ISSN 2303-0852
PRIORITAS PENDIDIKAN
Edisi 7
Apr-Jun
2014
Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik
USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa
DIREKTUR Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud Prof Dr Djoko Santoso mengapresiasi program kemitraan yang dikembangkan USAID PRIORITAS dan LPTK. Pada acara pertemuan nasional LPTK mitra USAID PRIORITAS di Jakarta (15/4), beliau mengatakan perkuliahan dengan pendekatan aktif yang dikembangkan LPTK dan USAID PRIORITAS merupakan wujud demokrasi pendidikan.
”Kami berharap LPTK mitra dapat mempertahankan komitmen tinggi dalam meningkatkan perkuliahan yang berkualitas dan berprestasi,” katanya. Baca beritanya di halaman 2. (Anw)
Kunjungi:
www.prioritaspendidikan.org
USAID PRIORITAS bersama tujuh provinsi mitra menghelat kegiatan unjuk karya tingkat provinsi (provincial
showcase) hasil implementasi program di
sekolah, LPTK, dan kabupaten/kota mitra. Kegiatan ini untuk menunjukkan kepada pemangku kepentingan di tingkat provinsi kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam pembelajaran, manajemen sekolah, serta program penataan dan pemerataan guru.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menunjukkan kekagumannya pada hasil karya yang dipamerkan, saat menghadiri acara unjuk karya pada lokakarya praktik yang baik di Jawa Timur (30/4). Saat mengunjungi stan-stan pameran pendidikan, Gus Ipul (sapaan akrab Wagub Jatim) bersama Konsul Jenderal AS di Surabaya Joaquin F. Monserrate tampak serius mengamati
setiap hasil karya siswa. Salah satunya alat penjernih air sederhana buatan siswa SMPN 4 Mejayan, Madiun.
Mereka mencoba mengoperasikan alat tersebut. Saat air yang berwarna cokelat dituangkan ke dalam alat penjernih air sederhana, seketika air keluar dari selang dan berubah menjadi bening. “Wah, hebat ya. Bagaimana cara kerjanya?” kata Joaquin yang tertarik mempelajarinya. Dirjen Pendidikan Dasar Kemdikbud Hamid Muhammad PhD yang hadir dalam kegiatan di Jawa Tengah menyatakan, program yang diusung USAID PRIORITAS sesuai dengan semangat kurikulum 2013. Beliau juga mengapresiasi program penataan dan pemerataan guru yang dikembangkan USAID PRIORITAS. Baca berita lainnya di halaman berita dari provinsi. (Kom)
SUASANA Kelas VII C SMPN 1 Gedeg, Kab. Mojokerto, pagi itu riuh. Beberapa siswa berteriak sambil membawa spanduk dan mengenakan ikat kepala, “Turunkan Pak Lurah… Copot Pak Lurah!” Tim Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) Jakarta yang sedang berkunjung ke SMPN 1 Gedeg dibuat kaget. Baca beritanya di halaman 5.
Unjuk Karya Sekolah, LPTK, dan Daerah di Provinsi Mitra
Dirjen Dikti sedang mencoba media hasil karya mahasiswa UIN Ar-Raniry Aceh.
Tim Kemenko Kesra Kunjungi Sekolah Mitra
Dirjen Dikti:
Demokrasi Pendidikan
(1) Wagub Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Konjen AS Joaquin F. Monserrate tertarik dengan penjernih air buatan siwa. (2) Siswa MTs Al-Mukhtariyyah, Jawa Barat, peragakan cara kerja roket air. (3) Dirjen Pendidikan Dasar Kemdikbud Hamid Muhammad PhD mencoba hasil karya siswa di Jawa Tengah.
1 2 3
Ibu Femmy (berkacamata) dari Kemenko Kesra terkesan dengan pembelajaran IPS di SMPN 1 Gedeg.
Pertemuan Nasional dan Pameran Produk Pedagogi Perkuliahan LPTK
Newsletter PRIORITAS PENDIDIKAN diterbitkan oleh USAID PRIORITAS sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi website kami: www.prioritaspendidikan.org. Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas,
video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi online forum sekolah. Alamat Redaksi: Gedung Ratu Plaza, Lt. 25.Jl. Jenderal Sudirman Kav 9. Jakarta 10270. Telp: (62-21) 722 7998, Faks: (62-21) 722 7978. Artikel berupa gagasan atau pengalaman praktik yang baik dalam bidang pendidikan dapat dikirimkan melalui email [email protected]. Naskah ditulis dalam format Microsoft Word dengan jumlah kata 200--350. Lampirkan foto yang relevan dengan tulisan dalam format JPG.
USAID PRIORITAS: Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students
Luncurkan Pelatihan dan Pemberian Buku Kontekstual Papua
Papua menjadi provinsi kedelapan yang menjadi mitra program USAID PRIORITAS. Pada 11 Juni 2014 program di Papua diresmikan dengan ditandai peluncuran pelatihan dan pemberian buku untuk 45 sekolah dasar mitra di Kabupaten Jayawijaya dan Yahukimo.
PRIORITAS - Nasional
PRIORITAS - Nasional
Jakarta – Perwakilan dari 16 LPTK (lembaga pendidikan tenaga kependidikan) mitra USAID PRIORITAS menghadiri Pertemuan Nasional LPTK untuk membahas pengembangan program pendidikan pra dan dalam jabatan di LPTK (15/4). Prof Dr Djoko Santoso Dirjen Dikti Kemdikbud mengapresiasi program kemitraan LPTK yang dikembangkan USAID PRIORITAS. Program kemitraan LPTK ini diharapkan dapat memberi saran dan bantuan untuk peningkatan kapasitas pendidik, serta dapat memainkan peran penting LPTK dalam memproduksi dan mempersiapkan tenaga pendidik yang berkualitas serta profesional untuk menciptakan perubahan dan inovasi dalam proses pembelajaran.
Acara yang dilaksanakan di Gedung D Kemdikbud Jakarta itu juga dihadiri Prof Dr Supriadi Rustad, Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Dr Femmy Eka Kartika Putri perwakilan dari Kemenko
Kesra, Dr Mastuki perwakilan dari Kemenag, Rektor, Dekan, dan Dosen LPTK mitra USAID PRIORITAS.
Perwakilan LPTK yang diundang juga memamerkan dan mempresentasikan perubahan yang terjadi dalam proses
perkuliahan dengan pendekatan active learning di kampusnya, termasuk pengembangan yang dilakukan di sekolah lab dan sekolah mitra LPTK sebagai tempat praktik mengajar mahasiswa sehingga diperoleh pengalaman praktik mengajar di sekolah yang baik. Menurut Stuart Weston Direktur Program USAID PRIORITAS, untuk pengembangan program berikutnya USAID PRIORITAS akan melakukan pelatihan untuk para dosen LPTK dengan menggunakan modul yang
mendukung pelaksanaan kurikulum 2013, mengembangkan praktik mengajar yang lebih efektif untuk mengembangkan kemampuan calon guru dengan memanfaatkan sekolah lab dan sekolah mitra masing-masing LPTK. “Kami juga akan memfasilitasi penelitian tindakan kelas oleh dosen bersama guru di sekolah untuk bekerja sama memecahkan masalah pembelajaran,” tukasnya. (Anw)
2 - Prioritas Pendidikan: Edisi 6/April-Juni/2014 Prioritas Pendidikan: Edisi 7/April-Juni/2014 - 3
Wamena, Jayawijaya – USAID PRIORITAS bekerja sama dengan Yayasan Kristen Wamena (YKW) dan Yayasan Sosial untuk Masyarakat Terpencil (Yasumat) bersama Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Yahukimo mengumumkan peluncuran program pelatihan pembelajaran dan pemberian buku ke 45 sekolah di Kabupaten Jayawijaya dan Yahukimo (11/6). Peluncuran yang dilaksanakan di Wamena, Jayawijaya itu merupakan bagian dari program bantuan pendidikan USAID senilai US$ 83,7 juta dalam pelaksanaan program USAID
PRIORITAS untuk meningkatkan akses pendidikan dasar yang berkualitas. “USAID PRIORITAS akan membantu
sekolah dasar di Kabupaten Jayawijaya dan Yahukimo untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas sesuai konteks di Papua," kata Stuart Weston, direktur program USAID PRIORITAS, di sela-sela acara peluncuran.
Selain guru, program ini akan melatih kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran yang dapat membantu gurunya memiliki kemampuan dan keterampilan mengajar lebih baik, termasuk meningkatkan pemahaman orang tua tentang pendidikan. ”Para guru dan kepala sekolah akan kami latih dan dampingi dalam menggunakan buku paket kontekstual papua (BPKP) yang relevan dengan kurikulum 2013,” kata Radja Doly, koordinator program YKW. (Anw)
BUPATI JAYAWIJAYA yang diwakili Asisten Satu, Gaad Pyramid Tabuni, menyampaikan pentingnya pembelajaran yang menyesuaikan dengan konteks daerah. ”Tidak mungkin pendekatan pendidikan di Jakarta dan Jayawijaya dapat disamaratakan. Bantuan USAID
PRIORITAS untuk melatih guru dan menyebarkan buku paket kontekstual yang sesuai kondisi Papua menjadi kesempatan bagi sekolah-sekolah guna meningkatkan mutu pembelajaran di kelas,” kata Pak Tabuni.
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya sangat berterima kasih dengan adanya program peningkatan SDM yang difasilitasi USAID PRIORITAS, YKW, dan Yasumat melalui pelatihan guru yang memfasilitasi metode pembelajaran yang sesuai
dengan keadaan Papua. ”Kami berharap agar program ini dapat langsung dirasakan oleh anak-anak dan meningkatkan kualitas SDM masyarakat Papua,” tuturnya.(Anw)
Sesuai Kondisi Daerah
Persiapkan Fasilitator yang Memahami
Kondisi Sekolah di Pegunungan Tengah
UNTUK mempersiapkan fasilitator guna mendampingi sekolah mitra, tim fasilitator YKW dan Yasumat selama 10 hari melatih para calon fasilitator dengan bekal metode dan konten pembelajaran, serta cara melatih guru di wilayah Pegunungan Tengah. Selama lima hari mereka dilatih menggunakan buku paket kontekstual Papua (BPKP) dan lima hari untuk observasi pembelajaran serta praktik mengajar di kelas (11-20/6). ”Pelatihan ini lebih menekankan pada kegiatan praktik sehingga fasilitator mampu mengajar secara kontekstual danmelatihkannya pada guru di sekolah dampingannya,” jelas Martijn Van Driel, konsultan pendidikan YKW.
”Kami membentuk tim fasilitator yang disiapkan untuk tinggal beberapa bulan di lokasi pendampingan dalam membantu para guru menerapkan hasil pelatihan,” jelas Ester Yahuli, ketua Yasumat yang mengoordinasi kegiatan di Yahukimo. (Anw)
Jalan Kaki Dua Hari
PAMERAN program kemitraan USAID PRIORITAS dan LPTK di Jakarta (15/4) memberikan gambaran dampak yang terjadi. Selama setahun kemitraan dengan LPTK, beberapa program yang telah dijalankan di antaranya memfasilitasi pelatihan untuk dosen-dosen LPTK tentang praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah, mengembangkan bahan rujukan perkuliahan di LPTK untuk literasi kelas awal, IPA SMP dan Matematika SMP, serta melatih sekolah lab dan sekolah mitra LPTK.
Prof Dr Patta Bundu, Dosen Universitas Negeri Makassar yang terlibat aktif dalam kegiatan pelatihan dosen pedagogi LPTK menuturkan saat ini praktik pembelajaran aktif telah mewarnai sekolah mitra LPTK. ”Para guru di sekolah dan mahasiswa PPL melalui pendampingan dosen telah menerapkan
pembelajaran aktif di kelas. Sejumlah dosen yang telah dilatih juga mengadaptasi strategi dan konten pelatihan,” tutur Prof. Patta Bundu saat mempresentasikan dampak pelatihan untuk dosen pedagogi di tempatnya mengabdi.
“Perkuliahan yang saya fasilitasi juga sudah terbiasa dengan model
pembelajaran aktif,” kata Dra Esti Swastika MHum Dosen Universitas Negeri Semarang yang terlibat dalam implementasi program literasi kelas awal. (Anw)
Dampak di LPTK Sudah Tampak Jelas
”Kemitraan ini sangat strategis untuk meningkatkan
kualitas perkuliahan bagi calon guru di
LPTK dan sekolah mitra LPTK.”
Prof Dr Abd A’la, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.
”Kalau kita mau banyak praktik-praktik pembelajaran yang baik di Amerika, baik di sekolah maupun di universitas bisa juga kita implementasikan di Indonesia.”
Prof Dr Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.
”Kemitraan LPTK, sekolah, dan USAID PRIORITAS membawa budaya pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Paradigma guru berubah dari berpusat pada guru
menjadi berpusat pada siswa.”
Prof Dr Ibnu Hajar, Rektor Universitas Negeri Medan.
Ruben Bahobol, guru SD YPPGI Ninia, Yahukimo, yang mendapatkan undangan untuk mengikuti pelatihan dan pemberian buku menyatakan sangat termotivasi. Bahkan dia rela berjalan kaki dua hari satu malam dari Kecamatan Ninia, Yahukimo, menuju lokasi peluncuran dan pelatihan yang diselenggarakan di Wamena, Jayawijaya. Pada malam hari, dia tidur di dalam gua batu yang ditemuinya. ”Demi kualitas pembelajaran anak-anak di sekolah, saya harus mengikuti pelatihan ini,” tegas guru yang telah mengabdi sejak 1983 itu. (Anw)
Ruben Bahobol
Prof Rochmat
Wahab Prof Ibnu Hajar Prof Abd A’la
Pameran LPTK dan sekolah mitra LPTK menunjukkan dampak kemitraan yang jelas.
Dra Yulia Rahmawati MSi, dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), menunjukkan kepada Dirjen Dikti media pembelajaran buku besar buatan mahasiswa PGSD UPI.
Para guru, kepala sekolah, dan pengawas dari 45 sekolah mitra di Jayawijaya dan Yahukimo yang menghadiri acara pelatihan dan pemberian buku paket kontekstual Papua. Mereka menyambut antusias dan berharap program ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya. Suasana pelatihan untuk fasilitator yang akan melatih dan mendampingi sekolah mitra di Jayawijaya dan Yahukimo. Gaad Pyramid Tabuni
Pertemuan Nasional dan Pameran Produk Pedagogi Perkuliahan LPTK
Newsletter PRIORITAS PENDIDIKAN diterbitkan oleh USAID PRIORITAS sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi website kami: www.prioritaspendidikan.org. Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas,
video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi online forum sekolah. Alamat Redaksi: Gedung Ratu Plaza, Lt. 25.Jl. Jenderal Sudirman Kav 9. Jakarta 10270. Telp: (62-21) 722 7998, Faks: (62-21) 722 7978. Artikel berupa gagasan atau pengalaman praktik yang baik dalam bidang pendidikan dapat dikirimkan melalui email [email protected]. Naskah ditulis dalam format Microsoft Word dengan jumlah kata 200--350. Lampirkan foto yang relevan dengan tulisan dalam format JPG.
USAID PRIORITAS: Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students
Luncurkan Pelatihan dan Pemberian Buku Kontekstual Papua
Papua menjadi provinsi kedelapan yang menjadi mitra program USAID PRIORITAS. Pada 11 Juni 2014 program di Papua diresmikan dengan ditandai peluncuran pelatihan dan pemberian buku untuk 45 sekolah dasar mitra di Kabupaten Jayawijaya dan Yahukimo.
PRIORITAS - Nasional
PRIORITAS - Nasional
Jakarta – Perwakilan dari 16 LPTK (lembaga pendidikan tenaga kependidikan) mitra USAID PRIORITAS menghadiri Pertemuan Nasional LPTK untuk membahas pengembangan program pendidikan pra dan dalam jabatan di LPTK (15/4). Prof Dr Djoko Santoso Dirjen Dikti Kemdikbud mengapresiasi program kemitraan LPTK yang dikembangkan USAID PRIORITAS. Program kemitraan LPTK ini diharapkan dapat memberi saran dan bantuan untuk peningkatan kapasitas pendidik, serta dapat memainkan peran penting LPTK dalam memproduksi dan mempersiapkan tenaga pendidik yang berkualitas serta profesional untuk menciptakan perubahan dan inovasi dalam proses pembelajaran.
Acara yang dilaksanakan di Gedung D Kemdikbud Jakarta itu juga dihadiri Prof Dr Supriadi Rustad, Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Dr Femmy Eka Kartika Putri perwakilan dari Kemenko
Kesra, Dr Mastuki perwakilan dari Kemenag, Rektor, Dekan, dan Dosen LPTK mitra USAID PRIORITAS.
Perwakilan LPTK yang diundang juga memamerkan dan mempresentasikan perubahan yang terjadi dalam proses
perkuliahan dengan pendekatan active learning di kampusnya, termasuk pengembangan yang dilakukan di sekolah lab dan sekolah mitra LPTK sebagai tempat praktik mengajar mahasiswa sehingga diperoleh pengalaman praktik mengajar di sekolah yang baik. Menurut Stuart Weston Direktur Program USAID PRIORITAS, untuk pengembangan program berikutnya USAID PRIORITAS akan melakukan pelatihan untuk para dosen LPTK dengan menggunakan modul yang
mendukung pelaksanaan kurikulum 2013, mengembangkan praktik mengajar yang lebih efektif untuk mengembangkan kemampuan calon guru dengan memanfaatkan sekolah lab dan sekolah mitra masing-masing LPTK. “Kami juga akan memfasilitasi penelitian tindakan kelas oleh dosen bersama guru di sekolah untuk bekerja sama memecahkan masalah pembelajaran,” tukasnya. (Anw)
2 - Prioritas Pendidikan: Edisi 6/April-Juni/2014 Prioritas Pendidikan: Edisi 7/April-Juni/2014 - 3
Wamena, Jayawijaya – USAID PRIORITAS bekerja sama dengan Yayasan Kristen Wamena (YKW) dan Yayasan Sosial untuk Masyarakat Terpencil (Yasumat) bersama Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Yahukimo mengumumkan peluncuran program pelatihan pembelajaran dan pemberian buku ke 45 sekolah di Kabupaten Jayawijaya dan Yahukimo (11/6). Peluncuran yang dilaksanakan di Wamena, Jayawijaya itu merupakan bagian dari program bantuan pendidikan USAID senilai US$ 83,7 juta dalam pelaksanaan program USAID
PRIORITAS untuk meningkatkan akses pendidikan dasar yang berkualitas. “USAID PRIORITAS akan membantu
sekolah dasar di Kabupaten Jayawijaya dan Yahukimo untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas sesuai konteks di Papua," kata Stuart Weston, direktur program USAID PRIORITAS, di sela-sela acara peluncuran.
Selain guru, program ini akan melatih kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran yang dapat membantu gurunya memiliki kemampuan dan keterampilan mengajar lebih baik, termasuk meningkatkan pemahaman orang tua tentang pendidikan. ”Para guru dan kepala sekolah akan kami latih dan dampingi dalam menggunakan buku paket kontekstual papua (BPKP) yang relevan dengan kurikulum 2013,” kata Radja Doly, koordinator program YKW. (Anw)
BUPATI JAYAWIJAYA yang diwakili Asisten Satu, Gaad Pyramid Tabuni, menyampaikan pentingnya pembelajaran yang menyesuaikan dengan konteks daerah. ”Tidak mungkin pendekatan pendidikan di Jakarta dan Jayawijaya dapat disamaratakan. Bantuan USAID
PRIORITAS untuk melatih guru dan menyebarkan buku paket kontekstual yang sesuai kondisi Papua menjadi kesempatan bagi sekolah-sekolah guna meningkatkan mutu pembelajaran di kelas,” kata Pak Tabuni.
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya sangat berterima kasih dengan adanya program peningkatan SDM yang difasilitasi USAID PRIORITAS, YKW, dan Yasumat melalui pelatihan guru yang memfasilitasi metode pembelajaran yang sesuai
dengan keadaan Papua. ”Kami berharap agar program ini dapat langsung dirasakan oleh anak-anak dan meningkatkan kualitas SDM masyarakat Papua,” tuturnya.(Anw)
Sesuai Kondisi Daerah
Persiapkan Fasilitator yang Memahami
Kondisi Sekolah di Pegunungan Tengah
UNTUK mempersiapkan fasilitator guna mendampingi sekolah mitra, tim fasilitator YKW dan Yasumat selama 10 hari melatih para calon fasilitator dengan bekal metode dan konten pembelajaran, serta cara melatih guru di wilayah Pegunungan Tengah. Selama lima hari mereka dilatih menggunakan buku paket kontekstual Papua (BPKP) dan lima hari untuk observasi pembelajaran serta praktik mengajar di kelas (11-20/6). ”Pelatihan ini lebih menekankan pada kegiatan praktik sehingga fasilitator mampu mengajar secara kontekstual danmelatihkannya pada guru di sekolah dampingannya,” jelas Martijn Van Driel, konsultan pendidikan YKW.
”Kami membentuk tim fasilitator yang disiapkan untuk tinggal beberapa bulan di lokasi pendampingan dalam membantu para guru menerapkan hasil pelatihan,” jelas Ester Yahuli, ketua Yasumat yang mengoordinasi kegiatan di Yahukimo. (Anw)
Jalan Kaki Dua Hari
PAMERAN program kemitraan USAID PRIORITAS dan LPTK di Jakarta (15/4) memberikan gambaran dampak yang terjadi. Selama setahun kemitraan dengan LPTK, beberapa program yang telah dijalankan di antaranya memfasilitasi pelatihan untuk dosen-dosen LPTK tentang praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah, mengembangkan bahan rujukan perkuliahan di LPTK untuk literasi kelas awal, IPA SMP dan Matematika SMP, serta melatih sekolah lab dan sekolah mitra LPTK.
Prof Dr Patta Bundu, Dosen Universitas Negeri Makassar yang terlibat aktif dalam kegiatan pelatihan dosen pedagogi LPTK menuturkan saat ini praktik pembelajaran aktif telah mewarnai sekolah mitra LPTK. ”Para guru di sekolah dan mahasiswa PPL melalui pendampingan dosen telah menerapkan
pembelajaran aktif di kelas. Sejumlah dosen yang telah dilatih juga mengadaptasi strategi dan konten pelatihan,” tutur Prof. Patta Bundu saat mempresentasikan dampak pelatihan untuk dosen pedagogi di tempatnya mengabdi.
“Perkuliahan yang saya fasilitasi juga sudah terbiasa dengan model
pembelajaran aktif,” kata Dra Esti Swastika MHum Dosen Universitas Negeri Semarang yang terlibat dalam implementasi program literasi kelas awal. (Anw)
Dampak di LPTK Sudah Tampak Jelas
”Kemitraan ini sangat strategis untuk meningkatkan
kualitas perkuliahan bagi calon guru di
LPTK dan sekolah mitra LPTK.”
Prof Dr Abd A’la, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.
”Kalau kita mau banyak praktik-praktik pembelajaran yang baik di Amerika, baik di sekolah maupun di universitas bisa juga kita implementasikan di Indonesia.”
Prof Dr Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.
”Kemitraan LPTK, sekolah, dan USAID PRIORITAS membawa budaya pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Paradigma guru berubah dari berpusat pada guru
menjadi berpusat pada siswa.”
Prof Dr Ibnu Hajar, Rektor Universitas Negeri Medan.
Ruben Bahobol, guru SD YPPGI Ninia, Yahukimo, yang mendapatkan undangan untuk mengikuti pelatihan dan pemberian buku menyatakan sangat termotivasi. Bahkan dia rela berjalan kaki dua hari satu malam dari Kecamatan Ninia, Yahukimo, menuju lokasi peluncuran dan pelatihan yang diselenggarakan di Wamena, Jayawijaya. Pada malam hari, dia tidur di dalam gua batu yang ditemuinya. ”Demi kualitas pembelajaran anak-anak di sekolah, saya harus mengikuti pelatihan ini,” tegas guru yang telah mengabdi sejak 1983 itu. (Anw)
Ruben Bahobol
Prof Rochmat
Wahab Prof Ibnu Hajar Prof Abd A’la
Pameran LPTK dan sekolah mitra LPTK menunjukkan dampak kemitraan yang jelas.
Dra Yulia Rahmawati MSi, dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), menunjukkan kepada Dirjen Dikti media pembelajaran buku besar buatan mahasiswa PGSD UPI.
Para guru, kepala sekolah, dan pengawas dari 45 sekolah mitra di Jayawijaya dan Yahukimo yang menghadiri acara pelatihan dan pemberian buku paket kontekstual Papua. Mereka menyambut antusias dan berharap program ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya. Suasana pelatihan untuk fasilitator yang akan melatih dan mendampingi sekolah mitra di Jayawijaya dan Yahukimo. Gaad Pyramid Tabuni
PRIORITAS - Nasional
4 - Prioritas Pendidikan: Edisi 6/April-Juni/2014 PUSAT Peningkatan Mutu Pendidikan
(PPMP) Kemdikbud bekerja sama dengan USAID PRIORITAS menyelenggarakan pelatihan untuk fasilitator. Pelatihan yang dilaksanakan dalam dua gelombang itu bertujuan menyiapkan fasilitator yang akan mendampingi guru dan kepala sekolah dalam mengimplementasikan standar proses, standar penilaian, dan standar pengelolaan sebagai bagian program dalam mewujudkan sekolah berbasis standar nasional pendidikan (SBSNP).
“Kami bekerja sama denganUSAID untuk memperkuat standar proses, standar penilaian, dan standar pengelolaan yang sesuai implementasi kurikulum 2013 dalam rangka pengembangan SBSNP,” kata Dr Bastari, ketua Pusat Penjaminan
Mutu Pendidikan (PPMP) Kemdikbud, di sela-sela acara pelatihan yang
diselenggarakan di Bandung (5/4).
Pada pelatihan gelombang pertama diikuti peserta sebanyak 70 orang yang terdiri atas unsur kepala seksi PMS (Pemetaan dan Supervisi Pendidikan) Widyaiswara LPMP, pengawas SMP, dan staf PPMP Kemdikbud (3-6/4). Untuk gelombang kedua, peserta berjumlah 170 orang yang berasal dari 33 provinsi. Mereka terdiri atas unsur guru dan kepala sekolah, widyaiswara LPMP, dosen LPTK, dan staf PPMP (21-24/4).
Prof Dr Syawal Gultom, kepala Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK-PMP) Kemdikbud,
yang hadir pada acara pelatihan meminta sinergi ini dapat memperkuat implementasi kurikulum 2013. Khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. ”Kami mengucapkan terima kasih untuk kerja sama yang baik ini. Saya yakin pelaksanaan
kurikulum 2013 akan lebih sukses dengan adanya kerja sama dari banyak pihak,” kata Prof Syawal. Stuart Weston, direktur program USAID PRIORITAS, yang ikut mendampingi proses pelatihan menyambut baik kerja sama ini. “Pelatihan ini lebih banyak memfasilitasi peserta untuk praktik dalam menemukan konsep dan
mengimplementasikannya dalam pembelajaran di kelas,” katanya. Dr Bastari, kepala PPMP Kemdikbud, menilai program USAID PRIORITAS yang melibatkan LPTK, LPMP, dinas pendidikan, dan sekolah dalam mengembangkan praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen sekolah, sejalan dengan program Kemdikbud. ”Kerja sama ini akan kami diseminasikan ke 33 provinsi di seluruh Indonesia ” tuturnya. (Anw)
USAID PRIORITAS dan PPMP Kemdikbud Latih Fasilitator SBSNP
UNTUK memfasilitasi jurnalis dalam memahami implementasi praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah, USAID PRIORITAS menggelar acara Media Briefing di Medan (22-23/5) dan Makassar (21-22/5). Acara yang dilaksanakan selama dua hari itu diikuti 18 wartawan di Medan dan 19 wartawan di Makassar.
Pada hari pertama peserta mendapatkan materi praktik yang baik dalam pembelajaran, manajemen berbasis sekolah, dan program penataan dan pemerataan guru. Pada hari kedua, para wartawan di ajak mengunjungi sekolah mitra untuk
melihat implementasi
pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah.
”Saya menjadi lebih tahu bagaimana implementasi pembelajaran aktif di sekolah,” kata Dewi Sukhrani, wartawan
Radio Republik Indonesia.
Puji Santoso, wartawan Media
Indonesia, juga mengaku lebih
memahami pelaksanaan
kurikulum 2013 setelah mengikuti kegiatan media briefing. Wartawan senior itu tertarik dengan proses pembelajaran di MTs Negeri 2 Medan yang menurut dia sangat menarik dengan banyaknya karya siswa yang dipajang. ”Saya jadi tertarik menyekolahkan anak saya di sini,” kata Puji. Kegiatan media briefing ini semakin mendekatkan hubungan USAID PRIORITAS, sekolah, dan media. Kegiatan ini rencananya dilaksanakan di semua provinsi mitra USAID PRIORITAS. Selama ini kegiatan USAID PRIORITAS sering mendapatkan peliputan media. Dalam sebulan setidaknya ada 100-120 artikel tentang USAID PRIORITAS. (Kom)
Media Briefing Dekatkan Wartawan dengan Sekolah
PRIORITAS - Nasional
Prioritas Pendidikan: Edisi 7/April-Juni/2014 - 5 SUASANA kelas VII C SMPN 1 Gedeg
Kabupaten Mojokerto pagi itu riuh. Beberapa siswa berteriak sambil membawa spanduk dan mengenakan ikat kepala, “Turunkan Pak Lurah... Copot Pak Lurah!” Pelajaran IPS yang bertopik kebebasan berpendapat itu membuat tim Kemenko Kesra penasaran. Pagi itu kelas VII C melakukan sosio drama tentang hal tersebut. Ada yang berperan sebagai Pak Lurah, Bu Lurah, dan masyarakat desa.
“Skenarionya, masyarakat desa kurang simpatik dengan kesombongan Bu Lurah. Akhirnya, seluruh warga desa berdemo menuntut Pak Lurah mundur demi kebaikan bersama,” terang Ibu Sumarni, guru IPS yang mengajar di kelas VII C.
Ibu Femmy pun bersemangat mengikuti jalan cerita sosio drama tersebut hingga selesai. “Bagaimana kalau dramanya menggunakan bahasa Jawa, pasti lebih menarik. Salah satu warisan budaya Indonesia ialah bahasa sehingga perlu dilestarikan. Kalian sebagai generasi penerus bangsa wajib melestarikannya,” kata Bu Femmy memberi semangat. Sosio drama berlanjut lebih menarik karena menggunakan bahasa Jawa. “Kami berkunjung ke sekolah ini untuk melihat secara langsung sejauh mana program USAID PRIORITAS dikembangkan sekolah. Kami melihat SMPN 1 Gedeg ini luar biasa. Meski sekolah ini lokasinya di perdesaan, tetapi kualitas pembelajarannya tidak kalah dengan sekolah perkotaan,” ungkap Bu
Femmy.
Tim Kemenko Kesra terkesan dengan suasana lingkungan dan pembelajaran di SMPN 1 Gedeg, Kab. Mojokerto. Bapak Subeki, guru SMPN 1 Gedeg,
mengungkapkan cukup banyak perubahan yang terjadi di sekolahnya pasca pelatihan dan pendampingan yang dilakukan USAID PRIORITAS. “Awalnya memang terasa berat saat implementasi di kelas. Namun, kami merasakan manfaatnya setelah beberapa kali mempraktikannya. Apalagi
menyongsong pelaksanaan kurikulum 2013, pembelajaran aktif yang dikembangkan USAID PRIORITAS sangat membantu kami,” terangnya. Berkunjung ke UIN Sunan Ampel Usai berkunjung ke SMPN 1 Gedeg, rombongan tim Kemenko Kesra bertemu dengan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Prof Dr H Abd. A'la MAg. Dalam pertemuan tersebut, Prof A’la menyampaikan bahwa pelatihan untuk sekolah lab mitra UIN Sunan Ampel sangat membantu mahasiswa yang akan melakukan praktik pengalaman lapangan (PPL). “Para guru sekolah lab yang telah dilatih USAID PRIORITAS tentunya akan menularkan ilmunya kepada mahasiswa UIN Sunan Ampel yang sedang melakukan PPL di sekolah lab. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menghasilkan lulusan UIN Sunan Ampel yang lebih berkualitas,” tegasnya.
Selain itu, sumber daya dosen yang telah dilatih USAID PRIORITAS saat ini dijadikan dalam tim inti pembangunan Madrasah Aliyah Unggulan (MAU) sebagai laboratorium Fakultas Ilmu Tarbiyah Kependidikan (FITK) UIN Sunan Ampel Surabaya. “Harapan kami, USAID PRIORITAS dapat terus membantu kami dalam pengembangan madrasah ini,” jelasnya.
Sehari sebelumnya (21/5), tim Kemenko Kesra juga mengunjungi pelatihan modul II untuk pelatih tingkat provinsi praktik yang baik di SMP/MTS di Malang. Dr Erman MPd, dosen Universitas Negeri Surabaya, yang ditanya manfaat pelatihan USAID PRIORITAS mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan banyak masukan dan sharing pengalaman langsung dari para guru di lapangan. “Pengalaman-pengalaman ini menjadi modal bagi saya untuk menyiapkan para mahasiswa nanti saat mereka menjadi guru,” katanya.
Tim Kemenko Kesra menjadi semakin yakin bahwa program yang
dikembangkan USAID PRIORITAS memberi manfaat untuk sekolah sekaligus berkontribusi besar bagi para dosen LPTK mitra. (Dkd)
Kemenko Kesra Terkesan Pembelajaran SMPN 1 Gedeg
Untuk melihat dampak program USAID PRIORITAS, tim Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat
(Kemenko Kesra) berkunjung ke sekolah dan LPTK mitra USAID PRIORITAS di Jawa Timur. Tim yang dipimpin Dr Femmy Eka Kartika Putri, asisten deputi urusan pendidikan dasar, PAUD, dan pendidikan masyarakat, itu
juga melihat proses pelatihan untuk pelatih praktik yang baik dalam pembelajaran dan MBS.
Keterangan:
(1) Ibu Femmy saat melihat pembelajaran IPA di SMPN 1 Gedeg, Mojokerto.
(2) Bertemu dengan rektor UIN Sunan Ampel Surabaya untuk mendapatkan masukan tentang pelaksanaan program USAID PRIORITAS di LPTK. Sosio drama dalam pembelajaran IPS di kelas VII-C SMPN 1 Gedeg Mojokerto membuat tim Kemenko Kesra terkesan.
Prof Dr Syawal Gultom (berdiri) saat memberi sambutan bersama Stuart Weston dan Dr Bastari. Peserta di dalam kelompok tampak aktif bekerja sama mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Para jurnalis tampak aktif mengikuti kegiatan media briefing. Pada saat kunjungan sekolah mereka terkesan dengan proses pembelajaran aktif di kelas.
PRIORITAS - Nasional
4 - Prioritas Pendidikan: Edisi 6/April-Juni/2014 PUSAT Peningkatan Mutu Pendidikan
(PPMP) Kemdikbud bekerja sama dengan USAID PRIORITAS menyelenggarakan pelatihan untuk fasilitator. Pelatihan yang dilaksanakan dalam dua gelombang itu bertujuan menyiapkan fasilitator yang akan mendampingi guru dan kepala sekolah dalam mengimplementasikan standar proses, standar penilaian, dan standar pengelolaan sebagai bagian program dalam mewujudkan sekolah berbasis standar nasional pendidikan (SBSNP).
“Kami bekerja sama denganUSAID untuk memperkuat standar proses, standar penilaian, dan standar pengelolaan yang sesuai implementasi kurikulum 2013 dalam rangka pengembangan SBSNP,” kata Dr Bastari, ketua Pusat Penjaminan
Mutu Pendidikan (PPMP) Kemdikbud, di sela-sela acara pelatihan yang
diselenggarakan di Bandung (5/4).
Pada pelatihan gelombang pertama diikuti peserta sebanyak 70 orang yang terdiri atas unsur kepala seksi PMS (Pemetaan dan Supervisi Pendidikan) Widyaiswara LPMP, pengawas SMP, dan staf PPMP Kemdikbud (3-6/4). Untuk gelombang kedua, peserta berjumlah 170 orang yang berasal dari 33 provinsi. Mereka terdiri atas unsur guru dan kepala sekolah, widyaiswara LPMP, dosen LPTK, dan staf PPMP (21-24/4).
Prof Dr Syawal Gultom, kepala Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK-PMP) Kemdikbud,
yang hadir pada acara pelatihan meminta sinergi ini dapat memperkuat implementasi kurikulum 2013. Khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. ”Kami mengucapkan terima kasih untuk kerja sama yang baik ini. Saya yakin pelaksanaan
kurikulum 2013 akan lebih sukses dengan adanya kerja sama dari banyak pihak,” kata Prof Syawal. Stuart Weston, direktur program USAID PRIORITAS, yang ikut mendampingi proses pelatihan menyambut baik kerja sama ini. “Pelatihan ini lebih banyak memfasilitasi peserta untuk praktik dalam menemukan konsep dan
mengimplementasikannya dalam pembelajaran di kelas,” katanya. Dr Bastari, kepala PPMP Kemdikbud, menilai program USAID PRIORITAS yang melibatkan LPTK, LPMP, dinas pendidikan, dan sekolah dalam mengembangkan praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen sekolah, sejalan dengan program Kemdikbud. ”Kerja sama ini akan kami diseminasikan ke 33 provinsi di seluruh Indonesia ” tuturnya. (Anw)
USAID PRIORITAS dan PPMP Kemdikbud Latih Fasilitator SBSNP
UNTUK memfasilitasi jurnalis dalam memahami implementasi praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah, USAID PRIORITAS menggelar acara Media Briefing di Medan (22-23/5) dan Makassar (21-22/5). Acara yang dilaksanakan selama dua hari itu diikuti 18 wartawan di Medan dan 19 wartawan di Makassar.
Pada hari pertama peserta mendapatkan materi praktik yang baik dalam pembelajaran, manajemen berbasis sekolah, dan program penataan dan pemerataan guru. Pada hari kedua, para wartawan di ajak mengunjungi sekolah mitra untuk
melihat implementasi
pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah.
”Saya menjadi lebih tahu bagaimana implementasi pembelajaran aktif di sekolah,” kata Dewi Sukhrani, wartawan
Radio Republik Indonesia.
Puji Santoso, wartawan Media
Indonesia, juga mengaku lebih
memahami pelaksanaan
kurikulum 2013 setelah mengikuti kegiatan media briefing. Wartawan senior itu tertarik dengan proses pembelajaran di MTs Negeri 2 Medan yang menurut dia sangat menarik dengan banyaknya karya siswa yang dipajang. ”Saya jadi tertarik menyekolahkan anak saya di sini,” kata Puji. Kegiatan media briefing ini semakin mendekatkan hubungan USAID PRIORITAS, sekolah, dan media. Kegiatan ini rencananya dilaksanakan di semua provinsi mitra USAID PRIORITAS. Selama ini kegiatan USAID PRIORITAS sering mendapatkan peliputan media. Dalam sebulan setidaknya ada 100-120 artikel tentang USAID PRIORITAS. (Kom)
Media Briefing Dekatkan Wartawan dengan Sekolah
PRIORITAS - Nasional
Prioritas Pendidikan: Edisi 7/April-Juni/2014 - 5 SUASANA kelas VII C SMPN 1 Gedeg
Kabupaten Mojokerto pagi itu riuh. Beberapa siswa berteriak sambil membawa spanduk dan mengenakan ikat kepala, “Turunkan Pak Lurah... Copot Pak Lurah!” Pelajaran IPS yang bertopik kebebasan berpendapat itu membuat tim Kemenko Kesra penasaran. Pagi itu kelas VII C melakukan sosio drama tentang hal tersebut. Ada yang berperan sebagai Pak Lurah, Bu Lurah, dan masyarakat desa.
“Skenarionya, masyarakat desa kurang simpatik dengan kesombongan Bu Lurah. Akhirnya, seluruh warga desa berdemo menuntut Pak Lurah mundur demi kebaikan bersama,” terang Ibu Sumarni, guru IPS yang mengajar di kelas VII C.
Ibu Femmy pun bersemangat mengikuti jalan cerita sosio drama tersebut hingga selesai. “Bagaimana kalau dramanya menggunakan bahasa Jawa, pasti lebih menarik. Salah satu warisan budaya Indonesia ialah bahasa sehingga perlu dilestarikan. Kalian sebagai generasi penerus bangsa wajib melestarikannya,” kata Bu Femmy memberi semangat. Sosio drama berlanjut lebih menarik karena menggunakan bahasa Jawa. “Kami berkunjung ke sekolah ini untuk melihat secara langsung sejauh mana program USAID PRIORITAS dikembangkan sekolah. Kami melihat SMPN 1 Gedeg ini luar biasa. Meski sekolah ini lokasinya di perdesaan, tetapi kualitas pembelajarannya tidak kalah dengan sekolah perkotaan,” ungkap Bu
Femmy.
Tim Kemenko Kesra terkesan dengan suasana lingkungan dan pembelajaran di SMPN 1 Gedeg, Kab. Mojokerto. Bapak Subeki, guru SMPN 1 Gedeg,
mengungkapkan cukup banyak perubahan yang terjadi di sekolahnya pasca pelatihan dan pendampingan yang dilakukan USAID PRIORITAS. “Awalnya memang terasa berat saat implementasi di kelas. Namun, kami merasakan manfaatnya setelah beberapa kali mempraktikannya. Apalagi
menyongsong pelaksanaan kurikulum 2013, pembelajaran aktif yang dikembangkan USAID PRIORITAS sangat membantu kami,” terangnya. Berkunjung ke UIN Sunan Ampel Usai berkunjung ke SMPN 1 Gedeg, rombongan tim Kemenko Kesra bertemu dengan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Prof Dr H Abd. A'la MAg. Dalam pertemuan tersebut, Prof A’la menyampaikan bahwa pelatihan untuk sekolah lab mitra UIN Sunan Ampel sangat membantu mahasiswa yang akan melakukan praktik pengalaman lapangan (PPL). “Para guru sekolah lab yang telah dilatih USAID PRIORITAS tentunya akan menularkan ilmunya kepada mahasiswa UIN Sunan Ampel yang sedang melakukan PPL di sekolah lab. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menghasilkan lulusan UIN Sunan Ampel yang lebih berkualitas,” tegasnya.
Selain itu, sumber daya dosen yang telah dilatih USAID PRIORITAS saat ini dijadikan dalam tim inti pembangunan Madrasah Aliyah Unggulan (MAU) sebagai laboratorium Fakultas Ilmu Tarbiyah Kependidikan (FITK) UIN Sunan Ampel Surabaya. “Harapan kami, USAID PRIORITAS dapat terus membantu kami dalam pengembangan madrasah ini,” jelasnya.
Sehari sebelumnya (21/5), tim Kemenko Kesra juga mengunjungi pelatihan modul II untuk pelatih tingkat provinsi praktik yang baik di SMP/MTS di Malang. Dr Erman MPd, dosen Universitas Negeri Surabaya, yang ditanya manfaat pelatihan USAID PRIORITAS mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan banyak masukan dan sharing pengalaman langsung dari para guru di lapangan. “Pengalaman-pengalaman ini menjadi modal bagi saya untuk menyiapkan para mahasiswa nanti saat mereka menjadi guru,” katanya.
Tim Kemenko Kesra menjadi semakin yakin bahwa program yang
dikembangkan USAID PRIORITAS memberi manfaat untuk sekolah sekaligus berkontribusi besar bagi para dosen LPTK mitra. (Dkd)
Kemenko Kesra Terkesan Pembelajaran SMPN 1 Gedeg
Untuk melihat dampak program USAID PRIORITAS, tim Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat
(Kemenko Kesra) berkunjung ke sekolah dan LPTK mitra USAID PRIORITAS di Jawa Timur. Tim yang dipimpin Dr Femmy Eka Kartika Putri, asisten deputi urusan pendidikan dasar, PAUD, dan pendidikan masyarakat, itu
juga melihat proses pelatihan untuk pelatih praktik yang baik dalam pembelajaran dan MBS.
Keterangan:
(1) Ibu Femmy saat melihat pembelajaran IPA di SMPN 1 Gedeg, Mojokerto.
(2) Bertemu dengan rektor UIN Sunan Ampel Surabaya untuk mendapatkan masukan tentang pelaksanaan program USAID PRIORITAS di LPTK. Sosio drama dalam pembelajaran IPS di kelas VII-C SMPN 1 Gedeg Mojokerto membuat tim Kemenko Kesra terkesan.
Prof Dr Syawal Gultom (berdiri) saat memberi sambutan bersama Stuart Weston dan Dr Bastari. Peserta di dalam kelompok tampak aktif bekerja sama mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Para jurnalis tampak aktif mengikuti kegiatan media briefing. Pada saat kunjungan sekolah mereka terkesan dengan proses pembelajaran aktif di kelas.
PRIORITAS - Provinsi Aceh
Prioritas Pendidikan: Edisi 6/Edisi 7/April-Juni/2014 - 7
PRIORITAS - Provinsi
Banda Aceh, Aceh - Kepala Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan (PPMP) Kemdikbud Dr Bastari mengapresiasi perubahan yang dilakukan sekolah saat kegiatan unjuk karya praktik yang baik bidang pendidikan di Provinsi Aceh (18/6).
“Saya tadi keliling stan pameran dan berdialog dengan para siswa serta guru. Saya mendapati siswa kelas IV SD yang sangat cerdas menjelaskan proses pembuatan kopi sehingga menjadi media pembelajaran. Ada juga siswa yang membuat pendeteksi banjir. Jika generasi kita seperti ini, pasti akan muncul generasi-generasi emas dari Aceh,” kata Dr Bastari.
Kepala PPMP Kemdikbud itu berharap program ini juga diimbaskan ke sekolah-sekolah lainnya. ”Saya bangga dengan hasil yang telah dicapai. Saya yakin anak-anak Aceh akan lebih dulu meningkat standarnya dibandingkan daerah yang tidak memperoleh program ini,” jelasnya. Menurut dia, unjuk karya ini
memberikan informasi bahwa proses penjaminan mutu secara internal sudah dilakukan sejak awal di sekolah tersebut. ”Kalau dulu siswa hanya diberi tahu,
sekarang para siswa mencoba mencari tahu. Dampaknya, siswa menjadi lebih kreatif. Intinya, siapa pun adalah guru, siapa pun adalah siswa, dan di mana pun adalah kelas. Hal itu sudah kita buktikan hari ini,” katanya. Sementara itu,
wakil gubernur Aceh dalam
sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh
mengharapkan temuan dan praktik yang baik dari program USAID PRIORITAS dapat didiseminasikan ke sekolah-sekolah lainnya. “Kami sangat mengharapkan pemerintah
kabupaten/kota dapat mendiseminasikan praktik baik yang telah dikembangkan oleh USAID PRIORITAS ke sekolah-sekolah atau kecamatan lainnya. Kita tidak dapat terus-menerus
mengharapkan bantuan. Sebaiknya kita menggunakan dana kita sendiri untuk meningkatkan mutu pendidikan,” kata wakil gubernur.
Kegiatan yang dihadiri pemangku kepentingan pendidikan tingkat provinsi, daerah mitra kohor 1, dan daerah mitra DBE tersebut menampilkan delapan stan sekolah mitra USAID PRIORITAS, dua stan sekolah DBE, dan dua stan LPTK.
(Tkm)
Medan, Sumatra Utara - Konsul Amerika Serikat (AS) untuk Pulau Sumatera Kathryn A. Crockart, Wakil Gubernur Sumatera Utara Ir H Tengku Erry Nuradi MSi dan Kepala BPSDMPK PMP Kemdikbud Prof Dr Syawal Gultom yang hadir pada acara unjuk karya praktik yang baik di Provinsi
Sumatera Utara, mengapresiasi program USAID PRIORITAS (19/6).
Ibu Kathryn kagum dengan banyaknya penerima manfaat program USAID PRIORITAS. Sampai Maret 2014, USAID PRIORITAS di Provinsi Sumatera Utara telah berhasil meningkatkan kapasitas 4.902 guru dan tenaga pendidik (kepala sekolah, pengawas, komite, dan staf dinas pendidikan/Kemenag).
“Program ini berhasil meningkatkan mutu 929 SD/MI dan SMP/MTs. Lebih dari 160 ribu siswa mendapatkan layanan pendidikan berkelas dunia,” ujarnya.
Wagub Sumatera Utara Ir Nuradi meminta 12 pemerintah kabupaten/kota mitra untuk memanfaatkan sebaik-baiknya program USAID PRIORITAS. Sebab, beliau menilai hanya pendidikan yang bisa memajukan negara dan bangsa ini. “Tak ada kata lain, selain pendidikan, yang mampu memajukan bangsa dan negara ini,” ucapnya.
Sementara itu, Prof Syawal Gultom memuji mutu guru yang dihasilkan program USAID PRIORITAS. Beliau optimistis peningkatan mutu guru ini akan membuat Indonesia menjadi negara yang unggul.
(Eh)
160 Ribu Siswa Menerima Manfaat Program
6 - Prioritas Pendidikan: Edisi 7/April-Juni/ 2014
”Generasi Emas dari Aceh”
PRIORITAS - Provinsi
Tanggung Jawab LPTK
“Kalau kita bicara mutu pendidikan, pasti alamatnya tergantung pada mutu gurunya. Mutu guru itu tergantung mutu pendidikan gurunya. Mutu pendidikan guru tergantung pada mutu LPTK. Jadi, kalau ada guru yang tidak bermutu, LPTK yang paling bertanggung jawab. Kerja sama LPTK dengan USAID PRIORITAS sangat strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan kita.”
Prof Dr Sholeh Hidayat MPd Rektor Untirta
Diseminasi Pelatihan
“Melalui program diseminasi USAID PRIORITAS, sejak tahun 2013 kami telah melatih 1.500 guru. Bulan Juni 2014 kami menambah 500 guru lagi untuk mendapatkan pelatihan USAID PRIORITAS. Insya Allahpendanaannya sepenuhnya dibiayai oleh Pemerintah Kota Cilegon.” H Ismatulloh MPd, Kabid PMPTK Dinas Pendidikan Kota Cilegon
Dukungan APBD
“Kami di Kabupaten Serang telah menganggarkan Rp 165 juta untuk anggaran belanja langsung dinas pendidikan pada tahun 2014 untuk diseminasi pelatihan guru dengan USAID PRIORITAS. Mudah-mudahan ini dapat mendukung pengembangan kualitas guru.” Dr H Asep Nugrahajaya, Sekretaris Bappeda SerangSambutan Mitra di Banten
Unjuk karya praktik yang baik di Provinsi Banten melibatkan kurang lebih 200 peserta. Acara ini diramaikan delapan stan pameran yang menampilkan berbagai karya siswa, sekolah dari Kabupaten
Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kota Cilegon, dan Kota Tangerang, termasuk pameran dari LPTK mitra. Acara ini dibuka oleh Asisten Daerah 2 Provinsi Banten Ir Widodo Hadi SP. Berikut petikan pemangku kepentingan yang hadir.
Direktur Program USAID PRIORITAS bersama Asisten Daerah 2 Banten saat mengunjungi stan pameran.
Bandung, Jawa Barat - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dr Wahyuddin Zarkasyi yang menghadiri unjuk karya praktik yang baik di Jawa Barat (28/4) menyampaikan
kekagumannya setelah melihat siswa SDN 2 Rajamandalakulon, Cipatat, yang memperagakan proses pembuatan pembangkit listrik sederhana dari bahan-bahan daur ulang. Para siswa tersebut terinspirasi setelah sebelumnya
melakukan pengamatan ke PLTA Saguling. Setelah peragaan karya selesai dibuat, para siswa mendaulat Bapak Wahyudin dan segenap tamu undangan untuk mengoperasikan pembangkit listrik karyanya. “Dengan kepercayaan diri anak-anak seperti itu, saya yakin Indonesia akan menjadi bangsa dan negara terhormat,” ujar Pak Wahyuddin. Rohmat Mulyana, Kasubdit Kelembagaan Direktorat Pendidikan Madrasah, Kemenag, menyebut dampak program
USAID PRIORITAS di madrasah terbilang signifikan. Beliau merasa senang dengan meningkatnya kepercayaan diri para guru madrasah dalam memfasilitasi
pembelajaran aktif. “Kewajiban kita adalah memelihara keberlanjutan program yang sangat baik ini,” pesannya. Bupati Ciamis Iing Syams Arifin juga
mengatakan sangat terbantu dengan program USAID PRIORITAS dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan tata kelola pendidikan. “Khususnya dalam hal penataan dan pemerataan guru, kami di Ciamis merasa telah berhasil,” kata Bupati Iing. Kini di Ciamis terjadi mutasi guru secara buttom up atas inisiatif
permintaan guru sendiri.
Di akhir kegiatan mengemuka komitmen untuk menyebarluaskan praktik yang baik ke sekolah nonmitra. “Kami sudah menggulirkan program diseminasi ke dua kecamatan terpencil dan 16 SMP di Bandung Barat,” kata Kadiknas Bandung Barat Agustina Piryanti. (Ds)
Menjadi Bangsa Terhormat
Direktur Program USAID PRIORITAS bersama Asisten Daerah 2 Banten saat mengunjungi stan pameran.
Alat peraga. Siswa kelas IV MIN Medan Barat bersama dan Kepala BPSDM PMP Kemdikbud Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd mencoba alat peraga matematika. Alat peraga sederhana ini membuat pelajaran matematika menjadi lebih mudah.
Siswa kelas IV MIN Medan Barat bersama Kepala BPSDMPK PMP Kemdikbud Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd mencoba menggunakan alat peraga matematika. Alat peraga sederhana ini membuat pelajaran matematika menjadi lebih mudah.
Sebagai penjaga stan pameran, siswa SDN 1 Sindangsari, Ciamis, menjelaskan kepada Bupati Ciamis mengenai kandungan lsitrik dalam zat cair.
Dr Bastari sedang memperhatikan peragaan media pembelajaran matematika kotak perkalian dari SDN 4 Calang, Aceh Jaya, dalam unjuk karya USAID PRIORITAS Provinsi Aceh.
PRIORITAS - Provinsi Aceh
Prioritas Pendidikan: Edisi 6/Edisi 7/April-Juni/2014 - 7
PRIORITAS - Provinsi
Banda Aceh, Aceh - Kepala Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan (PPMP) Kemdikbud Dr Bastari mengapresiasi perubahan yang dilakukan sekolah saat kegiatan unjuk karya praktik yang baik bidang pendidikan di Provinsi Aceh (18/6).
“Saya tadi keliling stan pameran dan berdialog dengan para siswa serta guru. Saya mendapati siswa kelas IV SD yang sangat cerdas menjelaskan proses pembuatan kopi sehingga menjadi media pembelajaran. Ada juga siswa yang membuat pendeteksi banjir. Jika generasi kita seperti ini, pasti akan muncul generasi-generasi emas dari Aceh,” kata Dr Bastari.
Kepala PPMP Kemdikbud itu berharap program ini juga diimbaskan ke sekolah-sekolah lainnya. ”Saya bangga dengan hasil yang telah dicapai. Saya yakin anak-anak Aceh akan lebih dulu meningkat standarnya dibandingkan daerah yang tidak memperoleh program ini,” jelasnya. Menurut dia, unjuk karya ini
memberikan informasi bahwa proses penjaminan mutu secara internal sudah dilakukan sejak awal di sekolah tersebut. ”Kalau dulu siswa hanya diberi tahu,
sekarang para siswa mencoba mencari tahu. Dampaknya, siswa menjadi lebih kreatif. Intinya, siapa pun adalah guru, siapa pun adalah siswa, dan di mana pun adalah kelas. Hal itu sudah kita buktikan hari ini,” katanya. Sementara itu,
wakil gubernur Aceh dalam
sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh
mengharapkan temuan dan praktik yang baik dari program USAID PRIORITAS dapat didiseminasikan ke sekolah-sekolah lainnya. “Kami sangat mengharapkan pemerintah
kabupaten/kota dapat mendiseminasikan praktik baik yang telah dikembangkan oleh USAID PRIORITAS ke sekolah-sekolah atau kecamatan lainnya. Kita tidak dapat terus-menerus
mengharapkan bantuan. Sebaiknya kita menggunakan dana kita sendiri untuk meningkatkan mutu pendidikan,” kata wakil gubernur.
Kegiatan yang dihadiri pemangku kepentingan pendidikan tingkat provinsi, daerah mitra kohor 1, dan daerah mitra DBE tersebut menampilkan delapan stan sekolah mitra USAID PRIORITAS, dua stan sekolah DBE, dan dua stan LPTK.
(Tkm)
Medan, Sumatra Utara - Konsul Amerika Serikat (AS) untuk Pulau Sumatera Kathryn A. Crockart, Wakil Gubernur Sumatera Utara Ir H Tengku Erry Nuradi MSi dan Kepala BPSDMPK PMP Kemdikbud Prof Dr Syawal Gultom yang hadir pada acara unjuk karya praktik yang baik di Provinsi
Sumatera Utara, mengapresiasi program USAID PRIORITAS (19/6).
Ibu Kathryn kagum dengan banyaknya penerima manfaat program USAID PRIORITAS. Sampai Maret 2014, USAID PRIORITAS di Provinsi Sumatera Utara telah berhasil meningkatkan kapasitas 4.902 guru dan tenaga pendidik (kepala sekolah, pengawas, komite, dan staf dinas pendidikan/Kemenag).
“Program ini berhasil meningkatkan mutu 929 SD/MI dan SMP/MTs. Lebih dari 160 ribu siswa mendapatkan layanan pendidikan berkelas dunia,” ujarnya.
Wagub Sumatera Utara Ir Nuradi meminta 12 pemerintah kabupaten/kota mitra untuk memanfaatkan sebaik-baiknya program USAID PRIORITAS. Sebab, beliau menilai hanya pendidikan yang bisa memajukan negara dan bangsa ini. “Tak ada kata lain, selain pendidikan, yang mampu memajukan bangsa dan negara ini,” ucapnya.
Sementara itu, Prof Syawal Gultom memuji mutu guru yang dihasilkan program USAID PRIORITAS. Beliau optimistis peningkatan mutu guru ini akan membuat Indonesia menjadi negara yang unggul.
(Eh)
160 Ribu Siswa Menerima Manfaat Program
6 - Prioritas Pendidikan: Edisi 7/April-Juni/ 2014
”Generasi Emas dari Aceh”
PRIORITAS - Provinsi
Tanggung Jawab LPTK
“Kalau kita bicara mutu pendidikan, pasti alamatnya tergantung pada mutu gurunya. Mutu guru itu tergantung mutu pendidikan gurunya. Mutu pendidikan guru tergantung pada mutu LPTK. Jadi, kalau ada guru yang tidak bermutu, LPTK yang paling bertanggung jawab. Kerja sama LPTK dengan USAID PRIORITAS sangat strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan kita.”
Prof Dr Sholeh Hidayat MPd Rektor Untirta
Diseminasi Pelatihan
“Melalui program diseminasi USAID PRIORITAS, sejak tahun 2013 kami telah melatih 1.500 guru. Bulan Juni 2014 kami menambah 500 guru lagi untuk mendapatkan pelatihan USAID PRIORITAS. Insya Allahpendanaannya sepenuhnya dibiayai oleh Pemerintah Kota Cilegon.” H Ismatulloh MPd, Kabid PMPTK Dinas Pendidikan Kota Cilegon
Dukungan APBD
“Kami di Kabupaten Serang telah menganggarkan Rp 165 juta untuk anggaran belanja langsung dinas pendidikan pada tahun 2014 untuk diseminasi pelatihan guru dengan USAID PRIORITAS. Mudah-mudahan ini dapat mendukung pengembangan kualitas guru.” Dr H Asep Nugrahajaya, Sekretaris Bappeda SerangSambutan Mitra di Banten
Unjuk karya praktik yang baik di Provinsi Banten melibatkan kurang lebih 200 peserta. Acara ini diramaikan delapan stan pameran yang menampilkan berbagai karya siswa, sekolah dari Kabupaten
Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kota Cilegon, dan Kota Tangerang, termasuk pameran dari LPTK mitra. Acara ini dibuka oleh Asisten Daerah 2 Provinsi Banten Ir Widodo Hadi SP. Berikut petikan pemangku kepentingan yang hadir.
Direktur Program USAID PRIORITAS bersama Asisten Daerah 2 Banten saat mengunjungi stan pameran.
Bandung, Jawa Barat - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dr Wahyuddin Zarkasyi yang menghadiri unjuk karya praktik yang baik di Jawa Barat (28/4) menyampaikan
kekagumannya setelah melihat siswa SDN 2 Rajamandalakulon, Cipatat, yang memperagakan proses pembuatan pembangkit listrik sederhana dari bahan-bahan daur ulang. Para siswa tersebut terinspirasi setelah sebelumnya
melakukan pengamatan ke PLTA Saguling. Setelah peragaan karya selesai dibuat, para siswa mendaulat Bapak Wahyudin dan segenap tamu undangan untuk mengoperasikan pembangkit listrik karyanya. “Dengan kepercayaan diri anak-anak seperti itu, saya yakin Indonesia akan menjadi bangsa dan negara terhormat,” ujar Pak Wahyuddin. Rohmat Mulyana, Kasubdit Kelembagaan Direktorat Pendidikan Madrasah, Kemenag, menyebut dampak program
USAID PRIORITAS di madrasah terbilang signifikan. Beliau merasa senang dengan meningkatnya kepercayaan diri para guru madrasah dalam memfasilitasi
pembelajaran aktif. “Kewajiban kita adalah memelihara keberlanjutan program yang sangat baik ini,” pesannya. Bupati Ciamis Iing Syams Arifin juga
mengatakan sangat terbantu dengan program USAID PRIORITAS dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan tata kelola pendidikan. “Khususnya dalam hal penataan dan pemerataan guru, kami di Ciamis merasa telah berhasil,” kata Bupati Iing. Kini di Ciamis terjadi mutasi guru secara buttom up atas inisiatif
permintaan guru sendiri.
Di akhir kegiatan mengemuka komitmen untuk menyebarluaskan praktik yang baik ke sekolah nonmitra. “Kami sudah menggulirkan program diseminasi ke dua kecamatan terpencil dan 16 SMP di Bandung Barat,” kata Kadiknas Bandung Barat Agustina Piryanti. (Ds)
Menjadi Bangsa Terhormat
Direktur Program USAID PRIORITAS bersama Asisten Daerah 2 Banten saat mengunjungi stan pameran.
Alat peraga. Siswa kelas IV MIN Medan Barat bersama dan Kepala BPSDM PMP Kemdikbud Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd mencoba alat peraga matematika. Alat peraga sederhana ini membuat pelajaran matematika menjadi lebih mudah.
Siswa kelas IV MIN Medan Barat bersama Kepala BPSDMPK PMP Kemdikbud Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd mencoba menggunakan alat peraga matematika. Alat peraga sederhana ini membuat pelajaran matematika menjadi lebih mudah.
Sebagai penjaga stan pameran, siswa SDN 1 Sindangsari, Ciamis, menjelaskan kepada Bupati Ciamis mengenai kandungan lsitrik dalam zat cair.
Dr Bastari sedang memperhatikan peragaan media pembelajaran matematika kotak perkalian dari SDN 4 Calang, Aceh Jaya, dalam unjuk karya USAID PRIORITAS Provinsi Aceh.
8 - Prioritas Pendidikan: Edisi 7/April-Juni/2014 Prioritas Pendidikan: Edisi 7/April-Juni/2014 - 9 Surabaya, Jawa Timur - Unjuk karya praktik yang baik
Provinsi Jawa Timur menjadi perhatian khusus bagi Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. “Saya paling senang diundang USAID PRIORITAS karena bisa bertemu para guru kreatif. Saya menjunjung tinggi profesi guru karena menurut saya pekerjaan paling mulia adalah guru,” demikian kata pembuka sambutan pria yang akrab dipanggil Gus Ipul itu (30/4).
Saat mengunjungi stan pameran pendidikan, Gus Ipul yang didampingi Konjen AS di Surabaya Joaquin F. Monserrate serius mengamati setiap hasil karya siswa. Salah satunya, alat penjernih air sederhana buatan siswa SMPN 4 Mejayan, Madiun. “Alat ini penting karena dalam kondisi saat ini kita sangat kesulitan mendapatkan air bersih,” ungkap Gus Ipul.
Joaquin penasaran dan mencoba mengoperasikan alat tersebut. Saat air berwarna cokelat dituangkan ke dalam alat penjernih air sederhana, seketika keluar dari saluran dan berubah menjadi bening. Beliau kagum. “Wah, hebat ya, bagaimana cara kerjanya?” kata Joaquin yang tertarik mempelajarinya.
Kegiatan ini dihadiri para kepala daerah dan pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan dari 15 kabupaten mitra USAID PRIORITAS Jawa Timur, yang meliputi 8 wilayah kerja USAID DBE (Sidoarjo, Bangkalan, Sampang, Bojonegoro, Tuban, Pasuruan, Nganjuk, Kota Mojokerto) dan 7 wilayah kerja USAID PRIORITAS Kohor 1 dan 2 (Madiun, Pamekasan, Blitar, Situbondo, Mojokerto, Lumajang, Ngawi).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dr Femmy Eka Kartika Putri selaku asisten deputi Urusan Pendidikan Dasar, PAUD, dan
Pendidikan Masyarakat Kementerian Koordinator
Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) Jakarta dan Direktur Pembinaan SMP Kemdikbud Dr Didik Suhardi.
Dalam sambutannya, Ibu Femmy mengungkapkan manfaat besar program USAID PRIORITAS. “Saya baru saja mengikuti kegiatan USAID PRIORITAS bersama dengan LPTK. Saya melihat manfaat yang besar yang didapatkan oleh para dosen dari pelatihan-pelatihan yang dikembangkan USAID PRIORITAS,” terangnya.
Pak Didik mengungkapkan keselarasan program USAID PRIORITAS terhadap pelaksanakan kurikulum 2013. “Pelatihan yang dikembangkan USAID PRIORITAS sejalan dengan penerapan kurikulum 2013. Hal ini membantu untuk terbiasa menerapkan kurikulum 2013 melalui pembelajaran sehari-hari,” terangnya. (Dkd)
Wagub dan Konjen AS Kagum
pada Alat Penjernih Air
Sederhana Buatan Siswa
Makassar, Sulawesi Selatan - Unjuk karya praktik yang baik di Provinsi Sulawesi Selatan diramaikan 13 stan yang memamerkan dampak program pendidikan di enam daerah mitra kohor 1, yaitu Wajo, Maros, Bantaeng,
Jeneponto, Pinrang, dan Makassar (25/6). Sekolah-sekolah mitra Universitas Negeri Makassar dan Universitas Islam Negeri Alauddin juga ikut berpartisipasi menunjukkan dampak program yang difasilitasi USAID PRIORITAS selama dua tahun terakhir.
Siswa SDN 213 Lapongkoda mempresentasikan alat pendeteksi ketinggian air. Alat tersebut dibuat mereka sendiri dari bahan-bahan yang sangat sederhana dan mudah didapat. ”Sebuah pipa plastik dipotong kira-kira 15 cm dan dilubangi kecil bagian samping. Penutup pipanya juga dilubangi. Selain itu, dibutuhkan bola pingpong yang dilubangi menggunakan cutter dan sebuah pipet 15 cm dimasukkan ke lubang bola tersebut,” kata salah seorang siswa.
Bola tersebut diletakkan di dalam pipa dan akan tertekan ke atas jika airnya
naik. Bila air naik, sirene yang dirancang sebelumnya akan berbunyi.
Karya siswa SD tersebut mampu mendeteksi ketinggian air jika hujan sehingga bisa menjadi alarm banjir. Mereka belajar memecahkan masalah di Wajo, yaitu Sungai Walanae yang sering menyebabkan banjir. Dengan alat ini, siswa bisa belajar secara bermakna. Melihat peragaan tersebut, para undangan yang terdiri atas bupati, kepala dinas pendidikan, kepala Kemenag, kepala bappeda, dewan pendidikan, DPRD, kepala sekolah, dan guru dari 10 kabupaten/kota berdecak kagum. Mereka memberikan tepuk tangan meriah atas tampilan siswa.
(Ajb)
Siswa SD Wajo Presentasikan
Alat Pendeteksi Ketinggian Air
Gabil Basing Pukau Wagub Jawa Tengah
Semarang, Jawa Tengah - Berbagai inovasi dan kreasi mitra USAID PRIORITAS di Jawa Tengah di bidang pendidikan dipamerkan dalam acara unjuk karya praktik yang baik di Provinsi Jawa Tengah (22/4). Bertema
pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar, 20 sekolah dari lima kabupaten mitra mewakili 121 sekolah lainnya untuk menampilkan produk dampingan USAID PRIORITAS. Salah satu inovasi pembelajaran yang ditampilkan ialah Gabil Basing (garis bilangan batang singkong) yang
memukau Wakil Gubernur Jawa Tengah H Heru Sudjatmoko MSi.
Tidak sulit menggunakan Gabil Basing. Hanya memindahkan kertas miniature yang berisi angka pada paku ke sisi kanan atau sisi kiri tergantung titik yang dijadikan titik nol.
Khasbi Istanto, guru MI Ma'arif NU 02 Tangkisan, Purbalingga, adalah
pembuatnya. Beberapa bahan yang diperlukan ialah batang singkong, paku yang ditancapkan di batang singkong, botol minuman yang telah
dihias, dan kertas miniatur angka. Alat ini untuk memudahkan siswa belajar operasi bilangan positif dan negatif dalam matematika. “Pada waktu Bapak sekolah dulu, belum ada media seperti ini. Bapak hanya menggunakan
hafalan untuk menghitung,” kata Wagub ketika ditanya oleh Faizatun Naviro, siswa yang memeragakannya. “Inovatif dan menginspirasi, model pendidikan seperti ini yang harus dikembangkan di Jawa Tengah,” lanjut Wagub Heru setelah mencoba dan ikut menghitung dengan Faiz dalam demonstrasi.
Melihat hasil dan dampak dari Program USAID PRIORITAS, Wagub menyatakan sangat tertarik dan berpesan, “Dinas pendidikan provinsi saya harap segera menindaklanjuti dengan program-program yang mendorong
penyebarluasannya agar guru-guru lebih kreatif dan keluaran sekolah lebih bermutu.” (Arz)
Praktik Nyata Pembelajaran
Sesuai Kurikulum 2013
Semarang, Jawa Tengah - “Program USAID PRIORITAS sesuai dengan semangat kurikulum 2013. Mulai dari pendekatan saintifik, penilaian yang bersifat otentik,
pembelajaran tematik, sampai pembelajaran berbasis proyek,” terang Dirjen Pendidikan Dasar Kemdikbud Hamid
Muhammad PhD dalam acara unjuk karya praktik yang baik program USAID PRIORITAS di Jawa Tengah (22/4).
Menurut Pak Hamid, kalau ingin melihat praktik nyata pembelajaran di kurikulum 2013, silakan langsung melihat sekolah yang didampingi oleh USAID PRIORITAS. Sudah ada bukti nyata karena USAID PRIORITAS mengajak guru dan siswa belajar dengan pendekatan aktif. Ini relevan dengan kurikulum 2013. Beliau mencontohkan demonstrasi yang dilakukan siswa dari MI Maarif NU 2 Tangkisan, Kabupaten Purbalingga, yang memanfaatkan batang singkong sebagai media pembelajaran matematika. Walaupun sekolah itu ada di pucuk gunung, pembelajarannya menarik.
Demonstrasi siswa MTsN Sragen tentang lampu pijar yang dapat menyala dengan menggunakan buah jeruk nipis juga menarik perhatian Pak Hamid. “Dua jeruk nipis yang dihubungkan dengan tembaga dan logam seng akan
menghasilkan aliran listrik,” kata Intan Mailan, siswa kelas IX MTsN Sragen. Dia mengatakan "setiap jeruk nipis
mengandung zat nitrat sebesar 0,95 Volt yang dapat membuat sebuah bola lampu menjadi hidup,” jelasnya.
Dari demonstrasi siswa tersebut, Pak Hamid menyampaikan bahwa kreativitas dalam membuat media, memanfaatkan lingkungan sebagai media, proses mendapatkan pengetahuan sampai kegiatan mempresentasikan merupakan bagian dari pendekatan saintifik yang ada pada kurikulum 2013. “Saya berharap pembelajaran model seperti ini terus dikembangkan oleh USAID PRIORITAS dan disebarluaskan ke daerah-daerah lain,” pesannya.
Program Penataan dan Pemerataan Guru
Pak Hamid juga menyinggung tentang pentingnya program penataan dan pemerataan guru seperti yang dikembangkan USAID PRIORITAS. Pada 2016 setiap guru harus mengajar 20 orang per rombel. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi sekolah-sekolah yang jumlah siswanya kecil. Jika jumlahnya kurang dari 20 per rombel, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74/2008, guru tersebut tidak bisa mendapat tunjangan profesinya.
(Arz)
PRIORITAS - Provinsi
PRIORITAS - Provinsi
Dirjen Pendidikan Dasar Kemdikbud Hamid Muhammad, Ph.D sedang asyik dalam demontrasi arus listrik dari jeruk nipis bersama siswa MTsN Sragen.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sujatmoko MSi terkesan dengan permainan matematika Gabil Basing (garis bilangan batang singkong) karya Guru MI NU 2 Tangkisan Purbalingga.
Wagub Jatim Saifullah Yusuf (kiri) dan Konjen AS di Surabaya Joaquin F. Monserrate (kanan) mengamati penjernih air sederhana buatan siswa SMPN 4 Mejayan, Madiun.
Tiga siswa SDN 213 Lapongkoda mempresentasikan pembuatan dan pengoperasian alat pendeteksi ketinggian air.