• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bertumbuh dalam Kristus Kelas VIII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bertumbuh dalam Kristus Kelas VIII"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Bertumbuh dalam Kristus

Kelas VIII

Nama :

………

Kelas :

………

(2)

Daftar Isi

Hidup Bersyukur

... 4

Hidup Bersyukur dan Tanggung Jawab

... 11

Kelemahan dan Kelebihanku

... 17

Hidup Beriman dan Berpengharapan

... 25

Mengalah Untuk Menang

... 28

Tantangan Mengikut Yesus

... 33

Pesimisme dan Optimisme

... 38

Penderitaan Kristus

... 41

Makna Kebangkitan Kristus

... 44

(3)

TEMA KARAKTER SISWA SMP KRISTEN TUNAS BANGSA

TAHUN PELAJARAN 2016 - 2017

KARAKTER PENGUASAAN DIRI

1. Tidak bertindak sesuka hati

2. Mengutamakan kebutuhan daripada keinginan 3. Melakukan perintah meskipun tidak suka 4. Menahan diri untuk tidak cepat marah 5. Menjahui hal – hal yang tidak benar

KARAKTER KERAMAHAN

1. Mendahului dalam memberi salam

2. Membuat orang lain merasa dirinya berharga 3. Berbagi dengan senang hati

(4)

Materi I

Hidup Bersyukur

Standar Kompetensi Nilai-Nilai Kristiani

1. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan

Kompetensi Dasar

1.1Hidup bersyukur dalam segala situasi

1.2Mewujudkan imannya dalam hidup berpengharapan

Bahan Alkitab

Mazmur 138, 139, Lukas 17:11-19, Kolose 2:7, 3:16-17, I Tesalonika 5:16-18, Mazmur 100

Renungan

Bersyukur Selalu

Bersyukur selalu bagi kasihMu di dalam hidupku Takkan ku ragu atas rencanaMu tuk masa depanku S bagai Bapa yang baik takkan pernah Kau melupakanku S bagai Bapa yang sangat baik takkan Kau meninggalkanku

Kukan menari dan bersuka kar naMu oh Yesusku Dan Kukan minum AirMu bagai rusa rindu selalu

Ku hidup dalamMu dan hidupMu didalamku Oh Yesusku Kau sangat ku cinta

Berkat-berkat yang kita terima setiap hari adalah hal-hal yang mendasar, karenanya sering kita abaikan. Simak cerita ini, seorang pria yang pekerjaannya mengantar orang-orang sakit ingatan ke rumah sakit. Pada suatu hari tatkala ia melangkah ke luar dari rumah sakit, seseorang

memanggilnya, Pak! Suara itu datang dari lantai dua. Sambil menengok

ke atas ia kembali bertanya, Anda memanggil saya? Ya , jawab orang tadi. Saya ingin tahu, pernahkah Anda bersyukur karena anda tidak

pernah gila? Tiba-tiba saya menjadi sadar. kata pengemudi tersebut,

Setelah membawa orang-orang gila ke rumah sakit ini selama 15 tahun,

(5)

Mazmur 100 memberi tiga hal sebagai dasar untuk kita bersyukur. Pertama, Anugrah Allah. Kedua, Talenta yang Allah berikan. Ketiga, Kasih setia Allah. Mari kita bersyukur atas ha-hal mendasar tersebut. Hal ini akan membantu kita melihat bahwa hal-hal mendasar tersebut adalah berkat yang paling berharga.

Setiap manusia diciptakan sangat unik dan masing-masing diberikan kemampuan untuk melakukan segala sesuatu. Manusia diciptakan dengan sangat rapi dan di desain dengan indah. Yang lebih menakjubkan adalah setiap anggota tubuhnya ditenun dengan dengan luar biasa (Mazmur 139:13-15).

Pemazmur berkata bahwa Allah menciptakannya dasyat dan ajaib, simak fakta yang terdapat dalam diri kita:

 Jantung berdenyut 103.689 kali

 Darah akan beredar 168.000.000 mil

 Bernafas 23.040 kali

 Menghirup udara 438 kaki kubik

 Makan diantara 136201816 gram makanan

 Minum hampir 3 liter air

 Berkeringat lebih dari 1 liter melalui tubuh

 Tubuh akan mempertahankan suhu 36,6 derajat dalam semua kondisi cuaca.

 Membangkitkan 450 ton energi

 Mengucapkan 4800 kata (laki-laki)

 Bergerak dan menggunakan lebih dari 700 otot

 Menggunakan 7000.000 sel otak

 Mampu berjalan 7 mil

Seharusnya manusia mengucap syukur atas setiap keadaan yang terjadi dalam kehidupannya, namun tak jarang kita menjumpai orang yang

berpendapat bahwa hidup adalah beban . Orang-orang semacam ini

(6)

seperti ini memiliki sifat apatis, yang pada akhirnya cenderung mempersalahkan Tuhan dan menganggapNya sebagai penyebab penderitaan.

Ada pula pendapat yang menyatakan hidup adalah takdir; yaitu bahwa manusia hanya sebagai wayang atau boneka, manusia hanya melakukan apa yang diinginkan oleh sang dalang, Pandangan seperti ini tidak membuka peluang bagi kreativitas manusia untu mengisi dan mengembangkan hidup. Manusia bersikap menunggu dan tidak produktif

Menurut Iman Kristiani, Hidup itu anugrah yang tak ternilai harganya dan tidak dapat dibandingkan atau disetarakan dengan apapun juga. Hidup itu pemberian Allah yang tertinggi kepada manusia. Allah waktu menciptakan bumi dan isinya, Ia lakukan dengan FirmanNya, tetapi untuk menciptakan manusia, Ia membentuknya sendiri dengan kedua tanganNya. Hal ini menunjukkan bahwa manusia adalah ciptaan termulia.

Ketika Manusia jatuh dalam dosa, Ia sendiri yang mengatasi dosa itu dengan jalan mati dikayu salib. )a yang tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi yang menyerahkanNya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia. (Roma 8:32). Bukan hanya itu alasan kita untuk mengucap syukur, tapi kita harus bersyukur atas kehidupan kita sendiri, kelahiran, hirupan nafas, pertumbuhan fisik, kesempatan belajar, bermain dan kesehatan. Semua itu merupakan peristiwa ajaib. Sebab semua itu dapat kita alami semata-mata karena anugrahNya kepada kita (Mazmur 139).

(7)

merupakan beban berat. Beban itu hanya terangkat tatkala kita mulai belajar bersyukur. Musik indah kesukaan itu terdengar hanya bila kita mulai menggetarkan dawai-dawai hati kita untuk terpesona, takjub, girang, dan heran. Tidak bersyukur adalah ciri orang yang tidak mengenal Tuhan (Roma 1:21). Ia menggerogoti roh, melayukan jiwa dan membusukkan kehidupan. Jadi bagaimana sebaliknya? Bersyukur atau tidak?

Syukur harus dilihat bukan sebagai kewajiban tetapi sebagai kesempatan. Syukur seumpama tepuk tangan meriah untuk seorang musikus piawai yang membuat dawai hati kita ikut tergetar, atau seumpama tawa lepas karena lawakan yang lucu, atau serupa pelukan spontan untuk seorang yang kita kasihi. Syukur membuat kasih-karunia-Nya terhayati segar di tengah dunia yang kelam dan berat ini.

Syukur atau terima kasih adalah respons terhadap suatu hadiah. Rasa syukur kita akan mengalir lancar bila mendapatkan suatu hadiah sejati. Tidak semua yang kita terima adalah hadiah. Jika seorang pengemis menemukan nasi bungkus utuh di tong sampah seorang kaya, ia tidak bersyukur. Itu bukan hadiah, itu hanya sekadar sesuatu yang di dalamnya terlibat pikiran, perhatian dan hati sang pemberi. Tak perlu mahal, bisa berupa sepucuk surat, sekuntum bunga, atau apa saja yang pemberinya menaruh dirinya di dalam pemberian itu. Pemberian yang pemberinya tidak terlibat adalah sesuatu yang palsu dan tak menggerakkan rasa syukur.

Pengorbanan itu bisa berupa waktu, uang, talenta, entah apa saja. Tetapi ia tidak diberikan agar dibayar kembali, sebab bila demikian ia bukan lagi hadiah tetapi pinjaman. Hadiah sejati tidak membuat kita merasa berhutang, bahkan juga tidak berhutang syukur. Pemberian selalu merupakan keberuntungan, sebab begitu diberikan, terserah kepada penerima hendak diapakan hadiah itu. Hadiah sejati membuat kita terkejut. Jika orang tua menanyakan dulu apa yang diinginkan anak sebagai hadiah ulang tahunnya, hilanglah unsur kejutan itu. Anak mendapatkan yang diinginkan, tetapi tidak ada kejutan, tidak ada risiko, bukan hadiah sejati! Bukankah Kristus hadiah sejati Allah untuk kita, mengandung semua ciri ini?

(8)

itu mungkin bermula dari desah dan bisik lemah terima kasih untuk akhirnya menjadi sorak sorai. Syukur sering kali harus dimulai dari tetes kecil tak berarti yang menganak-sungai ke samudera kesukaan penuh gelora.

Syukur selalu diutarakan atas sesuatu yang lain dari yang lain. Sinar kemilau matahari paling indah terlihat di balik awan-awan. Pernahkah Anda bersyukur bahwa Anda lebih beruntung dari orang lain? Syukur semacam itu sangat memalukan karena bersyukur atas penderitaan orang lain. Namun, jika Anda menunggu sampai semua pengemis punya mobil, sampai semua orang tidak bisa mati, kita tidak akan pernah bisa bersyukur! Bukan penderitaan orang yang menjadi dasar yang membuat hari kita bersyukur, tetapi karena kelemahan kita memang membuat kita harus memiliki pembanding, yang membangkitkan kita untuk bersyukur.

Kedengarannya syukur berlawanan dengan kekuatiran. Namun keduanya berhubungan erat. Jika orang tidak pernah mengizinkan diri merasa kuatir sedikit pun, kejutan syukur ketika rasa kuatir teratasi tak pernah pula dialaminya. Kini banyak orang berusaha membuang kuatir jauh-jauh. Dengan film, makanan, bir, pil penenangdan sebagainya. Kuatir tidak dapat diatasi dengan melarikan diri darinya. Megapa tidak menatap kuatir itu sendiri dan membawanya di hadapan Tuhan? Ketika Dia menerangi situasi dan hati kita, kuatir lenyap dan syukur menggantikannya.

Sekuat apa pun struktur mental dan rohani kita, dalam al bersyukur kita semua seperti busa sabun yang ringan dan mudah tertipu ke sana sini. Tidak heran bila sulit sekali memiliki sikap hidup bersyukur. Namun jika kita membuka hati dan mengizinkan Allah yang meniupkan napas kehidupan mengalir melalui paru-paru kita untuk membangkitkan tenaga syukur itu, kita dapat merayakan hidup ini di dalam dan bersama Tuhan.

Diskusi

1. Apa yang menjadi dasar manusia harus bersyukur?

... ... ... ...

2. Berikan 4 alasan mengapa manusia tidak/ lupa mengucap syukur atas kasih Allah yang begitu sempurna bagi manusia?

(9)

... ...

3. Mengapa manusia cenderung menguasai alam semesta dan menjadi egois, padahal seharusnya manusia bersyukur atas alam semesta? ... ... ... ...

4. Seringkali manusia tidak puas dengan keberadaannya dirinya sendiri, sehingga dengan tanpa rasa bersalah ia mengubah bagian tubuhnya yang dianggap kurang ideal dengan jalan operasi. Apakah hal tersebut berkenan kepada Tuhan ?

... ... ... ...

Refleksi

Isilah pertanyaan dibawah ini dengan jujur dan apa adanya.

1. Apa arti hidup bersyukur menurut pendapatmu?

... ... ... ...

2. Sudahkah kamu mengucap syukur atas keberadaan hidupmu sekarang ini?

... ... ... ...

3. Apakah kamu pernah mengucap syukur kepada Tuhan yang telah memberimu kedua orang tua?

(10)

4. Adakah diantara teman sekelasmu yang memusuhi kamu, dan kamu mau mendoakannya?

... ... ... ...

5. Seberapa sering kamu berdoa dan mengucap syukur atas kasih Tuhan yang kamu alami?

... ... ... ...

(11)

Materi II

Hidup Bersyukur dan Tanggung Jawab

Standar Kompetensi Nilai-Nilai Kristiani

1. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan

Kompetensi Dasar

1.1Hidup bersyukur dalam segala situasi

1.2Mewujudkan imannya dalam hidup berpengharapan

Bahan Alkitab

Kejadian 2: 15-20; 3, Matius 25:21-23

Renungan

Rasa syukur adalah perasaan terindah yang dapat dimiliki manusia. Bersyukur adalah puncak sukacita hidup. Tidak ada hal lain dalam kehidupan yang melebihi perasaan aman, hangat, nyaman, suka, karena berada dalam genggaman kuasa kasih karunia. Dari situlah mengalir keluar ungkapan syukur di dalam orang yang di dalam hatinya kasih Allah berdenyut. Sejak kecil saya diajar untuk bersyukur kepada Tuhan. Bersyukur atas segala sesuatu dan pada segala waktu. Tetapi kenyataan hidup yang tidak enak, hanya membuat anjuran itu menjadi beban mental berat yang menghambat lahirnya rasa syukur. Jika orang-tua tidak sanggup membelikan pakaian baru untuk anak-anaknya menjelang Natal, bagaimana mungkin bersyukur? Jika masalah rumah tangga menjadi-jadi, bagaimana dapat bersyukur? Tetapi tidak bersyukur dalam kesulitan juga merupakan beban berat. Beban itu hanya terangkat tatkala kita mulai belajar bersyukur. Musik indah kesukaan itu terdengar hanya bila kita mulai menggetarkan dawai-dawai hati kita untuk terpesona, takjub, girang, dan heran. Tidak bersyukur adalah ciri orang yang tidak mengenal Tuhan (Roma 1:21). Ia menggerogoti roh, melayukan jiwa dan membusukkan kehidupan. Jadi bagaimana sebaliknya? Bersyukur atau tidak?

(12)

yang membuat dawai hati kita ikut tergetar, atau seumpama tawa lepas karena lawakan yang lucu, atau serupa pelukan spontan untuk seorang yang kita kasihi. Syukur membuat kasih-karunia-Nya terhayati segar di tengah dunia yang kelam dan berat ini. Syukur atau terima kasih adalah respons terhadap suatu hadiah. Rasa syukur kita akan mengalir lancar bila mendapatkan suatu hadiah sejati. Tidak semua yang kita terima adalah hadiah. Jika seorang pengemis menemukan nasi bungkus utuh di tong sampah seorang kaya, ia tidak bersyukur. Itu bukan hadiah, itu hanya sekadar sesuatu yang di dalamnya terlibat pikiran, perhatian dan hati sang pemberi. Tak perlu mahal, bisa berupa sepucuk surat, sekuntum bunga, atau apa saja yang pemberinya menaruh dirinya di dalam pemberian itu. Pemberian yang pemberinya tidak terlibat adalah sesuatu yang palsu dan tak menggerakkan rasa syukur. Hadiah sejati juga mengandung balik sesuatu darinya. Pengorbanan itu bisa berupa waktu, uang, talenta, entah apa saja. Tetapi ia tidak diberikan agar dibayar kembali, sebab bila demikian ia bukan lagi hadiah tetapi pinjaman. Hadiah sejati tidak membuat kita merasa berhutang, bahkan juga tidak berhutang syukur. Hadiah sejati membuat kita terkejut. Jika istri menanyakan dulu apa yang diinginkan suami sebagai hadiah ulang tahunnya, hilanglah unsur kejutan itu. Suami mendapatkan yang diinginkan, tetapi tidak ada kejutan, tidak ada risiko, bukan hadiah sejati! Bukankah Kristus hadiah sejati Allah untuk kita, mengandung semua ciri ini?

Hadiah sejati sesempurna itu hanya datang sesekali dalam hidup. Tetapi jika kita menunggu sampai datang yang sempurna, wajah kita akan terus murung tanpa sinar kesukaan syukur menghiasnya. Orang yang perfeksionis membunuh dorongan syukur dalam hidupnya. Hidup ini memang penuh kepahitan, kesakitan dan masalah. Namun demikian, kita perlu membuka hari bukan memompa perasaan bagi aliran syukur. Syukur itu mungkin bermula dari desah dan bisik lemah terima kasih untuk akhirnya menjadi sorak sorai. Syukur sering kali harus dimulai dari tetes kecil tak berarti yang menganak-sungai ke samudera kesukaan penuh gelora. Syukur selalu diutarakan atas sesuatu yang lain dari yang lain. Sinar kemilau matahari paling indah terlihat di balik awan-awan.

(13)

Kedengarannya syukur berlawanan dengan kekuatiran. Namun keduanya berhubungan erat. Jika orang tidak pernah mengizinkan diri merasa kuatir sedikit pun, kejutan syukur ketika rasa kuatir teratasi tak pernah pula dialaminya. Kini banyak orang berusaha membuang kuatir jauh-jauh. Dengan film, makanan, bir, pil penenang, dsb. Kuatir tidak dapat diatasi dengan melarikan diri darinya. Mengapa tidak menatap kuatir itu sendiri dan membawanya di hadapan Tuhan? Ketika Dia menerangi situasi dan hati kita, kuatir lenyap dan syukur menggantikannya.

Sekuat apa pun struktur mental dan rohani kita, tanpa bersyukur kita semua seperti busa sabun yang ringan dan mudah tertipu ke sana sini. Tidak heran bila sulit sekali memiliki sikap hidup bersyukur. Namun jika kita membuka hati dan mengizinkan Allah yang meniupkan napas kehidupan mengalir melalui paru-paru kita untuk membangkitkan tenaga syukur itu, kita dapat merayakan hidup ini di dalam dan bersama Tuhan.

Arti Tanggung Jawab

(14)

Hidup Bersyukur, adalah kondisi dimana Kita berterima kasih untuk apa Yang Tuhan lalukan kepada kita

dan mau taat dan tunduk terhadap perintah Yesus tanpa kecuali

Kegiatan 1

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dibawah ini?

1. Pernahkah kamu mengucap syukur untuk sesuatu hal yang tidak mengenakan yang pernah kamu alami?

... ... ... ...

2. Pernahkah kamu mengucap syukur untuk nilai yang rendah yang pernah kamu dapat tetapi tidak dengan menyontek, sementara teman-temanmu menyontek dan dapat nilai bagus?

... ... ... ...

3. Apakah kamu pernah diberikan tanggung jawab, tapi kamu mengabaikannya sehingga akhirnya jadi berantakan

... ... ... ...

4. Kira-kira kalau kamu diberi tanggung jawab untuk menjadi ketua panitia natal, apakah kamu menerima dengan senang hati atau malah menolak tanggung jawab itu?

(15)

Kegiatan 2

Berilah nilai antara 1-10 untuk setiap penyataan berikut. Nilainya mulai dari 1 menunjukkan kamu bekerja kurang baik dan angka 10 menunjukkan kamu sangat baik dalam mengerjakan sesuatu.

Pertimbangkanlah dengan baik sebelum kamu mengisinya:

No Pernyataan Nilai

1. Saya melakukan tugas rutin tanpa diberitahu oleh orang tua

2. Saya bekerja dengan penuh tanggung jawab 3. Saya bersyukur atas orang tua saya

4. Saya membuat keputusan dan dapat dipertanggung jawabkan

5. Saya dirumah belajar dengan sungguh-sungguh 6. Saya sangat senang kalau diberi tanggung jawab 7. Saya kalau mengerjakan sesuatu harus sampai tuntas 8. Saya bisa tidak sependapat dengan orang lain dalam

kelompok diskusi

9. Saya selalu berusaha menyenangkan orang lain 10. Saya sering membuat kesalahan yang sama

Jumlah

Hitunglah total nilai yang kamu peroleh dan kira-kira ini artinya: 7 – 10 = Baik, pertahankan hal-hal baik yang ada padamu

4 - 6 = Tingkatkan tanggung jawabmu sehingga kamu lebih siap membangun masa depan yang baik.

1 - 3 = Banyak hal yang menjadi kekuranganmu, tapi jangan kamu putus asa, pelajari bagaimana mengubah kekuranganmu menjadi sesuatu yang positif

Refleksi

SETIA DALAM PERKARA KECIL

(16)

debupun dalam kelas itu, dia berkata lirih, Saya kira engkau dapat diterima di institut ini.

Membersihkan ruangan kelas merupakan ujian masuk Booker T. Washington ke Hampton University, Virginia. Bertahun-tahun kemudian ia mengenang peristiwa ini sebagai titik balik yang menentukan dalam hidupnya. Dia menulis dalam otobiografinya bahwa sejak saat itu saya lulus dari pelbagai ujian, tetapi saya selalu menganggap bahwa inilah ujian terbaik yang pernah saya kerjakan. Jika sebuah tugas sudah dimulai, janganlah tinggalkan sebelum usai. Kerjakan pekerjaan besar atau kecil, kerjakan dengan baik atau tidak sama sekali. (Yohanes 17:4)

Kegiatan 3

(17)

Materi III

Kelemahan dan Kelebihanku

Standar Kompetensi Nilai-Nilai Kristiani

1. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan

Kompetensi Dasar

1.1Hidup bersyukur dalam segala situasi

1.2Mewujudkan imannya dalam hidup berpengharapan

Bahan Alkitab

Matius 25:19-20, Lukas 19:12-27, Matius 10:13-16, Markus 4:35-41, Yohanes 11:35

Kegiatan 1

1. Hal-hal dibawah ini yang merupakan kelemahanku:

a. ………..

b. ………..

c. ………..

d. ………..

e. ………..

2. Hal-hal dibawah ini yang merupakan kelebihanku:

a. ………..

b. ………..

c. ………..

d. ………..

e. ………..

Kegiatan 2

(18)

Belajar Dari Cerita 1:

Ananias dan Safira

(Kisal Para Rasul 5)

Ananias termasuk orang-orang yang menggabungkan diri dalam jemaat yang pertama didirikan. Seperti orang-orang yang lain juga, ia datang kepada rasul-rasul dan meminta supaya ia dibaptiskan. Bukan karena ia menyesal dan ingin bertobat. Sekali-kali tidak! Ia tidak mengasihi Tuhan Yesus. Ia hanya cinta kepada diri sendiri. Seujung rambutpun tak ada pikiran dalam hatinya untuk mengabdi kepada Tuhan Yesus.

Ananias ingin dihormati dan ingin juga dapat pujian sebesar-besarnya. Bagaimana kalau dijual sawahnya? Dan uangnya diberikan kepada rasul-rasul itu? Semuanya? Tidak, jangan semuanya! Yang benar saja! Bagaimana kalau sebagian saja saya berikan dan sisanya disimpan? Waktu Ananias berpikir begitu, tiba-tiba ada suara yang berbisik padanya: Seorangpun tidak ada yang tahu bahwa itu hanya sebagian saja bukan?

Itu dia. Mukanya berseri-seri. Pura-pura ia membawa semuanya, tetapi diam-diam ia menyimpan sebagian! Ia akan dihormati sepenuh-penuhnya, ia akan dipuji dimana-mana dan uangnya tak usah diserahkan semuanya.

Ia membicarakan maksud yang jahat itu kepada Safira, dan istrinya itu segera setuju. Ia mau turut dengan senang hati, meskipun itu dusta tetapi tidak mengapa. Masa bodoh. Seorangpun tak ada yang tahu, baik rasul-rasul itu maupun siapa saja. Lalu merekapun melakukan seperti yang direncanakan. Mereka menjual sawahnya dan uangnya segera disembunyikan sebagian. Sebagian lagi dibawa Ananias kepada rasul-rasul itu. Dengan berdebar-debar Safira menunggu di rumah.

(19)

Dengan gagahnya Ananias masuk ke dalam ruangan tempat orang percaya berhimpun. Hatinya sombong waktu ia meletakkan uang itu di kaki para rasul itu, sambil menunggu pujian dari para rasul yang berkumpul disitu, ia amat bangga karena sudah memberikan korban yang besar itu.

Akan tetapi Petrus mengetahui isi hati Ananias, ia tahu akan perbuatan jahat Ananias, karena Tuhan menajamkan penglihatannya, karena itu Petrus dapat membaca pikiran Ananias. Ia tahu orang ini munafik, pura-pura memberi hasil tanahnya supaya mendapat pujian, padahal sebagian disembunyikannya.

Ia menggelengkan kepalanya dan dengan sedih berkata: Ananias, mengapa hatimu dikuasai oleh Iblis, sehingga engkau berbohong terhadap Roh Kudus dengan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Kau bukan menipu manusia, tetapi Allah. Ketika Ananias mendengarkan perkataan itu tiba-tiba mukanya menjadi pucat pasi. Lalu rebahlah ia dan nyawanya melayang. Semuanya orang yang mendengar apa yang telah terjadi itu sangat takut. Alangkah kerasnya tindakan Tuhan Allah kepada orang yang berdosa dalam jemaatNya.

Kira-kira tiga jam kemudian Safira masuk ke dalam ruang perhimpunan itu, Ia belum tahu apa yang telah terjadi, lalu terdengar namanya dipanggil Petrus. Dekat kakinya terletak uang yang dibawa Ananias itu, perempuan itu menjadi heran, kemudian Petrus bertanya kepadanya: Dengan harga sekiankah kamu menjual tanah itu? Masih ada kesempatan untuk bertobat.

Safira tidak mau mengalah, diangkatnya kepalanya dan dipandangnya Petrus dengan berani. Siapa yang dapat membuktikan mereka berdusta? Siapa yang tahu mereka menipu? betul, katanya dengan angkuh,

sungguh sekian!

Kata-katanya itu adalah yang terakhir. Petrus berkata kepadanya: Bagaimanakah mungkin kamu bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah kaki mereka yang mengubur suamimu baru sampai dimuka pintu. Engkaupun akan diusung mereka ke luar. Pada saat itu juga melayanglah nyawa dan rebahlah ia di kaki para rasul, dekat uang yang lebih dicintainya dari pada Tuhan Yesus.

(20)

murid-murid itu, sedangkan orang-orang percaya semakin murni hidupnya. Rasa kasih berkembang, dan makin lama pengikut rasul-rasul itu makin banyak.

Kegiatan 3

Mengenal Kelemahan/ Kekurangan Ananias dan Safira

1. Tuliskan beberapa kelemahan yang dimiliki Ananias :

a. ………..

b. ………..

c. ………..

d. ………..

e. ………..

2. Tuliskan beberapa kelemahan yang dimiliki Safira :

a. ………..

b. ………..

c. ………..

d. ………..

e. ………..

3. Bagaimana perasaanmu ketika diminta menuliskan kelemahanmu?

... ... ... ...

4. Pelajaran apa yang kamu dapati dalam cerita Ananias dan Safira?

... ... ... ...

5. Dalam hal-hal tertentu adakah kesamaan antara kelemahan Ananias

dan Safira dengan kelemahanmu?

... ... ... ...

6. Adakah hal-hal yang ingin kamu ubah dalah dirimu yang selama ini

(21)

... ... ... ...

7. Hal apakah yang dapat kamu petik dari cerita tentang Ananias dan

Safira:

a. ………..

b. ………..

c. ………..

d. ………..

e. ………..

8. Perbuatan apa yang sering kamu lakukan yang kamu tahu bahwa itu

adalah dosa:

a. ………..

b. ………..

c. ………..

d. ………..

e. ………..

9. Pernahkan kamu menegur temanmu yang kedapatan berbuat dosa?

... ... ... ...

10. Pernahkan kamu berdoa kepada Tuhan Yesus tentang kelemahanmu?

(22)

Belajar Dari Cerita 2:

Paulus di Penjara

(Kisah Para Rasul 16: 19-34)

Paulus dan Silas harus dimasukkan ke penjara karena melakukan pekerjaan Tuhan. Kaki mereka dipasung dalam balok yang berat, tangannya dibelenggu dengan rantai besar sehingga mereka tidak dapat bergerak. Tetapi kedua orang itu sabar, sepatah katapun tak dikeluarkannya. Mereka tidak berteriak-teriak, tidak menyalahkan orang lain.

Kedua rasul itu tidak mengeluh, mereka mengingat kepada Tuhannya. Didalam kegelapan mereka menengadah tangan mereka ke atas dan berdoa. Selain mereka berdoa, mereka juga menaikkan puji-pujian dan mazmur kepada Tuhan. Ketika mereka sedang bernyanyi kepada Tuhan, mujizat terjadi, dinding penjara mulai goyah, pintu-pintu terlepas dari engselnya mereka yang tadinya terbelenggu, menjadi bebas. Kepala penjara yang menyaksikan kejadian itu menyangka bahwa Paulus dan Silas sudah kabur, dan karena ia takut dihukum oleh pemimpinnya, ia mulai berpikir untuk untuk bunuh diri, tetapi Paulus berkata kepadanya; Janganlah kamu mencelakakan dirimu,

sebab kami sekalian masih ada di sini. . Ketika kepala penjara menyaksikan

apa yang terjadi, berkatalah ia kepada para rasul itu: Tuan-tuan, apakah

yang harus kuperbuat supaya aku menjadi selamat?

Sahut Paulus dan Silas: Percayalah kepada Tuhan Yesus, maka engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu!

Mengenal Kelebihan Paulus dan Silas.

1. Tuliskan beberapa kelebihan yang dimiliki Paulus dan Silas:

(23)

2. Apa yang menyebabkan Paulus dan Silas dapat mengucap syukur walaupun mereka ada dalam penjara?

... ... ... ...

3. Pernahkah kamu mengucap syukur kepada Tuhan tentang kelebihan dirimu?

... ... ... ...

4. Sebutkan hal-hal yang telah kamu lakukan melalui kelebihanmu: ... ... ... ...

5. Adakah kesamaan kelebihanmu dengan Rasul Paulus dan Silas? ... ... ... ...

6. Pernahkan kamu dipuji orang karena kelebihanmu, bagaimana sikapmu?

... ... ... ...

7. Pernahkah kamu kecewa karena kelebihanmu?

(24)

8. Apa saja yang sudah kamu lakukan bagi Tuhan melalui kelebihanmu? ... ... ... ...

9. Bersediakah kamu jika suatu saat kamu diminta untuk menunjukkan/ mendemonstrasikan kelebihanmu didepan kelas?

... ... ... ...

(25)

Materi IV

Hidup Beriman dan Berpengharapan

Standar Kompetensi Nilai-Nilai Kristiani

1. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan

Kompetensi Dasar

1.1Hidup bersyukur dalam segala situasi

1.2Mewujudkan imannya dalam hidup berpengharapan

Bahan Alkitab

Kejadian 12, 13, I Raja-raja 7:7-24, Yesaya 55:8, Matius 7:21-23, Lukas 7:1-10, Yakobus 2:1-26

Renungan

Iman kepada Yesus Kristus adalah satu-satunya syarat yang diminta Allah untuk keselamatan. Iman bukan hanya suatu pengakuan tentang Kristus, tetapi suatu tindakan yang terbit dari hati orang percaya yang ingin mengikut Kristus dan mengakuiNya sebagai Tuhan dan juru selamat pribadi. Hidup beriman berarti hidup yang sungguh-sungguh kepada Kristus yang tersalib dan bangkit dan naik ke surga

Sementara pengharapan adalah bukti bahwa orang percaya tetap teguh pada pendiriannya, yakni dengan percaya kepada Yesus Kristus, dan hidup sesuai dengan firmanNya, maka akan masuk dalam Kerajaan Surga. Sebab Kristus datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan memberi kemenangan bagi mereka. Tuntutan bagi orang percaya adalah setia sampai mati (Wahyu 2:10b), supaya mereka memperoleh mahkota kehidupan yang telah disediakan bagi mereka yang bertahan hingga akhir.

(26)

Berbahagia orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya (Mazmur 146:3-5), oleh karena itu pengharapan pasti orang percaya adalah pengharapan yang tidak mengecewakan (Roma 5:5 . Jadi pengharapan adalah sauh seorang percaya di tengah-tengah kehidupan ini (Ibrani 6:19-20).

Tuhan sering kali mengajar dengan menggunakan keadaan-keadaan yang ekstrem untuk menggambarkan sebuah asas. Kisah tentang janda dari Sarfat adalah contoh tentang kemiskinan ekstrem yang digunakan untuk mengajarkan bahwa belas kasihan tidak mengurangi pengorbanan dan keadilan. Sesungguhnya, ukuran pengorbanan yang lebih benar bukanlah apa yang diberikan oleh seseorang sebagai persembahan melainkan apa yang orang itu korbankan untuk dipersembahkan (lihat Markus 12:43). Iman tidak banyak teruji ketika lemari terisi penuh melainkan ketika lemari itu kosong. Di saat-saat yang penting ini, krisis tidak membentuk watak seseorang—krisis memperlihatkan watak seseorang. Krisis itu sendiri adalah ujiannya.

Janda dari Sarfat hidup pada zaman Nabi Elia, melalui perkataannya Tuhan menimpakan kekeringan ke atas negeri itu selama tiga setengah tahun (lihat Lukas 4:25). Kelaparan menjadi semakin mengerikan sehingga banyak orang akhirnya meninggal. Demikianlah keadaannya ketika janda itu hidup.

(27)

I. Lengkapilah daftar dibawah ini dengan membedakan Iman dan Pengharapan.

Pengharapan Alasannya Iman alasannya

II. Buatlah kelompok untuk mendiskusikan materi dari Alkitab, kisah tentang janda di Sarfat dan Abraham dalam imannya kepada Allah.

1. Apa yang menjadi dasar sehingga Abraham percaya bahwa Allah akan menggenapi janjiNya?

…... …... …... …...

2. Jelaskan tentang perlunya iman bagi orang percaya pada masa kini?

…...

…...

…...

…...

3. Jelaskan tentang iman yang dimiliki oleh seorang janda di Sarfat?

…...

…...

…...

…...

4. Berikan penjelasan tentang iman yang dimiliki oleh Abraham dengan iman yang dimiliki seorang janda di Sarfat?

…...

…...

…...

(28)

Materi V

Mengalah Untuk Menang

Standar Kompetensi Nilai-Nilai Kristiani

1. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan

Kompetensi Dasar

1.1Hidup bersyukur dalam segala situasi

1.2Mewujudkan imannya dalam hidup berpengharapan

Bahan Alkitab

Kejadian 12, 13, I Raja 7:7-24, Yesaya 55:8, Matius 7:21-23, Lukas 7:1-10, Yakobus 2:1-26

Renungan

Seorang ibu mengeluh tentang kekurangcocokan antara kesukaan dirinya dan kesukaan suaminya. "Sejak kecil saya suka bergaul. Karena bagi saya, arti teman sangat penting. Sebaliknya, suami saya tidak suka bergaul. Dia lebih suka bermain dengan komputer, membaca di kamar, atau menonton video," ujarnya. Pada mulanya, perbedaan kesenangan itu memang tidak menimbulkan masalah. Namun lambat laun, seiring dengan kian lamanya perjalanan hidup bersama, pasangan suami-istri itu mulai terganggu. Ketika sang istri bersukacita menyambut kedatangan sahabat karibnya sejak masa sekolah, sang suami justru murung karena memikirkan betapa privasinya akan terganggu oleh kedatangan sahabat istrinya. Apalagi sahabat karib itu bersama keluarganya akan menginap di rumah mereka.

Yang jelas bahwa perbedaan dan segala kesukaan itu sungguh semakin merisaukan pasangan suami istri tersebut. Sang istri cemas, karena merasa sulit mengembangkan kebersamaan dengan suaminya. Dia suka makan beramai-ramai di restoran bersama keluarga para sahabatnya, seminggu atau dua minggu sekali. Namun setiap kali mau mewujudnyatakan kesukaannya itu, dia mengkhawatirkan perasaan sang suami. Ia pikir, dalam acara seperti itu, suami mesti ikut, sebab teman-temannya juga bersama suami masing-masing. Namun dia tidak yakin sang suami bisa menikmati acara seperti itu. Bahkan mungkin acara seperti itu sangat menyiksa suami.

(29)

cukup sering. Dia merasa amat tersiksa. Namun dia juga khawatir, bila kerap menolak ajakan makan bersama, istrinya tentu akan sangat kecewa. Kalau hal itu berlangsung terus, relasi dirinya dan istri pasti akan semakin renggang.

Menurut analisa konselor, sesungguhnya pasangan suami-istri itu benar-benar sama keras. Buktinya, mereka seringkali bertengkar tentang perbedaan-perbedaan di antara mereka berdua. Dalam perdebatan seperti itu, tidak jarang sang istri menyalah-nyalahkan suami. Bahkan dengan kata-kata keras serta tajam memaksa suami berubah. Pada suatu kali sang istri berkata, "Sifat suka menyendiri itu pertanda kelainan jiwa. Normalnya, orang mesti suka berteman. Kalau kamu selalu menyendiri, kamu mesti diperiksa dokter spesialis jiwa untuk disembuhkan. Kecuali kalau kamu bisa berubah sendiri!".

Mendengar pernyataan itu, sang suami menanggapi tidak kalah keras. "Setiap orang punya sifat sendiri-sendiri. Tidak ada orang lain yang bisa memaksakan perubahan pada diri saya. Kamu memang orang yang suka memaksa. Kamu tidak sadar akan posisimu sebagai istri. Yang normal, istri melayani suami. Mana ada istri memaksa suami?!"

Memang, perbedaan itu tidak akan terjembatani hanya dengan perdebatan-perdebatan, apalagi diwarnai saling menyalahkan dan pemaksaan kehendak. Sikap saling menyalahkan dan pemaksaan kehendak hanya akan mengakibatkan sakit hati pada kedua belah pihak, yang pada akhirnya merenggangkan relasi suami-istri. Maka seyogianya dicari jalan keluar yang rasional dan manusiawi.

Jalan keluar yang rasional dan manusiawi justru berintikan penerapan sikap "mengalah dalam pengertian yang benar". Artinya, tidak memaksakan kehendak atau kesukaan diri sendiri, tetapi membiarkan diri mengikuti kehendak orang lain, demi terjadinya perubahan-perubahan rasional dan manusiawi (perbaikan-perbaikan) dalam diri sendiri maupun diri orang lain. Langkah ini memungkinkan terjembataninya perbedaan-perbedaan di antara mereka.

(30)

Setiap perbedaan pasti akan terjembatani oleh sikap mengalah dari kedua belah pihak. Dalam kasus di atas, kedua belah pihak tidak sudi berprakarsa menerapkan sikap mengalah lebih dulu. Seolah masing-masing saling menunggu. Di tengah kondisi demikian, relasi di antara mereka makin memburuk. Padahal sesungguhnya mengalah sama sekali tidak berarti kalah. Justru sikap mengalah menyebabkan kemenangan, dan orang yang mengalah sedang merintis kemenangan.

Mengapa demikian? Karena, pada dasarnya setiap manusia tidak akan bisa menerapkankan suatu sikap atau tindakan tertentu, jika sebelumnya tak pernah menghayati sikap atau tindakan serupa yang dilakukan orang lain kepadanya. Orang hanya bisa diharapkan mengalah dengan tulus jika pernah menghayati sikap atau tindakan mengalah yang dilakukan orang lain terhadap dirinya.

Manusia tidak bisa diharapkan mampu mewujudkan kasih sayang secara tulus, jika dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang lain. Begitu pula, manusia tidak bisa diharapkan mewujudkan kejujuran secara adil, jika orang-orang lain selalu bersikap dan bertindak tidak jujur terhadapnya. Hal ini bisa dianggap sebagai salah satu prinsip dalam relasi antar insan.

Jika seseorang menginginkan perubahan terjadi pada mitra relasinya, dia perlu mempertimbangkan untuk mewujudnyatakan perubahan di dalam dirinya sendiri lebih dulu, sebelum mengharapkan terjadinya perubahan dalam diri mitra relasinya.

(31)

seyogianya selalu dirawat dalam relasi suami-istri, bahkan pula dalam relasi kemanusiaan antar insan pada umumnya.

Kegiatan 1

1. Buatlah sebuah naskah yang isinya tentang mengalah untuk menang dan pentaskan didepan kelas. Kamu dan beberapa temanmu harus dengan serius memerankan setiap tokoh yang ada dalam cerita yang kamu buat.

2. Naskah yang dibuat haruslah naskah asli dan bukan saduran atau hasil kerja orang lain.

Kegiatan 2

No Pernyataan Ya Tidak

1. Sikap saya selalu mau menang sendiri 2. Saya adalah orang sangat percaya diri

3. Tidak pernah ada kata kalah dalam kamus saya 4. Segala masalah dapat saya tangani sendiri 5. Saya kurang suka bekerja dengan orang lain 6. Saya merasa nyaman ketika berada dalam

komunitas gereja

7. Saya cepat tersinggung bila ditegur 8. Saya puas bila melihat teman saya gagal

9. Saya sering membantu teman saya yang mengalami masalah

10. Saya sering merasa gagal tanpa Tuhan

Kegiatan 3

1. Buatlah daftar tentang hal-hal buruk yang masih menguasai dirimu?

No Hal-hal buruk Penyebabnya Keterangan

(32)

2. Carilah teman untuk saling mendoakan hal-hal buruk tersebut untuk Tuhan pulihkan.

…...

…...

…...

…...

…...

…...

…...

…...

…...

…...

…...

…...

…...

…...

…...

(33)

Materi VI

Tantangan Mengikut Yesus

Standar Kompetensi Nilai-Nilai Kristiani

1. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan

Kompetensi Dasar

1.1Hidup bersyukur dalam segala situasi

1.2Mewujudkan imannya dalam hidup berpengharapan

Bahan Alkitab

Kejadian 12, Matius 26:31-35, Matius 6:33, Lukas 14:26, Kolose 3:5-8

Renungan :

Matius 19:16-26, menyatakan bahwa terjadi percakapan antara Yesus dengan seorang pemuda yang sangat kaya. Ketika Yesus berkata

kepadanya, jangan membunuh, jangan berzinah,jangan mencuri, jangan

mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah

sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kata anak muda itu kepada

Yesus, semuanya itu telah kuturuti. Tetapi ada hal yang lebih mendasar

yakni ketika Yesus menyuruh untuk menjual hartanya dan dibagikan kepada orang yang kurang mampu, anak muda itu menjadi sedih., hal ini dikarenakan anak muda itu sangat kaya dan hidupnya sangat tergantung pada harta benda. Padahal seharusnya pengharapan hanya tertuju pada Yesus. Maka Yesus pun berkata kepada murid-muridNya bahwa sesungguhnya sangat sukar bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Yesus berkata, Marilah kepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban

berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan, sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan (Matius 11:28-30).

(34)

Tantangan dalam mengikut Yesus datangnya dari dalam diri kita sendiri. Kita selalu merasa kuatir dan cepat putus asa, sehingga terkadang kita mengandalkan kekuatan kita bahkan terkadang dengan kekuatan itu kita mencoba untuk menghadapi masalah dan pergumulan kita. Ketika Alkitab berkata bacalah firman Tuhan dan renungkanlah itu siang dan malam, sebab itulah yang membuat engkau berhasil, kita sering lupa dan bahkan terkadang tidak mempunyai waktu untuk membaca Firman Tuhan.

Simon Petrus berkata kepada Yesus pada waktu mereka di Bukit Zaitun, Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak. Tetapi Yesus berkata kepada Simon sesungguhnya sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali, Simon kemudian

meyakinkan Yesus dengan berkata, Sekalipun aku harus mati bersama

-sama dengan Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.(Matius 26:31-35)

Tantangan terbesar dalam diri orang percaya dalam mengikut Tuhan Yesus adalah:

1. Manusia telah berdosa

2. Manusia selalu memikirkan dirinya sendiri 3. Manusia merasa dirinya pintar

4. Manusia merasa tidak menbutuhkan orang lain/ individual. 5. Manusia merasa sombong

6. Manusia kurang menghargai Tuhan.

Syarat untuk menjadi pengikut Yesus:

Setiap orang yang mau mengikuti Yesus Kristus harus bersedia untuk menanggung resiko:

1. Menyangkal Diri

(35)

2. Pikul Salib

Arti memikul salib ialah bahwa kita dengan sadar mau menderita karena iman kita kepada Yesus, penderitaan itu berupa tugas dan tanggung jawab yang harus kita lakukan sebagai orang Kristen. Tugas itu adalah memberitakan injil, rela dianiaya oleh karena kebenaran Firman Tuhan. Pikul Salib adalah suatu harga yang harus dinyatakan oleh seseorang yang mangaku dirinya Kristen. Stefanus rela untuk dirajam demi mempertahankan imanNya dan itu dilakukan dengan tidak menimpahkan kesalah itu kepada orang-orang yang merajamnya. Pikul salib adalah suatu komitmen pribadi dengan Tuhan dan mau setia sampai akhir walaupun banyak kesulitan, masalah, pencobaan dan itu harus dijalani dengan sukacita.

3. Mengutamakan dan mengasihi Yesus Kristus lebih dari segalanya.

Seseorang yang mau mengikuti Aku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKu (Lukas 14:26). Pernyatan ini mempetegas komitmen bahwa kita harus mencintai Tuhan lebih dari segalanya.

Kegiatan 1

1. Mengapa kamu sering malas membaca Alkitab dan berdoa?

…...

…...

…...

…...

2. Apa yang mendasari sehingga kamu malas ke gereja?

…...

…...

…...

…...

3. Mengapa kamu sering kali merasa malu menceritakan Tuhan Yesus kepada. temanmu?

…...

…...

…...

(36)

4. Mengapa kamu sering memikirkan hal-hal yang negatif daripada yang positif ?

…...

…...

…...

…...

5. Ketika kamu berbuat dosa adakah kegelisahan itu dalam hidupmu dan akhirnya kamu merasa tertuduh dan ingin mengaku dosa ?

…...

…...

…...

…...

Kegiatan 2

Isilah dengan jujur kolom-kolom yang ada dibawah ini, tentang hal-hal yang sering kali membuat kita tidak bertumbuh untuk mengikuti Yesus.

No Hal negatif yang sering saya

pikirkan

Hal negatif yang sering saya lakukan

(37)

Kegiatan 3

Buatlah komitmen untuk memiliki cara hidup yang baru dengan pola pikir yang dikendalikan oleh Yesus dan cara pandang yang sesuai dengan cara pandang Yesus Kristus. Tuhan Yesus Saya Berjanji: Saya mau setia mengikutMu seumur hidupku………

Kegiatan 4

1. Tuliskan hal-hal apa saja yang dapat menghalangi kamu untuk menjadi murid Yesus yang baik !

…...

…...

…...

…...

2. Tuliskan hal-hal apa saja yang akan kamu lakukan untuk menjadi murid Yesus yang baik !

…...

…...

…...

…...

Kegiatan 5

Diskusikan dengan teman-temanmu, tantangan apa saja yang sering dialami oleh murid oleh orang percaya saat ini, dan bagaimana seharusnya mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Tuliskanlah kesimpulan kelompokmu dan dipresentasikan oleh salah satu anggota kelompokmu di depan kelas !

Kesimpulan:

…...

…...

…...

…...

…...

…...

…...

(38)

Materi VII

Pesimisme dan Optimisme

Standar Kompetensi Nilai-Nilai Kristiani

1. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan

Kompetensi Dasar

1.1Hidup bersyukur dalam segala situasi

1.2Mewujudkan imannya dalam hidup berpengharapan

Bahan Alkitab

I Samuel 17:40-58, Daniel 3:16-19, Lukas 24:17

Renungan :

Orang optimis bukanlah orang yang karena melihat jalan mulus di hadapannya, tetapi orang yang yakin 100% dan berani untuk mengatasi setiap tantangan yang menghadang. Sobat pembaca, ada 2 macam manusia dalam menyikapi hidup ini, satu sikap orang yang pesimis dan ke-dua adalah orang yang bersikap optimis.

Tipe pertama orang pesimis, bagi orang pesimis kehidupannya lebih banyak dikuasai oleh pikiran yang negatif, hidup penuh kebimbangan dan keraguan, tidak yakin pada kemampuan diri sendiri, kepercayaan dirinya mudah goyah dan mudah putus asa kalau menemui kesulitan atau kegagalan, selalu mencari alasan dengan menyalahkan keadaan dan orang lain sebagai proteksi untuk membenarkan dirinya sendiri, padahal di dalam dirinya dia tahu bahwa betapa rapuh mentalnya, orang pesimis lebih percaya bahwa sukses hanyalah karena kebetulan, keberuntungan atau nasib semata.

(39)

Jika anda, saya dan kita semua secara bersama-sama mampu membangun kekayaan mental dengan berkesinambungan, mampu menjalani hidup ini dengan optimis dan aktif, tentu secara langsung akan berpengaruh pada kehidupan kita pribadi serta kehidupan keluarga, dan dari kehidupan keluarga-keluarga yang semangat, optimis dan aktif akan mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas, yang pada akhirnya akan menjadi kekuatan sinergi sebagai kontributor dalam membangun Indonesia sekaligus mengembalikan jati diri bangsa. Kalau bukan kita yang membangun Indonesia, lalu siapa?

Dua Orang Yang Terdampar Di Sebuah Pulau

Dua orang yang sedang terdampar disebuah pulau yang tidak berpenghuni mulai membangun sebuah gubuk untuk menjadi tempat perteduhan mereka dari hujan dan panas. Dengan usaha yang tidak mengenal lelah, kedua orang ini bekerja mendirikan gubuk mereka. Setelah beberapa waktu berlalu gubuk yang mereka dirikan telah rampung.

Suatu saat ketika keduanya sedang mencari sesuatu yang bisa dimakan tampak dari kejauhan mereka melihat asap hitam sedang mengapul, mereka berlari menuju ke arah asap, akhirnya mereka sampai di tempat asal asap itu dan ternyata gubuk mereka sudah habis terbakar. Salah satu dari mereka menggerutu sebab tempat perteduhan mereka sudah habis terbakar sedangkan temannya yang lain menggucap syukur karena mereka tidak berada dalam gubuk itu dan tidak sedang dalam keadaan tertidur. Tak lama kemudian datanglah bantuan menjemput mereka karena melihat asap dari kejauhan.

Kegiatan 1

1. Daftarkanlah sikap optimis dan pesimis yang ada dalam dirimu.

…...

…...

…...

(40)

2. Daftarkanlah sikap optimis dan pesimis yang kamu lihat dalam kehidupan sehari-hari.

…...

…...

…...

…...

3. Bagaimana cara mengatasi sikap pesimis dan mengembangkan sikap optimis ?

…...

…...

…...

(41)

Materi VIII

Penderitaan Kristus

Standar Kompetensi Nilai-Nilai Kristiani

2. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan

Kompetensi Dasar

2.1Mewujudkan kesetiaan imannya walaupun menderita 2. 2 Meneladani Kristus dalam menghadapi penderitaan Bahan Alkitab

Yesaya 52:13-53:12 , Daniel 3:16-19, Lukas 23:33-43

Renungan

Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak terdapat dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci-maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.” (1Petrus 2:21-25).

Beberapa hari sebelum Yesus

disalibkan, Ia sudah menyadari bahwa waktuNya tinggal sedikit, oleh karena itu Ia membawa murid-murid yang dicintaiNya di bawah bukit Hermon, di daerah Kaisarea, Filipi untuk mengadakan retret yang terakhir. Di sana Yesus bertanya kepada murid-muridNya, "Kata orang, siapakah Aku ini?", kemudian Ia bertanya sekali lagi, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Petrus menjawab dengan jawaban yang luar biasa: "Engkau adalah Mesias!"

(42)

hari." Ketika Yesus berbicara hal ini, Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, karena saat itu Petrus berpikir bahwa sebentar lagi Yesus akan dilantik sebagai raja di Yerusalem sehingga para murid akan mendapatkan jabatan yang tinggi serta menikmati kemuliaan dunia. Petrus tidak dapat menerima kata-kata Yesus dengan akalnya bahwa "Yesus akan mati di salib" Ia sungguh tidak mengerti akan kata-kata Yesus.

Tuhan Yesus berpikir bahwa Ia akan mewujudkan karya penyelamatan manusia melalui penderitaan salib. Bukan dengan cara duniawi, yaitu melalui pemerintahan sebagai raja duniawi, melainkan melalui cara khusus yaitu penderitaan salib.

Bagi orang Yahudi penyaliban berarti tanda dibuang oleh Allah. Salib berarti penderitaan dan kematian yang paling jahat bagi semua manusia. Kristus tidak memilih jalan kepopuleran, kemasyuran dan sambutan yang meriah, melainkan Ia memilih jalan penderitaan dan kematian unutk menyelamatkan manusia.

Mengapa Yesus memikul salib? Yesus memikul salib dengan tujuan: Pertama, untuk menjadikan perdamaian di antara Allah dan manusia, Kedua, untuk menebus dosa manusia, Ketiga, untuk memberi hidup yang kekal kepada kita. Karena Yesus mengasihi kita maka Ia memikul salib. Yesus yang disalibkan memerintahkan murid-muridNya; setiap orang

yang mau mengikut Aku harus memikul salibnya. Orang yang ingin dan

yang sudah memutuskan untuk mengikut Yesus, harus memikul salib. Yesus tidak pernah memaksa orang untuk mengikutiNya. Yesus memberikan kebebasan kepada orang-orang jika siapapun mau" maka bisa mengikuti Dia. Dan keputusan terakhir ada pada pihak kita sendiri. Kemudian Yesus berkata lagi, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."

(Markus 8:34)

Sebagai langkah pertama untuk mengikuti Yesus, kita harus menyangkal diri. Petrus pernah menyangkal Yesus demi menjaga nyawanya. Sebenarnya ia harus menyangkal diri dan membenarkan Yesus. Jika kita mau menjadi murid Yesus kitapun harus menyangkal diri, dan hanya membenarkan Yesus. Kedudukan, kehormatan, harta, kemampuan, pengetahuan, kebaikan, semuanya harus disangkal, dan hanya membenarkan Yesus. Kita harus mengakui bahwa Yesus adalah segalanya dalam hidupku, saya hanya mengenal Dia, tidak ada aku lagi, hanya ada Yesus Kristus. Mengapa sulit untuk menjadi murid Yesus? Karena kita selalu ingin menjaga diri kita, milik kita, keegoisan kita.

(43)

1. Apa yang menjadi alasan bahwa Yesus kristus harus menderita?

…...

…...

…...

…...

2. Berikan 4 alasan mengapa Yesus harus mengalami penderitaan?

…...

…...

…...

…...

3. Mengapa manusia cenderung berbuat dosa, padahal Yesuslah yang harus menderita untuk menanggung penderitaan manusia tersebut?

…...

…...

…...

…...

4. Seringkali manusia tidak puas dengan keberadaannya dirinya sendiri, sehingga ketika ia mengalami masalah, Tuhanlah yang disalahkan?

…...

…...

…...

(44)

Materi IX

Makna Kebangkitan Kristus

Standar Kompetensi Nilai-Nilai Kristiani

2. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan

Kompetensi Dasar

2.1Mewujudkan kesetiaan imannya walaupun menderita 2.2Meneladani Kristus dalam menghadapi penderitaan

Bahan Alkitab

Matius 28:1-10, Markus 16:1-8, Lukas 24:1-12

Renungan

Kebangkitan Kristus telah memberikan kepastian kepada dunia, bahwa hidup ini tidak akan berakhir pada kematian semata. Tetapi justru kebangkitan Kristus memberikan kepastian baru bahwa di balik kematian ada kehidupan. Bukankah Kristus

sendiri telah menyatakan Akulah

kebangkitan dan hidup, barang siapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah

mati Yoh 11:25). Kebangkitan Kristus telah

memberikan makna yang baru dalam kehidupan umat manusia, suatu kemenangan yang gilang-gemilang. Rasul Paulus menulis

kepada jemaat di Korintus: Maut telah ditelan

dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut di manakah sengatmu? Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus Tuhan kita (I Korintus 15: 54-57).

(45)

Kebangkitan Kristus menunjukkan bahwa pengorbananNya di atas kayu salib layak sebagai korban tebusan satu-satunya yang hanya sekali untuk selama-lamanya bagi pengampunan dosa manusia. Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat utang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib Kolose 2:13-14.)

Kebangkitan Kristus membawa perubahan dalam kehidupan. Para murid yang tadinya dalam ketakutan yang mencekam berubah menjadi pengharapan. Para murid memiliki perspektif baru didalam kehidupan mereka, tidak lagi tinggal di ruangan yang terkunci rapat tapi berani keluar untuk memberitakan kabar baik ke seluruh dunia bahwa Kristus yang telah mati di atas kayu salib adalah Kristus yang telah bangkit kembali sebagai Juru Selamat dan Tuhan atas manusia berdosa.

Kristus yang telah bangkit itu sungguh-sungguh menjadi milik kita, memperbarui hidup kita dan menuntun kita ke hari depan yang penuh harapan kalau kita sungguh-sungguh datang kepada-Nya dan berkata

Tuhan Yesus, saya memerlukan Engkau, saya membuka pintu hatiku dan

(46)

Kegiatan 1

1. Nyatakan pendapatmu mengenai kebangkitan Kristus dalam hubungannya dengan kehidupanmu

No Uraian Pernyataan Setuju Tidak Setuju

Ragu-ragu

1. Kristus bangkit menyatakan bahwa Allah berkuasa atas alam maut

2. Kristus bangkit untuk menebus hidupmu dari dosa dan pelanggaranmu

3. Apakah setaip orang yang berbuat dosa harus mengaku dosa

4. Apakah kamu setuju jika ketahuan berbuat dosa harus dihukum

5. Layakkah Yesus Kristus mati karena menanggung dosa saya 6. Haruskah saya bertekad untuk

tidak berbuat dosa

7 Saya merasa bahwa Yesus Kristus untuk saya dan dosa-dosa saya.

8. Saya tidak perlu terlibat lebih jauh dalam pelayanan karena hal itu adalah tugas pelayan gereja

9. Saya percaya bahwa

pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib sudah menuntaskan dosa saya.

(47)

Kegiatan 2

Diskusikan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini:

1. Mengapa Yesus mau menanggung dosa kita?

…...

…...

…...

…...

2. Berikan alasanmu, mengapa orang berdosa harus diselamatkan?

…...

…...

…...

…...

3. Jelaskan, mengapa orang berdosa tidak dapat menyelamatkan diri mereka sendiri?

…...

…...

…...

…...

4. Apakah setiap kita sudah menyadari dan mengerti dampak dari dosa?

…...

…...

…...

…...

5. Dikatakan bahwa upah dosa ialah maut, jadi setiap kita yang belum bertobat tidak akan memperoleh keselamatan?

…...

…...

…...

(48)

Pertanyaan untuk didiskusikan berdasarkan cerita di atas

1. Apa yang menjadi dasar manusia harus bersyukur?

…...

…...

…...

…...

2. Berikan 4 alasan mengapa manusia tidak/ lupa mengucap syukur atas kasih Allah yang begitu sempurna bagi manusia?

…...

…...

…...

…...

3. Mengapa manusia cenderung menguasai alam semesta dan menjadi egois, padahal seharusnya manusia bersyukur atas alam semesta ?

…...

…...

…...

…...

4. Seringkali manusia tidak puas dengan keberadaan dirinya sendiri, sehingga dengan tanpa rasa bersalah ia mengubah bagian tubuhnya yang dianggap kurang ideal dengan jalan operasi. Apakah hal tersebut berkenan kepada Tuhan ?

…...

…...

…...

(49)

Materi X

Makna Kenaikan Kristus ke Sorga

Standar Kompetensi Nilai-Nilai Kristiani

2. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan

Kompetensi Dasar

2.1Mewujudkan kesetiaan imannya walaupun menderita 2.2Meneladani Kristus dalam menghadapi penderitaan

Bahan Alkitab

Matius 28:16-20, Markus 16:9-20, Lukas 24:50-53

Renungan:

Yesus berkata kepada murid-muridNya bahwa setelah Ia bangkit, Ia akan naik ke Sorga untuk menyediakan tempat bagi orang-orang yang mengasihi Dia dan melakukan FirmanNya. Itu sebabnya ketika Ia telah menampakkan diriNya kepada

murid-muridNya untuk

meyakinkan mereka tentang segala ucapan yang telah diucapkan Yesus dan memberikan mereka harapan baru supaya dapat menyatakan kasih Yesus melalui kehidupan mereka.

(50)

itu menjadi tanggung jawab setiap orang percaya untuk menyatakan kebenaran dan membawa terang dalam dunia yang penuh dengan dosa.

Yesus Kristus naik ke sorga supaya :

1. Menyediakan tempat bagi orang percaya di sorga

2. Roh Kudus turun menjadi penghibur bagi orang percaya

3. Roh kudus yang akan menuntun langkah orang percaya

Kegiatan 1

1. Buatlah puisi mengenai kenaikan Yesus ke sorga dan bacakanlah puisi itu di depan kelas dengan penuh penghayatan

2. Menyanyikanlah sebuah lagu yang menjelaskan tentang kenaikan Yesus ke sorga

3. Buatlah komitmen bahwa Tuhan saya mau berubah dan menjadi terang bagi teman-teman saya.

Kegiatan 2

Buatlah kelompok untuk mendiskusikan materi dari Alkitab, kisah tentang kematian, kebangkitan, dan kenaikkan Yesus Kristus ke sorga:

1. Dimanakah Yesus waktu mau ditangkap dan siapa yang menunjukkan tempat dimana Yesus ada pada waktu itu?

…...

…...

…...

…...

2. Jelaskan tentang perlunya Iman bagi orang percaya untuk meyakini bahwa Yesus setelah bangkit dari kematian, Ia naik ke sorga?

…...

…...

…...

…...

3. Jelaskan mengapa Yesus harus bangkit dan naik ke sorga?

…...

…...

…...

(51)

4. Berikan penjelasan tentang ketidakpercayaan murid-murid bahwa Yesus sudah bangkit dan akan naik ke sorga?

…...

…...

…...

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatakan kepada Allah Bapa di surga, Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, Roh Kudus atas semua berkat, pendampingan, dan kasih karunia-Nya yang begitu

Oleh sebab itu sepanjang bulan ini kita akan terus mengarahkan iman kita kepada Allah yang hidup di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, dan sadar bahwa kita semua berada dalam

Seperti Maria dari Magdala, Yohana dan Maria, Ibu Yakobus, merespons kebangkitan Yesus dengan menceritakannya kepada para rasul, mari kita juga merespon kebangkitan Yesus

P3 Jemaat Yesus Kristus, marilah kita menyatakan syukur dan memuliakan nama Tuhan yang bertakhta di Kerajaan Sorga dengan memberikan persembahan, sambil mengingat pesan

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada

1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati,

“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati,

Atau mendoakan mereka yang sakit meski tidak ada dalam pertemuan KeMah, dengan mengangkat tangan dan berseru dengan iman: “…di dalam nama Tuhan Yesus Kristus!”.. Persekutuan