaian jenjang pendidikan, masa kerja dan hasil kinerja pegawai”. (Hasil wawancara yang diungkapkan oleh Kabag Pengembangan Pegawai)

Pada pelaksanaan kenaikan gaji, terkadang pegawai yang telah diusulkan dan dievaluasi oleh Penanggung Jawab Unit Kerja untuk memperoleh kenaikan gaji akan direview terlebih dahulu oleh Direktorat Sumber Daya Manusia dan tidak semuanya akan lolos untuk memperoleh Kenaikan Gaji Berkala maupun Golongan. Menurut sumber data yang diperoleh dari data Statistik Personalia RS Brayat Minulya per 3 bulan Januari - Maret tahun 2014, ada sebanyak 43 pegawai yang mendapatkan usulan untuk kenaikan gaji baik Kenaikan Gaji Berkala maupun Golongan, tetapi ada 2 pegawai diantaranya yang mengalami penundaan kenaikan gaji golongan karena disebabkan oleh nilai dalam evaluasi hasil kerjanya tidak mencukupi, sebab untuk mendapatkan kenaikan gaji selain mempertimbangkan dengan jenjang pendidikan, masa kerja,loyalitas dan ketentuan lainnya dilihat pula dari evaluasi hasil kerjanya.

“Evaluasi pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya dilakukan setiap 6 bulan sekali di bulan Juni dan Desember dan ketentuannya yaitu pegawai harus mendapatkan minimal nilainya adalah 2,75 untuk dapat disetujui kenaikan gajinya “ (Hasil wawancara dengan Kabag Badan Perencanaan dan Pengembangan Pegawai)

Alur dalam Kenaikan Gaji Pegawai baik Kenaikan Gaji Golongan dan Kenaikan Gaji Berkala, sebagai berikut :

(21)

commit to user

1. Pegawai Subbag Pengembangan Pegawai bersama dengan pegawai Subbag Kesejahteraan mendata atau meneliti dan membuat daftar karyawan yang memenuhi syarat untuk kenaikan golongan

2. Dari daftar tersebut subbag Pengembangan Pegawai mengirimkan blangko evaluasi kepada penanggung jawab atau coordinator unit kerja.

3. Penanggung jawab unit kerja memberikan blangko atau formulir evaluasi kepada karyawan yang bersangkutan dan selanjutnya karyawan yang bersangkutan menilai juga dirinya sendiri

4. Penanggung jawab unit kerja mengisi blangko evaluasi secara objektif dengan mempertimbangkan masukan dari rekan satu unit kerja

5. Setelah blangko/ formulir evaluasi diisi lengkap, kemudian ditandatangani oleh karyawan yang bersangkutan dan penanggung jawab unit kerja yang nantinya blangko tersebut diberikan kepada Direktorat Sumber Daya Manusia.

6. Selanjutnya Direktorat Sumber Daya Manusia akan mempertimbangkan evaluasi kerja pegawai dengan melakukan wawancara langsung kepada karyawan yang bersangkutan.

7. Dari hasil evaluasi dan wawancara tersebut apabila tidak memenuhi persyaratan maka Direktur Sumber Daya Manusia akan memberikan penjelasan dan membuatkan Surat Penundaan, dan selanjutnya nantinya akan dievaluasi kembali oleh penanggung jawab unit kerja untuk diusulkan kenaikan gaji periode selanjutnya.

Apabila dari hasil evaluasi dan wawancara memenuhi persyaratan maka Direktur Sumber Daya Manusia akan membuat Surat Keputusan Kenaikan Gaji rangkap 3 untuk Kenaikan Gaji Berkala dan rangkap 4 untuk Kenaikan Gaji Golongan dan menyampaikannya kepada yang bersangkutan serta tembusannya

(22)

commit to user

ke Bagian Kesejahteraan untuk diproses penambahan gaji karyawan tersebut.

Gambar 4.3

Bagan Alur Kenaikan Gaji Berkala dan Golongan Pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya

Sumber : Standar Operasional Prosedur Personalia RS Brayat Minulya yang telah diolah.

Dalam pengamatan yang dilakukan oleh penulis, alur kenaikan gaji pegawai pada Rumah Sakit Brayat Minulya sudah berjalan dengan baik, namun terkadang ditemui adanya hambatan seperti keterlambatan dalam pemberian kenaikan gaji kepada pegawai yang bersangkutan dikarenakan penyerahan evaluasi pegawai dari unit – unit kerja sebagai salah satu syarat bagi pengusulan untuk kenaikan gaji golongan ataupun kenaikan

Blangko Evaluasi dibagikan ke setiap Unit Kerja Pembuatan Surat Keputusan Kenaikan Gaji Evaluasi oleh Penanggung jawab Unit Kerja Surat Penundaan Kenaikan Gaji Evaluasi oleh Direktorat Sumber Daya Manusia Diproses Kenaikan Gaji oleh Subbag Kesejahteraan

(23)

commit to user

gaji berkala kepada pegawai terkadang tidak tepat waktu penyerahannya kepada Direktorat Sumber Daya Manusia.

Keterlambatan dalam pemberian blangko evaluasi disebabkan karena terkadang penanggung jawab per unit masih disibukkan oleh pekerjaannya yang banyak misalnya pada Direktorat Medis karena penuhnya pasien yang harus dilayani maka penanggung jawab unit harus mengurus hal yang berkaitan dengan pelayanan pasien terlebih dahulu sehingga belum dapat memberikan penilaian kepada pegawai, terlebih tidak mudah dalam memberikan penilaian karena penilaian harus dilakukan secara adil dan obyektif sehingga kenaikan gaji hanya diberikan kepada pegawai yang memang berhak dan memenuhi syarat untuk mendapat kenaikan gaji.

D. Pembayaran Upah atau Gaji Bagi Karyawan Cuti

Dalam pengambilan cuti bentuk apapun juga, pegawai wajib mematuhi dan menjalankan tata cara pengambilan cuti dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku pada instansi ini dan pemberian cutinya harus atas ijin dari penanggung jawab unit kerja dan Direktur Sumber Daya Manusia disertai dengan alasan cuti yang jelas.

1. Cuti Tahunan

Bagi Pegawai tetap yang telah bekerja selama 12 bulan di RS Brayat Minulya berhak atas cuti tahunannya, dengan pemberian lamanya cuti tahunan adalah 12 hari kerja. Selama menjalankan cuti tahunan berhak mendapatkan penghasilan penuh, dalam pengambilan cuti tahunan wajib mempertimbangkan kepentingan penyelenggaraan di RS Brayat Minulya dan tidak mengganggu kelangsungan dan kelancaran pekerjaan.

2. Cuti Sakit

Setiap pegawai tetap yang menderita sakit dan dinyatakan harus memerlukan istirahat oleh dokter yang ditunjuk oleh pihak instansi,

(24)

commit to user

berhak untuk tidak masuk bekerja dan mendapatkan ijin cuti sakit dengan tetap menerima gaji, dengan ketentuan cuti sakit itu tidak melebihi 12 hari dalam satu tahun, apabila melebihi ketentuan maka akan mengurangi cuti tahunan. Namun apabila penerima kerja yang menderita sakit dalam waktu yang lama tentunya atas petunjuk dokter, sehingga tidak dapat menjalankan tugasnya, diberikan penghasilan berupa :

a. Untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% dari penghasilan yang diterimanya secara tetap

b. Untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% dari penghasilan yang diterimanya secara tetap

c. Untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% dari penghasilan yang diterimanya secara tetap

d. Untuk bulan selanjutnya, dibayar 25 % dari penghasilan yang diterimanya secara tetap sebelum Pemutusan Hubungan Kerja dilakukan oleh Pemberi Kerja

Dalam pengamatan yang telah dilakukan , diketahui bahwa bentuk administrasi pada pengambilan cuti telah dilaksanakan dengan baik oleh pegawai, pegawai yang mengajukan cuti akan datang ke kantor Direktorat Sumber Daya Manusia dan mengisi form cuti baik untuk cuti sakit maupun cuti tahunan kemudian akan diberi persetujuan dengan ditandatangani oleh petugas Direktorat Sumber Daya Manusia, sehingga dapat disimpulkan pencatatan administrasi mengenai cuti pegawai dilakukan dengan baik dan pegawai yang mengambil ijin cuti sesuai dengan prosedur peraturan administrasi yang berlaku tentunya akan diperhitungkan gajinya. Form cuti pegawai dan rekapan print out dari rekaman presensi pegawai nantinya akan berguna untuk mengetahui dengan benar jumlah cuti pegawai.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesalahan dan faktor- faktor penyebab kesalahan penggunaan kakujoshi de, ni dan o pada kalimat pembelajar bahasa Jepang pada

Informasi yang diketahui dari pemodelan diatas adalah, ketika generator dapat menghasilkan daya pembangkitan sebesar 55.1MW dengan mengoperasikan 5 fan cooling

menjadikan nilai-nilai fiqh dalam bentuk perundang-undangan sebagai hukum positif merupakan konsekuensi negara Indonesia mengikuti sistem hukum Romawi (Romawi law

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daerah perlindungan batik motif termasuk motif batik Kudus sangat penting karena potensi pengembangan Roh Kudus batik tumbuh

Metode pembelajaran yang digunakan pada pelajaran IPA di kelas ini tidak hanya satu metode pembelajaran saja yang dipakai dalam menyampaikan pembelajaran. Metode yang dipakai

dirinya pun diketahui berkat cerita tentang dirinya, berbeda dengan tokoh lainnya yang yang dideskripsikan sebagai tokoh hidup. Ibrahim Hussein adalah tokoh yang sangat

Kelangkaan air bahkan bukan lagi hanya merupakan isu nasional, tetapi pada abad ke dua puluh satu akan merupakan isu global utama (Seckler, 1996). Tulisan ini akan membahas