• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menjadi murid Yesus Kristus

Bagilah kelas ke dalam pasangan-pasangan. Undanglah mereka untuk menelaah Matius 4:18–22 dan Lukas 5:11 serta mengidentifikasi pengurbanan yang dilakukan oleh beberapa murid Yesus yang paling awal untuk menerima panggilan mengikuti-Nya. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Bagaimana Anda akan menggambarkan tanggapan dari para murid awal ini terhadap perintah Juruselamat untuk mengikuti-Nya? (Bahaslah makna kata dan ungkapan seperti “segera meninggalkan jalanya,” “segera,” dan “meninggalkan”). • Kebenaran penting apakah yang ditambahkan oleh petikan-petikan ini terhadap

apa makna menjadi murid Yesus Kristus? (Setelah para siswa menanggapi, tulislah kebenaran berikut di papan tulis:Menjadi murid Yesus Kristus membutuhkan kepatuhan dan pengurbanan).

Berikan kepada para siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Joseph B. Wirthlin (1917–2008) dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras:

“Jala umumnya didefinisikan sebagai perangkat untuk menangkap sesuatu. Dalam … arti yang lebih penting, kita bisa mendefinisikan jala sebagai sesuatu yang membujuk atau mencegah kita untuk mengikuti panggilan dari Yesus Kristus, Putra dari Allah yang Hidup.

“Jala dalam konteks ini dapat merupakan pekerjaan kita, hobi kita, kesenangan kita, dan, melebihi segalanya yang lain, godaan dan dosa kita. Singkatnya, jala dapat merupakan sesuatu yang menarik kita menjauh dari hubungan kita dengan Bapa Surgawi atau dari Gereja-Nya yang dipulihkan …

“Adalah mustahil untuk membuat daftar banyak jala yang dapat menjerat kita dan mencegah kita dari mengikuti Juruselamat. Tetapi jika kita tulus dalam hasrat kita untuk mengikuti-Nya, kita harus dengan segera meninggalkan jala-jala dunia yang menjerat dan mengikuti-Nya.

“… Kehidupan kita begitu dengan mudah dipenuhi dengan janji bertemu, pertemuan, dan tugas. Begitu mudah terjebak dalam banyak jala yang kadang-kadang bahkan saran untuk melepaskan diri darinya dapat mengancam dan bahkan menakutkan bagi kita.

“Kadang-kadang kita merasa bahwa semakin sibuk kita, semakin penting kita—seakan-akan kesibukan kita menegaskan nilai kita. Brother dan sister, kita dapat meluangkan waktu seumur hidup terlibat dalam kesibukan, terus-menerus tenggelam dalam tugas-tugas yang sebetulnya tidak terlalu penting.

“Apa yang kita lakukan mungkin tidak terlalu penting. Semoga kita memfokuskan tenaga pikiran kita, hati kita, dan jiwa kita pada hal-hal yang memiliki makna kekal—yang penting” (“Follow Me,” Ensign,Mei 2002, 15–16).

• Jika ikan, jala, dan perahu yang ditinggalkan nelayan melukiskan masalah-masalah duniawi mereka, hal-hal apakah yang mungkin Juruselamat minta agar Anda sisihkan untuk mengikuti-Nya?

• Mengapa masalah-masalah duniawi kadang-kadang sulit untuk ditinggalkan? • Bagaimana seseorang dapat mengenali jika dia terjebak dalam jenis jala-jala yang

menjerat seperti yang dibicarakan oleh Penatua Wirthlin?

Undanglah para siswa untuk membagikan tentang suatu waktu dalam kehidupan mereka ketika mereka menanggapi panggilan Juruselamat untuk mengikuti-Nya (barangkali dengan meninggalkan cara-cara lama atau dengan menerima pemanggilan di Gereja). Kemudian tanyakan:

• Bagaimana menanggapi pemanggilan ini telah memberkati kehidupan Anda? Perlihatkan rujukan tulisan suci dan pertanyaan berikut, atau tulislah itu di papan tulis:

Lukas 9:57–62—Apakah yang dapat merintangi kita untuk mengikuti Juruselamat? Lukas 14:25–27, 33—Apakah yang Juruselamat butuhkan dari para murid-Nya? Lukas 14:28–32—Bagaimana katamenyelesaikanberhubungan dengan persyaratan untuk menjadi seorang murid?

Bagilah kelas menjadi tiga kelompok, dan tugasi tiap kelompok untuk menelaah salah satu petikan dan pertanyaan yang berhubungan: Setelah waktu yang cukup,

undanglah para siswa untuk berbagi bagaimana petikan yang mereka baca menjawab pertanyaan mereka. Setelah semua petikan ini dibahas, tanyakan:

• Persyaratan kemuridan apakah yang diilustrasikan oleh analogi Juruselamat? (Sewaktu para siswa membahas pertanyaan ini, bantulah mereka memahami kebenaran berikut:Kemuridan membutuhkan kesediaan kita yang terus-menerus untuk meninggalkan semua dan mengikuti Yesus Kristus).

Jelaskan bahwa walaupun kemuridan menyiratkan bahwa kita memantapkan

pengabdian dan komitmen kita untuk mengikuti Juruselamat, Dia tidak menuntut agar kita berlari lebih cepat dari kekuatan yang kita miliki (lihat Mosia 4:27).

Berikan kepada tiap siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Presiden Dieter F. Uchtdorf dari Presidensi Utama, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan suara keras.

“Langkah pertama di jalan kemuridan dimulai, untungnya, tepat di tempat kita berdiri! Kita tidak perlu melalui prakualifikasi untuk mengambil langkah pertama itu. Tidak peduli kita kaya atau miskin. Tidak ada syarat harus terpelajar, fasih, atau cendekia. Kita tidak perlu sempurna atau pandai bicara atau bahkan berperilaku baik.

“Anda dan saya dapat berjalan di jalan kemuridan itu hari ini. Marilah kita menjadi rendah hati; marilah kita berdoa kepada Bapa kita di Surga dengan segenap hati kita dan nyatakan hasrat kita untuk mendekat kepada-Nya dan belajar dari-Nya.

“Berimanlah. Carilah, dan Anda akan menemukan. Ketuklah, dan pintu akan dibukakan [lihat Matius 7:7]. Layanilah Tuhan dengan melayani sesama. Jadilah peserta yang aktif di lingkungan atau cabang Anda. Kuatkan keluarga Anda dengan mengkomitkan diri untuk menjalankan asas-asas Injil. Jadilah sehati dan sepikiran dalam pernikahan dan dalam keluarga Anda.

“Sekaranglah waktunya untuk menyesuaikan kehidupan Anda untuk dapat memiliki rekomendasi bait suci dan menggunakannya. Sekaranglah waktunya untuk mengadakan malam keluarga yang berarti, membaca firman Allah, serta berbicara kepada Bapa Surgawi kita dalam doa yang sungguh-sungguh. Sekaranglah waktunya untuk mengisi hati kita dengan rasa syukur akan Pemulihan Gereja-Nya, atas para nabi yang hidup, Kitab Mormon, dan kuasa imamat yang memberkati hidup kita. Sekaranglah waktunya untuk memeluk Injil Yesus Kristus, menjadi murid-Nya, dan berjalan di jalan-Nya” (“Jalannya Murid,”EnsignatauLiahona,Mei 2009, 77).

• Di manakah menurut Presiden Uchtdorf jalan kemuridan dimulai?

• Menurut Presiden Uchtdorf, kapankah waktunya untuk mulai berjalan di jalan kemuridan?

Tuliskan yang berikut di papan tulis: Sekaranglah waktu bagi saya untuk …

Undanglah para siswa untuk merenungkan bagaimana mereka mungkin melengkapi kalimat ini dengan satu cara mereka akan bertindak untuk menjadi murid Yesus Kristus. Doronglah mereka untuk bertindak segera berdasarkan apa pun yang muncul dalam pikiran, karena pikiran itu mungkin adalah dorongan dari Roh Kudus.

Bersaksilah bahwa sewaktu mereka mengambil langkah pertama ini, Tuhan akan menolong mereka menjadi murid-Nya.

Bacaan Siswa

• Yohanes 1:35–47; 2 Nefi 26:33; Alma 5:33–34; Matius 4:18–22; Lukas 5:11; 9:57–62; 14:25–33.

• Dieter F. Uchtdorf, “Jalannya Murid,”EnsignatauLiahona,Mei 2009, 75–78. • Joseph B. Wirthlin, “Follow Me,”Ensign,Mei 2002, 15–17.