• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yesus Kristus menyelesaikan misi fana-Nya

Untuk membantu para siswa memahami dengan lebih baik seperti apa rasanya kematian melalui penyaliban, pertimbangkanlah untuk membagikan yang berikut:

“Kematian melalui penyaliban tampaknya mencakup semua rasa sakit dan kematian yangdapat terjadi secara mengerikan dan menyeramkan—pusing, kejang, kehausan, kelaparan, tidak dapat tidur, demam karena trauma, tetanus, rasa malu di depan umum, siksaan berkelanjutan yang lama, kengerian dari antisipasi, pembekuan jaringan tubuh karena luka yang tidak dirawat—semuanya meningkat hanya sampai pada titik di mana itu dapat ditanggung, tetapi semuanya berhenti pada titik saat orang yang mengalami akan hilang kesadaran. Posisi tubuh yang tidak alami membuat setiap gerakan menjadi menyakitkan; pembuluh darah yang terkoyak dan urat daging yang hancur berdenyut-denyut disertai penderitaan yang tak ada habisnya; luka, yang mengalami peradangan karena terbuka, perlahan-lahan menjadi rusak; pembuluh arteri—khususnya di kepala dan perut—menjadi bengkak dan tertekan oleh darah yang mengalir; dan sementara berbagai macam penderitaan berangsur-angsur meningkat, semakin diperparah dengan rasa sakit yang tak tertanggungkan karena kehausan yang membakar dan luar biasa; dan semua komplikasi fisik ini menyebabkan gejolak dan kecemasan internal, yang menjadikan ajal semakin dekat—kematian, PELAJARAN 17: JURUSELAMAT MENDERITA DAN MATI DI KAYU SALIB KALVARI

musuh mengerikan yang tidak diketahui, yang kedatangannya kepada manusia biasanya membuat sebagian besar orang merasa ngeri—memberikan aspek pembebasan yang nikmat dan sangat indah. “Seperti itulah kematian yang diderita oleh Kristus” (Frederic W. Farrar,The Life of Christ[1964], 641).

Beri tahu para siswa bahwa Yesus Kristus menuturkan tujuh pernyataan saat berada di kayu salib. Tulislah rujukan tulisan suci berikut di papan tulis (jangan sertakan

kutipan-kutipan dalam tanda kurung), dan undanglah setiap siswa untuk menyelidiki beberapa di antaranya dan mengidentifikasi apa yang Yesus katakan:

Lukas 23:34 (“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”).

Lukas 23:43 (“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”).

Yohanes 19:26–27 (“Ibu, inilah, anakmu! … Inilah ibumu!”)

Matius 27:46 (“Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”) Yohanes 19:28 (“Aku haus!”)

Yohanes 19:30 (“Sudah selesai”).

Lukas 23:46 (“Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku”).

Sewaktu para siswa melaporkan temuan-temuan mereka, uraikan dengan kata-kata sendiri pernyataan-pernyataan ini di papan tulis di sebelah rujukan-rujukan yang berhubungan. Tanyakan kepada para siswa:

• Apa yang pernyataan-pertanyaan ini ungkapkan tentang Juruselamat dan apa yang Dia alami di kayu salib?

• Apa yang Yesus rujuk ketika Dia menyatakan, “Sudah selesai”? (Dia telah menuntaskan penderitaan tak terhingga yang dituntut oleh Pendamaian. Anda mungkin perlu menjelaskan kepada para siswa bahwa Terjemahan Joseph Smith, Matius 27:54, berbunyi: “Yesus ketika Dia telah berseru lagi dengan suara yang keras, mengatakan, Bapa, sudah selesai, kehendak-Mu jadilah, Kuserahkan roh-Ku” [lihat juga Matius 27:50, catatan kakia]. Yesus mati hanya setelah Dia tahu Dia telah merampungkan semua yang Bapa ingin Dia lakukan).

Mintalah seorang siswa untuk membaca dengan lantang pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul:

“Ketika Pendamaian telah diselesaikan, ketika tekad Kristus untuk setia demikian jelas dan tak tergoyahkan, maka akhirnya dan dengan penuh belas kasih, penderitaan-Nya ‘sudah selesai’ [lihat Yohanes 19:30]. Menghadapi segala pertentangan dan tanpa seorang pun yang membantu atau menopang-Nya, Yesus dari Nazaret, Putra yang hidup dari Allah yang hidup, memulihkan hidup jasmani di mana kematian telah mencengkeram dan membawa penebusan rohani yang penuh sukacita dari kegelapan dan keputusasaan bak neraka. Dengan iman kepada Allah yang Diaketahuiberada di sana, Dia dapat berkata dengan kejayaan, ‘Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku’ [Lukas 23:46]” (“Tak Seorang Pun Ada Bersama-Nya,”EnsignatauLiahona,Mei 2009, 88).

Mintalah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul:

“Yesus memilih untuk tidak dibebaskan dari dunia ini sampai Dia telah bertahan sampai akhir dan menuntaskan misi yang Dia telah diutus untuk merampungkannya bagi umat manusia. Di kayu salib Kalvari, Yesus memercayakan roh-Nya kepada Bapa-Nya dengan sebuah pernyataan sederhana, ‘Sudah selesai’ (Yohanes 19:30). Setelah bertahan sampai akhir, Dia dibebaskan dari kefanaan.

“Kita juga harus bertahan sampai akhir” (“The Covenant of Baptism: To Be in the Kingdom and of the Kingdom,”Ensign,November 2000, 6).

• Apa yang kedua Rasul ini bantu bagi kita untuk pahami tentang apa yang dirujuk Yesus ketika Dia menyuarakan, “Sudah selesai”? (Setelah para siswa menanggapi, pertimbangkanlah untuk menulis kebenaran berikut di papan tulis:Yesus Kristus dengan setia menuntaskan segala sesuatu yang Bapa Surgawi perintahkan untuk Dia lakukan dalam kefanaan).

• Dalam masa-masa sulit kita sendiri, bagaimana ini akan menolong kita untuk mengingat apa yang Juruselamat hadapi dan tanggung dengan setia untuk memenuhi misi fana-Nya?

• Bagaimana mengingat teladan Yesus dapat menolong Anda merampungkan apa yang harus Anda lakukan dengan lahirnya Anda?

• Bagaimakah kita dapat memperlihatkan penghargaan kita untuk semua yang Juruselamat derita bagi kita? (Para siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, tetapi mereka hendaknya mengungkapkan asas berikut:Kita

memperlihatkan penghargaan kita atas penderitaan Juruselamat di kayu salib dengan mengikuti teladan-Nya yaitu bertahan dengan setia sampai akhir).

Undanglah para siswa untuk mempertimbangkan membagikan pada media sosial perasaan mereka bagi Juruselamat dan komitmen apa yang diminta dari mereka untuk tetap setia pada perasaan itu.

Bacaan Siswa

• Matius 27:26–54; Lukas 23:34–46; Yohanes 10:11–18; 19:10–11, 19–37; 1 Nefi 19:9. • Jeffrey R. Holland, “Tak Seorang Pun Ada Bersama-Nya”EnsignatauLiahona,Mei

2009, 86–88.

18

Penguburan Kristus,oleh Carl Heinrich Bloch. Seizin dari Museum Sejarah National di Frederiksborg Castle di Hillerød, Denmark. Dilarang mengopi.

Juruselamat Melayani di Dunia