• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi para anggota di dalam suatu organisasi, baik dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi non pemerintahan. Dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut terdapat suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu hasil yang baik serta memuaskan sesuai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik dan sesuai dengan tujuan organisasi maka setiap organisasi mempunyai suatu aturan yang dituangkan dalam bentuk kebijakan. Kebijakan ini di buat dengan maksud agar setiap komponen organisasi melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Di dalam upaya mencapai tujuan organisasi perlu adanya suatu motivasi kerja, yaitu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi itu sendiri merupakan proses pemberian motif (penggerak) kepada para anggotanya sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas. Dorongan tersebut mempunyai kekuatan besar dalam mempengaruhi kinerja pegawai. Kinerja pegawai dalam suatu organisasi tidak terlepas dari adanya motivasi. Dalam organisasi pemerintahan pemberian motivasi yang dilakukan oleh Kepala Kantor sangat penting dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai. Rendahnya motivasi kerja yang diberikan Kepala Kantor terhadap pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) akan mempengaruhi kinerja anggota Kementerian dalam memberikan pelayanan yang profesional kepada masyarakat dan juga etos kerja anggota Kementerian.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI)”.

(2)

2 Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana motivasi yang diberikan kepada pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga?

2. Bagaimana kinerja pegawai pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga?

3. Apakah ada pengaruh antara motivasi terhadap kinerja pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui motivasi yang diberikan dan yang dimiliki masing-masing pekerja pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

b. Untuk mengetahui kinerja pegawai pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

c. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dengan kinerja pegawai pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna tidak hanya bagi peneliti tetapi juga bermanfaat bagi pembaca serta dapat menjadi masukan bagi perusahaan, sebagai berikut:

a. Bagi peneliti, merupakan pengalaman dalam bidang penelitian dan sekaligus menambah wawasan dalam kemampuan analisis dalam penelitian karya ilmiah. b. Bagi instansi/perusahaan, khususnya Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan

Olahraga hasil penelitian ini dapat dijadikan masukkan dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan pengaruh antara pemberian motivasi dengan kinerja pegawai.

c. Bagi pembaca, penelitian ini dibuat untuk menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan dan sebagai bahan untuk penelitian lebih lanjut bagi yang memerlukan.

(3)

3 1.4. Hipotesis Penelitian

Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang sebenarnya harus diuji secara empiris. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan dan, maka peneliti menarik kesimpulan yang bersifat sementara dengan tujuan untuk membuat acuan dalam penyusunan penelitian ini. Adapun hipotesis sementara ini adalah Di duga Ada Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

1.5. Kerangka Pemikiran

Masalah motivasi pegawai akan tercermin secara langsung apabila pegawai dapat merasakan pemenuhan kebutuhan yang terbaik dari upah, waktu kerja dan kondisi kerja yang dilaksanakannya. Mereka berusaha memperoleh rasa aman, perlakuan sebagai manusia, hubungan yang baik dengan orang-orang dan adanya dukungan untuk memenuhi harapan-harapannya. Dari pernyataan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa proses timbulnya motivasi seseorang merupakan gabungan dari konsep kebutuhan, dorongan, tujuan dan adanya imbalan.

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini menggunakan variabel sebagai berikut: a. Variabel motivasi sebagai variabel bebas (independent) dengan indikator sebagai

berikut:

i. Kelengkapan fasilitas

ii. Perlakuan yang adil dari atasan

iii. Hubungan kerja yang baik di unit kerja iv. Insentif berdasarkan produktivitas karyawan. v. Penghargaan dari atasan

vi. Kebanggaan atas pekerjaan

vii. Kesempatan untuk meningkatkan / mengembangkan karir viii. Pengakuan atas prestasi kerja yang telah dicapai

ix. Perhatian pimpinan pada pekerjaan

(4)

4 b. Variabel kinerja pegawai sebagai variabel tidak bebas (dependent) dengan indikator

sebagai berikut:

i. Kemampuan dalam bekerja ii. Keterampilan dalam bekerja

iii. Tanggung jawab terhadap pekerjaan iv. Tingkat disiplin dalam bekerja v. Kerjasama tim di dalam bekerja

vi. Pengaruh lingkungan kerja terhadap hasil pekerjaan

vii. Pengaruh di luar lingkungan kerja terhadap hasil pekerjaan viii. Pengawasan yang dilakukan oleh atasan

ix. Latar belakang pendidikan terhadap hasil kerja x. Pengakuan kegagalan dalam bekerja

(5)

5

BAB II

METODE PENELITIAN

Metodelogi Penelitian

Dalam penelitian penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian survey deskriptif untuk mengambil data kuantitatif. Adapun metode penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel pada suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah pencarian pendapat mengenai gambaran umum tentang kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan yang ada pada motivasi terhadap kinerja karyawan pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Dalam penelitian penelitian ini, peneliti perlu berlandaskan pada suatu hasil penelitian yang baik dan cermat. Metode penelitian ini menggunakan penyusunan sebagai berikut: 2.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu:

1. Variabel x yang sifatnya independent (bebas) mengenai motivasi. 2. Variabel x yang sifatnya dependent (terikat) mengenai kinerja pegawai. 2.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di Biro Perencanaan Lt. 9 Kementerian Pemuda dan Olahraga yang berlokasi di Jl. Gerbang Pemuda No. 3 Jakarta Pusat

2.3. Operasional Variabel

Seperti yang terungkap di dalam desain penelitian, bahwa pokok masalah yang diteliti adalah bersumber pada dua hal, yaitu faktor-faktor motivasi (variabel x), kinerja karyawan (variabel Y). Secara lebih rinci, operasional variabel untuk menjawab identifikasi masalah no. 1 s.d. 10 terlihat pada tabel berikut ini:

(6)

6 Tabel 1.1. Variabel Penelitian

No Variabel Indikator No. Pertanyaan

Variabel Motivasi Pegawai

1 a) Kelengkapan fasilitas kerja 1

2 b) Perlakuan yang adil dari atasan 2

3 c) Hubungan kerja yang baik di unit-unit kerja 3 4 d) Insentif berdasarkan produktivitas pegawai 4

5 e) Penghargaan dari atasan 5

6 f) Kebanggaan atas pekerjaan 6

7 g) Kesempatan untuk meningkatkan karir 7

8 h) Pengakuan atas prestasi kerja yang telah dicapai 8

9 i) Perhatian pimpinan pada pekerjaan 9

10 j) Kesempatan untuk mendapatkan pelatihan 10 Variabel Kinerja Pegawai

11 a) Kemampuan dalam bekerja 1

12 b) Ketrampilan dalam bekerja 2

13 c) Tanggung jawab terhadap pekerjaan 3

(7)

7

No Variabel Indikator No. Pertanyaan

15 e) Kerjasama tim di dalam bekerja 5

16 f) Pengaruh lingkungan kerja terhadap hasil pekerjaan 6 17 g) Pengaruh di luar lingkungan kerja terhadap hasil

pekerjaan

7

18 h) Pengawasan yang dilakukan oleh atasan 8

19 i) Latar belakang pendidikan terhadap hasil kerja 9

20 j) Pengakuan kegagalan di dalam bekerja 10

Sumber : Pengolahan Data Penelitian

2.4. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah: a. Penelitian Lapangan (field research), dimaksudkan untuk memperoleh data primer,

penelitian langsung dilakukan melalui wawancara, observasi operasional, penelaahan pedoman kerja, laporan-laporan kegiatan kerja, serta data lain yang relevan dengan masalah yang akan dibahas.

b. Penelitian Kepustakaan (Library research), dimaksudkan untuk memperoleh data-data sekunder, penelitan ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku kepustakaan dan catatan-catatan kuliah untuk memperoleh pengertian dasar serta teori yang dibutuhkan dalam pembahasan penelitian.

2.5. Alat Penelitian

Alat penelitian yang peneliti gunakan dalam membantu proses adalah kuesioner. Alasan yang mendasari pemakaian alat penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kuesioner merupakan salah satu alat penelitian yang dapat digunakan untuk

(8)

8 2. Populasi dan sampel responden yang digunakan pada penelitian ini merupakan pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dengan demikian responden penelitian dianggap sudah cukup untuk mengerti pertanyaan yang tercantum di dalam kuesioner dan tidak akan mengalami kendala teknis dalam pengisiannya. Dalam hal ini dapat diasumsikan bahwa responden penelitian memiliki kemampuan membaca dan menulis.

3. Penggunaan kuesioner dapat meningkatkan efisiensi waktu dan sumber daya manusia. Efisiensi manusia waktu dikarenakan tim peneliti tidak perlu berinteraksi secara langsung dengan responden untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian. Pertanyaan cukup diajukan melalui kuesioner yang tentunya dengan pemberian petunjuk pengisisan terlebih dahulu. Sedangkan efisiensi sumber daya manusia dikarenakan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk mengedar kuesioner dan melakukan survei sangat sedikit.

4. Dengan menggunakan kuesioner dapat memberikan kemudahan bagi responden untuk memahami dan menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik. Hal ini dikarenakan responden memiliki waktu yang cukup lama untuk berpikir dan menyelesaikan kuesioner tersebut. Selain itu kuesioner juga bersifat lebih pribadi, sehingga responden lebih nyaman dan leluasa untuk menjawab pertanyaan.

5. Dengan adanya peningkatan efesiensi dan kemudahan yang telah dijelaskan pada beberapa poin di atas, penggunaan kuesioner dapat meningkatkan jumlah sampel yang dijadikan objek penelitian. Sehingga diharapkan hasil penelitian lebih akurat dan menggambarkan keadaan populasi secara keseluruhan.

2.6. Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono (2003:169), teknik analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Untuk mengolah data tersebut, peneliti menggunakan beberapa metode:

a. Deskriptif

Peneliti berusaha menggambarkan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

(9)

9 b. Asosiatif

Peneliti berusaha membandingkan 2 variabel yaitu variabel X dan variabel Y antara motivasi dan kinerja pegawai pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

c. Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya nilai dalam variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan atau menurunkan nilai variabel independen, atau untuk meningkatkan nilai variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan nilai variabel independen dan sebaliknya. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

Y' = a + bx Dimana :

y : Subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan a : Harga y bila x = 0 (harga konstan)

b: Angka arah atau koefisien regresi

x: Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. d. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis Koefisien Korelasi bertujuan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara motivasi dan kinerja pegawai yang akan dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi dengan rumus:

Dimana :

r = koefisien korelasi n = jumlah data

= variabel independen dari variabel motivasi

(10)

10 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi:

0,00 – 0,199 = Sangat rendah 0,20 – 0,399 = Rendah 0,40 – 0,599 = Sedang 0,60 – 0,799 = Kuat

0,80 – 1,000 = Sangat Kuat

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil koefisien korelasi (r) adalah :

1. Jika r = 0 atau mendekati 0 ; artinya tidak ada hubungan sama sekali antara kedua variabel

2. Jika r = +1 atau mendekati +1 ; artinya ada hubungan yang kuat antara kedua variabel

e. Analisis Koefisien Penentu (KP)

Koefisien penentu digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel x terhadap variabel y, dengan rumus :

(11)

11

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan analisa dan pembahasan penelitian metode analisa yang terdiri dari pendekatan dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, analisa data, langkah selanjutnya adalah pembahasan data tersebut dengan menggunakan perangkat lunak (software) aplikasi Microsoft Excel 2007 agar dapat dianalisa untuk mengambil kesimpulan.

3.1. Analisa Data

Pada penelitian yang menggunakan data kualitatif diperlukan teknik analisa data dengan menggunakan metode statistik. Statistik yang digunakan untuk menganalisa data pada umumnya berupa statistik deskriptif, statistik inferensial, statistik parametris atau statistik nonparametris. Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yaitu salah satu metode statistik untuk menganalisa data dengan cara mendepenelitiankan atau menggambarkan data yang sudah terkumpul, tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum. Jadi statistik deskriptif digunakan hanya untuk mendepenelitiankan data sampel, tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum untuk populasi.

Data hasil kuesioner yang telah diperoleh akan dikelompokkan dalam bentuk tabulasi menggunakan aplikasi spreadsheet dari Microsoft Excel 2007 untuk memasukkan data (data entry). Setelah semua data dimasukkan dalam aplikasi spreadsheet tersebut, maka data tersebut dapat diolah untuk mendapatkan perolehan hasil akhir dari data tersebut, dan selanjutnya dapat dianalisa.

3.2. Analisa Karakteristik Responden

Berdasarkan penyebaran angket yang dilakukan terhadap 40 orang pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga, maka diperoleh data responden secara umum dapat dikelompokkan:

1. Jenis Kelamin Responden

(12)

12 Sumber : Data karyawan Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga

Jika dilihat dari data mengenai jenis kelamin pegawai yang dijadikan responden dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga terdiri dari laki-laki sebanyak 24 orang (60%) dan perempuan sebanyak 16 orang (40%).

2. Usia Responden

Tabel 3.2. Kelompok Responden Berdasarkan Usia

Sumber : Data Pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga

Pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga usianya bervariasi. Dari 40 orang responden yang diteliti, sebanyak 20 orang (50%) berusia 20 – 30 tahun, sebanyak 8 orang (20%) berusia 31 – 40 tahun, 12 orang (30%) berusia antara 41 – 50 tahun.

Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent

Valid

1 = Laki-laki 24 60 60

2 = Perempuan 16 40 40

Total 40 100 100

Umur Frequency Percent Valid Percent Valid 20 - 30 Tahun 20 50 50 31 - 40 Tahun 8 20 20 41 - 50 Tahun 12 30 30 Total 40 100 100

(13)

13 3. Pendidikan

Tabel 3.3. Responden Berdasarkan Pendidikan

Sumber : Data Pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga

Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga, peneliti dapat menguraikan status pendidikan responden yaitu sebanyak 4 orang (10%) berstatus pendidikan Diploma III (DIII), sebanyak 30 orang (75%) berstatus pendidikan Sarjana (S1) dan 8 orang (15%) berstatus pendidikan Sarjana (S2).

4. Masa Kerja Responden

Masa kerja di sini berarti masa waktu di mana responden bekerja pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Tabel 3.4. Kelompok Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Frequency Percent Valid Percent

Valid

1 - 3 Tahun 16 40 40

3 - 5 Tahun 9 22.5 22.5

> 5 Tahun 15 37.5 37.5

Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Valid D3 4 10 10 S1 30 75 75 S2 6 15 15 Total 40 100 100

(14)

14 Masa Kerja Frequency Percent Valid

Percent

Total 40 100 100

Sumber : Data Pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga

Dari hasil penyebaran kuesioner dapat dilihat jumlah masa kerja dari 40 orang responden yang mempunyai masa kerja 1 – 3 tahun sebanyak 16 orang (40%), 3 – 5 tahun sebanyak 9 orang (22,5%), dan masa kerja >5 tahun sebanyak 15 orang (37,5%). Untuk lebih jelasnya dapat melihat Tabel 3.4. di atas.

3.3. Analisa Variabel Motivasi

Untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya banyak faktor yang perlu mendapatkan perhitungan dari perusahaan diantaranya yang menyangkut dengan masalah sumber daya manusia yang menjadi pelaku utama. Hal ini dapat terlihat dari motivasi pegawai yang terdapat di kementerian.

Setiap pegawai dapat bekerja dengan baik apabila tingkat motivasi yang diberikan kementerian sesuai dengan kebutuhan pegawai baik itu berupa materi dan non materi. Oleh karena itu sudah selayaknyalah kementerian melaksanakan pekerjaannya sehingga tujuan kementerian dapat tercapai, pemberian motivasi terhadap pegawai haruslah disesuaikan dengan perkembangan zaman agar gairah dalam bekerja selalu timbul.

Sebelum melakukan analisa regresi dan korelasi dari variabel motivasi kerja terhadap variabel kinerja, maka akan dianalisa terlebih dahulu variabel motivasi kerja untuk memperoleh penilaian negatif dari sangat tidak baik ke penilaian positif sangat baik dengan skala 5.

Indikator kuesioner yang terdapat pada variabel motivasi kerja : 1. Bagaimana pendapat Anda mengenai gaji yang diterima saat ini?

2. Bagaimana pendapat Anda mengenai Tunjangan Hari Raya yang diterima saat ini?

(15)

15 3. Bagaimana pendapat Anda mengenai program pemeliharaan kesehatan seperti

pendirian klinik, sarana olahraga dll saat ini?

4. Bagaimana pendapat Anda mengenai cuti yang diberikan secara rutin menurut peraturan yang berlaku?

5. Bagaimana pendapat Anda mengenai pemberian penghargaan di Kementerian saat ini?

6. Bagaimana pendapat Anda mengenai hak-hak pegawai sesuai aturan kepegawaian?

7. Bagaimana pendapat Anda mengenai kelengkapan fasilitas di tempat kerja Anda? 8. Bagaimana pendapat Anda mengenai pelatihan/training yang diberikan

Kementerian?

9. Bagaimana pendapat Anda mengenai responsi atasan terhadap saran-saran yang diberikan pegawai pada semua tingkatan?

10. Bagaimana pendapat Anda mengenai hubungan kerja antar pegawai dengan pegawai di setiap unit kerja yang ada?

Ada 40 lembar kuesioner yang disebarkan kepada karyawan di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga, sebagai sampel untuk mengisi kuesioner dengan jumlah pernyataan sebanyak 20 pernyataan yang terdiri dari 10 pernyataan yang teridentifikasi pada variabel motivasi kerja dan sisanya teridentifikasi 10 pernyataan pada variabel kinerja pegawai.

Penyebaran untuk pengisian kuesioner ke pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga dilakukan sendiri oleh peneliti dan berlangsung selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 01 April 2010 sampai dengan 03 Mei 2010. Sedangkan hasil dari semua kuesioner yang disebarkan dapat dikembalikan sebanyak 40 kuesioner dan setelah diteliti dapat diolah secara keseluruhan.

Berdasarkan hasil tabulasi dari jawaban-jawaban kuesioner untuk variabel motivasi yang diolah dengan menggunakan lembar kerja (spreadsheet) dari Microsoft Excel 2007 maka perolehan hasil pengolahan data tabulasi dari sepuluh indikator pernyataan variabel motivasi yang memiliki jumlah responden sebanyak 40 dan dapat terlihat pada Tabel 3.5. di bawah ini:

(16)

16 Tabel 3.5. Data Entry Jawaban Responden Atas Kuesioner Variabel Motivasi

Responden Variabel X Total M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 1 4 4 3 4 3 3 5 2 3 4 35 2 4 3 3 2 2 3 4 3 3 4 31 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 32 4 4 4 4 3 2 3 4 3 2 3 32 5 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 32 6 4 4 4 3 2 2 3 2 3 2 29 7 5 4 3 2 2 3 3 2 3 3 30 8 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 38 9 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 34 10 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 31 11 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 33 12 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 27 13 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 36 14 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 31 15 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 31 Responden Variabel X Total M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 16 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 32 17 4 3 4 4 5 3 4 2 2 3 34 18 5 4 2 3 2 2 4 3 2 3 30

(17)

17 Responden Variabel X Total M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 19 4 3 3 2 2 4 3 2 2 3 28 20 3 4 4 3 4 3 5 3 3 4 36 21 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 31 22 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 28 23 3 3 3 4 2 2 3 2 4 3 29 24 4 3 3 3 2 3 4 3 5 4 34 25 3 3 4 3 2 3 4 2 2 3 29 26 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 30 27 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 35 28 3 4 3 3 4 4 3 5 3 4 36 29 4 3 4 4 3 4 5 3 4 3 37 30 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 35 31 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 30 32 2 4 3 3 3 2 3 4 1 4 29 33 2 2 4 3 3 3 4 4 3 3 31 34 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 28 35 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 37 36 2 2 5 5 4 3 2 4 5 5 37 37 4 3 4 4 2 3 3 4 1 2 30 38 4 3 3 4 4 3 4 5 3 3 36 39 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 34 40 4 4 2 2 2 3 3 3 3 4 30

(18)

18 Responden Variabel X Total M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 Jumlah 134 129 132 125 118 125 143 129 119 134 1288

Sumber : Data primer yang telah diolah menggunakan Microsoft Excel 2007

Keterangan nilai jawaban responden dari setiap nomor pertanyaan yang ada di dalam Tabel 3.5. di atas:

1) Nilai 1 untuk jawaban “Sangat Tidak Baik” 2) Nilai 2 untuk jawaban “Tidak Baik”

3) Nilai 3 untuk jawaban “Cukup” 4) Nilai 4 untuk jawaban “Baik”

5) Nilai 5 untuk jawaban “Sangat Baik”

Untuk mengkalkulasi jumlah nilai jawaban dari setiap pertanyaan yang ada pada variabel motivasi kerja digunakan rumus countif yang ada pada program aplikasi perangkat lunak spreadsheet dari Microsoft Excel 2007, sehingga dapat diperoleh jumlah nilai jawaban 1, nilai jawaban 2, nilai jawaban 3, nilai jawaban 4, dan nilai jawaban 5 seperti yang terlihat pada Tabel 3.6. di bawah ini.

Tabel 3.6. Rekapitulasi Jawaban Variabel Motivasi Kerja

Jawaban Nilai

Nomor Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 = Sangat Tidak Baik 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0

(19)

19

3 = Cukup 13 19 23 22 10 25 18 17 23 23

4 = Baik 18 15 13 10 11 10 18 13 6 14

5 = Sangat Baik 2 0 1 1 2 0 3 2 2 1

Jumlah 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Sumber : Data Primer yang telah diolah menggunakan Microsoft Excel 2007

Selanjutnya dari Tabel 3.6. di atas, dapat juga diperoleh jumlah persentase (%) nilai dari variabel motivasi kerja yang terindikasi di dalam pernyataan yang ada pada variabel tersebut yang diolah menggunakan perangkat lunak program aplikasi spreadsheet dari Microsoft Excel 2007.

Tabel 3.7. Total Persentase (%) Nilai Jawaban Variabel Motivasi Kerja Nomor Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nilai Persentase (%) 45 47.5 57.5 55 42.5 62.5 45 42.5 57.5 57.5 Rata-rata 51.25 Max 62.5 Min 42.5

Untuk menjelaskan kekuatan korelasi, pada umumnya digunakan skala dalam bentuk interval sebagai berikut:

0,00 – 0,19 = Sangat tidak baik 0,20 – 0,39 = Tidak baik 0,40 – 0,59 = Cukup 0,60 – 0,79 = Baik

(20)

20 0,80 – 1,00 = Sangat baik

Berdasarkan data Total Persentase (%) Nilai Jawaban Variabel Motivasi Kerja yang diperoleh pada Tabel 3.7. dengan jumlah responden 40 untuk setiap pernyataan yang ada pada variabel tersebut maka dapat ditarik kesimpulan sementara dari setiap pernyataan yang ada, antara lain:

1. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai gaji yang diterima saat ini adalah 45% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

2. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai Tunjangan Hari Raya yang diterima saat ini adalah 47,5% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

3. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai program pemeliharaan kesehatan seperti pendirian klinik, sarana olahraga, dll saat ini adalah 57,5 % dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

4. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai cuti yang diberikan secara rutin menurut peraturan yang berlaku adalah 55% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

5. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai pemberian penghargaan di Kementerian saat ini adalah 42,5% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

6. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai hak-hak pegawai sesuai aturan kepegawaian adalah 62,5% dari mereka yang menyatakan “Baik”.

7. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai kelengkapan fasilitas di tempat kerja adalah 45% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

8. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai pelatihan/training yang diberikan Kementerian adalah 42,5% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

(21)

21 9. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai responsi atasan terhadap saran-saran yang diberikan pegawai pada semua tingkatan adalah 57,5% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

10. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai hubungan kerja antar pegawai dengan pegawai di setiap unit kerja yang ada adalah 57,5% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

Berdasarkan hasil olah data Total Persentase (%) Nilai Jawaban Variabel Motivasi Kerja pada Tabel 3.7. di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga maka dapat ditarik kesimpulan sementara sebagai berikut:

1. Rata-rata persentasi (%) nilai jawaban dari variabel motivasi kerja adalah 51,25% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

2. Persentase (%) indikator tertinggi (maximum) pada variabel motivasi kerja adalah 62,5% yang berarti pernyataan para pegawai adalah “Baik”.

3. Persentase (%) indikator terendah (minimum) pada variabel motivasi kerja adalah 42,5% yang berarti pernyataan para pegawai adalah “Cukup”.

3.4. Analisa Variabel Kinerja

Selanjutnya, untuk analisa variabel kinerja dilakukan cara analisa yang sama dengan yang telah dilakukan pada variabel motivasi kerja yang terdiri dari beberapa indikator kuesioner seperti:

1. Bagaimana pendapat Anda tentang prosedur atau mekanisme penilaian kinerja pegawai yang diadakan oleh Kementerian?

2. Bagaimana pendapat Anda mengenai kualitas kerja seperti ketepatan, ketelitian, keterampilan serta kebersihan?

3. Bagaimana pendapat Anda tentang kuantitas kerja seperti pencapaian hasil kerja dengan mengikuti instruksi yang ada?

4. Bagaimana pendapat Anda tentang sikap serta kerja sama terhadap atasan dan pegawai lainnya?

5. Bagaimana pendapat Anda tentang tata tertib dan disiplin kerja dapat menunjang kinerja pegawai?

(22)

22 6. Bagaimana pendapat Anda tentang komunikasi yang terjalin antara atasan dengan

bawahan dan sesama pegawai lainnya?

7. Bagaimana pendapat Anda tentang pengadaan fasilitas atau peralatan dan perlengkapan kerja?

8. Bagaimana pendapat Anda tentang peningkatan, kemampuan, pengetahuan keilmuwan, keterampilan yang diadakan Kementerian?

9. Bagaimana pendapat Anda tentang persyaratan sistem promosi jabatan ke jenjang yang lebih tinggi?

10. Bagaimana pendapat Anda tentang lingkungan kerja seperti keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan oleh Kementerian?

Berdasarkan hasil tabulasi dari jawaban-jawaban kuesioner untuk variabel kinerja yang diolah dengan menggunakan lembar kerja spreadsheet dari Microsoft Excel 2007 maka perolehan hasil pengolahan data tabulasi dari sepuluh indikator pernyataan yang memiliki jumlah responden sebanyak 40 responden atau sampel seperti yang terlihat pada tabel 3.8. di bawah ini.

Tabel 3.8. Data Entry Jawaban Responden Atas Kuesioner Variabel Kinerja

Responden Variabel Y Total K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 1 3 3 4 3 5 3 4 3 2 3 33 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 28 3 3 4 4 3 4 2 4 3 2 2 31 4 3 3 3 2 4 2 4 3 2 2 28 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 37 6 3 3 3 4 5 3 2 2 3 2 30 7 3 3 3 4 4 3 3 3 2 1 29 8 4 4 3 5 4 3 4 3 3 4 37 9 4 4 4 4 1 3 3 4 3 2 32

(23)

23 Responden Variabel Y Total K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 10 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 29 11 3 3 3 4 2 3 4 4 4 2 32 12 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 28 13 2 3 3 4 2 4 3 3 4 4 32 14 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 30 15 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 28 16 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 33 17 3 4 3 2 3 4 5 3 1 2 30 18 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 28 19 3 3 3 2 4 2 5 3 4 2 31 20 3 4 3 4 4 3 5 2 3 2 33 21 4 4 4 3 4 2 5 3 4 3 36 22 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 28 23 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 27 24 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 40 25 3 3 3 3 4 2 5 3 2 3 31 26 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 32 27 4 4 4 4 2 3 3 4 3 2 33 28 4 4 4 3 5 3 4 3 2 3 35 29 3 4 4 4 5 3 3 4 3 3 36 30 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 36 31 3 3 3 4 1 3 3 3 4 1 28

(24)

24 Responden Variabel Y Total K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 32 3 4 3 3 1 4 3 3 3 1 28 33 3 3 3 2 2 3 3 4 4 2 29 34 4 3 3 3 3 4 3 2 4 2 31 35 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 36 36 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 33 37 2 2 3 3 3 2 4 2 3 5 29 38 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 32 39 3 3 3 3 2 4 4 4 4 2 32 40 4 4 3 4 5 4 3 3 3 4 37 Jumlah 129 133 131 131 132 120 142 123 121 106 1268

Sumber : Data Primer yang telah diolah menggunakan Microsoft Excel 2007

Keterangan nilai jawaban responden dari setiap nomor pertanyaan yang ada di dalam Tabel 3.8. di atas:

1) Nilai 1 untuk jawaban “Sangat Tidak Baik” 2) Nilai 2 untuk jawaban “Tidak Baik”

3) Nilai 3 untuk jawaban “Cukup” 4) Nilai 4 untuk jawaban “Baik”

5) Nilai 5 untuk jawaban “Sangat Baik”

Untuk mengkalkulasi jumlah nilai jawaban dari setiap pertanyaan yang ada pada variabel kinerja digunakan rumus countif yang ada pada program aplikasi perangkat lunak spreadsheet dari Microsoft Excel 2007, sehingga dapat diperoleh jumlah

nilai jawaban 1, nilai jawaban 2, nilai jawaban 3, nilai jawaban 4, dan nilai jawaban 5 seperti yang terlihat pada Tabel 3.9. di bawah ini.

(25)

25 Jawaban Nilai Nomor Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 0 0 0 0 3 0 0 0 1 3 2 4 1 1 8 7 12 1 7 8 17 3 24 25 27 14 11 16 21 23 20 12 4 11 14 12 17 13 12 13 10 11 7 5 1 0 0 1 6 0 5 0 0 1 Jumlah 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Sumber : Data Primer yang telah diolah menggunakan Microsoft Excel 2007

Selanjutnya dari Tabel 3.9. di atas, dapat juga diperoleh jumlah persentase (%) nilai dari variabel kinerja yang terindikasi di dalam pernyataan yang ada pada variabel tersebut yang diolah menggunakan perangkat lunak program aplikasi spreadsheet dari Microsoft Excel 2007.

Tabel 3.10. Total Persentase (%) Nilai Jawaban Variabel Kinerja Nomor Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nilai Persentase (%) 60 62.5 67.5 42.5 32.5 40 52.5 57.5 50 42.5 Rata-rata 50.75 Max 67.5

(26)

26

Min 32.5

Untuk menjelaskan kekuatan korelasi, pada umumnya digunakan skala dalam bentuk interval sebagai berikut:

0,00 – 0,19 = Sangat tidak baik 0,20 – 0,39 = Tidak baik 0,40 – 0,59 = Cukup 0,60 – 0,79 = Baik 0,80 – 1,00 = Sangat baik

Berdasarkan data Total Persentase (%) Nilai Jawaban Variabel Kinerja yang diperoleh pada Tabel 3.10. dengan jumlah responden 40 untuk setiap pernyataan yang ada pada variabel tersebut maka dapat ditarik kesimpulan sementara dari setiap pernyataan yang ada, antara lain:

1. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai prosedur atau mekanisme penilaian kinerja pegawai yang diadakan oleh Kementerian adalah 60% dari mereka yang menyatakan “Baik”.

2. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai kualitas kerja seperti ketepatan, ketelitian, keterampilan serta kebersihan adalah 62.5% dari mereka yang menyatakan “Baik”.

3. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai kuantitas kerja seperti pencapaian hasil kerja dengan mengikuti instruksi yang ada adalah 67.5% dari mereka yang menyatakan “Baik”.

4. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai sikap serta kerjasama terhadap atasan dan pegawai lainnya adalah 42.5% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

5. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai tata tertib dan disiplin kerja dapat menunjang kinerja pegawai adalah 32.5% dari mereka yang menyatakan “Tidak Baik”.

(27)

27 6. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai komunikasi yang terjalin antara atasan dengan bawahan dan sesama pegawai lainnya adalah 40% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

7. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai pengadaan fasilitas atau peralatan dan perlengkapan kerja adalah 52.5% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

8. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai peningkatan kemampuan, pengetahuan keilmuwan, keterampilan yang diadakan Kementerian adalah 57.5% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

9. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai persyaratan sistem promosi jabatan ke jenjang yang lebih tinggi adalah 50% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

10. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai lingkungan kerja seperti keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan oleh Kementerian adalah 42.5% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

Berdasarkan hasil olah data Total Persentase (%) Nilai Jawaban Variabel Kinerja pada Tabel 3.10. di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga maka dapat ditarik kesimpulan sementara sebagai berikut:

1. Rata-rata persentasi (%) nilai jawaban dari variabel kinerja adalah 50.75% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.

2. Persentase (%) indikator tertinggi (maximum) pada variabel kinerja adalah 67,5% yang berarti pernyataan para pegawai adalah “Baik”.

3. Persentase (%) indikator terendah (minimum) pada variabel kinerja adalah 32,5% yang berarti pernyataan para pegawai adalah “Tidak Baik”.

a. Analisa Regresi Motivasi terhadap Kinerja Pegawai

Analisa regresi pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan yang ada diantara dua variabel jika memang diantara keduanya terdapat hubungan yang signifikan (Singgih, S. 2005 : 349).

Dengan menggunakan analisa regresi dapat digambarkan hubungan dua variabel yang diinginkan dalam bentuk persamaan linear (persamaan garis lurus) dan dapat

(28)

28 diketahui keeratan hubungan atau pengaruh dari dua variabel tersebut dalam bentuk regresi.

Pengolahan data untuk mencari regresi untuk kedua variabel tersebut akan menggunakan program perangkat lunak program aplikasi spreadsheet dari Microsoft Excel 2007. i. Angka Korelasi Tabel 3.11. Summary Output Regression Statistics Multiple R 0.6044 R Square 0.3653 Adjusted R Square 0.3486 Standard Error 2.6435 Observations 40

Ada dua hal dalam penafsiran korelasi, yaitu tanda positif (+) atau tanda negatif (-) yang berkorelasi dengan arah korelasi, serta kuat tidaknya korelasi.

Jadi kesimpulan yang dapat diambil untuk korelasi variabel motivasi terhadap kinerja pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga, di lt. 9 diperoleh angka + 0.6044 % seperti yang terlihat pada Tabel 3.12. Hal ini berarti :

1) Arah korelasi positif, atau semakin baik Motivasi maka Kinerja pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga, di lt.9 semakin baik, demikian pula sebaliknya.

2) Besarnya nilai korelasi yang diperoleh pada tabel 3.12. r = 0.6044 % yang berarti hubungan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga, di lt.9 adalah baik (berada pada interval 0,60 - 0,79 = baik)

(29)

29 square biasa juga disebut koefisien determinasi, yang dalam hal ini berarti 0.3653 % dari variabel Hubungan Motivasi bisa dijelaskan oleh variabel Kinerja Pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga, di lt. 9 sedangkan sisanya sebesar (100% - 0.3653 % = 99.6347 %) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lainnya diluar indikator yang ada pada kedua variabel tersebut.

ii. Signifikansi Hasil Korelasi

Dari hasil pengolahan data menggunakan aplikasi spreadsheet dari Microsoft Excell 2007 seperti yang terlihat Tabel 3.12 di atas maka dapat diinterprestasikan dengan mengkaji nilai-nilai yang penting dalam tabel-tabel hasil pengolahan data regresi linear tersebut agar supaya dapat ditarik kesimpulan sementara, antara lain adalah :

Tabel 3.12 Annova Statistik ANOVA df SS MS F Significance F Regression 1 152.8495 152.8495 21.8726 0.0000 Residual 38 265.5505 6.9882 Total 39 418.4000 Coefficients Standard

Error t Stat P-value Lower 95%

Upper 95% Lower 95.0% Upper 95.0% Intercept 10.613 4.528 2.344 0.024 1.446 19.780 1.446 19.780 X Variable 1 0.655 0.140 4.677 0.000 0.371 0.938 0.371 0.938

(30)

30 Pada Tabel 3.13. hasil olah data menggunakan program aplikasi spreadsheet dari Microsoft Excel 2007 untuk tabel coeffisient dapat dibuatkan persamaan regresi linear sebagai berikut :

y = 10.613 + 0.655x dimana :

y = Kinerja Pegawai x = Motivasi

Keterangan dari persamaan y = 10.613 + 0.655x adalah sebagai berikut:

Nilai Konstanta sebesar 10.613 menyatakan bahwa jika tidak ada motivasi nilai kinerja pegawai adalah 0.655. Nilai Koefisien regresi sebesar 0.655 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 (satu) unit motivasi akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 11.268 (dari 10.613 + 0.655 = 11.268) demikian sebaliknya, pengurangan 1 (satu) unit kinerja pegawai akan berkurang sebesar 9.958 (dari 10.613 - 0.655 = 9.958) (Singgih Santoso, 2005:357). iii. Uji Hipotesis

Gambar 4.13

Kurva Normalisasi Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Hipotesis :

Ho : Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel H1 : Ada hubungan (korelasi) antara dua variabel

0

Ditolak

0,000

-0,000

HO HO H1 Diterima

α = 0.05

t

table = 2.024

t

stat = 4.677

α =-0.05

(31)

31 Jadi dasar pengambilan keputusan didasarkan pada probabilitas dengan uji dilakukan dua sisi :

1) Jika probabilitas (Significance F) > 0,05(α) maka Ho diterima 2) Jika probabilitas (Significance F) < 0,05(α) maka Ho ditolak Keputusan :

Pada Tabel 3.13. Annova statistik pada kolom significance F bernilai 0.0000. Nilai signifikasi dua sisi adalah 0.0000 jauh lebih kecil dari nilai (α) 0,005 maka Ho ditolak. Berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel motivasi terhadap kinerja pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

(32)

32

BAB IV

KESIMPULAN

Pada bab terakhir ini peneliti akan menyimpulkan berdasarkan uraian bab-bab sebelumnya dengan maksud untuk memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai Motivasi terhadap Kinerja Pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diberikan kesimpulan akhir yang meliputi: 1. Nilai rata-rata (mean) persentasi (%) dari variabel motivasi adalah 51,25% yang berarti

mempunyai pengaruh “cukup”. Dimana nilai Persentase (%) indikator tertinggi (maximum) pada variabel motivasi terdapat pada pertanyaan nomor 6 dengan nilai 62,5% yang berarti mempunyai pengaruh “baik”. Sedangkan nilai persentase (%) indikator terendah (minimum) pada variabel motivasi terdapat pada pertanyaan nomor 8 dengan nilai 42,5% yang berarti mempunyai pengaruh “cukup”.

2. Nilai rata-rata (mean) persentasi dari variabel kinerja pegawai adalah 50,75% yang berarti mempunyai pengaruh “cukup”. Dimana nilai persentase (%) indikator tertinggi (maximum) pada variabel kinerja pegawai terdapat pada pertanyaan nomor 3 dengan nilai 67,5% yang berarti mempunyai pengaruh “baik”. Sedangkan nilai persentase (%) indikator terendah (minimum) pada variabel kinerja pegawai terdapat pada pertanyaan nomor 5 dengan nilai 32,5% yang berarti mempunyai pengaruh “cukup”.

3. Dari hasil pengolahan data mengenai pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai di lihat dari hasil olah data menggunakan program perangkat lunak aplikasi spreadsheet dari Microsoft Excel 2007 diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,6044 adalah baik, sedangkan koefisien penentu (r2) sebesar 0,365 ini berarti pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga masih banyak ditentukan oleh faktor luar dari kedua variabel tersebut di atas dengan nilai sebesar 99.63%. Walaupun motivasi mempunyai peranan penting dalam peningkatan kinerja pegawai pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

(33)

33 Hal ini berarti pada setiap penambahan 1(satu) unit motivasi maka nilai kinerja pegawai sebesar 11.268 (dari 10.613 + 0.655 = 11.268) demikian sebaliknya, pengurangan 1 (satu) unit kinerja pegawai akan berkurang sebesar 9.958 (dari 10.613 - 0.655 = 9.958)

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga Pandji. (2006). Psikologi Kerja . Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arep Ishak & Tanjung Indra. (2003). Manajemen Motivasi. Jakarta : Gramedia Widiasarana.

As’ad Moh. (2007). Membangun Kinerja Staff . Jakarta : Bumi Aksara.

Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi, Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok . Jakarta : PT

Rineka Cipta.

Dharma, Surya. (2010). Manajemen Kinerja. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi ke-2.

Jogjakarta : BPFE.

Hariandja, Marihot, Tua, Efendi, (Drs, M.Si). (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia .

Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi . Jakarta : Erlangga. Munandar, Sunyoto, Ashar. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi . Jakarta :

Universitas Indonesia.

Nawari. (2010). Analisis Statistik dengan Ms. Excel 2007 dan SPSS 17 . Jakarta : PT Elex

Media Komputindo.

Sulistio, Eko, Budi. (2009). Administrasi Publik .

http://blog.unila.ac.id/ekobudisulistio/2009/03/16/pengertian-administrasi-publik/ diakses pada hari senin tanggal 26 April 2010 pukul 15.17 WIB.

Syafiie, Inu Kencana. (2006). Ilmu Administrasi Publik . Jakarta : PT Rineka Cipta. Uno. B. Hamzah. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.

(35)

http://id.wikipedia.org/wiki/Administrasi diakses hari senin tanggal 26 April 2010 pukul

15.15 WIB.

http://id.wikipedia.org/wiki/Administrasi diakses hari senin tanggal 26 April 2010 pukul 15.15 WIB.

http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-administrasi-negara.html diakses hari senin tanggal 26 april 2010 pukul 15.15 WIB.

Gambar

Tabel 3.3. Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 3.6. Rekapitulasi Jawaban Variabel Motivasi Kerja
Tabel 3.7. Total Persentase (%) Nilai Jawaban Variabel Motivasi Kerja
Tabel 3.8. Data Entry Jawaban Responden Atas Kuesioner Variabel Kinerja
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisa 3.2.3.1 dan 3.2.3.2, telah dijelaskan bahwa metode regresi sederhana dan multiple regression sama-sama tidak cocok digunakan

Langkah ketiga yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Rencana Kerja

Pada bidang kehutanan dan lahan gambut, mitigasi dapat dilakukan melalui penurunan emisi dari pencegahan deforestasi dan degradasi hutan, serta

Saya betul-betul menyadari bahwa kedua orang tua saya pastinya lebih pintar dari saya yang masih SD pada saat itu, sehingga yang saya lakukan adalah sebisa

One can conceive of three main aspects in hair simulation – hair shape modeling, hair dynamics or animation, and hair rendering. Often these aspects are interconnected while

[r]

Peraturan Daerah maka setidak - tidaknya ada peraturan dari kepala daerah (Perwal/ Perbub) sebagai petunjuk teknis atau petunjuk pelaksanaan kegiatan penilaian bumi dan