AREA PERUBAHAN REFORMASI
BIROKRASI
BIDANG KEPEGAWAIAN
Kedeputian SDM Aparatur
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
STRATEGI REFORMASI BIROKRASI
NASIONAL
1. Makro :
Kerangka
Regulasi Nasional
UU APARATUR SIPIL NEGARA
9 Program Percepatan Reformasi Birokrasi
1. Penataan Struktur Organisasi Pemerintah
2. Penataan Jumlah dan Distribusi PNS
3. Pengembangan Sistem Seleksi dan Promosi Secara Terbuk 4. Peningkatan Profesionalisasi PNS
5. Pengembangan Sistem Pemerintahan Elektronik yang terintegrasi
6. Peningkatan Pelayanan Publik
7. Peningkatan Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur
8. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri
9. Peningkatan Efisiensi Belanja Aparatur
2. Mikro :
Program/kegiatan pd tingkat Instansi
(K/L dan Pemda) 8 Area Perubahan
RUU Administrasi Pemerintahan
RUU Sistem Pengawasan Internal Pemerintah
Peraturan Pelaksana: 19 PP, 4 PERPRES, 1 PERMEN`
Bagaimana Transformasi Birokrasi Indonesia?
3
Rule based bureaucracy
Vision and Performance based bureaucracy Dynamics Bureaucracy 2013 2018 2025
Closed Career System
Open Career System
Open System
TRANSFORMASI SISTEM KEBIJAKAN DAN
MANAGEMENT APARATUR SIPIL NEGARA
2013
2018
Administrasi Kepegawaian Management SDM Pengembangan Potensi Human Capital
TRANSFORMASI PENDEKATAN KEBIJAKAN
DAN MANAGEMENT APARATUR NEGARA
2013
2018
7 Program Reformasi Birokrasi
Bidang SDM Aparatur
1. Penataan Jumlah, Distribusi dan Kualitas PNS;
2. Sistem Pengadaan/Seleksi CPNS;
3. Promosi secara Terbuka;
4. Penguatan Sistem Disiplin dan Etika SDM
Aparatur;
5. Profesionalisasi PNS;
6. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri;
7. Penyempurnaan Sistem Pensiun
PROGRAM
RENCANA AKSI
1. Penataan jumlah dan distribusi PNS
a. Analisis dan pemetaan jabatan di K/L dan Pemda
b. Kebijakan minus growth (penerimaan CPNS lebih kecil dari jumlah PNS yg pensiun setiap tahun)
c. Kebijakan pembatasan dan /atau pengurangan belanja pegawai
d. Monitoring dan evaluasi redistribusi
/realokasi PNS
e. Kebijakan pemberian pensiun dini secara sukarela
PROGRAM PERCEPATAN
PROGRAM
RENCANA AKSI
2. Sistem seleksi CPNS
a. Kebijakan seleksi CPNS melalui : Kerjasama dengankonsorsium PTN untuk seleksi CPNS
Penggunaan Computer
Assisted Test (CAT) untuk
seleksi CPNS
a. Kebijakan promosi PNS
Penguatan Assesment Center untuk promosi jabatan, diklat penjenjangan dan/ atau
fungsional
PROGRAM PERCEPATAN ....(2)
3. Promosi PNS secara
terbuka
PROGRAM
RENCANA AKSI
4. Profesionalisasi PNS a. Penetapan standar kompetensi jabatan
b. Peningkatan kemampuan PNS berbasis kompetensi (Diklat) c. Sistem Nasional Diklat PNS
berbasis kompetensi
d. Sertifikasi kompetensi profesi
g. Penguatan jabatan fungsional :
Penambahan jumlah jabatan
fungsional
Penetapan pola karier jabatan
fungsional
Peningkatan kemampuan jabatan
fungsional
Peningkatan tunjangan jabatan
fungsional
f. Pengukuran kinerja individu
e. Mutasi dan rotasi sesuai kompetensi secara periodik
PROGRAM
RENCANA AKSI
6. Peningkatan
Kesejahteraan Pegawai Negeri
a. Perbaikan struktur penggajian b. Pemberian tunjangan berbasis
kinerja secara bertahap
a. Penyempurnaan sistem pensiun
b. Peningkatan jaminan kesehatan bagi aparatur dan pensiunan
PROGRAM PERCEPATAN ....(5)
5. Penguatan sistem disiplin dan Etika SDM Aparatur
a. Penguatan sistem disiplin dan Etika SDM Aparatur
b. Laporan Harta Kekayaan PNS
7. Penyempurnaan Sistem Pensiun
PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 18 UU 5 Ttahun 2014 tentang ASN
Jabatan Fungsional dalam ASN terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan.
Jabatan fungsional keahlian
Ahli Utama; Ahli Madya; Ahli Muda; dan Ahli Pertama. Jabatan fungsional keterampilan Penyelia; Mahir; Terampil; dan Pemula.
Syarat Suatu jabatan dapat dikembangkan menjadi Jabatan Fungsional :
Merupakan jabatan utama (core bussiness instansi)
Memiliki output yang berguna untuk pencapaian tujuan organisasi Sifat tugasnya dapat dijenjangkan/membutuhkan kompetensi yang
berbeda setiap jenjang
Beban kerja jabatan setiap jenjang mencukupi sebagai jalur karier
14
PENATAAN JUMLAH,
DISTRU=IBUSI DAN
KULITAS PNS
PENATAAN JUMLAH,
DISTRIBUSI DAN KULITAS
PNS
15
`
TUJUAN
SASARAN
KEPMENPAN NO : KEP/23.2/M.PAN/2004
Jumlah dan kualitas, komposisi dan distribusi PNS sesuai dengan tugas pokok dan fungsi/peran setiap satuan organissi dan beban kerja riil organisasi ;
Rekrutmen dan penempatan sesuai kebutuhan dan kompetensi ;
Masing-masing PNS menduduki jabatan dan tugas yang jelas;
Penilaian kinerja dilakukan secara obyektif dan transparan, terkait langsung dengan visi, misi, program dan rencana kinerja organisasi ;
Promosi dan mutasi berdasarkan kompetensi dan prestasi kerja menurut pola karier;
Program diklat untuk peningkatan kompetensi dan dikaitkan langsung dengan penempatan pegawai (promosi,mutasi);
Remunerasi yang adil dan layak serta sesuai kontribusi pegawai terhadap instansi (bobot jabatan dan kinerja);
Memperbaiki komposisi dan distribusi PNS pada setiap instansi Pusat dan Daerah sehingga PNS dapat didayagunakan secara optimal dalam rangka peningkatan kinerja Instansi Pemerintah
16
PENATAAN PEGAWAI TIDAK SELALU IDENTIK DENGAN PENGURANGAN PEGAWAI.
KOMPOSISI PEGAWAI YANG IDEAL DAPAT DIWUJUDKAN MELALUI :
Melakukan analisis jabatan dan penghitungan beban kerja riil organisasi, untuk menentukan jumlah pegawai perjabatan, kompetensi jabatan
Melakukan seleksi pegawai sesuai kompetensi jabatan
Penempatan pegawai yang tepat antara job spesification dengan man qualification (prinsip the right man on the right job)
Realokasi pegawai ke unit organisasi yang mengalami kekurangan pegawai dengan memperhatikan prinsip the right man on the right job
Alih profesi/jabatan melalui diklat;
Pembatasan rekrutmen dan pengketatan batas usia pensiun;
Pensiun dini dipercepat, termasuk pengetatan perpanjangan BUP
17
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
PENATAAN PEGAWAI
ANALISIS JABATAN DAN PERHITUNGAN BEBAN KERJA PENATAAN ORGANISASI YANG LEBIH RASIONAL
PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI JABATAN DAN PERSYARATAN LAINNYA SELEKSI PEGAWAI YANG ADA UNTUK MENGETAHUI PNS YANG TIDAK/KURANG
MEMENUHI KOMPETENSI
PENEMPATAN PEGAWAI YANG MEMENUHI KOMPETENSI DIKLAT BAGI PNS YANG KURANG MEMENUHI KOMPETENSI, RELOKASI/PENATAN ULANG PENEMPATAN PEGAWAII
DIKLAT UNTUK PEMINDAHAN DALAM JABATAN LAIN
PENSIUN DINI BAGI PNS YANG TIDAK MEMENUHI KOMPETENSI
MENYUSUN PERENCANAAN PEGAWAI (UNTUK JANGKA PENDEK, MENENGAH DAN JANGKA PANJANG
PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DAN PENEGAKAN DISIPLIN
18 JOB DESCRIPTION PETA JABATAN BEBAN KERJA PER JABATAN `BOBOT JABATAN
HASIL ANJAB , BEBAN KERJA EVALUASI JABATAN
1. PENYUSUNAN FORMASI PEGAWAI 2. PENEMPATAN & PENATAAN PEGAWAI 3. PENYUSUNAN POLA KARIER 4. PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA 5. PERENCANAAN KEBUTUHAN DIKLAT 6. PENYUSUNAN SISTEM REMUNERASI SESUAI BOBOT JABATAN DAN KINERJA
PENGGUNAAN HASIL
PENGGUNAAN ANALISIS JABATAN DAN BEBAN KERJA
UNTUK PENATAAN PNS
1. JUMLAH, KUALITAS , DISTRIBUSI & KOMPOSISI PEGAWAI SESUAI BEBAN KERJA 2. PENEMPATAN PEGAWAI YANG TEPAT 3. PENGEMBANGAN KARIER SESUAI KOMPETENSI 4. SISTEM REMUNERASI YANG ADIL DAN LAYAK 5. KINERJA SDM APARATUR LEBIH OPTIMAL 1. ANALISIS BEBUTUHAN PEGAWAI & BEZETING 2. STANDAR KOMPETENSI DAN SYARAT JABATAN 3. INDIKATOR KINERJA PEGAWAI 4. NILAI DAN PERINGKAT JABATANSYARAT–SYARAT UNTUK MEMPEROLEH FORMASI PNS
Pasal 56 (UU 5 tahun 2014 tentang ASN)
Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan
jenis jabatan PNS berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.
Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS dilakukan
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan.
Berdasarkan penyusunan kebutuhan Menteri (Men.PAN-RB)
menetapkan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS secara nasional. Syarat
Instansi Pemerintah
Melakukan Analisis Jabatan dan ABK - Kebutuhan PNS
(jumlah dan jenis jabatan).
Menyusun perencanaan pegawai (kebutuhan jangka waktu 5
(lima) tahun.
Mengusulkan kepada Men.PAN-RB sesuai persyaratan
(menggunakan e formasi)
Tersedia alokasi formasi Nasional (ditetapkan Menpan
dengan memperhatikan pendapat Menkeu dan pertimbangan Ka BKN
REFORMASI SISTEM
PENGADAAN PNS
1. Untuk memperoleh CPNS yang kompeten sesuai tuntutan
jabatan
-
CPNS yang memiliki karakteristik pribadi selaku Public
Service/ penyelenggara pelayanan masyarakat
-
CPNS yang mampu berperan sebagai perekat NKRI (memiliki
wawasan kebangsaan)
-
CPNS
yang
memiliki
intelegensia
yang
tinggi
untuk
pengembangan kapasitas dan kinerja
-
CPNS yang kompeten sesuai tuntutan jabatan
2. Mewujudkan sistem seleksi CPNS yang obyektif transparan,
kompetitif dan bebas dari korupsi kolusi dan nepotisme serta
tidak dipungut biaya
3. Sistem
pengadaan
CPNS
yang
bersih
dan
berbasis
kompetensi sebagai pintu masuk membentuk profesionalitas
PNS
DAMPAK YANG DIHARAPKAN
a. Memperoleh putra-putri terbaik bangsa yang
kompeten menjadi CPNS,
b. Seleksi CPNS yang kompetitif dan berbasis
kompetensi
sebagai
landasan
dasar
pembentukan
profesionalisme
PNS
dan
pembentukan birokrasi yang modern menuju
birokrasi berkelas dunia (word class)
c. Mengembalikan
kepercayaan
masyarakat
khususnya
generasi
muda
bahwa
untuk
menjadi
CPNS
harus
bertumpu
pada
kemampuan diri sendiri
22
PENGADAAN PNS
OBYEKTIF KOMPETITIF TRANSPARAN AKUNTABEL NON DISKRIMNASI BEBAS DARI KOLUSI,KORUPSI DAN NEPOTISME
TIDAK DIPUNGUT BIAYA
BERBASIS KOMPETENSI
SISTEM
PENGADAAN PNS
KOMPETENSI DASAR (Soft Competency KOMPETENSI BIDANG (Hard Competency1 Formasi
Usulan formasi
didasarkan pada
usulan dari setiap
satuan organisasi
(tanpa analisis
yang cermat)
Usulan formasi wajib
berdasarkan hasil :
a.Analisis jabatan
b.Analisis beban kerja
c.Redistribusi PNS
d.Proyeksi kebutuhan PNS 5
Tahun
Kondisi sebelumnya
Kondisi perubahan
ASPEK YANG DILAKUKAN PERUBAHAN
(REFORM)
Penetapan formasi
berbasis pangkat/
Golongan ruang :
a.Gol/ruang
b.Jumlah alokasi
Kondisi sebelumnya
Kondisi perubahan
Penetapan formasi berbasis
jabatan :
a.Nama jabatan
b.Kualifikasi pendidikan
c.Gol/ruang
d.Jumlah alokasi
2. Soal ujian
1. Pemerintah
menetapkan kisi kisi 2. Soal disusun oleh
PPK bekerjasama dengan PTN
- kualitas dan relevansi soal dengan kisi kisi kurang terjamin,
- kerahasiaan soal kurang terjamin (shg kualitas PNS tidak sama)
1. Soal disusun oleh Tim Ahli /konsorsium
2. Tim penyusun soal dan Tim peramu soal terpisah
3. Dilakukan Uji validitas Soal
4. Seluruh instansi menggunakan standar soal yang sama
Kualitas dan relevansi serta
kerahasiaan soal lebih terjamin shg CPNS kualitasnya sama
Kondisi sebelumnya
a. Penyusunan soal
1. Tes Kompetensi
Tes Pengetahuan
Umum
Tes Bakat Skolastik
Tes Skala
Kematangan
2. Tes Psikologi
1. Tes Kompetensi Dasar
Tes Wawasan Kebangsaan Tes Intelegensia Umum Tes Karakteristik Pribadi
2. Instansi dapat melakukan Tes Kompetensi Bidang sesuai
kebutuhan dan tuntutan jabatan
Tes Tertulis
Wawancara
Tes Psikologi Lanjutan
Praktek (performance tes)
Dengan Panduan yang dietapkan oleh PPK
3. Peserta wajib lulus kompetensi dasar (Passing Grade)
Kondisi sebelumnya
b. Materi Soal
1. Dilakukan oleh PPK bekerjasama dg PTN 2. Bersifat tertutup
3. Nilai tidak diumumkan/ diketahui oleh peserta 4. Hasil pengolahan oleh
diserahkan pada PPK 5. Kelulusan berdasar
Rangking
6. Penatapan kelulusan olee PPK
(sebagian hasil olahan PTN diubah oleh PPK)
1. Dilakukan oleh
Konsorsium/Tim Ahli 2. Bersifat terbuka
3. Nilai dapat diketahui oleh peserta
4. Menggunakan passing grade tertentu
5. Hasil olahan disampaikan dari Konsorsium ke Panitia
Nasional disampaikan ke PPK 6. Penetapan Kelulusan oleh PPK
berdasar hasil olahan Konsorsium
7. Nilai diumumkan di web dan dapat diakses peserta
Kondisi sebelumnya
3. Pengolahan Hasil Ujian
1. Pengawasan
internal instansi
(inspektorat)
2. BKN Deputi
Dalpeg
1. Pengawasan Internal Pemerintah • Pengawas internal instansi
• BPKP • BIN • KPK (Deputi Pencegahan) • POLRI • BPPT • Lemsaneg • Kemen.PAN-RB (Deputi Waskun) • BKN (Deputi Dalpeg) 2. Pengawasan Ekternal Konsorsium LSM
Kondisi sebelumnya
4. Pengawasan/
Pengamanan
Kondisi perubahan
PROMOSI SECARA TERBUKA
untuk
1. Memperoleh Pejabat Pimpinan Tinggi yang kompeten dalam rangka penempatan orang yang tepat dalam jabatan yang tepat (the right man on the right job )
2. Menciptakan iklim yang kompetitif yang sehat diantara PNS 3. JPT Netral dari kooptasi dari unsur politik
4. Meningkatkan kinerja pemerintah karena JPT berperan strategis dalam pemerintahan sebagai
Policy formulation/Decision making
Pengelola sumber daya organisasi (man money, material and method)
Penggerak pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat
Profesionalisme pejabat struktural merupakan daya ungkit bagi peningkatan kinerja birokrasi dan tuntutan reformasi birokrasi
1. Membentuk Panitia seleksi yang independen (unsur internal dan external instansi
2. Jabatan yang akan diisi didiskripsikan kompetensinya dan persyaratan jabatanya
3. Mengumumkan lowongan jabatan dan persyaratanya 4. Melakukan seleksi administrasi
5. Melakukan penilaian secara obyektif - Penilaian administrasi
- Penilaian Kompetensi manajerial - Penilaian Kompetensi Teknis
6. Penyampaian hasil seleksi kepada PPK dan penetapan pengangkatan
(catatan : Pelaksanaan Seleksi di awasi oleh KASN)
SELEKSI
ADMINISTRATIF
1. STATUS KEPEGAWAIAN / /PNS
2. PANGKAT/GOL RUANG
3. Kinerja 2 TAHUN TERAKHIR
4. KESESUAIAN PENDIDIKAN
5. PENGALAMAN JABATAN
6. KESEHATAN (JASMANI,
ROHANI)
Dibentuk
Sekretariat untuk
membantu
Panitia Seleksi
1. PENDIDIKAN SEKOLAH
2. DIKLAT MANAJERIAL
3. DIKLAT TEKNIS
4. DIKLAT FUNGSIONAL
5. PENGALAMAN JABATAN
6. PRESTASI DALAM TUGAS
(
PENGHARGAAN, DELEGASI , INTERNASIONAL TELADAN DLLASPEK
YANG
DIBOBOT
diniai
dengan
angka)
PENILAIAN
KOMPETENSI
MANAJERIAL
KOMPETENSI LEADERHIP Kemampuan kepemimpinan perubahan(Leading Change) Kemampuan kepemimpinan manusia (Leading People)
Kemampuan mencapai hasil Result Driven)
Kemampuan ketajaman manajerial Busines acumen)
Kemampuan membangun kerjasama dan komunikasi ( Building coalition/ comunication SISTEM PERSONEL ASSESSMENT CENTRE ASSESOR INDEPENDEN DAN TERLATIH
CALON
Ekpose program kerja +
ukuran kinerja per tahun
PANITIA SELEKSI ASPEK PENILAIAN
• Kesesuaian program dengan tugas pokok dan fungsi unit organisasi • Kesesuaian program dengan visi dan misi instansi, Renstra/ RPJM • Realitis atau tidaknya program
• Pembaharuan/inovasi yang direncanakan
• Ukuran keberhasilanya dapat diukur, realistik dan
HASIL PENILAIAN