• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Dakwah Dan Perkembangan Islam Di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Dakwah Dan Perkembangan Islam Di Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di

Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di IndonesiaIndonesia Mata Kuliah

Mata Kuliah

Studi Materi Pendidikan Agama Islam SMA/SMK Studi Materi Pendidikan Agama Islam SMA/SMK

Dosen Pengampu : Dosen Pengampu : Erwin Yudi Prahara, M.Ag. Erwin Yudi Prahara, M.Ag.

Disusun Oleh : Disusun Oleh : Adhe Yoni Prabowo

Adhe Yoni Prabowo : 210315164: 210315164 Kelas

Kelas : : TB.ETB.E

Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama

Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama IslamIslam Institut Agama Islam Negri ( IAIN ) Ponorogo Institut Agama Islam Negri ( IAIN ) Ponorogo

Mei 2017 Mei 2017

(2)

Assalamu’alaikum wr. w b

Puji syukur dengan hati dan pikiran yang tulus atas kehadirat Allah swt., yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat selesai ke hadapan para  peserta diskusi.

Solawat beriring salam senantiasa kita sanjungkan pada junjungan kita yaknihabibana wanabiyana Muhammad SAW, yang memberi dampak perubahan pada kemaslahata n umat Islam.

Makalah ini berada di hadapan para peserta diskusi yang saya hormati, disusun dalam rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi materi PAI SMA/SMK di IAIN Ponorogo di Prodi Tarbiyah Tahun 2017 dengan Dosen Pengampu Erwin Yudi Prahara, M. Ag. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen dan teman-teman yang mendukung, mengarahkan, dan memberi motivasi hingga penulis dapat menyelesaikan tugas “Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Indonesia”

Demikian pengantar singkat penulis , semoga apa yang di sampaikan dalam makalah ini bermanfaat bagi kita semua yang mempelajarinya. Amiin...

Wassalamu’alaikum wr. Wb.

(3)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG... 1 B. RUMUSAN MASALAH... 1 BAB II PEMBAHASAN

A. MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA... 2 B. STRATEGI DAKWAH ISLAM DI INDONESIA... 2

C. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA………. 3

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN... 9 B. SARAN-SARAN... 9 DAFTAR PUSTAKA... 10

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN A. Awal Masuknya Islam ke Indonesia

Suatu kenyataan bahwa islam datang ke indonesia dilakukan secara damai. Berbeda dengan penyebatran islam di timur tengah yang dalam beberapa kasus. Disertai dengan pendudukan wilayah oleh militer muslim. Islam dalam batas tertentu disebarkan oleh pedagang, kemudin dilanjutkan oleh para guru agama (da’i) dan pengembara sufi. Oleh kaena itu, wajar kalau terjadi perbedaan pendapat tentang kpan, dari mana, dan dimana pertama kali islam datang ke Nusantara. Namun, secara garis besar perbedaan pendapat itu dapat dibagi menjadi sebagai berikut :

1. Islam datang keindonesia pada abad ke- 13 M dari Gujarat (bukan dari arab langsung)dengan bukti ditemukannya makam sultan yang beragama islam  pertama malik as-Sholeh, raja pertama kerajaan smudraoleh, raja pertama

(5)

2. Islam datang ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah ( abad ke-7 sampai 8) langsung dari arab dengan bukti jalur pelayaran yang ramai dan bersifat itetrnasional sudah dimulai jauh sebelum abad ke-13 (yaitu sudah ada sejak abad ke-7 M) melalui selat Malaka yang menghubungkan Dnasti Tang di Cina ( Asia Timur), Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat.

3. Sarjana Muslim kontemporer seperti Taufiq Abdullah mengkompromikan

kedua pendapat tersebut. Menurut pendapatnya memang benar Islam sudah datang ke Indonesia sejak abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 atau ke-8 Masehi, tetapi baru dianut oleh para pedagang Timur Tengah dipelabuhan- pelabuhan. Barulah islam masuk secara besar-besaran dan mempunyai

kekuatan politik pada abad ke-13 dengan berdirinya kerajaan Samudra Pasai.1

B. Strategi Dakwah Islam di Indonesia

Bersamaan dengan para pedagang datang pula para da’i-da’i dan musafir -musafir sufi. Melalui jalur pelayaran itu pula mereka dapat berhubungan dengan  pedagang dari negeri-negeri di ketiga bagian benua asia itu. Hal itu

memungkinkanterjadinya hubungan timbale balik, sehingga terbentuklah  perkampungan masyarakat muslim. Pertumbuhan perkampungan ini makin meluas sehingga perkampungan itu tidak hanya bersifat ekonomis, tetapi membentuk struktur  pemerintahan engan mengangkat Meurah Silu, kepala suku Gampung Samudra

menjadi SultanMalik as-Sholeh.2

Dari keterangan diatas dapat dijelaskan bahwa tersebarnya Islam keindonesia adalah melalui salura-saluran sebagai berikut:

1. Perdagangan dan Perkawinan

Dengan menunggu angin muson (6 bulan), pedagang mengadakan perkawinan dengan penduduk asli. Dari perkawinan itulah terjadi interaksi sosial yang menghantarkan Islam berkembang (masyarakat Islam).

2. Pembentukan masyarakat Islam dari tingkat ‘bawah’ dari rakyat lapisan ba wah, kemudian berpengaruh ke kaum birokrat.

3. Gerakan Dakwah, melalui dua jalur yaitu:

1Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia,(Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm.9. 2Uka Tjandrasasmita,(Ed.), Sejarah Nasional III , (Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

(6)

a. Ulama keliling menyebarkan agama Islam (dengan pendekatan Akulturasi dan Sinkretisasi/lambang- lambang budaya).

 b. Pendidikan pesantren (ngangsu ilmu/perigi/sumur), melalui

lembaga/sisitem pendidikan Pondok Pesantren, Kyai sebagai pemimpin, dan santri sebagai murid.3

4. Pendidikan, setelah kedudukan para pedagang menetap, mereka menguasai kekuatan ekonomi dibandar-bandar seperti Gresik. Selain menjadi pusat- pusat pendidikan, yang disebut pesantren, di Jawa juga merupakan markas

 penggemblengan kader-kader politik. Misalnya, Raden Fatah, Raja Islam pertama Demak, adalah santri pesantren Ampel Denta; Sunan Gunung Jati, Sultan Cirebon  pertama adalah didikan pesantren Gunung Jati dengan syaikh Dzatu Kahfi;

Maulana Hasanuddin yang diasuh ayahnya Sunan Gunung Jati yang kelak menjadi Sultan Banten pertama.

5. Tasawuf dan Tarekat, sudah diterangkan pula bahwa bersamaan dengan pedagang, datang pula para ulama, da’I, dan sufi pengembara. Kemudian mereka diangkat menjadi penasihat dan atau pejabat agama di kerajaan. Seperti di Aceh ada Syaikh Hamzah Fansuri, Syamsuddin Sumatrani, Nurudin ar-Raniri, Abd. Rauf Singkel. Demikian pula kerajaan-kerajaan di Jawa mempunyai penasuhat yang mempunyai gelar wali, yang terkenal adalah Wali Songo.

6. Kesenian, saluran yang banyak sekali dipakai untuk penyebaran Islam terutama di Jawa adalah seni. Wali Songo, terutama Sunan Kali Jaga, juga mempergunakan  banyak cabang seni untuk Islamisasi, seni arsitektur, gamelan, wayang, nyanyian,

dan seni busana.

Penyebaran Islam secara kasar dapat dibgi dalam tiga tahap:

Pertama

, dimulai dengan kedatangan Islam, yang diikuti oleh kemorosotan kemudian keruntuhan Majapahit pada abad ke-14 sampai ke-15.

Kedua

, sejak datang dan mapannya kekuaaan colonial Belanda di Indonesia sampai abad ke-19.

Ketiga

, bermula pada awal abad ke-20 dengan terjadinya “liberalisasi” kebijaksanaan pemerintah colonial Belanda di Indonesia.4

C. Perkembangan Islam di Indonesia

3 Kharisul Wathoni, Dinamika Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Ponorogo: STAIN Po PRESS,2011), hlm. 28.

(7)

1. Sumatera

Daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah Sumatra bagian Utara seperti Pasai dan Perlak. Para pedagang dari India yakni  bangsa Arab, Persi, dan Gujarat yang juga mubalig Islam banyak yang menetap dibandar-bandar sepanjang Sumut. Mereka menikah dengan wanita-wanita  pribumi yang sebelumnya telah di Islamkan, sehingga terbentuklah

keluarga-keluarga Muslim.

Para mubalig Islam pada waktu itu, tidak hanya bedakwah kepada para  penduduk biasa tetapi juga kepada raja-raja kecil hingga akhirnya berdiri kerajaan

Islam pertama yaitu Samudra Pasai 2. Jawa

Islam mulai masuk kepulau jawa tidak dapat diketahui dengan pasti.  Namun, nisan makam Siti Fatimah Binti Maemun dapatlah dijadikan tonggak

awal kedatangan Islam di Jawa.

Pertumbuhan masyarakat Muslim disekitar Majapahit sangat erat kaitannya dengan perkembangan hubungan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan  perdagangan Islam yang telah memiliki kekuatan politik dan ekonomi di kerajaan Samudra Pasai dan Malaka. Untuk masa-masa selanjutnya perkembangan Islam di tanah jawa dilakukan oleh para ulama dan mubaligh yang kemudian terkenal dengan sebuatan Wali Sanga atau sembilan wali yaitu :5

1. Maulana Malik Ibrahim/Sunan Gersik 2. Sunan Ampel

3. Sunan Bonang 4. Sunan Giri 5. Sunan Derajat 6. Sunan Gunung Jati 7. Sunan Kudus

8. Sunan Kalijaga 9. Sunan Muria 3. Sulawesi

Pulau Sulawesi sejak abad ke-15 M sudah didatangi oleh para pedagang muslim dari sumatra, Malaka, dan Jawa. Sebagian Sulawesi terdapat

kerjaan-5Taufik Abdullah (Ed.), Sejarah Umat Islam Indonesia, (Jakarta: Majelis Ulama Indonesia), (Jakarta:

(8)

kerajaan yang masih memeluk kepercayaan animisme dan dinamisme, kerajaan yang paling besar adalah kerajaan Gowa Talo, Bone, dan Sopang.

4. Kalimantan

Kalimantan, yang letaknya lebih dekat dengan pulau Sumatra dan Jawa, ternyata menerima kedatangan Islam lebih belakangan dibanding Sulawesi dan Maluku sebelum Islam masuk ke Kalimantan terdapat kerajaan-kerajaan Hindu yang berpusat di negara Dipa, Daha dan Kahuripan yang terletak disungai nagara dan Amuntai Kimi.

5. Maluku dan sekitarnya

Antara tahun 1400  –   1500 M Islam telah masuk dan berkembang di Maluku. Mereka yang sudah beragama Islam banyak yang pergi ke pesantren- pesantren di Jawa Timur untuk mempelajari Islam.

Raja-raja Maluku yang masuk Islam diantaranya:

a. Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan Mahrum  b. Raja Tidore yang kemudian bergelar Sultan Jamaludin

c. Raja Jailolo, yang berganti nama dengan sultan Hasanudin

d. Raja Bacan, yang masuk Islam pada tahun 1520 M dan bergelar Sultan Zaenal Abidin.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Islam masuk ke Indonesia melalui beberapa cara, seperti perdagangan, kultural, pendidikan dan kekuasaan politik. Islam menyebar di Nusantara diawali dari beberapa pulau seperti: Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Prorinsi Maluku. Adapun gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya dilakukan oleh para Wali Sanga, yaitu :

a. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik;  b. Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel;)

c. Sunan Giri (Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku); d. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim);

e. Sunan Kalijaga (Raden Syahid); f. Sunan Drajat;

(9)

h. Sunan Kudus; dan i. Sunan Muria. B. Saran

Kami yakin dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangannya. Untuk itu kami mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan saran, kritikan, atau mungkin komentarnya demi kelancaran tugas ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik (Ed.), Sejarah Umat Islam Indonesia, (Jakarta: Majelis Ulama Indonesia), (Jakarta: Majelis ulama Indonesia, 1992).

Sunanto, Musyrifah, Sejarah Peradaban Islam Indonesia,(Jakarta: Rajawali Pers, 2012)

Tjandrasasmita, Uka(Ed.), Sejarah Nasional III , (Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1976)

Wathoni, Kharisul, Dinamika Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Ponorogo: STAIN Po PRESS,2011)

Referensi

Dokumen terkait

teori Snouck berkesimpulan bahwa masuknya Islam ke Indonesia adalah pada abad ke-13,.. dibuktikan dengan adanya nisan kubus Sultan Malik Al-Salih, Raja Islam yang

Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M.. Gujarat ini terletak di India bagain barat,

dibawa pedagang-pedagang Arab sejak abad pertama hijriyah. Fokus pandangan teori ini tentang masuknya agama Islam ke Nusantara berbeda dengan teori Gujarat dan Makkah,

Nisan-nisan yang bercorak islam di indonesia yang terkenal antara lain Nisan Makam Sultan Malik al Saleh (1279 M); Nisan Kubur Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik (1082 M);

Dalam bentuk Makam, seperti makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik (Jawa Timur), komplek makan di masjid Demak, makam Islam di Tallo, makam Sunan Bayat di Klaten (Jawa Tengah),

Menurutnya, orang-orang Arab bermahzab Syafii telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal Hijriyyah (abad ke-7 Masehi), namun yang menyebarkan Islam ke Indonesia

• Islam dibawa ke Aceh oleh para pedagang dari Gujarat, Arab dan Persia bermazhab Syiah pada abad ke 7/8 Masehi. • Syiah datang ke Indonesia sejak awal masuknya Islam ke Indonesia

Menurutnya, orang-orang Arab bermahzab Syafii telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal Hijriyyah (abad ke-7 Masehi), namun yang menyebarkan Islam ke Indonesia