ANALISA
PENGHEMATAN
ENERGI
PADA
POMPA
CHILLED
WATER
PUMP
(CWP)
DENGAN
MENGGUNAKAN
INVERTER
DI
PLAZA
BII
JAKARTA
EkoIhsanto,HandreaEkaWardhana
ProgramStudiTeknikElektroFakultasTeknik UniversitasMercuBuana,Jakarta
.
ABSTRAK
Hampir semua gedung atau pabrik besar menggunakan motor AC sebagai penggerak utamanya, termasuk untuk sistem AC. Konsumsi daya motor-motor AC ini cukup besar dan tentu saja amat mempengaruhi besarnya tagihan listrik gedung yang bersangkutan. Dari beberapa audit energi listrik, besar tagihan yang terkait AC bisa mencapai 70% dari total tagihanlistrik.Untukituperludilakukanupayapenghematan.
Salah satu upaya penghematan konsumsi energi listrik motor AC adalah dengan modifikasi teknik pengendaliannya, yaitu menggunakan inverter atau Variable Speed Driver (VSD). Sebelum pemasangan inverter tersebut, harus dilakukan pengambilan data berupa konsumsi energi listrik. Setelah mendapatkan data mengenai konsumsi energi listrik, maka langkah selanjutnya adalah melihat apakah ada peluang untuk dilakukan penghematan energi pada motor – motor tersebut. Jika terdapat peluang, maka akan dipasangkan inverter (VSD) pada motorlistrik tersebut. Setelahdipasangkaninverter,makaselanjutnyaadalahmengambil data konsumsi energi listrik setelah motor dipasangkan inverter. Dari data tersebut, maka bisa dilihatdandianalisaseberapabesarpenghematanenergiyangbisadilakukan
Penelitian ini melakukan pengukuran dan analisa konsumsi energi listrik yang terkait penggunaan CWP (Chilled Water Pump) di Gedung Plaza BII Jakarta. Beberapa rekomendasi terkait penghematan energi dan BEP (Break Even Point) disebutkan di bagian laporan penelitianini.
Katakunci:VSD,CWP,AC,BEP. PENDAHULUAN
LatarBelakangMasalah
Saatini,banyakgedungdanpabrik yang menggunakan motor listrik sebagai
penggerak utama dalam sistem.
Penggunaan motor-motor listrik ini membutuhkan energi listrik yang cukup besar. Jika tanpa upaya penghematan, penggunaan motor-motor listrik tersebut
tanpa henti akan menyebabkan
pemborosan energi listrik dan pembayaran rekeninnya.
Dalam situasi di mana kebutuhan energi listrik naik dan persedian sumber
daya untuk menciptakannya semakin
menipis, satu cara yang jelas adalah menggunakan energi listrik secara efisien. Didalamperkembanganteknologi,Variable Speed Drive (VSD) atau lebih dikenal
inverter dapet membantu menghemat
konsumsienergilistrik termasukmembantu
mengurangi emisi gas buang dari bahan bakarfosil.
Penggunaan motor pompa dan kipas bisa menjadi contoh aplikasi motor listrik yang tidak efisien. Hampir setiap gedung bertingkat saat ini, menggunakan motor listik untuk Chilled Water Pump
(CWP), atau pompa pendingin yang menggunakan air. Biasanya pompa ini dijalankan dengan putaran maksimum dan umumnyateknikPenggunaanPompaCWP secara terus menerus dapat menyebabkan pemborosan energi listrik dan pembayaran rekeningnya.
Selain itu, pemasangan motor-motor listrik saat ini masih menggunakan cara konvensional, yaitu dengan menggunakan kontaktor. Penggunaan kontaktordanpemasangandenganmetode konvensioanl seperti ini bisa menimbulkan lonjakan arus start saat motor pertama kali dihidupkan. Lonjakan arus karena starting ini juga mempengaruhi pemborosan
konsumsi energi listrik. Beruntung lonjakan arus seperti ini bisa kita kurangi dengan mengganti kontaktor star-delta dan meninggalkan metode lama dengan cara pemasangan inverter (Variable Speed Drive).
Inverter (VSD) ini selain bisa mengurangi lonjakan arus starting, bisa juga kita manfaat kan untuk penghematan energi sepanjang pemakaian motor yang bersangkutan atau Saving Energi. Penghematan energi ini bisa kita lakukan
dengan mengatur kecepatan motor
menggunakan inverter (VSD) dengan cara mengatur frekuensi dari motor tersebut, sehinggasistemtersebutlebihefisien.
PERANCANGAN Gambar1.SistemACpadaGedung
Komersial.
GambaranUmum.
Sebuah pabrik atau gedung
bertingkat biasanya memiliki sistem penyejuk udara (air conditioning) yang terdiri dari beberapa unit, di antaranya pompa air dingin (chilled water), pompa condenser, menara pendingin (cooling tower),danalatpenghembusudara(AHU& FCU).
Dengan banyaknya sistem seperti di atas, maka saat ini banyak dilakukan perancangan sistem untuk melakukan penghematan energi pada motor pompa dengan menggunakan inverter (VSD). Sebelum pemasangan inverter (VSD) perlu
diketahui bahwa sistem lama masih
menggunakan sistem konvensional (Star-Delta).
Sistem penghematan energi yang menggunakan inverter ini dirancang dengan didahului penentuan rating motor yang digunakan, tegangan input dan output, serta besar arus listrik pada motor tersebut.
Pada pengujian ini, penghematan energi dilakukan pada sistem air conditioning di gedung komersial “PLAZA BIITower2”,jalanMH.Thamrin.Pengujian dilakukan pada pompa condenser di lantai 40,denganuraiansebagaiberikut:
1. Sistem air conditioning di Tower#2 Plaza BII dilayani oleh 5 unit chiller utama masing-masing 420 kW dan 1 unit baby chiller untuk keperluan overtimedengankapasitas300kW. 2. Jenis chiller ini dilayani oleh 6 unit
cooling tower lengkap dengan 7 unit pompa condencer (enam dengan kapasitas55KWdansatu30KW)dan7 unitpompachilledwater.
3. Dengan menggunakan pompa condenser water, air proses pendinginan dari colling tower di distribusikan kembali ke condenser
padaunitchiller.
4. Untuk
mendapatkan penghematan energi listrik dari pengoperasian sistem AC ini. Direncanakan akan menambahkan peralatan Inverter pada unit-unitpompacondenser.
Mengingat sistem AC ini sudah beroperasi, untuk menunjang pemasangan inverter perlu dilakukan pekerjaan survei pada sistem untuk mengetahui flow rate dari condenser water di lt.40, terkait dengan akan disesuaikannya frekuensi (Hz) dari motorpadapompatersebut.
URUTANPELAKSANAANPENGUJIAN. Prosedurpengambilandata.
Untuk memperoleh data - data sepertiyangsudahdijelaskandiatas,maka
perlu dilakukan beberapa metode
pelaksanaanantaralainsebagaiberikut: 1. Proses pengumpulan data dari pihak
pengelola bangunan dan selanjutnya dilakukan pengamatan langsung di lokasi agar didapat data yang cukup akurat.
2. Adapun data yang dimaksud adalah tekanan Chilled Water di lantai teratas (lt.40).
3. Dengan diketahuinya tekanan Chilled Water di lantai teratas (lt.40) dan tekanan minimal yang diperlukan berarti dapat dilakukan metode Trial, sampai
seberapa besar dapat dilakukan
penurunan kecepatan putar pompa
dengan catatan tidak lebih rendah dari tekananminimalnya.
4. Saat melakukan metode Trial diharapkan seluruh valve pada setiap lantai terbuka pada posisi normal. Dengan kondisi ini diharapkan hasil yangdidapatcukupakurat.
5. Selanjutnya adalah melakukan pengamatanterhadapsistempadaAHU
yang mencakup temperatur udara.
Setelah mendapatkan data yang cukup, dilakukanpemeriksaandanpengamatan terhadap operasional Motorized Valve yangadapadasetiapAHU.
6. Pada prinsipnya tutup/bukanya motorized valve harus selaras dengan sinyal dari perubahan temperatur ruang yangdikondisikan.
7. Jika semua data, pengamatan dan metodeTrial sudah didapat, selanjutnya diselaraskankan (synchronized) dengan karakteristik unit - unit inverter yang akandipasangpadaunitChilledWater. 8. Diprediksikan dengan dipasangnya unit
Inverter akan diperoleh hasil yang optimal.
9. Pengambilan data pemakaian energi listrikdilakukanbeberapatahap,yaitu 9.1. Pengumpulan data konsumsi
beban listrik dan waterflow rate tanpamenggunakaninverter.
9.2. Pengumpulan data konsumsi beben listrik dan waterflow rate denganmenggunakaninverter. 9.3. Saat trial dengan menggunakan
inverter, valve pada posisi
dischargepompadibuka100%. 9.4. Pengaturan penurunan frekuensi
output inverter berdasarkan
flowrate yang terukur masih
memenuhi6525l/m(sesuaidengan flowrate sebelum penggunaan inverter.
10. Jika semua data sudah didapat maka dilakukanlahanalisapemakaianenergi listrik saat belum menggunakan inverter dan ketika menggunakan invertersertaanalisaoutputinverter.
DataPeralatan
1.
WATERCOOLEDCHILLER.
Kapasitas :
5.040.000Btu/h
Jumlah :
5Unit2.
WATERCOOLEDCHILLER.
Kapasitas
:3.600.000Btu/h
Jumlah
:1Unit
3.
POMPACONDENSERWATER.
Kapasitas:262m3/jam
Head
:42meter
Jumlah
:6Unit(1standby)
Datamotor
Merk
:Elektrimmotor Output
:55KW Poles
:4 Frequency:50Hz Current :98/89A Volt
:380/440V Conection :D–Y Speed
:1458rpm Frame :55K IP
:44
4.
PeralatanPengukur listrik model
HIOKI 3169ID (Ver1.05) Clamp-on
Power
Hitester
digunakan untuk
mengukur Parameter Utama (KVA,
kW, PF, Hertz, KVAr, Ampere dan Volt.
5.
Peralatan Pengukur Flowrate zat cair“UNIFLOW” universal multifunction
flow meter tipe 1010 with ultrasonic sensor.
6.
INVERTER(VSD) Merk:FujiElectric Tipe
:FRN55F1S-4A Kapasitas
:55kW Teganganinput
:400V Frekuensiinput
:50/60Hz Teganganoutput :400V Frekuensioutput :0-120Hz CaraKerjaSistem.
Pompa
CWP akan bekerja berdasarkan output analog dari BAS. Di manaBASakanmendapatkananaloginput dari pressure yang terbaca/terdeteksi di lantai teratas (lt.40). Di lt.40 ini, pressure akan dipertahankan pada nilai minimal.
Perubahan pressure yang terbaca pada lantai teratas akan menjadi referensi bagi Inverter untuk mengatur kecepatan putar dari Pompa CWP. Berikut ini adalah
FlowChart
START gambarsketsasistemtersebut,
PengecekanKondisi
Lapangan
SamplingEnergi
ListrikTanpaInverter
PengolahanData
Gambar2.SketsaSistemPompaCWP.
Kemungkinan EnergiSaving
PersiapanTrial
SamplingEnergiListrik
DenganInverter
EstimasiEnergi
Listrik
Kesimpulan
STOP
DATADANANALISAHASILPENGUJIAN SISTEM.
TanpaInverter.
Pengambilan data dilakukan
dengan kondisi motor pompa CWP
dijalankan secara normal. Kondisi pompa dijalankan dengan menggunakan Y – Δ starter, dimana valve output motor pompa hanyadibuka60%dengankecepatanputar motor maksimal. Sebuah power analzer diletakan dibawah komponen pengaman
utama yaitu MCCB untuk merekam
pemakaian energi listrik, serta
menempatkan sebuah flow sensor pada pipa utama untuk mengetahui seberapa besar aliran zat cair yang disupply oleh motorpompa.
Tabel1.Datakonsumsidayalistrik sebelummengunakaninverter
Ave E Ave I Ave (P)
DATE TIME (V) (A) (Watt)
12/1/2012
10:07:27
375.67
103.89 46,806.19 12/1/2012
11:52:27
376.45
105.11 47,782.15 12/1/2012
11:57:27
376.83
104.09 47,509.31 12/1/2012
12:02:27
377.7 104.62 48,063.63 12/1/2012
12:07:27
377.98
103.83 47,770.63 12/1/2012
12:12:27
377.68
104.77 48,246.95 12/1/2012
12:17:27
377.53 103.5 47,663.32 12/1/2012
12:22:27
377.39
104.26 48,464.52 12/1/2012
12:27:27
377.11
102.86 47,399.27 12/1/2012
12:32:27
376.91 103.1 47,376.39 12/1/2012
12:37:27
376.73
103.22 47,703.18 12/1/2012
12:42:27
377.09
103.44 47,951.64 12/1/2012
12:47:27
376.98
103.59 47,763.23 12/1/2012
12:52:27
376.44
102.56 47,068.43 12/1/2012
12:57:27
376.02
104.02 48,010.50 12/1/2012
13:02:27
375.42
104.41 47,897.21 12/1/2012
13:07:27
374.68
104.39 47,948.85 12/1/2012
13:12:27
374.27
105.76 48,360.46 12/1/2012
13:17:27
374.07
104.48 47,750.54 12/1/2012
13:22:27
374.28
105.74 48,133.31 12/1/2012
13:32:27
374.43
104.84 47,744.33 12/1/2012
13:37:27
374.27
105.45 47,807.02 12/1/2012
13:42:27
374.09
105.66 47,666.19 12/1/2012
13:47:27
373.91
105.01 47,590.21 12/1/2012
13:52:27
374.19
104.76 47,314.70 12/1/2012
13:57:27
373.95
106.48 48,391.10 12/1/2012
14:00:32
374.09
105.96 47,952.68
rate1723Pressure Valve 1 CWP P 60% Open Waterflow gpm Input Valve 2 P
T Temp Input Chiller Evaporator Compressor Condenser Coolin Pressure Output P
T Temp Output g
Gambar4.Skematiksebelummenggunakaninverter
CWP Valve 1
100%
Open Valve 2 Chiller
Inverter P Waterflow rate1723 gpm Pressure Input P
T Temp Input Evaporator Compressor Condenser Cooling Pressure Output P
T Temp Output Tower
DenganInverter.
Ketika menggunakan Inverter valve dibuka 100%, dan kecepatan motor akan diaturuntuk mendapatkan flow zatcairsama dengan flow sebelum menggunakan inverter agar tidak mempengaruhi sistem yang ada. Untuk power analzer dan Flow sensor tetap padatempatnyauntukmembantupekerjaan.
Disini kami menggunakan inverter jenis khusus HVAC dengan kapasitas 55 KW, tegangan 3 fasa 380 Volt dan frekuensi output0–120Hz.
ParameterSettingInverter.
Settingparameterdilakukansebelum menjalankan sebuah motor induksi dengan
menggunakan inverter, setting ini
dimaksukkan agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan inverter. Setting yang dimaksudmeliputiparameterkontrolinverter, parameter motor, aplikasi yang digunakan,
maupun performance inverter yang
diinginkan. Khusus untuk parameter motor, kita wajib mengetahui data motor yang akan dimasukan dalam settingan (kW, Ampere, Volt, Pole, Hz), biasanya setiap pengguna mengunakan data pada name plate motor sebagai acuan. Setip merk inverter memiliki kode ataupun simbol yang berbeda-beda untuk melakukan setting, dimana semua kodetersebutdimaksudkanuntukmenunjang fungsi inverter untuk menjalankan motor sesuaiaplikasiyangdiinginkan.
AnalisaEfekPenghematanEnergi.
Setelah dilakukan setting parameter pada
inverter maka selanjutnya adalah
melakukan analisa efek terhadap
penghematan energi pada sistem tersebut. Dan dibawah ini adalah grafik perbandingan
pada pompa CWP yang menggunakan
inverter dengan yang tidak menggunakan inverter.
PemilihanInverter.
Inverter yang akan dipergunakan untuk menjalankan suatu motor induksi tiga fasaharusdisesuaikanantarakapasitasdaya inverter dengan daya motor induksi, serta aplikasi penggunaan motor tersebut. Pada Penelitian ini, motor induksi digunakan untuk
memutar pompa air yang memiliki
karakteristikvariableload.
Motor pompa yang dipergunakan memiliki kapasitas 55 KW dengan tegangan kerja 3 fasa 380 Volt dan frekuensi 50 Hz, sehinggainverteryangakandigunakanharus setidaknya memiliki kapasitas minimal sama dengan beban yang akan dipergunakan.
7
DATE TIME Ave (E) Ave (I) Ave (P) (W) 16/2/2012 10:07:27 376.42 71.65 32,342.00 16/2/2012 10:12:27 376.4 73.36 33,187.00 16/2/2012 10:17:27 376 73.36 33,306.00 16/2/2012 10:22:27 375.98 72.92 33,121.00 16/2/2012 10:27:27 376.03 72.96 33,199.00 16/2/2012 10:32:27 375.98 73.02 33,177.00 16/2/2012 10:37:27 375.77 72.82 33,111.00 16/2/2012 10:42:27 375.68 72.8 33,217.00 16/2/2012 10:47:27 376.46 72.33 32,751.00 16/2/2012 10:52:27 376.12 72.89 32,979.00 16/2/2012 10:57:27 375.94 72.06 32,730.00 16/2/2012 12:52:27 377.19 70.73 32,525.00 16/2/2012 12:57:27 376.77 71.75 33,182.00 16/2/2012 13:02:27 376.17 72.02 33,107.00 16/2/2012 13:07:27 375.43 72.02 33,146.00 16/2/2012 13:12:27 375.02 72.94 33,419.00 16/2/2012 13:17:27 374.82 72.05 32,994.00 16/2/2012 13:22:27 375.03 72.93 33,262.00 16/2/2012 13:27:27 375.24 73.27 33,318.00 16/2/2012 13:32:27 375.18 72.3 32,990.00 16/2/2012 13:37:27 375.02 72.72 33,036.00 16/2/2012 13:42:27 374.84 72.86 32,940.00 16/2/2012 13:52:27 374.94 72.25 32,698.00 16/2/2012 13:57:27 374.7 73.44 33,444.00 16/2/2012 14:00:27 374.9 72.62 32,895.00 16/2/2012 14:00:32 374.84 73.07 33,136.00Gambar6.GrafikaruslistrikCWPno.7 Tower2PlazaBII.
Pada gambar grafik di atas, dapat kita lihat bahwa grafik arus terlihat stabil dan terjadi perbedaan yang cukup signifikan antaragrafikaruspompaCWPtanpainverter
dengan grafik arus pompa CWP dengan
menggunakaninverter.
Gambar7.GrafikTeganganTanpaVS MenggunakanInverter
Pada gambar di atas, dapat kita lihat grafik tegangan pada pompa CWP terlihat fluktuatif dan terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara grafik tegangan pompa CWP tanpa inverterdengangrafikteganganpompaCWP menggunakaninverter.
Gambar8.GrafikDayaListrikTanpaVS MenggunakanInverter
8
Pada gambar grafik di atas, dapat kita lihat bahwa grafik daya listrik terlihat stabil dan terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara grafik daya listrik pompa CWPtanpainverterdengangrafikdayalistrik pompaCWPdenganmenggunakaninverter.
Setelah melihat grafik perbandingan diatas, maka selanjutnya akan kita lihat analisa efek penghematan energi dimana CWP no.7 dengan daya motor sebesar 55kW/380VAC digunakan mengalirkan air dari cooling tower ke condenser sebanyak 6525 l/menit, terdapat header pipe untuk menampung aliran air dari lima buah CWP motor dengan daya motor yang sama (55kW/380VAC) dan satu unit CWP dengan daya sebesar 30kW/380VAC sebagai back-upoperational.
Pada saat sebelum menggunakan inverter, kondisi Discharge valve pada masing - masing CWP terkondisikan balanced 50% opened dengan aliran air sebesar6525l/min.
Jika menggunakan inverter, DischargeValvepadamasing-masingCWP harus Fully Opened 100%, kebutuhuan akan debitairbisadipenuhidengancaramengatur kecepatanputarpompaCWPhinggadidapat aliransebesar±6525l/min.
Maka untuk efek energi saving yang didapat bila Sistem beroperasi 10 jam/hari dan312hari/tahunadalah:
Tidak Menggunakan Inverter (pro-rata)
= KonsumsiDayax10jam/harix 312hari/tahun
= 46,80kWx10jam/harix312hari/tahun = 146.016kW/tahun
MenggunakanInverter(pro-rata)
= KonsumsiDayax10jam/harix 312hari/tahun
= 32,34kWx10jam/harix312hari/tahun = 100.900,8kW/tahun
Effect Saving Energi dalam 1 tahun (pro-ratadalampersentasi)
= 30.9%
Setelah melihat efek dari energi saving karena pemasangan inverter maka sekarang akan coba kita hitung break even point(BEP) yangakankitadapatkanjikakita memasanginverterpadaPompaCWP.
Untuk Pompa CWP no. 7 Tower II Plaza BII, maka investasi yang dibutuhkan untuk 1 unit panel Inverter dengan kapasitas 55kW adalah sebesar Rp.179.277.713,-. Dimanauntukrinciannyabisadilihatpadafile lampiran, sedangkan perhitungan BEP bisa dilihatdibawahini.
Ilustrasi konsumsi daya listrik CWP no. 7 tanpainverter
=KonsumsiDayax10jam/harix312hari =46.80x10x312
=146,016.00kW/Tahun =Rp.
124,113,600.-(TDL Rp.850,-/kWH berdasarkan
penjumlahan rata-rata dari pemakaian listrik WBPdanLWBP)
Ilustrasi konsumsi daya listrik CWP no. 7 menggunakaninverter
=KonsumsiDayax10jam/harix312hari =32.34x10x312
=100,900.80kW/Tahun =Rp.
85,765,680.-(TDL Rp.850,-/kWH berdasarkan
penjumlahan rata-rata dari pemakaian listrik WBPdanLWBP)
Penghematan pembayaran energi listrik dalamsetahunsebesar:
= Rp. 124,113,600 – Rp. 85,765,680 = Rp. 38,347,920
BEP = Rp. 179,277,713 : Rp. 38,347,920 = 4.67Tahun=56.04Bulan
Dari hasil perhitungan diatas dapat kita ketahui bahwa dengan investasi 1 unit
panel inverter 55kW, bisa dilakukan
penghematan sebesar Rp. 38,347,920.- dan BEPbisadicapaidalamwaktu56,04bulan.
KESIMPULANDANSARAN Kesimpulan
Setelah selesai mendapatkan data hasil pengukuran dan menganalisa apakah terjadipenghematanenergiatautidaksetelah dipasangkan inverter pada motor pompa
9
CWP, maka bisa dibuat beberapa kesimpulan,antaralain:
1.
Konsumsidaya listrik rata –ratamotor pompa CWP sebelum dipasang inverteradalah57.987Watt.
2.
Konsumsidaya listrik rata –ratamotor pompa CWP setelah dipasangkan inverteradalah40.074Watt.
3.
Setelah
dipasangkan inverter pada motor pompa CWP, maka terjadi penghematanenergisebesar30%dari konsumsi daya listrik normal sebelum dipasangkaninverter.4.
Dengan investasi yang sudah dikeluarkan untuk pemasangan inverter ini dan terjadi penghematan energisebesar30%,makaakanterjadi BEPdenganwaktu56,04bulan.
DAFTARPUSTAKA
1. Nonnenmann James J, “Chilled Water Plant Pumping Schemes”. Stanley Consultants,Inc.Muscatine,Iowa,2006. 2. Crowther, Hugh. July 2003, “Seminar on
Chilled Water Plant Design: Variable Flow Systems and Low Delta T Syndrome.” Sponsored by McQuay International.
3. Durkin, Thomas H. November 2005, “Evolving
Design of Chiller Plant.”
ASHRAEJournal47:11: 40-50.
4. Hyman, Lucas B. and Little, Don. February 2004, “Overcoming Low Delta T, Negative Delta P at Large University Campus.”ASHRAEJournal.46:2:28-34. 5. Carrier Corporation, “Variable Frequency
Drive, Operation and Application of Variable Frequency Drive (VFD) Technology”.Syracuse,NewYork,2005. 6. Lee, Edward C. “Review of Variable
Speed Drive Technology”. Powertec IndustrialCorporation.
7. Hacker, Dave. Schroeder, Kyle. “Variable Volume Chilled Water Pumping”.SchneiderElectric.