• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN

(Studi pada PT. BISI International, Tbk Tahun 2010–2014) Oleh :

Ade MFG Nuryansah Fakultas Ekonomi & Bisnis

Dosen Pembimbing :

Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc

Abstraksi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menilai kinerja keuangan perusahaan pada PT. BISI International, Tbk. Penelitian ini menggunakan teknik analisis rasio keuangan secara time series. Analisis rasio merupakan suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos – pos tertentu dalam neraca dan laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Dengan membandingkan angka rasio sekarang dengan angka rasio periode yang lalu, maka akan diketahui perubahan – perubahan angka rasio yang dimiliki perusahaan. Variabel yang digunakan adalah rasio likuiditas yang terdiri dari Current Ratio dan Cash Ratio, yang kedua rasio aktivitas yang terdiri dari total asset turnover, yang ketiga rasio leverage yang terdiri dari Debt To Assets Ratio dan Debt To Equity Ratio dan yang keempat rasio profitabilitas yang terdiri dari Return On Total Assets dan Return On Equity. Obyek penelitian yaitu pada PT. BISI International, Tbk.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan baik atau likuid. Hal ini tercermin dari nilai Current Ratio & Cash Ratio rata – rata secara keseluruhan sudah mampu memenuhi standar rasio keuangan dan berada di atas rata – rata industri. Walaupun rasionya sering mengalami kenaikan dan penurunan selama tahun 2010 sampai tahun 2014. Untuk rasio aktivitas rata – rata mengalami penurunan tetapi masih berada di atas rata– rata industri. Nilai rasio aktivitas TAT yang mengalami fluktuasi selama tahun 2010 sampai tahun 2014. Sedangkan untuk rasio leverage dapat dikatakan baik. Disebabkan oleh nilai DAR dan DER yang berfluktuasi dan sebagian besar berada di bawah rata – rata industri pada tahun 2010 sampai tahun 2014. Dan untuk rasio profitabilitas perusahaan mengalami penurunan. Penilaian rasio profitabilitas ROA dan ROE yang cenderung menurun, walaupun mengalami peningkatan kecil pada tahun 2014, tetapi perusahaan masih dalam keadaan kurang baik dalam menghasilkan laba tetapi masih berada di atas rata – rata industri perusahaan sejenis.

Kata kunci : Kinerja Keuangan, Analisis Rasio Keuangan, Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Era globalisasi ekonomi dunia saat ini membuat manajemen perusahaan saling bersaing dan berkompetisi dalam berbisnis. Kompetisi yang semakin ketat ini secara langsung memberikan tekanan kepada perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas produknya baik itu barang maupun jasa dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan. Perusahaan harus meningkatkan mutu dan kualitas produknya agar dapat bersaing dan memperoleh keuntungan.

Laba bersih pada PT. BISI International, Tbk tahun 2010 sebesar 150.300 miliar ternyata mengalami penurunan selama tiga tahun pada tahun 2011, 2012 dan

2013 yaitu sebesar 148.135 miliar, 129.350 miliar dan 127,041 miliar, tetapi pada tahun 2014 cukup membaik mengalami peningkatan sebesar 165.279 miliar. Dilihat dari perkembangan dan kondisi keuangan dari tahun ke tahun perusahaan pada PT. BISI International, Tbk dalam keadaan kurang baik karena laba bersih perusahaan dari tahun ke tahun secara keseluruhan mengalami penurunan. Apalagi perusahaan melakukan penilaian terhadap kinerja keuangan dalam mengetahui perkembangan dan kondisi suatu perusahaan dalam keadaan baik atau kurang baik. PT. BISI International, Tbk belum menggunakan empat jenis analisis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, aktivitas, leverage dan profitabilitas, untuk melakukan penilaian terhadap kinerja keuangan, dalam mengetahui perkembangan

(3)

dan kondisi suatu perusahaan. Pemilihan analisis rasio keuangan itu sendiri karena menurut penulis analisis rasio keuangan lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series dan lebih banyak keunggulannya dibandingkan dengan teknik analisis lainnya.

Hal ini menjadi alasan peneliti tertarik untuk meneliti kondisi dan perkembangan terhadap kinerja keuangan perusahaan menggunakan analisis rasio likuiditas, aktivitas, leverage dan profitabilitas dengan menggunakan metode time series, apakah di lihat dari sisi empat rasio tersebut kondisi dan perkembangan pertahun perusahaan dalam keadaan baik atau kurang baik. Dan sebagai pembanding selain menilai kinerja

keuangan yang dilihat dari prestasi dari waktu ke waktu selama periode penelitian, penulis juga membandingkan kinerja keuangan PT. BISI International, Tbk dengan rata – rata industri perusahaan industri pertanian yang sama – sama terdaftar di Bursa Efek Indonesia guna mengukur prestasi yang dicapai oleh PT. BISI International, Tbk.

Rumusan Masalah

Bagaimana kinerja keuangan PT. BISI Internatioanal, Tbk selama periode 2010–2014 dengan menggunakan analisis rasio ?

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kinerja PT. BISI International, Tbk selama periode 2010 – 2014 dengan menggunakan analisis rasio likuiditas, aktivitas, leverage, dan

(4)

profitabilitas dan membandingkan dengan perusahaan yang sejenis.”

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkenaan dengan analisis Rasio Keuangan ini secara umum dalam perusahaan sudah pernah dilakukan. Berikut ini beberapa penelitian terdahulu:

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Esthi Dwi Retnoningsih (2006) Hasil penelitian menunjukkan kinerja

koperasi secara menyeluruh belum optimal dikarenakan pada rasio likuiditas masih di bawah standart aman, itu berarti bahwa koperasi tersebut belum dapat secara maksimal mengelola aktivitasnya sehingga berakibat pada kurangnya laba yang dihasilkan, sedangkan untuk rasio profitabilitas, aktivitas dan solvabilitasnya memiliki hasil yang bisa dikatakan baik karena berdasarkan setiap perhitungan menunjukkan hasil yang baik.

Egik Rubyanto (2006) hasil penelitian menunjukkan bahwa dari rasio likuiditas dan aktivitas perusahaan telah menunjukkan kinerja yang baik karena di atas rata-rata industri. Sedangkan dari sisi rasio leverage dan profitabilitas kinerja perusahaan dipandang kurang baik karena berada di bawah rata-rata industri.

Jenis Laporan Keuangan

Menurut S. Munawir (2010:5) menyatakan bahwa pada umurnya laporan keuangan umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan rugi/laba serta laporan perubahan modal.

Dimana neraca

menunjukkan/menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan (laporan) rugi laba memperlihatkan hasil – hasil yang telah dicapai perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan

(5)

perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan – alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan.

Sedangkan manfaat laporan keuangan menurut S. Munawir (2010:3) adalah

Mengukur tingkat biaya dari berbagai faktor kegiatan Hasil yang menentukan/mengukur efisiensi tiap – tiap bagian, prosesatau dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap – tiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggung jawab.

Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2010:66) Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Bagi pihak pemilik dan manajemen, tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan saat

ini. Dengan mengetahui posisi keuangan, setelah dilakukan analisis laporan keuangan secara mendalam, akan terlihat apakah perusahaan dapat mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak.

Pengertian Kinerja Keuangan

Ada banyak pengertian mengenai kinerja keuangan, tetapi kita perlu terlebih dahulu untuk mengetahui pengertian dari kinerja itu sendiri. (Fahmi, 2008:128)

Menurut S. Munawir (2010:64) mendefinisikan analisis rasio keuangan sebagai berikut: Rasio keuangan menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan jumlah tertentu dengan jumlah lain dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan dapat

menjelaskan atau

menggambarkan kepada penganalisa tentang baik atau buruknya posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.”

BAB III

(6)

Jenis Penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan analisa variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Penelitian jenis ini digunakan untuk menggambarkan aspek – aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industri, atau yang lainnya (Sekaran, 2013:158)

Lokasi penelitian di Bursa Efek Indonesia, tetapi pengambilan data dilakukan di pojok BEI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono No. 165, Malang, Jawa Timur.

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menggunakan jenis data kuantitatif. Menurut Sugiyono, (2008:23) data kuantitatif merupakan data yang diperoleh dalam jumlah besar.

Menurut Nur Indrianto dan Bambang Supomo (2009:61), variabel merupakan segala sesuatu yang dapat diberi nilai, dapat berupa angka atau atribut yang menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai. Variabel – variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah analisis kinerja keuangan yang berada dalam analisis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas. Berikut ini adalah penjelasan dari ,asing – masing jenis rasio keuangan.

Rasio ini dihitung dengan membagi aet lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi oleh asset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat. (Brigham dan Houston 2010:134)

(7)

Rumus perhitungan Current

Ratio diambil dari

(Subramanyam dan Wild, 2010:44)

Rumus : Current Ratio =

𝐀𝐒𝐄𝐓 𝐋𝐀𝐍𝐂𝐀𝐑

𝐊𝐄𝐖𝐀𝐉𝐈𝐁𝐀𝐍 𝐋𝐀𝐍𝐂𝐀𝐑

Rumus perhitungan Current

Ratio diambil dari

(Subramanyam dan Wild, 2010:44)

Rumus : Current Ratio =

𝐀𝐒𝐄𝐓 𝐋𝐀𝐍𝐂𝐀𝐑

𝐊𝐄𝐖𝐀𝐉𝐈𝐁𝐀𝐍 𝐋𝐀𝐍𝐂𝐀𝐑

Rumus rasio lancar: Cash

Ratio = 𝐊𝐀𝐒

𝐊𝐄𝐖𝐀𝐉𝐈𝐁𝐀𝐍 𝐋𝐀𝐍𝐂𝐀𝐑

Rumus rasio perputaran total: Total Assets Turnover ratio =

𝐏𝐄𝐍𝐉𝐔𝐀𝐋𝐀𝐍 𝐓𝐎𝐓𝐀𝐋 𝐀𝐒𝐄𝐓

Rumus Perhitungan Debt to Assets Ratio diambil dari (Brealy,et.al, 2007:86)

Debt to Assets Ratio = 𝐓𝐎𝐓𝐀𝐋 𝐊𝐄𝐖𝐀𝐉𝐈𝐁𝐀𝐍

(8)

Debt to Equity Ratio = 𝐓𝐎𝐓𝐀𝐋 𝐊𝐄𝐖𝐀𝐉𝐈𝐁𝐀𝐍

𝐓𝐎𝐓𝐀𝐋 𝐌𝐎𝐃𝐀𝐋 𝐒𝐄𝐍𝐃𝐈𝐑𝐈

Return On Total Assets = 𝐋𝐀𝐁𝐀 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐈𝐇 𝐒𝐄𝐓𝐄𝐋𝐀𝐇 𝐏𝐀𝐉𝐀𝐊

𝐓𝐎𝐓𝐀𝐋 𝐀𝐒𝐄𝐓

(Brigham dan Houston, 2010: 148)

Return On Equity =

𝐋𝐀𝐁𝐀 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐈𝐇 𝐒𝐄𝐓𝐄𝐋𝐀𝐇 𝐏𝐀𝐉𝐀𝐊

𝐓𝐎𝐓𝐀𝐋 𝐄𝐊𝐔𝐈𝐓𝐀𝐒

(Brigham dan Houston, 2010: 149)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Untuk lebih jelasnya, rasio-rasio keuangan secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut :

(9)

Tabel 4.8

Perhitungan Rasio Keuangan PT. BISI International,Tbk. Rasio Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Current Ratio 846,29% 600,85% 807,60% 763,23% 724,706% Rata-Rata Industri 640,5% 559,2% 750,60% 420,12% 450.13% Cash Ratio 597,95% 124,19% 807,69% 763,23% 724,7% Rata-Rata Industri 225,20% 85,45% 350,62% 375,4% 251,12%

TAT 0,66 kali 0,65 kali 0,55 kali 0,62 kali 0,61 kali

Rata-Rata Industri 0,46 kali 0,48 kali 0,38 kali 0,36 kali 0,20 kali

DAR 10,8 % 15,7 % 13,1 % 13,8 % 14,2 % Rata-Rata Industri 36,8% 25,3% 40,7% 21,3% 48,1% DER 12,1 % 18,6 % 15,1 % 16 % 16,5 % Rata-Rata Industri 60,1% 56,12% 49,5% 50,9% 66,2% ROA 11 % 9,7 % 8,1 % 7,4 % 8,8 % Rata-Rata Industri 8,4 % 6,5 % 6,8 % 6,3 % 4,3 %

(10)

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat bahwa rasio likuiditas (Current Ratio dan Cash Ratio) perusahaan mengalami hasil fluktuasi dari tahun ketahun tetapi masih berada di atas standar likuiditas secara umum dan berada di atas rata-rata industri perusahaan sejenis. Hal ini berarti perusahaan sudah dapat mempertahankan kinerjanya dengan mengelola aktiva yang dimiliki untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dan dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan perusahaan baik dipandang dari sisi likuiditas. Ditinjau dari rasio aktivitas (Total Assets Turn Over) secara rata-rata mengalami hasil fluktuasi dikarenakan perusahaan

belum mampu mengelola aktiva dengan baik atau secara efisien untuk menghasilkan penjualan. Tetapi bila dibandingkan dengan rata-rata industri nilai TAT berada di atas rata-rata industri yang berarti kinerja keuangan baik jika dipandang dari aktivitas. Rasio leverage, angka rasio menunjukkan perkembangan yang fluktuasi DAR dan DER yang disebabkan oleh kinerja keuangan perusahaan yang belum mampu mengelola kewajiban jangka panjang yang dimiliki untuk membiayai aktiva dan modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan. Dilihat dari rata-rata industri, nilai DAR dan DER berada di bawah rata-rata industri sehingga dapat dikatakan kinerja keuangan baik. Rasio profitabilitas

ROE 12,3 % 11,5 % 9,3 % 8,6 % 10,2 %

(11)

yang tercermin dari nilai ROA dan ROE, kinerja perusahaan rata-rata mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena perusahaan belum bisa memenuhi target laba yang telah ditetapkan dengan menggunakan aktiva dan modal sendiri yang dimiliki. Tetapi dilihat dari rata-rata industri , nilai ROA dan ROE berada di atas rata-rata industri yang berarti kinerja keuangan baik.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Penelitian ini untuk mengetahui kinerja pada PT. BISI International (Persero) Tbk selama tahun 2010 – 2014 dengan menggunakan analisis rasio likuditas, aktivitas, leverage, dan profitabilitas.

Berdasarkan hasil analisis dan rasio yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Rasio likuiditas (CR dan Cash Ratio) rata – rata mengalami hasil fluktuasi selama tahun penelitian. Dapat di katakan bahwa tingkat likuiditas perusahaan masih dalam keadaan kurang baik karena dilihat dari tingkat likuiditas dalam keadaan tidak stabil (fluctuation), tetapi sudah dikatakan cukup baik karena secara keseluruhan nila rasio likuiditas rata – rata cukup mampu memenuhi standar rasio keuangan dan berada di atas rata – rata Industri.

2. Rasio aktivitas (TAT) rata – rata secara keseluruhan mengalami hasil fluktuasi selama tahun penelitian. Hal ini disebabkan karena adanya

(12)

peningkatan pada aktiva perusahaan, dimana sebagian aktiva tersebut menjadi kurang produktif dalam menghasilkan penjualan. Dapat dikatakan bahwa tingkat aktivias perusahaan masih dalam keadaan cukup baik karena berada diatas rata – rata Industri.

3. Rasio Leverage (DAR dan DER) secara keseluruhan rata – rata mengalami hasil fluktuasi selama tahun penelitian. Tetapi sudah dapat dikatakan dalam keadaan baik pada tingkat leverage karena berada di bawah rata – rata Industri. 4. Rasio Profitabilitas (ROA dan

ROE) mengalami penurunan selama tahun 2010 – 2013 tetapi pada tahun 2014 mengalami kenaikan kecil.

Tetapi rata – rata secara keseluruhan dilihat dari tingkat profitabilitas cenderung dalam keadaan menurun dan perusahaan dalam keadaan yang kurang baik meskipun terjadi kenaikan pada tahun 2014 pada ROA dan ROE, jadi perusahaan masih dalam keadaan kurang baik dalam menghasilkan laba. Tetapi tingkat profitabilitas perusahaan masih dalam keadaan yang cukup baik karena masih berada diatas rata – rata Industri.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis terhadap rasio likuiditas, aktivitas, leverage, dan profitabilitas maka dapat dikemukakan beberapa saran antara lain:

(13)

1. Bagi Pemilik Perusahaan dan Manajemen

Hendaknya pemilik perusahaan dan manajemen selalu mempertahankan dan mengevaluasi kinerja keuangan

perusahaan dengan

menggunakan rasio keuangan agar dapat menjaga kepuasan pihak – pihak yang berkepentingan dengan perusahaan khususnya pihak pemegang saham dan kreditur. Selain itu berdasarkan rasio-rasio keuangan tersebut pemilik perusahaan diharapkan dapat menetapkan kebijakan – kebijakan di bidang keuangan sehingga dapat menjaga kelangsungan perusahaan di masa yang akan datang.

2. Bagi Investor

Investor sebaiknya menggunakan analisis rasio keuangan sebagai dasar dalam melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan investasi dimasa yang akan datang.

3. Bagi Kreditur

Dalam memberikan pinjaman dana kepada perusahaan, kreditur hendaknya mempertimbangkan rasio – rasio keuangan perusahaan teutama rasio likuiditas dan rasio leverage, hal ini disebabkan karena dengan dengan rasio – rasio tersebut berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk melunasi

(14)

jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan

4. Bagi peneliti selanjutnya Disarankan untuk menambah rasio keuangan yang digunakan sebagai variabel penelitian dan disarankan mencari perusahaan yang selalu mengalami peningkatan terhadap perkembangan kinerjanya, agar bisa dianalisis secara jelas menggunakan rasio lik

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena kaum perempuan sejajar dengan laki-laki dalam potensi intelektualnya, maka perempuan juga sebagaimana laki-laki dapat berfikir, mempelajari kemudian

d Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001.. Omnibus Tests of

Perubahan-perubahan dalam sistem perladangan dan pengelolaan lahan pertanian secara umum sebagai akibat dari kebadaan jalan transportasi dan pasar hanya terjadi

1) Guru mengucapkan salam pembuka. 2) Guru mengkondisikan dan menyiapkan perhatian siswa terhadap pelajaran. 3) Guru menjelaskan dengan singkat proses pembelajaran yang

Dokumen Uji Tidak Merusak (NDT), metode Dye Penetrant, Radiographic, Ultrasonic, Magnetic particle Pesawat angkat: Overhead crane.. II – 1993 Pemeriksaan Kesesuaian

Dalam buku Tuban : Pelabuhan di Jalan Sutera dijelaskan bahwa jalan Sutera atau jalur Sutera yang dimaksud merujuk pada konseptualisasi dari gejala adanya

Dari hasil pengumpulan data di enam Kelurahan pada Kecamatan Selebar Kota Bengkulu (Betungan, Pekan Sabtu, Suka Rami, Bumi Ayu, Pagar Dewa, Sumur Dewa) diperoleh tiga

Perilaku cyberbullying adalah segala bentuk perilaku agresif yang berupa penindasan dan dilakukan secara berulang dengan cara mengirimkan pesan atau menggugah