• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 18-K/PM.III-12/AD/I/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 18-K/PM.III-12/AD/I/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

S U R A B A Y A

P U T U S A N Nomor : 18-K/PM.III-12/AD/I/2017

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama secara in absensia telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : DEDY IKE YUNIANTO Pangkat / NRP : Kopda / 31980221821078 Jabatan : Tayanrad Koramil 0825/04 Kesatuan : Kodim 0825 Banyuwangi Tempat, tanggal lahir : Jombang, 25 Oktober 1978 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Asrama Inggrisan Kodim 0825 Banyuwangi. Terdakwa tidak ditahan.

Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut di atas :

Membaca : Berkas Perkara dari Sub Denpom V/3-3 Banyuwangi Nomor : BP-54/A-54/VIII/2016 tanggal 4 Agustus 2016 atas nama Kopda Dedy Ike Yunianto NRP 31980221821078, Tayanrad Koramil 0825/04, Kodim 0825 dan Surat Pelimpahan Berkas Perkara atas nama Terdakwa dari Otmil III-12 Surabaya Nomor : B/114/X/2016 tanggal 26 Oktober 2016.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 083/Bdj selaku Papera Nomor : Kep/57/X/2016 tanggal 24 Oktober 2016.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/115/K/AD/X/2016 tanggal 26 Oktober 2016.

3. Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: TAPKIM/18/PM.III-12/AD/I/2017 tanggal 9 Januari 2017 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penetapan Hakim Ketua Nomor : TAPSID/18/PM.III-12/AD/X/2016 tanggal 10 Januari 2017 tentang Hari Sidang. 5. Surat Kaotmil III-12 Surabaya perihal panggilan untuk

menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini

Mendengar : 1. Penjelasan dari Oditur Militer didepan persidangan sebagai berikut :

a. Bahwa Terdakwa tidak dapat dihadirkan dipersidangan walaupun telah dipanggil secara sah dan patut sesuai ketentuan hukum yang berlaku yaitu sejak pelaksanaan persidangan hari pertama sampai dengan sidang lanjutan pada hari ini bahkan sejak semula saat berkas perkara Terdakwa ini dilimpahkan dan diregister di Pengadilan Militer III-12 Surabaya

(2)

dengan Nomor : 18-K/PM.III-12/AD/I/2017 tanggal 9 Januari 2017 Terdakwa masih belum kembali ke kesatuannya yaitu :

I. Hari Kamis, tanggal 26 Januari 2017. II. Hari Kamis, tanggal 16 Pebruari 2017. III. Hari Senin, tanggal 6 Maret 2017.

b. Bahwa Oditur Militer juga sudah tidak menjamin lagi akan dapat menghadirkan Terdakwa di persidangan.

c. Bahwa berdasarkan Surat Balasan dari Kesatuan Terdakwa Kodim 0825 yang ditandatangani oleh Komandan Kodim 0825 Banyuwangi Nomor : B/34/I/2017 tanggal 25 Januari 2017 yang menerangkan bahwa Terdakwa atas nama : Kopda Dedy Ike Yunianto NRP 31980221821078 , tidak dapat dihadirkan di persidangan dikarenakan yang bersangkutan Disersi lagi sejak Terdakwa dibebaskan dari tahanan oleh Masmil Surabaya tanggal 24 September 2016 dan hingga sampai saat ini belum kembali ke Kesatuan.

2. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/115/K/AD/X/2016 tanggal 26 Oktober 2016, yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

3. Keterangan para Saksi di bawah sumpah yang dibacakan di persidangan serta keterangan Terdakwa dalam BAP yang sebelumnya sudah diberikan pada saat di penyidikan.

Menimbang : Bahwa sebelumnya terlebih dahulu Majelis Hakim perlu untuk mengemukakan bahwasannya Terdakwa yang disidangkan sekarang ini sebelumnya pada tahun 2016 sudah pernah dijatuhi pidana oleh Dilmil III-12 Surabaya sesuai Putusan Nomor : 29-K/PM.III-12/AD/V/2016 tanggal 23 Mei 2016 karena melakukan tindak pidana disersi dalam waktu damai dan dijatuhi hukuman penjara selama 4 (empat) bulan dimana seluruh pidananya telah selesai dijalani oleh Terdakwa di Masmil Surabaya dan kemudian setelah keluar dari Masmil Surabaya ternyata pula keberadaan Terdakwa sesuai Surat Balasan dari Kesatuan Terdakwa Kodim 0825 Banyuwangi telah melarikan diri kembali dan hingga saat ini belum kembali ke kesatuannya, maka oleh karenanya sudah cukup bagi Majelis Hakim dalam rangka untuk percepatan penyelesaian perkara Terdakwa demi tegaknya disiplin di kesatuan Terdakwa serta demi adanya kepastian hukum akan status Terdakwa maka Majelis Hakim menilai bahwa persidangan perkara Terdakwa akan dilanjutkan dengan secara in absensia.

Memperhatikan : Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Desersi di masa damai”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi : Pidana pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun.

(3)

c. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah).

d. Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : 4 (empat) lembar Daftar Absensi atas nama Terdakwa Kopda Dedy Ike Yunianto NRP 31980221821078, Ta Kodim 0825 Banyuwangi, tetap dilekatkan dalam perkara ini.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut dibawah ini, yaitu sejak tanggal Enam Belas bulan Februari tahun 2000 Enam Belas sampai dengan tanggal Sebelas bulan Mei tahun 2000 Enam Belas secara berturut-turut atau setidak-tidaknya dalam bulan Februari tahun 2000 Enam Belas sampai dengan bulan Mei tahun 2000 Enam Belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 Enam Belas bertempat di Kodim 0825 Banyuwangi, atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :

“ Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari ”.

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1997 melalui pendidikan Secata PK di Rindam V/Brawijaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditempatkan di Rindam V/Brawijaya, kemudian pada bulan Februari tahun 2013 dipindahkan ke Korem 083/Bdj dan setelah 3 (tiga) hari berdinas Terdakwa dimutasi ke Kodim 0825 Banyuwangi sampai perkara ini terjadi Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Kopda NRP 31980221821078.

b. Bahwa pada hari Selasa tanggal 16 Februari 2016 Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin Komandan Satuan atau atasan lain yang berwenang hal ini diketahui saat pengecekan apel pagi Anggota Kodim 0825 oleh Saksi-1 Kapten (Arm Yonaedi Desianto), Saksi-2 (Pelda M.Imam).

c. Bahwa selama Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa seijin dari Komandan Satuan kegiatan Terdakwa pergi ke rumahnya yang berada di Kota Malang dan setelah satu minggu tinggal di rumahnya Terdakwa mengajak istri dan anaknya pergi ke rumah orang tua Terdakwa di Kota Jombang, kemudian ke kota Tulungagung, Kota Solo, Kota Jogja, Kota Semarang dan Kota Jakarta, selama meninggalkan dinas Terdakwa bekerja sebagai sopir bus di PO Keramat Jati Jakarta.

d. Bahwa selama Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin dari Komandan Satuan tidak pernah menghubungi Kesatuan tentang keberadaannya baik melalui telepon atau surat, sehingga dari Satuan melakukan upaya pencarian ke wilayah Banyuwangi dan tempat-tempat lain yang sering di kunjungi Terdakwa namun Terdakwa tidak diketemukan.

(4)

e. Bahwa pada tanggal 11 Mei 2016 sekira pukul 05.00 Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh anggota Lidpam Denpom V/3 Malang saat Terdakwa berada di rumah kontrakannya di Singosari Kota Malang, kemudian Terdakwa menjalani pemeriksaan di Staf Intel Kodim 0825 Banyuwangi dan selanjutnya diserahkan ke Kantor Subdenpom V/3-3 Banyuwangi untuk menjalani proses hukum selanjutnya.

f. Bahwa Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa seijin Komandan Satuan tidak membawa inventaris Militer.

g. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kodim 0825 atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 16 Februari 2016 sampai dengan tanggal 11 Mei 2016 secara berturut-turut selama 85 (delapan puluh lima) hari atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

h. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Komandan Satuan, kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Kesatuan Kesatuan maupun Terdakwa tidak sedang disiapkan melaksanakan Tugas Operasi Militer atau perang.

Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang telah dipanggil ke persidangan secara sah sesuai ketentuan Undang-undang tetapi tidak dapat hadir, maka keterangannya dibacakan dari Berita Acara Pemeriksaan di Penyidik yang telah diberikan dibawah sumpah dimana nilainya sama dengan keterangan apabila para Saksi tersebut hadir di persidangan (vide Pasal 155 ayat (1) dan ayat (2) UU No. 31 Tahun 1997), yaitu : Saksi-1 :

Nama lengkap : Yonaedi Desianto

Pangkat / NRP : Kapten Arm / 29150120141274 Jabatan : Pasi Intel

Kesatuan : Kodim 0825

Tempat, tanggal lahir : Bondowoso, 7 Desember 1974 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Kodim 0825 Jl Diponegoro Banyuwangi.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan September tahun 2015 saat Terdakwa menghadap Saksi untuk menyerahkan diri setelah beberapa bulan tidak kembali ke Kesatuan hanya dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan, namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa sering kali tidak masuk dinas selama beberapa hari tanpa ijin kepada Saksi, pertama pada tanggal 7 Januari 2016 s.d 15 Januari 2016 (9 hari berturut-turut

(5)

tanpa keterangan) kedua pada tanggal 29 Januari 2016 s.d 31 Januari 2016 (3 hari berturut-turut tanpa keterangan), ketiga 1 Februari 2016 s.d 5 Februari 2016 (5 hari berturut-turut tanpa keterangan) dan yang terakhir terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari komandan satuan terhitung mulai tanggal 16 Februari 2016 berdasarkan laporan dari Pelda Imam pada saat apel pagi ada salah satu anggota tidak hadir atas nama Kopda Dedy Ike Yunianto (Terdakwa).

3. Bahwa Saksi mengetahui penyebab Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari satuan karena Terdakwa meminjam mobil Inova milik dari Sdr. Firmansyah orang Banyuwangi dan meminjam mobil Avansa milik Sdr. Andi orang Muncar yang belum dikembalikan sampai dengan sekarang.

4. Bahwa dari Kesatuan atas perintah Dandim 0825 kepada Unit Intel Kodim dan anggota Koramil Jajaran Kodim 0825 telah melakukan upaya pencarian terhadap Terdakwa di Banyuwangi namun hasilnya Nihil.

5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan satuan, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya baik melalui surat ataupun telepon baik kepada Saksi selaku Pasi Intel Maupun Kesatuan.

6. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa kembali ke Kesatuan dari Pasi Lidkrim Denpom V/3 Kapten Cpm Iksan via telepon yang menyampaikan jika pada tanggal 11 Mei 2016 Terdakwa telah ditangkap oleh anggota Denpom V/3 Malang di rumah istrinya di Malang.

7. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan, Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas operasi dan hanya membantu tugas di Staf Intel Kodim 0825 Banyuwangi.

Saksi - 2 :

Nama lengkap : M. Imam

Pangkat / NRP : Pelda / 625285 Jabatan : Bati Intel

Kesatuan : Kodim 0825

Tempat, tanggal lahir : Bojonegoro, 10 April 1968 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam

Tempat tinggal : Rt 04 Rw 01 Dusun Krajan Desa Gumuk,Kec Licin, Kab. Banyuwangi. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2014 saat terdakwa masuk sebagai anggota baru di Kodim 0825 Kemudian ditempatkan di Koramil 0825/04 Genteng selanjutnya pada tahun 2015 Terdakwa mempunyai kasus Desersi yang dilimpahkan ke Subdenpom V/3-3 Banyuwangi dan selama proses berlangsung Terdakwa kembeli ke Kesatuan sehingga Terdakwa ditarik ke Kodim 0825 yang sehari-hari melaksanakan apel di staf Intel Kodim, dalam

(6)

hubungan sebagai atasan dan bawahan, dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi mengetahuisebelum dinyatakan Desersi Terdakwa sering kali tidak masuk dinas tanpa keterangan pertama pada tanggal 7 Januari 2016 s.d 15 Januari 2016 (9 hari berturut-turut tanpa keterangan) kedua pada tanggal 29 Januari 2016 s.d 31 Januari 2016 (3 hari berturut-turut tanpa keterangan), ketiga 1 Februari 2016 s.d 5 Februari 2016 (5 hari berturut-turut tanpa keterangan) dan yang terakhir terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari komandan satuan terhitung mulai tanggal 16 Februari 2016 yang mana pada saat apel pagi Terdakwa tidak hadir tanpa keterangan kemudian Saksi laporkan kepada Pasi Intel (Lettu Arm Yonaedi).

3. Bahwa Saksi mengetahui penyebab Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari satuan karena Terdakwa meminjam mobil Inova milik dari Sdr. Firmansyah orang Banyuwangi dan meminjam mobil Avansa milik Sdr. Andi orang Muncar yang belum dikembalikan sampai dengan sekarang sedangkan permasalahan keluarga Terdakwa Saksi tidak mengetahui.

4. Bahwa dari kesatuan melaporakan kasus Terdakwa ke Komando atas kemudian memerintahkan Unit Intel Kodim dan anggota Koramil Jajaran Kodim 0825 melakukan upaya pencarian terhadap Terdakwa di Banyuwangi namun hasilnya nihil selanjutnya membuat surat kepada Subdenpom V/3-3 Banyuwangi yang isinya meminta bantuan melakukan pencarian terhadap Terdakwa di wilayah Banyuwangi atau tempat lain yang dimungkinkan Terdakwa berada.

5. Selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya baik melalui surat ataupun telepon.

6. Bahwa Saksi mendapat kabar dari Pasi Intel Kodim 0825 Terdakwa ditangkap oleh anggota Denpom V/3 Malang pada tanggal 11 Mei 2016 di rumah Terdakwa di Malang dan saat ini Terdakwa ditahan di Denpom V/3 Malang untuk menjalani proses hukuman kasus Desersi yang kedua serta beberapa kasus susulan seperti kasus penggelapan mobil Inova milik Sdr. Ponco warga kota Banyuwangi dan mobil Avanza milik Sdr. Andi warga Kecamatan Muncar Banyuwangi yang semuanya telah dilaporkan ke Subdenpom V/3-3 Banyuwangi.

7. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan, Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas operasi dan hanya membantu tugas di Staf Intel Kodim 0825 Banyuwangi.

Menimbang : Bahwa sebelumnya pada saat dilakukan penyidikan perkara Terdakwa oleh Sub Denpom V/3-3 Banyuwangi Terdakwa telah memberikan keterangan saat pemeriksaan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1997 melalui pendidikan Secata PK di Rindam V/Brawijaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditempatkan di Rindam V/Brawijaya, kemudian pada bulan Februari tahun 2013 dipindahkan ke Korem 083/Bdj dan setelah 3 (tiga) hari berdinas Terdakwa

(7)

dimutasi ke Kodim 0825 Banyuwangi sampai perkara ini terjadi Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Kopda NRP 31980221821078.

2. Bahwa sebelum melakukan tindak pidana militer Desersi seperti sekarang ini,Terdakwa pernah terlibat suatu perkara pidana penganiayaan pada tanggal dan bulan lupa tahun 2008 di Jombang sehingga menjalani hukuman selama 3 (tiga) bulan di Rumah Tahanan Militer Wonoayu Sidoarjo.

3. Bahwa selama Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa seijin dari Komandan Satuan kegiatan Terdakwa pergi ke rumahnya yang berada di Kota Malang dan setelah satu minggu tinggal di rumahnya Terdakwa mengajak istri dan anaknya pergi ke rumah orang tua Terdakwa di Kota Jombang, kemudian ke kota Tulungagung, Kota Solo, Kota Jogja, Kota Semarang dan Kota Jakarta, selama meninggalkan dinas Terdakwa bekerja sebagai sopir bus di PO Kramat Jati Jakarta.

4. Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan satuan karena Terdakwa mempunyai tanggungan hutang sebesar Rp. 140.000.000,- (seratus empat puluh juta rupiah) di bank BTPN Jombang sedangkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masih kurang dan gaji Terdakwa tiap bulan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari sehingga Terdakwa ingin mencari pekerjaan di luar Kota untuk memenuhi kebutuhan dan membayar hutang.

5. Bahwa pada saat meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan Terdakwa melakukan penggelapan 2 (dua) unit mobil jenis Inova dan Avanza milik rental Banyuwangi yang mana mobil Inova sudah Terdakwa serahkan kepada anggota Lidpam dan sekarang berada di Madenpom V/3 kemudian mobil Avanza Terdakwa gadaikan melalui teman Terdakwa yang bernama Sdr. Hafid di Jombang.

6. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan Terdakwa menggunakan pakaian preman dan Terdakwa tidak membawa senjata api maupun barang-barang inventaris milik Satuan.

7. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya baik melalui surat ataupun telepon.

8. Bahwa pada hari Rabu tanggal 11 Mei 2016 sekira pukul 05.00 Wib Terdakwa ditangkap oleh anggota Lidpam Denpom V/3 Malang saat Terdakwa berada di rumah kontrakan di Singosari Kota Malang. 9. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan, Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas operasi dan hanya membantu tugas di Staf Intel Kodim 0825 Banyuwangi.

Menimbang : Bahwa selanjutnya dipersidangan Oditur Militer mengajukan barang bukti dalam perkara Terdakwa yaitu berupa surat-surat : 4 (empat) lembar Daftar Absensi atas nama Terdakwa Kopda Dedy Ike Yunianto NRP 31980221821078 Tayanrad Koramil 0825/04 Genteng.

(8)

Menimbang : Bahwa seluruh barang bukti berupa surat-surat tersebut telah diperlihatkan/dibacakan oleh Oditur Militer serta telah diterangkan sebagai bukti ketidakhadiran Terdakwa di kesatuan sebagaimana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan terhadap Terdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah serta barang bukti yang diajukan kepersidangan dan setelah menghubungkan antara yang satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa adalah seorang Prajurit TNI AD yang masuk melalui pendidikan Secata PK di Rindam V/Brawijaya pada tahun 1997 hingga saat terjadinya perkara ini berdinas aktif di Kodim 0825 Banyuwangi dengan pangkat Kopda NRP 31980221821078. 2. Bahwa benar selaku prajurit TNI AD Terdakwa sehat jasmani dan rohani serta mampu untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya.

3. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 16 Februari 2016 Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin dari Komandan Satuannya dimana hal ini diketahui pada saat pengecekan apel pagi anggota Kodim 0825 oleh Saksi-1 Kapten (Arm Yonaedi Desianto), Saksi-2 (Pelda M.Imam) Terdakwa tidak berada ditempat tugasnya. 4. Bahwa benar kemudian pada hari Rabu tanggal 11 Mei 2016 sekira pukul 05.00 Wib Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh anggota Lidpam Denpom V/3 Malang saat Terdakwa berada di rumah kontrakan Terdakwa di Singosari Kota Malang kemudian Terdakwa menjalani pemeriksaan di Staf Intel Kodim 0825 Banyuwangi dan selanjutnya diserahkan ke Kantor Subdenpom V/3-3 Banyuwangi untuk menjalani proses hukum selanjutnya.

5. Bahwa benar selama meninggalkan dinas tanpa seijin dari Komandan Satuan kegiatan Terdakwa pergi ke rumahnya yang berada di Kota Malang dan setelah satu minggu tinggal di rumahnya Terdakwa lalu mengajak istri dan anaknya pergi ke rumah orang tua Terdakwa di Kota Jombang, kemudian ke kota Tulungagung, Solo, Jogja, Semarang dan Jakarta, dengan kegiatan bekerja sebagai sopir bus di PO Kramat Jati Jakarta.

6. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan, Terdakwa tidak pernah memberitahukan mengenai keberadaannya baik melalui surat ataupun telepon.

7. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan dinas/kesatuan tanpa ijin dari Dansatnya sejak tanggal 16 Februari 2016 sampai dengan tanggal 11 Mei 2016 secara berturut-turut selama 85 (delapan puluh lima) hari atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

8. Bahwa benar pada saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yan sah dari Dansatnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya wilayah Banyuwangi Jawa Timur dan sekitarnya dalam keadaan aman dan Kesatuan Terdakwa tidak

(9)

sedang disiapkan untuk melaksanakan tugas operasi militer atau perang.

9. Bahwa benar sebelumnya Terdakwa sudah pernah dijatuhi pidana oleh Dilmil III-12 Surabaya sesuai Putusan Nomor : 29-K/PM.III-12/AD/V/2016 tanggal 23 Mei 2016 karena melakukan tindak pidana disersi dalam waktu damai dan dijatuhi hukuman penjara selama 4 (empat) bulan.

Menimbang : Bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapat bahwasannya mengenai terbukti atau tidaknya Terdakwa bersalah melakukan tidak pidana sebagaimana dalam Surat Dakwaan yang telah dituangkan Oditur Militer dalam Tuntutan Hukumannya, maka Majelis Hakim akan membuktikan dan mengemukakan sendiri pendapatnya sebagaimana dalam putusan ini, termasuk didalamnya mengenai berat ringannya hukuman yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa, Majelis Hakim juga mempunyai pendapat sendiri yang akan dipertimbangkan lebih lanjut.

Menimbang : Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah dari rangkaian perbuatan yang dilakukan Terdakwa sebagaimana yang telah terungkap di persidangan kemudian kepada Terdakwa dapat dipersalahkan atau tidak melakukan tindak pidana sebagaimana dalam Surat Dakwaan Oditur Militer, maka untuk itu Majelis Hakim akan mempertimbangkannya berdasarkan fakta-fakta yang telah terungkap di persidangan tersebut diatas.

Menimbang : Bahwa untuk dapat menentukan apakah Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana ini, maka dari rangkaian perbuatan yang dilakukan Terdakwa tersebut haruslah telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer kepada diri Terdakwa.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer kepada Terdakwa adalah disusun dalam bentuk Dakwaan Tunggal Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM yang rumusannya berbunyi : “ Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari “, sehingga dengan demikian mengandung unsur-unsur tindak pidana sebagai berikut :

- Unsur kesatu : Militer.

- Unsur kedua : Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin.

- Unsur ketiga : Dalam waktu damai.

- Unsur keempat : Lebih lama dari tiga puluh hari.

Menimbang : Bahwa mengenai unsur-unsur dari Dakwaan tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur Kesatu : “Militer”.

Bahwa “Militer” berasal dari bahasa Yunani “Miles” yaitu orang-orang yang dipersiapkan untuk perang dan yang dimaksud dengan Militer adalah Anggota Angkatan Perang.

(10)

Pasal 45 KUHPM memberi pengertian Militer adalah mereka yang berikatan dinas secara Sukarela, Militer Wajib dan Personil Cadangan pada Angkatan Perang dan berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia bahwa yang dimaksud dengan Militer adalah Prajurit Tentara Nasional Indonesia yang terdiri dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara yang melaksanakan tugasnya secara Matra atau Gabungan dibawah Pimpinan Panglima. Bahwa untuk mengetahui seseorang tersebut adalah Militer dapat dilihat dari adanya Skeppera dari Papera, adanya Pangkat, NRP, Jabatan dan Kesatuannya, begitu juga saat melaksanakan kedinasan Prajurit memakai seragam TNI sesuai Matranya lengkap dengan tanda Pangkat, Lokasi dan Atribut lainnya.

Berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa adalah seorang Prajurit TNI AD yang masuk melalui pendidikan Secata PK di Rindam V/Brawijaya pada tahun 1997 hingga saat terjadinya perkara ini berdinas aktif di Kodim 0825 Banyuwangi dengan pangkat Kopda NRP 31980221821078. 2. Bahwa benar Terdakwa hadir di depan persidangan dengan berpakaian dinas lengkap bernama Dedy Ike Yunianto, pangkat Kopda NRP 31980221821078 seorang prajurit TNI AD yang berdinas aktif di Kodim 0825 Banyuwangi.

3. Bahwa benar sebagai anggota TNI Terdakwa diajukan untuk diperiksa dan diadili perkaranya di Dilmil III-12 Surabaya berdasarkan adanya Skeppera dari Papera Terdakwa.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Militer” telah terpenuhi.

Unsur Kedua : “Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin”.

Yang dimaksud dengan istilah “Karena salahnya” pada dasarnya adalah kekurang hati-hatian, kekurang waspadaan, keteledoran atau kekhilafan dimana tidak ada niat atau maksud dari Sipelaku untuk melakukannya.

Menurut Memorie van Toelichting (MvT) yang dimaksud dengan

sengaja atau kesengajaan adalah pelaku tindak pidana mengetahui,

menyadari dan menginsyafi terjadinya suatu tindak pidana beserta akibatnya yang timbul atau mungkin timbul dari perbuatannya tersebut.

Bahwa oleh karena unsur ini mengandung alternatif dua unsur kesalahan yaitu karena salahnya atau dengan sengaja, maka Majelis Hakim tidak akan membuktikan semuanya satu persatu, melainkan cukup membuktikan salah satu unsur yang paling bersesuaian dengan fakta yang terungkap di persidangan.

Unsur dengan sengaja disini dapat diartikan adanya maksud dari Terdakwa untuk melakukan tindakan yang dilarang yang dalam hal ini adalah tindakan yang meninggalkan Kesatuan, menjauhkan

(11)

diri dari Kesatuan tanpa ada ijin dari Komandannya. Pergi disini jelas mengandung makna adanya kesengajaan, jadi tindakan pergi menjauhkan diri, menyembunyikan diri yang dilakukan dalam keadaan sadar dikategorikan kedalam tindakan sengaja.

Adapun yang dimaksud tidak hadir adalah si pelaku melakukan perbuatan atau tindakan meninggalkan atau menjauhkan diri atau tidak berada ditempat yang telah ditentukan baginya untuk melaksanakan dinas/kewajiban tugasnya, adapun yang dimaksud tempat tugas Terdakwa dalam perkara ini adalah satuan terakhir Terdakwa.

Sedangkan yang dimaksud tanpa ijin artinya si pelaku (Terdakwa) tidak berada di Kesatuan tersebut tidak ada ijin atau tanpa sepengetahuan Komandan/Atasan yang berwenang baik secara lisan atau tertulis sebagaimana lazimnya sebagai Prajurit yang akan meninggalkan Kesatuan baik untuk kepentingan dinas maupun pribadi diwajibkan untuk ijin terlebih dahulu sesuai prosedur.

Berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh karena keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 16 Februari 2016 Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin dari Komandan Satuannya dimana hal ini diketahui pada saat pengecekan apel pagi anggota Kodim 0825 oleh Saksi-1 Kapten (Arm Yonaedi Desianto), Saksi-2 (Pelda M.Imam) Terdakwa tidak berada ditempat tugasnya. 2. Bahwa benar kemudian pada hari Rabu tanggal 11 Mei 2016 sekira pukul 05.00 Wib Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh anggota Lidpam Denpom V/3 Malang saat Terdakwa berada di rumah kontrakan Terdakwa di Singosari Kota Malang. 3. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan dinas/kesatuan tanpa ijin dari Dansatnya sejak tanggal 16 Februari 2016 sampai dengan tanggal 11 Mei 2016 secara berturut-turut selama waktu 85 (delapan puluh lima) hari.

4. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ada ijin yang sah dari Komandan Satuan dan Terdakwa tidak pernah memberitahukan mengenai keberadaannya baik melalui surat ataupun telepon.

5. Bahwa benar selama meninggalkan dinas tanpa seijin dari Komandan Satuan kegiatan Terdakwa pergi ke rumahnya yang berada di Kota Malang dan setelah satu minggu tinggal di rumahnya Terdakwa lalu mengajak istri dan anaknya pergi ke rumah orang tua Terdakwa di Kota Jombang, kemudian ke kota Tulungagung, Solo, Jogja, Semarang dan Jakarta, dengan kegiatan bekerja sebagai sopir bus di PO Kramat Jati Jakarta.

6. Bahwa benar walaupun Terdakwa sudah mengetahui akan adanya aturan perijinan yang berlaku di kesatuannya serta sebelumnya Terdakwa juga sudah pernah dijatuhi pidana oleh Dilmil III-12 Surabaya sesuai Putusan Nomor : 29-K/PM.III-12/AD/V/2016 tanggal 23 Mei 2016 karena telah melakukan tindak pidana disersi dalam waktu damai dan dijatuhi hukuman penjara selama 4 (empat),

(12)

namun tetap saja kembali lagi Terdakwa mengulangi melakukan perbuatannya.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin” telah terpenuhi.

Unsur Ketiga : “Dalam waktu damai”.

Bahwa yang dimaksud dengan dalam waktu damai adalah menunjukkan waktu/masa dimana pada saat tindakan tersebut dilakukan oleh Terdakwa, Negara R.I dalam keadaan damai yang berarti tidak dalam keadaan darurat perang dengan di berlakukannya Undang-undang tertentu dan kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas Operasi Militer oleh penguasa Militer yang berwenang.

Berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 16 Februari 2016 sampai dengan tanggal 11 Mei 2016 secara berturut-turut selama waktu 85 (delapan puluh lima) hari, Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang dengan Negara manapun atau dengan kata lain dalam keadaan aman dan damai. 2. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 16 Februari 2016 sampai dengan tanggal 11 Mei 2016 secara berturut-turut selama waktu 85 (delapan puluh lima) hari, Terdakwa maupun Kesatuannya Koramil 0825/04 Genteng Kodim 0825 Banyuwangi tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan Tugas Operasi Militer maupun Expedisi Militer.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

Unsur Keempat : “Lebih lama dari tiga puluh hari”.

Yang dimaksud lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari adalah bahwa unsur ini merupakan batasan jangka waktu ketidak hadiran Prajurit/Sipelaku di Kesatuannya selama lebih dari 30 (tiga puluh) hari berturut-turut.

Berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh karena keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya sejak tanggal 16 Februari 2016 sampai dengan tanggal 11 Mei 2016 secara berturut-turut selama waktu 85 (delapan puluh lima) hari.

2. Bahwa benar waktu selama 85 (delapan puluh lima) hari adalah masa waktu yang lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

(13)

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur keempat “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa dengan telah terpenuhinya seluruh unsur-unsur dari tindak pidana yang didakwakan maka dengan demikian Dakwaan Oditur Militer telah terbukti secara sah dan menyakinkan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas adalah merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, maka selanjutnya Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana : “Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin mengemukakan dan menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa perbuatan Terdakwa yang meninggalkan dinas tanpa ijin dari Dansatnya disebabkan karena rendahnya mental dan disiplin Terdakwa sebagai seorang prajurit/militer sehingga perbuatan Terdakwa yang menjauhkan diri dari kewajiban dinasnya sudah merupakan pengingkaran terhadap Sumpah Prajurit dan Sapta Marga dimana Terdakwa tidak lagi mempunyai jati diri sebagai seorang prajurit TNI.

2. Bahwa pada hakekatnya Terdakwa sudah tidak lagi ingin mengikatkan diri lagi dengan kedinasan militer, oleh karena itu demi menjaga ketertiban dan penegakkan serta kepastian hukum dalam kehidupan organisasi militer maka perbuatan yang demikian harus segera diambil tindakan hukum yang cepat dan tegas agar tidak mempengaruhi kehidupan disiplin prajurit lainnya.

Menimbang : Bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini, perlu lebih terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan : - Tidak diketemukan. Hal-hal yang memberatkan :

- Terdakwa tidak mempunyai rasa tanggung jawab atas tugas dan kewajiban sebagai seorang prajurit.

- Terdakwa hanya mengutamakan kepentingan pribadinya saja. - Hingga saat diperiksa dan diadili di persidangan sekarang ini Terdakwa masih belum kembali ke Kesatuannya.

Menimbang : Bahwa setelah memperhatikan hal-hal yang melekat pada diri Terdakwa sebagaimana diuraikan pada sifat hakekat dan akibat dari sifat perbuatan Terdakwa dan hal-hal yang memberatkan tersebut di atas serta dihubungkan dengan aturan tata nilai yang berlaku dilingkungan TNI, maka Majelis Hakim menilai Terdakwa sudah tidak layak lagi untuk dipertahankan sebagai anggota prajurit TNI dan oleh karenanya perlu dijatuhi pidana pokok yang setimpal dengan

(14)

perbuatannya serta dijatuhi juga hukuman pidana tambahan berupa pemecatan dari dinas Militer.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa oleh karena sampai dengan perkaranya disidangkan Terdakwa belum kembali ke kesatuan atau belum tertangkap, maka Majelis Hakim memandang Terdakwa perlu ditahan bilamana suatu waktu Terdakwa kembali ke kesatuan baik dengan cara menyerahkan diri atau karena ditangkap.

Menimbang : Bahwa terhadap barang bukti yang diajukan Oditur Militer dalam perkara ini yaitu berupa surat-surat : 4 (empat) lembar Daftar Absensi atas nama Terdakwa Kopda Dedy Ike Yunianto NRP 31980221821078, Tayanrad Koramil 0825/04 Genteng, Kodim 0825 Banyuwangi ;

Oleh karena barang bukti surat-surat tersebut diatas adalah merupakan bukti petunjuk tentang ketidakhadiran Terdakwa di Kesatuannya sampai sekarang sebagaimana dalam perkara ini dimana surat-surat tersebut diatas merupakan satu kesatuan sebagai kelengkapan dari berkas perkara ini, maka Majelis Hakim menentukan status barang bukti tersebut perlu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM jo Pasal 26 KUHPM jo Pasal 143 Undang-Undang Nomor. 31 Tahun 1997 jo Pasal 12 UU No.48 Tahun 2009 dan ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas : DEDY IKE YUNIANTO, Kopda NRP 31980221821078, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Disersi dalam waktu damai”.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

a. Pidana pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun. b. Pidana tambahan : Dipecat dari dinas militer.

3. Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : 4 (empat) lembar Daftar Absensi atas nama Terdakwa Kopda Dedy Ike Yunianto NRP 31980221821078, Tayanrad Koramil 0825/04 Genteng, Kodim 0825 Banyuwangi, tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah).

(15)

Demikian diputuskan pada hari ini Senin tanggal 6 Maret 2017 di dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh Wahyupi, S.H., M.H. Letkol Sus NRP 524404 sebagai Hakim Ketua, serta Rizki Gunturida, S.H. Mayor Chk NRP 11000000640270 dan Abdul Halim, SH Mayor Chk NRP 11020014330876 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Siswoko, SH Mayor Chk NRP 636573 dan Panitera Pengganti Rudianto, Pelda NRP 21960347440875 serta dihadapan umum dan tanpa dihadiri oleh Terdakwa.

HAKIM KETUA

WAHYUPI, SH.,MH LETKOL SUS NRP 524404

HAKIM ANGGOTA - I HAKIM ANGGOTA- II

RIZKI GUNTURIDA, S.H. ABDUL HALIM, SH

MAYOR CHK NRP 11000000640270 MAYOR CHK NRP 11020014330876 PANITERA PENGGANTI

RUDIANTO

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak daun rambai dalam ketiga konsentrasi tersebut hasil diameter zona bening yang terbentuk melebihi diamter zona bening dari Povidone iodine 1% dan

Berdasarkan saluran pemasaran pertama dan kedua pada pemasaran umbi porang di Kelurahan Balleangin Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, maka dapat

sangat menyentuh sikap para mahasiswa, mengingat materinya memuat berbagai macam dasar dan nilai tentang multikultural menurut Islam dan mengurai tentang

Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara keterampilan komunikasi verbal dan non verbal dengan kesiapan kerja menjadi ners pada mahasiswa ilmu keperawatan

Senada dengan pendapat Trowbridge, Amien (1987) dan Roestiyah (1998) mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu perluasan proses discovery yang digunakan dalam cara yang lebih

Dari penjelasan konsep-konsep di atas, maka hal yang dapat dijelaskan dari Pasal 11 UUD 1945 adalah DPR dan Presiden tidak dalam fungsi sebagai legislative power

Mencermati ketentuan di atas dapat diketahui bahwa partai politik mempunyai posisi dan peranan yang sangat penting dalam sistem demokrasi. Partai politik memainkan

Perancangan sistem diperlukan untuk mengetahui bagaimana sistem ini (firmware DD-WRT) nantinya akan dijalankan pada access poin D-LINK DIR-600 mulai dari konsep sistem sampai