• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membuka Hati untuk Mendengarkan Sesama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Membuka Hati untuk Mendengarkan Sesama"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

19 April 2015 Tahun VI – No. 16

Membuka Hati untuk Mendengarkan Sesama

Semasa menjalani pendidikan di SMA Pangudi Luhur van Lith beberapa tahun lalu, ada suatu tradisi yang dilakukan turun-temurun oleh setiap angkatan, yakni pergi berdua-dua di tengah malam menuju ke Gua Maria Sendang Sono di Kalibawang, Kulonprogo, DIY.

Waktu itu, seluruh siswa-siswi dikumpulkan di kapel saat tengah malam. Bruder, pemimpin sekolah kami, kemudian mengundi semua siswa-siswi untuk pergi jalan kaki berdua-dua ke Sendang Sono yang jaraknya sekitar 16 kilometer dari sekolah kami. Sebelum melepas kami pergi berdua-dua, Bruder pemimpin sekolah kami berpesan agar masing-masing pasangan mawas diri dan membuka lebar-lebar telinganya.

Sepanjang perjalanan, kami diperbolehkan membawa senter untuk membantu menerangi perjalanan. Kala itu, saya dan seorang teman perempuan bersepakat untuk tidak menyalakan senter sepanjang perjalanan. Konsekuensinya adalah saya sama sekali tidak dapat melihat rekan saya meski dia ada di samping saya. Karena jalan sangat gelap, kami harus terus berbicara satu-sama lain untuk memastikan bahwa kami masih berjalan berdampingan.

JADWAL MISA Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 wib

Hari Sabtu : 17.00 wib Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 wib

Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 wib

Adorasi Ekaristi : Setiap hari Senin 15.00 s/d 22.00 di Kapel ditutup pukul 22.00 dengan ibadat penutup (completorium)

PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib

Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib

Romo Anton Baur, Pr.

PELAYANAN MISA REQUIEM DI GEREJA

Dapat diselenggarakan pada hari Senin hingga Jumat. Hubungi Sekretariat Paroki.

Website: www.parokisanmare.or.id

Facebook Group: SanMaRe

Kontribusi artikel, pengumuman, iklan: komsos@parokisanmare.or.id

(2)

Dalam perjalanan yang menempuh waktu kurang lebih 2,5 hingga 3 jam, obrolan sepanjang jalan membuat kami berdua berbagi cerita untuk saling mengenal secara lebih mendalam. Bukan hanya mengenai siapa dia, asalnya dari mana, dan latar belakangnya; melainkan persoalan-persoalan mengenai seluk-beluk permasalahan, kesedihan, dan kekecewaan dia terhadap situasi yang dihadapi selama ini.

Kekecewaan yang diutarakan rekan saya, meski sama-sekali tidak ditujukan kepada saya, menjadi suatu bahan intropeksi untuk diri saya dalam memerlakukan sesama dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Kami berdua saling berbagi cerita mengenai banyak hal, misalnya mengenai bagaimana memerlakukan sesama, memaknai doa dan harapan, berlaku jujur terhadap dan bertindak adil terhadap sesama; sesuatu hal yang sudah lazim saya dengar sehari-hari dari renungan doa malam maupun homili di misa.

Malam itu, kami merasa bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kami sudah berjalan terlalu jauh dari teladan hidup Yesus. Sering kali, kami merasa bahwa manusia memang tidak pernah sempurna, sehingga sulit meneladan hidup Yesus dalam kehidupan. Hal macam ini terjadi berulang-ulang sehingga selalu ada ‘pembenaran’ untuk tidak berupaya meneladan hidup Yesus. Mendalami obrolan dengan rekan saya malam itu, rasanya Gusti sedang ‘protes’ sama saya. Kok sulit ‘tho berlaku jujur dan bertindak adil terhadap sesama? Dalam kehidupan sehari-hari, rasanya memang saya (atau kita) sering memberikan penilaian yang tidak adil terhadap sesama. Dampaknya, telinga kita kerap tertutup terhadap suara-suara yang tidak ingin kita dengar, padahal mungkin Gusti mau berbicara dengan kita melalui orang lain di sekitar kita.

Kesempatan jalan berdua-dua kala itu menjadi suatu pengalaman pertemuan yang bermakna luar biasa: belajar mendengar dan lebih peka. Mungkin sehari-hari kita terlalu sibuk dengan diri sendiri, sehingga hati dan telinga kita tertutup untuk melihat kehadiran Yesus yang datang menyapa lalu berjalan bersama-sama kita. Selama ini, Gusti sudah sering ngawe-awe (melambaikan tangan) memanggil kita untuk berbagi cerita, namun kita terlalu sibuk dengan diri sendiri.

Yesus dapat hadir di tengah-tengah kita kapan saja dan di mana saja. Mengutip renungan Rm. Victor Bani, SVD, kedatangan Yesus di tengah-tengah mereka juga mau mengatakan bahwa Yesus selalu ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita bisa jumpai Dia dalam rutinitas harian hidup kita. Dia ada di tempat di mana kita tinggal dan bekerja, kita bisa kenali Dia dalam diri sesama yang berada di sekitar kita dan terutama dalam perayaan Ekaristi.

Untuk bisa melihat dan mengenali Dia, cuma dua hal ini yang diminta dari kita, yaitu beriman dan percaya kepada Dia. Tanpa ini, seberapa seringpun Dia datang dan berjalan bersama-sama kita dalam kehidupan kita sehari-hari, sama seperti yang dialami oleh kedua murid Yesus, sesering itupun kita tidak akan mengenal Dia.

Semoga "Perjalanan Emaus" ini mengingatkan kita untuk tidak hanya peduli dengan diri kita sendiri, melainkan juga peka dan peduli dengan orang-orang lain yang ada di sekitar kita, dan juga semoga kita diingatkan untuk mau membuka mata dan hati kita, untuk melihat dan menemukan Yesus yang tinggal dalam diri sesama kita, yang hadir bersama-sama kita dalam kehidupan kita sehari-hari.

Edo Karensa

(3)

-Pesan Paskah “Urbi et Orbi” Paus Fransiskus (2)

Kita berdoa bagi perdamaian untuk semua penduduk Tanah Suci. Semoga budaya perjumpaan tumbuh di antara orang-orang Israel dan Palestina dan proses perdamaian dilanjutkan, untuk mengakhiri tahun-tahun penderitaan dan perpecahan. Kita memohonkan perdamaian untuk Libya, agar pertumpahan darah yang tidak masuk akal saat ini dan semua tindakan kekerasan yang biadab dapat berhenti, dan agar semua pihak yang peduli akan masa depan negara itu dapat bekerja untuk mendukung rekonsiliasi dan membangun sebuah masyarakat

bersaudara yang penuh hormat akan martabat pribadi. Bagi Yaman juga kita mengungkapkan harapan kita untuk pertumbuhan sebuah keinginan bersama untuk perdamaian, untuk kebaikan seluruh rakyat.

Pada saat yang sama, dalam pengharapan kita mempercayakan kepada Tuhan yang penuh belas kasih kerangka pemikiran yang baru-baru ini disepakati di Lausanne, agar ia dapat menjadi sebuah langkah definitif menuju sebuah dunia yang lebih aman dan bersaudara.

Kita memohonkan kepada Tuhan yang bangkit karunia perdamaian untuk Nigeria, Sudan Selatan dan untuk berbagai wilayah Sudan dan Republik Demokratik Kongo. Semoga doa yang berkesinambungan timbul dari semua orang berkehendak baik bagi mereka yang kehilangan nyawa mereka - saya memikirkan khususnya orang-orang muda yang tewas Kamis lalu di Kolose Universitas Garissa di Kenya -, bagi semua orang yang telah diculik, dan bagi orang-orang yang dipaksa untuk meninggalkan tempat tinggal mereka dan orang-orang yang mereka sayangi. Semoga kebangkitan Tuhan membawa terang bagi Ukraina tercinta, terutama bagi mereka yang telah mengalami kekerasan dari konflik beberapa bulan terakhir. Semoga negara tersebut menemukan kembali kedamaian dan harapan berkat komitmen dari semua pihak yang berkepentingan.

Kita meminta perdamaian dan kebebasan bagi banyak laki-laki dan perempuan yang tunduk terhadap bentuk-bentuk perbudakan lama dan baru dari pihak perorangan dan kelompok kriminal. Perdamaian dan kebebasan untuk para korban dari para pengedar narkoba, yang sering bersekutu dengan kekuatan-kekuatan yang seharusnya membela perdamaian dan keselarasan dalam keluarga manusia. Dan kita memohonkan perdamaian bagi dunia ini yang menjadi sasaran para pedagang senjata.

Semoga orang-orang yang terpinggirkan, orang-orang yang dipenjara, orang-orang miskin dan para migran yang sering ditolak, dianiaya dan dibuang, orang-orang sakit dan orang-orang menderita, anak-anak, terutama mereka yang menjadi korban kekerasan; semua orang yang hari ini sedang berduka, dan semua laki-laki dan perempuan yang berkehendak baik, mendengar suara menghibur dari Tuhan Yesus : "Damai sejahtera bagi kamu" (Luk 24:36). "Jangan takut, karena Aku telah bangkit dan Aku akan selalu menyertai kamu" (bdk. Roman Missal, Antifon Pembuka untuk Hari Paskah). (selesai)

Sumber: http://katekesekatolik.blogspot.com

PESAN PAUS

(4)

Asal Mula Kitab Suci

Mungkin di sepanjang segala abad, tak ada buku yang lebih unik dan paling dibicarakan orang selain dari Kitab Suci. Walau sejumlah orang meragukannya, namun Kitab Suci tetap terbukti merupakan buku yang paling banyak dibaca orang sepanjang sejarah.

Bible berasal dari kata Yunani, biblos atau biblon. Kita mengenal kata ‘bible‘ dalam artinya sekarang dari St. Hieronimus di abad ke-4, yang menyebutnya sebagai “the Holy Books“, atau “the

Books“, ta biblia. Persamaan kata dari the Holy Bible adalah the Holy Scriptures, yang mengacu

kepada kitab-kitab yang dikenal sebagai sabda Allah yang merupakan satu kesatuan dalam kesinambungan ilahi.

Sejak dari penulisannya sampai juga kepada pelestariannya, Kitab Suci mempunyai ciri khasnya tersendiri, yang tidak dimiliki oleh buku-buku lainnya. Ke-73 kitab dalam Kitab Suci ditulis dalam rentang waktu berabad-abad, sekitar 1600 tahun, yang ditulis oleh sekitar 50 orang yang berbeda dari negara ataupun tempat yang berbeda. Namun semuanya menuliskan rencana keselamatan Allah yang mengacu dan mengerucut kepada Kristus. Kitab-kitab Perjanjian Lama menjabarkannya secara samar-samar, entah melalui nubuat maupun gambaran tokoh-tokohnya, namun kitab-kitab Perjanjian Baru menyampaikan penggenapannya secara jelas dan sempurna, di dalam Kristus Sang Putera Allah yang menjelma menjadi manusia. Koherensi atau keselarasan semua bagian dari kitab-kitab ini yang ditulis oleh banyak penulis yang berbeda sepanjang rentang abad yang cukup panjang- sekitar 17 abad ini- membuktikan bahwa kitab ini bukan semata karya tulis manusia, namun Allah sendiri-lah yang menginspirasikan penulisannya.

Kita hidup di zaman tulisan, entah lewat media buku atau sekarang, melalui internet. Maka sulit bagi kita untuk membayangkan bahwa Kitab Suci itu asalnya adalah dari perkataan lisan. Berikut ini adalah penjelasan yang disarikan dari buku What is the Bible, karangan Henri Daniel- Rops:

Kitab Suci kita yang nampaknya relatif seragam sekarang, sebenarnya berasal dari komponen-komponen yang beragam. Ada saatnya di mana sebelum kalimat-kalimat tersebut dicetak dalam buku, perkataan tersebut pertama-tama didaraskan kepada para pendengar oleh para pembawa Kabar Gembira. Maka jauh sebelum dicetak, Kitab Suci pada awalnya merupakan ajaran lisan.

Bentuknya adalah kisah narasi, yang disampaikan dengan pola tertentu, yaitu dengan ritme tertentu dan puisi bersajak, rangkaian kata-kata bijak yang ringkas, ataupun dengan pengulangan kata-kata tertentu yang sama. Hal ini memungkinkan teks tersebut dapat

NAPAK TILAS

(5)

-diturunkan dari generasi ke generasi, ketika bahasa tulisan belum menjadi alat komunikasi yang umum.

Ini sejalan dengan keadaan budaya, spiritualitas dan sastra dalam masyarakat di mana Kitab Suci berasal. Kitab Suci bertumbuh dalam pola masyarakat yang komunal dan tidak individual, sebagai sesuatu yang spontan dan hidup; jauh berbeda dengan budaya kertas di zaman modern, di mana bahasa tulisan menjadi sesuatu yang otomatis dan umum. Agaknya sulit bagi kita untuk membayangkan bahwa ada suatu zaman dalam sejarah, di mana masyarakat dapat hidup tanpa ketentuan baku yang tertulis.

Dalam kehidupan masyarakat Israel kuno, sampai zaman Kristus, keadaannya sangat berbeda dengan zaman kita. Masyarakat saat itu terbiasa untuk berbicara dengan fasih berdasarkan kemampuan mengingat akan suatu fakta/ kebenaran. Maka sistem pendidikan saat itu bertujuan mendidik para murid, agar mempunyai ingatan seperti seumpama sumur, yang tidak membiarkan setetes-pun dari ajaran gurunya menghilang ke luar. Maka ini dilihat dari seni menghafal dan menyusun suatu komposisi teks. Ada ritme ataupun pengulangan kata-kata tertentu, atau kemiripan bunyi, untuk membantu agar teks menjadi lebih mudah untuk diingat.

Kita mengetahui bahwa ajaran sudah ada jauh sebelum dituliskan, seperti halnya nubuat-nubuat nabi Yeremia yang sudah diajarkan secara lisan tujuh puluh dua tahun lamanya sebelum ajaran itu dituliskan dalam kitab. Demikian juga halnya dengan kitab-kitab nubuat lainnya, kitab Mazmur dan kitab Kidung Agung.

Namun demikian, bukan berarti bahwa di zaman itu, elemen tertulis tidak ada sama sekali. Kitab Suci sendiri secara tidak langsung menyebutkan adanya suatu kitab tertentu. Di kitab Yosua, disebutkan adanya “Kitab Orang Jujur” (Yos 10:13). Dewasa ini setelah penemuan-penemuan arkeologis dari Sinai ke Ras Shamra, diketahui adanya tulisan-tulisan Kitab Suci sejak abad ke-sepuluh dan keduabelas sebelum masehi. Sejak zaman Nabi Musa di Mesir, tulisan telah menjadi penggunaan umum di daerah sungai Nil selama lima belas abad. Namun demikian, elemen-elemen tulisan ini hanya menjadi alat bantu untuk mengingat, sebelum elemen-elemen tersebut dikompilasikan menjadi kitab-kitab seperti yang kita kenal sekarang.

Proses yang sama terjadi pada kitab Perjanjian Baru, yaitu Injil, Kisah Para Rasul, Surat-surat Rasul dan Kitab Wahyu. Surat-Surat-surat Rasul Paulus didiktekan, dan di sini gaya lisan timbul. Juga, kitab-kitab Injil jelaslah merupakan ajaran lisan, sebelum dituliskan. Generasi pertama Gereja hidup dari ketergantungan terhadap ajaran lisan ini. Selama empat atau lima generasi Kristen mendengarkan Injil sebagai kisah yang diturunkan melalui perkataan lisan, oleh para saksi yang kredibel.

Sekitar tahun 130, ketika keempat pengarang Injil telah menuliskan kitab-kitab mereka, St. Papias, Uskup Hierapolis di Phyrgia menegaskan bahwa bagaimanapun juga, ia lebih menghargai suara/ ajaran lisan dari para Rasul yang telah hidup dan berakar dalam Gereja. Demikian pula, St. Irenaeus di Lyons, mengenang hari-hari ketika ia biasa mendengarkan St. Polycarpus, Uskup agung Smyrna, apapun yang didengarnya sendiri dari St. Yohanes Rasul. Namun demikian, demi kepentingan membimbing mereka yang meneruskan kitab Injil, dan keinginan untuk menghindari deviasi, kesalahan, distorsi, maka akhirnya Injil dituliskan.

Sumber:

Dari mana asalnya Kitab Suci?

http://www.katolisitas.org - 5 -

(6)

 JADWAL LITURGI 

MINGGU PASKAH IV (Hari Minggu

Panggilan), 26 April

Bacaan:Kis. 4:8-12; Mzm. 118:1,8-9,21-23, 26, 28cd, 29; R:22; 1 Yoh. 3:1-2; Yoh. 10:11-18

Saran Lagu: PS 421, 542, 539 (bait 4,5), 646, 656, 824, 959

MINGGU PASKAH V, 03 Mei

Bacaan:Kis. 9:26-31; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32; R:26a; 1 Yoh. 3:18-24; Yoh. 15:1-8

Saran Lagu: PS 429, 430, 433, 520, 523, 525, 528, 661, 662, 834, 954.

Sabtu, 25 April, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Sta. Regina - II Lektor: Maria Stella K / Theresia Priscylla

Putra/i Altar: Shannon Wijaya, Catherine Inez Maharani P., Caroline Susan Mahadewi Gadis Amara, Agata Anjani Cita Permata Kusuma, Maria Fransiska Chelsea Novelia Prodigma Gunawan, Seraphine Archangela Girlani Oktafandi, Yohanes Purba Sangga Becik, Theresia Avilla Revabelle Maharani, Theresia Avilla Revabelle Maharani, Kevin Bagas K., Irenne Yudia Hagaina Tarigan

Prodiakon: Heru Santosa, Johanes Sumardi, Haryono Widarta, Agnes A. Sayan Rampisela, George Pangemanan, Franciscus Xaverius Andri, Hartawan Makmur, I. Y. Supriyanto

Sabtu, 02 Mei, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Sta. Agatha - V Lektor:

Putra/i Altar: Elisabeth Lovisia Eva Karensa, Clara Lourdessa Oryza Emmanuella, Jeanne Atlanta Andieani Ati Puspita, Efrem Kriste Prana Pangasta Mukti, Gabriel randall W, Fransciscus Xaverio A. Nugroho, Alleandra Luwina Nugroho, Catarina Jennifer Juwana, Margareta Sheren Angela Asroyo, Felicia Safira Rahardjo, Gregorius Septaviel Kenzie, Benedicta Aurelia Virenze

Prodiakon: - Minggu, 26 April, pukul 06.30

Koor dan Tatib: St. Yohanes de Brito - I Lektor: Mariska Vergina / Benedicta Gita Adinda Putra/i Altar: Patricia Dias Riandari, Jonathan Mark, Maria Kiara Anindita, Josephine Marie Yohana, Andreas Widiatmoko Prabowo, Ignatius Prayogo, Laurentia Judith Vannessa Rahmadi, Elisabeth Lovisia Eva Karensa, Fransisca Vannia Rahmadi, Eugenia Puspa Pitaloka, YM Jonathan Glenn Paskalis, Patricia Quina Gita Naviri

Prodiakon: Joannes Suharno, Kamilus Arifin, Rinto Setiono, Yadi Djuhandi, Royandi Ernestus DP, Yohanes Budi Purwanto

Minggu, 03 Mei, pukul 06.30 Koor dan Tatib: St. Petrus - VII Lektor: -

Putra/i Altar: Petrus Jason Bhaskara, Claudia Michelle Ivane, Stefani Nathania Sanchia, Albertus Alexander Goenawan, Christopher Satrio Binatoro, Theodorus Albert Winata, Eugenia Puspa Pitaloka, Benigno Areli Siswoko, Benedicto Siswoko, Antonius Rangga Hapsoro W, Theresia Aurora Rosarian Adliana, Gabriella Putri

Prodiakon: - Minggu, 26 April, pukul 09.00

Koor dan Tatib: PSA WILAYAH 3 Lektor: Kineta / Helena Hennywati Halim

Putra/i Altar: Dylan Alexander Christanto, Joety Johannes Aaron Bongku, Paulus Winton Fernandes Tambunan, Santos Ferdinand Tambunan, Thomas Lasmono Wibowo, Aurelia Yashodara Nareswari, Jessica Nadia Agustin, Margaretha Velicia, Kristina Irmadani Darwin, Elisabeth Novadiana Kurniasavitri T

Prodiakon: Paul August Liqui, Temmy Royani, Romualdus Ponidjan, Adrianus Nggala, Antonius E. Nelwan, Joachim Sulistyo, Veronika Kani, Yohannes Pudjiastoto, Agustinus Darmawan, Bambang Tedjo Nugroho, Rudyanto Gunawan, Albertus Sugianto Supriadi,

Minggu, 03 Mei, pukul 09.00 Koor dan Tatib: Sta. Khatarina - II Lektor: -

Putra/i Altar: Shannon Wijaya, Catherine Inez Maharani P., Caroline Susan Mahadewi Gadis Amara, Agata Anjani Cita Permata Kusuma, Maria Fransiska Chelsea Novelia Prodigma Gunawan, Seraphine Archangela Girlani Oktafandi, Yohanes Purba Sangga Becik, Theresia Avilla Revabelle Maharani, Kevin Bagas K, Irenne Yudia Hagaina Tarigan

Prodiakon: -

(7)

-Soetojo Dharmadi, Gatot Kusumo Atmojo, Metty Suprapti, Wahid Gunawan, Agustono Widjaja, Agus Munandar, Saly Listiyadhi, Hesti Purbaningsih, Thomas Erwin Kurniawan, Bambang Sulistyo P

Minggu, 26 April, pukul 17.00

Koor dan Tatib: St. Thomas Rasul - VI

Lektor: Anastasia Tri Wulansari / Chresentia Flavia D Putra/i Altar: Giacinta Maretha Prita Pradita, Yohanna Emarina, Fransiska Wahyuni Novita Kristiyani Br.M, Maria Carolina Itu Leba, Maria Carmelita Ome Leba, Christopher Rizal, Alexander Andi, Alvin Kindy Setiawan, Estherania N, Helena Keren Imanuela

Prodiakon: Irwan Wijaya, Josz Juswanto, Yustinus T. Mudjihardjo, Bayu Rajasa, Fifi Amaliawaty, Marcus B. Samosir, Stephanus Soetyoso, Didi Hartanto, Yasinta Fatmawati, Yosep Yendi

Minggu, 03 Mei, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Ignatius - I Lektor: -

Putra/i Altar: Patricia Dias Riandari, Jonathan Mark, Maria Kiara Anindita, Josephine Marie Yohana, Andreas Widiatmoko Prabowo, Ignatius Prayogo, Joety Johannes Aaron Bongku, Yohanna Emarina, Helena Keren Imanuela, Benedict Matthew Sukieche, Gabriela Liviana, Laurentius Melvin Pratama

Prodiakon: -

.

Pendaftaran Calon Katekumen Baru

Telah dibuka pendaftaran calon katekumen baru. Batas pendaftaran adalah tanggal 25 April 2015. Wawancara akan diadakan tanggal 26 April 2015

dan pembelajaran dimulai tanggal

3 Mei 2015 s/d Maret 2016.

Pendaftaran bisa melalui Sekretariat Paroki sesuai jam kerja atau melalui lingkungan terdekat.

P

P

e

e

l

l

a

a

t

t

i

i

h

h

a

a

n

n

T

T

H

H

E

E

F

F

U

U

L

L

L

L

Y

Y

A

A

L

L

I

I

V

V

E

E

E

E

X

X

P

P

E

E

R

R

I

I

E

E

N

N

C

C

E

E

(

(

F

F

A

A

E

E

)

)

k

k

a

a

r

r

y

y

a

a

J

J

o

o

h

h

n

n

P

P

o

o

w

w

e

e

l

l

l

l

S

S

J

J

&

&

L

L

o

o

r

r

e

e

t

t

t

t

a

a

B

B

r

r

a

a

d

d

y

y

Terbuka untuk umum. Setiap Sabtu dan Minggu (4x pertemuan) mulai tanggal 18 April s/d 26 April 2015 Sabtu, pukul 13.30 – 18.30 & Minggu, pukul 09.00 – 16.30

Di Ruang Kelas 301 Gereja SanMaRe– Bintaro Jaya Di bawah bimbingan Tim FAE Bintaro dan P. Daniele, SX. Pendaftaran: Gege 081297237407 - Wiwie 08176960960 - Wina 08161496091

Biaya: Rp. 100.000 (pengganti makalah, snack dan makan siang hari Minggu)

(8)

 PENGUMUMAN 

1. Seksi Kerasulan Keluarga

Misa HUT Perkawinan bulan April akan diadakan pada hari Sabtu, 25 April 2015 pukul 17.00, bagi yang merayakannya bisa mendaftarkan ke Sekretariat.

2. Persiapan Kursus Perkawinan

Kursus Persiapan Perkawinan Gereja SanMaRe akan diadakan pada hari Sabtu & Minggu, tanggal 4 & 5 Juli 2015. Bagi warga / umat yang membutuhkan pelayanan tersebut dapat mendaftar ke Sekretariat Paroki, paling lambat dua minggu sebelum kursus dimulai.

Lowongan Kerja: JFX TECHNOLOGIES Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi perdagangan umum & jasa komputer lainnya membutuhkan Sales & Marketing. Kualifikasi umum: Wanita usia max. 30 thn, pendidikan min. SMA/sederajat, penampilan menarik, ramah, disiplin & komunikatif, mampu bekerja keras, memiliki semangat kerja tinggi, memiliki kendaraan pribadi/motor (lebih diutamakan). Kirim lamaran ke sales@jfxtechnologies.com

Lowongan Kerja: Kami sebuah sekolah membutuhkan segera Guru SD, SMP dan SMA. Kualifikasi Guru: Pria/Wanita Pendidikan S1 bidang mata pelajaran Matematika, IPS, Geografi, Sejarah, Biologi, Fisika & Kimia, Musik, Penjaskes, dan Bhs. Inggris, mencintai dunia pendidikan, kreatif & inovatif, terbuka untuk fresh graduate. Bagi yang memenuhi kualifikasi di atas silahkan kirim lamaran lengkap disertai pas foto terakhir ke alamat lily.esdcgc@citrakasih.sch.id / c.sunarko@citraberkat.sch.id

IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan atau mencari pekerjaan.

Materi iklan diserahkan ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke: sekretariat@parokisanmare.or.id

 Akan Saling Menerimakan Sakramen Pernikahan 

Pengumuman ke I :

Yohanes Eko Rahmadi dari Lingk. Sta. Beatrix dengan Fredes Winda Tantrini Kusumatuti dari Paroki St. Yakobus – Kelapa Gading, Jakarta.

Pengumuman ke II :

Joseph Michael Prasetyo dari Lingk. St.Theodorus dengan Fransiska Liana Dwiwati Yamin dari Paroki St. Kristoforus – Jakarta.

Barangsiapa mengetahui adanya halangan untuk perkawinan tersebut, wajib memberitahukan Pastor

“Allah tidak pernah lelah mengampuni kita.

Kitalah yang sering lelah memohon pengampunan.” - 14 April 2015 - Paus Fransiskus/ @Pontivex: 8

Referensi

Dokumen terkait

Dan juga hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk para orang tua dan orang dewasa lainnya yang peduli dengan perkembangan anak terutama sebagai landasan

Kami para pemuda sedang menuju ke Barat untuk berdakwah kepada Allah, kami memohon kepada anda bekal nasehat dan arahan untuk dapat kami ambil faedah dalam perjalanan kami..

Rangkaian saklar peka cahaya di aplikasikan sebagai indikasi untuk keperluan lemari pendingin yang bisa mengingatkan untuk memeriksa lemari pendingin sudah tertutup dengan benar,

Tidak peduli seseorang itu peka atau tidak, pemalu, pemarah atau sulit bergaul dengan orang lain sekalipun, dengan motivasi dan usaha yang benar, maka dapat menguasai

Sesudah penghapusan lokasi permukiman orang asing pada 1899, Yokohama berkembang sebagai kota internasional pertama di Jepang.. Kawasan yang dit- inggali orang asing meluas

Aku memohon kepada Allah semoga kita termasuk orang- orang yang senang kepada kebaikan, yang menghiasi dirinya dengan akhlah yang mulia dan menjauhkan kita dari keburukan orang

Program Belajar Bersama yang interaktif diharapkan menghasilkan Generasi Hijau yang peka dan peduli untuk melakukan berbagai tindakan yang bermanfaat untuk..

semoga bermanfaat untuk orang