• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan to UGM 1-150

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembahasan to UGM 1-150"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

KRISTY 1-19

1. Seorang perempuan usia 30 tahun berkonsultasi dengan dokter didampingi suaminya. Dia mengeluh setiap hari merasa gelisah, sulit berkonsentrasi, otot-otot terasa pegal, malas bekerja. Dia juga mengeluh rasa khawatir terhadap sesuatu yang kurang jelas, jantung terkadang berdebar, sering berkeringat terutama di telapak tangan, gemetar pada lengan. Apakah diagnosis kasus diatas?

a. Gangguan Cemas Menyeluruh b. Gangguan stress pasca trauma c. Gangguan histeri dan konversi d. Gangguan Panik

e. Gangguan Fobia Pembahasan

Anxietas fobik: Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau obyek yang jelas (dari luar individu itu sendiri) yang sebenarnya pada saat kejadian ini tidak membahayakan.Sebagai akibatnya, obyek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan rasa terancam.

Gangguan cemas menyeluruh:

 Menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hamper setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan (sifatnya free floating atau mengambang)

 Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur:

Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit konsentrasi) Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai)

Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak nafas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering)

Gangguan panic : baru bisa ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya gangguan anxietas fobik Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas berat dalam masa kira2 1 bulan:

 Pada keadaan yang sebenarnya tidak didapatkan bahaya

 Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya (unpredictable situation)  Dengan keadaan yang relative bebas dari gejala2 anxietas pada periode diantara serangn2 panik (dapat terjadi

juga anxietas antisipatorik, yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan terjadi)

2. Seorang wanita berusia 31 tahun datang dengan keluhan merasa takut jika berbicara didepan umum. Atasan pasien menyuruh pasien melakukan hal tersebut beberapa kali dalam satu minggu ini. Malam harinya sebelum acara pasien merasa tidak bisa tidur. Pasien merasa takut jika ia berbicara didepan umum, orang-orang akan tahu bahwa ia ketakutan sehingga ia akan pingsan. Diagnosis pada pasien ini...

a. gangguan cemas menyeluruh b. fobia social

c. stress pasca trauma d. gangguan panic e. gangguan depresi

Kriteria fobia social (semua harus dipenuhi)

 gejala psikologis, prilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala2 lain, seperti misalnya waham atau pikiran obsesif

 anxietas harus mendominasi atau terbatas pada situasi social tertentu (outside of the family circle), dan  menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol

bila terlalu sulit membedakan antara fobia social dengan agarofobia, hendaknya diutamakan diagnosis agoraphobia

gangguan stres pasca trauma

 diagnosis baru ditegakkan bilamana gangguan ini timbul dalam kurun waktu 6 bulan setelah kejadian traumatic berat (masa laten yang berkisar antara beberapa minggu sampai bulan, jarang sampai melampaui 6 bulan). Kemungkinan diagnosis masih dapat ditegakkan apabila tertundanya waktu mulai saat kejadian dan onset gangguan melebihi waktu 6 bulan, asal saja manifestasi klinisnya adalah khas dan tidak dapat alternative kategori lainnya.

 sebagai bukti tambahan selain trauma, harus didapatkan baying-bayang atau mimpi2 dari kejadian traumatic tersebut secara berulang ulang kembali (flashback)

 gangguan otonomik, gangguan afek dan kelainan tingkah laku semuanya dapat mewarnai diagnosis tetapi tidak khas.

(2)

 Suatu skuele menahun yang terjadi lambat setelah stress luar biasa, misalnya saja beberapa puluh tahun setelah trauma, diklasifikasikan dalam kategori F62.0 (peribahan kepribadian yang berlangsung lama setelah mengalami klastrofobia)

3. Seorang perempuan,36 tahun datang dengan keluhan sesak nafas saat naik lift. Gejala disertai rasa cemas,berdebardan mulut kering. Keluhan dirasakan semakin bertambah setelah adiknya meninggal 3 tahun yang lalu karena sesak. Pemeriksaan fisik dbn.Diagnosisnya?

a. Klaustrofobik

b. Gangguan psikotik akut c. Gangguan depresi d. Gangguan Anxietas e. Gangguan bipolar Pembahasan

Klaustofobia (dari bahasa Latinclaustrum "tempat tertutup" dan Yunaniphóbos "takut") adalah sebuah penyakit ketakutan terhadap tempat-tempat sempit dan terjebak. Klaustrofobia umumnya dikategorikan sebagai neurosa kecemasan yang dapat menyebabkan serangan kepanikan yang tiba-tiba, atau kepanikan seperti situasi di lift, kereta api atau pesawat udara. Sekitar 5-7% populasi dunia mengidap klaustofobia, namun hanya sebagian kecil yang mendapatkan perawatan untuk kelainan ini

4. Wanita 25 tahun datang ke dokter praktek umum dengan keluhan susah tidur. Keluhan dirasakan terutama untuk mulai tidur.Paginya tegang,pusing,sukar konsentrasi, jantung berdebar-debar,keluar keringat sehingga mengganggu pekerjaan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/80 dan tanda vital lain dbn. Apakah diagnosa yang mungkin? a. Insomnia primer b. Gangguan ansietas c. Gangguan somatoform d. Gangguan depresi e. Gangguan psikotik

Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan sulit jatuh tertidur atau sering terbangun saat tidur. Orang dengan insomnia memiliki salah satu atau lebih dari gejala di bawah ini :

 sulit jatuh tertidur

 sering terbangun pada malam hari dan sulit untuk kembali tidur  bangun terlalu pagi

 merasa lelah saat bangun tidur Insomnia dikelompokkan menjadi:

Insomnia primer, yaitu insomnia menahun dengan sedikit atau sama sekali tidak berhubungan dengan berbagai stres maupun kejadian

Insomnia sekunder, yaitu suatu keadaan yang disebabkan oleh nyeri, kecemasan, obat, depresi atau stres yang hebat.

Berdasarkan lamanya, insomnia dibagi menjadi :

I. Insomnia akut (biasanya hanya berlangsung ≤ 3 bulan)

Pada insomnia akut, bila penderita sudah beradaptasi dengan faktor penyebab, maka insomnianya juga akan sembuh.Penyebab insomnia akut :

1. stres

2. faktor lingkungan (contoh: berisik, suhu udara terlalu dingin/panas, dll) 3. perubahan jadwal tidur normal (contoh: pergantian jam kerja)

4. obat – obat tertentu (contoh: obat flu, obat tekanan darah, dll) II. Insomnia kronis

Penyebab insomnia kronis : 1. stres yang berkepanjangan 2. kecemasan/depresi

Penderita insomnia biasanya ngantuk sepanjang hari, merasa sangat lelah, sulit berkonsentrasi dan mengingat, bahkan bisa mempengaruhi perasaan sehingga menjadi sensitif.

5. Pria 76 tahun mengalami perubahan perilaku sejak 3 tahun terakhir. Awalnya ia sering lupa kejadian yang baru saja berlalu. Lama kelamaan ia lupa nama anggota keluarganya. Ia tidak dapat melakukan kegiatan social sehari-hari. Px fisik dan neurologis dbn. Apa diagnosis yang mungkin?

(3)

b. Alzhamers Disease c. Huttington Disease d. Delirium

e. Pseudo-demensia

Dimensia merupakan suatu sindrom akibat penyakit/gangguan oleh otak yang biasanya bersifat kronik progresif, dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang multiple (multiple higher cortical function), termasuk didalamnya: daya ingat, daya piker, orientasi, daya tangkap (comprehension), berhitung, kemampuan belajar, berbahsa, dan daya nilai (judgment). Umunya disertai, dan ada kalanya diawali, dengan kemrosotan (deterioration) dalam pengendalian emosi, prilaku social, atau motivasi hidup.

Tidak ada gangguan kesadaran, gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan. Dimensia pada penyakit alzaimer

 Terdapat gejala dimensia

 Onset bertahap, dengan deteroisasi lambat. Onset baisanya sulit ditentukan waktunya yang persis, tiba2 orang lain sudah menyadari adanya kelainan tersebut. Dalam perjalanan penyakit dapat terjadi suatu taraf yang stabil (plateau) secara nyata.

 Tidak adanya bukti klinis, agtau temuan dari pemeriksaan khusus, yang menyebutkan bahwa kondisi mental itu dapat disebabkan oleh penyakit otak atau sistemik lain yang dapat menimbulkan dimensia.

 Tidak adanya serangan apoplektik, mendadak, atau gejala neurologic kerusakan otak fokla seperti hemiparesis , hilangnya daya sensorik, defek lapang pandang mata, dan inkoordinasi yang terjadi dalam masa dini dari gangguan itu.

Dimensia pada penyakit hutington

 Ada kaitan antara gangguan gerakan koreiform, demensia, dan riwayat keluarga dengan penyakit hutington  Gerakan koreiform yang involunter, terutama pada wajah, tangan dan bahu, atua cara berjalan yang khas,

merpakan manifestasi dini dari gangguan ini. Gejala ini biasanya mendahului dimensia.

 Gejala dimensia didahului oleh gangguan fungsi lobus frontalis pada tahap dini, dengan daya ingat relative masih terpelihara, sampai saat selanjutnya.

6. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan penurunan tajam penglihatan kiri setelah terkena bola tenis 1 hari yang lalu. Mata kiri menjadi merah dan terasa pegal. Pemeriksaan mata kanan dalam batas normal, pemeriksaan mata kiri visus 6/48, hematom palpebra, perdarahan subkonjungtiva, khemosis, edema kornea, hifema minimal, kripte iris baik, pupil bulat regular, refleks pupil baik, lensa jernih. Apakah penyebab penurunan visus yang paling mungkin?

a. Hifema b. Edema kornea c. Perdarahan subkonjungtiva d. Palpebra khemosis e. Hematom palpebra Pembahasan

Hifema merupakan keadaan dimana terdapat darah di dalam bilik mata depan, yaitu daerah di antara kornea dan iris, yang dapat terjadi akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar dan bercampur dengan humor aqueus (cairan mata) yang jernih. Darah yang terkumpul di bilik mata depan biasanya terlihat dengan mata telanjang. Walaupun darah yang terdapat di bilik mata depan sedikit, tetap dapat menurunkan penglihatan.

Perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi secara spontan, akibat trauma, ataupun infeksi.Perdarahan dapat berasal dari pembuluh darah konjungtiva atau episclera yang bermuara ke ruang subkonjungtiva. Pasien datang dengan keluhan matanya yang bagian putih merah, pusing, berair, dalam waktu 24 jam sejak munculnya warna merah, bentuknya semakin membesar, kemudian mengecil, awalnya merah cerah lama-lama berwarna agak gelap . Hal yang harus ditanyakan adalah adanya riwayat trauma, mengangkat benda berat, batuk kronis, hipertensi.

7. Seorang wanita usia 20 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sesak nafas yang hilang timbul dan dirasakan sejak dua hari yang lalu. Sesak napas disertai mengi dan batuk. Serangan terjadi jika pasien terpapar debu, dan mereda setelah minum obat pelega nafas. Diketahui bahwa ayah kandung pasien menderita dermatitis atopik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan frekwensi nadi dan respirasi meningkat, jantung dalam batas normal, paru ditemukan wheezing ekspirasi. Apakah jenis sel yang meningkat jumlahnya pada pemeriksaan apusan darah tepi pada kasus di atas?

a. Netrofil b. Basofil

(4)

c. Eosinofil d. Monosit e. Limfosit

Pembahasan: pasien ini kena asma bronchial, dilihat dari gejala dan riwayat atopi pada ayah kandung. Asma kan reaksi alergi, jadinya pada pemeriksaan darah tepi bakalan didapatkan eosinofil yang meningkat.

8. Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri punggung kanan yang menyebar ke perut bawah selangkangan. Nyeri hilang timbul sejak 1 bulan ini dan memberat 5 jam yg lalu. Mengeluh mual, kadang demam dan menggigil. 1 minggu yang lalu pasien mengaku BAK berwarna kemerah-merahan 1 atau 2 hari. Pekerjaan pasien adalah supir bus. Apa tindakan yang tepat yang anda lakukan?

a. Memberikan terapi simptomatis (analgetik, antipiretik, anti pendarahan) b. Menganjurkan terapi fisik untuk menghilangkan nyeri

c. Menganjurkan pemeriksaan Laboratorium

d. Menganjurkan pemeriksaan Radiologi (USG abdomen) e. Melakukan pemeriksaan fisik

9. Seorang laki – laki umur 45 tahun datang dengan keluhan utama badan demam dan menggigil. Nyeri pada pinggang kiri hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya nyeri ketok kostovertebra. Pemeriksaan urin didapatkan warna kuning, sedimen eritrosit negatif, lekosit pucat 5/lapang pandang. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut?

a. Nefrolitiasis. b. Pielonefritis akut c. Sistitis.

d. Glomerulonefritis akut e. Uretritis.

Pembahasan : klo GN biasanya urin seperti cucian daging, udem, kadang bias oliguria (pad kasus berat)

Pielonefritis adalah infeksi bakteri pada salah satu atau kedua ginjal.Biasanya disebabkan oleh E. coli secara asendent.Gejala biasanya timbul secara tiba-tiba berupa demam, menggigil, nyeri di punggung bagian bawah, mual dan muntah.Beberapa penderita menunjukkan gejala infeksi saluran kemih bagian bawah, yaitu sering berkemih dan nyeri ketika berkemih.Bisa terjadi pembesaran salah satu atau kedua ginjal.Kadang otot perut berkontraksi kuat.Bisa terjadi kolik renalis, dimana penderita merasakan nyeri hebat yang disebabkan oleh kejang ureter.Kejang bisa terjadi karena adanya iritasi akibat infeksi atau karena lewatnya batu ginjal.Pada anak-anak, gejala infeksi ginjal seringkali sangat ringan dan lebih sulit untuk dikenali.Pada infeksi menahun (pielonefritis kronis), nyerinya bersifat samar dan demam hilang-timbul atau tidak ditemukan demam sama sekali. Pielonefritis kronis hanya terjadi pada penderita yang memiliki kelainan utama, seperti penyumbatan saluran kemih, batu ginjal yang besar atau arus balik air kemih dari kandung kemih ke dalam ureter (pada anak kecil).Pielonefritis kronis pada akhirnya bisa merusak ginjal sehingga ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya (gagal ginjal).

10. Seorang laki laki usia 30 tahun dibawa oleh keluarganya ke UGD RS karenan nyeri pinggang hebat.Keluhan muncul tiba tiba 1 jam yang lalu tidak berkurang dengan perubahan posisi. Dari PF didapatkan nyeri ketok costo vertebra angle. Dari pemeriksaan laboratorium di dapatkan hematuria.Apakah diagnosis yang paling mungkin?

a. Glomerulonefritis b. Pielonefritis c. Nefrolithiasis d. Epididimo-orkitis e. Sistitis Pembahasan

Pasien ini mengalami nyeri kolik. Nyeri kolik biasanya terjadi pada organ yang berongga, pada kasus ini keungkinan bias karena adanya batu pada saluran kemih atas. Batu dari ginjal dapat turun sehingga menimbulkan nyeri kolik, dan batu dapat melukai saluran yang dilewatinya, sehingga dapat menimbulkan hematuri.

11. Seorang perempuan usia 33 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan keputihan. Keluhan telah dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, keputihan berwarna kuning kehijauan disertai bau busuk dan berbusa. Pada pemeriksaan inspekulo terdapat gambaran strawberry appearance pada dinding vagina dan servik. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

a. Infeksi genital non spesifik b. Servisitis gonore

(5)

d. Vaginosis bakterial e. Trikomoniasis

12. Seorang wanita 48 thn,,datang ke praktek dokter umum,dengan keluhan keputihan banyak dan berbau, keluhan disertai dengan bercak perdarahan. Pda pemeriksaan inspekulo didapatkan sekret purulen dan darah, pada serviks terdapat erosi serviks. Pemeriksaan penunjang yg diperlukan pada kasus ini adalah?

a. Px schiller b. Px IVA c. Konisasi d. Papsmear e. Biopsi Pembahasan

Pada pemeriksaan inspekulo baru didapatkan erosi jadi epmeriksaan selanjutnya adalah papsmear, untuk mengetahui apakah adanya perubahan patologis.Kalo apda pemeriksaan inspekulo didapatkan benjolan rapuh dan mudah berdarah maka dicurigai suatu keganasan, sehingga pemeriksaan lanjutannya adalah dengan biopsy.

Interpretasi pap smear menurut Papanicalau

Kelas I Normal Sel dbn Cek 1 tahun lagi

Kelas II Perubahan reaktif atipik

Ditemukan sel2 abnormal, tidak tersangka keganasan, umumnya karena peradangan

Cek 6 bulan lagi Kelas III Dysplasia (ringan,

sedang, berat)

Ditemukan sel2 abnormal yang meragukan untuk keganasan, karena peradangan yang berat yang dapat disembuhkan

Cek 2 bulan lagi

Kelas IV Kanker in situ Ditemukan sel abnormal yang mencurigakan untuk keganasan (ca dini)

Biopsy Kelas V Kanker invansif Ditemukan sel2 ganas (kanker invansif) Terapi

13. Seorang laki-laki berusia 32 tahun datang ke Unit Gawat Darurat RS dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh batuk-batuk sejak 1 bulan yang lalu, batuk berdahak warna putih kental. Nafsu makan menurun dan sering berkeringat pada malam hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sesak, tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 32 x/menit. Pemeriksaan paru menunjukkan trakea deviasi ke kanan, gerak paru kiri tertinggal dari paru kanan, perkusi paru kiri redup dengan suara nafas menurun. Apakah diagnosis yang paling tepat?

a. Tumor paru sinistra b. Efusi pleura sinistra c. Pneumotoraks sinistra d. Atelektasis paru sinistra e. Pleuritis sinistra

Pembahasan

Meurutku pada pasien ini terkena efusi pleura sinistra.Efusi disebabkan karena infeksi paru (dari gejala2nya mengarah ke TB paru).

Pemeriksaan fisik pada efusi pleura:

 Inspeksi : namapa sakit, gerak dada sisi sakit tertinggal, Nampak lebih cembung  Palpasi : gerak dada sisi sakit tertinggal, fokla fremitis sisi sakit turun

 Perkusi: redup pada sisi sakit

 Auskultasi: suara nafas sisi sakit menurun/menghilang Pemeriksaan cairan secara makroskopi

 Transudate (putih jernih spt air) : decomp cords, SN, asites, meig syndrome  Eksudat : tumor, infark paru, infeksi

 Hemoragik : tumor, trauma, infeksi

14. Seorang laki-laki usia 20 tahun mengeluh timbul bintik-bintik kemerahan di kedua lengan dan kaki. Pasien tidak merasa demam. Jika sikat gigi sering gusi berdarah. Jika terantuk suatu benda mudah terjadi lebam-lebam. Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan ikterik pada konjungtiva. Oleh dokter pasien dirujuk untuk pemeriksaan laboratorium. Dari hasil laboratorium didapatkan Hb 8,9 gr%, lekosit 5100/mm3, dan trombosit 1000/mm3, morfologi darah tepi lekosit dalam batas normal. Apa diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini? a. Anemia hemolitik autoimun

(6)

c. Idiopatik trombositopeni purpura d. Thalasemia

e. Leukemia alekemik

Idiopatik trombositopenia purpura (ITP) merupakan suatu kelainan yang berupa gangguan autoimun yang mengakibatkan trombositopenia oleh karena adanya penghancuran trombosit secara dini dalam sistem retikuloendotel akibat adanya autoantibody terhadap trombosit yang biasanya berasal dari Immunoglobulin G. ITp banyak terjadi pada ams anak, tersering dipresipitasi oleh infeksi virus dan biasanya dapat sembuh sendiri. Sebaliknya, pada orang dewasa, biasanya menjadi kronik dan jarang mengikuti suatu infeksi virus.Pasien secara umum tampak baik dan tidak demam.Keluhan yang dpat ditemukan adalah perdarahan mukosa dan kulit.Perdarahn yang paling umum adalah epistaksis, perdarahan mulut, menoragia, purpura dan petakie.Pada pemeriksaan fisik terlihat pasien dalam keadaan baik dan tidak terdapat penemuan abnormal lain, selain yang berhubungan dengan perdarahan.

Pada pemeriksaan laboratorium diapatkan trombosit < 10.000/ml. hitung jenis lain normal, kecuali kadang2 dapat terjadi anemia ringan yang disebabkan oleh perdarahan atau berhubungan dengan hemolisis. Pemeriksaan morfologi sel darah normal, kecuali trombosit yang agak membesar (megakariosit).Megakariosit ini merupakan trombosit yang dihasilkan sebagai respon terhadap destruksi trombosit.Pada pemeriksaan sumsum tulang terlihat normal, dengan jumlah megakariosit normal atau meningkat.Tes koagulasi mendekati normal.Meskipun tes tersebut sangat sensitive (95%) namun sangat tidak spesifik dan 50% dari semua pasien dengan trombositopenia dari berbagai sebab dapat mempunyai peningkatan IgG trombosit.

15. Seorang laki-laki usia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada telinga kiri sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan telinga kiri ditemukan adanya nyeri tekan tragus, kulit liang telinga hiperemis dan edema yang tidak jelas batasnya. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

a. Otitis eksterna sirkumskripta b. Perikondritis

c. Herpes zooster otikus d. Otomikosis

e. Otitis eksterna difusa

16. Seorang perempuan usia 20 tahun datang dengan keluhan nyeri pada telinga kanan. Nyeri dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan ini disertai dengan penurunan pendengaran. Keluhan timbul setelah pasien membersihkan liang telinganya sendiri. Pemeriksaan fisik : nyeri tekan tragus, nyeri tarik auricula, liang telinga luar edema, membrane timpani sulit dinilai.

Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus ini? a. Otitis eksterna

b. Otitis media akut c. Otitis media kronis d. Otitis media perforate

e. Otitis media kronik eksaserbasi akut

17. Seorang laki-laki berusia 23 tahun dibawa ke UGD setelah mengalami trauma memar di dada kanan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan memar pada dada kanan. Dada kiri normal. Pada foto thoraks ditemukan fraktur kosta 3 dan 4 lateral kanan, dengan gambaran perselubungan homogen di hemithoraks kanan dan mediastinum bergeser ke kiri, corakan vaskular normal. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

a. Atelekstasis kanan b. Pneumothoraks kanan c. Pneumothoraks kiri d. Hematothoraks kiri e. Hematothoraks kanan

18. Seorang laki-laki usia 20 tahun mengeluh keluar cairan dari telinga kiri. Keluhan tersebut dirasakan kambuh-kambuhan sejak 1 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan otoskopi didapatkan perforasi membran timpani subtotal, tampak sekret purulen kuning kehijauan. Dokter meminta pemeriksaan kultur cairan tersebut. Apakah kemungkinan terbesar kuman yang ditemukan pada kultur tersebut ?

a. Staphilococcus b. Pseudomonas c. Enterobacter d. Streptococcus

(7)

e. Klebsiella Pembahasan

Berdasarkan tanda dan gejala pasien ini menderita otitis mediaakut perforasi. OMA disebabkan oleh bakteri piogenik seprti: Streptococcus hemolyticus, Staphylococcus aureus, Pneumokok, H.influenza, E. coli, S. anhemoliticus, P. vulgaris, P. aeruginosa.

Pathogen tersering yang diisolasi dari telinga pasien dengan OMSk (OMA perforasi ga nemu :D) adalah S. aureus dan P. aeruginosa.

19. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke dokter praktik umum dengan keluhan nyeri pada persendian lutut sejak 4 bulan terakhir. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 140/100 mmHg. Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 110 kg dan tinggi badan 160 cm. Jantung dan paru dalam batas normal. Pada ekstremitas bawah tampak kemerahan di sekitar lutut kanan dan kiri. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar gula darah puasa 130 mg/dL, kadar kolesterol total 300 mg/dL, kadar trigliserida 165 mg/dL, kadar asam urat 4 mg/dL. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

a. Obesitas b. Rhematoid arthritis c. Diabetes mellitus d. Sindrom metabolik e. Hiperlipidemia Pembahasan

Sindrom Metabolik atau Sindrom X merupakan kumpulan dari faktor2risiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskular yang ditemukan padaseorang individu. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi dislipidemi,hipertensi, gangguan toleransi glukosa dan obesitas abdominal/sentral. TheNational Cholesterol Education Program-Adult Treatment Panel III(NCEP-ATP III) mendapatkan bahwa sindrom metabolik merupakan indikasiuntuk dilakukan intervensi terhadap gaya hidup yang ketat, meliputidiet, latihan fisik dan intervensi farmakologik.

Komponen utama dari sindrom metabolik meliputi : o Resistensi insulin

o Obesitas abdominal/sentral o Hipertensi

o Dislipidemia :

o Peningkatan kadar trigliserida o Penurunan kadar HDL kolesterol

Sindrom Metabolik disertai dengan keadaanproinflammasi / prothrombotik yang dapat menimbulkan peningkatan kadarC-reactive protein, disfungsi endotel, hiperfib-rinogenemia, peningkatanagregasi platelet, peningkatan kadar PAI-1, peningkatan kadar asamurat, mikroalbuminuria dan peningkatan kadar LDL cholesterol.Akhir-akhir ini diketahui pula bahwa resistensi insulin juga dapatmenimbulkan Sindrom Ovarium Polikistik dan Non Alcoholic SteatoHepatitis (NASH).

BAYU 20-38

20. Seorang laki-laki 52 tahun mengeluh nyeri pada lutut dan sendi. Pemeriksaan fisik tidak ada radang atau bengkak, LED meningkat. Pada foto jarak sendi lutut menyempit. Diagnosis yang mungkin:

a. Osteoartritis b. Rematoid arthritis c. Spondilitis TB d. Spondilitis ankilosa e. Arthritis gout Pemeriksaan Laboraturium

Tidak ada uji diagnostik yang patognomonik. Peninggian laju endap darah ditemukan pada 75% kasus, tetapi hubungannya dengan keaktifan penyakit kurang kuat. Serum C reactive protein (CRP) lebih baik digunakan sebagai petanda keaktifan penyakit. Kadang-kadang, ditemukan peninggian IgA. Faktor rematoid dan ANA selalu negatif. Cairan sendi memberikan gambaran sama pada inflamasi. Anemia normositik-normositer ringan ditemukan pada 15% kasus. Pemeriksaan HLA B27 dapat digunakan sebagai pembantu diagnosis.

Pemeriksaan Radiologi

Kelainan radiologis yang khas pada SA dapat dilihat pada sendi aksial, terutama pada sendi sakroiliaka, diskovertebral, apofisial, kostovertebral, dan kostotransversal. Perubahan pada sendi S2 bersifat bilateral dan simetrik, dimulai dengan kaburnya gambaran tulang subkonral, diikuti erosi yang memberi gambaran mirip pinggir

(8)

perangko pos. Kemudian, terjadi penyempitan celah sendi akibat adanya jembatan interoseus dan osilikasi. Setelah beberapa tahun, terjadi ankilosis yang komplit.

21. Laki-laki 30 tahun datang ke PUSKESMAS mengeluh nyeri disertai kekakuan pada jari-jari tangan semenjak 4 hari yang lalu. Keluhan dirasakan terutama pada pagi hari. Pemeriksaan fisik didapatkan bengkak dan nyeri pada jari-jari tangan. Pemeriksaan lab didapatkan LED 60/80, factor rheumatoid (+). Panatalaksanaan awal apa yang harus diberikan sebelum pasien dirujuk kepada yang lebih ahli?

a. Kortikosteroid b. NSAID c. Anti agen TNF d. Cyclosporine e. ---

22. Seorang laki laki 60 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan badan terasa makin kurus walaupun nafsu makan bertambah. Pemeriksaan lab didapatkan reduksi (++++), GDP 250mg/dl, GD2JPP 450mg/dl. Apakah yang menyebabkan kadar glukosa darah tinggi?

a. Meningkatnya glikolisis dan lipolisis

b. Terhambatnya glikogenesis,lipogenesis dan glikolisis c. Meningkatnya glikogenesis dan glukoneugenesis d. Terhambatnya masuknya glukosa ke hepatosit e. Meningkatnya masuknya glukosa dan sintesa protein

23. Seorang perempuan berusia 23 tahun dibawa ke UGD RS setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Dari pemeriksaan dokter UGD disimpulkan pasien mengalami fraktur cruris. Di RS tersebut tidak terdapat dokter spesialis ortopedi. Dokter ortopedi terdekat berada di daerah yang membutuhkan perjalanan 6 jam. Di rumah sakit tersebut ada dokter spesialis bedah. Dokter UGD mempertimbangkan langkah yang harus diambil selanjutnya. Apakah tindakan yang paling tepat?

a. Pasien segera dirujuk ke RS yang memiliki dokter spesialis ortopedi b. Pasien distabilkan sebelum dirujuk

c. Didatangkan dokter spesialis ortopedi dari rumah sakit lain d. Pasien diterapi secara konservatif

e. Pasien diusulkan untuk operasi oleh dokter spesialis bedah setempat

24. Pasien 30 tahun dibawa ke UGD dengan keadaan tidak sadar post KLL. Kondisi pasien nafas 25x/ menit, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 98x/menit. Pasien membuka mata dengan rangsang nyeri, dapat melokalisasi nyeri dan tidak dapat mengeluarkan suara. Tindakan apa yang dilakukan untuk menangani pasien tersebut?

a. Memeriksa untuk mencari trauma yang lain b. Ro kepala untuk melihat apakah ada fraktur c. Memberikan ventilasi mekanik

d. Memeriksa airway dengan control servikal e. Resusitasi dengan memasang IV line

25. Seorang wanita 20 tahun di bawa ke IGD RS post kll di temukan nyeri gerak pada tungkai kanan bawah tapi tidak terdapat luka. Pemeriksaan ro didapatkan fr tibia fibulla dextra slight. Penatalaksanaannya..?

a. Gibs sirkuler sampai atas lutut b. Gibs bawah lutut

c. Pemasangan slap di bawah lutut d. Pemasangan slap di atas lutut e. Gibs H

26. Seorang laki-laki berusia 15 tahun dibawa ke dokter praktik umum dalam keadaan "sakau". Dari allo anamnesis diperoleh keterangan bahwa pasien sudah beberapa kali diketahui menggunakan narkoba. Apakah tindakan dokter yang paling tepat?

a. Memberikan narkotika dosis kecil b. Memberikan antidotum

c. Meminta keluarga menjaga kerahasiaan medis d. Merujuk pasien ke pusat rehabilitasi

(9)

27. Laki-laki usia 22 tahun datang dengan keluhan diare lebih dari 1 bulan dengan penurunan berat badan 10 kg dalam 2 bulan. riwayat penggunaan narkoba suntik 6 bulan. pemeriksaan limfadenopati generalisata, kandidiasis orofaring. Pemeriksaan penunjang untuk membantu diagnosis adalah:

a. Tzank smear

b. Pemeriksaan KOH dan kultur c. Serologi TPHA dan VDRL d. Western belt dan elisa

e. Mikroskop medan gelap ELISA

The ELISA (also sometimes called EIA) is often used as the first screening tool. It is inexpensive and very sensitive for detecting the presence of HIV antibodies. In most cases, a blood sample is tested, but other types of ELISAs that use saliva and urine have also been developed. The actual ELISA takes 3.5 to 4 hours, but most test sites send samples to outside labs, where they are tested in batches, so you may have to wait one to two weeks for results.

Beyond the Window Period ELISA tests are very rarely "false negative." This means if you have a negative test result, and you had met the Window Period guidelines after the last potential exposure, you are really HIV negative. An ELISA test may rarely be "false positive." False positive ELISA results can occur if someone is tested right after events that temporarily stimulate the immune system, such as viral infections or immunizations. They could also occur because of lab error, or because of the test's very high sensitivity, discussed below.

For these reasons, positive ELISA results must always be confirmed with a Western Blot or IFA (below), and at reputable test sites this is commonly done automatically -- meaning you don't have to have another blood sample drawn.

A relatively new test, called a detuned ELISA, which has been used in research settings, will soon become more widely available to other test sites. The detuned test, which is used only after HIV antibodies are confirmed by a Western Blot test, can determine if the HIV infection is recent (within the last six months), which may be useful for deciding upon possible early treatment options.

Western Blot (WB) Assay

The WB is a confirmatory test: it is only performed if an ELISA or rapid test is positive. The WB can be positive, negative, or indeterminate. Indeterminate tests are neither positive nor negative. An indeterminate result usually means that a person has just begun to seroconvert at the time of their test. In the rare cases in which this occurs, the person will need to be retested, usually about one month later. False positive results are extremely rare with the WB, so it confirms (proves) that HIV antibodies are present.

Indirect Immunofluorescence Assay (IFA)

The IFA can be used instead of the WB to confirm ELISA results. Like the WB, IFA tests for the presence of antibodies in a blood sample. The exact strategy is slightly different in that it uses a microscope. It can be faster than a WB, so the few labs that use it can get results to the patient more quickly.

Rapid Tests for HIV

Rapid testing for HIV has become one of the most prominent ways that people receive HIV tests today. In as little as 20 minutes, you can find out your HIV status.

Rapid tests work similarly to traditional HIV test: they look for antibodies to HIV, not the virus itself. Most commonly, a rapid test is adminestered by sampling the oral mucosa (the mucous that is everywhere in your mouth) and putting it through a test to see if HIV antibodies are present.

Some people may think that, since the test uses the mouth to test for HIV, that HIV can be transmitted to other people through saliva, spit and/or oral mucosa via kissing, sharing utensils, or sharing glasses. This is not true. For more information, see this website's section on How HIV is Spread.

A rapid test runs for 20-40 minutes, after which you will receive a result. Rapid tests are extremely accurate. However, since rapid tests have a small margin of error (ranging from 1 to 3 per 1,000), all positive (reactive) results have to be put through a confirmatory test.

The most common type of rapid test currently in use in Callifornia is the OraQuick Advance. The availability of rapid tests varies by city. Some testing locations in California charge for this type of test, but there are many locations that will provide the test for free. For testing locations, you can call the California HIV/AIDS Hotline at 1-800-367-AIDS or you can do your own referral search by visitingwww.aidshotline.org.

28. Hasil penelitian uji diagnosis terhadap kadar kreatinin kinase untuk diagnosis acute myocard infarct dipresentasikan dalam sebuah seminar kegawatdaruratan.

(10)

Hasil pemeriksaan kreatinin kinase Acute myocard infarct Total

Positif Negatif

Positif ( ≥80 IU) 215 16 231

Negatif (< 80 IU) 15 114 129

Total 230 130 360

Berapa kemungkinan pasien yang tidak menderita miokard infark akut mendapatkan hasil pemeriksaan kadar kreatinin kinase negatif?

a. 129/360 b. 114/360 c. 130/360 d. 114/129 e. 114/130

29. Seorang dokter praktek dilibatkan dalam suatu penelitian uji klinik fase III (randomized double blind clinical controled trial) yang dilakukan untuk mengetahui apakah Lemvastin (suatu obat penurun kadar kolesterol) lebih baik dibanding simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol. Penelitian ini melibatkan 300 subyek, pria dan wanita, umur antara 45-65 tahun. Semua variabel dikendalikan, termasuk ketaatan subyek dalam minum obat. Apakah tujuan yang ingin dicapai dalam uji klinik tersebut?

a. Effectiveness b. Efficiency c. Reliability d. Efficacy e. Safety

30. Dalam sebuah seminar, dikemukakan penelitian tentang penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Sejumlah 120 penderita PPOK diteliti bersama 480 pembanding yang tidak menderita PPOK. Di antara kasus, 90 orang adalah perokok, sedangkan di antara pembanding, 180 adalah perokok. Berapa risiko menderita PPOK pada kelompok perokok? a. 5 (90x300)/(180x30) 300 =480-180 ; 30=120-90 b. 180 c. 18 d. 0.5 e. 9

31. Akhir-akhir ini masalah keselamatan pasien yang menjalani pembedahan semakin banyak diteliti. Kamar operasi merupakan setting yang bertekhnologi tinggi dan berisiko tinggi pula. Oleh karenanya sangat menarik untuk dipahami budaya kerja di kamar operasi. Penelitian dilakukan dengan cara peneliti sehari-harinya berada di kamar operasi sambil melakukan berbagai pengamatan pada setiap kesempatan dan mencatatnya di buku saku catatan lapangan. Cara pengumpulan data manakah yang dilakukan oleh peneliti? a. Observasi partisipasi

b. Observasi tidak langsung c. Diskusi kelompok terarah d. Observasi terbuka

e. Wawancara mendalam

Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya. Peneliti merupakan bagian yang integral dari situasi yang dipelajarinya sehingga kehadirannya tidak memengaruhi situasi penelitian. Dalam hal ini observer menggunakan alat-alat guna merekam/mendokumentasikan hal-hal yang diamati.

Observasi tidak langsung adalah Observer mengamati perilaku observe/yang diobservasi secara tidak langsung, seperti lewat rekaman atau foto yang dibuat orang lain.

Diskusi Kelompok Terarah adalah merupakan satu teknik untuk mengumpulkan data kualitatif mengenai suatu tema tertentu melalui diskusi sekelompok orang dengan pengarahan dari seorang moderator atau fasilitator. DKT bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai persepsi peserta terhadap sesuatu, bukan untuk mencari konsensus, mengambil keputusan mengenai tindakan apa yang harus diambil.

(11)

Observasi terbuka, apabila keberadaan observer diketahui oleh subjek yang diteliti, dan subjek memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi dan subjek menyadari adanya orang yang mengamati apa yang subjek kerjakan.

32. Seorang laki-laki berusia 43 tahun dibawa ke UGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan luka terbuka pada dada dan distress respirasi. Tidak terdapat suara sucking pada luka. Apakah penanganan awal kasus tersebut?

a. Segera dijahit

b. Segera “ WSD “ ( water seal drainage ) c. Segera ditutup kasa dengan plester 3 sisi d. Segera dilakukan needle decompression e. Segera ditutup kasa dengan plester rapat

33. Laki laki 20 tahun dibawa ke UGD RS setelah dada kanan terbentur akibat kecelakaan. Pada pemeriksaan didapatkan TD 80/60 mmHg, Nadi 110x/menit, respirasi 40x/menit. pada pemeriksaan dada ditemukan hemithorax kanan tertinggal saat bernafas, fremitus taktil melemah, perkusi hipersonor, suara nafas menghilang. Diagnosis yang mungkin? a. Efusi pleura b. Atelektasis paru c. Pneumothorax d. Pneumonia e. Hemothorax

34. Pasien datang dengan keluhan batuk berdarah disertai demam 37 C. pasien pernah berobat OAT selama 6bulan, Terapi yang diberikan untuk pasien tersebut adalah?

a. OAT kategori1 b. OAT kategori2 c. OAT kategori d. Spiramicyn e. Ethambutol

Spiramicyn digunakan untuk infeksi saluran napas, seperti tonsilitis, faringitis, bronkitis, pneumonia, sinusitis dan otitis media.

35. Laki-laki 36 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk lama sudah sejak 2 bulan. Keluhan dirasa berdahak cair dan putih. Riwayat pasien pernah mengalami sakit TBC dan diobati selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh. Pemeriksaan fisik dan tanda vital dbn, specimen BTA (-). Apakah rencana terapi yang tepat?

a. OAT 1 b. OAT 2 c. OAT 3

d. Terapi simptomatik e. OAT + quinolon

36. Seorang perempuan 25 th datang dengan keluhan pegal dan kebas diseluruh jari2 tangannya.pasien juga mengeluh mudah lemas dan sering cepat letih.pasien mengaku selama ini sedang pengobatan tb bulan ke 2,pasien juga mengaku hanya meminum obat tb saja dan tidak ada obat yang laen. Obat apakah yang memungkinkan terjadi pada pasien ini?

a. INH b. Rimfamisin c. Etambutol d. Pirasinamid e. Etambutol

37. Obat OAT yang menyebabkan gangguan penglihatan? a. Ripamfisin

b. Isoniazid c. Etambutol d. Pyrazinamid e. Streptomisin

(12)

EFEK SAMPING OAT DAN PENATALAKSANAANNYA

INH →Neuropati perifer (kesemutan sampai rasa terbakar di kaki) dapat dicengah dengan pemberian vitamin B6(piridoxin)100 mg/hri, hepatotoksik

Rifampisin → tidak ada nafsu makan,mual,sakit perut, warna kemerakan pada urine seni, hepatotoksik Pirasinamid→nyeri sendi, asam urat

streptomicin→nefrotoksik, gangguan nervus VIII(tuli),gangguan kseimbangan etambutol→gangguan penglihatan

Sumber PEDOMAN NASIONAL PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS dan IPD jilid 2 hal 1008

38. Pasien datang dengan keluhan sakit pada pipi kanan dan kiri disertai bengkak dengan lendir berwarna kuning kehijauan,diagnose pasien tersebut adalah ?

a. sinusitis maxilaris. b. s.frontalis,

c. S.ethmoidalis, d. s.spheinodalis e. polip nasi

Sinusitis adalah radang mukosa sinus paranasal, bila mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis, sedangkan bila mengenai semua sinus paranasal disebut pansinusitis. Sesuai dengan anatomi sinus yang terkena dapat dibagi menjadi sinusitis maksilla, sinusitis ethmoid, sinusitis frontal dan sinusitis sfenoid. Paling sering ditemukan ialah sinusitis maksila dan sinusitis ethmoid, sedangkan sinusitis frontal dan sinisitis sfenoid lebih jarang. Pada anak hanya sinus maksilla dan sinus ethmoid yang berkembang, sedangkan sinus frontal dan sinus sfenoid belum berkembang.

Ada delapan sinus paranasal, empat buah pada masing-masing sisi hidung sinus frontal kanan dan kiri, sinus ethmoid kanan dan kiri (anterior dan posterior), sinus maksila kanan dan kiri (antrium highmore) dan sinus sfenoid kanan dan kiri. Semua sinus ini dilapisi oleh mukosa yang merupakan lanjutan mukosa hidung, berisi udara dan semua bermuara di rongga hidung melalui ostium masing-masing.

Sinus maksila disebut juga Antrum Highmore, merupakan sinus yang sering terinfeksi oleh karena: Ø Merupakan sinus paranasal yang terbesar.

Ø Letak ostiumnya lebih tinggi dari dasar, sehingga aliran sekret (drenase) dari sinus maksila hanya tergantung dari gerakan silia.

Ø Dasar sinus maksila adalah dasar akar gigi (prosesus alveolaris), sehingga infeksi gigi dapat menyebabkan sinusitis maksila

Ø Ostium sinus maksila terletak di meatus medius di sekitar hiatus semilunaris yang sempit sehingga mudah tersumbat.

Pada peradangan aktif sinus maksila atau frontal, nyeri biasanya sesuai dengan daerah yang terkena. Pada sinusitis maksilla nyeri terasa di bawah kelopak mata dan kadang menyebar ke alveolus hingga terasa di gigi. Nyeri alih dirasakan di dahi dan depan telinga. Wajah terasa bengkak, penuh dan gigi nyeri pada gerakan kepala mendadak, misalnya sewaktu naik atau turun tangga. Seringkali terdapat nyeri pipi khas yang tumpul dan menusuk. Sekret mukopurulen dapat keluar dari hidung dan terkadang berbau busuk. Batuk iritatif non produktif seringkali ada.

Jika sinus yang berbatasan dengan kulit (frontal, maksila dan ethmoid anterior) terkena secara akut dapat terjadi pembengkakan dan edema kulit yang ringan akibat periostitis. Palpasi dengan jari mendapati sensasi seperti ada penebalan ringan atau seperti meraba beludru. Pembengkakan pada sinus maksila terlihat di pipi dan kelopak mata bawah, pada sinusitis frontal terlihat di dahi dan kelopak mata atas, pada sinusitis ethmoid jarang timbul pembengkakan, kecuali bila ada komplikasi. Pada rinoskopi anterior tampak mukosa konka hiperemis dan edema. Pada sinusitis maksila, sinusitis frontal dan sinusitis ethmoid anterior tampak mukopus atau nanah di meatus medius, sedangkan pada sinusitis ethmoid posterior dan sinusitis sfenoid nanah tampak keluar dari meatus superior. Pada sinusitis akut tidak ditemukan polip,tumor maupun komplikasi sinusitis.Jika ditemukan maka kita harus melakukan penatalaksanaan yang sesuai.

Pada rinoskopi posterior tampak mukopus di nasofaring (post nasal drip). Pada posisional test yakni pasien mengambil posisi sujud selama kurang lebih 5 menit dan provokasi test yakni suction dimasukkan pada hidung, pemeriksa memencet hidung pasien kemudian pasien disuruh menelan ludah dan menutup mulut dengan rapat, jika positif sinusitis maksilaris maka akan keluar pus dari hidung. Pada pemeriksaan transiluminasi, sinus yang sakit akan menjadi suram atau gelap. Pemeriksaan transiluminasi bermakna bila salah satu sisi sinus yang sakit, sehingga tampak lebih suram dibanding sisi yang normal. Pemeriksaan radiologik yang dibuat ialah posisi waters, PA dan lateral. Akan tampak perselubungan atau penebalan mukosa atau batas cairan udara (air fluid level) pada

(13)

sinus yang sakit. Pemeriksaan mikrobiologik sebaiknya diambil sekret dari meatus medius atau meatus superior. Mungkin ditemukan bermacam-macam bakteri yang merupakan flora normal di hidung atau kuman patogen, seperti pneumococcus, streptococcus, staphylococcus dan haemophylus influensa. Selain itu mungkin juga ditemukan virus atau jamur.

LITA 39-57

39. Seorang laki-laki 40 tahun dibawa oleh masyarakat karena kecelakaan lalu lintas. Keadaan pasien compos mentis, mengeluh kesakitan, tegang pada perut bagian depan. Pemeriksaan fisik TD:80/60 N:140x/menit. Tindakan yang tepat pada kasus diatas:

a. Pemberian alfa agonis b. Pemasangan CVP

c. Resusitasi cairan 20cc/kgBB d. Transfusi darah

e. Laparatomi Pembahasan :

Management of Trauma Patients - Primary Survey (ABCDE)

A – Airway & cervical spine control B – Breathing & ventilation support C – Circulation & hemorrhage control D – Disability / Neurologic Assessment

E – Exposure for Complete Examination & hypothermia prevention - Resuscitation

- Secondary Survey - Diagnostic Evaluation - Definitive Care

Diagnosis Trauma Tumpul Abdomen  Paling sering pada trauma abdomen

 Jejas tidak selalu menunjukkan organ injury

 Paling sering menimbulkan gangguan hemodinamik (CIRCULATION) – perdarahan yang tidak nampak  HATI-HATI !!

 PRIMARY SURVEY  Kematian ↗

 Organ yang cedera : terbanyak pada tubuh manusia (lien, hepar, pancreas, gaster, usus, ginjal, ureter, VU, uterus, dll..)

Pemeriksaan Fisik

 Paling berguna pada primary survey

 Pada secondary survey untuk identifikasi kemungkinan cedera organ  Pada kasus2 meragukan (equivocal): sensitivitas 50-60 %

 Harus sistematis, tepat & cepat Pemeriksaan Penunjang Foto polos

 Abdomen x-ray: tidak terlalu diandalkan  Chest x-ray : mandatory

Laboratorium

 Serial Hb/Hct – untuk monitoring perdarahan : tidak sensitif / perlu waktu rapid hemorrhage - false negative

crystalloid hemodilution - false positive  Digunakan untuk baseline follow-up

USG FAST

DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage) CT scan abdomen

INDIKASI LAPARATOMI PASIEN TRAUMA

 Trauma abdomen dengan DPL positif atau USG positif dengan hemodinamik tidak stabil.

 Hemodinamik tidak stabil berulang walaupun telah diresusitasi cairan, tanpa adanya perdarahan eksterna/ di tempat lain

 Luka tembus/ penetrans  Eviscerasi organ abdomen

(14)

 Peritonitis dini atau menyusul

 Adanya udara bebas (free air), udara retroperitoneum, atau ruptur diafragma

 CT kontras yang memperlihatkan ruptur trakturs gastrointestinal atau cedera organ solid

40. Seorang laki-laki 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bengkak kedua tungkai bawah sampai kedua kaki sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga mudah seseg nafas bila berjalan agak jauh. Pemeriksaan fisik TD: 170 /95. Pitting edem (+). Dokter akan memberikan terapi diuretik. Pilihan obat diuretik yang tepat:

a. Thiazid (kyny,, aq rada lupa option A. Maaf yak...) b. Isosorbid

c. Manitol

d. Furosemiddiuretik bekerja di nefron: anatomi nefron? Urin primer?urin sekunder? e. Acetazolamid

Pembahasan : Dr. bugar

Diuresis osmosis: osmolaritas manitol dosis 1cc/kgBB

Force diuretk : furosemide:loop anhle, thiazide, spironolakton sekitar 1 minggu masih ada efek Acetazolamide: di bagian mata

Pada kasus di atas pasien mengeluh sesak saat aktivitas (dispneu d effort), disertai dengan edema tungkai dan adanya hipertensi  kemungkinan pasien mengalami gagal jantung, Penegakkan diagnosis gagal jantung :

Gagal jantung Kongestif  Yaitu gagal jantung yang disertai retensi cairan & edema Keluhan : Dyspnea

Gejala :

• Tanda bendungan/retensi cairan :

– Edema kaki-tungkai-scrotum-labia mayor – Ascites

– Hepato-splenomegali – Distensi Vena Jugularis

Pemeriksaan fisik paru : ronchi basah basal (+)/(+) Prinsip Terapi

I. Mengurangi “Preload” (Venodilator), dilatasi vena menurunkan pre load  menurunkan keluhan edema 1) MORFIN IV

- Venodilatasi

- menurunkan tekanan kapiler paru - meburunkan kecemasan

2) FUROSEMID IV

Efek : - Venodilatasi Langsung - Diuresis  Menurunkan “Left Ventricular”“Filling Pressure”(5-15’) 3) NITRAT : - IV  Hati-hati : Hipotensi

II. Meningkatkan kontraksi jantung 1. Dobutamin

2. Dopamin 3. Digoksin

III. Mengurangi “After Load” (Arteridilator)  menurunkan beban ventrikel kiri untuk kontraksi  meningkatkan curah

Jantung

1. ACE Inhibitor &/ ARB 2. Nitrat

IV. Memperbaiki denyut Jantung : – Irama

– Kecepatan/frekwensi Terapi Farmakologik 1. (D) : Diuretik

-Mengurangi beban jantung -Mengurangi kelebihan cairan 2. (D) : Digoxin (Glikosida)

- Efek : inotropik positip 3. (D) : Dilator :

(15)

- Angiotensin II Receptor Blocker - Nitrat

- Direct Vasodilator (Hydralasin) 4. (B) : Beta Blockers : Cardioselectif

- Bisoprolol - Carvedilol -Metroprolol

5. (A) : Aldosteron Antagonist : - Spironolakton Dosis Rendah - Hati-hati :

- Disfungsi renal - Hiperkalemia 6. (I) : Inotropic Agent :

- Dopamin - Dobutamin

41. Seorang wanita 30 tahun tiba-tiba pingsan, sejak dua hari yang lalu mengeluh sering pipis dengan jumlah yang banyak setelah minum obat pelangsing. Pemeriksaan fisik tampak obes. Tekanan darah 110/70. Tidak ada tanda trauma. Pemeriksaan ECG dan neurologis normal. Obat yang paling mungkin telah diminum oleh pasien?

a. acetazolamide b. furosemide c. Hidroclorothiazide d. Spironolacton e. Amiloride

42. Seorang laki-laki 22 tahun dating diantar keluarganya ke UGD RS dengan keluhan tidak sadar setelah tertabrak motor dan kepala bagian kiri terbentur aspal. Lima menit kemudian pasien sadar namun tidak mengingat kejadian yang menimpanya. Pasien muntah tanpa disertai mual dan gelisah. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan TD 150/80 mmHg, nadi 62 x/ m, respirasi 20 x/ m, temperature 37oC. GCS 15, pupil isokor, tidak ada lateralisasi. Penanganan awal yang tepat diberikan:

a. Furosemid 40 mg iv

b. Tablet asetazolamid 3x250 mg c. Infuse manitol 20%

(16)

d. Dexamethason 20 mg iv e. Infuse NaCl 0,9% Pembahasan :

Pada kasus di atas, pasien mengalami cedera kepala jenis Komosio cerebri  Goncangan otak yang menimbulkan gangguan fungsi otak, terjadi segera setelah trauma kapitis berupa pingsan sebentar & cenderung untuk sembuh spontan, tanpa ada kelainan organik pada jaringan otak.

Gejala klinis :

• Gangguan kesadaran yang berlangsung singkat beberapa detik hingga 10 menit. • Retrograd amnesia yaitu lupa akan kejadian sesaat sebelum kejadian

• Mual, muntah , pusing dan nyeri kepala

• Pada pemeriksaan neurologis tidak ditemukan adanya kelainan • Lumbal punksi dan EEG normal.

Tindakan :

• Istrahat baring ditempat tidur hingga semua keluhan hilang • Kemudian dilakukan mobilisasi bertahap

• Symptomatic : analgetik,antiemetik dll • Dianjurkan tinggal di rumah sakit

Penanganan utama pada cedera kepala pun meliputi untuk mencegah terjadinya peningkatan intracranial, meliputi : 1. Menurunkan volume darah otak

• Hiperventilasi

• Elevasi kepala 30o dengan posisi di tengah dengan tujuan tidak menghambat venous return • Menurunkan metabolisme otak dengan pemberian barbiturat

• Cegah atau atasi kejang • Cegah hiperpireksia

• Apabila mungkin dilakukan surface cooling supaya terjadi hipothermia • Restriksi cairan 60% kebutuhan, kecuali bila hipotensi

2. Menurunkan volume dari cairan serebrospinal

• Acetazolamide 25 mg/KgBB/hari PO dibagi dalam 3 dosis. Dosis dapat dinaikkan 25 mg/KgBB/hari (Maksimal 100 mg/KgBB/hari)

• VP shunt

3. Menurunkan volume otak

• Osmotik diuretik: Mannitol dosis awal 0,5-1 mg/KgBB IV kemudian dilanjutkan 0,25-0,5 mg/KgBB IV setiap 4-6 jam

• Loop diuretik: Furosemide 0,5-1 mg/KgBB/dosis IV tiap 6-12 jam

• Steroid: Dexamethasone dosis awal 0,5 mg/KgBB IV dilanjutkan dosis rumatan 0,1 mg/KgBB/dosis tiap 6 jam selama 3 hari

• Apabila 1, 2, 3 tidak ada kemajuan, dipertimbangkan untuk melakukan temporal dekompresi dengan kraniektomi.

43. Laki2 38 tahun mengeluh muncul berbenjol2 kemerahan pada hamper seluruh tubuhnya sejak 2 minggu yang lalu, 1 minggu sebelumnya demam. Pasien mengkonsumsi obat MDT sudah 2 bulan. Pada pemeriksaan ditemukan nodul eritem multiple, pembesaran pada nervus auricularis magnus, nervus perenous komunis dan nervus ulnaris. Pemeriksaan BTA didapatkan indek morfologinya 5%. Ditemukan granuloma disepanjang syaraf. Diagnosis pada pasien ini adalah..

a. Lepra berulang b. Pure neuritis lephrosy c. Reaksi reveral d. Lepra tuberculoid

e. Erytem nodusum leprosum Pembahasan :

Pada kasus di atas sudah jelas pasien menderita morbus Hansen/lepra dan sudah diobati selama 2 bulan. Pada lepra terdapat beberapa komplikasi antara lain :

 Komplikasi akibat reaksi

 Komplikasi akibat kerusakan syaraf

 Disebabkan karena penyebaran basil(invasi masif kuman)  Akibat relaps

 Komplikasi akibat imunitas menurun

(17)

 Setelah pengobatan antikusta yang intensif  Infeksi rekuren  Pembedahan  Stress fisik  Imunisasi  Kehamilan

 Saat setelah melahirkan Macam reaksi:

 Reaksi tipe 1(ok hipersensitivitas selular)

• Episode inflamasi akut karena terjadi hipersensititas tipe lambat • Terjadi pada kusta borderline

• Berhubungan dengan upgrading atau downgrading • Kadang disebut reaksi reversal

• Mempunyai gambaran yang mengenai kulit, syaraf • Mempunyai gejala sistemik

• Gejala pada reaksi kusta tipe I adalah perubahan lesi kulit, demam yang tidak begitu tinggi, gangguan konstitusi, gangguan saraf tepi, multiple small satellite skin makulopapular skin lesion dan nyeri pada tekan saraf. Reaksi kusta tipe I dapat dibedakan atas reaksi ringan dan berat.

 Reaksi tipe 2(ok hipersensitivitas humoral)

• Disebabkan karena pengendapan antigen antibodi kompleks • Terjadi pada kusta multibasiler

• Disebut juga erythema nodusum leprosum. Eritema nodosum lepromatous (ENL), timbul nodul

subkutan yang nyeri tekan dan meradang, biasanya dalam kumpulan. Setiap nodul bertahan selama satu atau dua minggu tetapi bisa timbul kumpulan nodul baru. Dapat terjadi demam, limfadenopati, dan athralgia.

• Mempunyai lesi mengenai kulit dan syaraf • Ada gejala sistemik

 Fenomena lucio(merupakan bentuk reaksi tipe 2 yang berat)

Fenomena lucio berupa plak atau infiltrat difus, merah muda, bentuk tidak teratur, dan nyeri. Lesi lebih berat tampak lebih eritematosa, purpura, bula, terjadi nekrosis dan ulserasi yang nyeri. Lesi lambat sembuh dan terbentuk jaringan parut. Dari hasil histopatologi ditemukan nekrosis epidermal iskemik, odem, proliferasi endothelial pembuluh darah dan banyak basil M.leprae di endotel kapiler.

44. Seorang laki2 56 tahun datang dengan keluhan sesak nafas. Sesak nafas memberat saat aktifitas. Pasien mempunyai riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik. Pemeriksaan didapatkan tensi 170/110mmHg dan kardiomegali. Apakah keadaan yang paling mungkin menyebabkan kelainan jantung ini?

a. Dilatasi ventrikel kiri b. Hipertrofi ventrikel kiri

c. Hipertrofi atrioseptal ventrikel kiri d. Dilatasi dan hipertrofi ventrikel kiri e. Hipertrofi atrium dan ventrikel kiri Pembahasan :

Gagal jantung kongestif

 Merupakan keadaan patofisiologik dimana “output” jantung tidak mencukupi kebutuhan tubuh , ditandai oleh aliran arterial yg rendah dan/atau stasis vena

 Secara garis besar dibedakan menjadi 2 keadaan yg dpt menyebabkannya :

1. berkurangnya/hilangnya fungsi kontraktil -- disfungsi sistolik mis jejas miokardium iskemik

2. tekanan-volume sangat meningkat/ overloaded mis. Hipertensi, disfungsi katub, embolisme paru akut, hubungan kiri ke kanan kongenital

Perubahan-perubahan ok kompensasi/ CHF

Dilatasi ventrikel (memperbaiki kontraksi dg peregangan serabut otot menurut hukum Frankstarling) Hipertrofi serabut otot

 Pertambahan volume darah dengan retensi air dan garam  Takhikardia

Perubahan2 ini akhirnya merup.tambahan beban pd fungsi jantung, dan kombinasi peny. jantung primer menyebabkan dilatasi yg melebihi titik peregangan optimal, sehingga terj. CHF

(18)

45. Seorang pria berusia 50 tahun sedang dirawat di RS dengan diagnosis infark miokard akut. Pada pemeriksaan fisik ditemukan BB 85 kg, TB 160 cm, TD 180/100 mmHg. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan GD puasa 105 mg/dL, kolesterol total 250 mg/dL, kolesterol LDL 150 mg/dL, kolesterol HDL 35 mg/dL. Saat akan pulang pasien dianjurkan untuk diet tinggi serat.

Apakah tujuan anjuran diet yang paling tepat ? a. Memperlancar BAB

b. Menghambat sintesis kolesterol c. Menghambat pengosongan lambung d. Menghambat absorpsi glukosa e. Meningkatkan sintesis HDL Pembahasan :

Mekanisme kerja serat dalam mencegah hiperlipidemia sebagai berikut:

 Serat makanan yang dikonsumsi menurunkan daya cerna lemak atau sterol dalam saluran pencernaan, sehingga lemak yang tidak tercerna ini kemudian dikeluarkan melalui feses.

 Serat makanan meningkatkan produksi dan penyerapan asam lemak rantai pendek khususnya propionate (akibat fermentasi serat oleh mikro flora usus besar). Propionat berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol serum dan menghambat sintesa kolesterol.

 Serat makanan yang kental (viscous) dan makanan yang tinggi serat akan memperlambat penyerapan glukosa, sehingga level insulin darah yang rendah akan tepat terjaga. Peningkatan kadar insulin berkaitan dengan penyakit jantung koroner. Serat makanan akan memperlambat penyerapan nutrisi, dan dalam jangka waktu yang lama dapat merubah morfologi usus dan penyerapan lemak. Peningkatan jumlah dan tempat penyerapan lemak dapat merubah pola sekresi lipoprotein.

46. Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai dahak kental dan bercak darah. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ronki pada lapangan atas paru kanan. Diagnosis sementara adalah tuberkulosis paru. Untuk memastikan diagnosis tersebut dilakukan pemeriksaan foro toraks.

Apakah gambaran radiologik yang mungkin ditemukan ? a. Hiperlusen avaskular

b. Sinus kostofrenikus tumpul

c. Hiperaerasi paru dengan diafragma letak rendah d. Bercak infiltrat dengan kalsifikasi pada apeks paru e. Perselubungan homogen di lapangan paru bawah Pembahasan :

Pemeriksaan Radiologi ( Foto rontgen)

Gambaran khas pada penderita TB Paru adalah ditemukannya lesi apeks paru atau segmen apikal lobus atas atau bawah. Gambaran yang dapat dilihat pada foto tergantung stadium penyakit saat foto tersebut dibuat. Kelainan yang dijumpai pada rontgen thorak mungkin dapat disebabkan oleh tuberkulosis maupun sejumlah keadaan lain dan gambaran pada foto rontgen tidak selalu spesifik untuk TB Paru.

Pada foto thorak PA dan lateral didapat gambaran foto thorak yang menunjang diagnosis TB, yaitu: 1. Bayangan lesi terletak dilapangan atas paru atau segmen apikal lobus bawah.

2. Bayangan berawan atau ber-bercak. 3. Adanya kavitas, tunggal dan ganda.

4. Kelainan bilateral terutama dilapangan atas paru. 5. Adanya kalsifikasi.

6. Bayangan menetap pada foto ulang beberapa minggu kemudian. 7. Bayangan milier.

Gambaran radiologis TB paru

Lokasi lesi TB umumnya di daerah apeks paru, dimana berkaitan dengan tingginya tegangan oksigen di apeks sehingga membantu kuman TB untuk tumbuh dengan baik, tetapi juga bisa mengenai lobus bawah.

TB paru memberikan gambaran bermacam-macam pada foto toraks :

Bercak-bercak infiltrat seperti awan dengan densitas rendah atau sedang dengan batas tidak tegas.

 Lubang (kavitas) selalu berarti proses aktif kecuali bila lubang sudah sangat kecil, yang dinamakan lubang sisa (residual cavity).

 Sarang seperti garis-garis (fibrotik) atau bintik-bintik kapur (kalsifikasi) yang biasanya menunjukkan bahwa proses telah tenang.

Sumber : Rasad S. 2005. Tuberkulosis Paru. Dalam : Rasad S, Ekayuda I, eds. Radiologi Diagnostik. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.

(19)

47. Pasien wanita 18 thn,datang dengan keluhan diare 8 kali sejak 2 hari yll, konsistensi feses cair disertai lendir dan darah. Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum tampak lemah, TD 100/60 mmHg, N 100x/mnt, RR 20x/mnt, dan suhu 36,8 derajat celcius. Apakah penyebab diare pada kasus diatas?

a. Rotavirus b. Vibrio cholera c. Criptosporidium sp d. Entamoeba histolytica e. Enterotoxigenik E. Coli Pembahasan :

Pendekatan klinis yang sederhana dan mudah adalah pembagian diare akut berdasarkan proses patofisiologi enteric infection, yaitu membagi diare akut atas mekanisme Inflamatory, Non inflammatory, dan Penetrating.(Tabel 1)

Inflamatory diarrhea akibat proses invasion dan cytotoxin di kolon dengan manifestasi sindroma Disentri dengan diare yang disertai lendir dan darah (disebut juga Bloody diarrhea). Biasanya gejala klinis yang menyertai adalah keluhan abdominal seperti mulas sampai nyeri seperti kolik, mual, muntah, demam, tenesmus, serta gejala dan tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan tinja rutin secara makroskopis ditemukan lendir dan/atau darah, secara mikroskopis didapati leukosit polimorfonuklear. Mikroorganisme penyebab seperti, E.histolytica, Shigella, Entero Invasive E.coli (EIEC),V.parahaemolitycus, C.difficile, dan C.jejuni.

Non Inflamatory diarrhea dengan kelainan yang ditemukan di usus halus bagian proksimal, Proses diare adalah akibat adanya enterotoksin yang mengakibatkan diare cair dengan volume yang besar tanpa lendir dan darah, yang disebut dengan Watery diarrhea. Keluhan abdominal biasanya minimal atau tidak ada sama sekali, namun gejala dan tanda dehidrasi cepat timbul, terutama pada kasus yang tidak segera mendapat cairan pengganti. Pada pemeriksaan tinja secara rutin tidak ditemukan leukosit. Mikroorganisme penyebab seperti, V.cholerae, Enterotoxigenic E.coli (ETEC), Salmonella.

Penetrating diarrhea lokasi pada bagian distal usus halus. Penyakit ini disebut juga Enteric fever, Chronic Septicemia, dengan gejala klinis demam disertai diare. Pada pemeriksaan tinja secara rutin didapati leukosit mononuclear. Mikrooragnisme penyebab biasanya S.thypi, S.parathypi A,B, S.enteritidis, S.cholerasuis, Y.enterocolitidea, dan C.fetus.

48. Pasien laki-laki berusia 27 tahun, datang dengan keluhan benjolan di kemaluan yang disertai dengan disertai nyeri. Pasien memiliki riwayat berhubungan seksual dengan pekerja seks komersial. Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan sel-sel yang tersusun berderet rapi seperti rel kereta api. Apakah diagnosis pada pasien ini?

a. Ulkus durum b. Ulkus molle c. Lymfogranuloma venerum d. Granuloma inguinale e. Herpes genital Pembahasan :

- Ulkus durum khas pada sifilis dini disebabkan oleh T.pallidum Pem. Sediaan langsung

Sekret uretra  dengan pewarnaan Gram  tampak kuman diplokokus Gram negatif berbentuk seperti biji kopi yang terletak intra/ekstra seluler

Pem. Dengan biakan

(20)

- Memakai media pertumbuhan Thayer Martin, spesimen diinokulasi  diletakkan dalam suhu 370C + mengandung CO23% 24-48 jam  tumbuh koloni  pewarnaan gram

- Ulkus molle disebabkan oleh Hemophyllus unna ducreyi

Basil pendek Gram negatif, berukuran kecil, non motil, sering tampak bergerombol atau seperti rangkaian rantai, tidak berspora dan sulit dibiakan.

Pemeriksaan dengan biakan  dengan agar coklat yang disuburkan dalam Isovitalex dan Vancomicyn  2-9 hari  koloni kecil warna kuning keabuan, non mukoid, translusen

- Lymfogranuloma venerum disebabkan oleh Chlamydia Lymphogranulonatis, virus dari genus Chlamydia - Granuloma inguinale Etiologi : Calymmatobacterium granulomatis, suatu bakteri polimorf, kadang-kadang

kokus, diplokokus, dan khas berbentuk seperti peniti

Pem sediaan langsung  pengecatan Giemsa/Wright  Donovan’s body Pem. Histopatologi

Pada pusat lesi, epidermis ditempati serum, fibrin dan leukosit pmn. Pada bagian tepi epidermis menebal. Terdapat infiltrasi granulomatosis padat. Makrofagyang berwarna pucat di atas granuloma

- Herpes Genital

Pemeriksaan tes Tzank dengan pewarnan Gimsa atau Wright  terlihat sel raksasa berinti banyak

49. Seorang wanita 35 tahun datang ke dokter dengan keluhan benjolan seperti kutil sekitar 1 tahun. Tidak nyeri. Wanita bekerja sebagai PSK. Tampak lesi multipel berupa tumor yang tumbuh menyerupai jengger ayam. Etiologinya?

a. Mosculum pox virus b. Human herpes virus c. Human simplex virus d. Human papiloma virus

e. Human immunodeficiency virus Pembahasan :

Kondiloma Akuminata : genital warts, kutil kelamin, penyakit jengger ayam

Etiologi : Virus Papiloma Humanus (VPH), merupakan virus DNA yang mengalami virus epiteliotropik (menginfeksi epitel) tergolong famili Papovaviridae. Yang paling sering menyebabkan KA eksofitik dan displasia ringan adalah tipe 6 dan 11, sedang pada displasia berat /keganasan adalah tipe 16 dan 18.

50. Seorang perempuan 27 th diantar oleh seorang yg sedang melewati jalan menuju UGD post KLL. Penderita mengalami trauma kepala dan harus segera dilakukan operasi trepanasi untuk menyelamatkan nyawa pasien. Saat akan dilakukan tindakan keluarga tidak ada yg dtg. Bagaimanakah tindakan yang tepat?

a. Meminta polisi yang menangani kasus menandatangani persetujuan tindakan b. Meminta dokter yg menanda tangani persetujuan operasi

c. Meminta orang yg mengantar yang menanda tangani persetujuan operasi d. Menunggu keluarga datang terlebih dahulu

e. Lakukan saja tindakan trepanasi tanpa menunggu persetujuan

51. Seorang perempuan 20 th dtg k praktek klinik pribadi dengan keluhan pegal dan nyeri pada dada kiri sudah dirasakan 2 hari. Sejak 10 hr yll, muncul bintil kemerahan yg semakin banyak di dada kiri. Bintil-bintil tersebut lama2 menjadi hitam dan mengering.. Apakah diagnosis pada pasien ini?

a. Varisella b. Herpes simpleks c. Herpes zooster d. Dermatitis herpetiformis e. Dermatitis numularis Pembahasan :

- Herpes Zoster dengan NPH

- vesikel bergerombol unilateral sesuai dermatom dengan nyeri yang hebat seperti terbakar, ditusuk-tusuk. - Herpes simpleks, predileksi terutama di daerah labialis dan genitalis. Penyebaran tidak sesuai dermatom. - Varicela, lesi polimorfik menyebar sentrifugal disertai demam

- Dermatitis herpetiformis, lesi bilateral dengan rasa gatal.

52. Perempuan datang ke seorang dokter dengan keluhan penurunan BB dari 61 kg menjadi 45 kg. Perempuan tersebut masih merasa kelebihan BB dan ingin menurunkanya lg, perempuan tsb sudah tidak mens selama 4 bulan terakhir. Apakah kemungkinan diagnosanya?

(21)

a. Depresi

b. Anoreksia nervosa c. Bulimia nervosa

d. Gangguan obsesif kompulsif e. Gangguan skizoafektif Pembahasan :

Anoreksia nervosa adalah suatu gangguan yang ditandai penurunan berat badan yang dimulai dan atau dipertahankan oleh pasien. Pedoman diagnostiknya meliputi :

- Berat badan tetap 15% di bawah normal (baik berkurang ataupuntak pernah tercapai) atau IMT < 17,5 - Pengurangan berat badan dilakukan sendiri dengan menghindarkan makanan yang mengandung lemak

dan salah satu atau lebih dari hal berikut ini : merangsang muntah oleh diri sendiri, merangsang pengeluaran makanan oleh diri sendiri, makan obat penekan nafsu makan dan atau diuretika.

- Terdapat distorsi citra tubuh (body image) dengan ketakutan gemuk terus menerus, menilai badan lebih berat

- Adanya gangguan yang luas pada endokrin yang meliputi poros hipotalamus-hipofisis-gonad, dengan manifestasi pada wanita berupa amenorea dan pada pria sebagai kehilangan minat seksual dan potensi - Jika onset terjadi pada masa pra pubertas, perkembangan pubertas tertunda. Dengan kesembuhan,

pubertas sering trecapai tapi menarke terlambat.

Bulimia nervosa adalah suatu sindrom yang ditandai oleh serangan berulang perilaku makan berlebih dan preokupasi berlebihan perihal berat badannya, sehingga pasien menggunakan cara yang ketat untuk mengurangi efek menggemukan dari makanan. Pedoman diagnostiknya :

- Adanya keinginan makan yang tak tertahankan, pasien menyerah terhadap episode makan yang berlebihan, dan pasien makan sangat banyak dalam waktu singkat.

- Pasien berusaha melawan efek menggemukan dari makanan dengan salah satu atau lebih cara berikut : sengaja merangsang muntah, memakai pencahar berlebih, memakai obat penekan nafsu makan

- Psikopatologi dimana terdiri atas rasa khawatir luar biasa terhadap kegemukan, mereka menentukan suatu batas ambang berat badan tertentu jauh di bawah BB optimal. Sering diawali dengan episode anoreksia nervosa, dengan interval antara kedua penyakit berkisar antara beberapa bulan sampai beberapa tahun.

53. Seorang anak 7 tahun datang ke puskesmas oleh ibunya karena tidak mau memperhatikan baik di sekolah maupun di rumah, tidak mau mengerjakan PR, selalu berlarian dan melompat-lompat dan mengganggu teman di sekolahnya. Terapi yang tepat adalah?

a. Haloperidol b. Risperidon c. Metilde metilfenidat? d. Klorpromazin e. Alprazolam Pembahasan :

Pada kasus di atas, anak tersebut mengalami gangguan ADHD (Attention Defisit Hiperactive Disorder) Adapun terapi yang digunakkan untuk terapi ADHD meliputi :

(22)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tebal total perkerasan lentur landas pacu untuk tipe High Strength Bound Base Material diperolah setebal 621 mm, yang terdiri atas 40 mm Marshall Asphalt Surface Course , 60 mm

Menerapkan metode Web Based Learning atau pembelajaran berbasis Web dapat diimplementasikan pada aplikasi pembelajaran Budaya Batak dimana aplikasi ini dapat digunakan

Gambaran resiko terjadinya kanker serviks menggunakan metode IVA di Puskesmas Ngoresan Surakarta menunjukan bahwa yang sudah melakukan pemeriksaan IVA tes

Latihan soal dan simulasi analisa rangkaian Pelipat tegangan, Gerbang Logika [BT+BM:(1+1)x3x(2x60”)]  Penyearah setengah gelombang  Penyearah gelombang penuh 

(1) Dalam hal mana-mana penyerahhakkan, pewujudan, perubahan, perpindahan atau penurunan kepentingan, harta pusaka, hakmilik atau tanggungan mana-mana pihak, antara permulaan

Ketentuan Pasal 11 ayat (4) Peraturan Pemerintah Penganti Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2008 Jo Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun

Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan (incompleteness). Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya atau isian formulirnya tidak lengkap. Pengawas