Perekonomian NTT yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
harga berlaku triwulan I-2016 mencapai Rp 19,69 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai
Rp 14,05 triliun.
Ekonomi NTT triwulan I-2016 terhadap triwulan I-2015 tumbuh 5,06 persen (
y-on-y
) dibanding periode yang
sama pada tahun 2015 sebesar 4,64 persen. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Lapangan Usaha Listrik dan Gas sebesar 12,29 persen. Dari sisi Pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai
oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto yang tumbuh 9,33 persen.
Ekonomi NTT triwulan I-2016 terhadap triwulan sebelumnya mengalami konstraksi minus 4,88 persen (
q-to-q
). Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan yang tumbuh 2,60 persen. Sedangkan dari sisi Pengeluaran lebih disebabkan terkontraksinya
pengeluaran konsumsi pemerintah (minus 60,59 persen) dan Impor Barang dan Jasa (minus 37,39 persen).
Struktur ekonomi NTT triwulan I 2016 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan sebesar 29,64 persen, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib sebesar 12,54 persen dan Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor sebesar 10,66 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi
Rumahtangga yaitu sebesar 74,71 persen.
Grafik 1. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan I-2016
No. 07/05/53/Th.XIX, 4 Mei 2016
P
ERTUMBUHAN
E
KONOMI
NTT
T
RIWULAN
I-2016
EKONOMI
NTT
TRIWULAN
I-2016
TUMBUH
5,06
PERSEN
A.
PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (
y-on-y
)
Ekonomi NTT triwulan I-2016 dibanding
triwulan I-2015 (
y-on-y
) tumbuh 5,06
persen. Pertumbuhan didukung oleh semua
lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh lapangan usaha Listrik dan
Gas sebesar 12,29 persen, diikuti lapangan
usaha Jasa Kesehatan sebesar 9,05 persen,
dan lapangan usaha Konstruksi 8,69
Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q to q Menurut Lapangan Usaha
Struktur PDRB NTT menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2016 tidak
menunjukkan perubahan yang berarti. Lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan,
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib serta Perdagangan Besar dan Eceran,
dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor masih mendominasi perekonomian NTT.
Bila
dilihat
dari
penciptaan
sumber
pertumbuhan ekonomi NTT
t
riwulan I-2016
(
y-on-y
),
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
memiliki sumber pertumbuhan tertinggi
sebesar 0,94 persen, diikuti Konstruksi
sebesar
0,88
persen;
Informasi
dan
Komunikasi sebesar 0,69 persen; dan
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar
0,52 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (
q-to-q
)
Pertumbuhan ekonomi NTT triwulan
I-2016 terhadap triwulan IV-2015 diwarnai
oleh faktor musiman pada Lapangan
Usaha
Pertanian,
Kehutanan,
dan
Perikanan yang tumbuh sebesar 2,60
persen. Pertumbuhan juga terjadi pada
lapangan usaha Listrik dan Gas sebesar
0,12 persen. Namun pertumbuhan ini
tidak cukup menahan terjadinya kontraksi
ekonomi NTT di triwulan I-2016 sebesar
minus 4,88 persen. Hal ini disebabkan
Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen
Triwulan I-2016
B.
PDRB MENURUT PENGELUARAN
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (
y-on-y
)
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi pada
triwulan I-2016 terhadap triwulan I-2015 terjadi pada
Komponen
PMTB,
Impor
Barang
dan
Jasa,
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT),
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, dan Pengeluaran
Konsumsi LNPRT. Pertumbuhan tertinggi dicapai
Komponen PMTB sebesar 9,33 persen; diikuti Impor
Barang dan Jasa sebesar 6,65 persen; dan Komponen
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 5,60
persen.
Struktur PDRB NTT menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I-2016 tidak
menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (74,71) yang mencakup lebih dari separuh PDRB NTT.
Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB NTT secara berturut-turut adalah
Pembentukan Modal Tetap Bruto (41,58); Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (16,00), dan Ekspor
Barang dan Jasa (15,91), sedangkan Pengeluaran Konsumsi LNPRT (2,96) dan Perubahan Inventori
(0,12) relatif kecil.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan
ekonomi NTT triwulan I-2016 (
y-on-y
), maka
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga merupakan
komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi,
yakni sebesar 4,45 persen, diikuti komponen PMTB
sebesar 3,89 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (
q-to-q
)
Ekonomi Indonesia triwulan I-2016 terhadap
triwulan IV-2015 (
q-to-q)
terkontraksi sebesar
4,88
persen.
Hal
ini
disebabkan
oleh
pertumbuhan negatif yang terjadi hampir di
seluruh komponen pengeluaran
.
Komponen
yang mengalami kontraksi terbesar adalah
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dan Impor
Barang dan Jasa masing-masing sebesar 60,59
persen dan 37,39 persen.
Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q to q Beberapa Komponen
Tabel 1
PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010
(miliar rupiah)
Lapangan Usaha
Harga Berlaku Harga Konstan 2010
Triw I-2015 Triw IV-2015 Triw I-2016 Triw I-2015 Triw IV-2015 Triw I-2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5 364 5 545 5 836 3 886 3 856 3 956
B Pertambangan dan Penggalian 274 359 315 179 222 192
C Industri Pengolahan 216 259 239 167 192 175
D Pengadaan Listrik dan Gas 9 12 13 9 10 10
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 11 12 11 9 10 9
F Konstruksi 1 713 2 244 2 048 1 356 1 627 1 474
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1 883 2 219 2 098 1 517 1 704 1 580
H Transportasi dan Pergudangan 904 1 101 1 056 669 768 726
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 106 137 122 76 93 81
J Informasi dan Komunikasi 1 276 1 462 1 384 1 152 1 306 1 236
K Jasa Keuangan dan Asuransi 712 799 782 529 573 557
L Real Estat 464 551 515 339 381 348
M,N Jasa Perusahaan 54 62 60 39 43 40
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2 091 2 653 2 469 1 687 1 988 1 812
P Jasa Pendidikan 1 646 2 080 1 897 1 180 1 359 1 239
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 360 445 426 282 324 307
R,S,T,U Jasa Lainnya 387 429 422 293 311 303
Tabel 2
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010
(persen)
Lapangan Usaha Triw I- 2016 terhadap
Triw IV-2015 Triw I-2016 terhadap Triw I-2015 Sumber Pertumbuhan Triw I-2016 (1) (2) (3) (4)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2,60 1,81 0,52
B Pertambangan dan Penggalian -13,60 7,03 0,09
C Industri Pengolahan -8,86 4,98 0,06
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,12 12,29 0,01
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang -8,07 0,47 0,00
F Konstruksi -9,43 8,69 0,88
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor -7,25 4,14 0,47
H Transportasi dan Pergudangan -5,48 8,55 0,43
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum -12,91 6,75 0,04
J Informasi dan Komunikasi -5,31 7,28 0,63
K Jasa Keuangan dan Asuransi -2,88 5,17 0,20
L Real Estat -8,55 2,85 0,07
M,N Jasa Perusahaan -5,73 2,66 0,01
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib -8,87 7,42 0,94
P Jasa Pendidikan -8,79 5,01 0,44
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -5,07 9,05 0,19
R,S,T,U Jasa Lainnya -2,72 3,34 0,07
Tabel 3
Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2015,
Triwulan I-2015, Triwulan IV-2015, dan Triwulan I-2016
(persen)
Lapangan Usaha
2015
2015
Triw I-2016
Triw I
Triw IV
(1) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 29,65 30,70 27,22 29,64
B Pertambangan dan Penggalian 1,71 1,57 1,76 1,60
C Industri Pengolahan 1,23 1,23 1,27 1,21
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,05 0,05 0,06 0,06
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,06 0,06 0,06 0,06
F Konstruksi 10,35 9,80 11,02 10,40
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 10,83 10,78 10,89 10,66
H Transportasi dan Pergudangan 5,20 5,18 5,41 5,36
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,64 0,60 0,67 0,62
J Informasi dan Komunikasi 7,17 7,31 7,18 7,03
K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,92 4,07 3,92 3,97
L Real Estat 2,69 2,66 2,70 2,61
M,N Jasa Perusahaan 0,31 0,31 0,31 0,30
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 12,30 11,97 13,03 12,54
P Jasa Pendidikan 9,64 9,42 10,21 9,63
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,11 2,06 2,18 2,16
R,S,T,U Jasa Lainnya 2,15 2,22 2,10 2,14
Tabel 4
PDRB Menurut Pengeluaran
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010
(triliun rupiah)
Lapangan Usaha
Harga Berlaku
Harga Konstan 2010
Triw
I-2015
Triw IV-
2015
Triw I-2016 Triw I-2015
Triw IV-
2015
Triw I-
2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 12,97 15,53 14,71 10,62 11,72 11,22 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,54 0,73 0,58 0,44 0,58 0,46 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2,81 8,05 3,15 2,07 5,55 2,19
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 6,85 9,04 8,19 5,57 7,09 6,09 5. Perubahan Inventori 0,05 0,35 0,02 0,04 0,24 0,02
6. Ekspor Barang dan Jasa 3,17 1,61 3,13 1,40 1,13 1,30 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 8,91 14,94 10,10 6,77 11,53 7,22
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 17,47 20,37 19,69 13,37 14,77 14,05
Tabel 5
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010
(persen)
Komponen Triw I- 2016 Terhadap Triw IV-2015 Triw I-2016 terhadap Triw I-2015 Sumber Pertumbuhan Triw I-2016 (1) (2) (3) (4)1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga -4,25 5,60 4,45
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT -21,07 3,92 0,13
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah -60,59 5,44 0,84
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto -14,03 9,33 3,89
5. Perubahan Inventori -93,55 -56,72 -0,15
6. Ekspor Barang dan Jasa 14,53 -7,01 -0,73
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa -37,39 6,65 3,37
Tabel 6
Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2015,
Triwulan I-2015, Triwulan IV-2015, dan Triwulan I-2016
(persen)
Lapangan Usaha 2015 2015 Triw I-2016 Triw I Triw IV (1) (3) (4) (5) (6)1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 73,30 74,22 76,25 74,71
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3,32 3,07 3,57 2,96
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 31,01 16,06 39,51 16,00
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 42,53 39,21 44,39 41,58
5. Perubahan Inventori 1,27 0,28 1,73 0,12
6. Ekspor Barang dan Jasa 16,67 18,13 7,90 15,91
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 68,11 50,97 73,36 51,28