• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

28

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan pendekatan penelitian yang digunakan, tahapan apa saja yang harus dilakukan selama penelitian, serta standar kualitas penelitian yang harus dipenuhi.

3.1. Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus. Pendekatan ini dipilih dengan alasan berikut:

• Fokus pada penelitian ini adalah mengeksplorasi bagaimana tahapan post-project berlangsung setelah proyek ERP diimplementasikan.

• Pertanyaan pada penelitian ini adalah apa dan bagaimana tahapan post-project pada proyek ERP.

Studi eksploratif dilakukan jika tidak banyak diketahui mengenai situasi penelitian yang dihadapi, hubungan sebab akibat (kausal), hubungan korelasi, atau tidak ada informasi yang tersedia mengenai bagaimana masalah diselesaikan di masa lalu (Sekaran, 2006).

3.2. Tahapan Penelitian

Tahapan pada penelitian ini merujuk pada tahapan penelitian studi kasus yang dikemukakan oleh Yin (1994). Tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3-1.

3.2.1. Perumusan Masalah

Tahap perumusan masalah merupakan langkah awal dalam penelitian studi kasus yang berperan untuk menentukan kemana penelitian akan diarahkan. Perumusan masalah dilakukan dengan mempertimbangkan latar belakang permasalahan serta penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pada area penelitian yang sama. Perumusan masalah pada penelitian ini dapat dilihat pada sub bab rumusan masalah pada Bab 1.

(2)
(3)

3.2.2. Studi Pendahuluan

Tahap studi pendahuluan dilakukan secara paralel dengan studi literatur. Pada tahap ini dilakukan pengkajian awal terhadap jurnal-jurnal ilmiah yang membahas penelitian pada area implementasi sistem ERP untuk mengetahui posisi penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan studi lapangan dimana studi kasus akan dilakukan, yaitu pada PT Krakatau Steel cilegon. Studi lapangan ini dilakukan dengan tujuan :

• Untuk mendapatkan masukan dari perusahaan bahwa penelitian yang akan dilakukan adalah orisinil dan belum pernah dilakukan sebelumnya diperusahaan tersebut.

• Topik penelitian yang diajukan up to date dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi perusahaan saat ini

• Penelitian yang akan dilakukan memberikan manfaat yang jelas bagi perusahaan.

3.2.3. Studi Literatur

Menurut Cooper dalam Yin (1994), studi literatur diperlukan untuk merumuskan pertanyaan penelitian supaya lebih signifikan dengan topik yang dibahas serta untuk mendapatkan ketelitian dalam memformulasikan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Studi literatur dilakukan dengan menggali informasi dan pengetahuan dari berbagai jurnal penelitian yang relevan dengan topik penelitian yang dipilih.

Selain untuk merumuskan pertanyaan penelitian, studi literatur juga dilakukan dengan penelurusan serta pengkajian terhadap jurnal-jurnal penelitian dan buku-buku yang membahas tentang sistem ERP sebagai langkah untuk menyusun landasan teoritis yang akan digunakan sebagai panduan dalam melakukan penelitian juga untuk menyusun protokol pengumpulan data. Dalam melakukan analisis yang mendalam terhadap hasil penelitian juga didasarkan pada teori-teori yang diperoleh dari hasil studi literatur.

Dengan melakukan studi literatur terhadap beberapa hasil penelitian yaitu Motwani et al. (2005), Chang dan Vichita (2002), Markus dan Tanis (1999), Ross dan Vitale (2000), Parr dan Shanks (2000), Berchet et al.(2005), yang terkait

(4)

dengan pelaksanaan post-project sistem ERP maka dikembangkan framework awal yang akan digunakan sebagai dasar dalam pengumpulan data. Framework tersebut dapat dilihat pada bagian 2.4.1 di bab 2.

3.2.4. Menyusun Protokol pengumpulan data

Penyusunan materi dari protokol pengumpulan data merupakan hal yang harus disiapkan sebelum kegiatan pengambilan data dilakukan. Protokol merupakan instrumen yang berisikan prosedur dan aturan-aturan umum yang harus dipatuhi selama penelitian studi kasus dilakukan. Protokol pada penelitian studi kasus merupakan hal utama yang akan meningkatkan reliabilitas penelitian dan merupakan panduan bagi peneliti dalam mengumpulkan data (Yin, 1994). Protokol pengumpulan data untuk penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3-2.

3.2.5. Kriteria Case Company

Sebelum melakukan pengumpulan data ditentukan terlebih dahulu kriteria-kriteria yang akan digunakan untuk menentukan dimana studi kasus akan dilakukan.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan mempunyai unit Information Technology (IT) / Information System (IS) internal yang akan berperan dalam merencanakan dan mengatur aktivitas pada fase post-project sistem ERP

2. Perusahaan sudah menggunakan modul-modul sistem ERP lebih dari 1 tahun. Hal ini perlu untuk mengetahui apakah benefit dari implementasi sistem ERP dapat dirasakan pada fase post-project. Disamping itu juga, aktivitas-aktivitas penting pada fase post-project sudah berlangsung. 3. Sebagian besar user sudah menggunakan sistem ERP. Menurut Chang dan

Vichita (2002), kesuksesan sistem erp tergantung pada banyaknya user yang sudah menggunakan sistem.

4. Jumlah user 500 atau lebih dan meliputi beberapa divisi. Besarnya jumlah user terkait dengan investasi yang dikeluarkan perusahaan. Semakin banyak user maka semakin besar investasi yang ditanamkan oleh

(5)

perusahaan. Besarnya investasi akan mendorong perusahaan fokus pada keberhasilan sistem ERP yang diimplementasikan.

3.2.6. Identifikasi Case Company

Berdasarkan kriteria yang disebutkan pada bagian sebelumnya, maka pada bagian ini akan dilakukan identifikasi terhadap dua perusahaan BUMN yang telah menerapkan sistem ERP yaitu PT Krakatau Steel dan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan melakukan studi kasus di kedua perusahaan tersebut. Identifikasi case company diperlihatkan pada Tabel 3-1.

Tabel 3-1. Identifikasi Case Company

No. Kriteria PT Krakatau

Steel PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 1. perusahaan mempunyai unit

Information Technology / Information System internal

Ya Ya

2. Perusahaan telah menggunakan modul-modul ERP lebih dari 1 tahun

Ya Ya

3. Sebagian besar user telah menggunakan sistem ERP yang diimplementasikan

Ya Ya

4. Jumlah user 500 orang atau lebih

dan tersebar di beberapa divisi/unit 500 user dan terdistribusi di semua direktorat

2000 user dan terdistribusi pada lebih dari 10 divisi

Dari Tabel 3-1 diatas, dapat dilihat bahwa kedua perusahaan memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Dengan demikian studi kasus dapat dilakukan pada kedua perusahaan tersebut.

3.2.7. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, studi literatur (jurnal-jurnal hasil penelitian, buku-buku, serta dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian) serta interview terhadap sumber data dengan menggunakan protokol yang telah disusun. Interview dilakukan pada key user,yaitu orang-orang yang terlibat dalam proyek implementasi ERP mulai dari project leader, anggota tim

(6)

hingga end user. Interview dipilih sebagai metode pengumpulan data primer untuk memperoleh informasi lebih banyak mengenai bagaimana implementasi sistem ERP dilaksanakan. Melalui interview, informasi yang didapatkan dari narasumber dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dengan tetap berpegang pada protokol penelitian yang telah disusun.

Agar diperoleh validitas data, maka interview yang dilakukan adalah interview yang terstruktur dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dengan mengacu pada literatur, sehingga data yang diperoleh tidak menyimpang dari apa yang diinginkan. Interview kemudian direkam untuk menjamin kelengkapan data serta keandalan urutan data pada saat data dianalisis. Daftar pertanyaan yang diajukan pada interview dapat dilihat pada bagian lampiran. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen perusahaan serta informasi yang dirilis pada situs perusahaan.

(7)

Tabel 3-2. Protokol Pengumpulan Data Post- project

as

Variabel Definisi Operasional Aspek Lapangan Sumber

informasi Stabilization Mastering the change The Firm attempted to clean

up its processes and data and adjust to the new environment.

(Ross dan Vitale, 2000)

• Cleaning up Data and Parameter • providing additional training to

new users

• working with vendors and consultants to resolve bugs in the software.

• (Ross dan Vitale, 2000)

• Interview • Hasil observasi

lapangan

Stabilization Users understand, assimilate and appropriate with ERP new tool.

users develop strategies for using the system and perceptions about the system that are critical to continued usage. (Clark jr et al., 2006)

ƒ User perceived usefulness of the system

ƒ Users expectations about how useful the system

ƒ Interview ƒ Dokumen Proyek ƒ Hasil observasi lapangan

(8)

Tabel 3-2. (Lanjutan)

Post- project as Variabel Definisi Operasional Aspek Lapangan Sumber

informasi Evaluation Post implementation audit

(system audit)

Post-audits refer to reviews of an implemented system or project after its implementation is completed and is in operational use in an organization (Nicolaou, 2004)

Post Implementation Audit penting dilakukan untuk melihat apakah sistem ERP yang telah diterapkan sesuai dengan proses bisnis yang ada (Kimberling, 2007)

ƒ Baseline and post-go-live performance measures ƒ Identify ongoing training

opportunities.

ƒ Identify opportunities to improve business processes. (Kimberling, 2007) ƒ Interview ƒ Dokumen Proyek ƒ Hasil observasi lapangan

Evaluation Documentation and advertising ERP success

comprehensive functionality of ERP requires corresponding documentation (Klaus et al., 2000) ƒ Correspondence success, ƒ Process success, ƒ Interaction success, ƒ Expectation success ƒ Interview ƒ Dokumen Proyek ƒ Hasil observasi lapangan

(9)

Tabel 3-2. (Lanjutan)

Post- project as Variabel Definisi Operasional Aspek Lapangan Sumber

informasi Evaluation Knowledge management Knowledge management emphasizes

those aspects of information

management that require the corporate memory of an enterprise be captured within the framework of a knowledge culture and in such a way that knowledge builds upon an organized database infrastructure directed to enhance decision making and planning (Broadbent 1997; Quintas et al., 1997).

ƒ Pengetahuan apa yang perlu disimpan pada memory

perusahaan setelah sistem ERP go live

ƒ Knowledge sharing dalam departemen

ƒ Knowledge sharing antar departemen

ƒ Infrastruktur KM yang perlu ada

ƒ Interview ƒ Dokumen Proyek ƒ Hasil observasi lapangan

Evaluation Benchmarking proses membandingkan dan mengukur operasi sebuah organisasi atau proses

internalnya dengan operasi atau proses dari yang berkinerja terbaik-dalam-kelasnya yang berasal dari dalam atau luar industrinya. (APQC dalam Watson. 1993)

ƒ Business processes ƒ problem responsiveness ƒ User’s IT Skill

ƒ Actual degree of usage of the ERP package ƒ Percentage of UserID ƒ Interview ƒ Dokumen Proyek ƒ Hasil observasi lapangan

(10)

Evaluation Software Migration Migrasi perangkat lunak lama kepada sistem ERP berpotensi menimbulkan: ƒ inkonsistensi data karena

perbedaan format data ƒ resistansi organisasi karena ada

gap antara proses bisnis sekarang dengan proses yang built in pada sistem ERP (Fu Ho, 2004)

ƒ Standarisasi input data ƒ Bagaimana mengatasi gap

antara proses bisnis yang ada dengan proses bisnis pada sistem ERP. ƒ Bagaimana mengatasi

resistansi yang mungkin timbul ƒ Interview ƒ Dokumen Proyek ƒ Hasil observasi lapangan

(11)

Tabel 3-2. (Lanjutan)

Post- project as Variabel Definisi Operasional Aspek Lapangan Sumber

informasi Evaluation Change management Proses yang digunakan untuk mengembangkan

pendekatan yang terencana terhadap aspek manusia dalam organisasi karena adanya perubahan teknologi baru pada organisasi. (Change management Toolbook, 2005). Kontruk yang terkait dengan Manajemen perubahan antara lain:

• Pola perubahan (formal /informal)

• Kesiapan manajemen untuk berubah (komitmen terhadap perubahan/

berpartisipasi terhadap perubahan/ resistan) • Jangkauan perubahan (continous

improvement / radical change) • Manajemen perubahan (pengurangan

ketidakpuasan, visi top manajemen untuk berubah, proses perubahan yang dikelola dengan baik, penggunaan taktik perubahan evolusioner atau revolusioner. (Kettinger, 1995)

• Proses change management mengikuti metodologi terstruktur.

• Rancangan dan eksekusi Program change management oleh tim proyek.

• Komitmen manajemen terhadap perubahan

• Resistansi terhadap perubahan

ƒ Interview ƒ Dokumen Proyek ƒ Hasil observasi lapangan

(12)

Tabel 3-2. (Lanjutan)

Post- project as Variabel Definisi Operasional Aspek Lapangan Sumber

informasi Evaluation Business strategy and model A clear business model of how the

organization should operate behind the implementation effort. (Motwani, 2005)

• Improving Productivity • Providing Competitive

advantage

• Satisfying customer demands (Somers, 2004)

ƒ Observasi ƒ Interview

Enhancement System repair N/A N/A

Enhancement Extension Extension of the software (Clark jr et al., 2006)

ERP extension or application and system such as SCM, CRM, (Boubekri, 2001; Ross dan Vitale, 2000)

ƒ Observasi ƒ Interview

Enhancement Transformation ƒ The business being transformed subsequent to a continuous period of steady improvement (Parr dan Shanks, 2000)

ƒ transformation would involve changing organizational boundaries, particularly with regard to systems (Ross dan Vitale, 2000)

ƒ organizational transformation. ƒ Business transformation (Parr dan Shanks, 2000)

ƒ Observasi ƒ Interview

(13)

Tabel 3-2. (Lanjutan) Post-Project

as

Variabel Definisi Operasional Aspek Lapangan Sumber

informasi Enhancement Planning for upgrades and

Migration to other release/ versions of hardware and ERP Software

Organization require to undertake a series of upgrades in order to achieve business benefit that may not be possible with the current release. (Markus et al., 2000)

ƒ updating of the ERP software to new releases (Stefanou, 2001) ƒ consider proposals from the

system vendor to upgrade

ƒ Observasi ƒ Interview

Enhancement Adoption of additional modules /packages and Integration with ERP

Considers the selection of ERP modules that support critical business functions and of any other needed additional application (Stefanou, 2001)

ERP extension or application and system such as SCM, CRM, etc (Boubekri, 2001)

ƒ Observasi ƒ Interview

Enhancement Business decision making based on data provided by the ERP system

Managers used the data collected by the system in order to make much better business decisions and plan improvements in business processes (Markus et al., 2000)

ƒ Data visibility

ƒ Information available to the manager

ƒ Data Access ƒ Decision produced

ƒ Observasi ƒ Interview

Enhancement Continuous improvement of users IT Skills

ƒ company needs IT skills to implement and operate ERP (Scott and Vessey,2000) ƒ users learned how to use the system well

(Markus et al., 2000)

ƒ Additional User Training ƒ Empowerment of users on their

role and duty

ƒ Create competence centre ƒ High discipline of system user (Botta-genoulaz, 2005) ƒ Interview ƒ Dokumen Proyek ƒ Hasil observasi lapangan

(14)

Tabel 3-2. (Lanjutan)

Post-Project as Variabel Definisi Operasional Aspek Lapangan Sumber

informasi Enhancement Continuous business

process improvement in order to achieve better business results

Additional changes are made in business processes, etc. (Markus et al., 2000)

ƒ Develop business intelligence system (Botta-genoulaz, 2005) ƒ Interview ƒ Hasil observasi lapangan Enhancement Reconfiguration of current release/version

Additional changes are made in software configuration, etc. (Markus et al., 2000)

Software configuration involves adapting the generic functionality of a package to the needs of a

particular organization (Markus dan Tanis, 2000).

ƒ Interview ƒ Dokumen

(15)

42 3.2.8. Analisis

Analisis dilakukan terhadap hasil studi kasus dengan melakukan perbandingan antara temuan hasil studi kasus dengan kerangka yang telah dibangun berdasarkan studi literatur. Hasil analisis akan menjadi dasar dalam mengembangkan Framework post-project sistem ERP.

3.2.9. Pengembangan Framework Post-project ERP

Pada tahap ini Framework Post-project ERP hasil penelitian dibangun dengan berdasarkan hasil studi literatur dan hasil temuan studi kasus dilapangan. Framework ini berisikan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk dilakukan setelah proyek implementasi sistem ERP agar keberhasilan dan manfaat dapat dicapai.

Gambar 3-2. Pengembangan Framework Post-project ERP

3.3. Kualitas Penelitian

3.3.1. Validitas Konstruk

Menurut Yin (1994), validitas konstruk dipakai untuk mengukur seberapa baik suatu penelitian mampu meneliti apa yang harus diteliti. Untuk menghindari

(16)

adanya subyektivitas dan meningkatkan validitas konstruk, dapat dilakukan dengan cara :(Yin, 1994)

- Penggunaan sumber lebih dari satu jenis

- Penggunaan sumber relevan seperti hubungan yang jelas antara data yang dikumpulkan, pertanyaan dan kesimpulan

- Draft studi kasus di kaji ulang oleh narasumber.

Pada penelitian ini, studi kasus dilakukan pada dua perusahan yang berbeda, dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian ini telah memenuhi validitas konstruk

3.3.2. Validitas Internal

Validitas internal mengacu pada seberapa luas hubungan sebab akibat antar variabel dapat disimpulkan (Yin, 1994). Validitas internal hanya berlaku untuk kasus penelitian yang bersifat explanatory atau sebab akibat dan tidak berlaku pada penelitian deskriptif atau exploratory.

3.3.3. Validitas Eksternal

Validitas eksternal menunjukkan kemampuan penelitian untuk membuat suatu kesimpulan umum yang berlaku pada populasi yang lebih besar (Yin, 1994). Menurut Yin, replikasi dapat dilakukan untuk meningkatkan validitas eksternal. Dengan adanya replikasi, dapat diperbandingkan antara hasil replikasi dari satu studi kasus ke studi kasus yang lain. Pada penelitian ini, studi kasus dilakukan pada dua perusahaan BUMN yang berbeda dengan metode pengumpulan data yang sama, yaitu narasumber di kedua perusahaan tersebut mendapatkan daftar pertanyaan yang sama untuk dijawab.

3.3.4. Reliabilitas

Menurut Yin (1994) reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa operasional suatu penelitian dapat dilakukan ulang dengan hasil yang sama. Adanya protokol penelitian yang didokumentasikan dan membangun basis data akan dapat meningkatkan reliabilitas penelitian (Yin, 1994). Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur dengan panduan berupa daftar pertanyaan yang disusun berdasarkan protokol pengumpulan data.

Gambar

Gambar 3-1.  Diagram Alir Metodologi Penelitian ( Adaptasi dari Yin, 1994)
Tabel 3-1. Identifikasi Case Company
Tabel 3-2 .  Protokol Pengumpulan Data  Post- project
Tabel 3-2. (Lanjutan) Post-Project
+2

Referensi

Dokumen terkait

4.3.3 Hubungan antara Jenis Rokok yang Dihisap dengan Kejadian Hipertensi Pada Laki-laki Usia 30-60 Tahun di Poli Jantung RSD dr. Soebandi

Ketiga, kendala-kendala yang dialami oleh nelayan tradional untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya: (1) kondisi internal, yang dicirikan dengan nelayan yang

Penelitian ini bertujuan untuk menjajaki, mendalami, dan menjelaskan perspektif prinsip-prinsip umum dalam ekonomi Islam terhadap praktik pembiayaan haji dan umrah melalui

Evaluasi hari ke ketiga pengelolaan, pasien mengatakan masih merasakan nyeri dengan skala nyeri 4 (0-10). Masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi oleh karena belum

c) The product and services of the organization. Produk dan pelayanan dari organisasi. The organization shall apply all the requirements of this International Standard if they

Harmonisasi gaya arsitektur Bali terletak pada penerapan bentuk-bentuk elemen yang mengikuti bentuk khas arsitektur Bali seperti pada pergola yang diterapkan dalam

Ventrikel kiri mengalami perubahan serial dalam bentuk ukuran, dan ketebalan pada segmen yang mengalami infark dan non infark. Proses ini disebut remodelling

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan data yang diperoleh di RSUD Provinsi NTB 2019, antibiotik yang digunakan pada pasien Section Caesarea berdasarkan pemakaian tunggal