LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERBILLIRUBIN
HIPERBILLIRUBIN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Departemen Pediatrik
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Departemen Pediatrik
di Ruang 11 RSSA Malang
di Ruang 11 RSSA Malang
H$%e&'$ll$&('$)
1. De*$)$+$
H$%e&'$l$&('$)e,$-Hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan konsentrasi bilirubin serum yang menurus ke arah teradinya kern ikterus atau ense!alopati bilirubin bila kadar bilirubin tidak dikendalikan "Mansoer#$%%&'( Hiperbilirubinemia !isiologis yang memerlukan terapi sinar# tetap tergolong non patologis sehingga disebut )*+,ess Physiologi,al -aundi,e.( Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis "/on Physiologi,al -aundi,e' apabila kadar serum bilirubin terhadap usia neonates 023 menurut /ormogram 4hutani "*tika et al#$%%5'(
#. Me-'/l$+,e B$l$&$'()
Segera setelah lahir bayi harus mengkonugasi 4ilirubin "merubah 4ilirubin yang larut dalam lemak menadi 4ilirubin yang mudah larut dalam air' di dalam hati( =rekuensi dan umlah konugasi tergantung dari besarnya hemolisis dan kematangan hati# serta umlah tempat ikatan Albumin "Albumin binding site'( Pada bayi yang normal dan sehat serta ,ukup bulan# hatinya sudah matang dan menghasilkan *n>im 6lukoronil Trans!erase yang memadai sehingga serum 4ilirubin tidak men,apai tingkat patologis(
*RITR?SIT
H*M?6<?4I/
H*M 6<?4I/
4*SI9=* 4I<IRU4I/ I/DIR*7 " tidak larut dalam air '
Teradi pada <impha# Mako!ag 4I<IRU4I/ 4*RI7ATA/ D*/6A/ A<4UMI/ Teradi dalam plasma darah
Terdapat $ enis ikterus yaitu yang !isiologis dan patologis( B(1 Ikterus !isiologi
Ikterus !isiologi adalah ikterus yang timbul pada hari kedua dan hari ketiga serta tidak mempunyai dasar patologi atau tidak mempunyai potensi menadi karena ikterus( Adapun tandaCtanda sebagai berikut 
1( Timbul pada hari kedua dan ketiga
$( 7adar bilirubin indirek tidak melebihi 1% mg3 pada neonates ,ukup bulan( B( 7e,epatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 23 per hari(
E( 7adar bilirubin direk tidak melebihi 1 mg3( 2( Ikterus menghilang pada 1% hari pertama(
5( Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis(
$($ Ikterus Patologi
Ikterus patologis adalah ikterus yang mempunyai dasar patologis atau kadar bilirubin men,apai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia( Adapun tanda C tandanya sebagai berikut 
1( Ikterus teradi dalam $E am pertama(
$( 7adar bilirubin melebihi 1% mg3 pada neonatus ,ukup bulan atau melebihi 1$#23 pada neonatus kurang bulan(
B( Pengangkatan bilirubin lebih dari 2 mg3 per hari( E( Ikterus menetap sesudah $ minggu pertama(
• De!isiensi *n>im 65PD atau *n>im *ritrosit lain uga masih mungkin Polisetimia(
• Hemolisis perdarahan tertutup " pendarahan subaponeurosis# pendarahan Hepar# sub kapsula dll'(
4ila keadaan bayi baik dan peningkatannya ,epat maka pemeriksaan yang perlu dilakukan
• Pemeriksaan darah tepi(
• Pemeriksaan darah 4ilirubin berkala( • Pemeriksaan skrining *n>im 65PD( • Pemeriksaan lain bila perlu(
,( Ikterus yang timbul sesudah :$ am pertama sampai akhir minggu pertama(
• Sepsis(
• Dehidrasi dan Asidosis( • De!isiensi *n>im 65PD( • Pengaruh obatCobat(
• Sindroma rigglerC/aar# Sindroma 6ilbert(
d( Ikterus yang timbul pada akhir minggu pertama dan selanutnya • 7arena ikterus obstrukti!(
b( 6angguan transportasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan misalnya pada Hipoalbuminemia atau karena pengaruh obatCobat tertentu misalnya Sul!adiasine( ,( 6angguan !ungsi Hati yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme atau toksin
yang dapat langsung merusak sel hati dan darah merah seperti in!eksi Toksoplasmosis# Siphilis(
d( 6angguan ekskresi yang teradi intra atau ekstra Hepatik(
e( Peningkatan sirkulasi *nterohepatik misalnya pada Ileus ?bstrukti! "Hassan et al($%%2'
5. P-/*$+$/l/2$ e&l-,%$&4
6. M-)$*e+-+$ l$)$+
4ayi baru lahir "neonatus' tampak kuning apabila kadar bilirubin serumnya kiraCkira 5mg9dl"Mansoer at al# $%%:'( Ikterus sebagai akibat penimbunan bilirubin indirek pada kulit mempunyai ke,enderungan menimbulkan 8arna kuning muda atau ingga( Sedangkan ikterus obstruksi "bilirubin direk' memperlihatkan 8arna kuningCkehiauan atau kuning kotor( Perbedaan ini hanya dapat ditemukan pada ikterus yang berat "/elson# $%%:'(
d( Ikterus adalah akibat pengendapan bilirubin indirek pada kulit yang ,enderung tampak kuning terang atau orange# ikterus pada tipe obstruksi "bilirubin direk' kulit tampak ber8arna kuning kehiauan atau keruh( Perbedaan ini hanya dapat dilihat pada ikterus yang berat(
e( Muntah# anoksia# !atigue# 8arna urin gelap dan 8arna tina pu,at# seperti dempul !( Perut membun,it dan pembesaran pada hati
g( Pada permulaan tidak elas# yang tampak mata berputarCputar h( <etargik "lemas'# keang# tidak mau menghisap
i( Dapat tuli# gangguan bi,ara dan retardasi mental
( 4ila bayi hidup pada umur lebih lanut dapat disertai spasme otot# epistotonus# keang# stenosis yang disertai ketegangan otot
Salah satu ,ara memeriksa deraat kuning pada neonatus se,ara klinis# mudah dan sederhana adalah dengan penilaian menurut 7ramer "15'( aranya dengan ari telunuk ditekankan pada tempatCtempat yang tulangnya menonol seperti tulang hidung#dada#lutut dan lainClain( Tempat yang ditekan akan tampak pu,at atau kuning( Penilaian kadar bilirubin pada masingCmasing tempat tersebut disesuaikan dengan tabel yang telah diperkirakan kadar bilirubinnya "Mansoer et al# $%%:'(
Deraat Ikterus
Daerah Ikterus Perkiraan kadar
4ilirubin "rataCrata' Aterm Prematur
1 7epala sampai leher 2#E C
$ 7epala# badan sampai dengan umbili,us &# #E
B 7epala# badan# paha# sampai dengan lutut 11#& 11#E
E 7epala# badan# ekstremitas sampai dengan tangan dan kaki 12#& 1B#B 2 7epala# badan# semua ekstremitas sampai dengan uung ari
,( Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan serum bilirubin"direk dan indirek' harus dilakukan pada neonates yang mengalami ikterus( Terutama pada bayi yang tampak sakit atau bayiCbayi yang tergolong resiko tingggi terserang hiperbilirubinemia berat( Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan penyebab ikterus antara lain adalah golongan darah dan )oombs test.# darah lengkap dan hapusan darah# hitung retikulosit# skrining 65PD dan bilirubin direk( Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap EC$E am tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin( 7adar serum albumin uga harus diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar atau trans!usi tukar"*tika et al# $%%5'(
Pengukuran bilirubin diindikasikan ika "Tom <issauer dan Avroy A( =anaro!!( $%%&' • Ikterus pada usia kurang dari $E am
• Ikterus tampak signi!ikasn pada pemeriksaan klinis a( 4ilirubin Serum
Pemeriksaan bilirubin serum merupakan baku emas penegakan diagnosis ikterus neonatorum serta untuk menentukan perlunya intervensi lebih lanut( 4eberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pemeriksaan serum bilirubin adalah tindakan ini merupakan tindakan invasi! yang dianggap dapat meningkatkan morbiditas neonatus( Umumnya yang diperiksa adalah bilirubin total(Sampel serum harus dilindungi dari ,ahaya "dengan aluminium !oil'(4eberapa senter menyarankan pemeriksaan bilirubin direk# bila kadar bilirubin total 0 $% mg9d< atau usia bayi 0 $ minggu(
b( Pemeriksaan bilirubin bebas dan ?
,( Darah rutin
Pemeriksaan darah dilakukan unutk mengetahui adanya suatu anemia dan uga keadaan in!eksi(
d( Urin untuk mengetahui adanya bilirubin dalam urin(
e( Tes yang sederhana yang dapat kita lakukan adalah melihat 8arna urin dan melihat apakah terdapat bilirubin di dalam urin atau tidak(
!( Tes serologi hepatitis virus
IgM hepatitis A adalah pemeriksaan diagnostik untuk hepatitis A akut(Hepatitis 4 akut ditandai oleh adanya H4SAg dan deteksi D/A hepatitis 4(
g( Pemeriksaan pen,itraan
Pemeriksaan pen,itraan sangat berharga ubtuk mendiagnosis penyakit in!iltrati! dan kolestatik( US6 abdomen# T S,an# MRI sering bisa menemukan metastasis dan penyakit !okal pada hati(
. Pe)--l-+-)--)
Pada dasarnya# pengendalian bilirubin adalah seperti berikut
1( Stimulasi proses konugasi bilirubin menggunakan !enobarbital( ?bat ini keranya lambat# sehingga hanya berman!aat apabila kadar bilirubinnya rendah dan ikterus yang teradi bukan disebabkan oleh proses hemolitik( ?bat ini sudah arang dipakai lagi(
• Mengatasi Anemia sel darah merah yang tidak Suseptible "rentan' terhadap sel
darah merah terhadap Antibodi Maternal(
• Menghilangkan sel darah merah untuk yang Tersensitisasi "kepekaan' • Menghilangkan Serum 4ilirubin
• Meningkatkan Albumin bebas 4ilirubin dan meningkatkan keterikatan dengan
4ilirubin
• Pada Rh Inkomptabiliti diperlukan trans!usi darah golongan ? segera "kurang dari
$ hari'# Rh negati! 8hole blood( Darah yang dipilih tidak mengandung antigen A dan antigen 4 yang pendek( setiap E C & am kadar 4ilirubin harus di,ek( Hemoglobin harus diperiksa setiap hari sampai stabil(
2( Menghambat produksi bilirubin( Metalloprotopor!irin merupakan kompetitor inhibiti! terhadap heme oksigenase( Ini masih dalam penelitian dan belum digunakan se,ara rutin(
5( Menghambat hemolisis( Immunoglobulin dosis tinggi se,ara intravena "2%%C 1%%%mg97g IG0$' sampai $ hingga E am telah digunakan untuk mengurangi level bilirubin pada anin dengan penyakit hemolitik isoimun( Mekanismenya belum diketahui tetapi se,ara teori immunoglobulin menempati sel =, reseptor pada sel retikuloendotel dengan demikian dapat men,egah lisisnya sel darah merah yang dilapisi oleh antibody "loherty et al# $%%&'(
ilmuan mengarahkan untuk memberikan =ototherapi Propilaksis pada $E am pertama pada 4ayi Resiko Tinggi dan 4erat 4adan <ahir Rendah(
Terapi sinar pada ikterus bayi baru lahir yang di ra8at di rumah sakit( Dalam pera8atan bayi dengan terapi sinar#yang perlu diperhatikan sebagai berikut 
1' Diusahakan bagian tubuh bayi yang terkena sinar dapat seluas mungkin dengan membuka pakaian bayi(
$' 7edua mata dan kemaluan harus ditutup dengan penutup yang dapat memantulkan ,ahaya agar tidak membahayakan retina mata dan sel reproduksi bayi(
B' 4ayi diletakkan & in,i di ba8ah sinar lampu( -arak ini dianggap arak yang terbaik untuk mendapatkan energi yang optimal(
E' Posisi bayi sebaiknya diubahCubah setiap 1& am agar bagian tubuh bayi yang terkena ,ahaya dapat menyeluruh(
2' Suhu bayi diukur se,ara berkala setiap EC5 am(
5' 7adar bilirubin bayi diukur sekurang C kurangnya tiap $E am(
:' Hemoglobin harus diperiksa se,ara berkala terutama pada bayi dengan hemolisis(
. K/,%l$-+$
7eadaan hiperbilirubin yang tidak teratasi akan menyebabkan memperburuk keadaan# dan menyebabkan komplikasi
a( 4ilirubin en,hepalopathy "komplikasi serius'
7urangnya kasih sayang karena perpisahan# perubahan peran orang tua !' Pengetahuan 7eluarga
Penyebab pera8atan pengobatan dan pemahaman ortu ⇒bayi yang ikterus B( 7ebutuhan Sehari K hari
a( /utrisi
Pada umumnya bayi malas minum " re!lek menghisap dan menelan lemah ' sehingga 44 bayi mengalami penurunan(
b( *liminasi
4iasanya bayi mengalami diare# urin mengalami perubahan 8arna gelap dan tina ber8arna pu,at
,( Istirahat
4ayi tampak ,engeng dan mudah terbangun d( Akti!itas
4ayi biasanya mengalami penurunan aktivitas# letargi# hipototonus dan mudah terusik(
e( Personal hygiene
7ebutuhan personal hygiene bayi oleh keluarga terutama ibu E( Pemeriksaan !isik
7eadaan umum lemah# Ttv tidak stabil terutama suhu tubuh " hipo 9 hipertemi '( Re!lek hisap pada bayi menurun# 44 turun# pemeriksaan tonus otot " keang 9 tremor '( Hidrasi bayi mengalami penurunan( 7ulit tampak kuning dan mengelupas " skin resh ' bron>e bayi syndrome# s,lera mara kuning " kadang K kadang teradi
kemerahan#
konsentrasi urin pekat# kulit mengelupas( 7adar bilirubin meningkat(
keadaan kulit(
- -aga kebersihan dan
kelembaban kulit (
- Pemeriksaan lab
" 4ilirubin '
$' Resiko teradi Inuri berhubungan dengan phototerapi ( Data penunang  - Phototerapi terpasang - Mata tertutup - Sklera kuning - 7adar bilirubin meningkatn
Tidak teradi Inuri dalam 8aktu((((( 7riteria hasil 
- Adanya kontak
mata 8aktu mata dibuka
- Adanya respon
ketika diaak bi,ara
- 4ayi bebas dari
komplikasi
- <etakkan bayi  1& in,hi dari sumber ,ahaya
- Tutup mata dengan kain
yang dapat menyerap
,ahaya dan dapat
memproteksi
- mata dari sumber ,ahaya( - Matikan lampu dan buka penutup mata bayi setiap & am
- lakukan inspeksi 8arna s,lera
6omella# T( <(# unningham M( D(# *yal =( 6(# $%%E Hiperbilirubinemia( Dalam /eonatology Management( Pro,edures# ?nCall Problems# Diseases and Drugs( /e8 Lork( <ange Medi,al 4ook9M,6ra8CHill o( pp $E:C2%(
6oto!!# S( P(# 1 Ikterus dan Hiperbilirubinemia pada 4ayi 4aru <ahir ( Dalam Ilmu 7esehatan Anak # /elson# *ditor *disi 4hs Indonesia( *6 51%C:
Halamek# <( P(# Stevenson D( 7(# 1:( /eonatal aundi,e and <iver Disease( Dalam /eonatalCPerinatal Medi,ine Diseases o! the =etus and In!ant# 5th *d( /e8 Lork MosbyC
Lear 4ook In,( pp 1BE2C5$(
7liegman et al( $%%:( /elson Te+tbook o! Pediatri,s( 1&th edition Gol 1(Philadelphia N4
Saunders pp :25C2& :5& ::$
Maisel# M( -(# /e8man T( 4(# 12( 7erni,terus in ?ther8ise Healthy# 4reast!ed Term /e8borns( Pediatri,s 5 :B%CB
Meado8# R(# et al( $%%2( <e,ture notes Pediatrika *disi ketuuh( -akarta( *rlangga Medi,al Series( pp :2
Murray# R(7(# et al( $%%( *disi 4ahasa Indonesia 4iokimia Harper( $:th edition( Alih
bahasa Pendit# 4rahm U( -akarta  *6 pp $
Bayi tampak kering, kulit bersisik
Patofisiologi Normal Bilirubin Patologis Hiperbilirubin
Destruksi SDM
Protein plasma 4ilirubin Hemoglobin
Akumulasi 6lobin Heme
7earingan
Iron C Unkonyugasi bilirubin -oundi,e C 6lukoroni, a,id
7onyugasi dari hati en>im glu,oronil trans!erase
7onyugasi bilirubin 6lukoroni,le
*mpedu
*kskresi Penyuatuan bilirubin# urobilinogen @ sterkobilin
4ilirubin Urobilinogen
Menurun menurun *kresi "8arna' pada !eses dalam !eses dalam urine urine
Hemolisis Dehidrasi Hipoksia Faktor ibu: genetik, penyakit penyerta Inkompabilitas golongan darah A,B,O dan Rh Menghambat metabolisme bilirubin Hiperbilirubin Kekurangan volume cairan -Hipertermia -Hipotermia -Ketidakefektifan termoregulasi Kerusakan Integritas Kulit Risiko keterlambatan Mengganggu metabolisme dlm tubuh ransport !airan ke sel"#aringan $ Mekanisme kompensasi homeostasis tubuh
Bayi men#alani therapy: %ototherapy, inkubator,
tran%usi tukar
Ketidakefektif Risiko
Ikterus Neonatru