METODE TEMATIK AL
METODE TEMATIK AL--QURAN:
QURAN:
MENGUPAS TERM MALAIKAT
MENGUPAS TERM MALAIKAT
Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.
Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.
NIP: 19580128.198612.1.001
PROGRAM STUDI S2 PAI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Metode TEMATIK AL
Metode TEMATIK AL--QURAN
QURAN
(1/3)
(1/3)
Ulama, terutama Ulama Tafsir, telah merumuskan metode pemahaman
Al-Quran, lebih dikenal dengan Ilmu Tafsir. Terdapat 2 metode yang telah
berumur lebih dari 1.000 tahun, yakni: metode tafsir
ma`sur atau
bil-manqul
dan metode tafsir
bil-ro`yi
. Tafsir bil-ma`sur atau bil-manqul adalah
tafsiran Nabi Muhammad SAW sendiri terhadap suatu ayat atau term dalam
Al-Quran. Dalam kapasitasnya sebagai Nabi dan Rasul tentu saja tafsir ini
disepakati yang paling benar, karena hanya
Nabi dan Rasul
saja yang bisa
disepakati yang paling benar, karena hanya
Nabi dan Rasul
saja yang bisa
memahami ayat-ayat
muhkamat
(yang jelas maknanya) dan ayat-ayat
mutasyabihat
(yang maknanya tidak jelas atau samar-samar).
Marekalah dzalikal kitab (Kitab ”itu”) yang la roiba fihi (tidak ada keraguan);
merekalah kitab maknun (kitab yang terpelihara); merekalah yang bisa
menyentuh Al-Quran karena al-muthohharun (yang disucikan oleh Tuhan); dan
merekalah al-rosyihuna fil-`ilmi (yang mendalam ilmunya), sehingga bisa
memahami ayat mutasyabihat sebagaimana pemahamannya terhadap
ayat-ayat muhkamat.
Metode TEMATIK AL
Metode TEMATIK AL--QURAN
QURAN
(2/3)
(2/3)
Sayangnya, tafsir bil-ma`sur atau bil-manqul ini tidaklah banyak. Hanya sebagian kecil ayat atau term Al-Quran yang ada tafsirannya. Dengan wafatnya Nabi Muhammad SAW, otomatis ditutup pula periode tafsir ini (karena tiadanya lagi al-muthohharun). Paling tidak demikianlah keyakinan (hampir) seluruh kaum muslimin. Para Ulama akhirnya memperluas dengan tafsir bil-ma`sur atau bil-manqul shahabi, yakni tafsir
sahabat-sahabat besar (terutama 4 khalifah dan Ibn Abbas) bila tafsiran Nabi SAW tidak diperoleh.Tapi tafsir ini pun, selain terbatas, juga tidak luput dari perdebatan.
tidak diperoleh.Tapi tafsir ini pun, selain terbatas, juga tidak luput dari perdebatan.
Akhirnya Ulama mengembangkan tafsir bir-ro`yi dengan dibuatnya kaidah-kaidah yang disepakati bersama, seperti harus ahli tata bahasa Arab, tahu asbabul nuzul, mengerti perbedaan sighot dan fungsinya dalam suatu ayat – apakah ia menunjuk para perintah wajib atau tidak wajib, dan seterusnya.
Tapi dengan membanjirnya kitab-kitab tafsir pun tetap saja banyak ayat Al-Quran yang masih ”gelap” sehingga tidak bisa menjadi petunjuk bagi kita. Ambil saja contoh huruf-huruf hijaiyah dalam awal beberapa surat (alif-lam-mim, alif-lam-ro, nun, shod, ya-sin, tho-ha, kaf-ha-ya-`ain-shod, dan lain-lain) yang hanya diterjemahkan dengan wallahu
Metode TEMATIK AL
Metode TEMATIK AL--QURAN
QURAN
(3/3)
(3/3)
Kedua metode tafsir, bil-ma`sur atau bil-manqul dan bil-ro`yi, lebih
difokuskan pada pemahaman hukum-hukum Islam (wajib, sunat, halal,
haram, dan syubhat) dalam lingkup Ilmu Fiqh, jarang sekali mengungkap
pemahaman keagamaan yang lebih INTI.
Studi Tematik Al-Quran lebih dimaksudkan untuk memahami kata-kata
Studi Tematik Al-Quran lebih dimaksudkan untuk memahami kata-kata
atau
term-term
dalam Al-Quran. Menurut al-Qarafi ada 3 standard untuk
menafsirkan
term-term
yang dipakai dalam Al-Quran, yakni:
(1)
sesuai dengan pengertian bahasa dari tradisi masyarakat zaman Nabi
Muhammad SAW (konteks sosio-kultural);
(2)
sesuai semantik bahasa (wadh`i, yakni sesuai arah dan tujuan yang
dikandung); dan
Apa Fokus Kajian Metode
Apa Fokus Kajian Metode
TEMATIK AL
TEMATIK AL--QURAN?
QURAN?
Pada dasarnya Metode Tematik Al-Quran dapat digunakan untuk
memahami term-term apa saja dalam Al-Quran, misalnya: Al-Ghaib,
Malaikat, Kitab, Nabi/Rasul, Iblis, Syetan, Jin, Manusia, Syahadat,
Shalat, Zakat, Sedekah, Infak, Kifarat, dan lain-lain.
Tapi sebaiknya Metode Tematik Al-Quran ini digunakan untuk
memahami
term-term INTI ajaran ISLAM
, seperti:
memahami
term-term INTI ajaran ISLAM
, seperti:
1.
Makna Iman yang benar,
2.Makna Iman yang palsu,
3.
Cara mengetahui Tuhan (yang mengenalkan DiriNya dengan Nama
Allah, juga Nama-nama lain dalam Asma`ul Husna)
4.
Makna Islam kaffah,
5.
Cara-cara Ibadah yang benar dan ikhlas,
CONTOH
CONTOH
Metode TEMATIK AL
Metode TEMATIK AL--QURAN
QURAN
No.
TERM
Jumlah
Ayat
1.
AL-GHAIB
40
2.
MALAIKAT
41
3.
IBLIS
24
4.
MANUSIA (basyar, al-insan, an-nas)
56
5.
AL-KITAB
162
6.
RASUL
215
Beriman
Beriman
Kepada Malaikat
Kepada Malaikat--malaikatNya Allah
malaikatNya Allah
=
=
Rukun Iman ke
Rukun Iman ke--22
RUKUN IMAN ada 6:
(1)
Beriman kepada (Tuhan Yang Asma-Nya) Allah
(2)
Beriman kepada Malaikat-malaikatNya (Allah)
(3)
Beriman kepada Kitab-kitabNya (Allah)
(4)
Beriman kepada Rasul-rasulNya (Allah)
(5)
Beriman kepada Hari Akhir
(6)
Beriman kepada Qodho dan Qodar, yang baik dan yang
MALAIKAT RELA “SUJUD” KEPADA
MALAIKAT RELA “SUJUD” KEPADA
KHALIFAH FIL ARDHI
KHALIFAH FIL ARDHI
1/3
1/3
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
“”Sesungguhnya
AKU hendak selalu menjadikan seorang khalifah
di muka bumi
." Para Malaikat berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang (dari bangsa Manusia)
yang akan selalu membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan
darah; padahal kami selalu bertasbih dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya
AKU mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.“
MALAIKAT RELA “SUJUD” KEPADA
MALAIKAT RELA “SUJUD” KEPADA
KHALIFAH FIL ARDHI
KHALIFAH FIL ARDHI
2/3
2/3
dan (kemudian) TUHAN mengajarkan kepada Adam
Al-Asma`a
dan (kemudian) TUHAN mengajarkan kepada Adam
Al-Asma`a
kullaha
, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat, lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-KU
Al-Asma`a kullaha
itu jika
kamu mamang benar orang-orang yang benar!“ Para Malaikat
menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain
dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya
Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.“
(Qs. 2/Al-Baqarah: 31-32)
MALAIKAT RELA “SUJUD” KEPADA
MALAIKAT RELA “SUJUD” KEPADA
KHALIFAH FIL ARDHI
KHALIFAH FIL ARDHI
3/3
3/3
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada para Malaikat (dan Iblis) tentang Al-Asma`a kullaha ini!" Maka setelah diberitahukannya kepada mereka
Al-Asma`a kullaha itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah KU-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya AKU mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui
apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat (dab Iblis): "Sujudlah kalian kepada Adam!" Maka sujudlah para Malaikat kecuali Iblis. Dia enggan dan
takabur dan adalah dia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
PESAN Ayat Term MALAIKAT & KHALIFAH FIL ARDHI
PESAN Ayat Term MALAIKAT & KHALIFAH FIL ARDHI 1/21/2
No. Qs. ISI AYAT PESAN AYAT
1.
2/Al-Baqarah: 30
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya AKU hendak menjadikan seorang Khalîfah di muka bumi!" Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak selalu menjadikan (Khalîfah) di bumi itu orang (dari kalangan manusia)
Malaikat semula berkeberatan mengapa Allah menjadikan
KHALIFAH (Wakil Tuhan, Rasul) itu dari kalangan MANUSIA, bukannya dari kalangan MALAIKAT
Karena dalam pandangan Malaikat: a. Khalifah Tuhan itu haruslah
orang yang selalu bertasbih dan memuji Tuhan, serta selalu
orang (dari kalangan manusia) yang membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah; (Mengapa tidak kami saja yang Engkau jadikan Khalîfah itu), padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya AKU
Mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
memuji Tuhan, serta selalu mensucikan Tuhan
b. Manusia itu jahat, yakni: selalu membuat kerusakan dan selalu menumpahkan darah
c. Orang yang memiliki
karakteristik Khalifah hanyalah Malaikat
Ternyata yang Tuhan angkat menjadi Khalifah (Rasul) itu hanyalah “salah seorang” dari MANUSIA dari beribu-ribu, berjuta-juta, bahkan bermilyar-milyar
PESAN Ayat Term MALAIKAT & KHALIFAH FIL ARDHI
PESAN Ayat Term MALAIKAT & KHALIFAH FIL ARDHI 2/22/2
No. Qs. ISI AYAT PESAN AYAT
2.
2/Al-Baqarah: 31
Dan Tuhan mengajarkan kepada Adam Al-Asma`a kullaha,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat ...
Nabi Adam (sebagai Khalifah) diajari Al-Asma`a kullaha
(=Islam yang benar, Shirothol
Mustaqim, dst) yang tidak
diajarkannya kepada para Malaikat
"Sujudlah kalian (hai Malaikat & Jin) kepada Adam (sebagai
Perintah sujud (taat) kepada
Khaifah fil ardhi:
3.
2/Al-Baqarah: 34
Jin) kepada Adam (sebagai
Khalifah fil ardhi)," maka
sujudlah para Malaikat kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan (karena itu) dia tergolongan
orang-orang kafir.
Khaifah fil ardhi:
a. Para Malaikat semuanya SUJUD
b. Iblis enggan untuk sujud. Ia sombong dan merasa lebih baik daripada Adam
4. 7/Al-A`raf:
206
Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu
tidaklah merasa enggan
menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya lah mereka
bersujud.
Para Malaikat:
a. Tidak pernah enggan menyembah Allah
b. Bertasbih kepada-Nya c. Bersujud kepada-Nya
PESAN Ayat Term KHALIFAH fil ardhi/RASULULLAH
PESAN Ayat Term KHALIFAH fil ardhi/RASULULLAH 1/21/2
No. Qs. ISI AYAT PESAN AYAT
1.
2/Al-Baqarah: 34
"Sujudlah kalian (hai Malaikat & Jin) kepada Adam (sebagai Khalifah fil
ardhi)," maka sujudlah para Malaikat
kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan (karena itu) dia tergolongan orang-orang kafir.
Perintah sujud (taat) kepada
Khalifah fil ardhi:
a. Para Malaikat semuanya SUJUD
b. Iblis enggan untuk sujud. Ia sombong dan merasa lebih baik daripada Adam
Dan ketahuilah olehmu (cari 2. Qs.
49/Al-Hujurat: 7
Dan ketahuilah olehmu (cari
tahulah/carilah informasi) bahwa di kalanganmu ada Rasulullah
Perintah untuk mencari tahu tentang keberadaan Rasulullah
3. 4/An-Nisa:
59
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya) & Ulil Amri di antara kamu.
Perintah mentaati Rasulullah/ Ulil Amri
4. 4/An-Nisa:
59
Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul & Ulil Amri di antara
mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri).
Perintah menyerahkan urusan kepada Rasulullah/ Ulil Amri
PESAN Ayat Term KHALIFAH fil ardhi/RASULULLAH
PESAN Ayat Term KHALIFAH fil ardhi/RASULULLAH 2/22/2
No. Qs. ISI AYAT PESAN AYAT
5. 31/
Luqman: 15
dan ikutilah jalan (Shirothol mustaqim-nya) orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Perintah untuk mengikuti JALAN
(Jalan yang lurus, shirotol
mustaqim-nya) orang yang
KEMBALI kepada TUHAN (yakni Rasul atau Ulil Amri)
6. 16/An-Nahl: 43
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri
wahyu kepada mereka; maka bertanyalah Perintah bertanya kepada Ahli Zikir
(yakni Rasul atau Ulil Amri)
Nahl: 43
kepada Ahli Zikir jika kamu tidak mengetahui (Tuhan)
(yakni Rasul atau Ulil Amri)
7. 36/Yasin:
12
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan pada IMAM yang NYATA.
Rasul/Ulil Amri paling tahu segala perkara agama & selamat/ sesat-nya kematian seseorang, karena segala pengetahuan itu dikumpulkan Tuhan pada IMAM yang NYATA
(Rasul/Ulil Amri)
8.
18/Al-Kahfi: 17
Barang siapa yang diberi hidayah oleh Allah, maka dialah yang mendapat hidayah; dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang WALI MURSYID.
Orang menjadi sesat (kafir) karena tidak mendapat bimbingan dari seorang WALI MURSYID (Guru Mursyid, yakni Rasul atau Ulil Amri)
KESIMPULAN ttg
KESIMPULAN ttg term
term
MALAIKAT
MALAIKAT
MAKNA RUKUN IMAN KEDUA
Berdasarkan studi tematik Al-Quran, keunggulan para MalaikatNya (Allah)
adalah
RELA
SUJUD
kepada
NABI
ADAM
(sebagai
Khalifah
fil
ardhi/Rasulullah).
Jadi, makna
beriman kepada Malaikat-malaikatNya (Allah)
adalah:
Jadi, makna
beriman kepada Malaikat-malaikatNya (Allah)
adalah:
1.
Meneladani para Malaikat yang rela SUJUD (=taat) kepada Khalifah fil
ardhi (Qs. 2: 30-34), rela mentaati Rasulullah walau Rasul itu dari kalangan
bangsa yang direndahkan oleh Iblis dari bangsa Jin (Qs. 7: 12),
2.
Meneladani para Malaikat yang selalu menyembah Allah (Qs. 7: 206)
3.
Meneladani para Malaikat yang selalu bertasbih memuji Allah dan
me-MahaSuci-kanNya (Qs. 7: 206)
Mengapa harus teladani MALAIKAT?
Mengapa harus teladani MALAIKAT?
(1/2)(1/2)No. Qs. ISI AYAT PESAN AYAT
1. Qs.
7/Al-A`rof: 12
Allâh berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada WakilKu di bumi) di waktu AKU menyuruhmu?" Iblis
menjawab: "Saya lebih baik daripadanya. Engkau ciptakan saya dari api se-dang dia Engkau ciptakan dari tanah"
Argumen iblis menolak sujud kepada Nabi Adam (sebagai Khalifah fil ardhi) karena faktor
RASIAL. Iblis (dari bangsa Jin) merasa lebih tinggi (lebih senior, lebih pintar, dll) daripada Adam (dari bangsa Manusia).
2. Qs. 17/Al-Isra: 61-62
Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku
sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan
keturunannya, kecuali sebagian kecil".
Iblis bersumpah akan sesatkan seluruh manusia, kecuali sedikit.
3.
Qs.
34/Saba`: 20
Dan sesungguhnya iblis telah
dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka (manusia)
mengikutinya, kecuali sebagian kecil orang-orang yang beriman.
Menurut ayat ini, sumpah Iblis terbukti benar bahwa seluruh manusia meneladani Iblis, kecuali sebagian kecil orang-orang
Mengapa harus teladani MALAIKAT?
Mengapa harus teladani MALAIKAT?
(2/3)(2/3)No. Qs. ISI AYAT PESAN AYAT
4.
6/Al-An`am: 9
Dan kalau Kami jadikan Rasul itu (dari kalangan) Malaikat, tentulah Kami jadikan dia berupa laki-laki. (Tapi) Kami pun akan jadikan mereka tetap ragu (=tidak beriman kepada Rasul) sebagaimana kini mereka ragu.
a. Manusia menginginkan Rasul itu dari kalangan Malaikat (bukan dari kalangan Manusia)
b. Jawab Tuhan: Kalau pun Rasul itu dari kalangan Malaikat, manusia tetap saja tidak akan beriman kepada Rasul
Berkata Rasûl-rasûl (yang didatangkan
5. 14/Ibrahim:
10
Berkata Rasûl-rasûl (yang didatangkan kepada) mereka: "Apakah ada keragu-raguan terhadap Allâh, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu dan menangguhkan (siksaan)mu sampai masa yang ditentukan?" Mereka menjawab: "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi
(membelokkan) kami dari apa
(agama/ajaran) yang selalu disembah leluhur kami, karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang nyata".
Manusia selalu menolak beriman kepada Rasul, karena terikat
Mengapa harus teladani MALAIKAT?
Mengapa harus teladani MALAIKAT?
(3/3)(3/3)No. Qs. ISI AYAT PESAN AYAT
6. 3/Ali Imran: 100)
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Al-Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.
Larangan mengikuti AHLI KITAB, karena sudah jelas bahwa orang-orang beriman itu wajib mentaati RASUL
7. 3/Ali Imran:
Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat
Allah dibacakan kepada kamu dan
Manusia tetap saja kafir walau:
a. Ayat-ayat Allah dibacakan kepada mereka (tapi malah diingkari)
7. 3/Ali Imran:
101 Allah dibacakan kepada kamu dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu?
mereka (tapi malah diingkari) b. Rasulullah berada di
tengah-tengah mereka (tapi tidak ditaati)
8.
25/
Al-Furqan: 27-28
Dan (ingatlah suatu) hari (di akhirat) orang yang zalim (tidak beriman kepada Rasul) menggigit dua
tangannya (saking menyesalnya), seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu, ketika di dunia) aku
mengambil jalan bersama-sama Rasul".
Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya
aku (dulu, ketika hidup di dunia) tidak menjadikan si fulan sebagai kholil
(=tokoh idola/ tokoh panutan, padahal
Jangan sampai menyesal di kemudian hari (di akhirat), karena ketika di dunia:
a. Tidak mentaati RASUL
b. Malah mentaati TOKOH IDOLA
KESIMPULAN lain ttg
KESIMPULAN lain ttg term
term
MALAIKAT
MALAIKAT
Untuk dapat BERIMAN kepada RASUL-RASULNYA ALLAH tidaklah mudah dan sangat sulit, yakni hanya dan hanya dengan cara MENELADANI para MALAIKAT-NYA ALLAH yang rela SUJUD (taat) kepada RASUL-MALAIKAT-NYA ALLAH.
Untuk dapat MENELADANI para MALAIKATNYA ALLAH dan menghindari karakter IBLIS, seorang HAMBA ALLAH haruslah:
1. Merendahkan diri di hadapan ALLAH 1. Merendahkan diri di hadapan ALLAH 2. Rendah hati di hadapan manusia
3. Jangan merasa cukup dengan pemahaman & pengamalan beragama sekarang,
sehingga harus terus menerus mencari Agama yang Lurus: Shirothol Mustaqim, Dinul Hanif, Dinul Qoyyim, Islam kaffah, yakni Islam yang benar-benar diajarkan dan diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW
4. Ingat dan wanti-wanti dengan sabda Nabi Muhammad SAW: Umatku akan
terpecah ke dalam 73 golongan. Semuanya masuk neraka, kecuali hanya satu golongan (yang masuk Surga). Kita harus terus menerus mencari Islam yang satu golongan itu.
BELAJAR DARI MALAIKAT:
BELAJAR DARI MALAIKAT:
BERAGAMA haruslah MERENDAHKAN DIRI
BERAGAMA haruslah MERENDAHKAN DIRI
1/5 1/5
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri (Qs. 6/Al-An`am: 42)
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan
berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (Qs. 7/Al-A`raf: 56)
BELAJAR DARI MALAIKAT:
BELAJAR DARI MALAIKAT:
BERAGAMA haruslah MERENDAHKAN DIRI
BERAGAMA haruslah MERENDAHKAN DIRI
2/5
2/5
Dan zikirilah (ingat-ingatlah) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan (cara Dan zikirilah (ingat-ingatlah) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan (cara mengingatNya) dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang (=di sepanjang waktu), dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai (=tidak berzikir). (Qs. 7/Al-A`raf: 205)
(Ulul Albab yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring (=dalam berbagai keadaan); dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Qs. 3/Ali Imran: 191)
BERAGAMA haruslah MERENDAHKAN DIRI
BERAGAMA haruslah MERENDAHKAN DIRI
3/5
3/5
(Hanya 1 dari 73 golongan yang selamat)
(Hanya 1 dari 73 golongan yang selamat)
BELAJAR DARI MALAIKAT:
BELAJAR DARI MALAIKAT:
BERAGAMA haruslah MERENDAHKAN DIRI
BERAGAMA haruslah MERENDAHKAN DIRI
4/5 4/5
SEMUA ORANG “MERASA” BERIMAN, PADAHAL TIDAK
MENGENAL ZAT TUHAN YANG AL-GHAIB
Karena tidak kenal dengan Tuhan Yang Al-Ghaib,
akibatnya sangat
mengerikan.
Mereka
sangat
menyesal
pada
saat
kematiannya,
BELAJAR DARI MALAIKAT:
BELAJAR DARI MALAIKAT:
BERAGAMA haruslah MERENDAHKAN DIRI
BERAGAMA haruslah MERENDAHKAN DIRI
5/5 5/5
Terjemah Qs. 34/Saba` ayat 51-54:
Dan (alangkah ngerinya) jika kamu (dapat) melihat ketika mereka (orang yang
merasa beriman, padahal tidak mengenal Tuhan Yang Al-Ghaib) terperanjat
ketakutan (pada saat kematiannya), maka mereka tidak dapat melepaskan diri
dan mereka ditangkap (oleh syetan jin) dari tempat yang dekat (untuk disiksa di
dan mereka ditangkap (oleh syetan jin) dari tempat yang dekat (untuk disiksa di
tempat sesat),
Dan (ketika merasakan sakitnya siksaan) mereka berkata (memohon kepada
Allah), "Kami beriman kepadaNya !” (Tuhan menyanggah): Bagaimanakah
mereka dapat mencapai (keimanan kepada Tuhan Yang Al-Ghaib) dari
tempat yang jauh itu. Dan sesungguhnya mereka telah mengingkari
(Diri)-Nya (Yang Al-Ghaib) sebelum itu (ketika di dunia); dan mereka (hanya)
menduga-duga tentang (Ada dan Wujud DiriNya) Yang Al-Ghaib dari tempat
yang jauh.
TAMBAHAN, TAPI SANGAT PENTING !
TAMBAHAN, TAPI SANGAT PENTING !
CIRI ORANG BERIMAN JIKA ALLAH DISEBUT MAKA
CIRI ORANG BERIMAN JIKA ALLAH DISEBUT MAKA
‘‘
GEMETAR
GEMETAR
’’--LAH HATINYA
LAH HATINYA
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang
bila disebut (TUHAN yang punya Asma) ALLAH
gemetar
-lah hatinya
, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman
mereka,
dan hanya kepada
Tuhanlah mereka bertawakkal; (yakni) orang-orang yang
mendirikan
shalat
dan yang menafkahkan sebagian dari
rezki
yang Kami berikan kepada mereka.
(Qs. 8/Al-Anfal: 2-3)
ILUSTRASI TUHAN di dalam HAMBA
ILUSTRASI TUHAN di dalam HAMBA
HAMBA di dalam TUHAN
HAMBA di dalam TUHAN
Keterangan Gambar:
Manusia selalu dalam liputan Tuhan, persis seperti ikan dalam samudera: Hidup, bernafas, makan, tidur, hingga matinya pun dalam samudera