• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANGKUMAN PEMELIHARAAN PLTA.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANGKUMAN PEMELIHARAAN PLTA.docx"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

RANGKUMAN

RANGKUMAN

PEMELIHARAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

Dosen Pembimbing : Yanti Suprianti, M.T Dosen Pembimbing : Yanti Suprianti, M.T

Disusun Oleh : Disusun Oleh :

 Nama

 Nama : Niken Raniah Warad: Niken Raniah Warad  Nim

 Nim : 151711019: 151711019

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KONVERSI

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KONVERSI ENERGIENERGI JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2017 2017

(2)

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu jenis pembangkit listrik Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu jenis pembangkit listrik yang ada di Indonesia. PLTA merupakan pembangkit listrik yang sumber energinya beras

yang ada di Indonesia. PLTA merupakan pembangkit listrik yang sumber energinya beras al darial dari air yang nantinya akan memutar turbin yang dihubungkan dengan generator sehingga air yang nantinya akan memutar turbin yang dihubungkan dengan generator sehingga menghasilkan listrik. Saat ini PLTA merupakan pembangkit listrik yang memiliki potensi yang menghasilkan listrik. Saat ini PLTA merupakan pembangkit listrik yang memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan di Indonesia karena memiliki sumber air yang memadai. Selain itu, tinggi untuk dikembangkan di Indonesia karena memiliki sumber air yang memadai. Selain itu,  pembangkit

 pembangkit listrik listrik yang yang digunakan digunakan Indonesia Indonesia saat saat ini ini untuk untuk memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan energienergi listriknya, sebagian besar merupakan pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil, seperti listriknya, sebagian besar merupakan pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil, seperti minyak bumi, gas alam, dan batubara. Apabila Indonesia terus bergantung dengan sumber energi minyak bumi, gas alam, dan batubara. Apabila Indonesia terus bergantung dengan sumber energi ini, tentu saja hal ini bukan pilihan yang bijaksana karena hanya akan menimbulkan ini, tentu saja hal ini bukan pilihan yang bijaksana karena hanya akan menimbulkan  permasalahan dikemud

 permasalahan dikemudian hari ian hari akibat persediaan akibat persediaan bahan bahan bakarnya di bakarnya di dunia yang dunia yang terbatas. Kondisiterbatas. Kondisi keterbatasan sumber energi di tengah semakin meningkatnya kebutuhan energi dunia dari tahun keterbatasan sumber energi di tengah semakin meningkatnya kebutuhan energi dunia dari tahun ketahun, serta

ketahun, serta tuntutan untuk tuntutan untuk melindungi melindungi bumi dari bumi dari pemanasan gpemanasan global/polusi lingkunglobal/polusi lingkunganan menjadikan tantangan buat Indonesia untuk segera menguasai teknologi baru sumber energi menjadikan tantangan buat Indonesia untuk segera menguasai teknologi baru sumber energi yang terbarukan yang salah satunya yaitu memanfaatkan air sebagai energi dalam menghasilkan yang terbarukan yang salah satunya yaitu memanfaatkan air sebagai energi dalam menghasilkan energi listrik diantara sumber-sumber energi alternatif lain yang sedang dikembangkan seperti energi listrik diantara sumber-sumber energi alternatif lain yang sedang dikembangkan seperti tenaga nuklir, angin, air, gelombang air laut, surya, te

tenaga nuklir, angin, air, gelombang air laut, surya, te naga panas bumi, tenaga hidrogen, dan bio-naga panas bumi, tenaga hidrogen, dan bio-energi.

energi.

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawatan

2.1 Perawatan (Maintenance(Maintenance))

Perawatan dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk meyakinkan suatu asset dapat memenuhi Perawatan dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk meyakinkan suatu asset dapat memenuhi fungsinya. Defenisi lain dari perawatan yaitu peluang kegagalan suatu komponen yang akan fungsinya. Defenisi lain dari perawatan yaitu peluang kegagalan suatu komponen yang akan diperbaiki bias seperi kondisi semula.

diperbaiki bias seperi kondisi semula. Kesimpulannya perawatan membuat suatu komponen atauKesimpulannya perawatan membuat suatu komponen atau mesin tidak mengalami kerusakan selama digunakan untuk proses produksi sebelum jangka mesin tidak mengalami kerusakan selama digunakan untuk proses produksi sebelum jangka waktu yang ditentukan tercapai.

waktu yang ditentukan tercapai. 2.2 Tujuan pemeliharaan 2.2 Tujuan pemeliharaan

Tujuan pemeliharaan secara umum antara lain adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan Tujuan pemeliharaan secara umum antara lain adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan  peralatan

 peralatan baik baik unit unit dalam dalam keadaan keadaan beroperasi beroperasi maupun maupun stand stand by, by, mempertahankan mempertahankan unjukunjuk kerjanya.

(3)

MAINTENANCE

PLANED UNPLANED

MAINTENANCE MAINTENENCE

DESIGN OUT PREVENTIVE CORECTIVE BREAK-DOWN MAINTENANCE MAINTENANCE MAINTENANCE MAINTENANCE

TIME BASE CONDITION-BASE Perbaikan peralatan dari MAINTENNANCE MAINTENANCE kerusakan karena

gangguan

Routine Periodic Yearly

Penggantian parts yang

Maintenance Maintenance

rusak/tidak berfungsi dengan baik Untuk meningkatkan Prinsip utama dari

operasi, realibilitas dan preventive maintenance kapasitas adalah berpikir ke depan

(thinking ahead)

Pemeliharaan dilaksanakan secara  berkala berdasarkan jam operasi atau

lainnya dengan unit tetap beroperasi atau keluar dari pengusahaan

Disebut juga predictive maintenance pemeliharaan dilakukan berdasarkan kondisi peralatan yang dianalisa sewaktu berhenti

Pemeliharaan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang dilaksanakan secara berulang-ulang dengan interval kurang dari 6 bulan,kondisi unit dalam beroperasi atau keluar dari  pengusahaan

Pemeliharaan yang dilakukan 1 tahun satu kali yang disebut Annual inspection, atau 3 tahun sekali biasa disebut General inspection atau 5 tahun sekali yang disebut Major overhaul atau mengacu pada buku petunjuk atau sumber lain yang relevan

(4)

2.3 JENIS

 – 

 JENIS PEMELIHARAAN TURBIN AIR DAN ALAT BANTUNYA

Pada umumnya pemeliharaan komponen turbin air dan alat bantunya dilakukan dalam 2 katagori, yaitu :

 Pemeliharaan yang bersifat Rutin.  Pemeliharaan yang bersifat Periodik.

2.3.1 Pemeliharaan Rutin.

Pemeriksaan yang bersifat rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan secara berulang dengan  periode waktu harian, mingguan dan bulanan dengan kondisi sedang beroperasi, yaitu meliputi Pemeriksaan temperatur bearing, air pendingin, minyak tekan dan sebagainya dilakukan setiap hari.

Pemeriksaan kebocoran pada perapat poros (seal) dilakukan setiap hari, apabila terjadi kebocoran melebihi batas yang ditentukan, maka untuk mengatasinya adalah dengan cara mengencangkan baut penekan perapat poros sedikit-sedikit dan merata, sampai  bocorannya mengecil, seandainya tidak dapat diatasi maka unit distop dan seal diganti

dengan yang baru.

Pemeriksaan vibrasi sekali sebulan.

Pemeriksaan tekanan air dan tekanan minyak tekan dilakukan setiap hari. Pemeriksaan kebocoran air pada pemegang sudu atur / bos sudu atur.

Pemeriksaan kebisingan atau terjadinya suara yang aneh didalam rumah turbin.

Pemeriksaan pada pipa pelepas air apakah timbul kavitasi dan bila perlu stel tekanan hampanya.

Pemeriksaan pada servomotor apakah ada kebocoran minyak, bila bocor diperbaiki. Pemeriksaan tekanan udara pada akumulator, bila kurang ditambah/menambah sendiri (otomatis)

Pemeriksaan air pendingin dan saringan dibersihkan setiap hari.

Pemeriksaan level minyak tekan dan minyak bantalan, bila kurang ditambah

2.3.2 Pemeliharaan Periodik.

Pemeriksaan yang bersifat periodik ialah pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan lama operasi dari turbin air, yang diklasifikasikan :

(5)

Pemeriksaan sedang, setiap 20.000 jam. Pemeriksaan serius, setiap 40. 000 jam.

Pemeriksaan periodik kegiatan yang dilakukan meliputi pembongkaran (disassembly),  pemeriksaan (inspection) dan pengujian (testing). Kegiatan pemeriksaan tersebut tidak harus semua komponen dilakukan sama, melainkan tergantung dari klasifikasi pemeriksaan  periodiknya.

Pemeriksaan sederhana dan sedang, komponen yang diperiksa tidak seluruhnya melainkan sebagian saja. Tetapi pemeriksaan serius, kegiatan-kegiatan seperti tersebut diatas dilakukan secara menyeluruh terhadap turbin dan alat bantunya.

Adapun jenis-jenis kegiatan yang dilakukan dalam Pemeriksaan Serius, meliputi : Pengosongan air didalam rumah turbin.

Pelepasan pipa-pipa ukur (manometer dan vacuummeter). Pelepasan draft tube atau manhole draft tube.

Pelepasan manhole rumah turbin.

Penutupan lubang saluran pembuangan.

Pelepasan bos sudu atur bagian luar atau bagian bawah. Pelepasan tutup turbin bagian luar atau bagian bawah.

Pelepasan distributor turbin : sudu atur, cincin pengatur dan batang penggerak. Pelepasan rumah bantalan turbin.

Pelepasan perapat poros turbin.

Pelepasan tutup turbin bagian luar atau bagian bawah.

Pelepasan distributor turbin : sudu atur, cincin pengatur dan batang penggerak. Pelepasan rumah bantalan turbin.

Pelepasan perapat poros turbin. Run out test sebelum lepas kopling.

Pelepasan baut kopling poros turbin dengan poros generator. Pelepasan tutup turbin bagian dalam atau bagian atas.

Pengangkatan runner.

Pemeriksaan dan perbaikan runner, poros, kopling dan bearing. Pemeriksaan dan perbaikan tutup turbin.

Pemeriksaan dan perbaikan rumah turbin dan pengaman tekanan air (relief valve). Pemeriksaan dan perbaikan draft tube.

Pemeriksaan dan perbaikan sudu-sudu atur.

(6)

Pemeriksaan dan perbaikan perapat poros (seal). Pemeriksaan dan perbaikan bushing sudu atur.

Penyetelan sudu atur dan penggurisan spie sudu atur. Pembuatan alur spie sudu atur

Pemasangan poros runner dan pengukuran centering runner. Pemasangan sudu-sudu atur.

Pemasangan tutup turbin.

Pengukuran clearance antara runner dengan pelindung tutup turbin. Pemasangan dan penyetelan perapat poros.

Pemasangan mekanik sudu atur.

Pemasangan dan penyetelan bantalan turbin. Pembongkaran tutup draft tube.

Pemasangan draft tube. Pemasangan manhole.

Pemasangan pipa manometer dan vacuummeter.

Pengisian minyak bantalan (bearing) dan minyak governor

Pemeriksaan Rumah Turbin.

Pemeriksaan bagian dalam rumah turbin, tutup turbin dan pelindung tutup turbin terhadap kerusakan.

Bila ada kelainan harus diperbaiki/diganti. Pemeriksaan  baut-baut dudukan rumah turbin.

Pemeriksaan dan pengukuran celah (clearance) sisi masuk dan sisi keluar antara tutup turbin dan runner.

Bila harga clearance melebihi batas maximal yang telah ditentukan, harus diganti. Pengukuran celah (clearance) dilakukan sebelum dan sesudah diperiksa/diperbaiki.

(7)

Pemeriksaan Distributor Turbin

Pemeriksaan sudu-sudu atur terhadap kerusakan, bila rusak harus diperbaiki .

Pengukuran kerapatan antara masing sudu atur pada posisi sudu atur menutup rapat. Bila diperoleh celah yang melebihi harga yang ditentukan harus diperbaiki atau distel kembali.

Pengukuran kerapatan antara masing sudu atur pada posisi sudu atur menutup rapat. Bila diperoleh celah yang melebihi harga yang ditentukan harus diperbaiki atau distel kembali.

Pemeriksaan dan pengukuran jarak antara masing-masing sudu atur pada posisi sudu atur membuka penuh.

Pengukuran kerapatan dan jarak dilakukan sebelum dan sesudah diperiksa/diperbaiki. Pemeriksaan dan pengukuran celah antara sudu atur dengan cincin dudukan sudu atur. Bila harga celah melebihi toleransi yang ditentukan, harus diperbaiki (sudu atur diganti atau cincin dudukan sudu atur diganti)

Pengukuran celah dilakukan sebelum dan sesudah diperiksa/diperbaiki.

Gambar 13 : Pengukuran Gap Antara Sudu Atur Dan Cincin Dudukan Sudu Atur

Pemeriksaan Runner.

Pemeriksaan terhadap kerusakan (kavitasi, keausan, keretakan). Bila ada kelainan harus diperbaiki atau diganti.

Pemeriksaan dan pengukuran celah antara runner dengan tutup turbin. Pemeriksaan pasak dan baut antara poros dan runner.

(8)

Pengaman Tekanan Air.

Pemeriksaan bagian dalam terhadap kerusakan.

Bila rusak ringan harus diperbaiki dan bila rusak berat harus diganti.

Pemeriksaan dan pengukuran kerapatan katup terhadap dudukannya pada posisi tertutup.

Bila tidak rapat harus diperbaiki dengan cara diskir atau diganti.

Pengukuran kerapatan dilakukan sebelum dan sesudah diperiksa/diperbaiki.

Pengujian bekerjanya pengaman tekanan air pada waktu percobaan pelepasan beban (percobaan unit berbeban setelah semua peralatan siap beroperasi).

Pemeriksaan Poros.

Pemeriksaan dan pengukuran celah antara poros dan bantalan.

Bila harga celah melebihi toleransi yang ditentukan, harus diperbaiki/diganti. Pemeriksaan/pengukuran kelurusan poros turbin generator (run out shaft).

Pemeriksaan dan pengukuran getaran poros pada bantalan. Bila getaran melebihi batas, harus diperbaiki.

Pengukuran getaran dilakukan sebelum dan sesudah inspection

Pemeriksaan Pipa Pelepas Air.

Pemeriksaan bagian dalam pipa pelepas air terhadap kerusakan (terutama pada sisi masuk pipa pelepas air akibat kavitasi).

Pemeriksaan pipa dan katup injeksi apakah mengalami kerusakan. Bila rusak harus diperbaiki/diganti.

Pemeriksaan Pengatur Putaran Turbin (Governor).

Pemeriksaan dan membersihkan cooler (pendingin) minyak regulator.

Pemeriksaan viskositas minyak. Bila sudah tidak memenuhi syarat minyak diganti dengan yang baru.

(9)

Pemeriksaan Katup Utama (Main Inlet Valve).

Pemeriksaan kebocoran. Bila kebocoran air melebihi batas yang ditentukan, maka harus diganti seal main gasketnya.

Pemeriksaan dan pengencangan baut-baut.

Pemeriksaan kebocoran minyak pada servomotor, bila bocor diperbaiki

JENIS & KEGIATAN PEMELIHARAAN Overhaul

Batasan jam kerja tersebut sebelumnya telah disepakati pada forum diskusi pemeliharaan tanggal 06 Februani 1987, dimana pada diskusi tersebut batas selang waktu untuk Major Overhaui (MO) dibagi tiga pola yaitu :

Pola A, pada pola ini unit pernbangkit (PLTA) melaksanakan MO setelah unit mencapai. interval 40.000 jam kerja.

Pola B. pada pola mi unit pembangkit (PLTA) melaksanakan MO setelah unit mencapai interval 60.000 jam kenja.

Pola C, pada pola ini unit pembangkit (PLTA) melaksanakan MO setelah unit mencapal. interval 80.000 jam kerja

(10)

Untuk pemeliharaan Annual Inspection dan General Inspection pelaksanaannya disesuaikari dengan selang waktu tiap-tiap pola tersebut. Kegiiatan pemeliharaan yang dilakukan mencakup  pemeriksaan, perbaikan, penyempunaan, penggantian, penyetelan, pengujian dan lain

sebagainya.

Kegiatan yang.dilakukan tiap jenis pemeliharaan adalah sebagai benikut : 1. Annual lnspection :

Ruang lingkup kegiatan Annual Inspection meliIputi pemeriksaan, pengukuran dengan_membuka manhole atau bagian lain tanpa melepaskan bagian utama, penyetelan,  perbatikan kecil dan dilakukan pengujian.

Al ini biasanya dilaksanakan setiap satu tahun sekali dalam satu tahun anggaran. Karena ruang lingkup pekerjaan seperti tersebut di atau maka memenlukan waktu relatif pendek.

2. General Inspection

Ruang lingkup kegiatan General Inspection meliputi pemeriksaan, pengukuran dengan membuka manhole dan bagian lain tampa atau melepas bagian utama bila perlu , penyetelan,  perbaikan, penggantian (bukan peralatan utama) dan dilakukan pengujian.

Dengan demikian pelaksanaan GI memenlukan waktu lebih lama dari Al dan dilaksanakan  pada pertengahan MO

3. Major Overhaul

Ruang lingkup kegiatan Major Overhaul meliputi pembongkaran total, perbaikan,  pemeriksaan, pengukuran , penyetelan , penggantian peralatan dan dilakukan pengujian . karena dilakukan pembongkaran dibagian utama maka waktu yang diperlukan relative lebih lama dari GI

Sedangkan sasaran pemeliharaan PLTA adalah sebagai berikut Annual Inepection (Al)

Sesuai dengan ruang lingkup kegiatannya, sasaran Annual Inspection adalah menjaga keandalan. Yang dimaksud Keandalan disini adalah unit pemhangkit PLTA tersebut beroperasi dengan baik, aman dan sesuai kernampuanya (beban nominalnya) dengan force outage yang serendah-rendahnya.

(11)

General Inepection (GI)

Sesuai dengan ruang lingkup kegiatannya, sasaran General Inspection disamping untuk meningkatkan keandalan dan juga diharapkan mampu/dapat mengantisipasi beban lebih diluar  beban nominalnya tanpa merusak peralatan utama maupun peralatan bantunya akibat adanya

relay pengaman.

Major Overhaul (MO)

Meningkatkan daya rnarnpu mendekati install capacity Meningkatkan keandalan

Meningkatkan efisiensi

Dan ketiga sasaran MO yang harus dicapai, maka waktu kegiatan yang dibutuhkan relatif lebih lama karena memerlukan pembongkaran peralatan utama untuk diadakan pemeriksaan,  penyetelan, perbaikan, penggantian dan pergujian agar ketiga sasar.an tersebut dapat tercapai

PEMBONGKARAN TURBIN DAN ALAT BANTUNYA (DISASSEMBLY) 4. Air didalam rumah turbin dikosongkan.

5. Lepaskan pipa-pipa ukur (manometer dan vacuummeter). 6. Keluarkan power supply yang ke sensor dan motor governor. 7. Lepaskan sensor bantalan (bearing).

8. Buka manhole rumah turbin dan draft tube.

9. Pengukuran gap dan pembongkaran turbin bearing (bantalan) 10. Pembongkaran mekanik sudu-sudu atur.

11. Pembongkaran servomotor sudu-sudu atur.

12. Pembongkaran perapat poros (shaft seal) & accessory.

13. Pembongkaran baut kopling turbin dan pengangkatan lower shaft. 14. Pengangkatan mekanik sudu atur.

15. Pengangkatan tutup turbin bagian atas. 16. Pengangkatan bak pelumas.

17. Pengangkatan shaft seal.

18. Pengangkatan tutup turbin bagian atas. 19. Pengangkatan runner.

20. Pengangkatan sudu atur.

(12)

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN TURBIN DAN ALAT BANTUNYA 1. Pemeriksaan dan perbaikan Rumah Turbin.

Pemeriksaan bagian rumah turbin, tutup turbin dan pelindung tutup turbin, meliputi : Keausan

Kekencangan baut-baut tanam pada pelindung tutup turbin. Kekencangan baut-baut dudukan rumah turbin.

Pemeriksaan gap antara runner dengan pelindung tutup turbin. Perbaikan rumah turbin dan tutup turbin, meliputi :

Pengelasan atau coating bagian dalam rumah turbin.

Pengelasan bagian yang cacad pada pelindung dan clampring tutup turbin.

2. Pemeriksaan dan perbaikan Sudu Atur Pemeriksaan sudu-sudu atur meliputi :

Keausan / ketebalan daun sudu atur. Kelurusan as

Pengukuran kerapatan antara masing sudu atur pada posisi s udu atur menutup rapat dan membuka penuh.

Kecacadan.

Perbaikan sudu-sudu atur, meliputi : Pengelasan.

Penyetelan gap antara masing-masing sudu atur.

3. Pemeriksaan dan perbaikan Runner. Pemeriksaan runner meliputi :

Keausan akibat kikisan air. Kavitasi.

Keretakan.

(13)

Perbaikan runner, meliputi :

Pengelasan / penambahan daging bagian yang aus dan retak (rusak). Balancing

Pengencangan baut kopling.

4. Pemeriksaan dan perbaikan Draft Tube. Pemeriksaan draft tube, meliputi :

Keausan

Korosi / kavitasi Keretakan

Kekencangan baut-baut dudukan.

Perbaikan draft tube yaitu pengelasan, grouting, sand blasting dan coating.

5. Pemeriksaan dan perbaikan Bantalan (bearing) turbin. Pemeriksaan babit metal, meliputi :

Cacad Retak

Kerusakan material

Pemeriksaan dalam kondisi terakit adalah pengukuran dan penyetelan gap antara poros dengan bantalan.

6. Pemeriksaan dan perbaikan Poros turbin. Pemeriksaan poros turbin, meliputi :

Keretakan Kelurusan

Kerusakan / cacad

Perbaikan poros turbin yaitu pengelasan pada bagian yang rusak / cacad. Bila ada keretakan maka poros harus diganti.

(14)

7. Pemeriksaan dan Perbaikan Pengatur Kecepatan (Governor Pemeriksaan Governor, meliputi :

Kebocoran minyak pada tangki Keausan as servomotor

Kebocoran minyak servomotor Pemeriksaan minyak

Perbaikan Governor, meliputi :

Pembersihan filter-filter atau penggantian filter Perbaikan bocoran minyak, bila ada.

Penggantian minyak.

8. Pemeriksaan dan perbaikan pengaman tekanan air (relief valve) Pemeriksaan pengaman tekanan air, meliputi :

Kerusakan seal Kerapatan katup Keausan guide tube

Keausan main diaphragm Filter / saringan

Perbaikan pengaman tekanan air, meliputi :

Menghaluskan / penyekiran kerapatan katup Penggantian seal

Penggantian guide tube

Menghaluskan main diaphragm Pembersihan / penggantian saringan.

9. Pemeriksaan dan perbaikan Katup Utama Pemeriksaan Katup Utama, meliputi :

Kebocoran

Kerusakan as servomotor

(15)

Pengujian

Sebenarnya kegiatan pengujian yang dilakukan adalah merupakan bagian dari pemeliharaan. Pengujian ini dilakukan üntuk mengeta hui atau sebagai tolok ukur bahwa pemeliharan yang dilaksanakan telah sesuai dengan tujuannya

Pengujian yang dilakukan paling tidak akan memberi gambaran unjuk kerja mesin nantinya  bila beroperasi kembali atau paling tidak untuk mengetahui keberhasilan pemeliharaan dengan membandingkan hasil pengujian sebelun dan sesudah pemeliharaan. Mengingat  pentignya pengujian maka pelaksanaannya harus dilakukan dengan hati-hati. teliti dan tepat

Hasil pengujian harus dipelajari, dicatat dan disusun dengan sebaik-baiknya.

Jenis pengujian yang dilakukan tergantung jenis pemeliharaan, karena masing-masing  berlainan tergantung pada tingkat pemeliharaan itu sendiri. Pengujian sebelum pemeliharaan digunakan sebagai pembanding pengujian sesudah pemeliharaan sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan dari pemeliharaan tersebut.

Pelaksanaan pengujian

Pelaksanaan pengujian dilakukan sebelum dan sesudah pemeliharaan yang disesuaikan dengan tingkat pemeliharaan

Pengujian sebelun pemeliharaan ini penting dilakukan untuk melihat keberhasilan  pemeliharaan tersebut.

Macam-macam pengujian yang dilakukan antara lain : A. Percobaan putar (running test)

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui bahwa tidak ada kelainan pada saat pemutaran  pertama kali. Pelaksanaannya adalah sesudah main valve dibuka, sedikit demi sedikit sudu antar (inlet guide vane) dibuka. Setelah turbin berputar sudu antar ditutup kembali, meskipun sudu antar tertutup turbin tetap berputar karena adanya momen kelembaman. Sementara turbin berputar, kelainan bunyi, gesekan-gesekan, arah poros, dan kelainan lainnya diperiksa. Kemudian sudu antar dibuka lagi sampai putaran poros mencapai  putaran nominalnya dengari memperhatikan suara , suhu, vibrasi. Setelah itu turbin tetap dijalankan sampai suhu bantalan mencapai harga jenuhnya. Besaran yang dicatat dalam  pengujian adalah putaran poros, suhu bantalan, suhu pendinging, langkah servo motor,

(16)

B. Putaran pengeringan (dray out running operation test) . Apabila percobaan. putar telah selesai harus dilakukan pemutaran pengeringan. Pemutaran ini dilakukan agar nilai tahanan isolasi stator generator meningkat.

Cara yang dilakukan biasanya adalah sebagal benikut :

Hubung singkat tiga phasa yang dilakukan antara pemutus beban (PMT) dan terminal generator pada saat putaran nominal dengan tegangan generator tertentu tanpa beban. Kemudian arus hubung singkat diperbesar sedikit demi sedikit dan diatur sehingga suhu kumparan stator mencapai suhu tertentu dan diusahakan suhu stator tersebut konstan. Selama pemutaran berjalan suhu kumparan, suhu udara pendirigin, nilai tahanan isolasi diukur dengan interval waktu tertentu. Nilai tahanan isolasi akan naik dan setelah mencapai titik jenuh percobaan ini harus dihentikan.

C. Pembebanan bertahap. Pengujian ini dilakukan untuk menyelidiki sifat-sifat turbin dengan mengukur antara bukaan sudu antar dengan daya turbin atau mengukur panjang langkah servo motor. Pengujian ini dilakukan dengan pengatur putaran (governor) yang dipasang pada posisi manual. Sudu antar (inlet guide vane)dibuka sedikit demi sedikit mulai bukaan tanpa beban sampai dengan beban penuh, kemudian ditutup sedikit demi sedikit dari bukaan penuh sampai dengan tanpa beban. Pada saat percobaan ini dilakukan pengukuran/pencatatan terhadap beban,  tekanan, langkah servo motor,

tegangan, arus eksitasi, vibrasi, suara (noise), level air, dan lain-lain. Apabila draft tube dilengkapi dengan katup isap udara, katup isap tersebut harus dikontrol sedemikian rupa sehigga turbin dapat bekenja dengan efisiensi yang tinggi akan tetapi aman.

D. Pelepasan beban (load rejection test) pada beban 25 %, 50 %, 75 %, dan 100 % bila memungkinkan. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui transient tekanan air  penstock. kenaikan putaran, kepekaan governor, dan kenaikan tegangan generator. PLTA tersebut dioperasikan kemudian dibebani. Putaran dan tegangan generator sebelumnya diatur pada harga nominal kemudian masing-masing beban diputuskan dengan melepas. Circuit Breakernya. Pencatatan pada percobaan ini adalah variasi tegangan, frekuensi, variasi putaran, variasi tekanan air penstock, waktu untuk mencapai kesetabilan, langkah servomotor, dan lain-lain.

(17)

E. Pembebanan kejutan (sudden load increase test) Latar belakang percobaan ini adalah untuk mengetahui bahwa tiap-tiap peralatan kontrol telah beroperasi dengan baik dan  pelaksanaannya tekanan air kejut penstock dijaga sampai dengan harga yang diijinkan  pada kondisi sudden load increase. PLTA tersebut dioperasikan setelah tekanan penstock stabil, beban dinaikkan dengan tiba-tiba tertentu tanpa beban. Kemudian arus hubung singkat diperbesar sedikit demi sedikit dan diatur sehingga suhu kumparan stator mencapai suhu tertentu dan diusahakan suhu stator tersebut konstan. Selama pemutaran  berjalan suhu kumparan, suhu udara pendirigin, nilai tahanan isolasi diukur dengan interval waktu tertentu. Nilai tahanan isolasi akan naik dan setelah mencapai titik jenuh  percobaan ini harus dihentikan.

F. Pembebanan bertahap. Pengujian ini dilakukan untuk menyelidiki sifat-sifat turbin dengan mengukur antara bukaan sudu antar dengan daya turbin atau mengukur panjang langkah servo motor. Pengujian ini dilakukan dengan pengatur putaran (governor) yang dipasang  pada posisi manual. Sudu antar (inlet guide vane)dibuka sedikit demi sedikit mulai bukaan

tanpa beban sampai dengan beban penuh, kemudian ditutup sedikit demi sedikit dari bukaan  penuh sampai dengan

G. tanpa beban. Pada saat percobaan ini dilakukan pengukuran/pencatatan terhadap beban,

tekanan, langkah servo motor, tegangan, arus eksitasi, vibrasi, suara (noise), level air, dan lain-lain. Apabila draft tube dilengkapi dengan katup isap udara, katup isap tersebut harus dikontrol sedemikian rupa sehigga turbin dapat bekenja dengan efisiensi yang tinggi akan tetapi aman.

H. Pelepasan beban (load rejection test) pada beban 25 %, 50 %, 75 %, dan 100 % bila memungkinkan. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui transient tekanan air penstock. kenaikan putaran, kepekaan governor, dan kenaikan tegangan generator. PLTA tersebut dioperasikan kemudian dibebani. Putaran dan tegangan generator sebelumnya diatur pada harga nominal kemudian masing-masing beban diputuskan dengan melepas. Circuit Breakernya. Pencatatan pada percobaan ini adalah variasi tegangan, frekuensi, variasi  putaran, variasi tekanan air penstock, waktu untuk mencapai kesetabilan, langkah

(18)

I. Pembebanan kejutan (sudden load increase test) Latar belakang percobaan ini adalah untuk mengetahui bahwa tiap-tiap peralatan kontrol telah beroperasi dengan baik dan  pelaksanaannya tekanan air kejut penstock dijaga sampai dengan harga yang diijinkan pada

kondisi sudden load increase. PLTA tersebut dioperasikan setelah tekanan penstock stabil,  beban dinaikkan dengan tiba-tiba

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/131455326/3-Pemeliharaan-PLTA

(19)
(20)

Gambar

Gambar 13 : Pengukuran Gap Antara Sudu Atur Dan Cincin Dudukan Sudu Atur

Referensi

Dokumen terkait

Teknik dasar merupakan sebuah awal untuk pemain kulcapi sebelum selanjutnya bermain-main dengan nada yang dihasilkan kulcapi, adapun teknik dasar yang dimaksud

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian di atas yang menunjukkan bahwa profil buku paket memberikan beberapa manfaat bagi siswa dalam belajar di antaranya

Adapun yang dimaksudkan kedua hal tersebut adalah: (a) Triangulasi adalah dengan cara mengumpulkan data yang sejenis dari sumber data yang berbeda berdasarkan hasil

Tujuan dari perlindungan aset, integritas data, efektivitas sistem, dan efisiensi sistem dapat dicapai dengan baik jika manajemen organisasi meningkatkan sistem

perencanaan jalur mobile robot dengan menggunakan algoritma genetika untuk menentukan jalur optimal pada lingkungan yang statis, dengan metode ini akan didapatkan

Tujuan lain adalah memberikan informasi kepada kreditor, investor dan pemakai lainnya dalam menentukan kemampuan perusahaan untuk menimbulkan arus kas bersih

Apabila disebabkan oleh malfungsi kelenjar  tiroid, maka kadar hormon tiroid yang rendah akan disertai oleh peningkatan kadar TSH dan TRH karena tidak adanya umpan balik

Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah teori mmodern, disebut juga analisa sistem pada organisasi .Teori modern mengemukakan bahwa