• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI DAN METODE. Prosedur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATERI DAN METODE. Prosedur"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

15 MATERI DAN METODE

Waktu dan Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2011 sampai Maret 2012. Pemeliharaan, pengamatan bobot badan, penyembelihan dan pengamatan sifat non karkas landak dilakukan di Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cibinong, Kabupaten Bogor; sedangkan analisis konsentrasi amonia dan VFA, degradabilitas bahan kering (DBK) dan bahan organik (DBO) bertempat di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Materi Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah digesta sekum dari landak betina enam ekor dan landak jantan dua ekor yang memiliki umur rata-rata lebih dari satu tahun yang telah dipelihara selama tiga bulan di LIPI Cibinong. Larutan pengencer (larutan mineral makro dan mikro dan aquadest), larutan asam borat berindikator merah metil dan hijau kresol bromo, larutan Na2CO3 jenuh, larutan H2SO4 (0,005 N dan 15%),

larutan NaOH 0,5 N, dan larutan HCl 0,5 N.

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat-alat analisa VFA, NH3, DBK dan DBO seperti timbangan digital, tabung fermentor,

cawan Conway, pipet, tabung reaksi, magnetic stirer, fortex, botol film, termos, kain belacu, kertas saring Whatman No. 41, oven 105 ºC, tanur 600 ºC, alat titrasi dan sentrifuse.

Prosedur

Persiapan Sampel

Persiapan sampel dilakukan setelah pemeliharaan landak selama tiga bulan di LIPI Cibinong. Landak dipotong (Gambar 3), dibedah dan digesta diambil dari dalam sekum. Digesta ditimbang dan dimasukkan ke dalam tabung sampel yang telah ditimbang sebelumnya.

(2)

16 Gambar 8. Setelah Pemotongan Landak

Sumber: Dokumen Pribadi (2011)

Untuk pengamatan konsentrasi amonia dan VFA, dan DBK dan DBO, digesta landak diambil 7 g dan dicampur dengan 21 ml media pengencer sambil dialiri CO2.

Komposisi media pengencer terdiri atas larutan mineral I dan larutan mineral II. Tabung fermentor kemudian diinkubasi selama 0 dan 1 jam dalam penangas air bergoyang 39 ºC. Proses fermentasi dihentikan dengan menambahkan larutan asam pekat, setelah itu tabung disentrifuse dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. Supernatan digunakan untuk analisis amonia dan VFA total, sedangkan residu digunakan untuk analisis DBK dan DBO.

Analisis Bahan Kering dan Bahan Organik Digesta Sekum Landak

Sebanyak 1 g digesta sekum landak diletakkan dalam cawan porselen berlabel yang telah ditimbang. Digesta dalam cawan porselen tersebut dimasukkan ke dalam oven 105 ºC selama 24 jam. Setelah dikeringkan dalam oven 105 ºC, sampel ditimbang setelah didinginkan dalam suhu ruangan. Sampel yang sudah ditimbang lalu dimasukkan ke dalam tanur (suhu 600 ºC, 6 jam). Setelah itu sampel ditimbang kembali untuk menentukan kadar abu dan bahan organik.

Analisis Konsentrasi Amonia Berdasarkan Metode Difusi Mikro Conway

Analisis amonia menggunakan metode difusi mikro Conway (General Laboratory Prosedure, 1966). Bibir pada bagian tutup dan bawah cawan Conway diolesi dengan vaselin, supernatan sebanyak 1,0 ml ditempatkan pada salah satu ujung alur cawan Conway. Larutan Na2CO3 jenuh sebanyak 1,0 ml ditempatkan pada

ujung cawan Conway yang bersebelahan dengan supernatan. Larutan asam borat berindikator merah metil dan hijau kresol bromo sebanyak 1,0 ml dipipet dan dimasukkan ke dalam bagian cawan kecil yang terletak di tengah cawan Conway. Cawan Conway lalu ditutup rapat hingga kedap udara. Larutan Na2CO3 dicampur

(3)

17 dengan supernatan hingga merata dengan cara menggoyang–goyangkan dan memiringkan cawan tersebut. Setelah 24 jam dalam suhu kamar, cawan Conway dibuka, asam borat berindikator dititrasi dengan larutan H2SO4 0,005 N sampai

terjadi perubahan warna dari biru menjadi merah jambu. Konsentrasi amonia dihitung berdasarkan rumus berikut : (volume H2SO4 x 0,005 N H2SO4 x

1000/1)/(Berat digesta x % BK digesta).

Analisis Konsentrasi VFA Total dengan Metode Steam Distillation

Analisa VFA total dilakukan dengan menggunakan teknik distilasi uap (steam distillation) (General Laboratory Prosedure, 1966). Supernatan (5 ml) dimasukkan ke dalam tabung distilasi, kemudian ditambahkan 1 ml H2SO4 15%. Dinding tabung

dibilas dengan aquadest dan tabung ditutup dengan menggunakan sumbat karet yang telah dihubungkan dengan pipa distilasi (diameter ±0,5 cm). Ujung pipa yang lain dihubungkan dengan alat pendingin Leibig. Tabung distilasi dimasukkan ke dalam labu didih yang telah berisi air mendidih tanpa menyentuh permukaan air tersebut. Distilat yang terbentuk ditampung di dalam labu Erlenmeyer yang berisi 5 ml NaOH 0,5 N dan akan selesai jika volume distilat mencapai 250 ml. Distilat lalu ditambah dengan indikator phenolphtalein (PP) 2-3 tetes dan dititrasi dengan HCl 0,5 N sampai warna titrat berubah dari merah muda menjadi bening. Konsentrasi total VFA dihitung dengan rumus berikut : [(a-b) x HCl x 1000/5 ml sampel]/(Berat digesta x % BK digesta) dimana a= volume titrasi blanko, dan b= volume titrasi sampel.

Degradabilitas Bahan Kering dan Bahan Organik

Residu digunakan untuk mengukur DBK dan DBO. Residu diperoleh dengan cara disaring dengan kertas saring Whatman no. 41 yang telah diketahui bobotnya dengan bantuan pompa vakum. Residu kemudian dimasukkan ke dalam cawan porselen yang telah diketahui bobotnya dan dikeringkan dalam oven 105 ºC selama 24 jam untuk mengetahui BK. Sampel yang telah diketahui bobotnya kemudian diabukan dalam tanur 600 ºC selama 6 jam. Prosedur ini dilakukan untuk menentukan kadar abu dan BO residu. Degradabilitas bahan kering (DBK) dapat dihitung dengan rumus : [(BK digesta sampel awal - (BK digesta residu - BK blanko))/(BK digesta sampel awal x % BK digesta)] x 100%. Rumus yang sama digunakan untuk menghitung DBO, dengan cara mengganti BK dengan BO.

(4)

18 Rancangan Percobaan dan Analisis Data

Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) berpola faktorial 2x2. Faktor A terdiri atas perlakuan pemberian pakan kontrol (A0) dan pakan yang diberi pelet ikan koi (A1). Faktor B adalah waktu inkubasi (0 dan 1 jam). Landak digunakan sebagai ulangan sebanyak empat ekor. Model matematika yang digunakan adalah :

Yijk =

µ

+

α

i +

β

j+

α

i

β

j +

γ

k +

ε

ijk

Yijk = Efek pemberian pakan ke-i, waktu inkubasi ke-j dan kelompok ke-k

µ

= Rataan umum

α

i =Efek perlakuan pemberian pakan ke-i

β

j =Efek perlakuan waktu inkubasi ke-j

α

i

β

j = Efek perlakuan interaksi antara pemberian ke-i dan waktu inkubasi ke-j

γ

k =Efek perlakuan kelompok ke-k

ε

ijk = Galat pemberian pakan ke-i, waktu inkubasi ke-j dan kelompok ke-k

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam untuk mengetahui pengaruh percobaan terhadap peubah yang diamati, dan uji ortogonal kontras untuk melihat perbedaan antar perlakuan (Steel dan Torrie, 1991).

Perlakuan

Penelitian ini menggunakan digesta sekum landak yang diberi dua perlakuan berbeda dan diperlakukan sebagai faktor A, yaitu :

A0 = landak diberi pakan yang biasa dikonsumsi (kontrol) A1 = A0+pelet ikan koi

Pakan kontrol yang diberikan kepada landak meliputi: daun jaat hutan 50 g, bengkuang 300 g, talas belitung 200 g, tomat 100 g, pisang siam 150 g dan jagung manis 300 g, sedangkan landak yang diberi pakan pelet koi, yaitu pakan kontrol+pelet koi 80 g per hari. Setiap perlakuan terdiri dari tiga ekor landak betina dan satu ekor landak jantan dengan rata-rata berumur lebih dari satu tahun dengan

(5)

19 bobot rata-rata 6,24 kg. Jumlah total landak yang digunakan dalam semua perlakuan adalah enam ekor landak betina dan dua ekor landak jantan.

Sampel digesta landak diperoleh pada saat pemotongan dan disimpan di dalam freezer. Untuk mengetahui efek penyimpanan terhadap konsentrasi amonia dan total VFA maupun degradabilitas BK dan BO sebagai indikator dari aktivitas mikroba digesta sekum, maka proses fermentasi dilakukan pada waktu 0 dan 1 jam sebagai perlakuan faktor B.

Peubah yang Diamati

Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah konsentrasi amonia yang diukur dengan metode difusi mikro Conway, konsentrasi VFA total dengan metode distilasi uap, DBK dan DBO.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian tentang Analisis Hasil Belajar Pengetahuan “Mengolah Hot And Cold Appetizer Atau Salad” Sebagai Kesiapan Tes Uji Kompetensi Makanan Kontinental pada

Maka dari itu makalah ini membahas pembangunan aplikasi pendaftaran yang dapat dilakukan oleh pasien di lokasi klinik maupun melalui peralatan android yang terhubung

Sinyal disebarkan melalui repeater; pada tiap repeater, data digital diperoleh kembali dari sinyal asal dan dipakai untuk menghasilkan suatu sinyal analog baru yang

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Pemberian ekstrak etanol daun kembang bulan (Tithonia diversifolia) yang memiliki efek terhadap jumlah sel monosit yang optimal dari hari ke-1, hari ke-3 dan hari ke-7

Masalah utama dalam meningkatkan produksi tomat adalah tingginya intensitas serangan OPT dan rendahnya ketersediaan unsur hara dalam tanah, utamanya jika tanaman

Terlihat bahwa sebagian besar ibu hamil memiliki status tidak bekerja (sebagai ibu rumahtangga saja), tidak tamat SMP, berdomisili di kawasan Jawa-Bali dan di

Teman bermain sangat mempengaruhi perilaku seseorang, karena teman bermain merupakan tempat anak melakukan tindakan sosial selain di dalam lingkungan keluarga, dalam