• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam Genggaman Tangan-Nya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dalam Genggaman Tangan-Nya"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Seorang anak akan merasa aman dan nyaman saat berada dalam pelukan dan gendongan orang tuanya. Ia berpikir bahwa tak ada orang yang berani mengganggunya karena ia pasti dibela oleh ayah atau ibunya. Demikian halnya dengan kehidupan kita. Hanya ketika kita sadar bahwa hidup kita berada di dalam tangan Tuhan, maka kita merasa aman dan nyaman. Di dalam Dia ada segala sesuatu yang kita butuhkan. Dalam tangan yang telah berlubang paku karena kasih-Nya yang besar itu, hidup kita dijaga dan dilindungi-Nya. Tak ada lagi kekuatiran dan ketakutan. Oleh sebab itu sepanjang bulan ini kita akan terus mengarahkan iman kita kepada Allah yang hidup di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, dan sadar bahwa kita semua berada dalam genggaman tangan-Nya. 

Dalam Genggaman Tangan-Nya

Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut,

Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih, Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP

Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara

dengan berkat-Nya yang melimpah.

Semarang, 1 Maret 2012

Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo

Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati  Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito  Sekretaris : Bibit Gunawan  Bendahara : Bambang Santoso  Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Rony Chandra (RC), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Teng Yoe Hong (YH)  Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda  Pengganti ongkos

email : renungan _sk@yaho o.com webs ite : www .sinarkas ih.net Ruang T anya J awab :

sinarkasihsm ash@gma il.com Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861

(2)

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa dan Bali : 6 bulan Rp 33.000,- 12 bulan Rp 65.000,-Luar Jawa : 6 bulan Rp 36.000,- 12 bulan Rp 71.000,-Pembayaran dapat melalui:

Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH

Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135

Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

 Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos. Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah

bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________ Alamat : _____________________________________________ _____________________________________________ Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP : _____________________________________________

Keselamatan berada di dalam tangan-Nya.

Terima kasih Tuhan atas jamuan keselamatan dari

Engkau. D O A K A N r e n u n g k a

Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" Matius 14:31

Tangan-Nya Menyelamatkan

Matius 14:24-33

Simon Petrus membuktikan kuasa Yesus. Dia mampu berjalan di atas air. Namun dia merasa takut. Dia pun mulai tenggelam. Di saat yang kritis, dia berseru, “Tuhan, tolonglah aku!” Yesus segera mengulurkan tangan-Nya. Memegang tangan Petrus. Petrus selamat.

Dalam kehidupan sehari-hari kita terkadang menghadapi badai dan ombak. Bukankah hidup ini bagaikan bahtera yang mengarungi samudera kehidupan yang luas. Terkadang bahtera berlayar tanpa topan dan ombak. Perjalanan hidup lancar-lancar saja. Betapa senang dan sukacitanya hati. Mungkin kita menyanyi-nyanyi penuh gembira dan tawa. Namun saat badai melanda, saat ombak setinggi gunung menerpa, betapa kecutnya hati kita. Pikiran panik. Nyawa terancam. Kematian di pelupuk mata. Tak tahu apa yang harus kita perbuat. Di saat kritis tersebut, kita hanya mampu berseru, “Tuhan, tolonglah aku!” Tuhan adalah Tuhan yang Mahabaik. Tuhan segera mengulurkan tangan-Nya. Tuhan menolong dan menyelamatkan kita dari bahaya maut.

Selain tangan Yesus menyelamatkan kita saat menghadapi badai kehidupan, tangan-Nya juga menyelamatkan kita dari hukuman kekal. Akibat dosa adalah maut. Manusia terancam oleh maut. Maut berarti hukuman abadi yang dijatuhkan Tuhan atas manusia dan Iblis. Tuhan sangat mengasihi manusia. Karena Tuhan menciptakan manusia serupa gambar-Nya. Tuhan tidak ingin manusia binasa. Itu sebabnya Yesus tersalib. Tangan-Nya yang berlubang paku menyelamatkan manusia dari maut. Oleh tangan-Nya, kita telah dipindahkan dari maut ke dalam hidup (Yohanes 5:24).(IE)

Ulangan 32-34

Bacaan Alkitab Setahun

(3)

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa dan Bali : 6 bulan Rp 33.000,- 12 bulan Rp 65.000,-Luar Jawa : 6 bulan Rp 36.000,- 12 bulan Rp 71.000,-Pembayaran dapat melalui:

Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH

Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135

Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

 Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos. Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah

bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________ Alamat : _____________________________________________ _____________________________________________ Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP : _____________________________________________

Keselamatan berada di dalam tangan-Nya.

Terima kasih Tuhan atas jamuan keselamatan dari

Engkau. D O A K A N r e n u n g k a

Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" Matius 14:31

Tangan-Nya Menyelamatkan

Matius 14:24-33

Simon Petrus membuktikan kuasa Yesus. Dia mampu berjalan di atas air. Namun dia merasa takut. Dia pun mulai tenggelam. Di saat yang kritis, dia berseru, “Tuhan, tolonglah aku!” Yesus segera mengulurkan tangan-Nya. Memegang tangan Petrus. Petrus selamat.

Dalam kehidupan sehari-hari kita terkadang menghadapi badai dan ombak. Bukankah hidup ini bagaikan bahtera yang mengarungi samudera kehidupan yang luas. Terkadang bahtera berlayar tanpa topan dan ombak. Perjalanan hidup lancar-lancar saja. Betapa senang dan sukacitanya hati. Mungkin kita menyanyi-nyanyi penuh gembira dan tawa. Namun saat badai melanda, saat ombak setinggi gunung menerpa, betapa kecutnya hati kita. Pikiran panik. Nyawa terancam. Kematian di pelupuk mata. Tak tahu apa yang harus kita perbuat. Di saat kritis tersebut, kita hanya mampu berseru, “Tuhan, tolonglah aku!” Tuhan adalah Tuhan yang Mahabaik. Tuhan segera mengulurkan tangan-Nya. Tuhan menolong dan menyelamatkan kita dari bahaya maut.

Selain tangan Yesus menyelamatkan kita saat menghadapi badai kehidupan, tangan-Nya juga menyelamatkan kita dari hukuman kekal. Akibat dosa adalah maut. Manusia terancam oleh maut. Maut berarti hukuman abadi yang dijatuhkan Tuhan atas manusia dan Iblis. Tuhan sangat mengasihi manusia. Karena Tuhan menciptakan manusia serupa gambar-Nya. Tuhan tidak ingin manusia binasa. Itu sebabnya Yesus tersalib. Tangan-Nya yang berlubang paku menyelamatkan manusia dari maut. Oleh tangan-Nya, kita telah dipindahkan dari maut ke dalam hidup (Yohanes 5:24).(IE)

Ulangan 32-34

Bacaan Alkitab Setahun

(4)

“Ada uang ada barang” itulah ungkapan yang biasa terlontar untuk mengatakan bahwa harga menentukan kualitas barang yang akan dibeli. Semakin bermutu dan berkualitas, maka semakin tinggi pula harga sebuah barang. Kecuali jika saudara tertipu saat melakukan transaksi jual beli. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam melakukan transaksi.

Ketika manusia jatuh ke dalam dosa dan terancam vonis hukuman kekal, manusia telah kehilangan pengharapan untuk memperoleh pembebasan dirinya dari vonis hukuman tersebut, karena memang sudah tidak ada lagi cara yang bisa dipakai untuk menyelamatkan dirinya sekalipun dengan perak atau emas. Namun demikian pengharapan itu muncul kembali ketika Allah berkenan hadir menjadi manusia bahkan menjadi seorang hamba yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ia rela menjadi korban atas dosa manusia dengan menanggung vonis hukuman mati di atas kayu salib.

Rasul Petrus menulis mengenai bukti-bukti betapa berharganya manusia di hadapan Allah. Pertama, dengan darah yang mahal yaitu darah Tuhan Yesus Kristus, manusia ditebus. Kedua, diangkat menjadi anak-anak Allah. Ini merupakan hak yang sangat istimewa bagi orang percaya, karena Allah akan bertanggung jawab penuh dan memelihara dengan sempurna. Ketiga, dikuduskan yaitu dipisahkan dari hal-hal yang buruk dan jahat, sehingga kehidupan manusia yang berharga tidak ternodai lagi oleh dosa yang selalu ditawarkan oleh Iblis.

Oleh sebab itu tetaplah hidup kudus dan taat dalam pemeliharaan Tuhan yang sempurna sehingga kita bisa tetap menjadi umat yang berharga di mata Allah dan siap dipakai untuk kemuliaan-Nya.

(ADL)

Setiap orang yang diciptakan Allah berharga

di mata-Nya.

Allah berotoritas penuh atas semua ciptaan-Nya. Supaya semua orang

mampu menghargai sesamanya dengan tulus

dan benar.

kuasa Tuhan bekerja atas hamba-hamba-Nya sehingga

memperoleh kemenangan melawan kuasa-kuasa di

udara dan di dunia ini. Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Yosua 10:13

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. Yesaya 43:4

Nyata Otoritas-Nya

Berharga Di Mata Allah

Yosua 10:5-14 1 Petrus 1:13-19

Sebuah pertempuran tidak berimbang harus dihadapi Yosua bersama orang Israel. Lima raja orang Amori bersama tentara masing-masing bergabung hendak mengepung dan berperang melawan orang Gibeon yang meminta perlindungan Yosua. Sebagai seorang pemimpin, Yosua adalah seorang pemberani. Ia tidak takut menghadapi musuh. Segera ia kerahkan tentaranya yang gagah perkasa. Lagipula Tuhan berpihak kepadanya. Firman-Nya yang mengatakan, “Jangan takut” sungguh memberikan kekuatan dan Tuhan berjanji akan menyerahkan mereka ke dalam tangan Yosua (ayat 8).

Peperangan berakhir dengan kemenangan atas orang Israel karena Tuhan yang berperang bagi mereka (ayat 11). Yang menarik adalah pada saat Yosua memerintahkan matahari dan bulan untuk berhenti bergerak. Maka matahari dan bulan pun berhenti bergerak sampai usainya peperangan itu (ayat 13). Inilah satu kejadian alam yang belum pernah ada dan tidak ada lagi seperti itu atas ucapan seorang manusia (ayat 14).

Peristiwa matahari dan bulan berhenti bukan sekedar fenomena alam, tetapi Allah yang memerintah kedua benda langit itu untuk berhenti bergerak melalui ucapan bibir Yosua yang dikendalikan oleh Allah sendiri. Jika Allah tidak menghendaki peristiwa itu terjadi maka ucapan Yosua tidak akan berlaku. Begitu juga matahari dan bulan tidak akan tunduk kepadanya. Jadi di dalam peristiwa tersebut nyatalah bahwa Allah yang berotoritas atas seluruh ciptaan-Nya.

Tuhan kita adalah Allah yang berkuasa. Ia memiliki otoritas penuh. Tetapi Dia juga memberi kuasa kepada hamba-hamba-Nya. Marilah kita tunduk pada kuasa-Nya. Dia akan bekerja atas kita dan berperang bagi kita sehingga kita mengalami kemenangan. (LL)

Yosua 5-7

Yosua 1-4 Bacaan Alkitab Setahun

Bacaan Alkitab Setahun jumat, 2 maret 2012 sabtu, 3 maret 2012

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

(5)

“Ada uang ada barang” itulah ungkapan yang biasa terlontar untuk mengatakan bahwa harga menentukan kualitas barang yang akan dibeli. Semakin bermutu dan berkualitas, maka semakin tinggi pula harga sebuah barang. Kecuali jika saudara tertipu saat melakukan transaksi jual beli. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam melakukan transaksi.

Ketika manusia jatuh ke dalam dosa dan terancam vonis hukuman kekal, manusia telah kehilangan pengharapan untuk memperoleh pembebasan dirinya dari vonis hukuman tersebut, karena memang sudah tidak ada lagi cara yang bisa dipakai untuk menyelamatkan dirinya sekalipun dengan perak atau emas. Namun demikian pengharapan itu muncul kembali ketika Allah berkenan hadir menjadi manusia bahkan menjadi seorang hamba yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ia rela menjadi korban atas dosa manusia dengan menanggung vonis hukuman mati di atas kayu salib.

Rasul Petrus menulis mengenai bukti-bukti betapa berharganya manusia di hadapan Allah. Pertama, dengan darah yang mahal yaitu darah Tuhan Yesus Kristus, manusia ditebus. Kedua, diangkat menjadi anak-anak Allah. Ini merupakan hak yang sangat istimewa bagi orang percaya, karena Allah akan bertanggung jawab penuh dan memelihara dengan sempurna. Ketiga, dikuduskan yaitu dipisahkan dari hal-hal yang buruk dan jahat, sehingga kehidupan manusia yang berharga tidak ternodai lagi oleh dosa yang selalu ditawarkan oleh Iblis.

Oleh sebab itu tetaplah hidup kudus dan taat dalam pemeliharaan Tuhan yang sempurna sehingga kita bisa tetap menjadi umat yang berharga di mata Allah dan siap dipakai untuk kemuliaan-Nya.

(ADL)

Setiap orang yang diciptakan Allah berharga

di mata-Nya.

Allah berotoritas penuh atas semua ciptaan-Nya. Supaya semua orang

mampu menghargai sesamanya dengan tulus

dan benar.

kuasa Tuhan bekerja atas hamba-hamba-Nya sehingga

memperoleh kemenangan melawan kuasa-kuasa di

udara dan di dunia ini. Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Yosua 10:13

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. Yesaya 43:4

Nyata Otoritas-Nya

Berharga Di Mata Allah

Yosua 10:5-14 1 Petrus 1:13-19

Sebuah pertempuran tidak berimbang harus dihadapi Yosua bersama orang Israel. Lima raja orang Amori bersama tentara masing-masing bergabung hendak mengepung dan berperang melawan orang Gibeon yang meminta perlindungan Yosua. Sebagai seorang pemimpin, Yosua adalah seorang pemberani. Ia tidak takut menghadapi musuh. Segera ia kerahkan tentaranya yang gagah perkasa. Lagipula Tuhan berpihak kepadanya. Firman-Nya yang mengatakan, “Jangan takut” sungguh memberikan kekuatan dan Tuhan berjanji akan menyerahkan mereka ke dalam tangan Yosua (ayat 8).

Peperangan berakhir dengan kemenangan atas orang Israel karena Tuhan yang berperang bagi mereka (ayat 11). Yang menarik adalah pada saat Yosua memerintahkan matahari dan bulan untuk berhenti bergerak. Maka matahari dan bulan pun berhenti bergerak sampai usainya peperangan itu (ayat 13). Inilah satu kejadian alam yang belum pernah ada dan tidak ada lagi seperti itu atas ucapan seorang manusia (ayat 14).

Peristiwa matahari dan bulan berhenti bukan sekedar fenomena alam, tetapi Allah yang memerintah kedua benda langit itu untuk berhenti bergerak melalui ucapan bibir Yosua yang dikendalikan oleh Allah sendiri. Jika Allah tidak menghendaki peristiwa itu terjadi maka ucapan Yosua tidak akan berlaku. Begitu juga matahari dan bulan tidak akan tunduk kepadanya. Jadi di dalam peristiwa tersebut nyatalah bahwa Allah yang berotoritas atas seluruh ciptaan-Nya.

Tuhan kita adalah Allah yang berkuasa. Ia memiliki otoritas penuh. Tetapi Dia juga memberi kuasa kepada hamba-hamba-Nya. Marilah kita tunduk pada kuasa-Nya. Dia akan bekerja atas kita dan berperang bagi kita sehingga kita mengalami kemenangan. (LL)

Yosua 5-7

Yosua 1-4 Bacaan Alkitab Setahun

Bacaan Alkitab Setahun jumat, 2 maret 2012 sabtu, 3 maret 2012

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

(6)

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

Daud terlalu muda untuk menghadapi Goliat. Setiap orang yang melihat fisik Daud lalu memandingkan dengan Goliat, pasti mengatakan bahwa Daud bukan tandingan Goliat. Ibarat dunia tinju, Goliat adalah kelas berat, sedangkan Daud pemula dengan berat badan yang tidak ada separuh dari Goliat. Tangan Daud tak sanggup mengangkat perisai yang besar dan pedang yang berat. Sementara bagi Goliat, menggunakan perisai dan pedang besar adalah perkara mudah.

Walau semua orang saat itu berkata, bahwa Daud pasti mati konyol di tangan Goliat, namun kenyataan membuktikan sebaliknya. Pertempuran itu dimenangkan oleh Daud secara mutlak! Mengapa Daud menang seperti yang diyakininya? Karena dia tahu bahwa pertempuran yang harus dihadapi bukan miliknya. Tuhan yang memiliki pertempuran itu sendiri. Goliat bukan semata-mata berhadapan dengan seorang anak muda yang ingusan, tetapi dengan tangan Tuhan yang berkuasa.

Tidak ada orang yang bisa bertahan menghadapi tangan Tuhan yang teracung. Bukan Daud, tetapi Goliat yang gegabah ketika menertawakan dan menghina Daud yang akan bertempur dengan dirinya. Sebaliknya Daud percaya penuh, hari itu juga Goliat akan dikalahkan dan dipenggal kepalanya. Iman yang besar tidak diukur dari tubuh yang besar! Daud yang tubuhnya kecil dan masih muda disepelekan banyak orang termasuk Goliat, memiliki iman yang hebat.

Goliat adalah gambaran tantangan yang begitu besar menurut ukuran kita! Apakah Saudara sedang menghadapi “Goliat” dalam hidupmu? Jangan takut, karena Tuhan membela orang percaya. Hadapi semua raksasa kesukaran dalam hidupmu dan percaya, bahwa pertempuran yang engkau hadapi ada di dalam tangan Tuhan. (LB)

Jangan anggap remeh kuasa Tuhan dalam hidup

orang percaya.

Para guru yang berjuang untuk mendidik generasi

muda Indonesia. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan

kamu ke dalam tangan kami. 1 Samuel 17:47b

Tangan Yang Berkuasa

1 Samuel 17:40–51

senin, 5 maret 2012

minggu, 4 maret 2012 Yosua 11-13

Yosua 8-10 Bacaan Alkitab Setahun

Bacaan Alkitab Setahun

Hanya dalam tangan Tuhan, didikan dan belaian

kita dapatkan.

Agar setiap anak Tuhan memiliki penyerahan hidup

total kepada Tuhan. … kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan. Yesaya 66:12

Tangan Yang Membelai

Yesaya 66:5-14

Salah satu bahasa kasih yang dimiliki anak-anak adalah bahasa sentuhan (touching). Kontak fisik antara orang tua dengan anak menimbulkan rasa aman dan nyaman. Sentuhan dan belaian menyampaikan ribuan kata, jauh lebih banyak dari kata-kata yang diucapkan. Oleh sebab itu banyak nasihat orang tua didengar oleh anak bukan karena hardikan atau teguran keras melainkan karena belaian.

Allah menyatakan kepada umat-Nya bahwa memang ada kalanya sebagai seorang Bapa Ia mendisiplin anak-anak-Nya karena mereka lebih menyukai apa yang Ia tidak kehendaki (ayat 4). Tetapi itu hanya sesaat. Sesudah hukuman datang penghiburan, sesudah disiplin datang kasih! Itulah sebabnya Ia – kini bagaikan seorang ibu – memulihkan umat-Nya. Tangan-Nya yang penuh kasih mengendong dan membelai mereka kembali (ayat 12). Sebagai Bapa mendisiplin, sebagai Ibu menghibur dan menguatkan. Allah mau menyatakan kepada kita bahwa ini adalah kerjasama yang baik antara seorang ayah dan seorang ibu dalam mendidik anak-anak mereka. Ketika Bapa mendisiplin, Ibu tidak membela anak yang salah, melainkan memberikan belaian sesudah disiplin diberikan. Jika keduanya digabungkan mendatangkan kegirangan dan pertumbuhan yang sehat (ayat 14).

Oleh sebab itu tangan Tuhan berfungsi mendidik sekaligus membelai kita, agar kita bertumbuh menjadi anak Tuhan yang menyenangkan hati-Nya. Terimalah didikan-Nya yang mendewasakan iman kita, terimalah pula belaian-Nya yang menyejukkan hati kita. (PF)

(7)

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

Daud terlalu muda untuk menghadapi Goliat. Setiap orang yang melihat fisik Daud lalu memandingkan dengan Goliat, pasti mengatakan bahwa Daud bukan tandingan Goliat. Ibarat dunia tinju, Goliat adalah kelas berat, sedangkan Daud pemula dengan berat badan yang tidak ada separuh dari Goliat. Tangan Daud tak sanggup mengangkat perisai yang besar dan pedang yang berat. Sementara bagi Goliat, menggunakan perisai dan pedang besar adalah perkara mudah.

Walau semua orang saat itu berkata, bahwa Daud pasti mati konyol di tangan Goliat, namun kenyataan membuktikan sebaliknya. Pertempuran itu dimenangkan oleh Daud secara mutlak! Mengapa Daud menang seperti yang diyakininya? Karena dia tahu bahwa pertempuran yang harus dihadapi bukan miliknya. Tuhan yang memiliki pertempuran itu sendiri. Goliat bukan semata-mata berhadapan dengan seorang anak muda yang ingusan, tetapi dengan tangan Tuhan yang berkuasa.

Tidak ada orang yang bisa bertahan menghadapi tangan Tuhan yang teracung. Bukan Daud, tetapi Goliat yang gegabah ketika menertawakan dan menghina Daud yang akan bertempur dengan dirinya. Sebaliknya Daud percaya penuh, hari itu juga Goliat akan dikalahkan dan dipenggal kepalanya. Iman yang besar tidak diukur dari tubuh yang besar! Daud yang tubuhnya kecil dan masih muda disepelekan banyak orang termasuk Goliat, memiliki iman yang hebat.

Goliat adalah gambaran tantangan yang begitu besar menurut ukuran kita! Apakah Saudara sedang menghadapi “Goliat” dalam hidupmu? Jangan takut, karena Tuhan membela orang percaya. Hadapi semua raksasa kesukaran dalam hidupmu dan percaya, bahwa pertempuran yang engkau hadapi ada di dalam tangan Tuhan. (LB)

Jangan anggap remeh kuasa Tuhan dalam hidup

orang percaya.

Para guru yang berjuang untuk mendidik generasi

muda Indonesia. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan

kamu ke dalam tangan kami. 1 Samuel 17:47b

Tangan Yang Berkuasa

1 Samuel 17:40–51

senin, 5 maret 2012

minggu, 4 maret 2012 Yosua 11-13

Yosua 8-10 Bacaan Alkitab Setahun

Bacaan Alkitab Setahun

Hanya dalam tangan Tuhan, didikan dan belaian

kita dapatkan.

Agar setiap anak Tuhan memiliki penyerahan hidup

total kepada Tuhan. … kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan. Yesaya 66:12

Tangan Yang Membelai

Yesaya 66:5-14

Salah satu bahasa kasih yang dimiliki anak-anak adalah bahasa sentuhan (touching). Kontak fisik antara orang tua dengan anak menimbulkan rasa aman dan nyaman. Sentuhan dan belaian menyampaikan ribuan kata, jauh lebih banyak dari kata-kata yang diucapkan. Oleh sebab itu banyak nasihat orang tua didengar oleh anak bukan karena hardikan atau teguran keras melainkan karena belaian.

Allah menyatakan kepada umat-Nya bahwa memang ada kalanya sebagai seorang Bapa Ia mendisiplin anak-anak-Nya karena mereka lebih menyukai apa yang Ia tidak kehendaki (ayat 4). Tetapi itu hanya sesaat. Sesudah hukuman datang penghiburan, sesudah disiplin datang kasih! Itulah sebabnya Ia – kini bagaikan seorang ibu – memulihkan umat-Nya. Tangan-Nya yang penuh kasih mengendong dan membelai mereka kembali (ayat 12). Sebagai Bapa mendisiplin, sebagai Ibu menghibur dan menguatkan. Allah mau menyatakan kepada kita bahwa ini adalah kerjasama yang baik antara seorang ayah dan seorang ibu dalam mendidik anak-anak mereka. Ketika Bapa mendisiplin, Ibu tidak membela anak yang salah, melainkan memberikan belaian sesudah disiplin diberikan. Jika keduanya digabungkan mendatangkan kegirangan dan pertumbuhan yang sehat (ayat 14).

Oleh sebab itu tangan Tuhan berfungsi mendidik sekaligus membelai kita, agar kita bertumbuh menjadi anak Tuhan yang menyenangkan hati-Nya. Terimalah didikan-Nya yang mendewasakan iman kita, terimalah pula belaian-Nya yang menyejukkan hati kita. (PF)

(8)

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

Di sebuah gereja yang kecil, latihan paduan suara gereja diadakan sekali dalam satu minggu. Sebagai seorang isteri hamba Tuhan yang tinggal di pastori gereja, ia rindu menyediakan teh manis setelah mereka latihan. Tiba di suatu masa persediaan gula tidak cukup. Si ibu ini berdoa kepada Tuhan,”Tuhan, aku ingin memberi mereka minum teh. Jika Engkau menghendaki mereka terus latihan di sini, tolonglah sediakan gula yang cukup.”

Doa yang nampaknya sederhana ini ternyata didengar oleh Tuhan. Tak lama kemudian dalam minggu-minggu itu datanglah pertolongan Tuhan. Ada seorang bapak mengetuk pintu gereja dan membawa sebuah karung yang besar. Apakah isinya? Ternyata karung itu berisi gula pasir. Setelah ditanya oleh si ibu tadi, bapak tersebut menjawab, “Entah kenapa saya ingin memberikan gula ini ke tempat ibu walaupun saya tidak mengenal ibu.” Sungguh ajaib kejadian ini! Kerinduan ibu tadi sederhana yakni memberkati jemaatnya walau hanya dengan teh manis saja. Tuhan memberkati ibu tadi dengan tersedianya gula sampai berbulan-bulan.

Mungkin Saudara tidak memiliki pengalaman seperti ibu tadi. Namun pandanglah di sekeliling Saudara, berdoalah pada Tuhan agar diberi kepekaan untuk menjadi saluran berkat bagi mereka yang membutuhkan. Akhir-akhir ini banyak orang yang kekurangan dan tidak punya siapa-siapa lagi untuk diajak bicara. Maukah Saudara membuka hati untuk menjadi teman bagi mereka, atau menyediakan telinga untuk mendengar, atau menuntun mereka ke jalan yang benar? Kalau tangan Tuhan sudah memberkati Saudara, kini saatnya Saudara dipakai oleh Tuhan untuk menjadi saluran berkat bagi banyak orang! (AS)

Berbuatlah baik selama masih ada kesempatan.

Jamahan-Nya menyembuhkan orang

percaya. Agar setiap anak Tuhan

memiliki hati Yesus yang mau memberkati orang

lain.

Kiranya Engkau menjamah mereka yang sakit. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang

tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Markus 1:31 Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu!

Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Galatia 6:2

Jamahan Tangan-Nya

Tangan Yang Memberkati

Markus 1:29 – 34 Galatia 6:1-10

Suatu kali ibu mertua Simon, murid Yesus jatuh sakit. Terkena demam. Kondisinya lemah. Hanya tergolek di pembaringan. Keluarganya amat menguatirkan kondisinya. Mereka memberitahukan kepada Yesus. Yesus segera ke rumahnya. Melihat kondisi ibu mertua Simon, Yesus mengulurkan tangan-Nya. Tangan ibu mertua Simon dipegangnya. Sungguh ajaib. Demamnya lenyap. Ibu tersebut sembuh. Langsung ibu mertua Simon melayani tamu-tamunya. Jamahan tangan-Nya luar biasa.

Peristiwa kuasa-Nya tercatat lebih lanjut. Kemana saja Yesus pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, ke kampung-kampung, Yesus menjumpai begitu banyak orang yang sakit. Mereka mengharapkan kesembuhan. Namun mereka sadar, tangan Yesus tidak dapat menjamah mereka masing-masing. Jumlah mereka cukup banyak. Lalu bagaimana? Kalau mereka tidak memperoleh jamahan tangan-Nya, mereka tidak mengalami kesembuhan. Dengan penuh iman, mereka pun menjamah jubah Yesus. Sungguh ajaib. Mereka sembuh. Yah, mereka mengulurkan tangan mereka dan menjamah jubah Yesus, mereka sembuh. Bukan Yesus yang mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mereka (Markus 6:5b).

Kedua catatan peristiwa tersebut di atas membuktikan kuasa yang super ajaib yang mengalir dari diri Yesus. Khususnya mereka yang sakit, mereka disembuhkan-Nya. Orang-orang yang sakit datang kepada Yesus dengan penuh percaya. Sekalipun Yesus tidak menjamah mereka, merekalah yang berinisiatif menjamah-Nya. Kuasa-Nya bekerja. Luar biasa. Sebab itu, alamilah kuasa-Nya.(IE)

rabu, 7 maret 2012

selasa, 6 maret 2012 Yosua 17-19

Yosua 14-16 Bacaan Alkitab Setahun

(9)

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

Di sebuah gereja yang kecil, latihan paduan suara gereja diadakan sekali dalam satu minggu. Sebagai seorang isteri hamba Tuhan yang tinggal di pastori gereja, ia rindu menyediakan teh manis setelah mereka latihan. Tiba di suatu masa persediaan gula tidak cukup. Si ibu ini berdoa kepada Tuhan,”Tuhan, aku ingin memberi mereka minum teh. Jika Engkau menghendaki mereka terus latihan di sini, tolonglah sediakan gula yang cukup.”

Doa yang nampaknya sederhana ini ternyata didengar oleh Tuhan. Tak lama kemudian dalam minggu-minggu itu datanglah pertolongan Tuhan. Ada seorang bapak mengetuk pintu gereja dan membawa sebuah karung yang besar. Apakah isinya? Ternyata karung itu berisi gula pasir. Setelah ditanya oleh si ibu tadi, bapak tersebut menjawab, “Entah kenapa saya ingin memberikan gula ini ke tempat ibu walaupun saya tidak mengenal ibu.” Sungguh ajaib kejadian ini! Kerinduan ibu tadi sederhana yakni memberkati jemaatnya walau hanya dengan teh manis saja. Tuhan memberkati ibu tadi dengan tersedianya gula sampai berbulan-bulan.

Mungkin Saudara tidak memiliki pengalaman seperti ibu tadi. Namun pandanglah di sekeliling Saudara, berdoalah pada Tuhan agar diberi kepekaan untuk menjadi saluran berkat bagi mereka yang membutuhkan. Akhir-akhir ini banyak orang yang kekurangan dan tidak punya siapa-siapa lagi untuk diajak bicara. Maukah Saudara membuka hati untuk menjadi teman bagi mereka, atau menyediakan telinga untuk mendengar, atau menuntun mereka ke jalan yang benar? Kalau tangan Tuhan sudah memberkati Saudara, kini saatnya Saudara dipakai oleh Tuhan untuk menjadi saluran berkat bagi banyak orang! (AS)

Berbuatlah baik selama masih ada kesempatan.

Jamahan-Nya menyembuhkan orang

percaya. Agar setiap anak Tuhan

memiliki hati Yesus yang mau memberkati orang

lain.

Kiranya Engkau menjamah mereka yang sakit. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang

tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Markus 1:31 Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu!

Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Galatia 6:2

Jamahan Tangan-Nya

Tangan Yang Memberkati

Markus 1:29 – 34 Galatia 6:1-10

Suatu kali ibu mertua Simon, murid Yesus jatuh sakit. Terkena demam. Kondisinya lemah. Hanya tergolek di pembaringan. Keluarganya amat menguatirkan kondisinya. Mereka memberitahukan kepada Yesus. Yesus segera ke rumahnya. Melihat kondisi ibu mertua Simon, Yesus mengulurkan tangan-Nya. Tangan ibu mertua Simon dipegangnya. Sungguh ajaib. Demamnya lenyap. Ibu tersebut sembuh. Langsung ibu mertua Simon melayani tamu-tamunya. Jamahan tangan-Nya luar biasa.

Peristiwa kuasa-Nya tercatat lebih lanjut. Kemana saja Yesus pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, ke kampung-kampung, Yesus menjumpai begitu banyak orang yang sakit. Mereka mengharapkan kesembuhan. Namun mereka sadar, tangan Yesus tidak dapat menjamah mereka masing-masing. Jumlah mereka cukup banyak. Lalu bagaimana? Kalau mereka tidak memperoleh jamahan tangan-Nya, mereka tidak mengalami kesembuhan. Dengan penuh iman, mereka pun menjamah jubah Yesus. Sungguh ajaib. Mereka sembuh. Yah, mereka mengulurkan tangan mereka dan menjamah jubah Yesus, mereka sembuh. Bukan Yesus yang mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mereka (Markus 6:5b).

Kedua catatan peristiwa tersebut di atas membuktikan kuasa yang super ajaib yang mengalir dari diri Yesus. Khususnya mereka yang sakit, mereka disembuhkan-Nya. Orang-orang yang sakit datang kepada Yesus dengan penuh percaya. Sekalipun Yesus tidak menjamah mereka, merekalah yang berinisiatif menjamah-Nya. Kuasa-Nya bekerja. Luar biasa. Sebab itu, alamilah kuasa-Nya.(IE)

rabu, 7 maret 2012

selasa, 6 maret 2012 Yosua 17-19

Yosua 14-16 Bacaan Alkitab Setahun

(10)

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

Pernah suatu kali saya difitnah menjadi penadah dari Laptop yang saya beli dari seseorang. Saya tidak tahu-menahu kalau ternyata Laptop tersebut barang curian. Saya berusaha mencari orang itu sampai ke desanya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun orang tersebut justru melaporkan saya kepada polisi dengan tuduhan saya mencuri hewan ternak di daerahnya karena kebetulan waktu itu sedang marak-maraknya pencurian hewan ternak. Ketika itu saya hanya bisa berdoa agar Tuhan turut campur tangan dalam masalah ini. Puji Tuhan, orang yang melaporkan saya, justru yang akhirnya berurusan dengan polisi. Ketika pulang, polisi berjajar-jajar melambaikan tangan pada saya. Sungguh saya merasakan bahwa tangan Tuhan memberi kemenangan ketika saya hanya berharap kepada-Nya.

Ketika bangsa Amalek menyerang bangsa Israel di daerah Rafidim, Musa mendapat hikmat Tuhan. Musa harus berdiri di puncak bukit dengan memegang tongkat Allah di tangannya. Saat pertempuran, jika Musa mengangkat tangannya, maka bangsa Israel lebih kuat dari bangsa Amalek. Ketika tangan Musa telah penat maka Harun dan Hur yang saat itu besertanya ikut menolong menopang kedua tangan Musa sehingga sampai matahari terbenam tangannya tidak bergerak. Pada akhirnya, bangsa Israel dapat memenangkan pertempuran itu. Bangsa Israel bisa menang bukan karena tangan Musa, Harun maupun Hur, namun karena tangan Tuhan yang menyertai mereka.

Ketika menghadapi persoalan apa pun, jangan pernah memakai kekuatan kita sendiri atau mengandalkan pertolongan orang lain yang terbatas adanya. Mari hadapkan masalah kita kepada Tuhan, maka tangan-Nya yang penuh kuasa itu akan menolong kita dengan cara-tangan-Nya yang ajaib.(LP)

Jika tangan Tuhan selalu menopang, kita akan lebih

dari pemenang

Setiap orang percaya memperoleh kemenangan! Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah TUHAN, Allah kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan kita. 2 Tawarikh 32:8

Tangan Yang

Memberi Kemenangan

Keluaran 17 : 8-16

jumat, 9 maret 2012

kamis, 8 maret 2012 Yosua 23-24

Yosua 20-22 Bacaan Alkitab Setahun

Bacaan Alkitab Setahun

Kasih dan disiplin merupakan mata rantai yang membimbing kita selalu dekat dengan kasih karunia

Allah

Tuhan, ku buka hati dan jiwaku terhadap peringatan-peringatan-Mu. Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan,

dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya. Ibrani 12:5

Tangan Yang Mendisiplin

Ibrani 12:5-17

Dalam buku “Berani Mendisiplin”, James Dobson berkata, “Orang tua yang mengasihi anaknya akan menyediakan hukuman dalam rangka mendisiplin mereka ketika berjalan dalam kesalahan.” Betapa sering anak-anak melakukan perbuatan yang dianggapnya betul tetapi sebenarnya salah dan dapat menghancurkan masa depan. Perlu ada disiplin, artinya ganjaran/hukuman agar mengembalikan mereka di jalan yang benar. Jadi mendisiplin anak merupakan tindakan mendidik demi sebuah perubahan yang lebih baik. Mendisiplin merupakan bentuk kasih yang sehat untuk anak. Tetapi orang tua yang tidak mengasihi anaknya membiarkan mereka dalam kesalahan; tanpa teguran, hajaran, atau pendisiplinan.

Karena mengasihi anaknya para orang tua tidak rela bila mereka menuju kehancuran oleh kesalahannya, maka tak henti mereka memperingatkan anaknya dan memberi ganjaran atas kesalahan yang dilakukan. Demikian pula kasih Tuhan kepada kita dilukiskan seperti kasih bapa kepada anaknya. Allah rindu agar kita memperolah berkat dengan tidak menjauhkan diri dari kasih karunia Allah dan tetap hidup kudus dalam hadirat Tuhan. Kita begitu dikasihi dan dihargai, maka Tuhan tidak berpangku tangan terhadap pelanggaran kita.

Ada banyak cara Tuhan mendisiplin kita, kadang melalui hal-hal yang tidak enak berulang kali diizinkan Tuhan menimpa kita. Penderitaan demi penderitaan silih berganti menghampiri hingga membawa kita sadar akan dosa dan kesalahan yang kita perbuat agar kita bertobat. Tak ada maksud jahat saat Tuhan menghajar kita karena di balik tangan-Nya yang mendisiplin, tersedia berkat yang besar bagi kita.(SM)

(11)

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

Pernah suatu kali saya difitnah menjadi penadah dari Laptop yang saya beli dari seseorang. Saya tidak tahu-menahu kalau ternyata Laptop tersebut barang curian. Saya berusaha mencari orang itu sampai ke desanya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun orang tersebut justru melaporkan saya kepada polisi dengan tuduhan saya mencuri hewan ternak di daerahnya karena kebetulan waktu itu sedang marak-maraknya pencurian hewan ternak. Ketika itu saya hanya bisa berdoa agar Tuhan turut campur tangan dalam masalah ini. Puji Tuhan, orang yang melaporkan saya, justru yang akhirnya berurusan dengan polisi. Ketika pulang, polisi berjajar-jajar melambaikan tangan pada saya. Sungguh saya merasakan bahwa tangan Tuhan memberi kemenangan ketika saya hanya berharap kepada-Nya.

Ketika bangsa Amalek menyerang bangsa Israel di daerah Rafidim, Musa mendapat hikmat Tuhan. Musa harus berdiri di puncak bukit dengan memegang tongkat Allah di tangannya. Saat pertempuran, jika Musa mengangkat tangannya, maka bangsa Israel lebih kuat dari bangsa Amalek. Ketika tangan Musa telah penat maka Harun dan Hur yang saat itu besertanya ikut menolong menopang kedua tangan Musa sehingga sampai matahari terbenam tangannya tidak bergerak. Pada akhirnya, bangsa Israel dapat memenangkan pertempuran itu. Bangsa Israel bisa menang bukan karena tangan Musa, Harun maupun Hur, namun karena tangan Tuhan yang menyertai mereka.

Ketika menghadapi persoalan apa pun, jangan pernah memakai kekuatan kita sendiri atau mengandalkan pertolongan orang lain yang terbatas adanya. Mari hadapkan masalah kita kepada Tuhan, maka tangan-Nya yang penuh kuasa itu akan menolong kita dengan cara-tangan-Nya yang ajaib.(LP)

Jika tangan Tuhan selalu menopang, kita akan lebih

dari pemenang

Setiap orang percaya memperoleh kemenangan! Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah TUHAN, Allah kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan kita. 2 Tawarikh 32:8

Tangan Yang

Memberi Kemenangan

Keluaran 17 : 8-16

jumat, 9 maret 2012

kamis, 8 maret 2012 Yosua 23-24

Yosua 20-22 Bacaan Alkitab Setahun

Bacaan Alkitab Setahun

Kasih dan disiplin merupakan mata rantai yang membimbing kita selalu dekat dengan kasih karunia

Allah

Tuhan, ku buka hati dan jiwaku terhadap peringatan-peringatan-Mu. Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan,

dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya. Ibrani 12:5

Tangan Yang Mendisiplin

Ibrani 12:5-17

Dalam buku “Berani Mendisiplin”, James Dobson berkata, “Orang tua yang mengasihi anaknya akan menyediakan hukuman dalam rangka mendisiplin mereka ketika berjalan dalam kesalahan.” Betapa sering anak-anak melakukan perbuatan yang dianggapnya betul tetapi sebenarnya salah dan dapat menghancurkan masa depan. Perlu ada disiplin, artinya ganjaran/hukuman agar mengembalikan mereka di jalan yang benar. Jadi mendisiplin anak merupakan tindakan mendidik demi sebuah perubahan yang lebih baik. Mendisiplin merupakan bentuk kasih yang sehat untuk anak. Tetapi orang tua yang tidak mengasihi anaknya membiarkan mereka dalam kesalahan; tanpa teguran, hajaran, atau pendisiplinan.

Karena mengasihi anaknya para orang tua tidak rela bila mereka menuju kehancuran oleh kesalahannya, maka tak henti mereka memperingatkan anaknya dan memberi ganjaran atas kesalahan yang dilakukan. Demikian pula kasih Tuhan kepada kita dilukiskan seperti kasih bapa kepada anaknya. Allah rindu agar kita memperolah berkat dengan tidak menjauhkan diri dari kasih karunia Allah dan tetap hidup kudus dalam hadirat Tuhan. Kita begitu dikasihi dan dihargai, maka Tuhan tidak berpangku tangan terhadap pelanggaran kita.

Ada banyak cara Tuhan mendisiplin kita, kadang melalui hal-hal yang tidak enak berulang kali diizinkan Tuhan menimpa kita. Penderitaan demi penderitaan silih berganti menghampiri hingga membawa kita sadar akan dosa dan kesalahan yang kita perbuat agar kita bertobat. Tak ada maksud jahat saat Tuhan menghajar kita karena di balik tangan-Nya yang mendisiplin, tersedia berkat yang besar bagi kita.(SM)

(12)

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

Abraham Maslow sangat terkenal dengan teori hirarki kebutuhan manusia. Dalam teorinya ia menyebutkan bahwa salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai oleh orang lain. Oleh sebab itu manusia cenderung bangga ketika ada pujian atau penerimaan oleh orang lain terhadap dirinya.

Hidup hanya disayang manusia rupanya tidak lengkap apabila belum disayang oleh Tuhan. Yesaya sebagai nabi Tuhan yang hidup pada zaman pembuangan bangsa Israel di Babel, melihat kesengsaraan yang dialami oleh umat Tuhan. Di tengah-tengah keprihatinan Yesaya, Allah hadir dan memberikan penghiburan, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk umat Tuhan yang harus dilayani.

Penghiburan Tuhan yang disampaikan oleh nabi Yesaya adalah perhatian yang besar atas bangsa Israel. Pertama, meskipun bangsa Israel jatuh, Tuhan tetap mengakui bangsa Israel sebagai umat-Nya. Ini membuktikan bahwa Tuhan masih peduli terhadap umat-Nya yang mendapatkan didikan dari Tuhan sendiri. Kedua, Tuhan berjanji akan menebus kembali, seperti Tuhan menebus mereka dari bangsa Mesir dengan melewati laut Teberau, menuntunnya dengan tiang awan dan tiang api. Ini bukti bahwa Tuhan masih ingin memakai mereka untuk menjadi saksi-Nya bagi bangsa-bangsa lain. Ketiga, Janji Tuhan akan mengumpulkan kembali mereka dari penceraiberaian menjadi umat yang bersatu dan berkumpul kembali. Pemulihan besar telah disiapkan Tuhan atas hidup mereka.

Tuhan melakukan semua ini karena Ia menempatkan mereka sebagai umat kesayangan-Nya. Tuhan tetap konsisten terhadap janji-Nya, karena tidak ada satu pun kuasa yang bisa memisahkan kasih Allah terhadap umat-Nya. (ADL)

Tidak ada kasih sayang yang suci dan mulia selain

kasih Allah dalam Yesus.

Jangan sia-siakan kasih Tuhan pada kita. Supaya setiap orang

beroleh kasih sayang Allah dan manusia.

Agar anak-anak Tuhan lebih mencintai Tuhan. “Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu,

seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api Tuhan!” Kidung Agung 8:6

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri … 1 Petrus 2:9

Aku di Hati-Nya

Umat Kesayangan Tuhan

Kidung Agung 8:5-7 Yesaya 43:1-7

Mau tidur ingat kamu/Mau makan ingat kamu/ Inilah secuplik syair lagu yang menggambarkan tentang seorang yang sedang jatuh cinta. Bila orang sedang jatuh cinta, apa pun yang dia akan kerjakan atau di mana pun dia berada, maka yang diingat adalah kekasihnya. Wajar saja kalau ia selalu mengingat kekasihnya, karena kekasihnya sudah melekat di hatinya.

Salomo menuliskan dalam Kidung Agung bahwa cinta kuat seperti maut. Cinta seolah memiliki magnet yang kuat untuk menarik seseorang. Apabila seseorang telah jatuh cinta, maka tak ada yang dapat menghentikannya bahkan harta benda sekalipun. Gambaran seorang yang sedang jatuh cinta inilah yang dipakai Salomo untuk menggambarkan hubungan kita dengan Allah. Allah telah menyatakan kasih-Nya kepada kita, ditempatkannya kita di hati-Nya. Tuhan menaruh kita di hati-Nya, Dijadikan-Nya kita sebagai biji mata-Nya, dijaga dan dilindungi-Nya kita. Karena kasih-Nya kepada kita, Ia melakukan segala yang terbaik bagi kita. Karena cinta-Nya, Tuhan rela memberikan diri-Nya mati di atas salib untuk menggantikan kita, sehingga kita yang seharusnya binasa diselamatkan oleh-Nya.

Sebagai bukti cinta kita pada Tuhan, apakah kita sudah menempatkan Tuhan di hati kita? Untuk membalas cinta Tuhan, Tuhan mau kita juga menaruh Dia di hati kita. Menempatkan Tuhan sebagai yang terutama dalam apa pun yang kita lakukan dan apa pun yang kita pikirkan. Tuhan yang penuh kasih juga adalah Tuhan yang cemburu, bila kita mengkhianati kasih-Nya dapat saja Ia murka. Karena itu, hormati dan hargailah cinta-Nya. (YL)

minggu, 11 maret 2012

sabtu, 10 maret 2012 Hakim-Hakim 4-6

Hakim-Hakim 1-3 Bacaan Alkitab Setahun

(13)

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

Abraham Maslow sangat terkenal dengan teori hirarki kebutuhan manusia. Dalam teorinya ia menyebutkan bahwa salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai oleh orang lain. Oleh sebab itu manusia cenderung bangga ketika ada pujian atau penerimaan oleh orang lain terhadap dirinya.

Hidup hanya disayang manusia rupanya tidak lengkap apabila belum disayang oleh Tuhan. Yesaya sebagai nabi Tuhan yang hidup pada zaman pembuangan bangsa Israel di Babel, melihat kesengsaraan yang dialami oleh umat Tuhan. Di tengah-tengah keprihatinan Yesaya, Allah hadir dan memberikan penghiburan, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk umat Tuhan yang harus dilayani.

Penghiburan Tuhan yang disampaikan oleh nabi Yesaya adalah perhatian yang besar atas bangsa Israel. Pertama, meskipun bangsa Israel jatuh, Tuhan tetap mengakui bangsa Israel sebagai umat-Nya. Ini membuktikan bahwa Tuhan masih peduli terhadap umat-Nya yang mendapatkan didikan dari Tuhan sendiri. Kedua, Tuhan berjanji akan menebus kembali, seperti Tuhan menebus mereka dari bangsa Mesir dengan melewati laut Teberau, menuntunnya dengan tiang awan dan tiang api. Ini bukti bahwa Tuhan masih ingin memakai mereka untuk menjadi saksi-Nya bagi bangsa-bangsa lain. Ketiga, Janji Tuhan akan mengumpulkan kembali mereka dari penceraiberaian menjadi umat yang bersatu dan berkumpul kembali. Pemulihan besar telah disiapkan Tuhan atas hidup mereka.

Tuhan melakukan semua ini karena Ia menempatkan mereka sebagai umat kesayangan-Nya. Tuhan tetap konsisten terhadap janji-Nya, karena tidak ada satu pun kuasa yang bisa memisahkan kasih Allah terhadap umat-Nya. (ADL)

Tidak ada kasih sayang yang suci dan mulia selain

kasih Allah dalam Yesus.

Jangan sia-siakan kasih Tuhan pada kita. Supaya setiap orang

beroleh kasih sayang Allah dan manusia.

Agar anak-anak Tuhan lebih mencintai Tuhan. “Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu,

seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api Tuhan!” Kidung Agung 8:6

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri … 1 Petrus 2:9

Aku di Hati-Nya

Umat Kesayangan Tuhan

Kidung Agung 8:5-7 Yesaya 43:1-7

Mau tidur ingat kamu/Mau makan ingat kamu/ Inilah secuplik syair lagu yang menggambarkan tentang seorang yang sedang jatuh cinta. Bila orang sedang jatuh cinta, apa pun yang dia akan kerjakan atau di mana pun dia berada, maka yang diingat adalah kekasihnya. Wajar saja kalau ia selalu mengingat kekasihnya, karena kekasihnya sudah melekat di hatinya.

Salomo menuliskan dalam Kidung Agung bahwa cinta kuat seperti maut. Cinta seolah memiliki magnet yang kuat untuk menarik seseorang. Apabila seseorang telah jatuh cinta, maka tak ada yang dapat menghentikannya bahkan harta benda sekalipun. Gambaran seorang yang sedang jatuh cinta inilah yang dipakai Salomo untuk menggambarkan hubungan kita dengan Allah. Allah telah menyatakan kasih-Nya kepada kita, ditempatkannya kita di hati-Nya. Tuhan menaruh kita di hati-Nya, Dijadikan-Nya kita sebagai biji mata-Nya, dijaga dan dilindungi-Nya kita. Karena kasih-Nya kepada kita, Ia melakukan segala yang terbaik bagi kita. Karena cinta-Nya, Tuhan rela memberikan diri-Nya mati di atas salib untuk menggantikan kita, sehingga kita yang seharusnya binasa diselamatkan oleh-Nya.

Sebagai bukti cinta kita pada Tuhan, apakah kita sudah menempatkan Tuhan di hati kita? Untuk membalas cinta Tuhan, Tuhan mau kita juga menaruh Dia di hati kita. Menempatkan Tuhan sebagai yang terutama dalam apa pun yang kita lakukan dan apa pun yang kita pikirkan. Tuhan yang penuh kasih juga adalah Tuhan yang cemburu, bila kita mengkhianati kasih-Nya dapat saja Ia murka. Karena itu, hormati dan hargailah cinta-Nya. (YL)

minggu, 11 maret 2012

sabtu, 10 maret 2012 Hakim-Hakim 4-6

Hakim-Hakim 1-3 Bacaan Alkitab Setahun

(14)

Orang yang paling menderita adalah orang yang tidak bisa mengampuni sesamanya. Tiap kali berjumpa dengan orang yang dibenci, hatinya panas dan jantung berdebar-debar. Orang yang menyimpan kebencian akan merasakan sesak nafas dan bisa menyebabkan tekanan darahnya naik. Makin lama disimpan makin berat beban yang dirasakan, sehingga dia kehilangan sukacita.

Dalam hal doa, perlu diperhatikan kewajiban kita yaitu mengampuni orang yang bersalah. Hati yang keras dan menahan pengampunan terhadap orang lain, sama halnya menempatkan diri sendiri sebagai orang yang tidak mendapat pengampunan Bapa sorgawi. Orang yang demikian, sekalipun berdoa berulangkali tidak akan pernah mendapat jawaban atas doanya. Langit yang seharusnya mencurahkan berkat dari sorga, seolah menjadi tembaga yang menahan berkat-berkat Tuhan untuk turun.

Secara rohani, orang yang menyimpan dendam dan akar pahit adalah orang yang tidak menikmati kemerdekaan sejati di dalam Tuhan. Dia tidak mengalami kemenangan dan sukacita. Akibatnya, orang yang demikian menjadi murung dan sering berpikir negatif. Alangkah ruginya apabila menjadi orang Kristen, tetapi hidupnya tertekan karena kebenciannya.

Ternyata ada risiko jasmani dan rohani apabila seseorang tidak mau mengampuni orang yang bersalah. Itu sebabnya, mari kita memiliki hati yang lembut. Biarkan firman Tuhan berbicara dalam hidup kita. Mintalah Roh Kudus memberi kuasa agar kita taat pada perintah firman Tuhan. (LB)

Orang yang bisa mengampuni adalah orang

yang menang.

Orang yang selalu ingat akan kasih-Nya akan tetap

setia kepada-Nya. Keluarga Kristen agar

memiliki hubungan yang harmonis.

Agar kasih Allah dapat dialami oleh semua orang. Kesetiaan-Ku dan kasih-Ku menyertai dia,

dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Mazmur 89:25

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Matius 6 : 14

Kehangatan Kasih Allah

Ada Pengampunan

Mazmur 89:20-38 Matius 6:9–15

Saya senang membaca dan belajar dari kehidupan orang-orang yang digolongkan berhasil dalam hidup ini, baik dalam keluarga, dalam bisnis, dan juga dalam pelayanan. Ada seri buku berjudul “God's Generals” (Jendral-jendral Allah) yang menceritakan kisah pelayanan orang-orang yang dipakai Tuhan secara luar biasa di waktu-waktu yang lalu. Banyak orang yang berhasil dalam pelayanan pada awalnya, tetapi tidak finish well, tidak diakhiri dengan baik. Dimulai dengan roh tetapi kemudian mereka akhiri dengan hawa nafsu daging. Mereka tidak bersedia bertobat sehingga pelayanannya hancur.

Daud tidak demikian. Sejak semula Tuhan telah jatuh hati terhadap Daud. Kemudian ia mengutus Nabi Samuel untuk mengurapinya sebagai raja atas Israel menggantikan Saul (ayat 21). Tuhan memberinya kemenangan-kemenangan saat Daud pergi berperang (ayat24). Daud senantiasa berada dalam kasih Tuhan, sehingga Tuhan berjanji mengokohkan kerajaannya untuk selama-lamanya (ayat 37-38). Apakah Daud sempurna? Tidak! Ia pernah melakukan beberapa kesalahan fatal, tetapi kasih setia Tuhan memulihkannya. Mengapa? Karena Daud lemah lembut. Ia menerima teguran Tuhan melalui Nabi Natan, mengakui dosa dan kesalahannya, kemudian meminta ampun dan bertobat. Ia tidak mau mengulangi kesalahan yang sama.

Kita dapat mengalami kehangatan kasih Allah. Rencana-Nya dalam kehidupan kita begitu indah. Ada masa depan penuh harapan. Kita akan diangkat Tuhan tinggi, sehingga kita bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Jika kita pernah menyakiti hati-Nya, sadar dan bertobatlah, maka dalam kasih-Nya Tuhan segera memulihkan kita.(PF)

selasa, 13 maret 2012

senin, 12 maret 2012 Hakim-Hakim 10-12

Hakim-Hakim 7-9 Bacaan Alkitab Setahun

Bacaan Alkitab Setahun

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

(15)

Orang yang paling menderita adalah orang yang tidak bisa mengampuni sesamanya. Tiap kali berjumpa dengan orang yang dibenci, hatinya panas dan jantung berdebar-debar. Orang yang menyimpan kebencian akan merasakan sesak nafas dan bisa menyebabkan tekanan darahnya naik. Makin lama disimpan makin berat beban yang dirasakan, sehingga dia kehilangan sukacita.

Dalam hal doa, perlu diperhatikan kewajiban kita yaitu mengampuni orang yang bersalah. Hati yang keras dan menahan pengampunan terhadap orang lain, sama halnya menempatkan diri sendiri sebagai orang yang tidak mendapat pengampunan Bapa sorgawi. Orang yang demikian, sekalipun berdoa berulangkali tidak akan pernah mendapat jawaban atas doanya. Langit yang seharusnya mencurahkan berkat dari sorga, seolah menjadi tembaga yang menahan berkat-berkat Tuhan untuk turun.

Secara rohani, orang yang menyimpan dendam dan akar pahit adalah orang yang tidak menikmati kemerdekaan sejati di dalam Tuhan. Dia tidak mengalami kemenangan dan sukacita. Akibatnya, orang yang demikian menjadi murung dan sering berpikir negatif. Alangkah ruginya apabila menjadi orang Kristen, tetapi hidupnya tertekan karena kebenciannya.

Ternyata ada risiko jasmani dan rohani apabila seseorang tidak mau mengampuni orang yang bersalah. Itu sebabnya, mari kita memiliki hati yang lembut. Biarkan firman Tuhan berbicara dalam hidup kita. Mintalah Roh Kudus memberi kuasa agar kita taat pada perintah firman Tuhan. (LB)

Orang yang bisa mengampuni adalah orang

yang menang.

Orang yang selalu ingat akan kasih-Nya akan tetap

setia kepada-Nya. Keluarga Kristen agar

memiliki hubungan yang harmonis.

Agar kasih Allah dapat dialami oleh semua orang. Kesetiaan-Ku dan kasih-Ku menyertai dia,

dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Mazmur 89:25

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Matius 6 : 14

Kehangatan Kasih Allah

Ada Pengampunan

Mazmur 89:20-38 Matius 6:9–15

Saya senang membaca dan belajar dari kehidupan orang-orang yang digolongkan berhasil dalam hidup ini, baik dalam keluarga, dalam bisnis, dan juga dalam pelayanan. Ada seri buku berjudul “God's Generals” (Jendral-jendral Allah) yang menceritakan kisah pelayanan orang-orang yang dipakai Tuhan secara luar biasa di waktu-waktu yang lalu. Banyak orang yang berhasil dalam pelayanan pada awalnya, tetapi tidak finish well, tidak diakhiri dengan baik. Dimulai dengan roh tetapi kemudian mereka akhiri dengan hawa nafsu daging. Mereka tidak bersedia bertobat sehingga pelayanannya hancur.

Daud tidak demikian. Sejak semula Tuhan telah jatuh hati terhadap Daud. Kemudian ia mengutus Nabi Samuel untuk mengurapinya sebagai raja atas Israel menggantikan Saul (ayat 21). Tuhan memberinya kemenangan-kemenangan saat Daud pergi berperang (ayat24). Daud senantiasa berada dalam kasih Tuhan, sehingga Tuhan berjanji mengokohkan kerajaannya untuk selama-lamanya (ayat 37-38). Apakah Daud sempurna? Tidak! Ia pernah melakukan beberapa kesalahan fatal, tetapi kasih setia Tuhan memulihkannya. Mengapa? Karena Daud lemah lembut. Ia menerima teguran Tuhan melalui Nabi Natan, mengakui dosa dan kesalahannya, kemudian meminta ampun dan bertobat. Ia tidak mau mengulangi kesalahan yang sama.

Kita dapat mengalami kehangatan kasih Allah. Rencana-Nya dalam kehidupan kita begitu indah. Ada masa depan penuh harapan. Kita akan diangkat Tuhan tinggi, sehingga kita bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Jika kita pernah menyakiti hati-Nya, sadar dan bertobatlah, maka dalam kasih-Nya Tuhan segera memulihkan kita.(PF)

selasa, 13 maret 2012

senin, 12 maret 2012 Hakim-Hakim 10-12

Hakim-Hakim 7-9 Bacaan Alkitab Setahun

Bacaan Alkitab Setahun

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

(16)

Suatu kali Yesus ke Bait Suci. Yesus melihat suatu pemandangan yang tidak menyenangkan-Nya. Banyak orang berjualan. Ada pedagang lembu, kambing, domba, merpati dan penukar-penukar uang. Yesus tahu pedagang-pedagang tersebut adalah penipu-penipu. Banyak rakyat yang ditipu. Korban hewan-hewan yang dibawa rakyat jelata selalu dikatakan bercacat. Karena itu mereka wajib membeli hewan-hewan milik pedagang-pedagang tersebut. Nah, daripada mereka rugi dua kali, hewan-hewan mereka dibeli murah dan hewan pedagang dijual dengan harga mahal, maka mereka lebih baik beli saja ke pedagang-pedagang di Bait Suci tersebut. Praktik semacam ini yang menjengkelkan hati Yesus. Semestinya mereka menolong rakyat. Tapi kenyataannya mereka menipu dan memeras uang rakyat. Yesus pun bertindak. Yesus menghajar mereka. Yesus berkata tegas, “Kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!" (Markus 11:17).

Yesus adalah Tuhan yang berkemurahan. Dari tangan-Nya mengalir berkat. Dari tangan-Nya mengalir kesembuhan. Namun dari tangan-Nya mengalir hajaran. Mereka yang hidup tidak benar dihajar-Nya. Perlu diperhatikan hajaran Yesus tidak timbul dari kebencian. Hajaran-Nya tidak menghancurkan. Karena hajaran-Nya menunjukkan kasih-Nya. Firman-Nya berkata, “Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya" (Ibrani 12:6). Hajaran-Nya berusaha menginsafkan kesalahan-kesalahan kita. Tujuannya agar kita hidup dalam iman yang kokoh. Tidak gampang-gampang jatuh ke dalam dosa. Hajaran-Nya membuat kita kuat melakukan firman-Nya.(IE)

Hajaran-Nya merupakan pendisiplinan hidup kita.

Penghiburan dari Tuhan mendatangkan damai

sejahtera. Insafkanlah aku apabila

Engkau menghajar aku. sedang teraniaya karena Setiap umat Tuhan yang kebenaran. Berbahagialah orang yang berdukacita,

karena mereka akan dihibur. Matius 5:4 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua

dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Yohanes 2:15

Penghiburan Di Kala Duka

Hajaran Tangan-Nya

Mazmur 126:1-6 Yohanes 2:13-16

Terkadang Tuhan mengizinkan banyak hal yang bisa membuat kita bersedih. Misalnya, ketika kita sudah menolong dengan tulus, malah dicurigai dan dicemooh; saat kita sudah berbuat baik malah difitnah; kepergian orang yang kita cintai pulang ke rumah Bapa, dan sebagainya. Tidak mudah menghadapi keadaan seperti tersebut di atas.

Di dalam ayat 4 dikatakan, “Pulihkanlah keadaan kami ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di tanah Negeb!” Negeb (artinya: 'yang kering'), menggambarkan suatu keadaan yang sukar, susah, menderita dan penuh kesedihan. Dalam keadaan seperti itu, terkadang orang bisa bersunggut-sungut, emosi, dan bahkan tidak sedikit yang menyalahkan Tuhan, kemudian berkata, “Mengapa hal ini terjadi padaku Tuhan?”.

Sesungguhnya keadaan-keadaan sulit dan tidak menyenangkan tersebut adalah alat untuk membuat kita mengerti rencana-Nya yang jauh lebih indah dari yang kita pikirkan. Tuhan selalu menyediakan penghiburan-Nya saat kita sedang berduka. “Berbahagialah orang berdukacita, karena mereka akan dihibur” (Matius 5:4). Dukacita, kesedihan dan air mata tidak akan pernah lepas selama kita masih ada di muka bumi ini. Menangis adalah bahasa kehidupan yang melatih otot-otot rohani kita agar menjadi kuat. No Pain No Gain; No Cross No Crown, inilah yang menjadi penghiburan bagi kita, bahwa di balik penderitaan yang kita alamai ada kemenangan yang tersembunyi; di balik salib yang harus kita 'pikul' setiap hari', ada mahkota yang tersedia.

Teruslah menabur bagi kemuliaan-Nya meskipun ada tantangan, kesulitan, dan air mata. Percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan berkat-berkat-Nya bagi kita, sehingga suatu hari nanti kita akan menuai dengan bersorak-sorai. (Mazmur 126:5-6).(DI)

kamis, 15 maret 2012

rabu, 14 maret 2012 Hakim-Hakim 16-18

Hakim-Hakim 13-15 Bacaan Alkitab Setahun

Bacaan Alkitab Setahun

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

(17)

Suatu kali Yesus ke Bait Suci. Yesus melihat suatu pemandangan yang tidak menyenangkan-Nya. Banyak orang berjualan. Ada pedagang lembu, kambing, domba, merpati dan penukar-penukar uang. Yesus tahu pedagang-pedagang tersebut adalah penipu-penipu. Banyak rakyat yang ditipu. Korban hewan-hewan yang dibawa rakyat jelata selalu dikatakan bercacat. Karena itu mereka wajib membeli hewan-hewan milik pedagang-pedagang tersebut. Nah, daripada mereka rugi dua kali, hewan-hewan mereka dibeli murah dan hewan pedagang dijual dengan harga mahal, maka mereka lebih baik beli saja ke pedagang-pedagang di Bait Suci tersebut. Praktik semacam ini yang menjengkelkan hati Yesus. Semestinya mereka menolong rakyat. Tapi kenyataannya mereka menipu dan memeras uang rakyat. Yesus pun bertindak. Yesus menghajar mereka. Yesus berkata tegas, “Kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!" (Markus 11:17).

Yesus adalah Tuhan yang berkemurahan. Dari tangan-Nya mengalir berkat. Dari tangan-Nya mengalir kesembuhan. Namun dari tangan-Nya mengalir hajaran. Mereka yang hidup tidak benar dihajar-Nya. Perlu diperhatikan hajaran Yesus tidak timbul dari kebencian. Hajaran-Nya tidak menghancurkan. Karena hajaran-Nya menunjukkan kasih-Nya. Firman-Nya berkata, “Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya" (Ibrani 12:6). Hajaran-Nya berusaha menginsafkan kesalahan-kesalahan kita. Tujuannya agar kita hidup dalam iman yang kokoh. Tidak gampang-gampang jatuh ke dalam dosa. Hajaran-Nya membuat kita kuat melakukan firman-Nya.(IE)

Hajaran-Nya merupakan pendisiplinan hidup kita.

Penghiburan dari Tuhan mendatangkan damai

sejahtera. Insafkanlah aku apabila

Engkau menghajar aku. sedang teraniaya karena Setiap umat Tuhan yang kebenaran. Berbahagialah orang yang berdukacita,

karena mereka akan dihibur. Matius 5:4 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua

dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Yohanes 2:15

Penghiburan Di Kala Duka

Hajaran Tangan-Nya

Mazmur 126:1-6 Yohanes 2:13-16

Terkadang Tuhan mengizinkan banyak hal yang bisa membuat kita bersedih. Misalnya, ketika kita sudah menolong dengan tulus, malah dicurigai dan dicemooh; saat kita sudah berbuat baik malah difitnah; kepergian orang yang kita cintai pulang ke rumah Bapa, dan sebagainya. Tidak mudah menghadapi keadaan seperti tersebut di atas.

Di dalam ayat 4 dikatakan, “Pulihkanlah keadaan kami ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di tanah Negeb!” Negeb (artinya: 'yang kering'), menggambarkan suatu keadaan yang sukar, susah, menderita dan penuh kesedihan. Dalam keadaan seperti itu, terkadang orang bisa bersunggut-sungut, emosi, dan bahkan tidak sedikit yang menyalahkan Tuhan, kemudian berkata, “Mengapa hal ini terjadi padaku Tuhan?”.

Sesungguhnya keadaan-keadaan sulit dan tidak menyenangkan tersebut adalah alat untuk membuat kita mengerti rencana-Nya yang jauh lebih indah dari yang kita pikirkan. Tuhan selalu menyediakan penghiburan-Nya saat kita sedang berduka. “Berbahagialah orang berdukacita, karena mereka akan dihibur” (Matius 5:4). Dukacita, kesedihan dan air mata tidak akan pernah lepas selama kita masih ada di muka bumi ini. Menangis adalah bahasa kehidupan yang melatih otot-otot rohani kita agar menjadi kuat. No Pain No Gain; No Cross No Crown, inilah yang menjadi penghiburan bagi kita, bahwa di balik penderitaan yang kita alamai ada kemenangan yang tersembunyi; di balik salib yang harus kita 'pikul' setiap hari', ada mahkota yang tersedia.

Teruslah menabur bagi kemuliaan-Nya meskipun ada tantangan, kesulitan, dan air mata. Percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan berkat-berkat-Nya bagi kita, sehingga suatu hari nanti kita akan menuai dengan bersorak-sorai. (Mazmur 126:5-6).(DI)

kamis, 15 maret 2012

rabu, 14 maret 2012 Hakim-Hakim 16-18

Hakim-Hakim 13-15 Bacaan Alkitab Setahun

Bacaan Alkitab Setahun

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

Referensi

Dokumen terkait

Sebab Allah di dalam Yesus Kristus telah datang ke dunia untuk menyelamatkan kita dari dosa, memilih kita menjadi umat tebusan-Nya, dan memberi kita kehidupan

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, yang dilaksanakan di Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan Jawa Barat dengan dasar

Suatu wadah untuk mengembangkan kapasitas, serta ilmu dalam bidang Bimbingan dan Konseling agar mampu mempersiapkan diri untuk menjadi konselor yang berkompeten dan

Perilaku safety riding yang kurang baik pada mahasiswa kesehatan masyarakat antara lain tidak mempunyai SIM C saat mengendarai sepeda motor, awal usia mengendarai

apabila penghuni tidak segera menempati unit hunian di Rumah Susun yang telah disewanya dalam waktu 1 (satu) bulan; atau penghuni meninggalkan unit hunian Rumah Susun

Lalu guru memberi instruksi dan mendemonstrasikan untuk anak melakukan kegiatan kirigami dengan tahapan dari melipat kertas lipat dengan 4 lipatan, membuat pola

Mafia, Plastic man mencari keberadaan mafia sebelumnya dan bertanya kepada seorang pedagang “dimana keberadaan ketua mafia yang ingin memegang daerahtanjung tembaga

refrigeran CFC (R-12) dan HFC (R-134a) pada saat service mesin pendingin (AC mobil) menggunakan mesin 3R, mulai dari proses recovery yaitu proses pengambilan refrigeran dari