• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyembuhkan yang Sakit

Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan bahwa iman adalah penting untuk terjadinya mukjizat:

“Iman penting untuk penyembuhan melalui kuasa surga. Kitab Mormon bahkan mengajarkan bahwa ‘jika tidak ada iman di antara anak-anak manusia Allah tidak dapat melakukan mukjizat di antara mereka’ (Eter 12:12) [lihat juga 1 Nefi 7:12; A&P 35:9]. Dalam sebuah ceramah yang terkenal mengenai melayani yang sakit, Presiden Spencer W. Kimball mengatakan: ‘Perlunya iman sering kali diremehkan. Orang yang sakit dan keluarganya tampak sering bergantung sepenuhnya pada kuasa imamat dan karunia penyembuhan yang mereka harapkan dimiliki oleh para brother yang melayani itu, tetapi tanggung jawab yang lebih besar ada pada diri orang yang diberkati .… Unsur pentingnya adalah iman orang itu sendiri ketika orang tersebut menyadari dan dapat bertanggung jawab. “Imanmu telah menyelamatkan engkau” [Matius 9:22] sedemikian sering diulangi oleh Sang Guru sehingga hal itu nyaris seperti refrein’ [“President Kimball Speaks Out on Administration to the Sick,”New Era,Oktober 1981, 47]” (“Menyembuhkan Mereka yang Sakit,”EnsignatauLiahona,Mei 2010, 49).

Penatua Dallin H. Oaks juga mengingatkan kita bahwa bagian yang penting dari memiliki iman adalah kesediaan untuk menerima kehendak Allah:

“Sewaktu kita menjalankan kuasa imamat Allah yang benar dan sewaktu kita

menghargai janji-Nya bahwa Dia akan mendengar dan menjawab doa yang penuh iman, kita harus selalu ingat bahwa iman dan kuasa penyembuhan imamat tidak dapat menghasilkan hasil yang bertentangan dengan kehendak Dia yang memiliki kuasa itu. Asas ini diajarkan dalam wahyu yang memerintahkan bahwa para penatua Gereja akan menumpangkan tangan mereka kepada orang yang sakit. Janji Tuhan adalah bahwa ‘dia yang memiliki iman kepada-Ku untuk disembuhkan,dan tidak ditetapkan pada kematian,akan disembuhkan’ (A&P 42:48; penekanan ditambahkan). Demikian juga, dalam sebuah wahyu modern lainnya Tuhan menyatakan bahwa ketika seseorang ‘meminta menurut kehendak Allah … itu dilakukan bahkan seperti yang dia minta’ (A&P 46:30) [lihat juga 1 Yohanes 5:14; Helaman 10:5].

“Dari semua hal ini kita belajar bahwa bahkan para hamba Tuhan, yang menjalankan kuasa ilahi-Nya dalam suatu keadaan di mana ada cukup iman yang untuk disembuhkan, tidak dapat memberikan berkat keimamatan yang akan menyebabkan seseorang untuk dapat disembuhkan jika penyembuhan itu bukan kehendak Tuhan.

“Sebagai anak-anak Allah, yang mengetahui kasih-Nya yang besar dan pengetahuan-Nya yang luar biasa tentang apa yang terbaik bagi kesejahteraan kekal kita, kita memercayai-Nya. Asas utama Injil adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan iman artinya kepercayaan. Saya merasakan kepercayaan itu dalam sebuah ceramah yang sepupu saya berikan di pemakaman seorang remaja putri yang telah meninggal karena penyakit yang serius. Dia mengucapkan kata-kata ini, yang pertama-tama membuat saya kagum dan yang kemudian meneguhkan saya: ‘Saya tahu adalah kehendak Tuhan bahwa dia meninggal dunia. Dia memiliki perawatan medis yang baik. Dia diberi berkat keimamatan. Namanya ada dalam kertas doa di bait suci. Dia ada dalam ratusan doa untuk pemulihan kesehatannya. Dan saya tahu bahwa ada cukup iman dalam keluarganya agar dia dapat disembuhkan kecuali adalah kehendak Tuhan untuk membawanya pulang pada saat ini.’ Saya merasakan kepercayaan yang sama dalam kata-kata dari ayah seorang gadis pilihan lain yang meninggal dunia karena kanker di usia remajanya. Dia

menyatakan, ‘Iman keluarga kami adalah kepada Yesus Kristus dan itu tidak bergantung pada hasilnya.’ Ajaran itu benar adanya bagi saya. Kita semua melakukan semampu untuk kesembuhan orang-orang yang kita kasihi, dan kemudian kita memercayakan kepada Tuhan hasilnya” (“Menyembuhkan Mereka yang Sakit,”EnsignatauLiahona,Mei 2010, 50).

Untuk membantu para siswa memahami persyaratan iman dalam pelaksanaan mukjizat, undanglah seorang siswa untuk membaca dengan keras pernyataan pertama dari selebaran oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul. Kemudian tanyakan:

• Kebenaran penting apakah yang Penatua Oak ajarkan tentang iman?

Untuk wawasan tambahan dari Penatua Oaks, pertimbangkan untuk membaca atau membagikan dengan kata-kata Anda sendiri pernyataan kedua pada selebaran. Anda mungkin perlu menyebutkan bahwa Penatua Oaks mengarahkan ceramah ini kepada para pemegang imamat. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Apakah menurut Penatua Oaks yang dibutuhkan dari kita ketika kita berdoa dengan iman untuk suatu mukjizat agar terjadi?

• Mengapa penting untuk mengingat bahwa apa yang kita upayakan harus selaras dengan kehendak Bapa Surgawi?

Bersaksilah bahwa mukjizat-mukjizat masih terjadi di zaman sekarang. Bagikan pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua belas Rasul:

“Mukjizat terjadi setiap hari dalam pekerjaan Gereja kita dan dalam kehidupan para anggota kita. Banyak dari Anda telah menyaksikan mukjizat, barangkali lebih daripada yang Anda sadari” (“Miracles,”Ensign,Juni 2001, 6).

• Mengapa menurut Anda kita tidak selalu mengenali mujizat-mukjizat yang terjadi dalam kehidupan kita? (Sewaktu para siswa menanggapi, Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa beberapa mukjizat melibatkan pernyataan yang spektakuler dari kuasa Tuhan. Banyak mukjizat relatif kecil dan terjadi secara pribadi [lihat Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,”Ensign,Mei 2001, 12–13]).

• Apa yang diungkapkan mukjizat-mukjizat kecil dan pribadi ini tentang minat Bapa Surgawi dan Yesus Kritus terhadap kita?

• Contoh apakah mukjizat-mukjizat “kecil” atau “setiap hari” yang dapat Anda pikirkan? (Jika tidak ada tanggapan, pertimbangkan untuk membagikan beberapa yang disebutkan oleh Sister Sydney S. Reynolds dari Presidensi Umum Pratama dalam “A God of Miracles” [Ensign,Mei 2001, 12–13]).

Undanglah para siswa untuk menanggapi pertanyaan berikut secara tertulis: • Apakah yang bisa Anda lakukan untuk mengenali dengan lebih baik dan

memperoleh rasa syukur yang lebih besar terhadap mukjizat-mukjizat Tuhan—baik kecil maupun besar—dalam kehidupan Anda?

Doronglah para siswa untuk memikirkan dengan doa yang sungguh-sungguh

bagaimana mereka bisa bertindak atas apa yang mereka tulis. Akhiri pelajaran dengan menanyakan apakah ada di antara para siswa Anda yang ingin membagikan kesaksian PELAJARAN 12: MUKJIZAT DI JALAN-JALAN PALESTINA

mereka tentang Juruselamat dan kasih yang telah mereka rasakan dari-Nya dan bagi-Nya.

Bacaan Siswa

• Markus 1:39–42; 2:1–12; 5:1–8, 19, 22–43; 8:1–9; Lukas 7:11–15; 1 Nefi 11:31; Mosia 3:5–6; 3 Nefi 17:5–9.

• Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,”Ensign,Mei 2001, 12–13.

13

Yesus Kristus Memanggil Dua