• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

1. Pada bulan Februari 1920 di kantor Statistik untuk pertama kalinya didirikan oleh Direktur Pertanian,Kerajinan dan Perdagangan dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.

2. Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi yang bernama Komisi untuk Statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas untuk merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di Indonesia. Selain dari itu, komisi ini mengurus terutama bagian statistik yang dimuat di dalam Laporan Indonesia yang sebelumnya disebut Laporan Kolonial.

3. Pada bulan September 1924 nama lembaga tersebut diganti menjadi Kantor Pusat Statistik dan dipindahkan ke Jakarta.Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme Statistik Perdagangan yang sekarang disebut Kantor Bea

(2)

24

Cukai. Kantor Pusat Statistik selain mencakup bidang administrasi mencakup juga bagian yang menangani Urusan Umum,Statistik Perdagangan,Statistik Pertanian,Statistik Kerajinan, Statistik Konjungtor, Statistik Sosial. Kegiatan statistik pada era ini diarahkan untuk mendukung kebijakan yang ditempuh oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Komisi ini juga pernah melakukan sesuatu kegiatan statistik yang bersifat monumental yaitu Sensus Penduduk 1930, yang nerupakan sensus penduduk yang pertama kali dilakukan di Indonesia.

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang

Pada Juni 1942 Pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistic yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang/militer. Dan tugas serta fungsi kegiatan statistik pada saat itu lebih terkonsentrasi untuk keperluan militer.

3.1.2 Masa Pemerintahan RI

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik ditangani oleh lembaga baru yaitu Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia (KAPPURI). Perkembangan berikutnya KAPPURI dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada menteri Kemakmuran.

(3)

Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957,terhitung mulai 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik, dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang Menteri Perekonomian dialihkan menjadi wewenang dan berada di bawah Perdana Menteri. Berdasarkan Keppres ini pula secara formal nama Biro Pusat Statistik dipergunakan.

3.1.4 Masa Orde Baru-Sekarang

Seiring dengan perkembangan jaman, khususnya pada pemerintahan Orde Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan,mutlak dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat, salah satu unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS.

Dalam masa Orde Baru ini, BPS telah mengalami empat kali perubahan stuktur organisasi :

1. Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 1980 tentang organisasi BPS

2. Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 1980 tentang organisasi BPS

3. Peraturan Pemerintah No.2 Tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja BPS

4. Undang-undang No.16 tahun 1997 tentang statistik

5. Keputusan Presiden RI No.86 tahun 1998 tentang BPS

6. Keputusan kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS

(4)

26

7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik.

Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No.16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980, peraturan pemerintah No. 6 Tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No.16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No.6 tahun 1980 di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik provinsi dan di kabupaten atau kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor statistik kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No.6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan presiden RI No.89 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan stuktur organisasi BPS yang baru.

3.2 Visi dan Misi

Adapun visi Badan Pusat Statistik adalah menjadi sumber informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang muktahir.

Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjungjung pembangunan nasional BPS mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang handal dan bermutu, efektif dan efisien,

(5)

peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan pengembangan ilmu statistik.

3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintah non departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden ( Keppres No.86 tahun 1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :

1. UU No.16 tentang Statistik

2. Keputusan Presiden No.86 tahun 1998 tentang BPS

3. Peraturan pemerintah No.51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik

Berdasarkan keputusan presiden No.86 tahun 1998 dalm menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerjasama serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik adalah :

1. Perumusan kebijaksanaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data, dan analisis di bidang statistik produksi dan kependudukan serta bidang statistik distribusi dan neraca nasional.

2. Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi kegiatan statistik dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan, serta pelaksanaan kerjasama di bidang statistik dengan lembaga/organisasi lain baik di dalam maupun luar negeri.

(6)

28

3. Penyajian data kepada pemerintah dan masyarakat dari hasil kegiatan statistik produksi dan kependudukan serta statistik distribusi dan neraca nasional secara berkala baik dari hasil penelitian sendiri maupun dari data sekunder.

4. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung.

5. Pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BPS.

3.4 Tata Kerja Badan Pusat Statistik

Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis statistik di dalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang tugas masing-masing dan harus melaporkan kepada kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sibronisasi dan sinlifiksi, baik dalam lingkungan masing-masing antara satuan unit organisasi di lingkungan BPS maupun dengan instansi lainnya di luar BPS sesuai bidang masing-masing.

3.5 Tugas BPS

Menurut Keputusan Presiden RI Nomor 6 Tahun 1992 tugas BPS adalah :

1. Melakukan kegiatan statistik yang ditugaskan kepadanya oleh pemerintah, antara lain di bidang pertanian, agraria, pertambangan, perindustrian,

(7)

perhubungan, perdagangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan nasional, pendidikan dan keagamaan.

2. Atas nama pemerintah melaksanakan koordinasi di lapangan kegiatan statistik dari segenap instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan definisi, klasifikasi, dan lain-lain.

3. Mengadakan segala daya agar masyarakat menyadari akan tujuan dan kegunaan statistik.

Berdasarkan Keppres ini Kepala berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden serta mempunyai tugas :

1. Memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS serta membina aparatur BPS agar berdaya guna dan berhasilguna.

2. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan di bidang statistik yang secara fungsional menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

3. Membina dan melaksanakan koordinasi dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan, serta melaksanakan kerjasama di bidang statistik dengan lembaga/organisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri.

(8)

30

PWakil Kepala BPS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS serta mempunyai tugas :

1. Membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi BPS agar berdayaguna dan berhasil guna.

2. Membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan tugas-tugas Deputi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Statistik dan Perwakilan BPS di daerah.

3. Mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan.

Deputi Administrasi mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan, pengendalian, serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BPS.

Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan perencanaan program dan metodologi statistik, system informasi statistik, pengolahan hasil sensus, survey dan data sekunder serta analisis dan pengembangan statistik.

Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik pertanian,industri,konstruksi,pertambangan dan energi, kesejahteraan rakyat, serta statistik demografi dan ketenagakerjaan.

Deputi Statistik Produksi dan Neraca Nasional adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik harga dan keuangan, perdagangan dan jasa, serta neraca nasional.

(9)

3.6 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Struktur organisasi BPS dipimpin oleh seorang kepala dibantu oleh bagian tata usaha. Tata usaha terdiri dari :

1. Sub bagian urusan dalam

2. Sub bagian perlengkapan dan perbekalan

3. Sub bagian keuangan

Uraian tugas bagian Tata Usaha :

1. Menyusun program kerja tahunan bagian

2. Mengatur dan melaksanakan perhimpunan dan penyusunan program kerja tahunan, baik rutin maupun proyek kantor BPS Provinsi dan menyimpannya ke BPS.

3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat-menyurat, pengadaan dan percetakan arsip, rumah tangga, pemeliharaan gedung, keamanan dan ketertiban lingkungan, serta perjalanan dinas dalam dan luar negeri.

4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi penyusunan rencana kebutuhan,penyaluran dan pengemasan,penyimpanan pergudangan ,inventaris,penghapusan,serta pemeliharaan peralatan dan perlengkapan.

5. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan.

(10)

32

Organisasi BPS berdasarkan Keppres RI Nomor 6 tahun 1992 terdiri atas : 1. Kepala

2. Wakil Kepala

3. Deputi Administrasi

4. Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik

5. Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan

6. Deputi Statistik Produksi dan Neraca Nasional

7. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Statistik

8. Perwakilan BPS di Daerah

9. Unit Pelaksanaan Teknis

Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik (PAS) mengkoordinasi 3 biro yakni : 1. Biro Perencanaan dan Pengendalian

2. Biro Pengolahan dan Penyajian

3. Biro Analisa dan Pengembangan

Deputi Pembinaan Statistik mengkoordinir 4 Biro, yakni : 1. Biro Statistik dan Industri

2. Biro Statistik Distribusi

3. Biro Statistik Sosial dan Kependudukan

(11)

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BPS KEPALA SubBag Keuangan SubBag Kepegawaian & Hukum SubBag Urusan Dalam Bagian Tata Usaha SubBag Bina Program SubBag Kelengka pan Bidang Stat Sosial Bidang Stat Produksi Bidang Stat Distribusi Bidang Neraca Wilayah & Analisis Statistik Bidang Integrasi Pengolahan & Diseminasi Statistik Seksi Statistika Kependudu kan Seksi Statistik Pertanian Seksi Integrasi Pengolaha n Data Seksi Statistik Harga Konsumen & Perdag.Besar Seksi Neraca Produksi Seksi Statistik Konstruksi,Per tambangan &Energi Seksi Statistik Ketahanan Sosial Seksi Jaringan & Rujukan Statistik Seksi Neraca Konsumsi Seksi Statistik Keuangan & Harga Produsen Seksi Statistik Industri Seksi Statistik Kesejahter aan Rakyat Seksi Statistik Niaga & Jasa Seksi Analisis Statistik Lintas Sektor Seksi Diseminasi & Layanan Statistik

(12)

34

BAB 4

ANALISA DAN EVALUASI

4.1 Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan di Kantor Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, data yang diambil adalah data jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Sumatera Utara yang melalui pintu masuk melalui Bandar udara Polonia Medan , pelabuhan laut Belawan, dan pelabuhan laut Tanjung Balai Asahan tahun 1994 sampai dengan tahun 2007.

Tabel 4.1 Data jumlah Wisatawan Asing yang Berkunjung ke Sumatera Utara Tahun 1994 Sampai dengan Tahun 2007

Pintu Masuk Wisatawan

Tahun Bandara Polonia Pelabuhan Laut Pelabuhan Laut Jumlah

Medan Belawan Tanjung Balai

1994 178.285 14.614 1.657 194.556 1995 211.121 32.054 2.845 246.020 1996 223.585 35.164 3.489 262.238 1997 175.183 20.862 3.903 199.948 1998 70.015 24.845 9.467 104.327 1999 66.586 15.308 6.621 88.515 2000 84.298 22.497 14.278 121.073 2001 94.210 24.097 10.135 128.442 2002 98.132 21.414 2.273 121.819

(13)

Lanjutan tabel 4.1

Pintu Masuk Wisatawan

Tahun Bandara Polonia Pelabuhan Laut Pelabuhan Laut Jumlah

Medan Belawan Tanjung Balai

2003 76.930 15.110 6.296 98.336

2004 96.675 9.708 5.936 112.319

2005 106.083 9.181 5.788 121.052

2006 109.574 6.936 5.334 121.844

2007 116.614 7.312 10.204 134.130

Sumber :Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

4.2 Pengolahan Data

Untuk menganalisa data diatas, penulis harus memperoleh nilai m periode kedepan sebagai perbandingannya terhadap data tahun sebelumnya (data masa lalu ). Dalam hal ini penulis menggunakan data jumlah wisatawan asing yang diperoleh dari BPS Sumatera Utara. Adapun data yang diambil adalah jumlah wisatawan asing yang masuk melalui pintu masuk Polonia Medan, pelabuhan laut Belawan, Pelabuhan laut Tanjung Balai Asahan.dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2007 dengan M dan N adalah periode.

Pengolahan ini bertujuan untuk mendapatkan nilai peramalan 3 periode kedepan dari periode terakhir data yang diperoleh , sehingga data tersebut dapat ditabulasikan kembali ke dalam tabel berikut.

(14)

Tabel 4.2 Ramalan Jumlah Wisatawan Asing yang Berkunjung ke Sumatera Utara

Rata-rata Rata-rata Perbedaan Peramalan

Tahun Periode Nilai Aktual Bergerak Pertama Bergerak Kedua Kesalahan Nilai a Nilai b (F)=a+b(m)

X S' S" S'-S" (m=1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1994 1 194.556 1995 2 246.020 1996 3 262.238 234,271.33 1997 4 199.948 236,068.67 1998 5 104.327 188,837.67 219,725.89 -30,888.22 157.949,44 -30.888,22 1999 6 88.515 130,930.00 185,278.78 -54,348.78 76.581,22 -54.348,78 127.061,22 2000 7 121.073 104,638.33 141,468.67 -36,830.33 67.808,00 -36.830,33 22.232,44 2001 8 128.442 112,676.67 116,081.67 -3,405.00 109.271,67 -3.405,00 30.977,67 2002 9 121.819 123,778.00 113,697.67 10,080.33 133.858,33 10.080,33 105.866,67 2003 10 98.336 116,199.00 117,551.22 -1,352.22 114.846,78 -1.352,22 143.938,67 2004 11 112.319 110,824.67 116,933.89 -6,109.22 104.715,44 -6.109,22 113.494,56 2005 12 121.052 110,569.00 112,530.89 -1,961.89 108.607,11 -1.961,89 98.606,22 2006 13 121.844 118,405.00 113,266.22 5,138.78 123.543,78 5.138,78 106.645,22 2007 14 134.130 125,675.33 118,216.44 7,458.89 133.134,22 7.458,89 128.682,56 2008 15 140.593,11 2009 16 148.052,00 2010 17 155.510,89

(15)

Gambar 3.1 Grafik Peramalan Jumlah Wisatawan Asing yang Berknjung ke Sumatera Utara

Grafik Peramalan Jumlah Wisatawan Asing

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

1

2

3

4

5

6

7

8

9 10 11 12 13 14 15 16 17

Periode

Ju

m

lah

Rata-rata Bergerak Tunggal S'

Rata-rata Bergerak Ganda S"

Peramalan (F)=a+b(m) (m=1)

Nilai Aktual X

(16)

38

1) Kolom 4 merupakan rata-rata 3 tahun terakhir dari data X t , pada kolom 3, kemudian dimasukkan pada kolom 4 pada tahun terakhir, dihitung dengan menggunakan rumus. n X X X X S t t t t n t 1 2 1 ' = + − + − +...+ − +

2) Kolom ke 5 adalah rata-rata 3 tahun terakhir dari kolom ke 4 (S't), kemudian

dimasukkan pada kolom ke 5 pada tahun terakhir, dihitung dengan menggunakan rumus. n S S S S S t t t t t n 1 ' 2 ' 1 ' ' '' = + − + − +...+ − +

3) Kolom 6 adalah selisih rata-rata bergerak yaitu rata-rata bergerak pertama dikurangi rata-rata bergerak kedua dihitung dengan rumus.

t

S' - S''t

4) Kolom ke 7 adalah a (konstanta) untuk persamaan peramalan yang akan dibuat. Dapat dihitung dengan rumus.

t t t t t t S S S S S a = ' +( ' − " )=2 ' − "

Tiap pergantian tahun forecast, nilai a selalu berubah.

5) Kolom 8 adalah b (slope) untuk persamaan peramalan. Dapat dihitung dengan rumus. 1 ) ( 2 ' " − − = v S S bt t t

v = jangka waktu moving averages.

6) Kolom 9 adalah ramalan yang dihitung dengan rumus. )

(m b a Ft+m = t + t

(17)

4.2.1 Proses Peramalan

a. Ramalan untuk periode 14

Kolom 4 adalah rata-rata bergerak pertama

118.405,00 3 121.844 121.052 112.319 3 13 ' 11 12 13 13 ' = + + = + + = S X X X S

Kolom 5 rata-rata bergerak kedua

113.266,22 3 118.405,00 110.569,00 110.824,67 3 13 '' 11 ' 12 ' 13 ' 13 '' = + + = + + = S S S S S

Kolom 7 besar nilai a

123.543,78 113.266,22 -) 118.405,00 2 ( 2 13 13 " 13 ' 13 = × = − = a S S a

Kolom 8 besar komponen kecenderungan

5.138,78 2 ) 113.266,22 -118.405,00 ( 2 1 3 ) ( 2 13 13 " 13 ' 13 = = − − = b S S b

(18)

40

Kolom 9 nilai ramalan

128.682,56 1) ( 5.138,78 123.543,78 -) 1 ( 1 13 13 13 1 13 = × + = + = + + F b a F

b. Ramalan untuk periode 15

Kolom 4 Rata-rata bergerak pertama

125.675,33 3 134.130 121.844 121.052 3 14 ' 12 13 14 14 ' = + + = + + = S X X X S

Kolom 5 rata-rata bergerak kedua

118.216,44 3 125.675,33 118.405,00 110.569,00 3 14 '' 12 ' 13 ' 14 ' 14 '' = + + = + + = S S S S S

Kolom 7 besar nilai a

133.134,22 118.216,44 -) 125.675,33 2 ( 2 14 14 " 14 ' 14 = × = − = a S S a

(19)

Kolom 8 besar komponen kecenderungan 7.458,89 2 ) 118.216,44 -125.675,33 ( 2 1 3 ) ( 2 14 14 " 14 ' 14 = = − − = b S S b

Kolom 9 nilai ramalan

140.593,11 1) ( 7.458,89 133.134,22 -) 1 ( 1 14 14 14 1 14 = × + = + = + + F b a F

Untuk mengetahui peramalan periode 15 sampai dengan periode 17 maka digunakan persamaan sebagai berikut :

) (m b a Ft+m = t + t 140.593,11 ) 7.458,89(1 133.134,22 ) 1 ( 1 14 14 14 1 14 = + = + = + + F b a F

Nilai at dan btdidapat dari periode 14

c. Ramalan untuk periode 15

140.593,11 7.458,89 133.134,22 ) 7.458,89(1 133.134,22 ) 1 ( 15 14 14 1 14 = + = + = + = + F b a F

(20)

42

d. Ramalan untuk periode 16

148.052,00 14.917,78 133.134,22 ) 7.458,89(2 133.134,22 ) 2 ( 16 14 14 2 14 = + = + = + = + F b a F

e. Ramalan untuk periode 17

155.510,89 22.376,67 133.134,22 ) 7.458,89(3 133.134,22 ) 3 ( 17 14 14 3 14 = + = + = + = + F b a F

Setelah angka-angka peramalan m periode kedepan diperoleh yaitu sebanyak 3 (tiga) tahun kedepan, maka selanjutnya nilai peramalan yang diperoleh tersebut akan ditabulasikan dalam tabel khusus yaitu :

Tabel 4.3 Hasil Peramalan jumlah Wisatawan Asing yang Berkunjung ke Sumatera Utara

No Tahun Nilai Peramalan

1 2008 140.593,11

2 2009 148.052,00

3 2010 155.510,89

Dari nilai-nilai peramalan pada tabel diatas dapat simpulakan bahwa pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 akan terjadi peningkatan jumlah wisatawan asing yang mengunjungi Sumatera Utara. Nilai peramalan tersebut dapat dikatakan meningkat secara linier, disebabkan hasil peramalan tersebut tergantung nilai

t

t dan b

(21)

4.2.2 Nilai Kesalahan dari Peramalan

Untuk mengetahui nilai kesalahan dari peramalan diatas dapat dilihat dalam table berikut:

Tabel 4.4 Nilai Kesalahan

Nilai Kesalahan Kesalahan

Tahun Periode Observasi Ramalan Kesalahan Persentase Persentase absolut Xi Fi Xi-Fi PE APE 1 2 3 4 5 6 7 1994 1 194.556 1995 2 246.020 1996 3 262.238 1997 4 199.948 1998 5 104.327 1999 6 88.515 127.061,22 -38.546,22 -43,55 43,55 2000 7 121.073 22.232,44 98.840,56 81,64 81,64 2001 8 128.442 30.977,67 97.464,33 75,88 75,88 2002 9 121.819 105.866,67 15.952,33 13,10 13,10 2003 10 98.336 143.938,67 -45.602,67 -46,37 46,37 2004 11 112.319 113.494,56 -1.175,56 -1,05 1,05 2005 12 121.052 98.606,22 22.445,78 18,54 18,54 2006 13 121.844 106.645,22 15.198,78 12,47 12,47 2007 14 134.130 128.682,56 5.447,44 4,06 4,06

Keterangan dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : Kolom 5 Nilai kesalahan

i i

i X F

e = −

Kolom 6 Kesalahan yang dihitung secara persentase

100 ×       − = t t t X F X PE

(22)

44

Kolom 7 Nilai kesalahan pensentase absolut

100 × − = t t t X F X APE

Sebagai contoh perhitungan diambil dari periode 14 yang telah dihitung pada tabel diatas: 1) Kesalahan 5.447,44 128.682,56 -134.130 14 14 14 14 = = − = e F X e 2) Kesalahan persentase 4,06 100 134.130 128.682,56 -134.130 100 14 14 14 = ×       = ×       − = PE X F X PE

3) Kesalahan persentase absolute

4,06 100 134.130 128.682,56 -134.130 100 14 14 14 = × = × − = APE X F X APE

(23)

Berdasarkan hasil penjumlahan nilai PE (percentage error) dan APE (absolute percentage error) maka diperoleh nilai sebagai berikut :

1. Nilai tengah kesalahan persentase (Mean Percentage Error)

12,75 9 114,72 9 100 14 6 = = = ×       − =

= MPE PE MPE n X F X MPE i t t t

2. Nilai tengah kesalahan persentase absolut (Mean absolute Percentage Error)

32,96 9 296,66 9 100 14 6 = = = ×       − =

= MAPE APE MAPE n X F X MAPE i t t t

(24)

46

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah langkah-langkah atau prosedur-prosedur yang dilakukan dalam menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui, untuk menginstal, menguji dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki.

5.2 Tujuan Implementasi Sistem

Adapun tujuan dari implementasi sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui sebelumnya.

2. Memastikan bahwa pemakai (user) dapat mengoperasikan sistem baru 3. Menguji apakah sistem baru tersebut sesuai dengan pemakai.

4. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan yaitu dengan membuat rencana, mengontrol dan melakukan instalasi baru secara benar.

(25)

5.3 Pengertian Microsoft Excel

Microsoft excel adalah gernerasi porpose electronic spreadsheet yang dapat digunakan unutk mengorganisir , menghitung , menyediakan maupun menganalisa data serta mempresentasikan ke dalam grafik atau diagram. Microsoft excel dapat membantu penyelesaian tugas- tugas mulai dari penyiapan invoice sederhana atau budget, pembuatan grafik 3-dimensi sampai me-manage buku besar akuntansi untuk sebuah perusahaan tingkat menengah.

5.4 Struktur Microsoft Excel

Tampilan mocrosoft excel berupa bentuk standard dari menu bar, toolbars, formula bar, status bardan sebuah buku kerja (workbook) baru. Workbook memuat minimum (1) atau maksimum (225) worksheet (kertas kerja) jumlah worksheet dalam keadaan default ada tiga (3) dan worksheet yang aktif bernama “sheet 1” alamat sel kiri atas dan alamat sel kanan bawah. Sedangkan “pointer” adalah penunju,k sel yang aktif.

5.5 Pengoperasian Microsoft Excel

Cara mengaktifkan microsoft excel sama dengan pengaktifan program-program aplikasi lainnya yang ada dalam Microsoft Office yaitu :

1. Klik tombol “start” yang ada pada taskbar

2. bawa pointer mouse ke program folder, kemudian

3. Klik ikon Microsoft Office kemudian pilih Microsoft Excel untuk memulai program.

(26)

48

Gambar 5.1 Tampilan saat membuka Excel pada windows

Selanjutnya excel akan menampilkan buku kerja (workbook) yang kosong

Gambar 5.2 Tampilan buku kerja (workbook) yang kosong excel

Setelah Microsoft excel aktif maka akan ditampilkan lembar kerja baru yang tersusun atas sel-sel yang terbentuk dalam baris dan kolom. Sebuah

(27)

lembar kerja (worksheet) dapat memuat 65.536 baris dan 256 kolom (kolom A-IV), sedangkan satu sel dapat memuat 32.000 karakter.

Sel aktif memiliki border gelap disekelilingnya dan alamat sel aktif ditampilkanpada kotak di atas tepi kiri lembar kerja. Sewaktu mengetik teks atau rumus, karakter akan terlihat pada formula bar. Tanda + (plus) yang terlihat pada lembar kerja menandakan keberadaan mouse.

untuk mengetik rumus maka dimulai ddengan tanda “ = ” (sama deuk menjumlahkanngan). misalnya, “ =sum(range) ”digunakan untuk menjumlahkan range tertentu.nilai yang dihaslkan apabila rangkaian nilai dalam rumus tertetntu.

4. Kita dapat memasukkan data ke lembar kerja dengan langkah sebagai berikut:

a) tempatkan penunjuk sel pada sel tempat yang diinginkan. b) ketik data yang akan dimasukkan.

c) untuk mengahiri tekan enter atau tanda panah pada keyboard, untuk berpindah sel yaitu dengan menggerakkan mouse ke sel yang diinginkan. 5. Menyimpan Data

Setelah lembar kerja diisi dalam Microsoft Excel disimpan dengan nama file ‘Peramalan Wisatawan’. Adapun langkah-langkah dalam menyimpan lembar kerja adalah sebagai berikut :

a) Ketik File b) Save as data c) Klik OK atau enter

(28)

50

Eksistensi penyimpanan data akan tersimpan secara otomatis sehingga nama file data akan bertambah menjadi Microsoft Excel-peramalan Wisatawan.

Gambar 5.3 Tampilan saat Menyimpan File 6. Pemrosesan Data

5.6 Pemrosesan Data Dengan Excel

5.6.1 Prosedur Perhitungan Peramalan Rata-rata Bergerak ganda dengan periode 3 tahun dengan Software Excel

(29)

Gambar 5.4 Tampilan Pemrosesan Peramalan Data pada Excel 1. Langkah perhitungan kolom D

a) Klik sel Ketiklah rumus “=(C5+C6+C7)/3 “. b) Klik enter.

c) Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel D8 s/d D18) arahkan pointer ke ujung bawah sel D7 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel D18, kemudian lepaskan tombol mouse.

2. Langkah perhitungan kolom E 1) Klik sel E9.

2) Ketiklah rumus =(D7+D8+D9)/3 “. 3) Klik enter.

4) Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel E10 s/d E18) arahkan pointer ke ujung bawah sel D7 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel E18, kemudian lepaskan tombol mouse.

3. Langkah perhitungan kolom F 1) Klik sel F9

2) Ketiklah rumus “=D9-E9” 3) Klik enter.

4) Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel F10 s/d F10) arahkan pointer ke ujung bawah sel F9 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan

(30)

52

kemudian digeser) ke bawah sampai sel F10, kemudian lepaskan tombol mouse.

4. Langkah perhitungan kolom G 1) Klik sel G9.

2) Ketiklah rumus “=(2*D9)-E9 “. 3) Klik enter.

4) Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel G10s/d G18) arahkan pointer ke ujung bawah sel G9 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel G18, kemudian lepaskan tombol mouse.

5. Langkah perhitungan kolom H 1) Klik sel H9.

2) Ketiklah rumus “=(2/(3-1))*(D9-E9) “. 3) Klik enter.

4) Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel H10 s/d H18) arahkan pointer ke ujung bawah sel H9 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel H18, kemudian lepaskan tombol mouse.

6. Langkah perhitungan kolom I 1) Klik sel I10.

(31)

3) Klik enter.

4) Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel I11 s/d I19) arahkan pointer ke ujung bawah sel I9 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel I19, kemudian lepaskan tombol mouse.

5) untuk mengetahui nilai sel I20 adalah dengan cara : a) Klik sel I20.

b) Ketiklah rumus “ =G18+(H18*2) ”

6) untuk mengetahui nilai sel I21adalah dengan cara : a) Klik sel I21.

(32)

54

5.6.2 Prosedur Perhitungan PE dan MPE Rata-rata Bergerak ganda dengan periode 3 tahun dengan Software Excel.

Gambar 5.5 Tampilan Perhitungan Nilai Kesalahan Peramalan

1. Langkah perhitungan kolom D telah dijelaskan pada Prosedur Perhitungan peramalan diatas

2. Langkah perhitungan kolom E a. Klik sel E11

b. Ketiklah rumus “ =C11-D11 “. c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel E12 s/d E19) arahkan pointer ke ujung bawah sel E11 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan

(33)

kemudian digeser) ke bawah sampai sel E19, kemudian lepaskan tombol mouse.

3. Langkah perhitungan kolom F a. Klik sel F11

b. Ketiklah rumus “=(E11/C11)*100 “. c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel F12 s/d F19) arahkan pointer ke ujung bawah sel F11 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel F19, kemudian lepaskan tombol mouse.

4. Langkah perhitungan kolom G e. Klik sel G11

f. Ketiklah rumus “ =IF(F11<=0;F11*(-1);F11*1) “. g. Klik enter.

h. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel G12 s/d G19) arahkan pointer ke ujung bawah sel G11 hingga berubah menjadi lambang plus (+). Draglah mouse (tombol mouse sebelah kiri ditekan dan ditahan kemudian digeser) ke bawah sampai sel G19, kemudian lepaskan tombol mouse.

5.7 Prosedur Pembuatan Grafik dengan Software Excel

Langkah-langkah membuat grafik :

(34)

56

Gambar 5.6 Tampilan saat Pemblokan Data

b. Klik icon Chart Wizard pada toolbar standar. Akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

(35)

c. Klik Smooth Line pada list box costum types. Tampilan kotak dialog Chart Wizard berubah seperti berikut.

Gambar 5.8 Tampilan Kotak Dialog Chart Wizard d. Klik tombol Next. Akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

Gambar 5.9 Tampilan Kotak Dialog Chart Source Data e. Klik Series, klik add

(36)

58

1) Name untuk memberi nama pada keterangan pada grafik dengan mengklik tanda panah pada kotak disebelah name kemudian blok nama

2) klik enter

3) Value dengan mengklik tanda panah pada kotak disebelah vale kemudian blok nilai sesuai dengan nama diatas

4) klik enter

5) untuk nama dan nilai selanjutnya dilakukan hal yang sama sepertri diatas

6) Pada category (x) axil label masukkan nilai periode.

Maka tampilannya akan berubah menjadi seperti dibawah ini.

(37)

f. Klik tombol Next. Akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

Gambar 5.11 Tampilan Chart Option

1. Isikan pada kotak edit Chart title untuk memberi judul pada grafik :Grafik Peramalan Wisatawan Asing

2. Isikan pada kotak edit Category (X) axis untuk memberi keterangan pada sumbu X : Periode

3. Isikan pada kotak edit Value (Y) axis untuk memberi keterangan pada sumbu Y : Jumlah

g. Pada menu legend klik bottom

h. Klik tombol Next. Akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

Gambar 5.12 Tampilan Chart Location i. Klik tombol Finish.

(38)

60

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan metode rata-rata bergerak ganda (double moving average) untuk peramalan jumlah wisatawan dilakukan melalui analisis data sebagai berikut : a) Menghitung nilai-nilai ramalan.

b) Menghitung kesalahan peramalan.

c) Membuat grafik sebagai perbandingan antara nilai sebenarnya dengan nilai peramalan.

2. Dari analisis dapat hasil peramalan jumlah wisatawan asing untuk periode berikutnya.

Dari tabel hasil peramalan diatas terlihat bahwa terlihat peningkatan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Sumatera Utara hingga pada tahun 2010.

No Tahun Hasil Peramalan Jumlah Wisatawan Asing

1 2008 140.593 orang

2 2009 148.052 orang

(39)

6.2 Saran

Melihat potensi pariwisata Sumatera Utara yang sangat besar dan jumlah wisatawan asing yang tiap tahun semakin meningkat, maka pemerintah Sumatera Utara hendaknya memberikan perhatian yang khusus pada mutu pelayanan terhadap wisatawan asing dan pelestarian alam sebagai objek pariwisata. Untuk itu pula diperlukan data statistik yang lebih lengkap, akurat dan lebih bermutu agar dapat mengikuti dan mengetahui perkembangan jumlah wisatawan asing tersebut

Gambar

Gambar 3.1 Bagan Struktur BPS
Tabel 4.1 Data jumlah Wisatawan Asing yang Berkunjung ke Sumatera Utara  Tahun  1994 Sampai dengan Tahun 2007
Tabel 4.2 Ramalan Jumlah Wisatawan Asing yang Berkunjung ke Sumatera Utara
Gambar 3.1 Grafik Peramalan Jumlah Wisatawan Asing yang Berknjung ke Sumatera Utara
+7

Referensi

Dokumen terkait

mengunduh dan mengunggah konten berupa materi kuliah dimulai dari ukuran 1 MB hingga 32 MB. Kegiatan tersebut dilakukan menggunakan aplikasi browser pada masing- masing

Sistem pertahanan kita dari jalur respons imun alamiah, juga dibekali dengan reseptor#reseptor &#34;ang mampu mengenal “keasingan” seperti reseptor mannosa mengenali mannosa

Laporan hasil pemeriksaan diserahkan kepada lembaga perwakilan, entitas yang diperiksa, pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan tindak lanjut hasil pemeriksaan dan kepada

Apabila pemasakan terlalu lama dengan suhu yang tinggi maka akan terjadi kegosongan atau karamelisasi sehingga akan kehilangan cita rasa dan warna, namun apabila suhu yang

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil rata-rata tingkat kenakalan remaja yang tidak tinggal dengan orang tua (Mean = 79,10) masuk dalam

Secara umum, kedalaman batuan dasar di bagian tengah, barat, timur dan barat laut daerah penelitian membentuk pola lembah dengan barat laut-tenggara dan timur- selatan.Pola

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 02 Ketapang mengenai penerapan pembelajaran menggunakan metode bercerita, untuk

Pelaku usaha yang melanggar hukum-hukum perikatan, karena kecurangan- kecurangan yang dilakuhkan merupakan kesengajaan alias cacat kehendak yang mengandung