• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA PEMBINAAN, PEMANTAUAN, DAN EVALUASI JURU PELIHARA CAGAR BUDAYA DI BPCB MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POLA PEMBINAAN, PEMANTAUAN, DAN EVALUASI JURU PELIHARA CAGAR BUDAYA DI BPCB MOJOKERTO"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

POLA PEMBINAAN,

PEMANTAUAN, DAN

EVALUASI JURU PELIHARA

CAGAR BUDAYA

DI BPCB MOJOKERTO

Oleh :

Drs. Aris Soviyani, SH, M.Hum

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA MOJOKERTO WILAYAH KERJA PROVINSI JAWA TIMUR

(2)

1

- Definisi Cagar Budaya

- Pelestarian Cagar Budaya

- Tugas dan Tanggung Jawab Pemerintah dalam Pelestarian CB - Kewajiban Pemilik Yang menguasai CB

- Alur Pelestarian Cagar Budaya - Definisi Pemeliharan Cagar Budaya

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya

2

- Teknis Pemeliharaan Cagar Budaya - Definisi Juru Pelihara

- Standar Kompetensi Juru Pelihara - Kewajiban Juru Pelihara

- Hak Juru Pelihara

- Potensi Cagar Budaya dan Juru Pelihara di Jawa Timur

- Landasan Hukum Pengangkatan Juru Pelihara Honorer tahun 2015 di Jawa Timur - Alur Koordinasi Pemeliharaan Internal BPCB Mojokerto

- Pemeliharaan Cagar budaya oleh Juru Pelihara - Pelaporan Kegiatan oleh Juru Pelihara

- Pemantauan Kinerja Juru Pelihara dan Keterawatan Cagar Budaya - Paguyuban Juru Pelihara

Pola Pemeliharaan Cagar Budaya di Jawa Timur

3

- Koordinasi Internal

- Koordinasi lintas sektoral - Kerjasama lintas sektoral

Kerjasama Eksternal Pemeliharaan Cagar Budaya

4

Permasalahan, Saran dan Harapan

(3)

1

Undang-Undang Nomor 11

Tahun 2010 tentang

Cagar Budaya

(4)

Definisi Cagar Budaya

(Pasal 1 UU NO 11 Tahun 2010 tentang

Cagar Budaya)

Cagar Budaya

adalah warisan budaya bersifat

kebendaan berupa Benda Cagar Budaya,

Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar

Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan

Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang

perlu dilestarikan keberadaannya karena

memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu

pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau

kebudayaan melalui proses penetapan.

(5)

Pelestarian Cagar Budaya

(UU CB Pasal 1 angka 22)

Upaya dinamis mempertahankan keberadaan Cagar

Budaya dan nilainya dengan cara :

Pelindungan

Pengembangan

Pemanfaatan

Sinergi antara Pemerintah & Masyarakat

Individu / Masyarakat mempunyai kewajiban

pelestarian cagar budaya

mendorong munculnya

(6)

Tugas dan Tanggung Jawab

Pemerintah dalam Pelestarian

Cagar Budaya

 Cagar Budaya yang diterlantarkan oleh pemilik dan/ atau yang

menguasainya dapat dikuasai negara (pasal 75 ayat (2)).

 Melakukan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar

budaya (pasal 95 ayat (1))

 Memfasilitasi pengelolaan kawasan cagar budaya (pasal 97 ayat

(1));

 Mengalokasikan pendanaan pelestarian cagar budaya (anggaran

untuk perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan kompensasi cagar budaya) (pasal 98 ayat (1),(3));

 Menyediakan dana cadangan untuk penyelamatan cagar budaya

dalam keadaaan darurat dan penemuan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya (pasal 98 ayat (4));

 Bertanggungjawab terhadap pengawasan pelestarian cagar

(7)

Kewajiban pemilik atau yang

menguasai cagar budaya:

 Dalam melakukan penyelamatan wajib menjaga dan

merawat cagar budaya dari pencurian, pelapukan, atau kerusakan baru (pasal 59 ayat (3));

 Wajib melakukan pengamanan (pasal 61 ayat (2));

 Wajib memelihara cagar budaya yang dimiliki dan/atau

(8)

KEBUDAYAAN PELINDUNGAN PENGEMBANGAN PEMANFAATAN / PENDAYAGUNAAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA PENYELAMATAN PENGAMANAN ZONASI PEMELIHARAAN PENELITIAN REVITALISASI ADAPTASI AGAMA SOSIAL PENDIDIKAN IPTEK PARIWISATA PEMUGARAN

Pelestarian

Cagar Budaya

(9)

PEMELIHARAAN KEAGAMAAN

Sumber: Ismijono, 1997, dengan modifikasi.

RENCANA PELESTARIAN CAGAR BUDAYA PELINDUNGAN PENYELAMATAN PENGAMANAN PREVENTIF : DILAKSANAKAN OLEH JUPEL CB KURATIF DENGAN KONSERVASI DILAKSANAKAN OLEH KONSERVATOR PENANGANAN, BENDA, BANGUNAN, STRUKTUR KELAYAKAN PELESTARIAN BCB SITUS/ KAWAS AN NILAI PENTING BATAS SITUS GEOTOPO- GRAFIS ILMU PENGETAHUAN SEJARAH KEBUDAYAAN STRUKTURAL ARSITEKTURAL PEMINTAKATAN IDENTIFIKASI CAGAR BUDAYA KONDISI FISIK HORISONTAL VERTIKAL INTI PENYANGGA PENGEMBANGAN PENATAAN LINGKUNGAN PENATAAN RUANG KONSTRUKSI PERTAMANAN PENATAAN SITUS, KAWASAN PENUNJANG

Alur Kegiatan Pelestarian

Cagar Budaya

(10)

Pemeliharaan Cagar

Budaya

(Pasal 1 ayat 27)

Pemeliharaan :

adalah upaya

menjaga dan merawat agar

kondisi Cagar Budaya tetap

lestari.

(11)

2

Pola Pemeliharaan Cagar

(12)

Teknis Pemeliharaan

Cagar Budaya

Pemeliharaan preventif oleh juru pelihara

dilaksanakan dengan teknik mekanis kering,

mekanis basah, pembersihan situs/ kawasan,

pemeliharaan taman dan sarana-prasarananya.

Pemeliharaan kurativ dengan konservasi adalah

suatu tindakan pelestarian dengan cara

memelihara dan mengawetkan cagar budaya

menggunakan teknologi modern sebagai upaya

untuk menghambat proses kerusakan dan

(13)

Struktur Organisasi Pemeliharan Cagar Budaya BPCB Mojokerto

KEPALA BPCB

KA SUBAG TU KASI PELINDUNGAN, PENGEMBANGAN, PEMANFAATA POKJA KEUANGAN

POKJA RUMAH TANGGA POKJA KEPEGAWAIAN POKJA PERLENGKAPAN POKJA DOKUMENTASI POKJA PEMUGARAN POKJA PEMELIHARAAN POKJA PENGAMANAN DAN PENYELAMATAN POKJA PEMANFAATAN POKJA MUSEUM MAJAPAHIT

SUBPOK LABORATORIUM DAN PENGAWETAN

SUBPOK PERAWATAN DAN PERTAMANAN

STAF UNIT KERJA KONSERVASI STAF ANALISI LABORATORIUM STAF PERAWATAN DAN PERTAMANAN KOORDINATOR WILAYAH

KOORDINATOR SITUS JURU PELIHARA

(14)

Definisi Juru Pelihara

(menurut Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia (SKKNI) yang termuat dalam

Kepmen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No

274/MEN/XI/2011)

Juru pelihara

merupakan salah satu tenaga kerja

bidang cagar budaya yang mempunyai tugas

memelihara, menjaga keamanan dan keselamatan

cagar budaya agar tidak hilang, hancur, rusak,

atau musnah.

(15)

Standar Kompetensi

Juru Pelihara

diuraikan dalam Uraian Jabatan adalah Sebagai

berikut :

a. Nama Jabatan

:

Juru Pelihara

b. Rumusan Tugas :

Membersihkan Dan Merawat Benda

Cagar Budaya Dan Situs Sesuai Dengan Prosedur Untuk

Pelestarian Cagar Budaya.

C. Rincian Tugas

 Membersihkan cagar budaya, situs dan lingkungannya;  Merawat cagar budaya dan situs;

 Menjaga keamanan cagar budaya, situs, dan

lingkungannya;

 Menerima dan memandu pengunjung di kawasan cagar

budaya dan situs;

 Mencatat jumlah pengunjung;

(16)

 Melakukan penanganan darurat untuk mengamankan cagar

budaya;

 Membuat laporan kerusakan cagar budaya dan situs;  Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan

sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan

D. Hasil Kerja

• Kebersihan BCB, situs, dan lingkungannya; • Cagar budaya dan situs terawat;

• Keamanan cagar budaya, situs, dan lingkungannya; • Kemampuan memandu pengunjung;

• Data pengunjungi; • Taman terpelihara; • Laporan kejadian;

• Penanganan darurat atas keamanan cagar budaya; • Laporan hasil pelakasanaan tugas kepada atasan. • Pelaksanaan tugas kedinasan lain.

(17)

E. Bahan Kerja

Benda, Bangunan, Struktur, Situs,

Kawasan Cagar Budaya

F. Peralatan Kerja

a. Alat Tulis Kantor (ATK) :

- buku tamu, buku kerja harian, alat tulis. b. Daftar Isian

- Daftar Isian Absensi,

- Daftar Isian Keterawatan Cagar Budaya,

- Daftar Isian Pengontrolan Keamanan Cagar Budaya, - Daftar Isian Data Pengunjung,

- Daftar Isian Pengontrolan Tiap Catur Wulan (untuk

KORWIL).

c. Alat Kebersihan

- Peralatan habis pakai/ non inventaris kantor : sapu,

sikat ijuk, cikrak, sabit, pacul, cikrak, senter, dll.

- Peralatan inventaris kantor : Mesin potong rumput,

diesel/ mesin pompa air untuk menyirami tanaman/ taman, megaphone, tangga, sabuk pengaman, dll

(18)

d. Pedoman Kerja

• Program Kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya

Mojokerto;

• POS perawatan dan pemeliharaan cagar budaya Balai

Pelestarian Cagar Budaya Mojokerto. e. Tanggung Jawab

• Keamanan dan keselamatan pengunjung; • Kebersihan lingkungan situs;

• Kebenaran dan ketepatan laporan pelaksanaan tugas; • Melaporkan kerusakan yang terjadi terhadap BCB dan

lingkungannya;

• Ketepatan waktu dan membuka dan menutup pintu

kawasan cagar budaya. f. Wewenang

Menegur dan mengingatkan pengunjung yang tidak sesuai dengan prosedur.

(19)

g. Keadaan Kerja

 Ruangan tempat kerja : luas  Suhu : sejuk  Penerangan : terang  Cuaca : cerah  Suara : tenang

 Jam Kerja : sesuai dengan peraturan

h. Pencegahan Resiko

 Fisik : cidera ringan dan berat

 Mental : Pembinaan dan Istighosah bersama di kantor BCPB

(20)

i.

Motivasi dalam bekerja :

“Bekerja Tanpa Diperintah, Disiplin

Tanpa Diawasi”

j. Sarat Juru Pelihara

 Pendidikan formal : SD/Sederajat  Pelatihan : -

 Pengalaman Kerja : -

 Pangkat, Golongan : Juru Muda, I/a (PNS)  Pengetahuan : -

 Kecakapan Teknis : -  Potensi : -

(21)

Kewajiban Juru Pelihara

1. Juru pelihara harus menguasai sejarah dan kepurbakalaan CB

yang dipelihara

2. Selalu merawat dan menjaga kebersihan, keamanan, keindahan

lokasi CB dan lingkungannya.

3. Bila ada pengunjung yang mencurigakan segera mencatat identitas

jenis kelamin, serta jenis, warna, dan plat nomor kendaraan

4. Setiap pengunjung diwajibkan mengisi buku tamu, dan tamu yang

menginap diwajibkan menyerahkan KTP/identitas lain yang sah

5. Juru pelihara diwajibkan untuk selalu ramah dan akrab dengan

masyarakat di lingkungan /situs sehingga masyarakat sekitar akan ikut berperan serta menjaga CB.

6. Melayani pengunjung dengan ramah, sopan, dan rasa tanggung

jawab

7. Selalu hadir dan pulang sesuai dengan jam kerja

8. Jika dalam situs / kawasan dijaga beberapa juru pelihara

diharapkan selalu menjaga kekompakan dalam bekerja

9. Jika situs / kawasan dijaga lebih dari satu orang harus dipakai

(22)

Kewajiban Juru Pelihara

9. Jumlah Juru Pelihara setiap situs disesuaikan dengan

luasan bangunan/ struktur/ situs/ kawasan CB, tingkat kesulitas pemeliharaan, dan jumlah pengunjung.

10. Jika ada instansi, masyarakat baik secara kelompok

maupun individu akan membangun fasilitas di situs, Jupel wajib mengarahkan kepada pimpinan BPCB Mojokerto untuk mendapatkan ijin terlebih dahulu.

(23)

Hak Juru Pelihara

1. Mendapatkan pelayanan yang baik dari kantor BPCB

Mojokerto apabila menyerahkan laporan bulanan atau melaporkan peristiwa yang terjadi CB yang dijaga

2. Mendapatkan gaji atau honor sesuai dengan peraturan

yang berlaku dan tepat waktu

3. Mendapatkan fasilitas atau peralatan yang memadai

guna menunjang pekerjaan sebagai juru pelihara

4. Mendapatkan penghargaan apabila berprestasi dalam

menjaga dan memelihara CB

5. Mendapatkan kepastian hukum dalam kaitannya sebagai

juru pelihara, yaitu mendapatkan Surat Keputusan dari pejabat yang berwenang

6. Mendapatkan hak ijin, ijin sakit, dan cuti apabila

(24)

Potensi Cagar Budaya dan Juru Pelihara

di Jawa Timur, 2015

PNS HONORER JUMLAH

1

BANGKALAN

6

3

5

8

2

BANYUWANGI

1

1

0

1

3

BLITAR

32

39

18

57

4

BOJONEGORO

2

0

2

2

5

BONDOWOSO

20

18

11

29

6

GRESIK

6

0

8

8

7

JEMBER

8

4

6

10

8

JOMBANG

8

5

4

9

9

KEDIRI

10

5

13

18

10

LAMONGAN

5

2

2

4

(25)

PNS HONORER JUMLAH

11

LUMAJANG

3

1

2

3

12

MADIUN

6

1

5

6

13

MAGETAN

3

2

1

3

14

MALANG

19

14

17

31

15

MOJOKERTO

49

83

45

128

16

NGANJUK

6

2

6

8

17

NGAWI

3

9

3

12

18

PACITAN

11

8

7

15

19

PAMEKASAN

1

0

1

1

20

PASURUAN

9

10

9

19

(26)

PNS HONORER JUMLAH

21

PONOROGO

4

2

3

5

22

PROBOLINGGO

2

4

3

7

23

SAMPANG

2

2

1

3

24

SIDOARJO

9

5

5

10

25

SITUBONDO

5

4

1

5

26

SUMENEP

3

3

1

4

27

SURABAYA

4

4

1

5

28

TRENGGALEK

2

1

1

2

29

TUBAN

7

9

2

11

30

TULUNGAGUNG

14

7

10

17

260

248

193

441

NO.

KOTA / KAB.

JUMLAH SITUS

JURU PELIHARA

(27)

Landasan Hukum Tentang Pengangkatan

Juru Pelihara Honorer di Lingkungan

BPCB Mojokerto

(di tahun 2015)

1. Undang-undang RI No 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. 2. Undang-undang No 27 Tahun 2014 Tentang APBN 2015

3. Undang-undang RI No 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara.

4. Perpres No. 47 tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara 5. Perpres RI No 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kementerian, serta

Sistem Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian sebagaimana telah diubah dengan Perpres RI No 14 Tahun 2014

6. Kepres RI No 162 Tahun 2014 Tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat

Tahun Anggaran 2015

7. Kepres No 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan

Menteri Kabinet Kerja Periode 2014 - 2019

8. Peraturan Mendikbud No 1 Tahun 2012 Tentang OTK Kemeterian Pendidikan dan

Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Mendikbud No 25 Tahun 2014

(28)

KOORDINATOR POKJA PEMELIHARAAN

KASUBPOK PERAWATAN DAN PERTAMANAN KASUBPOK LABORATORIUM DAN PENGAWETAN STAF UNIT KERJA KONSERVASI STAF ANALISIS LABORATORIUM

STAF PERAWATAN DAN PERTAMANAN

KOORDINATOR WILAYAH

KOORDINATOR SITUS JURU PELIHARA

KEPALA BPCB MOJOKERTO

KASI PELINDUNGAN, PENGEMBANGAN, PEMANFAATAN

Alur Koordinasi Pemeliharaan

(29)

Pembinaan dan Pengarahan Teknis

A. Waktu pembinaan :

Pembinaan dilaksanakan secara rutin setiap bulan maupun periodik B. Teknis Pembinaan :

- Pada saat Apel Pagi

 Pada saat jadwal pelaporan ke kantor semua Jupel wajib

mengikuti Apel Pagi.

 Pembinaan dan pengarahan dilaksanakan dalam apel pagi

tersebut.

- Pembinaan secara kolektif di Pendopo Kantor BPCB Mojokerto. - Pembinaan secara khusus dilakukan kepada Jupel yang mempunyai

kondite kinerja dan etika yang kurang bagus. C. Pembina : Pimpinan BPCB Mojokerto.

D. Lokasi Pembinaan:

- dilaksanakan di kantor BPCB Mojokerto - di lapangan oleh Petugas Pemantau.

(30)

Kegiatan Pembinaan

dan Pengarahan Teknis

Pembinaan yang dilakukan setiap hari pada kegiatan apel pagi dan sore di BPCB Mojokerto

(31)

Kegiatan Pembinaan

dan Pengarahan Teknis

Pembinaan yang dilakukan setiap bulan di Pendopo BPCB Mojokerto diikuti oleh seluruh juru

(32)

Kegiatan Pembinaan

dan Pengarahan Teknis

Pembinaan yang dilakukan secara khusus di ruang Pokja pemeliharan yang dihadiri oleh Ka Subbag Tata Usaha, didampingi Koorpokja Pemeliharaan, staf pemeliharaan

(33)

Pelaksanan Pemeliharaan oleh

Juru Pelihara

A. Pemeliharaan Benda, Bangunan, Struktur Cagar Budaya

dilaksanakan dengan :

- teknik mekanis kering - teknik mekanis basah

B. Pemeliharaan Situs Cagar Budaya dilaksanakan dengan :

- pembersihan situs, - pemotongan rumput,

- pemotongan pohon yang berpotensi menimpa dan menutup/

membuat lembab CB.

C. Pemeliharaan Taman dilaksanakan dengan :

- Penanaman tanaman hias.

- Pembentukan pola taman yang sesuai konsep / latar CBnya - Penyiraman dan pemupukan tanaman hias.

(34)

D. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

- Pengecekan kondisi sarana-prasarana - Perawatan sarana-prasarana

- Perbaikan sarana sarana-prasarana

E. Pengontrolan Keamanan Cagar Budaya

- Pengontrolan dilaksanakan setiap hari - Waktu pengontrolan secara acak

- Pengontrol adalah Jupel yang bersangkutan. Jika lebih dari satu

dilaksanakan secara bergantian, baik berstatus PNS maupun honorer.

- Mengisi daftar isian keamanan CB dari hasil pengontrolan. - Selalu berkoordinasi antara Pokja Pemeliharan dengan Pokja

Pengamanan dan Penyelamatan.

- Menyerahkan laporan hasil pengontrolan CB secara rutin setiap

(35)

a.

Waktu

- Pelaporan terhadap hasil kerja Juru Pelihara dilaksanakan setiap bulan.

- Pelaporan Juru Pelihara berstatus PNS setiap tanggal 1-2 / awal

bulan, sedangkan berstatus Honorer setiap tanggal 10.

b. Variabel yang dilaporkan : Menyerahkan

berkas-berkas telah diisi, terdiri:

- Daftar Isian Absensi yang diketahui dan ditandatangani oleh Kepala Disbudpar Kabupaten / Kota di masing-masing wilayah. - Daftar Isian Keterawatan Cagar Budaya yang diketahui dan

ditandatangani oleh Kepala Disbudpar Kabupaten / Kota di masing-masing wilayah.

- Daftar Isian Pengontrolan Keamanan Cagar Budaya, - Daftar Isian Data Pengunjung,

- Daftar Isian Pengontrolan Tiap Catur Wulan (untuk KORWIL).

Pelaporan Juru Pelihara

(36)

- Menyerahkan foto keterawatan objek Cagar Budaya yang

dipeliharanya selama satu bulan, baik secara soft maupun hard copy. Hal ini agar diketahui perkembangan keterawatan dan untuk pengarahan teknis pemeliharaan selanjutnya.

- Menyerahkan buku harian hasil kerja selama satu bulan. Hal ini

untuk mengetahui kegiatan dan hasil kerja Juru Pelahara selama satu bulan.

- Tiap-tiap situs harus mempunyai Buku Album Objek Cagar Budaya yang dipeliharanya, berisi:

 Foto-foto objek Cagar Budaya yang dipeliharanya.  Dimensi / ukuran Cagar Budaya yang dipeliharanya.  Denah keletakan objek Cagar Budaya yang dijaganya.

c. Pelaporan dapat dilakukan secara lisan dan

konsultasi terhadap permasalahan yang dihadapi di

situs kepada pimpinan.

(37)

DAFTAR ISIAN ABSENSI

Contoh Daftar Isian

Juru Pelihara di

(38)

DAFTAR ISIAN KETERAWATAN CB

Contoh Daftar Isian

Juru Pelihara di

(39)

DAFTAR ISIAN KENGONTROLAN KEAMANAN CAGAR BUDAYA

(40)
(41)

DAFTAR ISIAN PENGONTROLAN

OLEH KORWIL

Contoh Daftar Isian

Juru Pelihara di

(42)

Pemantauan Keterawatan Cagar

Budaya dan Kinerja Juru Pelihara

Program Kerja Subpok Perawatan dan Pertamanan

a.

Pemantauan keterawatan cagar budaya dan kinerja juru pelihara

secara rutin

,

 Sasaran : Cagar Budaya yang berada di wilayah Kabupaten Mojokerto.  Waktu pelaksananaan: setiap minggu.

 Pelaksana : Koordinator Pokja Pemeliharaan; Kasubpok dan staf

Perawatan dan Pertamanan.

b. Pemantauan keterawatan cagar budaya dan kinerja juru pelihara

secara periodik

 Sasaran : keterawatan cagar budaya dan kinerja juru pelihara di

semua wilayah kabupaten di Jawa Timur.

 Pelaksana Kegiatan : Koordinator Pokja Pemeliharaan; Kasubpok dan

staf Perawatan dan Pertamanan

(43)

Variabel Pemantauan

Beberapa variabel yang dipantau yaitu:

- Data historis - Data arkeologis

- Data Kondisi eksisting yang meliputi:

 Kondisi struktural  Kondisi arsitektural

 Kondisi keterawatan CB, berkaitan dengan jasad biotis

pada CB.

 Kelengkapan dan kondisi sarana-prasarana yang ada di

situs.

 Kondisi situs dan lingkungan.

 Sejauh mana pengembangan dan pemanfaatan terhadap

kelestarian CB.

 Kinerja Juru Pelihara yang ditunjukkan dari tingkat

(44)

Metode Pemantauan

- Observasi ke semua situs. - Pendokumentasian:

 Pendokumentasian verbal dengan pencatatan.  Pendokumentasian visual dengan pemotretan

terhadap semua variabel pemantauan.

 Pemetaan situs secara digital dengan GPS.

Pembinaan dan Pengarahan Teknis di Lapangan

- Pembinaan kepada Jupel berkaitan peningkatan kinerja dan etika.

(45)

Pelaporan dan Rekomendasi

- Pelaporan terhadap hasil kegiatan pemantauan.

- Rekomendasi terhadap permasalahan dan usulan solusi

penanganan permasalahan

Tindak Lanjut

- Hasil pemantauan dapat dijadikan program kerja

pelestarian CB baik Pokja Pemeliharaan maupun lintas Pokja di lingkungan BPCB Mojokerto.

c. Pemantauan di setiap wilayah (kabupaten)

- Dilaksanakan oleh Koordinator Wilayah.

- Pemantauan dilaksanakan secara periodik yaitu setiap empat bulan (catur wulan).

(46)

Pemantauan Keterawatan Cagar

Budaya dan Kinerja Juru Pelihara

Pengontrolan sarana dan prasarana serta kondisi keterawatan situs di Kab. Situbondo

(47)

Pengontrolan sarana dan prasarana serta kondisi keterawatan situs di Kab. Jember

Pemantauan Keterawatan Cagar

Budaya dan Kinerja Juru Pelihara

(48)

Pengontrolan sarana dan prasarana serta kondisi keterawatan situs di Kab. Banyuwangi, Probolinggo dan Lumajang

Pemantauan Keterawatan Cagar

Budaya dan Kinerja Juru Pelihara

(49)

Paguyuban Juru Pelihara

a. BPCB Mojokerto menganjurkan pembentukan Paguyuban Juru

Pelihara di setiap wilayah kabupaten, utamanya di wilayah

kabupaten yang mempunyai Cagar Budaya dengan Juru Pelihara cukup banyak.

b. Beberapa kabupaten yang sudah terbentuk Paguyuban Juru

Pelihara yaitu Kabupaten Blitar, Malang, Pacitan, Lamongan, Jember, Tuban, Ngawi.

c. Tujuan pembentukan Paguyuban Juru Pelihara yaitu sebagai wadah komunikasi Juru Pelihara di setiap wilayah.

d. Kegiatan Paguyuban:

- Saling silaturahmi antar Juru Pelihara maupun Juru Pelihara

dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di masing-masing wilayah.

- Arisan antar Jupel.

- Diskusi pemecahan masalah dalam pemeliharaan CB. - Kerja bakti pembersihan situs bersama-sama.

- Pengarahan teknis Korwil kepada Korsit (Koordinator Situs)

dan Jupel.

- Pengontrolan Korwil di wilayahnya.

- Pembinaan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di

(50)

Paguyuban Juru Pelihara

e. Kerja sama

Paguyuban Juru Pelihara di setiap wilayah menjalin hubungan dan kerja sama dengan :

- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Aparat dari dinas tersebut turut memantau, membina, dan mengevaluasi Juru Pelihara di wilayahnya.

- Yayasan/ Pengelola Cagar Budaya.

Diharapkan yayasan / lembaga pengelola Cagar Budaya berpartisipasi dalam pelestarian dan tidak semata-mata mengeksploitasi Cagar Budaya.

- Masyarakat sekitar

Diharapkan tumbuh rasa memiliki dan turut serta dalam melestarikan Cagar Budaya.

(51)

e. Kerja sama

Paguyuban Juru Pelihara di setiap wilayah menjalin hubungan dan kerja sama dengan :

- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Aparat dari dinas tersebut turut memantau, membina, dan mengevaluasi Juru Pelihara di wilayahnya.

- Yayasan/ Pengelola Cagar Budaya.

Diharapkan yayasan / lembaga pengelola Cagar Budaya berpartisipasi dalam pelestarian dan tidak semata-mata mengeksploitasi Cagar Budaya.

- Masyarakat sekitar

Diharapkan tumbuh rasa memiliki dan turut serta dalam melestarikan Cagar Budaya.

- LSM, Komunitas Pelestari Cagar Budaya

Saat ini di setiap kota, kabupaten mulai bermunculan kelompok pelestari Cagar Budaya yang ingin terlibat dalam pelestarian.

- Kelompok-kelompok Keagamaan

Kelompok-kelompok keagamaan ingin terlibat dalam pelestarian Cagar Budaya yang menjadi tempat / sarana religinya.

- Putra dan Putri (Gus dan Yuk/Ning) Duta Wisata

Diharapkan mereka dapat mengkampanyekan dan menumbuhkan rasa cinta, partisipasi generasi muda dalam pelestarian Cagar Budaya

(52)

a. Nama paguyuban : PAGUYUBANPELESTARI CAGAR BUDAYA

BLITAR

b. Tanggal berdiri : 25 Februari 2012 di Candi Bacem, Kec.

Sutojayan, Kab. Blitar.

c. Visi : Terwujudnya pemahaman sejarah dan makna pelestarian

Cagar Budaya untuk memperkokoh jati diri bangsa.

d. Misi :

- Meningkatkan pelestarian Cagar Budaya di Kab. Blitar. - Meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap Cagar

Budaya bagi Jupel di Kab. Blitar.

- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian

Cagar Budaya di Kab. Blitar.

- Meningkatkan kerja sama antar Jupel Kab. Blitar dalam

mewujudkan Cagar Budaya di Blitar yang lestari, bersih, aman, menarik.

Contoh Profil Paguyuban Pelestarian

Cagar Budaya

(53)

e. Sekretariat : Jl. Penataran No 1. Ds. Penataran, Kec. Nglegok, Kab. Blitar.

f. Anggota Paguyuban:

- Juru Pelihara Blitar : 51 orang.

- Pensiunan Jupel Blitar : 2 orang. - Masyarakat Pecinta Cagar Budaya

: 15 orang.

g. Ketua : Koordinator Wilayah Blitar.

h. Kegiatan selama tahun 2015

Bulan Januari 25 Januari 2015

 Lokasi pelaksanaan : di Candi Penataran.  Kegiatan yang dilakukan :

 Sosialisasi tentang Uji Kompetensi, dimana jupel kita beri

informasi tentang SKKNI Kompetensi umum dan untuk Juru Pelihara. Hal tersebut untuk mempersiapkan juru pelihara dalam menghadapi Uji Kompetensi.

(54)

 Juru Pelihara diajak untuk mengamati dinding bangunan induk

Candi Penataran, teknis pelaksanaan dilakukan secara berkelompok untuk mengidentifikasi penyakit batu candi yang menjadi tugasnya, dan dipandu oleh Korwil.

 Diskusi tentang hasil pengamatan kelompok  Praktek mengkonservasi batu yang benar  Diskusi kelompok

 Hal tersebut diharapkan Juru pelihara dapat memahami

kompetensinya sesuai dengan SKKNI

Bulan Februari 25 Februari 2015

 Lokasi pelaksanaan : di Candi Selo Tumpuk  Tema : Juru Pelestari Sehat dan Pintar.

 Kegiatan : semua anggota untuk bisa naik ke Candi Selo Tumpuk

yang terletak dipuncak bukit sulit dan dijangkau. Kegiatan yang dilakukan yaitu: kerja bakti pembersihan CB, menanam bunga, memperbaiki lingkungan dan tamannya.

 Kegiatan lain : sosialisasi kesehatan keluarga dari Dinas Kesehatan

Kab. Blitar. Diharapkan juru pelihara dan keluargannya sehat sehingga dapat bekerja dengan baik.

Bulan Maret 2015 di Situs Gadungan

 Kerja bakti

 Sosialisasi tentang cara mengisi SKP Juru Pelihara yang menjadi

(55)

Kegiatan Paguyuban

Juru Pelihara di Kab. Blitar

Kegiatan penanganan pasca bencana erupsi Gunung Kelud oleh Paguyuban Juru Pelihara di Kab. Blitar

(56)

Kegiatan Paguyuban

Juru Pelihara di Kab. Blitar

Kegiatan diskusi oleh Paguyuban Juru Pelihara di Kab. Blitar dilakukan di Candi Rambut Monte, membahas

(57)

Kegiatan Paguyuban

Juru Pelihara di Kab. Blitar

Kegiatan diskusi sekaligus pembersihan situs oleh Paguyuban Juru Pelihara di Kab. Blitar dilakukan di

(58)

Kegiatan Paguyuban

Juru Pelihara di Kab. Blitar

Kegiatan arisan juru pelihara untuk mempererat kekeluarga antar juru pelihara dilanjutkan pembersihan situs dan perbaikan sarana-prasarana oleh

(59)

3

Kerjasama Eksternal

Pemeliharaan Cagar

Budaya

(60)

Koordinasi dan Kerjasama

A. KOORDINASI INTERNAL

Koordinasi internal di lingkungan kantor BPCB Mojokerto dengan dua arah yaitu top-down dan bottom-up

B. KOORDINASI LINTAS SEKTORAL

a. Koordinasi dilakukan kepada: Pemprov, Pemkab,

Pemkot melalui dinas yang kompeten, dan pengelola CB.

b. Pemberitahuan dan kerja sama

Setiap tahun BPCB Mojokerto mengirim surat kepada Pemkab, Pemkot melalui dinas yang kompeten, dan pengelola CB tentang:

- Pemberitahuan nama-nama Jupel di wilayahnya - Kerja sama dalam pembinaan, pemantauan,

(61)

C. KERJA SAMA LINTAS SEKTORAL

a. Kerja sama pemeliharaan Cagar Budaya dilaksanakan dengan

Pemprov, Pemkab, Pemkot melalui dinas yang kompeten, dan pengelola CB.

b. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi secara

rutin mengadakan kerja sama dengan BPCB Mojokerto dalam: - Pembinaan Juru Pelihara honorer.

- Bimbingan teknis konservasi Cagar Budaya untuk Juru

Pelihara dan Pengelola Museum Cagar Budaya di Jawa Timur. c. Pemberian tambahan honor kepada Juru Pelihara berstatus honorer

- Disbudpar Pemprov Jawa Timur memberikan tambahan

honor kepada 200 orang Juru Pelihara berstatus honorer, tiap-tiap Jupel mendapat honor sebesar Rp. 350.000; per bulan.

- Disbudpar Pemkab di Jatim yang memberikan tambahan

honor kepada Juru Pelihara berstatus honorer yaitu:

Kantor Dinas Budparpora Pemkab Jember sebesar Rp.

350.000; per bulan.

(62)

4

Permasalahan, Saran dan

(63)

Permasalahan

a.

Masih banyak Cagar Budaya di Jawa Timur bernilai penting

sejarah, budaya, ilmu pengetahuan, religi, pariwisata yang

belum ada Juru Pelihara.

b.

Penambahan Juru Pelihara tidak dilaksanakan karena adanya

keterbatasan anggaran dana untuk honor dan quota Juru

Pelihara Honorer yang terbatas 240 orang.

c.

Belum

ada

Standar

Operasional

Prosedure

(SOP)

Pemeliharaan Cagar Budaya secara terpadu di lingkungan

Direktorat Cagar Budaya dan Permuseuman.

d.

Terdapat beberapa kasus Juru Pelihara tidak dapat

melaksanakan pemeliharaan secara maksimal karena adanya

benturan dengan kepentingan pengelola Cagar Budaya.

e.

Rasa memiliki Cagar Budaya sebagian dari masyarakat yang

masih rendah sehingga belum mendukung sepenuhnya upaya

pemeliharaan Cagar Budaya

(64)

Saran

a. Perlu penambahan Juru Pelihara untuk pemeliharaan Cagar

Budaya di Jawa Timur yang mempunyai nilai penting sejarah,

budaya, ilmu pengetahuan, religi, pariwisata.

b. Standar Operasional Prosedure (SOP) Pemeliharaan Cagar Budaya

secara terpadu di lingkungan Direktorat Cagar Budaya dan

Permuseuman.

c. Perlu peningkatan koordinasi dalam pelestarian Cagar Budaya

lintas sektoral.

d. Perlu peningkatan sosialisasi pelestarian Cagar Budaya kepada

masyarakat luas.

(65)

Harapan

Semoga pola pembinaan,

pemantauan, dan evaluasi juru

pelihara cagar budaya di jawa

timur dapat dijadikan sebagai

model manajemen pemeliharaan

cagar budaya nasional

(66)

Referensi

Dokumen terkait

Kalau pernyataan “bersusah hati bila gagal sesuatu “ lebih menggambarkan diri Anda dari pada merasa gugup bila harus bicara didepan orang banyak” maka hendaknya Anda memilih

Foto: Sentot Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan telah menerbitkan risalah 92 kelompok jenis kayu dalam 3 jilid buku Atlas Kayu Indonesia.. Risalah yang disajikan antara

Maka dari itu, agar diperoleh gambaran secara jelas mengenai permasalahan yang akan dibahas, penulis akan membatasi penelitian ini pada masalah tentang asas ne bis

Dan Drs.Indro Herry M,M.Si Tujuan dari penelitian ini adalah, untuk mengetahui Apakah ada pengaruh Motivasi dan Prestasi Kerja secara langsung Terhadap Penilaian Kinerja

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dengan memanfaatkan analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh pada pengungkapan tanggung jawab sosial di

[r]

Untuk membukt ikan bahwa dua himpunan adalah himpunan yang sama maka harus dibukt ikan bahwa himpunan pert ama merupakan subset dari himpunan kedua, dan himpunan kedua merupakan

Tujuan dari penelitian ini adalah menguji dan menganalisis pengaruh sistem pengendalian internal, sumber daya manusia bidang akuntansi, pemanfaatan teknologi