• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakuan di SD Negeri Samirono Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yang terdiri dari dua siklus yaitu siklus 1 dan 2, pelaksanaanya akan diuraikan sebagai berikut.

4.1.1

Pelaksanaan Siklus 1

Praktek pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan dengan Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yang dilaksanakan pada pertemuan pertama hari Selasa tanggal 29 Maret 2016 dan pertemuan kedua hari Sabtu 2 April 2016. Tahap-tahap yang dilaksanakan pada siklus 1 adalah sebagai berikut: 4.1.1.1 Perencanaan

Perencanaan dimulai dengan meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan observasi dikelas 4 SD Negeri Samirono. Setelah mendapat izin dari kepala sekolah, peneliti melakukan wawancara dan observasi dikelas 4 khususnya pada saat mata pelajaran IPA berlangsung. Peneliti melakukan observasi dikelas 4 SD Negeri Samirono, dengan bertanya kendala apa saja yang dialami guru pada saat mengajar IPA dan meminta data hasil ulangan mata pelajaran IPA.

Berangkat dari permasalahan yang dijumpai tersebut maka peneliti menyiapkan teknik untuk memperbaiki hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Samirono. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1) Menyiapkan materi dan sumber belajar yang digunakan, 2) Menyusun RPP dengan menggunakan sintaks discovery learning, 3) Membuat dan menyiapkan Lembar Kerja Siswa, 4) Menyiapkan lembar observasi guru, 5) Menyusun soal

(2)

evaluasi untuk akhir siklus 1, 6) Mengkomunikasikan rencana pembelajaran kepada guru kelas 4 SD Negeri Samirono.

Peneliti melakukan pertemuan dengan guru kelas dilakukan pada hari Rabu, 23 Maret 2016. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengenalkan teknik pembelajaran yang akan digunakan dan untuk memantapkan kesiapan guru kelas dalam menerapkan metode pembelajaran discovery. Dalam pertemuan ini guru dan penelitian melakukan sharing tentang apa saja yang harus dilakukan oleh guru.

Selain itu untuk kerperluan tes akhir siklus peneliti melakukan uji coba instrumen. Uji coba instrumen dilakukan di sekolah yang sama yaitu dikelas 5 pada SD Negeri Samirono dengan izin dari kepala sekolah. Uji coba instrumen ini dilakukan agar soal tes yang digunakan benar-benar valid dan reliabel untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai materi yang akan diajarkan.

4.1.1.2 Pelaksanaan dan Observasi

Setiap siklus dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Maret 2016 dalam waktu 2 jam pelajaran selama 70 menit pada jam ke 1 dan 2 dengan materi sumber energi panas dan perpindahan panas. Tindakan dilakukan oleh peneliti sementara guru kelas 4 SD Negeri Samirono bertugas sebagai observer. Tahap observasi dilakukan setiap pertemuan pada saat pembelajaran IPA berlangsung untuk mengetahui apakah sintaks pembelajaran discovery berjalan dengan baik. observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa. Sintak pembelajaran dirancang untuk selesai dalam satu pertemuan.

Kegiatan pendahuluan dalam waktu 15 menit diawali dengan guru mengucapkan salam, berdoa bersama-sama kemudian mengkondisikan kelas dan dilanjutkan dengan persensi kehadiran siswa.

Kegiatan inti dilakukan dalam waktu 50 menit terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi terdiri dari langkah sebagai berikut, 1) guru memberikan apersepsi, 2) guru membagi kelompok 3) guru memberikan rumusan masalah, 4) siswa merumuskan hipotesis, Guru

(3)

menyampaikan tujuan pembelajaran sekaligus menyampaikan langkah-langkah pembelajaran. Tahap elaborasi terdiri dari langkah sebagai berikut 1) Masing-masing kelompok melakukan praktikum sesuai LKS dan mencatat hasilnya 2) guru memberi arahan untuk mendiskusikan hasil praktikum kemudian menafsirkannya. 3) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang sebelumnya telah dirumuskan dan menganalisinya

Selanjutnya pada tahap konfirmasi yang dilakukan guru adalah guru membimbing untuk membuat kesimpulan dari praktikum. Kegiatan penutup dilaksanakan dalam waktu 5 menit pada kegiatan ini guru melibatkan siswa membuat rangkuman pembelajaran. Pelajaran IPA telah selesai, guru menutup dengan salam.

Tabel 4.1

Rekapitulasi lembar observasi guru siklus 1 pertemuan 1 No Aspek Skor 1 Stimulation 2.3 2 Problem Statement 4 3 Data Collection 4.5 4 Data Processing 2 5 Verification 3 6 Generalization 4.5 Rata-rata 3.38 Tabel 4.2

Rekapitulasi lembar observasi siswa siklus 1 pertemuan 1 No Aspek Skor 1 Stimulation 2.3 2 Problem Statement 4 3 Data Collection 4.5 4 Data Processing 2 5 Verification 3 6 Generalization 4.5 Rata-rata 3.38

(4)

Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi pada siklus I pertemuan 1 terdapat beberapa aspek yang belum berjalan dengan baik sesuai dengan indikator kinerja yang ditentukan. Pada hasil observasi siklus I pertemuan 1 (terlampir) dapat dilihat hasil penelitian observasi dari keseluruhan kegiatan pembelajaran berdasarkan langkah-langkah dalam pembelajaran dengan metode discovery. Dari aspek langkah-langkah pembelajaran dengan metode discovery ada beberapa aspek yang belum berjalan dengan baik. Aspek stimulation dan data processing masih mendapat skor rata-rata 2.3 dan 2 dari total skor 5 yang merupakan kategori dilakukan tapi belum berjalan baik. Berdasarkan lembar observasi hasil observasi penerapan metode pembelajaran discovery pada siklus I pertemuan 1, maka belum tercapainya beberapa aspek akan diperbaiki pada siklus I pertemuan 2.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 2 April 2016. Dalam waktu 3 jam pelajaran selama 105 menit pada jam ke 1-3 dengan materi sumber energi panas dan perpindahan panas. Tindakan dilakukan oleh peneliti sementara guru kelas 4 SD Negeri Samirono bertugas sebagai observer. Kegiatan pendahuluan dalam waktu 15 menit diawali dengan guru mengucapkan salam, berdoa bersama-sama kemudian mengkondisikan kelas dan dilanjutkan dengan persensi kehadiran siswa.

Kegiatan inti dilakukan dalam waktu 50 menit terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi terdiri dari langkah sebagai berikut, 1) guru memberikan apersepsi, 2) guru membagi kelompok 3) guru memberikan rumusan masalah, 4) siswa merumuskan hipotesis, Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sekaligus menyampaikan langkah-langkah pembelajaran. Tahap elaborasi terdiri dari langkah sebagai berikut 1) Masing-masing kelompok melakukan praktikum sesuai LKS dan mencatat hasilnya 2) guru memberi arahan untuk mendiskusikan hasil praktikum kemudian menafsirkannya. 3) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang sebelumnya telah dirumuskan dan menganalisinya

Selanjutnya pada tahap konfirmasi yang dilakukan guru adalah guru membimbing untuk membuat kesimpulan dari praktikum. Kegiatan penutup

(5)

dilaksanakan dalam waktu 30 menit pada kegiatan ini guru melibatkan siswa membuat rangkuman pembelajaran dilanjutkan dengan tes akhir siklus 1. Pelajaran IPA telah selesai, guru menutup dengan salam.

Tabel 4.3

Rekapitulasi lembar observasi guru siklus 1 pertemuan 2 No Aspek Skor 1 Stimulation 2.7 2 Problem Statement 4.5 3 Data Collection 4.5 4 Data Processing 4 5 Verification 3 6 Generalization 4 Rata-rata 3.78 Tabel 4.4

Rekapitulasi lembar observasi siswa siklus 1 pertemuan 2 No Aspek Skor 1 Stimulation 2.7 2 Problem Statement 4.5 3 Data Collection 4.5 4 Data Processing 4 5 Verification 3 6 Generalization 4 Rata-rata 3.78

Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi pada siklus I pertemuan 2 masih terdapat aspek yang belum berjalan dengan baik sesuai dengan indikator kinerja yang ditentukan. Pada hasil observasi siklus I pertemuan 2 (terlampir) dapat dilihat hasil penelitian observasi dari keseluruhan kegiatan pembelajaran berdasarkan langkah-langkah dalam pembelajaran dengan metode discovery. Dari aspek langkah-langkah pembelajaran dengan metode discovery ada beberapa aspek yang belum berjalan dengan baik. Aspek stimulation mendapat skor rata-rata 2.7 dari total skor 5, walaupun mengalami peningkatan dari pertemuan 1 tetapi masih tergolong dalam kategori dilakukan tapi belum

(6)

berjalan baik. Berdasarkan lembar observasi hasil observasi penerapan metode pembelajaran discovery pada siklus I pertemuan 2, maka belum tercapainya beberapa aspek akan diperbaiki pada pertemuan selanjutnya.

4.1.1.3 Refleksi

Tahap refleksi bertujuan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus 1, agar nantinya tidak terulang kembali di siklus 2. Pada pertemuan 1 aspek yang belum dilaksanakan masih ada 2 dari 6 total sintak yang tidak atau belum terlaksana dengan baik adalah aspek yang pertama dan keempat, yang pertama yaitu dalam aspek stimulation guru tidak menyampaikan tujuan dan kurang dalam memotivasi siswa, kemudian pada aspek yang keempat yaitu aspek data processing guru kurang menyeluruh membimbing siswa dalam jalanya diskusi kelompok. Kemudian pada pertemuan 2 keterlaksanaan sudah meningkat dari 2 aspek yang belum terlaksana dengan baik menjadi 1 aspek yang belum terlaksana dengan baik masih sama dengan pertemuan pertama yaitu guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan kurang dalam memotivasi siswa. Selanjutnya pada kegiatan siswa, berjalan cukup lancar hanya saja karena pada pertemuan 1 dan 2 guru tidak menyampaikan tujuan dan kurang dalam memotivasi siswa maka aktivitas siswa pada aspek tersebut kurang dan pada pertemuan 1 siswa juga berdiskusi dengan bimbingan guru yang kurang menyeluruh dan siswa pun dapat bekerja dengan baik hanya saja saat guru memberi instruksi masih beberapa siswa yang mengobrol dengan temanya. Dalam hal ini guru perlu mendekati siswa yang mengobrol dengan temannya atau siswa-siswa lain yang sering ramai sendiri serta memberikan pengarahan agar siswa-siswa tersebut mau serius dalam kegiatan pembelajaran.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus 2

Siklus 2 dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Seperti siklus 1, siklus 2 juga dilaksanakan selama 2 hari yaitu pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jumat 8 April 2016 dan pertemuan 2 dilaksanakn pada hari Sabtu 9 April 2016. Tahap-tahap yang dilaksanakan pada siklus 2 adalah sebagai berikut:

(7)

4.1.2.1 Perencanaan

Pada siklus 2 pelaksanaan memperhatikan kekurangan-kekurangan pada siklus 1 dengan cara memperbaikinya agar tidak terjadi lagi kendala-kendala yang dapat menggangu proses belajar mengajar peneliti melakukan persiapan untuk pembelajaran siklus 2. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan diskusi dengan guru kelas 4 SD Negeri Samirono.

4.1.2.2 Pelaksanaan dan Observasi

Setiap siklus dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 8 April 2016 dalam waktu 2 jam pelajaran selama 70 menit pada jam ke 1 dan 2 dengan materi sumber energi bunyi dan perambatan bunyi. Tindakan dilakukan oleh peneliti sementara guru kelas 4 SD Negeri Samirono bertugas sebagai observer. Tahap observasi dilakukan setiap pertemuan pada saat pembelajaran IPA berlangsung untuk mengetahui apakah sintaks pembelajaran discovery berjalan dengan baik. observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa. Sintak pembelajaran dirancang untuk selesai dalam satu pertemuan.

Kegiatan pendahuluan dalam waktu 15 menit diawali dengan guru mengucapkan salam, berdoa bersama-sama kemudian mengkondisikan kelas dan dilanjutkan dengan persensi kehadiran siswa.

Kegiatan inti dilakukan dalam waktu 50 menit terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi terdiri dari langkah sebagai berikut, 1) guru memberikan apersepsi, 2) guru membagi kelompok 3) guru memberikan rumusan masalah, 4) siswa merumuskan hipotesis, Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sekaligus menyampaikan langkah-langkah pembelajaran. Tahap elaborasi terdiri dari langkah sebagai berikut 1) Masing-masing kelompok melakukan praktikum sesuai LKS dan mencatat hasilnya 2) guru memberi arahan untuk mendiskusikan hasil praktikum kemudian menafsirkannya. 3) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang sebelumnya telah dirumuskan dan menganalisinya

(8)

Selanjutnya pada tahap konfirmasi yang dilakukan guru adalah guru membimbing untuk membuat kesimpulan dari praktikum. Kegiatan penutup dilaksanakan dalam waktu 5 menit pada kegiatan ini guru melibatkan siswa membuat rangkuman pembelajaran. Pelajaran IPA telah selesai, guru menutup dengan salam.

Tabel 4.5

Rekapitulasi lembar observasi guru siklus II pertemuan 1 No Aspek Skor 1 Stimulation 4.7 2 Problem Statement 4 3 Data Collection 5 4 Data Processing 4 5 Verification 4 6 Generalization 4.5 Rata-rata 4.37 Tabel 4.6

Rekapitulasi lembar observasi siswa siklus II pertemuan 1 No Aspek Skor 1 Stimulation 4.7 2 Problem Statement 4 3 Data Collection 5 4 Data Processing 4 5 Verification 4 6 Generalization 4.5 Rata-rata 4.37

Saat pembelajaran berlangsung, siswa mengikuti pembelajaran dengan antusias. Siswa memperhatikan guru dengan baik dan memberikan respon ketika guru memberikan pertanyaan yang terlihat dari skor stimulation yang meningkat dari siklus I. Siswa sudah tidak merasa asing dengan metode pembelajaran yang diterapkan, sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Rata-rata skor dalam setiap aspek mengalami peningkatan dibandingkan dengan skor rata-rata siklus I. Dengan demikian berdasarkan lembar observasi penerapan metode

(9)

discovery telah berjalan dengan baik dalam pembelajaran sesuai dengan indikator kinerja yang ditentukan.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 9 April 2016. Dalam waktu 3 jam pelajaran selama 105 menit pada jam ke 1-3 dengan materi sumber energi bunyi dan perambatan bunyi. Tindakan dilakukan oleh peneliti sementara guru kelas 4 SD Negeri Samirono bertugas sebagai observer. Kegiatan pendahuluan dalam waktu 15 menit diawali dengan guru mengucapkan salam, berdoa bersama-sama kemudian mengkondisikan kelas dan dilanjutkan dengan persensi kehadiran siswa.

Kegiatan inti dilakukan dalam waktu 50 menit terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi terdiri dari langkah sebagai berikut, 1) guru memberikan apersepsi, 2) guru membagi kelompok 3) guru memberikan rumusan masalah, 4) siswa merumuskan hipotesis, Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sekaligus menyampaikan langkah-langkah pembelajaran. Tahap elaborasi terdiri dari langkah sebagai berikut 1) Masing-masing kelompok melakukan praktikum sesuai LKS dan mencatat hasilnya 2) guru memberi arahan untuk mendiskusikan hasil praktikum kemudian menafsirkannya. 3) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang sebelumnya telah dirumuskan dan menganalisinya

Selanjutnya pada tahap konfirmasi yang dilakukan guru adalah guru membimbing untuk membuat kesimpulan dari praktikum. Kegiatan penutup dilaksanakan dalam waktu 30 menit pada kegiatan ini guru melibatkan siswa membuat rangkuman pembelajaran dilanjutkan dengan tes akhir siklus II.

Pada siklus 2 pertemuan 1 dan 2 hasil observasi guru dan siswa dengan mengunakan lembar observasi keterlaksanaan sintaks yang terdiri dari 6 tahap dan 11 kegiatan guru, peneliti mengamati apakah sintak pembelajaran dapat terlaksana secara keseluruhan atau tidak. Dari hasil observasi berikut ini disajikan tabel keterlaksanaan sintaks metode pembelajaran discovery pada siklus 2 pertemuan 1 dan 2.

(10)

Tabel 4.7

Rekapitulasi lembar observasi guru siklus II pertemuan 2 No Aspek Skor 1 Stimulation 4.7 2 Problem Statement 4.5 3 Data Collection 4.5 4 Data Processing 5 5 Verification 5 6 Generalization 4.5 Rata-rata 4.7 Tabel 4.8

Rekapitulasi lembar observasi siswa siklus II pertemuan 2 No Aspek Skor 1 Stimulation 4.7 2 Problem Statement 4.5 3 Data Collection 4.5 4 Data Processing 5 5 Verification 5 6 Generalization 4.5 Rata-rata 4.7

Berdasarkan skor hasil observasi pada pertemuan kedua menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran discovery berjalan dengan baik yang terlihat dari skor dari setiap aspek.

4.1.2.3 Refleksi

Penerapan metode pembelajaran discovery dapat diikuti oleh siswa kelas 4 SD Negeri Samirono dengan baik dan pada siklus 2 ini siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan yang terjadi pada setiap siklusnya. Meskipun demikian masih ada siswa yang mengobrol dengan temanya pada saat guru memberikan instruksi, untuk mengatasi hal tersebut guru menegur dan menasehati siswa. Walaupun siswa masih melakukan kebiasaan ramai namun hasil belajar siswa pada akhir siklus 2 dapat meningkat hingga ketuntasan 95% sesuai dengan indikator

(11)

keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥90% dari 20 siswa nilainya KKM 70 sudah terlaksana.

4.2 Hasil Penelitian

Selama penelitian berlangsung peneliti mengumpulkan data yang diperlukan dalam pelaporanan hasil penelitian tindakan kelas ini. Cara mengumpulkan hasil penelitian dengan melakukan tes akhir siklus dan observasi saat pembelajaran berlangsung.

4.2.1 Deskripsi Data

Pada peneilitian tindakan kelas ini data yang dicari adalah hasil belajar IPA siswa selama penerapan metode pembelajaran discovery. Adapun deskripsi data untuk setiap siklus adalah sebagai berikut.

4.2.1.1 Data Siklus 1

Data dalam siklus 1 adalah hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Samirono Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil belajar IPA siswa yang diambil dari nilai evaluasi pada akhir siklus. Menurut Sugiono (2011), Data kemudian disederhanakan dalam tabel destribusi frekuensi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Range = Max- Min+1 = (95-35)+ 1 = 61 kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 20

= 5,3 (dibulatkan menjadi 6 kelas) Interval =

=

= 10,2 (dibulatkan menjadi 10)

Berikut ini merupakan data hasil belajar IPA siklus 1 SD Negeri Samirono Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yan sudah disederhanakan kedalam tabel distribusi frekuensi:

(12)

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus 1 pada siswa kelas 4 SD Negeri Samirono Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

No Interval Frekuensi Persentase

(%) 1 ≥90 6 30 2 79-89 7 35 3 68-78 2 10 4 57-67 1 5 5 46-56 2 10 6 35-45 2 10 Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel dapat diuraikan bahwa hasil belajar IPA yang diperoleh yaitu 2 siswa berada pada interval 35-45 (10%), 2 siswa berada pada interval 46-56 (10%), 1 siswa berada pada interval 57-67 (10%), 2 siswa berada pada interval 68-78 (10%), 7 siswa berada pada interval 79-89 (35%), dan 6 siswa berada pada interval ≥90. Dengan nilai tertingginya adalah 95. Sedangakan nilai terendah adalah 35. Untuk lebih jelasnya tabel disajikan dalam gambar berikut ini:

Gambar 4.1.Diagram Hasil Belajar IPA Siklus I Pada Siswa Kelas 4 SDN Samirono Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 1 2 3 4 5 6 7 8 ≥90 79-89 68-78 57-67 46-56 35-45 F re k u en si Interval Skor

(13)

4.2.1.2 Data Siklus 2

Dalam siklus 2 data yang diambil sama dengan siklus 1, yaitu Hasil belajar IPA siswa yang diambil dari nilai evaluasi pada akhir siklus. Menurut Sugiono (2011:36-37) Data kemudian disederhanakan dalam tabel destribusi frekuensi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Range = Max- Min+1 = 100-65)+ 1 = 31 kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 20

= 5,3 (dibulatkan menjadi 6 kelas)

Interval =

= = 5

Berikut disajikan distribusi frekuensi skor hasil belajar IPA menggunakan metode pembelajaran discovery dalam Tabel berikut:

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus 2 pada siswa kelas 4 SD Negeri Samirono Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

No Interval Frekuensi Persentase

(%) 1 95-100 5 25 2 89-94 7 35 3 83-88 2 10 4 77-82 3 15 5 71-76 2 10 6 65-70 1 5 Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel dapat diuraikan bahwa hasil belajar IPA yang diperoleh yaitu 1 siswa berada pada interval 65-70 (5%), 2 siswa berada pada interval 71-76 (10%), 3 siswa berada pada interval 77-82 (15%), 2 siswa berada pada interval

(14)

83-88 (10%), 7 siswa berada pada interval 89-94 (35%), dan 5 siswa berada pada interval 95-100 (25%). Dengan nilai tertingginya adalah 100. Sedangakan nilai terendah adalah 65. Untuk lebih jelasnya tabel disajikan dalam gambar berikut ini:

Gambar 4.2.Diagram Hasil Belajar IPA Siklus II Pada Siswa Kelas 4 SDN Samirono Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

4.2.2 Analisis Data

Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua teknik analisis data, yaitu analisis ketuntasan dan analisis deskriptif komparatif. Adapun penjelasan lebih rinci adalah sebagai berikut:

4.2.2.1 Ketuntasan Hasil Belajar

Ketuntasan hasil belajar IPA siswa berdasarkan Tabel apabila diukur dengan menggunakan KKM 70 maka yang telah mencapai KKM adalah 15 siswa atau 75% sedangkan yang nilainya dibawah KKM adalah 5 siswa atau 25%. Nilai maksimum 95, nilai minimun 35,dan rata-ratanya adalah 75,5 berikut ini adalah tabel ketuntasan belajar siswa siklus 1 :

0 1 2 3 4 5 6 7 8 95-100 89-94 83-88 77-82 71-76 65-70 F re k u en si Interval Skor

(15)

Tabel 4.11

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1 pada siswa kelas 4 SD Negeri Samirono Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

Ketuntasan Belajar Jumlah Persentase (%)

Tuntas (>70) 15 75% Belum Tuntas (<70) 5 25% Jumlah 20 100% Nilai Maksimum 95 Nilai Minimum 35 Rata-rata 75,5

Berdasarkan tabel ketuntasan hasil belajar siswa siklus 1, sebagai gambaran agar lebih jelas dan mudah dipahami, maka tabel divisualisasikan kedalam diagram lingkaran berikut ini :

Gambar 4.3.Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Pada Siswa Kelas 4 SDN Samirono Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

Berdasarkan pada gambar tersebut dengan menggunakan metode pembelajaran discovery siswa yang belum tuntas dengan KKM 70 adalah 25% atau sebanyak 5 siswa sedangkan yang sudah tuntas adalah 75% atau sebanyak 15 siswa. Tuntas 75% Belum Tuntas 25%

Ketuntasan

(16)

Tabel 4.12

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2 pada siswa kelas 4 SD Negeri Samirono Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

Ketuntasan Belajar Jumlah Persentase (%)

Tuntas (>70) 19 95% Belum Tuntas (<70) 1 5% Jumlah 20 100% Nilai Maksimum 100 Nilai Minimum 65 Rata-rata 87

Berdasarkan tabel ketuntasan hasil belajar siswa siklus 2, sebagai gambaran agar lebih jelas dan mudah dipahami, maka tabel divisualisasikan kedalam diagram lingkaran berikut ini :

Gambar 4.4 .Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Pada Siswa Kelas 4 SDN Samirono Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

Berdasarkan gambar tersebut dapat disimpulkn bahwa pada Siklus 2 nilai meningkat, maka yang telah mencapai KKM adalah 19 siswa dan yang belum mencapai KKM 1 siswa. Nilai maksimum 100, nilai minumun 65, dan rata-ratanya adalah 87. Berikut ini adalah tabel ketuntasan belajar siswa siklus 2 :

Tuntas 95% Belum Tuntas

5%

(17)

4.2.2.2 Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Untuk mengetahui apakah ada perubahan hasil belajar IPA siswa pada setiap siklus maka data dapat dilihat pada tabel perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2 berikut ini:

Tabel 4.13

Perbandingan Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

No Nilai

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

f Persen (%) f Persen (%) f Persen (%) 1. Tuntas 8 40% 15 75% 19 95% 2. Tidak Tuntas 12 60% 5 25% 1 5% Jumlah 20 100% 20 100% 20 100%

Dari tabel rekapitulasi pengelompokan nilai pada tabel dapat dilihat adanya peneningkatan jumlah ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 4, terbukti untuk klasifikasi tuntas sebelum diadakan tindakan yang tuntas 8 siswa karena ke 8 siswa tersebut sudah dapat memahami materi walaupun dengan kegiatan pembelajaran konvensional, karena daya tangkap 8 siswa ini lebih baik dibandingkan 12 siswa lainya. Sedangkan setelah siklus 1 terjadi peningkatan dimana siswa yang tuntas meningkat menjadi 15 siswa atau 75%, yang artinya 15 siswa ini telah mampu menyerap kegiatan yang diterapkan pada siklus 1.

Sementara pada siklus 2 jumlah siswa yang tuntas mencapai 95% dari 20 siswa SDN Samirono, Ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan metode pembelajaran discovery dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa. Dengan pembelajaran ini siswa dapat memahami materi yang disajikan dalam bentuk penemuan. Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada gambar berikut ini :

(18)

Gambar 4.5 . Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

Dari Gambar 4 dapat dijelaskan bahwa banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada pra siklus hingga siklus II mengalami peningkatan. Pada saat pra siklus ke siklus I besarnya peningkatan adalah 40% menjadi 75%, dari siklus I ke siklus II adalah dari 75% menjadi 95%.

4.3 Pembahasan

Pada hasil analisis komparatif, terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa mulai dari pra siklus hingga siklus II. Dari pra siklus ke siklus I besarnya peningkatan ketuntasannya 40% menjadi 75%, dari siklus I ke siklus II peningkatan ketuntasannya 75% menjadi 95%. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas dengan KKM >70 adalah 19 siswa dari total 20 siswa atau sebesar 95%. Jika dibandingkan dengan indikator kinerja, maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena telah melebihi indikator kinerja yang telah ditentukan dalam penelitian yaitu minimal 90% dari jumlah siswa yang mendapat nilai >70 atau telah mencapai KKM. Dengan kata lain, melalui penerapan metode pembelajaran discovery menunjukkan peningkatan hasil belajar karena siswa benar-benar mencari pengetahuan sendiri dan menemukan pengetahuan tersebut. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hanafiah (2009) bahwa metode

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Fr e ku e n si

Chart Title

Tuntas Tidak Tuntas

(19)

penemuan (discovery) merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan seluruh kemampuan siswa secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga siswa dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan tingkah laku.

Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode discovery di kelas IV SD Negeri Samirono, siswa terlihat lebih aktif dalam menemukan pengetahuannya sehingga pengetahuan yang didapat lebih bermakna sehingga nilai belajar siswa dapat meningkat. Hal ini sesuai dengan kelebihan dari metode discovery seperti yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri Djamarah (2002) bahwa metode pembelajaran discovery memiliki kelebihan dapat membantu untuk berkembang dan mengembangkan kemampuannya masing-masing, dan dalam penggunaan metode discovery siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi individual sehingga dapat pengetahuan yang didapat dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut yang mana dari kelebihan tersebut siswa akan lebih kuat dan bertambah kepercayaan dirinya dengan proses menemukan sendiri. Kelebihan tersebut terealisasikan dalam kegiatan pembelajaran sehingga menyebabkan siswa dapat memahami materi dan hasil belajar siswa meningkat dengan nilai KKM >70 dapat tercapai.

Gambar

Gambar 4.2.Diagram Hasil Belajar IPA Siklus II Pada Siswa Kelas 4 SDN  Samirono Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016
Gambar 4.5 . Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus  1, dan Siklus 2

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Penelitian Selanjutnya, (a) Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk mengambil dan menggunakan jumlah responden

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tingkat pengaruh kualitas audit terhadap hubungan pengungkapan other comprehensive income dengan relevansi nilai informasi akuntansi

Penelitian mengenai pengaturan advokasi terhadap hak-hak penyandang disabilitas terhadap diskriminasi dalam bidang penegakan hukum adalah bersifat deskriptif

Bahan yang digunakan adalah digesta sekum dari landak betina enam ekor dan landak jantan dua ekor yang memiliki umur rata-rata lebih dari satu tahun yang telah dipelihara

classicus Sakramen Penguatan. Osborne ini ada tiga hal yang menjadi poin penting, yaitu: 1) Sakramen Penguatan ialah Sakramen Roh Kudus dalam hubun- gannya dengan aspek

UNI T LAYANAN PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERI NTAH. Jalan Pierre

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Lampaseh