• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

102

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Obyek dan Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Budaya Mutu (X2), Kinerja Mengajar Guru (Y). berdasarkan ketiga objek penelitian ini, maka dapat dianalisis sebagai berikut: Pertama, Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru pada SMK Negeri di Kota Tasikmalaya; Kedua, Konstribusi Budaya Mutu terhadap kinerja mengajar guru pada SMK di Kota Tasikmalaya; Ketiga, Kontribusi perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya mutu terhadap kinerja mengajar guru pada SMK Negeri di Kota Tasikmalaya.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Sugiyono (2008:8) mengatakan metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan

(2)

103

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan mampu mengungkapkan fenomena yang dikaji secara sistematis untuk mendapatkan kebenaran dari permasalahan yang diteliti. Demikian pula penelitian ini dimaksudkan untuk dapat menggambarkan realita dan fakta-fakta dari permasalahan yang diteliti secara mendalam dengan mencari data yang factual dari variable-variabel yang diteliti, sehingga hubungan antar variable dapat dianalisis dengan kuantitatif melalui uji statistik yang relevan dengan data yang diperoleh, sehingga hasil dari penelitian ini dapat dipergunakan sekaligus dipertangungjawabkan baik secara praktis maupun secara keilmuan. Analisis ini akan digunakan dalam menguji besarnya kontribusi perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya mutu berpengaruh signifikan terhadap kinerja mengajar guru pada SMK Negeri di Kota Tasikmalaya

C. Desain Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat mendeteksi sejauh mana korelasi dari suatu faktor berkaitan dengan satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Angket (kuisioner) sebagai alat pengumpul data dari responden, dan langkah-langkah menguji dilakukan melalui uji hipotesis dengan menggunakan statistik. Model penelitian yang dilakukan bersifat kausalitas, yakni menerangkan suatu kontribusi dari satu variable terhadap variable lainnya.

(3)

104 D. Operaional Variabel

Operasional variable dalam penelitian dimaksud untuk memudahkan atau mengarahkan dalam menyusun alat ukur data yang diperlukan berdasarkan kerangka konseptual penelitian yang telah dikemukakan batasan operasional dari masing-masing variable penelitian penelitian. Adapun operasional variable yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR

Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)

1.Initiang Struktur a. Tuntutan Tugas

1. Bersikap tegas dalam

tindakannya

2. Menilai tugas-tugas guru 3. Rencana kerja dilaksanakan 4. Tindakannya diberitahu 5. Tindakannya dirundingkan

/dimusyawarahkan

6. Tindakannya mendukung guru 7. Kemauan untuk berinovasi 8. Menginginkan untuk mentaati

peraturan yang berlaku 9. Mendelegasikan

wewenangnya

10. Mengkoordinasikan tugas-tugas guru

11. Menjaga tim untuk bekerja sama

b. Tuntutan Peranan 1. Menegur guru yang bertindak salah

2. Membuat catatan Kemajuan/prestasi/DP-3 3. Menjawab sesuai pertanyaan 4. Ucapannya meyakinkan dan

mudah dimengerti 5. Tepat dalam mengambil

tindakan c. Struktur Organisasi Tata Kerja 1. Komunikasinya mudah dimengerti 2. Mengutamakan kesejahteraan bawahan 3. Sebagai komunikator (pembicara) guru

4. Mendapatkan apa yang

(4)

105

(Kepala Dinas)

5. Berbicara atas nama sekolah 2.Konsiderasi

a. Kepemimpinan

1. Mencoba gagasan baru/inovasi 2. Bersikap leader (pemimpin)

terhadap bawahannya

3. Menjaga sikap atau erbuatannya 4. Menetapkan waktu pertemuan

rapat

5. Menganjurkan menggunakan seragam

6. Memberitahu guru tentang kebijakannya

7. Memberi saran 8. Mensejahterakan guru 9. Mendapat persetujuan guru

dalam bertindak. b. Tuntutan

Interpersonal

1. Berperilaku baik terhadap guru 2. Bersikap menyenangkan 3. Mendengarkan aspirasi guru 4. Menganggap sederajat dengan

guru

5. Baik dan bersedia meluangkan waktu

6. Bila diajak bicara menyenangkan Budaya Mutu (X2) 1. Quality Of Work

(Kualitas Kerja)

1. Memiliki inovasi dan daya kreasi yang tinggi

2. Disiplin terhadap amanat pekerjaan yang diembannya 3. Memiliki kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru

4. Memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu hal yang baru

5. Memiliki keyakinan terhadap kemampuan diri

6. Melakukan upaya peningkatan

kemampuan diri melalui

pelatihan

2. Promptness (Tepat waktu

1. Mampu menggunakan dan

memanfaatkan waktu secara baik

2. Selalu berorientasi pada proses

3. Mampu memanfaatkan materi pekerjaan secara baik

4. Mampu meminimalkan

masalah yang menghambat pembelajaran.

5. Mampumenghasilkan output yang berkualitas sesuai target.

(5)

106

6.

3. Initiative (Inisiatif)

1. Kemampuan untuk melakukan inisiatif

2. Kemampuan bertindak cepat dalam situasi kritis.

3. Kemampuan menciptakan

kerjasama yang efektif 4. Kemampuan berfikir rasional 5. Cakap dalam berbagai macam

konsepsi.

4. Capability (Kemampuan)

1. Mengikuti elatihan dan

sejenisnya untuk

meningkatkan kualitas SDM Personal

2. Memiliki kemampuan

menyelesaikan masalah secara bijaksana

3. Menguasai landasan

kependidikan secara baik.

5. Communication (Komunikasi)

1. Kemampuan dalam

berkomunikasi secara baik

2. Menjalin hubungan

interpersonal secara baik 3. Menjalin hubungan antar

personal secara utuh. Y Kinerja Mengajar Guru 1. Merencanakan Kegiatan Program Pengajaran

1. Mempelajari dan memahami silabus.

2. Membuat program pembelajaran

3. Menyampaikan materi yang akan dibahas

4. Menyiapkan buku sumber

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Pelaksanaan Kegiatan Program Pengajaran

1. Melaksanakan pre tes. 2. Menggunakan alat peraga

(media pembelajaran)

3. Menggunakan berbagai

metode pembelajaran secara bervariasi.

4. Mengadakan appersepsi 5. berusaha untuk mengadakan

korelasi

6. Memberikan materi pelajaran

sesuai dengan pokok

bahasan/tema/konsep yang tercantum dalam silabus. 7. Berusaha untuk memotivasi

(6)

107

8. berusaha untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif

9. mengharuskan siswa

membaca buku teks/wajib/ atau buku penunjang lainnya. 10. berusaha untuk mengadakan penilaian proses sebagai

bahan umpan balik

(feedback) 3. Pelaksanakan

Penilaian/ Kegiatan Evaluasi

1. mengadakan evaluasi 2. membuat alat penilaian 3. menggunakan analisis hasil

belajar siswa

4. berusaha untuk menyususn

program perbaikan dan

pengayaan (remedial

teaching/enrichment

teaching), terutama siswa yang belum mencapai KKM. 5. mengadakan

pengelompokkan terhadap siswa dalam satu kelas (kelompok atas, sedang dan bawah).

6. mengadakan perbaikan dan pengayaan

7. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa, baik secara individual maupun klasikal.

8. Mengadakan pengembangan program pembelajaran

9. Mengadakan kunjungan

rumah (home Visit) ke siswa

yang belum mencapai

ketuntasan belajar

(pencapaian daya serap siswa kurang dari 65%).

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 2004:6).

(7)

108

Sugiyono (2008:80), mengungkapkan bahwa : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian datarik kesimpulannya”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan karakteristik/ciri yang menjadi objek penelitian.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas, populasi dalam penelitian ini adalah guru SMK Negeri di Kota Tasikmalya.

Tabel 3.2

Jumlah Populasi Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Tasikmalaya

NO NAMA SEKOLAH

JENIS

KELAMIN PENDIDIKAN Jumlah

Lk Pr D3 S1 S2 1 SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya 49 41 5 78 7 90 2 SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya 129 42 23 129 19 171 3 SMK Negeri 3 Kota Tasikmalaya 46 42 4 79 5 88 Jumlah 349 2. Sampel

Pengertian sampel menurut Ridwan (2007:56) mengatakan bahwa : “Sampel adalah bagian dari populasi.” Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.

Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Arikunto (2005:120) mengemukakan bahwa: Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

(8)

109

merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.

Memperhatikan pernyataan diatas karena jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka penarikan sampel penelitian ini menggunakan sampel secara acak (random sampling). Sedang teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin (dalam Riduwan, 2005:65) sebagai berikut :

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = jumlah populasi = 349 Responden

d² = presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut :

=. + 1 =341. 0,1349 + 1 = 4,49 = 77,72349

Dibulatkan ke atas maka jumlah sampel 78 orang. Tabel 3.3

Jumlah Sampel Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Tasikmalaya

NO NAMA SEKOLAH

JENIS

KELAMIN PENDIDIKAN Jumlah

Lk Pr D3 S1 S2 1 SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya 11 9 1 17 2 20 2 SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya 29 9 5 29 4 38 3 SMK Negeri 3 Kota Tasikmalaya 10 10 1 18 1 20 Jumlah 78 =. ²+ 1

(9)

110 F. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah mengamati variable yang akan diteliti dengan metode interview, tes, observasi, kuisioner, dan sebagainya (Arikunto 2006 :32). Dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data digunakan metode angket (kuisioner). Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiono :142). Angket/kuisioner juga merupakan alat pengumpulan data yang efisien.

Pengumpulan data penelitian kuantitatif dilakukan dengan angket yang disebarkan kepada sampel atau populasi penelitian.Insrumen penelitian disini yaitu angket yang merupakan kunci utama dalam menggali informasi di lapangan. Sebelum instrumen disebar ke lapangan terlebih dahulu dilakukan validasi secara internal melalui analisis pakar, maupun secara empirik melalui uji coba di lapangan pada obyek yang terbatas kemudian menghitung validitas dan reliabilitasnya. Pada item instrumen angket yang tidak valid atau reliabel akan dikoreksi atau diganti sesuai dengan kadar validitas dan reliabilitasnya.

1. Pengujian Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang diukur (Umar 2000 : 176). Pengujian validitas ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing item pertanyaan dengan skor total.

(10)

111

a. Menghitung item pertanyaan dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Adapun rumus seperti yang dikemukakan oleh Akdon dan Sahlan (2005:145) sebagai berikut :

=

∑ ∑ .∑

.∑ – ∑ ..∑ – ∑

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi tiap item

Σ Xi = Jumlah Skor item

Σ Yi = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah responden

b. Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

t

hitung = ! √√#!

Keterangan: t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung n = Jumlah responden

c. Distribusi untuk (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2)

d. Membuat dengan kaidah keputusan : Jika t hitung > t tabel berarti valid

t hitung < t tabel berarti tidak valid

Penggunaan rumus uji validitas diatas dibantu dengan menggunakan aplikasi microsoft excel dan SPSS untuk memudahkan

(11)

112

perhitungan data. Dari hasil perhitungan diperoleh hasi uji validasi instrumen penelitian yang penulis lakukan untuk variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah (X1), dari 36 item pernyataan terdapat 8 item yang tidak valid karena perolehan angkanya kurang dari 0,30. Item yang tidak valid tersebut adalah otem nomor 4, 7, 15, 16, 18, 25. 26 dan 36. Sedangkan untuk variabel budaya mutu (X2) dari 23 item terdapat 2 item yang tidak valid, yaitu nomor item 2 dan 23. Begitu pula dengan variabel kinerja mengajar guru (Y), dari 24 item terdapat 4 item yang tidak valid yaitu nomor 7, 12, 16,19.

Berdasarkan hal tersebut, dalam penyebaran angket sesungguhnya, untuk variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah tidak menyertakan item-item yang tidak valid, sedangkan untuk variabel budaya mutu item yang tidak valid diperbaiki kalimatnya. Demikian pula variabel kinerja mengajar guru item-item yang tidak valid tidak disertakan. Dengan demikian item yang digunakan pada variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah (X1) sebanyak 28 item, pada variabel budaya mutu (X2) sebanyak 23 item dan pada variabel kinerja mengajar guru sebanyak 20 item.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi duakali atau lebih. (Umar 2000: 176). Methode pengukuran reliabilitas

(12)

113

yang digunakan adalah dengan menggunakan Cronb ach Al pha, rumus sebagai berikut (Umar, 2000: 2007):

Penggunaan rumus uji validitas diatas dibantu dengan menggunakan aplikasi microsoft excel dan SPSS untuk memudahkan perhitungan data.

G. Teknik Pengolahan Data

Data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan data kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-angka. Sehingga agar data yang diolah dapat bermakna, maka perlu adanya suatu pengolahan data yang sesuai dengan pendekatan statistik yang digunakan oleh peneliti. Mengolah data adalah salah satu langkah yang penting dalam kegiatan penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah terkumpul mempunyai arti dan dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai suatu jawaban dari permasalahan yang diteliti.

Langkah-langkah pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(13)

114

Dalam langkah seleksi angket ini, penulis memeriksa dan menyeleksi terhadap seluruh data yang terkumpul dari responden agar dapat diolah lebih lanjut dengan memeriksa keutuhan angket. Sedangkan klasifikasi data dimaksudkan untuk memudahkan pengolahan dan selanjutnya karena data telah dikelompokkan sesuai dengan variabel-variabel yang bersangkutan. Adapun tahapannya adalah:

a.) Pemerikasaan jumlah angket yang terkumpul dipastikan mendekati jumlah angket yang tersebar

b.) Memeriksa keutuhan jumlah lembaran angket, dipastikan tidak terdapat kekurangan jumlah lembar dalam tiap angket

c.) Memeriksa angket yang bisa diolah

d.) Mengelompokkan angket-angket tersebut berdasarkan variabel yang bersangkutan, kemudian memberikan skor pada tiap alternatif jawaban. 2. Perhitungan Kecendrungan Variabel X dan Variabel Y

Teknik perhitungan ini digunakan untuk mencari gambaran kecendrungan variabel X dan variabel Y sekaligus untuk menentukan kedudukan setiap item atau indikator maka digunakan uji statistik yang sesuai dengan peneltian ini, yaitu dengan menggunakan rumus Weight Mean Scored (WMS).

Adapun rumus WMS adalah sebagai berikut: X = $

Dimana :

(14)

115

x = Jumlah skor gabungan(frekuensi jawaban dikali bobot nilai untuk setiap alternatif / kategori)

n = Jumlah responden / sampel

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan WMS adalah : a.) Memberi bobot untuk setiap alternatif jawaban yang dipilih.

b.) Menghitung jumlah responden dari setiap item dan kategori jawaban.

c.) Menunjukkan jawaban responden setiap item dan langsung dikembalikan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.

d.) Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom.

e.) Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban

Tabel: 3.4

Konsultasi Hasil Perhitungan WMS Rentang

Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X1 Variabel X2 Variabel Y

4,01 – 5,00 Sangat Baik Selalu Selalu Selalu

3,01 – 4,00 Baik Sering Sering Sering

2,01 – 3,00 Cukup Baik Jarang Jarang Jarang

(15)

116

3. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel penelitian yang dikemukakan oleh Akdon dan Sahlan (2005 :86), menggunakan rumus sebagai berikut :

a. Menentukan rentang skor ( R ) yaitu : R = skor tertinggi – skor terendah

b. Menentukan banyak kelas interval (BK) dengan menggunakan rumus Sturgess, yaitu :

BK = 1 + 3,3 Log n

c. Mencari panjang kelas interval (P), yaitu :

P =BKR

d. Menyusun tabel distribusi frekuensi untuk memperoleh harga-harga yang diperlukan dalam menghitung Mean ( X ) dan Simpangan Baku (Sd)

e. Mencari rata-rata dengan rumus : X = ∑ )$ Dimana : X = nilai rata-rata Σ fx = jumlah frekuensi x n = jumlah responden

(16)

117

f. Mencari simpangan baku dengan rumus :

* = .∑ )$+²∑ )$+²#

Dimana :

Sd = simpangan baku

n = jumlah sampel

Σ fxi² = jumlah f dikalikan x²

fxi)² = jumlah f dikalikan x dikuadratkan g. Mengubah skor mentah menjadi skor baku

Ti = 50 + 10 +

-Dimana : Ti = skor baku

Xi = data skor dari masing-masing responden 4. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi ini digunakan untuk mengetahui dan menentukan teknik statistik apa yang digunakan pada pengolahan data selanjutnya. Apabila penyebaran datanya normal maka akan digunakan statistik parametrik, namun apabila penyebaran data tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non parametrik. Untuk mengetahui teknik yang akan digunakan dalam pengolahan data, perlu dilakukan uji normalitas distribusi data yaitu menggunakan rumus chi kuadrat (x2)

(17)

118

sebagaimana rumus yang dikemukakan oleh Akdon dan Sahlan Hadi (2005: 182) sebagai berikut:

X2 = ∑ 0+1# ).)/)/ Keterangan:

2

X

= Nilai Chi kuadrat

fo = Frekuensi yang observasi (frekuensi empiris) fe = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan (fe) dilakukan dengan langkah-langkah berikut :

a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangin 0,5 dan kemudian skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

b. Mencari nilai Z- score untuk batas kelas interval dengan rumus : Z = 23435 67835 − :*

c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0 – Z.

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan interval dengan jumlah responden.

f. Mencari chi –kuadrat hitung (X2 hitung) X2 =

).)/

)/ 0

(18)

119

g. Menentukan keberartian X2 dengan cara membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel dengan kriteria : distribusi data dikatakan normal apabila X2 hitung < X2 tabel dan distribusi data dikatakan tidak normal apabila X2 hitung > X2.

5. Analisis Komparasi

Analisis komparasi digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada tidaknya perbedaan antara variabel X₁ (Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah) dan X₂ (Budaya Mutu).

Dalam analisis komparasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah uji normalitas distribusi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah statistik yang digunakan statistik parametris atau non parametris. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006: 134) bahwa :

Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif tergantung pada jenis datanya. Teknik statistik t-test merupakan teknik statistik parametris yang digunkan untuk menguji komparasi data ratio atau interval, sedangkan statistik non parametris yang dapat digunakan adalah Median test, Mann Whitney, Kolmogrov-Smirnov, Fisher Exact, Chi Kuadrat, Test Run Wald-Wolfowitz. Statistik non parametris digunakan untuk menguji hipotesis bila datanya nominal dan ordinal.

Untuk menentukan langkah selanjutnya Subana et al (2000: 170) mengemukakan bahwa:

1. Jika ternyata kedua variabel berdistribusi normal maka langkah selanjutnya menggunakan statistik parametris, yang dilanjutkan dengan pengetesan tentang homogenitas varians.

2. Jika ternyata kedua varians homogen dilanjutkan dengan t-test 3. Jika ternyata salah satu atau dua distribusi tersebut tidak

normal, langkah selanjutnya menggunakan statistik non parametris dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik Mann Whitney U-test.

(19)

120

Menurut Subana et al (2000: 170) seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa : “Jika ternyata salah satu atau dua distribusi tersebut tidak normal, langkah selanjutnya menggunakan statistik non parametris, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik Mann Whitney U-test”. Sugiyono (2007: 275), mengemukakan bahwa :

U-Test digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparasi dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal. Test ini merupakan test terbaik untuk mengujii hipotesis komparasi dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data berbentuk interval, maka perlu diubah dulu ke dalam data ordinal. Bila data masih berbentuk interval, sebenarnya dapat menggunakan T-Test untuk pengujiannya. Tetapi bila asumsi T-Test tidak dipenuhi (misalnya harus normal) maka data ini tidak dapat digunakan.

6. Menguji Hipotesis penelitian

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara yang harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan hipotesis statistik, dimana dalam mengemukakan penelitian ini menggunakan prinsip statistik untuk menguji kebenarannya secara empiris.

Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui kesimpulan berakhir pada penerimaan atau penolakan suatu penelitian serta apakah terdapat pengaruh antara kompetensi profesional guru terhadap efektivitas pembelajaran.

Adapun langkah-langkah dalam menguji hipotesis ini dengan menggunakan analisis korelasi, uji signifikansi, dan uji koefisien determinasi dan analisis regresi.

(20)

121 a. Analisis Regresi

Dalam menganalisis data, digunakan teknik korelasi dan regresi. Analisis regresi sederhana ditunjukan untuk menguji pengaruh dan kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat tanpa dikontrol variabel bebas lainnya, sedangkan regresi ganda untuk menguji pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat yang dikontrol variabel bebas lainnya.

1.) Regresi Sederhana

Untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat tanpa dikontrol variabel bebas lainnya, digunakan rumus analisis regresi sederhana sebagai berikut :

Ŷ = a + b x (akdon, 2005:197) Keterangan :

Ŷ = Nilai taksir Y (variabel terikat) dari Persamaan regresi. a = Nilai Konstanta

b = Nilai Koefsien regresi X = Variabel bebas

2.) Regresi Ganda Dua Variabel Bebas

Analisisi regresi ganda adalah pengembangan dari analisis regresi sederhana. Digunakan untuk mengetahui pengaruh antara varlabel bebas terhadap varlabel terikat yang dikontrol oleh variabel bebas lainnya, atau secara bersama-sama digunakan rumus analisis regresi ganda sebagai berikut:

(21)

122

Ŷ = a + b1x1 + b2x2 (akdon, 2005:205) Keterangan :

Ŷ = Nilai taksir Y (variabel terikat) dari Persamaan regresi.

a = Nilai Konstanta

b1 = Nilai Koefsien regresi x1

b2 = Nilai Koefsien regresi x2

X1 = Variabel bebas x1

X2 = Nilai Koefsien regresi x2

b. Analisis korelasi

Analisis Korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan Y.

1.) Untuk pengukuran Tunggal

Menggunakan Rumus analisis korelasi Pearson Product Moment dalam (Akdon dan Sahlan Hadi, 2005: 188) sebagai berikut:

$=

=

∑ ∑ .∑

.∑ – ∑ ..∑ – ∑

Keterangan :

n : Jumlah responden

∑ XY : Jumlah Perkalian X dan Y ∑ X : Jumlah Skor tiap butir ∑ Y : Jumlah Skor Total

∑ X2 : Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan ∑ y2 : Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

(22)

123

2.) Untuk Pengukuran Ganda

Yang berfungsi untuk mencari besarnya pengaruh antara dua variabel bebas (X) atau simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y). Adapun rumus yang digunakan dalam (Akdon, 2005: 191) adalah sebagai berikut:

R X1. X2.r =

Di mana :

Ryx1x2 : korelasi antara X1 dan X2 bersama-sama dengan Y ryx1 : korelasi product moment Y dengan X1

ryx2 : korelasi product moment Y dengan X2 rx1x2 : korelasi product meoment X1 dengan X2

c. Koefisien Determinan

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, digunakan rumus koefisien determinan R dengan jalan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi r2 yang telah dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

KP = r2 x 100% Dimana:

KP = Nilai Koefisien Diterminan r = Nilai Koefisien Korelasi

2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2

1

2

x x x x yx yx yx yx

r

r

r

r

r

r

+

(23)

124

d. Uji Signifikansi Nilai R (Korelasi Ganda)

Analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (Bersama-sama) dengan variabel terikat (Y). Adapun rumus yang digunakan dalam (Akdon, 2007: 191) adalah sebagai berikut:

Fh =

Di mana :

R : koefisien korelasi ganda k : banyaknya variabel independen n : banyaknya anggota sampel Fh : Nilai F yang di hitung

Konsultasikan dengan tabel F; dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = n – k -1.

Jika Fh ≥ F tabel, maka Ho artinya signifikan dan hipotesis alternatif diterima.

Jika Fh ≤ F tabel, maka Ho artinya tidak signifikan dan hipotesis alternatif tidak diterima.

) 1 /( ) 1 ( / 2 2 − − −R n k k R

Referensi

Dokumen terkait

Hasil wawancara dengan Ibu Astri Imaniar, staf Bank Jatim Cabang Syariah Surabaya pada tanggal 10 Oktober 2013 pukul 16.15 WIB.. Emas objek pembiayaan KLE iB Barokah akan

Menurut Gleitman (dalam Syah, 1995:8) menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan

Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) perencanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dalam Jaringan yang dilakukan dengan penyusunan desain, penyusunan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan juga kemudahan dalam menyelesaikan tugas akhir dengan judul

seperti berkelahi, pada awalnya mereka selesaikan sendiri tanpa harus diselesaikan oleh pengasuh. Kondisi ini menunjukkan perilaku dapat menyelesaikan masalah sendiri

Keragaman acak pada H1 menurun sangat besar dibandingkan dengan H0, menunjukkan tidak adanya perubahan peluang sepanjang urutan bertelur ketika pengaruh dari jenis

Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi dan BI rate memiliki hubungan yang positif disebabkan karena peningkatan pendapatan yang terjadi

Terkait dengan hal tersebut, maka ditetapkan 5(lima) Program prioritas. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Kabupaten Jembrana melalui peningkatan derajat kesehatan