• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Pedoman Guru Yesus Kristus dan Injil Abadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku Pedoman Guru Yesus Kristus dan Injil Abadi"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Buku Pedoman Guru Yesus Kristus dan

Injil Abadi

Agama 250

Diterbitkan oleh

Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir Salt Lake City, Utah

(4)

Komentar dan koreksi dihargai. Mohon mengirimkannya, termasuk kesalahan-kesalahan, ke: Seminaries and Institutes of Religion Curriculum Services

50 E. North Temple St., Floor 8 Salt Lake City, Utah 84150-0008

USA

Email: ces-manuals@ldschurch.org

Mohon mencantumkan nama lengkap, alamat, lingkungan, dan pasak Anda. Pastikan untuk memberikan judul buku pedoman. Kemudian sampaikan komentar Anda.

© 2015 oleh Intellectual Reserve, Inc. Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Dicetak di Amerika Serikat Persetujuan Bahasa Inggris: 8/14 Persetujuan penerjemahan: 8/14

Terjemahan dariJesus Christ and the Everlasting Gospel Teacher Manual Bahasa Indonesia

PD10053156 299 Updated April 3, 2015

(5)

Kata Pengantar Buku Pedoman Guru

Yesus Kristus dan Injil Abadi (Agama 250)

Apakah yang diharapkan dari seorang guru agama?

Sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar, adalah penting untuk memahami Tujuan Seminari dan Institut Religi:

“Tujuan kita adalah untuk menolong para remaja dan dewasa muda memahami serta bersandar pada ajaran-ajaran dan Pendamaian Yesus Kristus, menjadikan memenuhi syarat bagi berkat-berkat bait suci, dan mempersiapkan diri mereka, keluarga mereka, serta orang lain untuk kehidupan kekal bersama Bapa mereka di Surga.” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan untuk Guru dan Pemimpin di Seminari dan Insitut Religi[2012], x).

Anda dapat mencapai tujuan ini dengan menjalankan Injil, mengajar Injil dengan efektif kepada para siswa Anda, dan mengelola kelas atau program Anda dengan tepat. Sewaktu Anda mempersiapkan diri dan mengajar Injil dengan cara-cara ini, Anda akan memenuhi syarat untuk memperoleh pengaruh dari Roh Kudus.

Anda memiliki kesempatan untuk membantu para siswa belajar dengan Roh sehingga mereka dapat memperkuat iman dan memperdalam keinsafan mereka. Anda dapat menolong para siswa mencapai ini sewaktu Anda menuntun mereka untuk

mengidentifikasi, memahami, merasakan kebenaran dan pentingnya dari, serta mempersiapkan diri untuk menerapkan ajaran dan asas penting dari Injil Yesus Kristus.

Buku PeganganPengajaran dan Pembelajaran Injiladalah sumber penting untuk memahami proses pengajaran dan bagaimana menjadi lebih berhasil di ruang kelas. Seringlah merujuk pada buku pegangan ini.

Apakah tujuan buku pegangan ini?

Kursus ini,Yesus Kristus dan Injil Abadi(Agama 250), memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari pelayanan kekal Yesus Kristus, dengan berfokus pada peran ilahi-Nya di sepanjang kehidupan prafana, fana, dan pascafana-Nya. Kitab-kitab standar, perkataan para nabi modern, dan dokumen yang berjudul “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” (EnsignatauLiahona,April 2000, 2–3) digunakan sebagai sumber-sumber yang diilhami untuk kursus ini. Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul telah menekankan pentingnya mempelajari kehidupan dan misi Yesus Kristus:

“Saya sungguh-sungguh mendorong Anda untuk membangun sebuah rencana belajar pribadi untuk memahami dan menghargai akibat-akibat yang tak terdandingi, kekal, serta tak terbatas dari penggenapan Yesus Kristus yang sempurna akan pemanggilan-Nya yang ditetapkan secara ilahi sebagai Juruselamat dan Penebus kita dengan lebih baik. Perenungan pribadi yang mendalam akan tulisan suci disertai dengan penyelidikan, doa sepenuh hati akan menguatkan pemahaman dan apreasi Anda terhadap Pendamaian-Nya yang berharga” (“Dia Hidup! Mulia Nama-Nya!”EnsignatauLiahona,Mei 2010, 77).

Sewaktu para siswa mulai memahami dan menghargai pentingnya pemanggilan ilahi Juruselamat dan dampak yang Dia miliki dalam kehidupan mereka, mereka akan

(6)

dibentengi terhadap tantangan-tantangan kehidupan dan merasa dipersiapkan dengan lebih baik untuk membahas peran ilahi Juruselamat dalam rencana keselamatan, yang tentangnya kehidupan pribadi mereka adalah bagian yang tak terpisahkan.

Apakah yang diharapkan dari para siswa?

Para siswa hendaknya membaca petikan-petikan tulisan suci dan ceramah-ceramah kenabian yang tercantum di bagian Bacaan Siswa dari tiap pelajaran. Para siswa hendaknya juga memenuhi persyaratan kehadiran dan menunjukkan kompetensi terhadap materi kursus.

Bagaimana pelajaran-pelajaran yang tersusun dalam buku

pedoman ini?

Kursus ini dirancang sebagai kursus yang lamanya satu semester dengan 28 pelajaran yang ditulis untuk periode kelas 50 menit. Jika kelas Anda bertemu dua kali tiap minggu, ajarlah satu pelajaran untuk tiap periode kelas. Jika kelas Anda bertemu hanya sekali tiap minggu selama 90 hingga 100 menit, gabungkan dan ajarlah dua pelajaran untuk tiap periode kelas. Tiap garis besar pelajaran terdiri dari empat bagian:

• Pendahuluan

• Bacaan Latar Belakang • Saran untuk Pengajaran • Bacaan Siswa

Pendahuluan

Bagian ini memberikan pengantar singkat untuk topik dan tujuan pelajaran.

Bacaan Latar Belakang

Bagian ini merekomendasikan sumber-sumber, seperti pesan-pesan dari para nabi modern, yang dapat membantu Anda memahami dengan lebih baik ajaran, asas, dan kebenaran Injil yang tercakup dalam garis besar pelajaran.

Saran untuk Pengajaran

Bagian Saran untuk Pengajaran mencakup materi untuk membantu Anda mengetahui baikapayang akan diajarkan maupunbagaimanamengajarkannya (lihat juga bagian 4.3.3 dan 4.3.4 dalamBuku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil). Kegiatan-kegiatan pembelajaran yang disarankan dirancang untuk membantu para siswa mengidentifikasi, memahami, dan menerapkan kebenaran-kebenaran yang sakral. Anda boleh memilih untuk menggunakan sebagian atau semua saran sementara Anda menyesuaikannya sehingga cocok dengan gaya mengajar individu Anda serta untuk memenuhi kebutuhan dan keadaan para siswa Anda. Sewaktu Anda

mempertimbangkan bagaimana menyesuaikan materi pelajaran, ikuti nasihat ini dari Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul:

“Presiden Packer telah sering mengajarkan, sebagaimana yang saya ketahui, bahwa kita terlebih dahulu mengadopsi, kemudian menyesuaikan. Jika kita sepenuhnya paham dengan pelajaran yang ditentukan yang harus kita berikan, maka kita dapat mengikuti Roh untuk menyesuaikannya. Tetapi ada godaan, ketika kita berbicara tentang fleksiblitas ini, untuk memulai dengan menyesuaikan alih-alih mengadopsi. Itu adalah

(7)

keseimbangan. Itu adalah tantangan yang berkelanjutan. Tetapi pendekatan dengan mengadopsi terlebih dahulu dan kemudian menyesuaikan adalah cara yang baik untuk tetap pada landasan yang kuat” (“Diskusi Panel dengan Penatua Dallin H. Oaks” [Siaran Satelit Religi Seminari dan Institut, 7 Agt. 2012]; si.lds.org).

Bagian Saran untuk Pengajaran berisikan setidaknya satu pernyataan ajaran atau asas, yang muncul dalam huruf tebal. Sewaktu para siswa menemukan ajaran dan asas ini dan membagikan apa yang telah mereka pelajari, kata-kata mereka mungkin berbeda dengan kata-kata yang dinyatakan dalam buku pedoman. Ketika ini terjadi, berhati-hatilah untuk tidak menyiratkan bahwa jawaban mereka salah. Meskipun demikian, jika sebuah pernyataandapat diungkapkan dengan lebih akurat, bantulah dengan hati-hati untuk membantu mengklarifikasi pemahaman.

Untuk membantu para siswa menjadi siswa tulisan suci seumur hidup, ajarlah mereka bagaimana menggunakan alat bantu belajar yang tersedia dalam edisi tulisan suci Orang Suci Zaman Akhir. Ambillah kesempatan di dalam kelas untuk membantu para siswa melatih keterampilan dan metode penelahaan tulisan suci (lihatPengajaran dan Pembelajaran Injil,20–23). Sewaktu Anda melakukannya, para siswa akan

meningkatkan kecintaan mereka terhadap tulisan suci, diberi kuasa untuk

menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka, dan belajar untuk dituntun oleh kuasa Roh Kudus.

Bacaan Siswa

Bagian ini mencantumkan petikan tulisan suci dan ceramah oleh para pembesar umum Gereja yang akan memperkaya pemahaman siswa tentang topik-topik yang terdapat dalam pelajaran. Doronglah para siswa untuk membaca materi-materi ini sebelum mereka datang ke tiap kelas. Sewaktu mereka menelaah materi-materi yang diilhami ini, mereka bukan hanya akan lebih siap untuk berperan serta dalam diskusi kelas, tetapi mereka juga akan memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang topik-topik kursus. Berikan para siswa daftar semua “Bacaan Siswa” pada awal semester.

Bagaimana saya dapat mempersiapkan diri untuk mengajar?

Tuhan akan membantu Anda sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar. Sewaktu Anda mempersiapkan diri, mungkin akan bermanfaat jika Anda menanyakan kepada diri Anda sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Apakah saya telah berdoa untuk menerima bimbingan Roh Kudus?

• Apakah saya telah menelaah blok-blok tulisan suci dan bacaan latar belakang yang ditugaskan?

• Apakah saya telah membaca kurikulum dan menentukan apakah ada sesuatu di sana yang perlu saya adaptasi atau sesuaikan untuk memenuhi kebutuhan para siswa saya?

• Bagaimana saya dapat menindaklanjuti bacaan siswa untuk memastikan bahwa para siswa memperoleh manfaat terbesar darinya?

• Bagaimana saya dapat membantu tiap siswa saya berperan serta sepenuhnya dalam pelajaran?

Saran-saran berikut mungkin juga bermanfaat.

(8)

• Doronglah para siswa untuk membaca petikan tulisan suci dan artikel yang ditugaskan sebelum tiap kelas.

• Berharaplah para siswa memenuhi peran mereka sebagai pembelajar.

• Seringlah memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menjelaskan ajaran dan asas menggunakan kata-kata mereka sendiri, membagikan pengalaman-pengalaman yang relevan, dan bersaksi tentang apa yang mereka ketahui dan rasakan.

• Variasikan kegiatan dan pendekatan pembelajaran yang Anda gunakan dalam tiap kelas dan juga dari hari ke hari.

• Ciptakan lingkungan pembelajaran yang mengundang Roh dan di mana para siswa memiliki kesempatan istimewa dan tanggung jawab untuk mengajar dan belajar dari satu sama lain (lihat A&P 88:78, 122).

Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:

“Pastikan bahwa ada banyak peran serta karena penggunaan hak pilihan itu oleh seorang siswa mewenangkan Roh Kudus untuk mengajar. … Sewaktu para siswa mengungkapkan secara lisan kebenaran-kebenaran, mereka diteguhkan dalam jiwa mereka dan memperkuat kesaksian pribadi mereka” (“To Understand and Live Truth” [evening with Elder Richard G. Scott, Februari 4, 2005], 3; si.lds.org).

Bagaimana saya dapat menyesuaikan pelajaran bagi

penyandang cacat?

Sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar, pedulilah dengan siswa yang berkebutuhan khusus. Sesuaikan kegiatan dan harapan untuk membantu mereka berhasil. Misalnya, beberapa siswa mungkin memperoleh manfaat dengan memiliki akses ke rekaman audio tulisan suci. Ini dapat diunduh dengan mudah dari LDS.org. Untuk lebih banyak gagasan dan sumber, rujuklah pada halaman Disability Resources di disabilities.lds.org dan bagian buku pedoman kebijakan Seminari dan Institut Religi yang berjudul Kelas dan Program yang Disesuaikan untuk Siswa Penyandang Cacat.

Yesus Kristus dan Injil Abadi (Agama 250)

Bacaan Siswa

Catatan:Anda tidak diharuskan membaca materi-materi yang disarankan yang tidak tersedia dalam bahasa Anda.

Pelajaran Judul Bacaan yang Disarankan 1 Yesus Adalah Kristus

yang Hidup • Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26.• “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,”Ensign atauLiahona,April 2000, 2–3.

• Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,”Ensign

atauLiahona,November 2006, 37–39. 2 Yesus Kristus Adalah

Pusat dari Seluruh Sejarah Manusia

• Alma 12:22–34; 34:9; 42:8, 11; Ajaran dan Perjanjian 22:1; 45:9; 66:2; Abraham 3:24–27; 1 Petrus 1:19–20; Musa 4:2. • Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana

Kehidupan,”EnsignatauLiahona,November 2010, 24–27.

(9)

Pelajaran Judul Bacaan yang Disarankan 3 Yehova dan Pelayanan

Prafana-Nya • Wahyu 12:7–11; Abraham 3:15–25; Ajaran dan Perjanjian138:55–56. • Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,”Ensign,Mei

1997, 53–54, 59.

4 Yehova Menciptakan

Bumi • Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Musa 2:1;Mormon 9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; 76:22–24; 104:14–17; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian 101:32–34; Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17.

• Russell M. Nelson, “The Creation,”Ensign,Mei 2000, 84–86. 5 Yesus Kristus Adalah

Yehova dalam Perjanjian Lama

• Yohanes 8:51–59; 18:5, 8; Keluaran 3:11–14; 6:2–3; 3 Nefi 15:5; Musa 6:51–52, 64–66; Kejadian 17:1–9; Abraham 1:18–19; 2:8–11.

• “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian Lama,”Buku Pedoman Siswa Perjanjian Lama: Kejadian –2 Samuel,edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational System, 2003), 45–48.

6 Perlambang,

Bayangan, dan Simbol tentang Yesus Kristus

• 2 Nefi 11:2–6; Musa 6:63.

• Russell M. Nelson, “In This Holy Land,”Tambuli,Februari 1991, 10–19.

7 Yesus Kristus—Putra Tunggal Allah dalam Daging

• Matius 1:18–24; Lukas 1:26–35; Yohanes 10:17–18; 1 Nefi 11:13–21; Mosia 3:7–8.

• Robert E. Wells, “Our Message to the World,”Ensign,

November 1995, 65–66.

8 Yesus Kristus

Menggenapi Segala Kebenaran

• Matius 3:13–17; 2 Nefi 31:4–21

• Robert D. Hales, ““The Covenant of Baptism: To Be in the Kingdom and of the Kingdom,””Ensign,November 2000, 6–9

9 Pengaruh Mendalam

Juruselamat • 2 Korintus 5:21; Ibrani 2:17–18; 4:15–16; Ajaran danPerjanjian 20:22; Matius 4:1–11; Lukas 22:42, 44; Yohanes 6:38; 3 Nefi 11:11; Yohanes 4:1–29.

10 Mari, Ikutlah Aku • Yohanes 1:35–47; 2 Nefi 26:33; Alma 5:33–34; Matius 4:18–22; Lukas 5:11; 9:57–62; 14:25–33.

• Dieter F. Uchtdorf, “Jalannya Murid,”EnsignatauLiahona,

Mei 2009, 75–78.

• Joseph B. Wirthlin, “Ikutlah Aku,”Ensign,Mei 2002, 15–17. 11 Yesus Kristus Berjalan

Berkeliling Sambil Berbuat Baik

• Kisah Para Rasul 10:38; Matius 5:9–12, 21–24, 38–41, 43–47; 6:14–15; 7:1–5.

• Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan Hidup dengan Perbedaan,”EnsignatauLiahona,November 2014, 25–28. • Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat—dari Kemuridan,”

EnsignatauLiahona,Mei 2014, 6–9.

(10)

Pelajaran Judul Bacaan yang Disarankan 12 Mukjizat di

Jalan-Jalan Palestina • Markus 1:39–42; 2:1–12; 5:1–8, 19, 22–43; 8:1–9; Lukas7:11–15; 1 Nefi 11:31; Mosia 3:5–6; 3 Nefi 17:5–9. • Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,”Ensign,Mei 2001,

12–13. 13 Yesus Kristus

Memanggil Dua Belas Rasul

• Matius 10:1–8; 16:15–19; 17:1–8; Kisah Para Rasul 1:21–22; 2:22–24, 32; 3:12–16; 4:31–33; 5:29–32; Ajaran dan Perjanjian 107:23.

• Boyd K. Packer, “Dua Belas,”EnsignatauLiahona,Mei 2008, 83–87.

14 Yesus Kristus Adalah

Mesias • Matius 21:1–11; Lukas 4:16–24; Yohanes 6:5–15, 31–32,49–53, 66–69. • Penuntun bagi Tulisan Suci: “Mesias”; scriptures.lds.org. • G. Homer Durham, “Jesus the Christ: The Words and Their

Meaning,”Ensign,Mei 1984, 14–16. 15 Yesus Kristus

Memberlakukan Sakramen

• Matius 26:26–28; Lukas 22:17–20; 1 Korintus 11:27–30; 3 Nefi 18:1–11, 28–29; 20:8–9; Ajaran dan Perjanjian 20:75–79.

• Dallin H. Oaks, “Pertemuan Sakramen dan Sakramen,”

EnsignatauLiahona,November 2008, 17–20.

16 Juruselamat

Mendamaikan Dosa-Dosa Seluruh Umat Manusia

• Markus 14:33–36; Lukas 22:39–46; Yohanes 15:13; 1 Petrus 3:18; 2 Nefi 9:21; Mosia 3:7; Alma 7:11–13; Ajaran dan Perjanjian 19:15–20.

• David A. Bednar,“The Atonement and the Journey of Mortality,”Ensign,April 2012, 40–47.

17 Juruselamat

Menderita dan Mati di Kayu Salib Kalvari

• Matius 27:26–54; Lukas 23:34–46; Yohanes 10:11–18; 19:10–11, 19–37; 1 Nefi 19:9.

• Jeffrey R. Holland, “Tak Seorang Pun Ada Bersama-Nya,”

EnsignatauLiahona,Mei 2009, 86–88. 18 Juruselamat Melayani

di Dunia Roh • Lukas 23:39–43; 1 Petrus 3:18–20; 4:6; Ajaran danPerjanjian 128:15, 22; 138:1–37. • Spencer J. Condie, “The Savior’s Visit to the Spirit World,”

Ensign,Juli 2003, 32–36.

19 Dia Bangkit • Lukas 24:1–48; Yohanes 20; 1 Korintus 15:1–29, 54–58. • Dallin H. Oaks, “Resurrection,”Ensign,Mei 2000, 14–16. 20 Juruselamat Melayani

Kepada “Domba-Domba Lain”-Nya

• Yohanes 10:11–16; 3 Nefi 11:1–17; 15:16–21; 16:1–3. • Ronald A. Rasband, “One by One,”Ensign,November 2000,

29–30.

(11)

Pelajaran Judul Bacaan yang Disarankan 21 Yesus Kristus

Mengorganisasi Gereja-Nya

• Matius 10:1–4; 16:19; 17:3–7; 18:18; Kisah Para Rasul 2:1–6, 14–26; 4:1–13, 18–21; Kisah Para Rasul 10:9–20, 25–28, 34–35, 44–48; Kisah Para Rasul 15:1–11, 13–19; Efesus 2:19–20; 4:11–14.

• Jeffrey R. Holland, “Nabi, Pelihat, dan Pewahyu,”Ensignatau

Liahona,November 2004, 6–9. 22 Bapa dan Putra

Menampakkan Diri kepada Joseph Smith

• Joseph Smith—Sejarah 1:5–26.

• Dieter F. Uchtdorf, “Buah dari Penglihatan Pertama,”Ensign

atauLiahona,Mei 2005, 36–38.

• Neil L. Andersen,“Joseph Smith,”EnsignatauLiahona,

November 2014, 28–31.

23 Juruselamat

Memulihkan Imamat, Gereja, dan Injil-Nya

• Ajaran dan Perjanjian 1:17, 38; 18:33–35; Joseph Smith—Sejarah 1:17–20.

• Tad R. Callister, “Apakah Cetak Biru Gereja Kristus?” (Kebaktian Church Educational System untuk dewasa muda, 12 Januari 2014); LDS.org.

24 Dia Hidup! • Mosia 5:1–15; Ajaran dan Perjanjian 45:3–5; 76:19–24; 110:1–4.

25 Yesus Kristus Kelak

Akan Kembali • Matius 25:1–13; Ajaran dan Perjanjian 133:3–19.• Penuntun bagi Tulisan Suci, “Kedatangan Kedua Yesus Kristus”; scriptures.lds.org.

• Dallin H. Oaks, “Persiapan bagi Kedatangan Kedua,”Ensign

atauLiahona,Mei 2004, 7–10. 26 Yesus Kristus Akan

Memerintah sebagai Raja di Atas Segala Raja dan Menghakimi Dunia

• Matius 25:31–46.

• Bab 45, “Milenium,”Asas-Asas Injil[2009], 263–67. • Bab 46, “Penghakiman Terakhir”Asas-Asas Injil[2009],

268–274. 27 Yesus Kristus Adalah

Terang, Kehidupan, dan Pengharapan Dunia

• Mazmur 146:5; Yohanes 8:12; Roma 5:3–5; 15:13; 1 Petrus 1:3; Eter 12:4, 32; Moroni 7:3, 40–41; Ajaran dan Perjanjian 88:6–13; 138:14.

• Dieter F. Uchtdorf, “Harapan akan Terang Allah,”Ensignatau

Liahona,Mei 2013, 70, 75–77. 28 Kesaksian Pribadi

tentang Yesus Kristus. • Matius 5:14–16; 2 Nefi 25:26; Mosia 18:8–11; 3 Nefi 18:24.• D. Todd Christofferson, “Becoming a Witness of Christ,”

Ensign,Maret 2008, 58–63.

(12)

1

Yesus Adalah Kristus yang

Hidup

Pendahuluan

Para saksi modern telah menyatakan: “Kami memberikan kesaksian, sebagai para Rasul yang benar-benar telah ditahbiskan oleh-Nya—bahwa Yesus adalah Kristus yang Hidup” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,”EnsignatauLiahona,April 2000, 3). Karena dunia tampaknya tak mengetahui tentang sifat sejati Yesus Kristus dan hubungan-Nya dengan Allah Bapa, adalah

penting untuk memiliki kesaksian yang pasti tentang Putra Terkasih Allah. Pelajaran ini akan membantu para siswa mengidentifikasi kebutuhan ini dan mempelajari bagaimana mereka bisa bersaksi dengan lebih baik tentang Yesus Kristus kepada keluarga, teman-teman, dan tetangga.

Bacaan Latar Belakang

• ““Kristus yang Hidup: Kesaksian dariPara Rasul,”EnsignatauLiahona,April 2000, 2–3.

• Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,”EnsignatauLiahona,November 2006, 37–39.

Saran untuk Pengajaran

Kristus yang Hidup

Tulislah pertanyaan berikut di papan tulis:

Siapakah Yesus Kristus, dan mengapa Anda percaya kepada-Nya?

Beri tahu para siswa bahwa banyak orang menjawab pertanyaan ini dengan

memberikan kesaksian. Salah satu kesaksian seperti itu diungkapkan dalam nyanyian pujian “Dia Hidup Sang Penebusku” (Nyanyian Rohani,no. 53). Berikan lirik nyanyian pujian ini kepada kelas, dan bagilah para siswa ke dalam empat kelompok. Tugasi tiap kelompok dengan bait yang berbeda dari nyanyian pujian, dan mintalah mereka untuk membaca kata-katanya. Setelah waktu yang cukup, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Kata atau ungkapan apakah yang digunakan dalam nyanyian pujian ini untuk mengungkapkan siapa Yesus Kristus itu dan apa yang Dia lakukan bagi kita? (Jawaban hendaknya mencakup “sang Pemimpinku,” teman suciku,” “sang Nabi, Imam, Rajaku,” “Juruselamatku.” Dia memberkati kita dengan kasih-Nya, membela kita, membimbing kita, menghibur kita, dan memberi kita napas setiap hari).

• Kata-kata apakah yang digunakan nyanyian pujian ini untuk menggambarkan cara kesaksian tentang Yesus Kristus dapat memengaruhi kita? (Jawaban hendaknya mencakup “lega” dan “manisnya.”)

Beri tahu kelas bahwa Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul menyatakan secara terbuka kesaksian kolektif mereka tentang Yesus Kristus dalam “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari para Rasul” (lihatEnsignatauLiahonaApril 2000, 2–3). Berikan kepada tiap siswa salinan tentang kesaksian ini, dan jelaskan bahwa banyak topik pelajaran kursus ini diambil dari ajaran dan asas yang disajikan dalam dokumen yang

(13)

diilhami ini. Undanglah seorang siswa untuk membacakan paragraf pertama dengan keras:

“Pada saat kita memperingati kelahiran Yesus Kristus dua ribu tahun yang lalu, kami menyampaikan kesaksian kami akan kenyataan kehidupan-Nya yang tak tertandingi dan kebajikan tanpa batas Pendamaian-Nya yang agung. Tidak ada seorang lain pun yang memiliki pengaruh yang demikian dalam ke atas semua orang yang pernah hidup dan yang masih akan hidup di atas bumi ini” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari para Rasul,”EnsignatauLiahona,April 2000, 2).

• Pengaruh apakah yang ingin Anda miliki dari penelaahan Anda tentang Yesus Kristus dan Injil abadi-Nya pada Anda semester ini? (Sewaktu para siswa menanggapi, Anda mungkin ingin menekankan bahwapenelaahan yang tulus tentang kehidupan Yesus Kristus akan membantu kita menghargai pengaruh mendalam yang telah Dia berikan dan dapat berikan dalam kehidupan kita.

• Dalam hal-hal apakah Juruselamat telah memengaruhi semua orang yang pernah hidup dan yang akan hidup di bumi? (Sewaktu para siswa merespons, pastikan untuk menekankan Pendamaian universal Juruselamat).

Beri tahu para siswa bahwa kursus ini akan memfokuskan pada pelayanan kekal Juruselamat di sepanjang kehidupan prafana, fana, dan pascafana-Nya. Sewaktu para siswa menelaah banyak peran ilahi Juruselamat, kasih dan kesaksian mereka tentang Dia akan menjadi lebih mendalam.

Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26

Tulisan suci ditulis agar orang-orang boleh percaya kepada Yesus Kristus

Tanyakan kepada para siswa berapa banyak kitab menurut mereka yang telah ditulis tentang Yesus Kristus. Jelaskan bahwa penelaahan yang tepat apa pun tentang kehidupan Yesus Kristus harus dipusatkan pada tulisan suci. Undanglah tiga siswa untuk bergiliran membaca dengan keras petikan tulisan suci berikut: Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; dan 2 Nefi 25:23, 26. Mintalah kelas untuk mengikuti, dengan mencari alasan mengapa tulisan suci adalah sumber yang berharga ketika menelaah pelayanan kekal Juruselamat.

• Asas apakah yang petikan-petikan ini ajarkan tentang tujuan tulisan suci? (Walaupun para siswa mungkin menggunakan berbagai kata, mereka hendaknya mengidentifikasi asas berikut:Sewaktu kita menelaah petikan-petikan tulisan suci tentang Juruselamat, kesaksian kita mengenai Dia akan diperkuat dan kita akan menjadi lebih dekat kepada-Nya).

Tampilkan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan keras.

“Tujuan inti dari semua tulisan suci adalah untuk mengisi jiwa kita dengan iman kepada Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus ….

“… Iman datang melalui kesaksian dari Roh Kudus kepada jiwa kita, Roh kepada roh, sewaktu kita mendengar atau membaca firman Allah. Dan iman menjadi matang ketika kita terus mengenyangkan diri dengan firman tersebut (“Berkat dari Tulisan Suci,”

EnsignatauLiahona,Mei 2010, 34, 35).

• Dalam hal-hal apakah tulisan suci dapat menolong kita memperkuat iman kita atau menjadi lebih dekat kepada Yesus Kristus?

(14)

• Bagaimana iman dan kesaksian Anda kepada Yesus Kristus telah diperkuat dengan menelaah tulisan suci?

Berilah tiap siswa salinan dari sumber-sumber yang dicantumkan di bagian Bacaan Siswa untuk kursus ini. (Ini bisa dalam bentuk fotokopi kertas, atau Anda dapat menjelaskan kepada para siswa di mana mereka dapat menemukan kopi digital). Tantanglah para siswa untuk menjadikan bacaan siswa untuk kursus ini bagian dari penelaahan tulisan suci harian mereka selama semester ini. Yakinkan para siswa bahwa sewaktu mereka bertindak berdasarkan tantangan ini, mereka akan diajar oleh Roh Kudus dan akan menjadi lebih dekat kepada Juruselamat.

Menjadi Saksi bagi Yesus Kristus

Jelaskan kepada para siswa bahwa tidaklah cukup hanya sekadar menelaah tentang Juruselamat dalam tulisan suci. Kita juga harus memperoleh kesaksian rohani secara pribadi melalui kuasa Roh Kudus bahwa Yesus adalah Kristus, Yang Diurapi, Juruselamat dan Penebus kita. Bagikanlah kepada kelas pernyataan berikut dari Presiden Dieter F. Uchtdorf dari Presidensi Utama.

“Kita tidak bisa bergantung pada kesaksian orang lain. Kita perlu mengetahui bagi diri kita sendiri. Presiden Gordon B. Hinckley berkata, ’Setiap Orang Suci Zaman Akhir memiliki tanggung jawab untuk mengetahui bagi dirinya sendiri dengan kepastian tanpa keraguan apa pun bahwa Yesus adalah Putra yang hidup, yang telah dibangkitkan dari Allah yang hidup’ (“Fear Not to Do Good,”Ensign,Mei 1983, 80).

“Sumber dari pengetahuan yang pasti dan keyakinan yang kuat ini adalah wahyu ilahi, ’karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat’ (Wahyu 19:10).

“Kita menerima kesaksian ini ketika Roh Kudus berbicara kepada roh di dalam diri kita ….

“Inti dari kesaksian ini senantiasa adalah iman kepada, dan pengetahuan tentang, Yesus Kristus serta misi ilahi-Nya” (“Kuasa dari Kesaksian Pribadi”EnsignatauLiahona,November 2006, 38).

• Mengapa menurut Anda Yesus Kristus hendaknya menjadi inti dari kesaksian kita? • Menurut Anda apa yang Juruselamat ingin agar Anda lakukan dengan kesaksian

Anda tentang Dia?

Tampilkan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan keras.

“Orang-orang seharusnya dapat melihat dalam diri kita sesuatu tentang Yesus Kristus. Cara kita bertindak, berbicara, berpenampilan, dan bahkan berpikir akan mencerminkan diri-Nya dan jalan-Nya …. Walaupun kita tidak ada bersama-Nya dalam pelayanan-Nya, sewaktu kita menyelidiki tulisan suci, kitamelihatYesus dan apa yang Dia katakan dan lakukan. Dan sewaktu kita meniru pola itu, kita memberikan kesaksian tentang Dia” (“Becoming Witness of Christ,”Ensign,Maret 2008, 60).

Tindaklanjuti dengan menanyakan kepada para siswa:

• Bagaimana Anda pernah melihat orang lain memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus melalui tindakan mereka?

• Sewaktu Anda memikirkan tentang dunia tempat Anda tinggal, apa yang dapat kita lakukan agar kesaksian kita tentang Juruselamat dapat memiliki dampak pada orang lain?

(15)

Bersaksilah bahwasewaktu kita memperoleh kesaksian tentang Yesus Kristus melalui kuasa Roh Kudus, kita memiliki tanggung jawab untuk

membagikannya.

Tantanglah para siswa untuk hidup tiap hari siap bersaksi tentang Yesus Kristus melalui perkataan dan tindakan mereka. Doronglah mereka untuk datang ke kelas dalam keadaan telah membaca bacaan siswa yang ditugaskan dan dengan kesediaan untuk membagikan wawasan, mengajukan pertanyaan, dan berperan serta dalam diskusi kelas.

Bacaan Siswa

• Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26.

• ““Kristus yang Hidup: Kesaksian dariPara Rasul,”EnsignatauLiahona,April 2000, 2–3.

• Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,”EnsignatauLiahona,November 2006, 37–39.

(16)

2

Yesus Kristus Adalah Pusat dari

Seluruh Sejarah Manusia

Pendahuluan

Dalam memberikan kesaksian tentang peran penting Yesus Kristus dalam rencana Bapa Surgawi, para nabi modern telah menyatakan, “Kami dengan khidmat bersaksi bahwa kehidupan-Nya, yang adalah pusat dari seluruh sejarah manusia, tidak dimulai di Betlehem maupun berakhir di Kalvari” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari para Rasul,”Ensignatau Liahona, April 2000, 2).

Pelajaran ini akan meolong para siswa memahami dengan lebih baik bahwa Bapa Surgawi menetapkan rencana keselamatan-Nya di dunia prafana dan menahbiskan sebelumnya Yehova, Yesus Kristus prafana, untuk menjadi tokoh sentral dalam rencana itu. Para siswa akan terdorong untuk menempatkan Yesus Kristus sebagai sentral kehidupan fana mereka.

Bacaan Latar Belakang

• Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana Kehidupan,”Ensignatau Liahona,November 2010, 24–27.

• Dallin H. Oaks, “The Great Plan of Happiness,”Ensign,November 1993, 72–75.

Saran untuk Pengajaran

Alma 12:22–34

Juruselamat adalah sentral dari rencana Allah.

Tampilkan pernyataan berikut oleh Penatua Alexander B. Morrison dari Tujuh Puluh dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras. Mintalah kelas untuk mengikuti dan mengidentifikasi apa yang Bapa Surgawi sampaikan kepada anak-anak-Nya di dunia prafana:

“Dahulu kala, sebelum bumi di mana kita tinggal sekarang ada, Allah Bapa kita … menetapkan sebuah rencana …. Rencana [itu] menyediakan jalan yang sempurna bagi semua anak Allah untuk menerima kebakaan dan memperoleh kehidupan kekal” (“Life—the Gift Each Is Given,”Ensign,Desember 1998, 15–16).

• Berkat-berkat apakah yang Penatua Morrison katakan pada akhirnya dapat kita terima sebagai bagian dari rencana Allah? (Jelaskan bahwa kebakaan merujuk pada kondisi tubuh yang dibangkitkan—tidak pernah mati secara jasmani lagi—dan bahwa kehidupan kekal merujuk pada jenis kehidupan yang dijalani Bapa). Undanglah para siswa untuk membaca Alma 12:25 dalam hati dan mengidentifikasi bagaimana Alma merujuk pada rencana Allah dan kapan itu dipersiapkan. Mintalah mereka untuk melaporkan apa yang mereka temukan. (Alma mengajarkan bahwa “rencana penebusan” Allah ditetapkan “sejak pelandasan dunia.” Setelah para siswa menanggapi, Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa sebutan-sebutan lain tentang rencana Allah adalah “rencana penuh belas kasihan Pencipta yang agung” [2 Nefi 9:6]; “rencana keselamatan” [Alma 24:14]; “rencana besar dari Allah Yang Kekal ” [Alma 34:9]; “rencana kebahagiaan yang besar” [Alma 42:8]; dan “perjanjian yang abadi” [A&P 22:1; 45:9; 66:2]).

Undanglah para siswa untuk menelaah Alma 12:22–23 secara berpasangan, dengan mencari alasan mengapa rencana Allah disebut rencana penebusan. Setelah waktu

(17)

yang cukup, mintalah beberapa siswa untuk membagikan temuan mereka dengan kelas. Bantulah para siswa memahami lebih lanjut ayat-ayat ini dengan menanyakan:

• Menurut ajaran Alma, apa yang akan menjadi keadaan kekal kita tanpa rencana penebusan? (Tanpa rencana penebusan, tidak dapat ada kebangkitan orang mati atau penebusan dari dosa, membiarkan umat manusia hilang dan jatuh serta dalam keadaan kematian jasmani dan rohani selamanya [lihat juga 2 Nefi 9:6–13]). • Mengapa penting bahwa jalan disediakan bagi kita untuk mengatasi

kondisi-kondisi ini?

Mintalah seorang siswa untuk membaca Alma 12:33–34 dengan keras. Mintalah kelas untuk mengikuti, dengan mencari apa yang Allah sediakan untuk menebus anak-anak-Nya. Bantulah para siswa menyatakan sebuah ajaran atau asas yang diajarkan dalam ayat-ayat ini dengan menanyakan:

• Bagaimana Anda akan merangkum apa yang Yesus sediakan bagi kita dalam rencana Allah? (Jawaban hendaknya mencakup yang berikut:Jika kita bertobat dan tidak mengeraskan hati kita, kita akan menerima belas kasihan dan pengampunan akan dosa-dosa melalui Putra Tunggal Allah. Hanya melalui Yesus Kristus kita bisa menerima pengampunan akan dosa-dosa dan masuk ke dalam hadirat Bapa Surgawi).

Bersaksilah bahwa Yesus Kristus adalah sentral bagi rencana Allah dan bahwa melalui Pendamaian-Nya jalan disediakan bagi kita untuk menerima kebakaan dan kehidupan kekal.

Abraham 3:24–27; 1 Petrus 1:19–20

Yesus Kristus telah ditahbiskan sebelumnya untuk menjadi Juruselamat kita

Mintalah siswa untuk menyelidiki Abraham 3:24–27 dan 1 Petrus 1:19–20, mencari apa yang diajarkan petikan-petikan ini tentang peran Juruselamat dalam rencana Allah. Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: (Catatan:Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti ini, Anda dapat membantu para siswa belajar cara menganalisis petikan-petikan tulisan suci dan mengidentifikasi ajaran-ajaran yang diajarkan di dalamnya).

• Dalam Abraham 3:26, apakah yang dimaksud dengan ungkapan “keadaan pertama” dan “keadaan kedua”? (“Keadaan pertama” merujuk pada keberadaan prafana, dan “keadaan kedua” merujuk pada kehidupan fana).

• Siapakah tiga individu yang disebutkan dalam Abraham 3:27, dan apakah yang dilakukan oleh masing-masing individu? (Bapa Surgawi; Yesus Kristus, dan Setan. Tekankan bahwadi dunia prafana, Bapa Surgawi menahbiskan sebelumnya Putra Sulung-Nya, Yesus Kristus, untuk menjadi tokoh sentral dalam rencana-Nya).

Pastikan para siswa memahami bahwa Yesus dikenal sebagai Yehova di dunia prafana. Kemudian tanyakan:

• Ketika Yehova mengatakan kepada Bapa, “Di sinilah Aku, utuslah Aku,” Dia berkomitmen untuk melakukan apakah dalam kefanaan? (Mengajarkan Injil-Nya, menegakkan Gereja-Nya, menderita dan mati untuk dosa-dosa kita, serta bangkit dari orang mati).

• Apakah makna dari pemilihan Yehova oleh Bapa Surgawi sebagai Penebus kita dalam hubungannya dengan kemungkinan masa depan kita?

(18)

Mintalah para siswa menelaah Musa 4:2 dalam hati, dengan mencari kebenaran-kebenaran penting lainnya tentang pemilihan Yehova oleh Bapa Surgawi sebagai Juruselamat dan Penebus kita. Sewaktu para siswa menjelaskan apa yang mereka temukan, pastikan mereka mengidentifikasi kebenaran berikut:Yehova dipilih bahkan sejak awal. Satu alasan Yehova dipilih adalah bahwa Dia berupaya melakukan kehendak Bapa dan akan memberikan segala kemuliaan kepada

Bapa.Untuk menekankan lebih lanjut kebenaran ini, perlihatkan dan bacalah dengan

keras pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul: “[Yesus Kristus] rupanya adalah satu-satunya orang yang cukup rendah hati dan rela dalam sidang prafana untuk ditahbiskan sebelumnya untuk [mendatangkan

Pendamaian tak terbatas]” (“The Atonement of Jesus Christ,”Ensign,Maret 2008, 35).

Mintalah para siswa memvisualisasikan bagaimana rasanya berada di sana ketika Bapa Surgawi memberi tahu semua anak-Nya bahwa Putra Sulung-Nya, Yehova, akan menjadi Juruselamat kita. Kemudian perlihatkan pernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith (1805–1844), dan mintalah seorang siswa membacanya dengan keras:

“Pada pengorganisasian pertama di surga kita semua hadir serta melihat Juruselamat dipilih dan ditunjuk serta rencana keselamatan dibuat, dan kita menyetujuinya” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith[2007], 239).

• Menurut Anda apakah yang Anda ketahui tentang Yehova yang akan menuntun Anda untuk mendukung pemanggilan serta penetapan-Nya sebagai Juruselamat dan Penebus kita?

Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dari Kuorum Dua Belas Rasul. Kemudian berikan para siswa waktu sejenak untuk menuliskan pikiran dan perasaan apa pun yang mereka miliki tentang Juruselamat sementara mereka merenungkan kebenaran ilahi yang Penatua Maxwell ajarkan:

“Belum pernah siapa pun menawarkan begitu banyak kepada sedemikian banyak orang dalam begitu sedikit kata seperti ketika Yesus berkata, ‘Di sinilah Aku, utuslah Aku’ (Abraham 3:27).” (“Jesus of Nazareth, Savior and King,”Ensign,Mei 1976, 26).

Pertimbangkan untuk meminta beberapa siswa membagikan kepada kelas apa yang telah mereka tulis.

Menempatkan Juruselamat sebagai sentral kehidupan fana kita.

Rujuklah para siswa kembali ke Abraham 3:25, di mana kita belajar bahwa Bapa Surgawi bermaksud untuk menjadikan kefanaan sebagai saat untuk diuji, untuk melihat apakah kita akan mematuhi perintah-perintah-Nya. Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah seorang siswa membacakan pernyataan tersebut dengan keras sementara kelas mencari sebuah pilihan yang harus kita buat sebagai bagian dari ujian fana kita:

(19)

“Pikirkan ini: di kehidupan prafana kita, kita memilih untuk mengikuti Juruselamat Yesus Kristus! Dan karena kita melakukannya, kita diizinkan untuk datang ke bumi. Saya bersaksi bahwa dengan membuat pilihan yang sama untuk mengikuti Juruselamat sekarang, di bumi ini, kita akan memperoleh bahkan berkat yang lebih besar dalam kekekalan. Namun ketahuilah: kita harus terus memilih untuk mengikuti Juruselamat. Kekekalan adalah taruhannya, dan penggunaan hak pilihan dan tindakan-tindakan kita secara bijaksana adalah penting agar kita boleh memiliki kehidupan kekal” (“Hak Pilihan: Penting dalam Rencana Kehidupan,”EnsignatauLiahona,November 2010, 25).

Untuk membantu para siswa mengidentifikasi dan memahami sebuah asas atau kebenaran yang diajarkan oleh Penatua Hales, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Apakah yang Anda pelajari dari pernyataan Penatua Hales tentang pilihan-pilihan kita dalam kehidupan ini? (Setelah para siswa menanggapi, bersaksilah bahwa dengan memilih untuk menempatkan Juruselamat sebagai sentral dalam kehidupan kita sementara kita berada di bumi ini, kita akan memperoleh berkat-berkat yang lebih besar dalam kekekalan).

• Menurut Anda apakah yang Penatua Hales maksud dengan ungkapan “kekekalan adalah taruhannya”?

• Apakah beberapa sikap dan tindakan yang mengindikasikan seseorang memilih untuk mengikuti Yesus Kristus? (Tulislah tanggapan para siswa di papan tulis). Jelaskan bahwa bagi sebagian besar dari kita, adalah mudah untuk berfokus pada Juruselamat di hari Minggu. Tetapi bagaimana kita dapat menjadikan Dia lebih sebagai bagian dari kehidupan kita selama minggu itu? Berikan waktu kepada para siswa untuk merenungkan apa yang telah mereka lakukan hari ini untuk berfokus pada Juruselamat. Undanglah mereka untuk menuliskan sesuatu yang dapat mereka lakukan hari ini untuk menempatkan Juruselamat lebih sepenuhnya sebagai sentral dalam kehidupan mereka. Doronglah mereka untuk membuat komitmen kepada Bapa Surgawi di dalam hati mereka bahwa mereka akan melakukannya.

Akhiri pelajaran dengan membagikan kesaksian Anda tentang kebenaran-kebenaran yang telah Anda ajarkan hari ini.

Bacaan Siswa

• Alma 12:22–34; 34:9; 42:8, 11; Ajaran dan Perjanjian 22:1; 45:9; 66:2; Abraham 3:24–27; 1 Petrus 1:19–20; Musa 4:2.

• Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana Kehidupan,”Ensignatau Liahona,November 2010, 24–27.

(20)

3

Yehova dan Pelayanan

Prafana-Nya

Pendahuluan

Menurut para nabi modern, Yesus Kristus “mengajarkan kebenaran yang kekal, kenyataan keadaan prafana kita, tujuan kehidupan kita di bumi, dan kempampuan bagi para putra dan putri Allah dalam kehidupan yang akan datang” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,”EnsignatauLiahona,April 2000, 2). Dalam pelajaran ini, para siswa akan belajar bahwa dalam kehidupan pra-bumi,

iman mereka bahwa Yehova (Yesus Kristus) akan melakukan Pendamaian memungkinkan mereka untuk mengalahkan Setan dalam Perang di Surga. Para siswa juga akan memahami bahwa dalam dunia prafana, Yehova jauh lebih unggul dari semua anak Allah dalam semua sifat ilahi.

Bacaan Latar Belakang

• Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,”Ensign,Mei 1997, 53–54, 59. • “The Father and the Son: A Doctrinal Exposition by the First Presidency and the

Quorum of the Twelve Apostles,”Ensign,April 2002, 13–18.

Saran untuk Pengajaran

Wahyu 12:7–11; Musa 4:3

Peran Yehova dalam Perang di Surga

Tuliskan kataperangdi papan tulis, dan tanyakan kepada para siswa bayangan apa yang terlintas dalam pikiran ketika mereka memikirkan tentang perang. Kemudian mintalah mereka untuk membaca sepintas Wahyu 12:7, 9 dan mengidentifikasi perang yang digambarkan di sana (Perang di Surga). Mintalah para siswa menjelaskan pemahaman mereka tentang apa yang terjadi dalam perang itu.

Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan keras.

“Jenis perang apa [yang terjadi dalam Perang di Surga]? Sama dengan jenis perang yang meluas di bumi; satu-satunya jenis perang di mana Setan dan para makhluk roh dapat terlibat—perang kata-kata, silang pendapat, konflik ideologi; perang antara kebenaran dan kesalahan” (Doctrinal New Testament Commentary,3 vol. [1965–73], 3:518).

Tanyakan kepada para siswa:

• Menurut Penatua McConkie, bagaimana Perang di Surga serupa dengan perang yang Setan cetuskan terhadap anak-anak Allah dalam kefanaan?

Undanglah satu siswa untuk membaca Wahyu 12:10 dengan keras dan siswa lainnya membaca Musa 4:3 dengan keras. Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa merujuksilangkan kedua petikan ini dengan menulisMusa 4:3di sisi tulisan suci mereka di sebelah Wahyu 12:10 dan sebaliknya. Jelaskan bahwa “pendakwa saudara-saudara kita,” (Wahyu 12:10) adalah Setan. Kemudian tanyakan:

(21)

Mintalah para siswa membaca Wahyu 12:11 dalam hati. Bantulah mereka menyebutkan sebuah asas yang diajarkan dalam ayat ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Bagaimana Anda akan merangkum apa yang diajarkan ayat 11 tentang dampak Pendamaian Yesus Kristus? (Para siswa hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut:Karena sudah pasti bahwa Yesus Kristus akan menuntaskan

Pendamaian, dampaknya sudah ada di dunia prafana.Dia kemudian dirujuk

sebagai “Anak Domba, yang telah disembelih [sejak pelandasan dunia]” [Wahyu 13:8; lihat juga Mosia 4:7; Musa 7:47]).

• Bagaimana Anda dapat menggunakan apa yang dicatat dalam Wahyu 12:11 untuk membantu Anda dalam perang Anda secara pribadi melawan Setan dalam kehidupan ini? (Setelah para siswa menanggapi, tulislah asas berikut di papan tulis:Kita dapat mengatasi Setan dengan bersandar pada Yesus Kristus, yang melakukan Pendamaian, dan dengan memberikan kesaksian serta setia pada kesaksian kita).

Abraham 3:15–25; Ajaran dan Perjanjian 138:55–56

Yehova menggungguli kita dalam segala hal

Beri tahu para siswa bahwa dalam kehidupan prafana, kita siap untuk datang ke bumi. Perlihatkan pernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith (1805–1844), dan mintalah seorang siswa membacanya dengan keras:

“Allah sendiri, mendapati bahwa Dia berada di tengah-tengah para roh dan kemuliaan, karena Dia lebih cerdas, melihat adalah pantas untuk menetapkan hukum-hukum sehingga sisanya dapat memperoleh kesempatan istimewa untuk maju seperti diri-Nya Sendiri. Hubungan yang kita miliki dengan Allah menempatkan kita dalam suatu situasi untuk maju dalam pengetahuan. Dia memiliki kuasa untuk menetapkan hukum-hukum agar memberi petunjuk pada kecerdasan-kecerdasan yang lebih lemah, agar mereka boleh

dipermuliakan bersama dengan-Nya Sendiri” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith[2007], 241).

Tindaklanjuti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Apa yang Anda pelajari dari pernyataan Joseph Smith tentang hasrat Bapa Surgawi bagi kita? (Bapa Surgawi ingin kita maju dan berkembang secara rohani—untuk menjadi lebih seperti Dia).

Tulislah pertanyaan-pertanyaan berikut di papan tulis, dan mintalah siswa menelaah Abraham 3:24–25 untuk menemukan jawabannya:

Siapakah “seseorang di antara mereka yang seperti Allah”? (ayat 24).Peran apakah yang Dia mainkan?

Apa yang Dia katakan mengenai satu tujuan dari kefanaan?

Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa untuk membagikan jawaban mereka dengan kelas. Kemudian mintalah para siswa menyelidiki Ajaran dan Perjanjian 138:55–56 untuk wawasan mengenai apa yang telah dilakukan untuk mempersiapkan anak-anak Allah agar berhasil dalam kefanaan. Untuk membantu para siswa

mempersamakan petikan ini dengan diri mereka sendiri, tanyakan:

(22)

• Menurut ayat-ayat ini, bagaimana kita mempersiapkan diri untuk datang ke bumi? Mintalah kelas untuk merenungkan sejenak sifat-sifat apakah yang dimiliki

Juruselamat di dunia prafana. Mintalah seorang siswa untuk membaca Abraham 3:19, 21 dengan keras. Mintalah kelas untuk mengikuti, dengan mencari apa yang diajarkan tentang Yesus Kristus. Setelah siswa menanggapi, berikan kepada para siswa salinan pernyataan berikut oleh Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dan Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah mereka membaca pernyataan tersebut dan menandai kata dan ungkapan yang mengajarkan tentang Juruselamat:

“Dalamkecerdasandankinerja,[Yesus Kristus] jauh melampaui individu dan gabungan

kesanggupandanprestasisemua orang yang pernah hidup, yang hidup sekarang, dan yang kelak akan hidup! (Lihat Abraham 3:19).” (Neal A. Maxwell, “O, Divine Redeemer,”Ensign,November 1981, 8).

“Dengan tunduk pada hukum, dan memiliki hak pilihan mereka, semua roh manusia, saat masih berada di Hadirat Kekal, mengembangkan kecerdasan, talenta,

kesanggupan, dan kemampuan dalam setiap bentuk, jenis, dan tingkat. Selama rentang kehidupan yang lama pada waktu itu, berbagai macam bakat dan kemampuan yang tak terbatas muncul ….

“Tuhan memberkahi kita semua dengan hak pilihan; Dia memberi kita hukum-hukum yang akan memungkinkan kita berkembang dan maju serta menjadi seperti Dia; dan Dia menasihati serta mengimbau kita untuk mengikuti jalan menuju kemuliaan dan permuliaan. Dia sendiri adalah personifikasi dan perwujudan segala hal yang baik. Setiap karakteristik dan sifat yang dihasratkan yang ada di dalam Dia memiliki kegenapan kekal. Bagaimanapun semua anak-Nya yang patuh mulai menjadi seperti Dia. Ada begitu banyak ragam dan tingkat telenta dan kemampuan di antara kita di sana seperti halnya di antara kita di bumi ini. Sebagian unggul dalam satu bidang, yang lain unggul di bidang lainnya. Putra Sulung mengungguli kita semua dalam segala hal” (Bruce R. McConkie,The Mortal Messiah,4 vol. [1979–81], 1:23).

Tindaklanjuti dengan menanyakan kepada para siswa apa yang menonjol bagi mereka dalam pernyataan ini. Jika diperlukan, tanyakan:

• Apakah yang Anda pelajari dari kedua Rasul ini tentang sifat-sifat unik Yehova di dunia prafana? (Para siswa hendaknya memahami bahwadi dunia prafana, Yehova melampaui gabungan kesanggupan dan prestasi semua anak Bapa Surgawi).

Berikan kepada para siswa beberapa menit untuk merenungkan pelayanan prafana Juruselamat serta menuliskan pemikiran dan perasaan apa pun yang mereka miliki. Mintalah beberapa dari mereka untuk membagikan kepada kelas apa yang mereka tulis. Akhiri pelajaran dengan mendorong para siswa untuk memikirkan mengenai bagaimana mengetahui tentang pelayanan prafana dan sifat-sifat unik Juruselamat dapat membantu mereka memiliki kasih yang lebih besar dan iman kepada-Nya.

Bacaan Siswa

• Wahyu 12:7–11; Abraham 3:15–25; Ajaran dan Perjanjian 138:55–56.

• Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,”Ensign,Mei 1997, 53–54, 59.

(23)

4

Yehova Menciptakan Bumi

Pendahuluan

“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” menyatakan: “Di bawah pengarahan Bapa-Nya, [Yesus Kristus] adalah pencipta bumi. ‘Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan’

(Yohanes 1:3)” (EnsignatauLiahona,April 2000, 2). Sewaktu para siswa memahami tujuan kekal penciptaan bumi, mereka dapat hidup dengan tekad yang lebih kuat untuk memenuhi tujuan dari penciptaan mereka sendiri.

Bacaan Latar Belakang

• Russell M. Nelson, “The Creation,”Ensign,Mei 2000, 84–86.

• Jika tersedia dalam bahasa Anda, pertimbangkan untuk membaca kutipan dari Neal A. Maxwell, “Our Creator’s Cosmos,” dalamBy Study and by Faith: Selections from theReligious Educator, diedit oleh Richard Neitzel Holzapfel dan Kent P. Jackson (2009), 37–50.

Saran untuk Pengajaran

Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian

38:1–3; 76:22–24; 104:14–17; Musa 1:30–33; 2:1

Yehova menciptakan bumi

Perlihatkan sebuah benda yang telah dibuat oleh seseorang untuk Anda (barangkali sebuah hadiah). Bagikan kepada kelas perasaan Anda tentang benda tersebut dan orang yang telah membuatnya. Kemudian tanyakan:

• Kapankah seseorang telah membuat sesuatu untuk Anda? Perasaan apakah yang Anda miliki terhadap orang yang telah membuatnya?

Mintalah para siswa membandingkan dan membedakan Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Efesus 3:9; Ibrani 1:1–2; dan Musa 2:1. Mintalah para siswa mendaftar di papan tulis keserupaan dan perbedaan yang mereka perhatikan antara petikan-petikan ini. (Catatan:Sewaktu para siswa belajar membandingkan dan membedakan petikan-petikan tulisan suci, ajaran dan asas dapat dijadikan fokus yang lebih tajam). Kemudian tanyakan:

• Menurut tulisan suci ini, siapakah yang menciptakan bumi? (Tekankan bahwa

Yehova menciptakan bumi di bawah arahan Bapa,atau seperti yang diajarkan

oleh Penatua Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul: “Seluruh Penciptakan direncanakan oleh [Bapa Surgawi]” (“The Creation,”Ensign,Mei 2000, 84).

Berikan kepada para siswa waktu untuk membaca dan membandingkan Ajaran dan Perjanjian 76:22–24; 104:14–17; dengan Musa 1:30–33 dalam hati, untuk mencari apa lagi yang Yehova ciptakan. Jika diperlukan, jelaskan bahwa Dia menciptakan dunia-dunia tak terhitung jumlahnya dan bahwa “bumi penuh adanya, dan ada cukup dan berlebih-lebih” (A&P 104:17). Bantulah para siswa menganalisis ungkapan ini dengan menanyakan:

• Apakah yang ditunjukkan ungkapan ini tentang apa yang harus diketahui Juruselamat ketika Dia menciptakan bumi? (Dia perlu mengetahui berapa banyak

(24)

orang yang akan tinggal di bumi dan apa kebutuhan mereka sepanjang berbagai periode sejarah).

Jelaskan kepada para siswa bahwa satu hal yang perlu diketahui adalahsiapayang menciptakan bumi tetapi hal lain yang perlu diketahui juga adalah dengankuasa apa bumi diciptakan. Mintalah para siswa membandingkan dan merujuksilangkan Mormon 9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; dan Yakub 4:9 serta mengidentifikasi bagaimanabumi diciptakan. Mintalah para siswa menjelaskan dengan kata-kata mereka sendiri apa makna petikan-petikan ini. Kemudian perlihatkan pernyataan berikut:

“Yesus Kristus menciptakan dunia ini dan segala sesuatu di dalamnya. Dia juga menciptakan banyak dunia lainnya. Dia melakukan hal itu dengan kuasa imamat, di bawah arahan Bapa Surgawi kita” (Asas-Asas Injil[2009], 23).

Tekankan bahwa sebenarnya, tulisan suci memberikan sedikit detail tentang bagaimana bumi diciptakan, walaupun kita dijanjikan bahwa detail seperti itu suatu hari nanti akan diungkapkan (lihat A&P 101:32–34). Lebih banyak lagi diajarkan dalam tulisan suci tentangtujuan Penciptaan.

Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kelas:

• Sewaktu Anda mengamati dunia di sekitar Anda, apakah yang diajarkan ciptaan-ciptaan Allah kepada Anda tentang Juruselamat, tentang imamat-Nya, dan tentang reputasi-Nya di dunia prafana?

• Bagaimana pemahaman akan kebenaran ini memengaruhi perasaan dan kesaksian Anda kesaksian Anda tentang Yesus Kristus?

• Bagaimana pemahaman akan kebenaran ini memengaruhi perasaan Anda tentang bumi?

Sebelum melanjutkan, tekankan kepada para siswa bahwa walaupun Juruselamat menciptakan bumi, Bapa Surgawi adalah Bapa dari roh kita dan menciptakan tubuh jasmani Adam dan Hawa.

1 Nefi 17:36; 2 Nefi 2:23–25; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17; Musa

1:27–33, 39

Tujuan penciptaan bumi

Bagilah para siswa ke dalam pasangan-pasangan dan mintalah mereka menyelidiki Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; dan Ajaran dan Perjanjian 49:16–17. Anda mungkin ingin menyarankan agar mereka menandai kata dan ungkapan dalam petikan-petikan ini yang membantu mereka merumuskan jawaban atas pertanyaan ini: “Bagaimana Anda akan menjelaskan kepada seorang temanmengapabumi diciptakan?” Undanglah beberapa pasangan untuk membagikan jawaban mereka kepada kelas. Para siswa hendaknya melihat bahwaYehova menciptakan bumi untuk

menyediakan sebuah tempat di mana anak-anak Allah dapat tinggal dan maju

menuju kehidupan kekal.Tanyakan:

• Apakah yang dimaksud dengan ungkapan “seukuran jumlah manusia” dalam Ajaran dan Perjanjian 49: 17? (Jika diperlukan, lihat ulasan untuk Ajaran dan Perjanjian 49:16–17 dalamBuku Pedoman Siswa Ajaran dan Perjanjian[(Buku Pedoman Church Educational System, 2001), 106]).

Undanglah para siswa membaca 2 Nefi 2:18–25 dalam hati, dan kemudian tanyakan:

(25)

• Bagaimana keadaan di Taman Eden akan mennghalangi Adam dan Hawa maju dalam rencana keselamatan Bapa Surgawi?

• Bagaimana Kejatuhan Adam telah membantu bumi memenuhi tujuan

penciptaannya? (Itu memungkinkan Adam dan Hawa untuk melahirkan anak-anak).

• Bagaimana akibat-akibat dari kejatuhan, yang digambarkan dalam ayat 23, dapat menolong kita maju dalam rencana Bapa Surgawi?

Berikan kepada tiap siswa salinan pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul dan Sister Julie B. Beck, mantan presiden umum Lembaga Pertolongan. Berikan kepada para siswa waktu yang cukup untuk membaca pernyataan-pernyataan ini dan merenungkan peran Penciptaan dalam rencana Allah untuk keselamatan anak-anak-Nya.

“Sama seperti keselamatan pasti datang karena Pendamaian, demikian juga keselamatan datang karena Kejatuhan ….

“Dan perlu juga diingat bahwa Kejatuhan dimungkinkan karena sang Pencipta yang tak terbatas … menciptakan bumi dan manusia serta segala bentuk kehidupan dalam keadaan sedemikian sehingga mereka dapat jatuh. … Segala sesuatu diciptakan demikian sehingga mereka dapat jatuh atau berubah, dan dengan demikian diperkenalkan dengan tipe dan jenis keberadaan yang diperlukan untuk menjalankan semua ketentuan dan syarat dalam rencana keselamatan kekal Bapa.

“Penciptaan duniawi pertama untuk segala sesuatu ini … sifatnya adalah firdaus. Pada zaman awal dan Firdaus segala bentuk kehidupan berada dalam keadaan yang lebih tinggi dan berbeda daripada yang ada sekarang. Kejatuhan yang terjadi membawa mereka mundur dan maju dan terus maju. Kematian dan prokreasi masih akan memasuki dunia” (Bruce R. McConkie, “Christ and the Creation,”

Ensign,Juni 1982, 9).

Busath.com

“Di Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, kita memiliki teologi tentang keluarga yang berdasarkan pada Penciptaan, Kejatuhan, dan Pendamaian. Penciptaan bumi menyediakan tempat di mana keluarga-keluarga dapat tinggal. Allah menciptakan seorang pria dan seorang wanita yang merupakan dua bagian penting dari sebuah keluarga. Adalah bagian dari rencana Bapa Surgawi bahwa Adam dan Hawa dimeteraikan serta membentuk sebuah keluarga kekal.

“Kejatuhan memberikan jalan bagi keluarga untuk tumbuh. Adam dan Hawa adalah pemimpin keluarga yang memilih untuk memiliki pengalaman fana. Kejatuhan memungkinkan mereka untuk memiliki putra dan putri.

“Pendamaian memungkinkan keluarga untuk dimeteraikan bersama secara kekal. Itu

memperkenankan keluarga-keluarga untuk memiliki pertumbuhan kekal dan kesempurnaan. Rencana kebahagiaan, juga disebut rencana keselamatan, adalah rencana yang diciptakan untuk keluarga-keluarga. Generasi muda perlu memahami bahwa pilar-pilar utama teologi kita dipusatkan pada keluarga” (Julie B. Beck, “Teaching the Doctrine of the Family,”Ensign,Maret 2011, 12).

• Bagaimana pernyataan-pernyataan ini menolong Anda memahami peran yang amat penting dari Penciptaan dalam rencana keseluruhan Allah untuk keselamatan anak-anak-Nya?

• Mengapa penting untuk memahami bahwa bumi diciptakan untuk menolong mempermuliakan individu dan keluarga? (Sementara para siswa menanggapi,

(26)

tulislah asas berikut di papan tulis:Sewaktu kita memahami tujuan penciptaan bumi, kita dapat mengembangkan hasrat yang lebih besar untuk memenuhi tujuan penciptaan kita.

Jelaskan kepada para siswa bahwa kuasa pemeteraian imamat memungkinkan bagi suami dan istri serta orang tua dan anak-anak untuk bersama setelah kematian. Tanpa kuasa pemeteraian yang dipulihkan melalui Elia, anak-anak Allah tidak dapat

menerima berkat-berkat penuh dari permuliaan dan tujuan penciptaan bumi ini tidak akan digenapi, atau sebagaimana diajarkan dalam Ajaran dan Perjanjian, “bumi akan sepenuhnya dilenyapkan” (A&P 2:3; lihat juga Maleakhi 4:6).

Akhiri pelajaran dengan memberikan kesaksian tentang kebenaran-kebenaran penting ini: (1) Yehova menciptakan bumi di bawah arahan Bapa; (2) Dia menciptakan bumi untuk menyediakan tempat di mana anak-anak Allah dapat tinggal dan maju menuju kehidupan kekal; dan (3) sewaktu kita memahami tujuan penciptaan bumi, kita dapat mengembangkan hasrat yang lebih besar untuk memenuhi tujuan penciptaan kita. Doronglah para siswa untuk merenungkan apa yang dapat mereka lakukan untuk mengungkapkan rasa syukur mereka atas ciptaan-ciptaan Yesus Kristus. Doronglah para siswa untuk menindaki dorongan apa pun dari Roh yang mereka rasakan selama pelajaran.

Bacaan Siswa

• Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Musa 2:1; Mormon 9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; 76:22–24; 104:14–17; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian 101:32–34; Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17.

• Russell M. Nelson, “The Creation,”Ensign,Mei 2000, 84–86.

(27)

5

Yesus Kristus Adalah Yehova

dalam Perjanjian Lama

Pendahuluan

Dalam bersaksi tentang Juruselamat Yesus Kristus, para nabi modern telah menyatakan: “Dia adalah Yehova Agung dari Perjanjian Lama” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari para Rasul,”

EnsignatauLiahona,April 2000, 2). Yesus Kristus, sebagai Yehova, menegakkan Injil abadi Bapa Surgawi di bumi dalam setiap

dispensasi zaman untuk mengumpulkan setiap orang dari anak-anak Allah yang tersesat. Iman kita kepada Yesus Kristus dapat diperkuat sewaktu kita mengenali sifat-Nya yang tidak berubah dan Injil abadi-Nya.

Bacaan Latar Belakang

• Russell M. Nelson, “Perjanjian,”EnsignatauLiahona,November 2011, 86–89. • “Perjanjian Abraham,”Buku Pedoman Siswa Mutiara yang Sangat Berharga(Buku

Pedoman Church Educational System, 2000), 93–98.

• “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian Lama?”Buku Pedoman Siswa Perjanjian Lama: Kejadian–2 Samuel,edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational System, 2003), 45–48.

Saran untuk Pengajaran

Keluaran 3:11–14; 6:2–3; Yohanes 8:52–53, 56–59; 18:5, 8; 3 Nefi 15:5;

Abraham 1:16; 2:8

Yesus Kristus Adalah Yehova dalam Perjanjian Lama

Undanglah para siswa membagikan beberapa nama dan sebutan Juruselamat yang mereka ketahui. Daftarlah tanggapan mereka di papan tulis. Beri tahu para siswa bahwa hari ini Anda akan membahas sebuah nama penting, atau sebutan, di mana Yesus Kristus dikenal sebelum pelayanan fana-Nya. Undanglah mereka untuk membaca Yohanes 8:52–53, 56–59 dalam hati. Kemudian tanyakan:

• Pertanyaan-pertanyaan apakah yang orang Yahudi ajukan kepada Juruselamat? • Menurut Anda apakah yang Yesus maksud dengan tanggapan-Nya, “Sebelum

Abraham jadi, Aku telah ada”? (ayat 58).

Untuk membantu para siswa mendefinisikan ungkapan “Aku telah ada,” bagilah siswa ke dalam pasangan-pasangan dan mintalah mereka membaca Keluaran 3:11–14; 6:2–3, untuk mencari bagaimana Allah dalam Perjanjian Lama mengidentifikasi diri-Nya. Setelah waktu yang cukup, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Menurut ayat-ayat ini, nama-nama apakah yang Allah dalam Perjanjian Lama gunakan untuk mengidentifikasi diri-Nya sendiri? (Jelaskan bahwa Terjemahan Joseph Smith untuk Keluaran 6:3 terbaca, “Akulah Tuhan Allah Yang Mahakuasa; Tuhan YEHOVA. Dan tidakkah nama-Ku diketahui oleh mereka?” Lihat juga Abraham 1:16).

• Bagaimana ayat-ayat ini mengklarifikasi pentingnya pernyataan Yesus Kristus, “Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada”? (Para siswa hendaknya mengenali bahwa

Yesus Kristus sebelumnya adalah Yehova, Allah dalam Perjanjian Lama dan AKU ADA Yang Agung).

(28)

Perlihatkan pernyataan berikut:

“Ini adalah penandasan yang terus terang dan tajam tentang keilahian yang juga dapat dimiliki atau dibuat oleh siapa pun. ‘Sebelum Abraham jadi, Aku adalah Yehova.’ Yakni, ’Akulah Allah Yang Mahakuasa, AKU ADA Yang Agung. Aku telah ada sejak awal, Yang Kekal. Aku adalah Allah leluhurmu. Nama-Ku adalah: AKU ADALAH AKU’” (Bruce R. McConkie,Doctrinal New Testament Commentary,3 vol. [1965–73], 1:464).

Yehova adalah “perjanjian atau nama yang pantas dari Allah Israel. Itu menunjukkan ‘Aku Ada Yang Kekal’” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Yehova”).

• Mengapa penting mengetahui bahwa Yesus Kristus adalah Yehova dalam Perjanjian Lama? (Jawaban dapat mencakup kebenaran berikut:Allah selalu melaksanakan

Injil-Nya melalui Putra-Nya, Yesus Kristus.Lihat juga 3 Nefi 15:5, yang

mencatat ajaran Juruselamat bahwa Dia adalah pemberi hukum).

Anda mungkin ingin mengundang seorang siswa untuk membacakan dengan keras pernyataan berikut dari Presiden Joseph Fielding Smith (1876–1972):

“Semua wahyu sejak kejatuhan telah datang melalui Yesus Kristus, yang adalah Yehova dalam Perjanjian Lama. … Bapa [Elohim] tidak pernah berhubungan dengan manusia secara langsung dan secara pribadi sejak kejatuhan, dan Dia tidak pernah

menampakkan diri kecuali untuk memperkenalkan dan memberikan kesaksian tentang Putra” (Doctrines of Salvation,disusun oleh Bruce R. McConkie, 3 vol. [1954–56], 1:27). • Bagaimana mengetahui bahwa Yehova, atau Yesus Kristus, tak dapat berubah

menolong Anda memiliki iman kepada-Nya? (Jawaban dapat mencakup

pengetahuan bahwa Yesus Kristus tak dapat berubah menolong kita memiliki iman bahwa sama seperti Dia menepati janji-janji-Nya kepada orang-orang yang kita baca dalam tulisan suci, Dia akan menepati janji-janji-Nya kepada kita).

Jelaskan bahwa pada awal setelah masa Alkitab, nama Ibrani untuk Yehova (biasanya direpresentasikan sebagaiYahwehdalam bacaan) dianggap terlalu sakral untuk diucapkan. Untuk alasan ini, kecuali untuk beberapa pengecualian (lihat Keluaran 6:3; Mazmur 83:18; Yesaya 12:2; 26:4), penerjemah Alkitab Versi Raja James

menerjemahkan kataYehovasebagai TUHAN (semua dalam huruf besar). Di zaman Yudaisme modern, ini diganti dengan kataAdonai,yang berarti “Tuhan.”

Kejadian 13:14–16; 17:1–9; Musa 6:51–52, 64–66; Abraham 1:18–19; 2:8–11

Yehova menegakkan Injil abadi pada zaman dahulu.

Dengan para siswa masih bekerja sebagai pasangan, mintalah mereka membaca Musa 6:51–52, 64–66 dan mengidentifikasi apa yang Yehova ajarkan kepada Adam. Beri tahu mereka bahwa dalam ayat 51–52, Yehova berbicara atas nama Bapa. Kemudian tanyakan:

• Apakah yang Anda perhatikan tentang Injil yang diajarkan kepada Adam? (Itu adalah Injil yang sama dengan yang diajarkan sekarang [lihat 2 Nefi 31:10–16 untuk contoh tentang Injil yang sama dengan yang diajarkan di Benua Amerika]. Pertimbangkan untuk menekankan kebenaran ini dengan menuliskan pernyataan

(29)

berikut di papan tulis:Injil Yesus Kristus adalah abadi dan tidak berubah dalam tiap dispensasi Injil.

Tunjukkan kepada para siswa bahwa dalam dispensasi belakangan, Yehova

memperbarui Injil abadi-Nya melalui sebuah perjanjian dengan Abraham yang dikenal sebagai perjanjian Abraham. Bagilah kelas menjadi dua bagian. Tugasi separuh kelas untuk menelaah Kejadian 13:14–16; 17:2–8; Abraham 1:18–19; 2:8–11 dan membuat daftar janji-janji yang Tuhan buat kepada Abraham. Tugasi separuh kelas yang lain untuk menelaah Kejadian 17:1–5, 9; Abraham 1:19; 2:8–11 dan membuat daftar apa yang harus dilakukan Abraham agar dapat menerima berkat-berkat yang dijanjikan. (Catatan:Sewaktu para siswa belajar cara mengidentifikasi daftar dalam tulisan suci, mereka akan lebih mampu mengenali pokok-pokok utama yang ingin ditekankan oleh penulis tulisan suci).

Sementara para siswa menelaah, salinlah bagan berikut di papan tulis, dengan menyisakan tempat kosong untuk mendaftar tanggapan-tanggapan:

Perjanjian Abraham

Janji-Janji yang Dibuat Kepada Abraham Tanggung Jawab Abraham

Setelah waktu yang cukup, undanglah beberapa siswa dari tiap kelompok untuk datang ke papan tulis dan menuliskan temuan-temuan mereka di bawah judul yang sesuai. Pertimbangkan untuk merangkum perjanjian Abraham dengan menampilkan dan meminta seorang siswa membaca dengan keras pernyataan berikut:

“Abraham menerima Injil dan ditahbiskan pada keimamatan yang lebih tinggi (A&P 84:14; Abraham 2:11), dan dia masuk dalam pernikahan selestial, yaitu perjanjian permuliaan (A&P 131:1–4; 132:19, 29). Abraham menerima janji bahwa semua berkat dari perjanjian-perjanjian ini akan ditawarkan kepada keturunan fananya (A&P 132:29–31; Abraham 2:6–11). Bersama-sama, perjanjian dan janji ini disebut perjanjian Abraham. Pemulihan perjanjian ini adalah pemulihan Injil di zaman terakhir, karena melaluinya semua bangsa di bumi diberkati (Gal. 3:8–9, 29; A&P 110:12; 124:58; Abraham 2:10–11)” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Perjanjian Abraham”; scriptures.lds.org).

Tekankan bahwa sejak awal, Bapa membuat perjanjian dengan anak-anak-Nya untuk mengumpulkan mereka bersama melalui kebenaran, tata cara, dan berkat dari Injil abadi. Pemulihan Injil mencakup pemulihan perjanjian Abraham. Yakni, perjanjian Abraham adalah bagian penting dari perjanjian yang baru dan abadi, yang adalah kegenapan Injil Yesus Kristus. Tanyakan kepada para siswa:

• Bagaimana mengetahui bahwa kita adalah keturunan Abraham dan pewaris untuk semua yang Allah janjikan kepadanya memengaruhi cara Anda hidup?

(30)

• Bagaimana ketersediaan berkat-berkat yang dijanjikan kepada Abraham dan keturunannya memperkuat keluarga dan membimbing kita dalam keputusan-keputusan yang kita buat?

Undanglah para siswa untuk membagikan cara-cara mereka dapat memperoleh berkat-berkat yang dijanjikan dari perjanjian ini bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka, pada waktu lalu, saat ini, dan yang akan datang.

Yosua 24:3–13; 1 Nefi 17:23–32

Yehova memberkati dan memimpin Israel zaman dahulu.

Beri tahu para siswa bahwa sebagai bagian dari perjanjian Abraham, Yehova menjanjikan berkat-berkat Injil kepada keturunan Abraham dan mereka yang

berkumpul bersama mereka. Undanglah separuh kelas untuk membaca Yosua 24:3–13, dan undanglah separuh lainnya untuk membaca 1 Nefi 17:23–32. Mintalah para siswa mencari kata dan ungkapan yang mengajarkan apa yang Yehova ajarkan untuk Israel zaman dahulu. Anda mungkin ingin menyarankan agar siswa menandai apa yang mereka temukan. Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa untuk berbagi apa yang telah mereka pelajari. Tulislah tanggapan siswa di papan tulis. Untuk wawasan mengenai mengapa Yehova melakukan beberapa dari hal-hal yang Dia lakukan, mintalah seorang siswa untuk membaca Keluaran 6:2–6 dengan keras. Tanyakan kepada kelas:

• Alasan apakah yang Yehova berikan dengan melakukan banyak hal yang tentangnya Anda baca dalam Yosua dan 1 Nefi?

• Apa yang diberitahukan hal ini kepada Anda tentang janji-janji yang Tuhan buat kepada Anda? (Sewaktu para siswa menanggapi, tuliskan asas berikut di papan tulis:Jika kita hidup dengan setia, Tuhan akan menepati janji-janji yang telah Dia buat kepada kita.

Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan keras pernyataan berikut dari Presiden Dieter F. Uchtdorf:

“Karena Allah telah setia dan telah menepati janji-janji-Nya di masa lampau, kita dapat berharap Allah dengan keyakinan bahwa Allah akan menepati janji-janji-Nya kepada kita di masa kini dan masa depan. Di saat sulit, kita dapat berpegang teguh pada pengharapan bahwa segalanya akan ‘bekerja bersama demi kebaikan [kita]’ [A&P 90:24]” (“Kuasa Harapan yang Tak Terbatas,”EnsignatauLiahona,November 2008, 23).

• Bagaimana mengetahui tentang tindakan-tindakan Yehova di zaman dahulu dapat menolong Anda selama masa pencobaan Anda?

• Apa yang Dia lakukan bagi Israel zaman dahulu yang juga akan Dia lakukan bagi Anda?

Bersaksilah bahwa dalam setiap dispenasi zaman, Yesus Kristus telah memberkati anak-anak Allah dengan Injil abadi. Sama seperti umat perjanjian pada zaman dahulu telah menerima berkat-berkat yang dijanjikan dari Tuhan, demikian pula kita dapat menerimanya dengan syarat kepatuhan kita.

Bacaan Siswa

• Yohanes 8:51–59; 18:5, 8; Keluaran 3:11–14; 6:2–3; 3 Nefi 15:5; Musa 6:51–52, 64–66; Kejadian 17:1–9; Abraham 1:18–19; 2:8–11.

(31)

• “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian Lama?”Buku Pedoman Siswa Perjanjian Lama: Kejadian–2 Samuel,edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational System, 2003), 45–48.

(32)

6

Perlambang, Bayangan, dan

Simbol tentangYesus Kristus

Pendahuluan

Para nabi modern telah menyatakan bahwa Yesus Kristus: “menetapkan sakramen sebagai peringatan akan kurban pendamaian-Nya yang agung” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian Para Rasul,”EnsignatauLiahona,April 2000, 2). Di samping tata cara sakramen, tulisan suci memberi tahu kita tentang banyak

peristiwa, keadaan, benda, dan orang yang dimaksudkan untuk mengingatkan kita dan mengajar kita mengenai misi dan pelayanan Yesus Kristus. Pelajaran ini membantu para siswa mempertimbangkan beberapa dari perlambang, bayangan, dan simbol tulisan suci ini yang mengarahkan kita kepada Juruselamat.

Bacaan Latar Belakang

• Russell M. Nelson, “In This Holy Land,”Tambuli,Februari 1991, 10–19.

• “Bagian Pemerkayaan C: Simbolisme dan Tipologi dalam Perjanjian Lama,”Buku Pedoman Siswa Perjanjian Lama: Kejadian–2 Samuel,edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational System, 2003), 111–15.

Saran untuk Pengajaran

2 Nefi 11:4; Musa 6:63

Simbol dalam tulisan suci tentang Kristus

Perlihatkan beberapa gambar tentang tanda atau simbol yang terkenal seperti yang berikut:

Setelah para siswa mengidentifikasi arti dari masing-masing tanda, tanyakan kepada mereka untuk contoh-contoh mengenai tanda atau simbol yang mudah dikenali lainnya.

Bagilah kelas ke dalam pasangan-pasangan. Undanglah tiap pasangan untuk menelaah dan membandingkan 2 Nefi 11:4 dengan Musa 6:63. Mintalah mereka membahas apa persamaan dalam petikan-petikan ini secara umum dan apa yang diajarkannya tentangYesus Kristus dan tujuan ciptaan-ciptaan Allah. Setelah pasangan-pasangan membahas temuan-temuan mereka, tanyakan kepada kelas:

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian pembelajaran juga menjadi lebih menarik bagi para siswa karena berbasis komputer, sehingga sesuai dengan perkembangan dan kemajuan di bidang

• Mengembangkan dengan baik perasaan introvert mereka Bidang karir yang cocok untuk seorang ENTP:. •

Perawatan dan/atau pengobatan yang berkaitan dengan kosmetik, termasuk bedah plastik kecuali untuk bedah plastik rekonstruksi fungsional akibat Kecelakaan atau Penyakit yang

Sistem pengontrolan yang dibangun dengan menggunakan Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) yang berbasis PLC dapat diterapkan dalam berbagai proyek akhir

Ini mengandung akses ke kesempatan kerja dengan pengakuan atas hak-hak di tempat kerja, jaminan tidak adanya diskriminasi di tempat kerja, penghasilan yang memungkinkan seorang

Penulisan skripsi mengenai bagaimana pemenuhan hak-hak tunanetra sebagai pemilih dalam pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tahun 2013 di Kota Medan ini

kelestarian berdasarkan metode pengaturan hasil yang digunakan di KPH Cepu, (2) menyusun model pengaturan hasil yang mempertimbangkan aspek gangguan berupa pencurian kayu di