• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Serang, 4 Februari Penyusun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Serang, 4 Februari Penyusun"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur terpanjat kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan rahmatnya kepada penulis sehingga penulis bisa membuat makalah ini. Salawat dan salam tak lupa terpanjat ke junjungan alam yakni Nabi Muhammad SAW, dan juga kepada para sahabat, tabi‟in dan umat muslim yang senantiasa meneguhkan hatinya dalam ajaran agama Islam.

Makalah ini sengaja ditulis sebagai bahan kontribusi dalam mengembangkan khasanah pengetahuan khususnya ilmu akhlak tasawuf, mengenai fungsi, peran dan kedudukan akhlak dalam islam hubungannnya dengan problematika masyarakat modern. Dalam hal ini, kita dituntut baik agar dapat mengetahui makna tentang bagaimana fungsi, peran dan kedudukan akhlak dalam islam hubungannnya dengan problematika masyarakat modern serta solusi pemecahan yang sebenarnya yang secara tepat dan benar menurut dalil dan syariat islam.

Tak ada gading yang tak retak, itulah ungkapan bagi isi maupun redaksi dari makalah ini.oleh karena itu penulis membuka hati atas saran dan kritik dari semuanya demi perbaikan dimasa yang akan datang dan semoga Allah melimpahkan pertolongan dan petunjuk-Nya. Amin.

Serang, 4 Februari 2014

(2)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………..………..…..………...…….i DAFTAR ISI………...……..……..……...…..ii BAB I PENDAHULUAN……….…...………...……iii BAB II PEMBAHASAN……….……...…...……...….1

2.1 Fungsi Akhlak dalam Problematika Masyarakat Modern………...…....1

2.2 Contoh Peranan Akhlak dalam mengatasinya……….…………...………..8 BAB III KESIMPULAN

(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Kemajuan yang telah merambah dalam berbagai aspek kehidupan manusia, baik sosial, ekonomi, budaya dan politik, mengharuskan individu untuk beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat dan pasti. Padahal dalam kenyataannya tidak semua individu mampu melakukannya, sehingga yang terjadi justru masyarakat atau manusia yang menyimpang banyak problem. Tidak semua orang,mampu beradaptasi, akibatnya adalah individu-individu yang menyimpan berbagai problem psikis dan fisik, dengan demikian dibutuhkan cara efektif untuk mengatasinya.

Masyarakat modern memiliki sikap hidup materialistik (mengutamakan materi), hedonistik (memperturutkan kesenangan dan kelezatan syahwat), totaliteristik (ingin menguasai semua aspek kehidupan) dan hanya percaya kepada rumus-rumus pengetahuan empiris saja yang berdasarkan kemampuan akal pikiran manusia tampak jelas menguasai manusia yang memegang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada diri orang-orang yang berjiwa dan bermental seperti ini, ilmu pengetahuan dan teknologi modern memang sangat mengkhawatirkan. Maka disinilah fungsi, peran dan kedudukan akhlak tasawuf sangat dibutuhkan keberadaannya untuk memecahkan problematika yang terjadi dalam masyarakat modern ini.

(4)

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Akhlak dalam Problematika Masyarakat Modern

1. Desintegrasi Ilmu Pengetahuan

Kehidupan modern ditandai dengan adanya spesialisasi di bidang ilmu pengetahuan. Masing-masing ilmu pengetahuan memiliki caranya sendiri dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Keadaan berbagai ilmu pengetahuan yang saling bertolak belakang antara satu disiplin ilmu atau filsafat dan lainnya terdapat kerenggangan, bahkan tidak tahu-menahu. Hal ini, merupakan pangkal terjadinya kekeringan spiritual, akibat pintu masuknya tersumbat. Dengan menyempitnya pintu masuk bagi persepsi dan konsepsi spiritual, maka manusia modern semakin berada pada garis tepi, sehingga tidak lagi memiliki etika dan estetika yang mengacu pada

sumber ilahi.

Penyebabnya adalah terjeratnya pada Rasionalitas tekhnologis secara absolut netral nilai keagamaan tetapi sarat nafsu penaklukan. Dalam konteks ini akhlak tasawuf berfungsi mengintegrasikan seluruh ilmu pengetahuan agar mampu berhubungan dengan Tuhan. Karena melalui tasawuf ini seseorang disadarkan bahwa sumber segala yang ada ini berasal dari Tuhan, bahwa dalam paham wahdatul wujud, alam dan manusia yang menjadi objek ilmu pengetahuan ini sebenarnya adalah bayang-bayang atau foto copy Tuhan. Dengan demikian antara satu ilmu dengan ilmu lainnya akan saling mengarah pada Tuhan. Disinilah peran pembelajaran akhlak tasawuf untuk mengarahkan ilmu dan tekhnologi yang berwawasan moral agar dapat diarahkan oleh nilai-nilai dari Tuhan. Dengan adanya bantuan tasawuf ini, maka ilmu pengetahuan satu dan yang lainnya tidak akan bertabrakan, karena ia berada dalam satu jalan dan satu tujuan.

1

. M. Quraisy Shihab, Wawasan Alquran, (Bandung: Mizan, 1996), cet. III, hlm. 376-377.

(5)

3

2. Kepribadian terpecah (Split personality)

Sebab timbulnya split personality karena pola ilmu pengetahuan yang dimiliki individu coraknya kering dari nilai-nilai spiritual dan terkotak-kotak. Karena kehidupan manusia modern dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang coraknya kering nilai-nilai spiritual, maka manusia menjadi pribadi yang terpecah. Kehidupan manusia modern diatur menurut rumus ilmu yang eksak dan kering. Akibatnya, hilang proses kekayaan rohaniyah, karena dibiarkannya perluasan

ilmu-ilmu positif dan ilmu sosial.

Jika proses keilmuan yang berkembang itu tibak berada di bawah kendali agama, maka proses kehancuran pribadi manusia akan terus berjalan. Dengan berlangsungnya proses tersebut, semua kekuatan yang lebih tinggi untuk mempertinggi derajat kehidupan manusia menjadi hilang, sehingga bukan hanya kehidupan kita yang mengalami kemerosotan, tetapi juga kecerdasan dan moral. Disinilah akhlak berfungsi sebagai ihsan kamil yakni kemampuan untuk mengubah seseorang menjadi rasional, seperti adil, jujur, berakhlak sesuai dengan esensinya dan merasa wajib melakukan semua itu walaupun tidak diperintahkan oleh wahyu. Disinilah akhlak tasawuf berperan untuk membentuk sikap kezuhudan yakni pengendalian diri dari pengaruh kehidupan dunia.

3. Penyalahgunaan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi

Sebagai akibat dari terlepasnya ilmu pengetahuan dan teknologi dari ikatan spiritual, maka IPTEK telah disalahgunakan dengan segala implikasi negatifnya. Kemampuan membuat senjata telah diarahkan untuk tujuan penjajahan suatu bangsa atau bangsa lain. Kemampuan di bidang rekayasa genetika diarahkan untuk tujuan jual-beli manusia. Kecanggihan di bidang teknologi komunikasi dan lainnya telah digunakan untuk menggalang kekuatan yang menghancurkan Peperangan mungkin merupakan masalah sosial paling sulitdipecahkan sepanjang sejarah kehidupan manusia. Sehingga memerlukan kerjasama internasional. Lepasnya dari ikat spiritual contohnya penyalahgunaan senjata. Fungsi akhlak yaitu memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa sains harus dilandasi dengan etika dalam dalam akhlak tasawuf bersumber pada al-quran dan hadist.

(6)

4

4. Pendangkalan iman

Sebagai akibat lain dari pola pikiran keilmuan, khususnya ilmu-ilmu yang hanya mengakui fakta-fakta yang bersifat empiris menyebabkan manusia dangkal imannya. Mereka tidak tersentuh oleh informasi yang diberikan oleh wahyu, bahkan informasi yang dibawa oleh wahyu itu menjadi bahan tertawaan dan dianggap sebagai tidak ilmiah dan kampungan. Fungsi Akhlak tasawuf disini adalah menerapkan pembelajaran pendidikan islam dan akhak tasawuf dalam setiap materi pelajaran. Karena 2 hal tersebut saling berkaitan erat saling 2 mendukung dan melengkapi sehingga bersifat fungsional.

5. Pola Hubungan yang Materialistik

Pola hubungan satu dan lainnya ditentukan oleh seberapa jauh antara satu dan lainnya dapat memberikan keuntungan yang bersifat material. Demikian pula penghormatan yang diberikan seseorang atas orang lain banyak diiukur oleh sejauh mana orang tersebut dapat memberikan manfaat secara material. Akibatnya, menempatkan pertimbangan material di atas

pertimbangan akal sehat, hati nurani, kemanusiaan dan imannya.

fungsi akhlak dalam mengentaskan pola hubungan yang materialistik adalah menerapkan konsep zuhud yang pada intinya sikap yang tidak mau diperbudak oleh pengaruh duniawi yang sementara. Jika sikap ini telah mantap maka tak akan ada yng menghalalkan segala cara. Fungsi lain adalah membentuk manusia dari seorang yang al-raghbah yakni cinta di sertai rasa rakus, keinginan yang kuat dan ingin mendapatkan sesuatu walaupun mengorbankan segalanya menjadi seorang yang mahabbah cintai yang tanpa dibarengi dengan harapan pada hal-hal yang bersifat duniawi.

6. Menghalalkan segala cara

Sebagai akibat lebih jauh dari dangkalnya iman dan pola hidup materialistik, maka manusia dengan mudah dapat menggunakan prinsip menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan. Jika hal ini terjadi maka terjadilah kerusakan akhlak dalam segala bidang, baik ekonomi,

politik, sosial, dan lain sebagainya.

2

Nurcholis majdid, Islam Agama Peradaban, (Jakarta: Paramadina, 1995), cet. I, hlm, 109.

(7)

5

3 Suatu gejala lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah apa yang disebut sebagai

white-collar crime, suatu gejalayang timbul pada abad modern ini. Banyak ahli beranggapan, bahwa tipe kejahatan ini merupakan ekses dari proses perkembangan ekonomi yang terlalu cepat. Karena itu pada mulanya gejala ini disebut business crime atau economic criminality.Memang white-collar crime merupakan kejahatan yang dilakukan oleh pengusaha atau para pejabat didalam menjalankan peranan fungsinya. Keadaan keuangannya yang relatif kuat mungkin mereka untuk melakukan perbuatan yang oleh hukum dan masyarakat umum dikualifikasikan sebagai kejahatan.Golongan tersebut menganggap dirinya kebal terhadap hukum dan sarana-sarana pengendaliannya dengan kuat.Maka, akhlak tasawuf dalam konteks ini adalah mengajarkan etika dan moral yang dilakukan manusia senantiasa berada dalam suatu kerangka peraturan dan hukum yang ada dalam quran dan hadist. Sehingga muncullah fitrah untuk melakukan hal-hal yang baik dengan cara yang baik pula. 3

7. Stress dan frustasi

Kehidupan modern yang demikian kompetitif menyebabkan manusia harus menyerahkan seluruh pikiran, tenaga dan kemampuannya.Mereka terus bekerja dan bekerja tanpa mengenal batas dan kepuasan.Apalagi jika usaha dan proyeknya gagal, maka dengan mudah kehilangan pegangan, karena memang tidak lagi memiliki pegangan yang kokoh yang berasal dari Tuhan. Akibatnya jika terkena problem yang tidak dapat dipecahkan, maka akan stres dan frustasi yang jika hal ini terus-menerus berlanjut akan menjadi gila. Kehidupan yang semakin kompetitif sehingga haru mngerahkan pikiran, tenaga, dan kemampuannya. Pembelajaran akhlak sama halnya dengan pusat rehabilitasi bagi yang mengalami gangguan jiwa dengan cara rukyah yang diajarkan sejak zaman Nabi SAW. Agar masyarakat modern dapat mengatasi berbagai macam problematika yang mereka hadapi dan mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit jiwa yang mereka derita, maka terapinya adalah melakukan dzikir kepada Allah SWT.

Amin, Ahmad, 1983, Etika (Ilmu Akhlak), Jakarta: PT. Bulan Bintang, cet.1, hal. 122.

(8)

6

Karena dzikir dapat menumbuhkan ketenangan jiwa serta menyembuhkan berbagai macam penyakit, sebagaimana yang difirmankan Allah SWT dalam surah Al-Ra‟ad (13) ayat 28; “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan berdzikir kepada Allah. Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah, hati menjadi tenang.

Berdasarkan firman Allah SWT. di atas, yang memerintahkan manusia memperbanyak dzikir kepada-Nya, maka sebagian umat Islam, khususnya kaum sufi telah memberikan perhatian yang sangat besar pada masalah dzikir, baik dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa, maupun untuk mengatasi berbagai persoalan hidup.

Sejalan dengan berkembangnya pengamalan dzikir di tengah-tengah masyarakat, telah berkembang pula berbagai bentuk dzikir yang dirumuskan oleh para ahli Tasawuf dan Tarekat.Keragaman praktek dzikir dikalangan masyarakat, tidak menutup kemungkinan terjadinya praktek dzikir yang menyalahi tuntunan Allah SWT.dan Rasul-Nya. Di samping itu, sebagian besar umat Islam memahami, bahwa yang disebut dzikir adalah membaca bacaan-bacaan tertentu sebagaimana yang diajarkan oleh para guru tarekat. Padahal dzikir memiliki spektrum yang lebih luas dari pada sekedar membaca bacaan-bacaan tertentu.

Di sisi lain, sungguhpun sebagian umat Islam yang hidup di zaman modern ini telah melakukan praktek terapi dzikir, tetapi masih banyak di antara mereka yang belum mempraktekkannya karena tidak mengetahui manfaat dzikir. Menurut persepsi mereka, dzikir tidak lebih dari sekedar ritual agama yang hanya bermanfaat di alam akhirat dan sama sekali tidak memiliki dampak positif bagi kehidupan manusia di alam dunia. Mereka tidak mengetahui, bahwa dzikir juga mampu membantu dalam mengatasi berbagai macam problematika mereka di alam dunia.

Pemahaman sebagian umat Islam terhadap praktek dzikir sebagaimana disebutkan di atas, perlu segera diluruskan agar praktek dzikir yang berkembang dalam masyarakat benar-benar sesuai dengan tuntunan Allah SWT.dan Rasul-Nya, serta benar-benar memberikan pengaruh dalam pembinaan kualitas umat Islam, baik bagi kehidupan mereka di dunia maupun di akhirat. Dengan pemahaman yang benar, diharapkan mereka merasakan pentingnya dzikir dalam kehidupan sehari-hari.

(9)

7

8. Kehilangan harga diri dan masa depannya

Terdapat sejumlah orang yang terjerumus atau salah memilih jalan kehidupan.Masa mudanya dihabiskan untuk menuruti hawa nafsunya. Namun pada suatu saat sudah tua renta, fisiknya sudah tidak berdaya. Tenaganya sudah tidak mendukung, dan berbagai kegiatan sudah tidak dapat dilakukan. Fasilitas dan kemewahan hidup sudah tidak berguna lagi, karena fisik dan mentalnya sudak tidak memerlukan lagi. Manusia yang seperti ini merasa kehilangan harga diri dan masa depannya karena salah memilih hidup yang memperturutkan hawa nafsu.

Maka aktualisasi melalui fungsi pembelajaran akhlak adalah melakukan ibadah, zikir, doa untuk melatih manusia agar memiliki ketajaman batin dan kehalusan budi pekerti, sehingga menyebabkan ia akan selalu mempertimbangkan aspek kemanusiaan pada setiap masalah yang dihadapi. Menurut hasil analisa yang berdasarkan kepada kitab suci Al-Qur‟an, menjadi jelas bahwa fakor utama yang menyebabkan timbulnya berbagai macam problematika kehidupan masyarakat modern yang selalu dilanda berbagai macam penyakit psikis seperti rasa tidak puas, resah, dan stress, adalah karena mereka meninggalkan dzikir kepada Allah SWT. Mereka telah berpaling dari dzikir kepada-Nya. Mereka telah diracuni oleh pandangan hidup materialistik dan sekularistik serta terlalu menonjolkan rasionalitas tanpa memperhatikan aspek-aspek spiritual.Seluruh aktivitas hidupnya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan fisik serta kesenangan-kesenangan hawa nafsu. Akibatnya, segala sesuatu selalu diperhitungkan untung ruginya dari sudut materi.Mereka tidak lagi memperdulikan hall dan haram, karena yang terpenting bagi mereka adalah mendapatkan uang sebanyak-banyaknya untuk memperturutkan hawa nafsunya. Akibatnya mereka tidak segan-segan melakukan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang menyebabkan timbulnya krisis moneter, krisis ekonomi, dan krisis politik seperti yang dialami oleh bangsa Indonesia beberapa tahun terakhir ini. Hal ini telah diisyaratkan oleh Allah SWT.melalui fiman-Nya dalam surat Thaha (20) ayat 124:

“Dan barang siapa berpaling dari dzikir (peringatan-Ku), maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta”

(10)

8

2.2 Contoh Peranan Akhlak dalam Mengatasinya

Banyak cara yang diajukan para ahli untuk mengatasi problematika masyarakat modern dan salah satu cara yang hampir disepakati para ahli adalah dengan cara mengembangkan kehidupan yang berakhlak dan bertasawuf. Salah satu tokoh yang begitu sungguh-sungguh memperjuangkan akhlak tasawuf bagi mengatasi masalah tersebut adalah Husein Nashr.Menurutnya, faham sufisme ini mulai mendapat tempat di kalangan masayarakat (termasuk masyarakat barat) karena mereka mulai mencari-cari dimana sufisme yang dapat menjawab sejumlah masalah tersebut.

Dalam hal ini “tariqah” atau “jalan rohani” yang biasa dikenal sebagai tasawuf atau sufisme adalah merupakan dimensi ke dalam dan “kerahasiaan” dalam Islam, sebagaimana syari‟at berakar pada Qur‟an dan Sunnah. Ia menjadi jiwa risalat Islam, seperti hati yang ada pada tubuh, tersembunyi jauh dari pandangan luar. Betapa pun ia tetap merupakan sumber kehidupan yang paling dalam, yang mengatur seluruh organisme keagamaan dalam Islam. Kesulitan mencapai titik pusat ini, karena manusia modern hidup terlalu mengandalkan kekuatan nalar dan bergelimang dengan melimpahnya materi, sehingga „mata hatinya‟-nya telah tertutup. Dalam konteks ini secara psikologis, tasawuf amat berjasa bagi penyembuhan gangguan jiwa sebagaimana yang banyak diderita oleh masyarakat pasca-industri. Hal ini karena yang paling tinggi sajalah yang dapat memahami yang paling rendah: aspek spiritual sajalah

yang mengetahui masalah psikis dan menghalangikan kegelapan-kegelapan jiwa.

Adapun mengenai tasawuf dapat mempengaruhi barat pada tiga tataran: Pertama, ada kemungkingan memperaktekkan tasawuf secara aktif. Kedua, tasawuf mungkin sekali mempengaruhi barat dengan cara menyajikan Islam dalam bentuk yang lebih menarik, sehingga orang dapat menemukan praktek-praktek tasawuf yang benar. Ketiga, dengan memfungsikan tasawuf sebagai alat bantu untuk mengingatkan dan membangunkan orang barat dari tidurnya.

(11)

9

Kedudukan akhlak tasawuf pada kehidupan modern yang sekarang yaitu :

1. Turut serta terlibat dalam berbagai peran dalam menyelamatkan kemanusiaan dari kondisi kebingungan akibat hilangnya nilai-nilai spiritual.

2. Memperkenalkan literatur atau pemahaman tentang aspek esoterik (kebatinan) Islam, baik terhadap masyarakat islam yang mulai melupakannya maupun non islam, khususnya terhadap masyarakat barat.

(12)

10

BAB III

KESIMPULAN

Akhlak tasawuf menganjurkan umat manusia untuk memilih jalan tengah dalam memecahkan suatu permasalahan. Akhlak tasawuf juga hadir sebagai sarana dalam mengentaskan masalah- masalah yang timbul dalam dunia modern. Contoh beberapa masalah tersebut adalah stress, kehilangan harga diri masa depan dan lain-lain. Ini semua akan teratasi dengan baik asalkan manusia mampu dan mau menerapkan akhlak tasawuf dalam kehidupannya. Untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menyingkap tabir yang menghalangi para pemuda dari memahami hakikat ajaran islam yang sebenarnya, melalui pengajaran dan nasehat yang baik dan bijaksana, karena persangkaan tersebut timbul dari ketidakpahaman, atau salah persepsi dalam menilai ajaran islam.

Maka ajaran islam tidaklah mengekang kebebasan manusia, tetapi justru mengatur dan mengarahkan dengan baik kebebasan tersebut, agar tidak berbenturan dengan kebebasan orang lain, jika kebebasan tersebut tidak dibatasi. Karena tidak ada seorang pun yang menghendaki kebebasan mutlak tanpa batas, kecuali dia mesti akan mengorbankan kebebasan orang lain, sehingga terjadilah benturan yang mengakibatkan timbulnya kekacauan dan kerusakan. Oleh sebab itulah, Allah menamakan hukum-hukum dalam agama islam dengan sebutan al-hudud (batasan-batasan), baik yang bersifat larangan.

Untuk mengatasi masalah ini, hendaknya beralih kepada sumber-sumber bacaan lain yang akan menumbuhkan dalam hatinya kecintaan kepada Allah serta menyuburkan keimanan dan amal shaleh dalam dirinya dan hendaknya dia bersabar dalam melakukan semua itu.

(13)

11

Inti dari fungsi mempelajari akhlak tasawuf adalah sebagai berikut: a) Untuk meningkatkan kemajuan rohani.

b) Untuk menuntun kearah kebaikan. c) Untuk menopang kesempurnaan iman.

d) Untuk mempertajam tanggungjawab sesama dalam kehidupan. e) Untuk menjaga martabat kemanusiaan seseorang.

Referensi

Dokumen terkait

Agar dapat memperoleh respon sistem yang lebih baik lagi, maka dapat dicoba dengan perancangan membership functions yang lebih baik lagi agar parameter yang

Usaha Konfeksi dan Sablon sebagai pemasok Factory Outlet, distro dan clothing untuk daerah Jakarta, terutama daerah Dago (Jl.Ir.H.Juanda) di Kota Bandung. Salah

Pada tugas akhir penulis akan membangun sebuah perangkat lunak sistem ERP yang khusus menangani domain fungsi Account Payable, Account Receivable dan Fixed Asset

YOGYAKARTA Kabupaten Bantul 7259764665210093 SD MUHAMMADIYAH BANTUL KOTA Anna Rahmawati Fajri, S.Pd.. YOGYAKARTA Kabupaten Bantul 9353758661210013 SD MUHAMMADIYAH BANTUL KOTA

 Halaman daftar gambar dicetak pada halaman baru dan diberi judul DAFTAR GAMBAR yang diketik dengan huruf kapital dan tidak diakhiri dengan titik.  Halaman ini memuat nomor

Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu mukjizat kerasulannya. Al- Qur‟an merupakan

Buku Panduan ini dibuat sebagai pedoman/acuan dalam pelaksanaan Diklat Pengelolaan Konservasi SDAHE Secara Partisipatif; baik bagi peserta, pengajar/fasilitator/widyaiswara

Objek penelitian yang akan diteliti yaitu tingkat antrian dan waktu tunggu antrian yang terjadi di Food court Summarecon Mal Serpong, Salsa Food city, dan Aeon Mal