• Tidak ada hasil yang ditemukan

K A T A P E N G A N T A R

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "K A T A P E N G A N T A R"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

K A T A P E N G A N T A R

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas ridho dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 ini tanpa kendala yang berarti.

Rencana Kinerja Tahunan ini adalah salah satu dokumen rencana pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian Provinsi Jawa Barat untuk periode satu tahun, yang berpedoman pada RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.

Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016 disusun sebagai acuan dalam mengoperasionalkan Rencana Kinerja Tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat pada Tahun Anggaran 2016 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dalam mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.

Akhirnya, semoga Rencana Kinerja Tahunan ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan seluruh program dan kegiatan dalam rangka pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian Provinsi Jawa Barat secara tepat sasaran.

Bandung, Januari 2016

KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT,

Dr. Ir. FERRY SOFWAN ARIF, M.Si

Pembina Utama Madya NIP. 19621121 198909 1 001

(3)

D A F T A R I S I

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN... 1

I.1 Latarbelakang... 1

I.2 Dasar Hukum... 2

I.3 Tugas Pokok dan Fungsi... 6

I.4 Sistematika ... 13

BAB II RENCANA STRATEGIS... 14

2.1 Visi dan Misi Tahun 2013-2018... 14

2.2 Tujuan Strategis... 16

2.3 Sasaran, Indikator Sasaran dan Program... 16

BAB III RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF...19

BAB IV PENUTUP...25 LAMPIRAN

(4)

B

B

A

A

B

B

I

I

P

P

E

E

N

N

D

D

A

A

H

H

U

U

L

L

U

U

A

A

N

N

I.1 Latar Belakang

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diubah dengan Undang Nomor 23 Tahun 2014 serta Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintah Daerah, maka secara formal paradigma pembangunan yang sebelum ini lebih bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Pada konsep yang desentralistik ini, basis pembangunan berada pada daerah kabupaten dan kota. Namun demikian, kewenangan provinsi sebagai daerah otonom masih tetap diakui terutama mencakup kewenangan dalam bidang pemerintahan yang bersifat lintas kabupaten/kota. Selain itu juga kewenangan yang sudah atau belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten dan kota dan kewenangan di bidang tertentu dengan kesepakatan antara kabupaten/kota dan provinsi serta kewenangan dekonsentrasi.

Sebagai konsekuensi dari kondisi tersebut di atas, maka terjadi pergeseran pada paradigma pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sehubungan dengan adanya perubahan lingkungan strategis yang dihadapi. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat untuk berperan dalam pembangunan, semakin meluasnya otonomi daerah dengan ditetapkannya Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintah Daerah.

(5)

Hal ini karena sistem penyelenggaraan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di masa mendatang tidak terlepas dari sistem penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Sejalan dengan kondisi sekarang ini bahwa perubahan-perubahan yang berlangsung dengan cepat serta berbagai pertimbangan atas masalah-masalah kependudukan, tenaga kerja, jumlah penduduk miskin yang begitu banyak, laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, jumlah pengangguran dan tenaga kerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja serta persebaran penduduk yang relatif masih kurang seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, maka kebijakan terhadap pelaksanaan program ketenagakerjaan dan ketransmigrasian adalah untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri dan sejahtera, serta hidup serasi, selaras dan seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan menuju masyarakat madani.

Kebijakan program pembangunan tenaga kerja dan transmigrasi tahun 2016 seiring dengan skenario Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat. Target-target RPJMD di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian diharapkan dapat meningkatkan ekonomi wilayah sekaligus memperbaiki kesejahteraan masyarakat, menciptakan perluasan kesempatan kerja dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional.

I.2 Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat;

(6)

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

(7)

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Stándar Pelayanan Minimal (SPM) dan Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Nasional, serta menindaklanjuti surat Menteri Dalam Negeri Nomor 100/676/SJ tanggal 7 Maret 2011 perihal percepatan Penerapan SPM di Daerah.

11. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah.

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Permenakertrans RI. No. 4 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan;

14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45):

(8)

15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46);

16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 No. 20 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah No. 55);

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Npmor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 159);

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pedoman Penempatan dan Perlindungan TKI Asal Jawa Barat;

20. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan (Lembaran Daerah Tahun 2015 Nomor 16 Seri E tld 192);

(9)

21. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tata Cara Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah;

22. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 71 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Propinsi Jawa Barat;

23. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 79 Seri E).

24. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat;

25. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Penggunaan dan Pengelolaan Sistem Rencana Kerja Pemerintah Daerah Jawa Barat Online 2101;

I.3 Tugas Pokok dan Fungsi

Sebagaimana Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 55), Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 71 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Propinsi Jawa Barat, Peraturan Gubernur Jawa

(10)

Barat Nomor 26 Tahun 2015 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan operasional di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan melaksanakan sebagian kewenangan dekonsentrasi yang dilimpahkan kepada Gubernur.

Sedangkan dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;

b. Pelaksanaan pelayanan umum bidang tenaga kerja dan transmigrasi;

c. Fasilitasi dan pelaksanaan tugas-tugas bidang tenaga kerja dan transmigrasi yang meliputi program, penempatan tenaga kerja dan purna kerja, peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja, transmigrasi serta UPTD;

d. Penyelenggaraan ketatausahaan Dinas.

Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan administrasi kesekretariatan, keuangan, menyelenggarakan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data, penyusunan program kerja Dinas yang meliputi program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang serta menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

(11)

kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, dengan fungsi :

a. Pengkoordinasian dan pengendalian internal dalam rangka penyelenggaraan kesekretariatan di lingkungan Dinas;

b. Penyelenggaraan pengelolaan kepegawaian, kuangan dan umum;

c. Pelaksanaan penyusunan data dan informasi; d. Pelaksanaan Penyusunan rencana dan program;

e. Pelaksanaan penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan.

Bidang Penempatan Tenaga Kerja

Bidang Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijaksanaan teknis operasional bidang penempatan tenaga kerja dan purna kerja, dengan fungsi :

a. Pengkajian bahan-bahan kebijaksanaan teknis operasional penempatan tenaga kerja dan kerjasama pemasaran;

b. Pengkajian bahan kajian bahan fasilitasi penyelenggaraan tenaga kerja dan kerjasama pemasaran;

c. Pengkajian penyelenggaraan fasilitasi bidang pengembangan penempatan tenaga kerja dan kerjasama pemasaran.

Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja

Bidang Pelatihan dan Produktivitas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijaksanaan teknis

(12)

operasional bidang peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja, dengan fungsi :

a. Pengkajian bahan kebijaksanaan teknis operasional peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja;

b. Pengkajian bahan fasilitasi penyelenggaraan penyuluhan dan bimbingan peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja;

c. Pengkajian penyelenggaraan fasilitas bidang peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja.

Bidang Perlindungan Tenaga Kerja

Bidang Perlindungan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian kebijaksanaan teknis operasional bidang perlindungan tenaga kerja dan purna kerja.

Fungsi :

a. Pengkajian bahan kebijakan teknis operasional perlindungan tenaga kerja dan purna kerja;

b. Pengkajian bahan fasilitasi penyelenggaraan perlindungan tenaga kerja dan purna kerja;

c. Pengkajian penyelenggaraan fasilitas bidang perlindungan tenaga kerja dan purna kerja.

Bidang Transmigrasi

Bidang Transmigrasi mempunyai tugas pokok menyelenggaraan pengkajian bahan kebijaksanaan teknis operasional bidang penyelenggaraan transmigrasi, dengan fungsi :

(13)

a. Pengkajian bahan kebijaksanaan teknis operasional transmigrasi;

b. Pengkajian bahan fasilitasi penyelenggaraan penyuluhan dan bimbingan transmigrasi;

c. Pengkajian penyelenggaraan fasilitasi bidang penyelenggaraan transmigrasi.

UPTD Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (BPK) Bekasi

Balai Ketenagakerjaan Bekasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dibidang pelatihan ketenagakerjaan, dengan fungsi :

a. Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan ketenagakerjaan;

b. Penyelenggaraan sebagain tugas teknis operasional Dinas, sesuai urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang pelatihan ketenagakerjaan;

c. Penyelenggaraan koordinasi, bimbingan, dan fasilitasi bidang pelatihan ketenagakerjaan; dan

d. Penyelenggaraan pengendalian, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai.

UPTD Balai Latihan Tenaga Kerja Luar Negeri (BLTKLN)

Balai Latihan Tenaga Kerja Luar Negeri (BLTKLN) mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas

(14)

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dibidang Latihan Tenaga Kerja Luar Negeri, dengan fungsi :

a. Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan CTKI dan Purna TKI;

b. Penyelenggaraan sebagain tugas teknis operasional Dinas, sesuai urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang pelatihan CTKI dan Purna TKI;

c. Penyelenggaraan koordinasi, bimbingan, dan fasilitasi bidang pelatihan CTKI dan Purna TKI; dan

d. Penyelenggaraan pengendalian, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai.

UPTD Balai Pelatihan Ketransmigrasian dan

Kewirausahaan (BPKK)

Balai Ketenagakerjaan Bekasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dibidang pelatihan ketransmigrasian, dengan fungsi :

a. Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan Ketransmigrasian dan Kewirausahaan;

b. Penyelenggaraan sebagain tugas teknis operasional Dinas, sesuai urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang pelatihan Ketransmigrasian dan Kewirausahaan;

c. Penyelenggaraan koordinasi, bimbingan, dan fasilitasi bidang pelatihan Ketransmigrasian dan Kewirausahaan; dan

(15)

d. Penyelenggaraan pengendalian, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai.

UPTD Balai Pelayanan TKI Terpadu (BPTKIT)

Balai Pelayanan TKI Terpadu (BPTKIT) mempunyai tugas pokok Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan Tenaga Kerja Indonesia asal Jawa Barat secara terpadu, dengan fungsi :

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelayanan terpadu Tenaga Kerja Indonesia Terpadu asal Daerah Provinsi secara terpadu; b. Penyelenggaraan sebagain tugas teknis operasional Dinas,

sesuai urusan pemerintahan Daerah Provinsi di Bidang pelayanan TKI secara terpadu;

c. Penyelenggaraan koordinasi, bimbingan dan fasilitasi bidang pelayanan TKI asal Daerah Provinsi secara terpadu; dan

d. Penyelenggaraan pengendalian, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai.

(16)

I.4 Sistematika

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 disusun dengan sistematika :

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang I.2 Dasar Hukum

I.3 Tugas Pokok dan Fungsi I.4 Sistematika

BAB II RENCANA STRATEGIS

2.1 Visi dan Misi Tahun 2013-2018 2.2 Tujuan Strategis

2.3 Sasaran, Indikator Sasaran dan Program

BAB III RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB IV PENUTUP LAMPIRAN

(17)

B

B

A

A

B

B

I

I

I

I

R

R

E

E

N

N

C

C

A

A

N

N

A

A

S

S

T

T

R

R

A

A

T

T

E

E

G

G

I

I

S

S

2.1 Visi dan Misi Tahun 2013-2018

Dalam menentukan langkah arah kebijakan, suatu organisasi perlu memiliki visi yang akan dicapai. Visi merupakan puncak sasaran yang ideal yang harus dicapai oleh organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat merumuskan Visi Tahun 2013-2018 sebagai berikut :

” Terwujudnya Tenaga Kerja dan Transmigran yang Maju dan Sejahtera”

Penjabaran makna dari Visi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat tersebut adalah sebagai berikut :

Maju : adalah sikap dan kondisi tenaga kerja dan transmigran Jawa Barat yang produktif, berdaya saing dan mandiri, terampil dan inovatif dengan tetap dapat menjaga tatanan sosial masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang pada nilai budaya serta kearifan lokal.

(18)

Sejahtera : adalah sikap dan kondisi tenaga kerja dan transmigran Jawa Barat yang secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan makmur beserta keluarganya.

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat telah merumuskan 4 (empat) Misi pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Tenaga

Kerja. Hal ini untuk menciptakan tenaga kerja Jawa Barat

sebagai motor penggerak perekonomian serta mampu mampu bersaing secara nasional maupun regional.

2. Meningkatkan Fasilitasi Penempatan dan Perluasan

Kesempatan Kerja. Hal ini untuk menciptakan

kesempatan kerja yang berkualitas, baik dari segi jabatan, distribusi, maupun aksesibilitas.

3. Meningkatkan Pembinaan Hubungan Industrial dan

Pengawasan Ketenagakerjaan. Hal ini untuk

mendukung pertumbuhan investasi, keamanan dan kenyamanan bekerja serta kesejahteraan pekerja.

4. Meningkatkan Fasilitasi Ketransmigrasian dan

Kemandirian Transmigran. Hal ini untuk mendorong

pengiriman transmigran berkualitas, yang ditandai dengan transmigran telah siap berkarya secara mental, skill dan mendorong peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat translok (resettlement) dan masyarakat sekitar

(19)

untuk dapat berwirausaha secara mandiri maupun berkelompok.

2.2 Tujuan Strategis

Tujuan strategis merupakan penjabaran implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Secara rinci tujuan yang ditetapkan selama kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut :

Tujuan

1. Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja; 2. Meningkatnya penempatan dan perluasan kesempatan

kerja;

3. Meningkatnya perlindungan ketenagakerjaan;

4. Meningkatnya kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi.

2.3 Strategi dan Kebijakan

Strategi Pembangunan bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian provinsi Jawa Barat kurun waktu 2013-2018 dirumuskan ke dalam 11 (sebelas) strategi yaitu :

1. Meningkatkan daya saing tenaga kerja;

2. Mendukung penciptaan kesempatan kerja bagi masyarakat berkebutuhan khusus (disabilitas);

(20)

3. Serapan 2 juta kesempatan kerja melalui sektor primer, sekunder dan tersier dan mendukung penciptaan 100.000 wirausaha baru di Jawa Barat;

4. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan serta keterampilan wirausaha muda,

5. Memperluas kesempatan kerja;

6. Membina sarana hubungan industrial;

7. Meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh; 8. Meningkatkan perlindungan ketenagakerjaan;

9. Meningkatkan pembinaan dan fasilitasi purna tenaga kerja; 10. Mendukung terhadap terwujudnya kerjasama antar-daerah bidang ketransmigrasian melalui Forum KIE Transmigrasi; 11. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat

transmigrasi;

Sedangkan kebijakan yang dirancang untuk mendukung strategi tersebut antara lain:

1. Memberikan fasilitasi bagi peningkatan kompetensi dan kualitas produktivitas tenaga kerja untuk mencetak tenaga kerja dan wirausaha baru yang berdaya saing,

2. Memberikan fasilitasi perluasan kesempatan kerja, penempatan kerja (baik di dalam maupun di luar negeri), penciptaan wirausaha baru dan pembinaan purna-kerja, 3. Menyelesaikan kasus hubungan industrial secara cepat,

(21)

4. Memberikan fasilitasi kepada pekerja/buruh dalam rangka mencapai kesejahteraan,

5. Memberikan fasilitasi bagi pengawasan yang lebih intensif terhadap tenaga kerja,

6. Meningkatkan peran pekerja dan pengusaha dalam mewujudkan kelangsungan usaha dan kesejahteraan pekerja,

7. Mendorong penyelenggaraan kerjasama antara daerah pengirim dengan daerah penempatan,

8. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat transmigrasi melalui pelatihan yang efektif.

(22)
(23)

B

B

A

A

B

B

I

I

I

I

I

I

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

Berikut ini penjabaran rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, sebagaimana Tabel di bawah ini.

(24)

TABEL 3.1

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2016

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program/Kegiatan Program (outcome)Indikator Kinerja dan Kegiatan (output)

Data Capaian pada Tahun Awal

Perencanaan (2013)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2016 Target Rp (juta) 1 2 3 5 6 7 8 9 Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja Meningkatnya

kualitas tenaga kerja Jumlah tenaga kerjayang memiliki sertifikat kompetensi

Program

Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Jumlah pencari kerja yang memiliki sertifikat kompetensi sebanyak 0,56%

0,47% 0,53 5.875

Jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat pelatihan

Jumlah pencari kerja yang memiliki sertifikat pelalatihan sebanyak 3,48%

(25)

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program/Kegiatan Program (outcome)Indikator Kinerja dan Kegiatan (output)

Data Capaian pada Tahun Awal

Perencanaan (2013)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2016

Target Rp (juta)

1 2 3 5 6 7 8 9

Jumlah LPK yang

terakreditasi Jumlah BLK yangterakreditasi sebanyak 161 LPK 33 LPK 30 160 Meningkatnya penempatan dan perluasan kesempatan kerja Meningkatnya

penempatan kerja Jumlah SerapanTenaga Kerja’ melalui sektor usaha primer, sekunder dan tersier

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Jumlah Serapan Tenaga Kerja’ melalui sektor usaha primer, sekunder dan tersier sebesar 88,97%

85,17% 87,45 18.100

Jumlah wirausaha baru Program Peningkatan

Kesempatan Kerja & Program

Pengembangan Transmigrasi

Jumlah wirausaha baru

(26)

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program/Kegiatan Program (outcome)Indikator Kinerja dan Kegiatan (output)

Data Capaian pada Tahun Awal

Perencanaan (2013)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2016 Target Rp (juta) 1 2 3 5 6 7 8 9 Meningkatnya perlindungan ketenagakerjaan Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis Persentase penyelesaian kasus hubungan industrial Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Persentase penyelesaian kasus hubungan industrial sebesar 75% 50% 65 9.434 Terwujudnya pelaksanaan norma ketenagakerjaan di tempat kerja Jumlah kecelakaan

kerja Jumlah kecelakaan kerjasebesar 31,45% 9,07% 9,14 943

Jumlah PPTKIS yang beroperasi sesuai prosedur

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Jumlah PPTKIS yang beroperasi sesuai prosedur sebanyak 675 lembaga 50 lembaga 125 118 Persentase penyelesaian kasus TKI-B Persentase penyelesaian kasus TKI-B sebesar 35% 10% 22 200 Meningkatnya kesejahteraan tenaga kerja Persentase kenaikan

UMK ProgramPerlindungan dan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan

Persentase kenaikan

(27)

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program/Kegiatan Program (outcome)Indikator Kinerja dan Kegiatan (output)

Data Capaian pada Tahun Awal

Perencanaan (2013)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2016 Target Rp (juta) 1 2 3 5 6 7 8 9 Meningkatnya kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi Meningkatnya kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi Jumlah calon transmigran yang memiliki sertifikat pelatihan Program Pengembangan Transmigrasi Jumlah calon transmigran yang memiliki sertifikat pelatihan sebanyak 1.280 KK 423 KK 180 1.485

(28)
(29)

B

B

A

A

B

B

I

I

V

V

P

P

E

E

N

N

U

U

T

T

U

U

P

P

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 ini merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. Rencana Kinerja Tahunan ini juga merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat hasil penyesuaian Renstra Tahhun 2013-2018.

Dengan adanya Rencana Kinerja Tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 ini diharapkan pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian akan lebih terkoordinasi, terintegrasi dan sinergis dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.

Selanjutnya, kami berharap bahwa pada tahap implementasi perencanaan program di Tahun Anggaran 2016 berjalan pada arah yang tepat.

Bandung, Januari 2016

KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT,

Dr. Ir. FERRY SOFWAN ARIF, M.Si

Pembina Utama Madya NIP. 19621121 198909 1 001

(30)

TAHUN ANGGARAN 2016

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1. Meningkatnya kualitas

tenaga kerja

Persentase pencari kerja yang memiliki sertifikat kompetensi

0,53%

Persentase pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan 3,93% Jumlah LPK yang terakreditasi 30 LPK 2. Meningkatnya penempatan kerja

Persentase Serapan Tenaga Kerja’ melalui sektor usaha primer, sekunder dan tersier

87,45%

Jumlah wirausaha baru 1.000 orang

3. Terwujudnya hubungan

industrial yang harmonis

Persentase penyelesaian kasus hubungan industrial

65% 4. Terwujudnya pelaksanaan norma ketenagakerjaan di tempat kerja Persentase Penurunan kecelakaan kerja 19,14%

Jumlah PPTKIS yang

beroperasi sesuai prosedur

125 lembaga Persentase penyelesaian

kasus TKI-B

25%

5. Meningkatnya

kesejahteraan tenaga kerja

Persentase kenaikan UMK 5%

6. Meningkatnya kesiapan

calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi

Jumlah calon transmigran yang memiliki sertifikat pelatihan

180 KK

Program Anggaran Keterangan

1. Program Peningkatan Kualitas dan

Produktivitas Tenaga Kerja

Rp 15.349.272.500 Sumber pembiayaan dari APBD TA 2016

2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Rp 6.150.799.000 Sumber pembiayaan dari APBD TA 2016

3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan

Rp 3.477.295.000 Sumber pembiayaan dari APBD TA 2016

4. Program Pengembangan Transmigrasi

Rp 2.130.427.500 Sumber pembiayaan dari APBD TA 2016

5. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga

Rp 4.660.970.000 Sumber pembiayaan dari Dana Dekonsentrasi APBN

(31)

dan Pemberdayaan Tenaga Kerja

Dana Dekonsentrasi APBN TA 2016

7. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Rp 5.041.200.000 Sumber pembiayaan dari Dana Dekonsentrasi APBN TA 2016

8. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan

Ketagakerjaan

Rp 4.280.000.000 Sumber pembiayaan dari Dana Dekonsentrasi APBN TA 2016

9. Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan

Pemukiman Transmigrasi

Rp 4.552.821.000 Sumber pembiayaan dari Dana Tugas Pembantuan APBN TA 2016

10. Program Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi

Rp 137.232.000 Sumber pembiayaan dari Dana Tugas Pembantuan APBN TA 2016

Referensi

Dokumen terkait

Proyek Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan dan Seleksi Pegawai Menggunakan Metode Management By Objective ini diprediksi akan berlangsung selama

[r]

[r]

Pasca irradiasi dengan sinar gamma, umbi bibit ditanam secara hidroponik pada media tanam steril yang terdiri dari campuran top soil dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 (v/v)

“Ajang UOB Painting of the Year merupakan ajang seni bergengsi dan saya merasa terhormat karya seni saya yang dimulai dan diakhiri pada masa solidaritas dalam kesendirian

Walau pun banyak jenis penjerap telah dipakai untuk kolom, alumina dan silika gel adalah penjerap yang paling berguna dan mudah didapat.Fraksi kolom yang

Hasil analisis tingkat kesulitan, daya pembeda, dan fungsi distraktor soal ujian nasional tahun 2013/2014 dan uji keyakinan melalui perbandingan dengan perhitungan

Maka berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi yang terjadi di Jawa Tengah