UNIVERSITAS BINA NUSANTARA FAKULTAS EKONOMI DAN KOMUNIKASI
Jurusan Komunikasi Pemasaran Skripsi Sarajan Ilmu Komunikasi Semester Ganjil tahun 2014/2015
ANALISIS PERAN PRODACTION ASSISTANT DALAM PROSES PRODUKSI PROGRAM MUSIC REGGAE DI TVRI
Yunelly Rianda Raisya Sihombing 1401087183 LC51
Abstrak
Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan proses produksi di program REGGAE di TVRI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, observasi dan dokumentasi, metode observasi yaitu terlibat langsung dalam proses produksi program REGGAE di TVRI dari mulai observasi proses Produksi, permasalahan pada saat proses Produksi hingga Evaluasi yang disusun demi kelancaran proses Produksi. Hasil dari peniltian ini adalah dapat mengetahui bagaimana keseluruhan proses kerja daripada tim produksi televisi dalam program REGGAE di TVRI, bagaimana proses-proses dari pra Produksi hingga pasca Produksi. Kesimpulan dalam penilitan ini agar mempunyai pengetahuan umum yang luas tentang perkembangan dunia musik dan entertaining dalam proses produksi program REGGAE di TVRI, dan diharuskan memperluas pengetahuan mengenai dunia reggae dari mulai perkembangan lagu-lagu, komunitas, hingga musisi-musisi yang berkecimpung dalam dunia reggae itu sendiri. Diharuskan membentuk suatu tim kerja yang solid agar tercapainya tujuan dari program REGGAE di TVRI. Seseorang yang bekerja di dalam sebuah tim produksi acara musik menjadi selalu uptodate dalam mengetahui perkembangan mengenai dunia musik terutama dalam genre musik.
BINA NUSANTARA UNIVERSITY
FACULTY OF ECONOMICS AND COMMUNICATION Department of Marketing Communication
Odd Semester of 2014/2015
ANANALYSIS PA IN ROLE OF THE PROCESSING PRODACTION MUSIC PROGRAM REGGAE IN TVRI
Yunelly Rianda Raisya Sihombing LC51
Abstract
The purpose of this research is to know the application of the process of producing reggae in a preprogram in TVRI. Research methodology is used is the qualitative method, observation and documentation , a method of observation that is directly involved in the process of production reggae program in TVRI . Production process from start observations , problems during the production process until the evaluation prepared for the smooth process of production. problems during the production process until the evaluation prepared for smooth production process of production. The results of these studies are able to know how the whole process of working out in a television production team REGGAE program in TVRI , how the processes of pre- production to post- production . The conclusion in this research in order to have a broad general knowledge about the world of music and entertaining developments in the production process REGGAE program in TVRI , and are required to expand the knowledge about the reggae itself start from growth of songs the community , until the musicians are involved in the reggae itself . Must be has a solid team in order to achieve goals of the program REGGAE in TVRI . Someone who works in a music production team should be uptodate in the growth of world music , especially in the genre of music .
PENDAHULUAN
Acara yang dibuat secara khusus untuk menghibur penonton, semua berawal dari ide tim kreatif lalu dikemas oleh PA (Production Assistant) saat produksi dimulai. Program music REGGAE merupakan acara yang dibuat oleh stasiun televisi TVRI sendiri. Pada saat syuting di mana acara dibuat semeriah mungkin dalam tata lampu yang menarik, suara, gambar yang bagus serta multimedia untuk menunjang program. Dengan begitu acara akan terlihat sempurna itu adalah tugas Production Assistant pada saat proses produksi dimulai.
Itulah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian analisis tugas Production Assistant (PA) dalam proses produksi program music REGGAE di TVRI. Karena tidak hanya tim kreatif yang membuat konsep program agar terlihat menarik, peran PA pun sangat berpengaruh dalam mengemas konsep program music REGGAE pada penataan lampu yang menarik, audio yang bagus dan multimedia yang baik untuk menunjang konsep program music REGGAE di TVRI.
Salah satu program acara music di TVRI yaitu REAGGE program ini menayangkan musisi-musisi dalam genre reggae baik secara live maupun tapping. TVRI sempat dijuluki sebagai televisi reggae Indonesia, karena hanya TVRI lah yang menayangkan program music reggae, sementara televisi lain belum ada yang menayangkan acara seperti ini. .
Program yang tayang setiap hari Jumat pada pukul 20.00-22.00 WIB menampilkan penyanyi-penyanyi REGGAE yang sudah banyak disukai dan di idolakan masyarakat, khususnya komunitas music REGGAE itu sendiri.. Sudah 3 tahun program reggae ini di tayangkan di TVRI dan cukup menarik pemirsa penikmat reggae di tanah air, khususnya bagi komunitas reggae yang ada di seluruh penjuru Indonesia, tentunya juga mereka dapat mengikuti perkembangan musik reggae dari era dulu hingga sekarang.
Sejak didirikannya stasiun televisi pertama di indonesia, yaitu TVRI pada tahun 1962 sebagai salah satu stasiun televisi milik pemerintah, TVRI menjadi salah satu sarana komunikasi massa milik pemerintah yang terbaik pada saat itu. Kehadiran TVRI diatur dalam Kepres pasal 4 No. 215 tahun 1963 yang bertujuan sebagai alat hubungan masyarakat.
Pada dasarnya fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya, yakni memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi, pada kenyataannya fungsi menghiburlah yang lebih dominan pada media televisi dan selanjutnya untuk memperoleh informasi. Bagi sebagian besar stasiun penyiaran televisi, program music menjadi suatu pilihan yang menarik selain sebagai sumber informasi yang baru juga dipandang sebagai media hiburan. Jika dibandingkan dengan media-media lain mungkin Televisi lah media yang paling lengkap, mulai dari programnya yang variatif dan didukung oleh Audio dan Visual didalamnya. Maka dari itulah Televisi bisa disebut sebagai media yang lengkap dibanging dengan media-media yang lain. Masyarakat pastinya telah menjadi sangat ketergantungan terhadap adanya media Televisi tersebut, meskipun Televisi dapat menciptakan kesan jangka pendek dan juga jangka panjang.
Masyarakat pada era saat ini sangat konsumtif terhadap suatu hal seperti teknologi, seperti social media, gadget, dan juga Televisi. Televisi saat ini menjadi seperti sebuah kebutuhan dalam sehari-sehari, untuk mendapatkan informasi, hiburan, dan juga untuk media promosi. Saat ini juga sudah tersebar dengan harga yang terjangkau oleh segala segmen masyarakat sehingga mudah didapatkan.
Pembahasan penelitian ini disajikan dalam bentuk uraian kata-kata (deskripsi). Oleh karena itu digunakanlah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variable lain (Sugiyono, 2003:11).
Penelitian deskriptif kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang memaparkan hasil data yang diperoleh dari sebuah penelitian. Pemaparan data tersebut berupa kalimat-kalimat penjelasan. Penjelasan terhadap data yang diperoleh secara jelas. Penjelasan data-data tersebut tidak menggunakan angka. Hal ini dikarenakan tujuan penelitian tertuju pada strategi peranan, maka data yang diperlukan tidak memerlukan prosedur statistic, melainkan prosedur analisis.
Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum dikelompokkan ke dalam dua jenis cara, yaitu teknik yang bersifat interaktif dan non interaktif. Metode interaktif meliputi interview dan observasi berperanserta. Sedangkan metode non interaktif meliputi observasi tak berperanserta, teknik kuisioner, mencatat dokumen dan berpartisipasi tidak berperan (Sutopo, 2006: 9).
• Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama (tanpa perantara). Data primer lebih diutamakan, karena sumber berkaitan langsung dengan penelitian. Di dalam penelitian ini digunakan 2 teknik untuk mendapatkan data primer, yaitu:
a. Wawancara
Wawancara merupakan suatu proses dalam komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi. Salah satu caranya yakhi dengan tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian. Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi, atau lainnya. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian.
Teknik wawancara yang tepat untuk penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses wawancara dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di aman pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Teknik Pemilihan Informan
Teknik pemilihan informan yang digunkan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel / sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, ataumungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajah iobjek dan situasi sosial yang diteliti (Sugiyono 2008: 50). Dengan demikianpemilihan informan tidak berdasarkan kuantitas, tetapi
kualitas dari informan terhadap masalah yang akan diteliti. Dalam pelaksanaan di lapangan guna pengumpulan data, pemilihaninforman dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti didalam memperoleh data. Jadi yang menjadi kepedulian bagi peneliti kualitatif adalah tuntasnya perolehan informasi dengan keragaman variasi yang ada, bukanbanyaknya sampel sumber data (Sugiyono 2008:57)
b. Pengamatan (Observasi)
Metode observasi adalah metode dimana peneliti mengamati langsung objek yang diteliti (Rachmat Kriyantono, 2006, 64). Dalam observasi dapat dibedakan berdasarkan peran peneliti, menjadi observasi partisipan (participant observation) dan observasi non-participan (non-participant observation). Teknik pengamatan relevan digunakan dalam penelitian kualitatif demi mendapatkan gambaran yang sebenarnya tentang objek penelitian dan membantu pemahaman soal konteks penelitian. Observasi partisipatif di mana diharuskan untuk benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
Observasi partisipan adalah observasi yang dilakukan oleh peneliti yang berperan sebagai anggota yang berperan serta dalam kehidupan masyarakat topic penelitian (Emzir, 2010, 39).
Dalam penelitin ini, peneliti cenderung menggunakan observasi partisipan karena peneliti terjun langsung untuk menangani semua permalahan yang ada di tahapan produksi.
• Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari penelitian orang lain atau sumber yang telah dipublikasikan. Dokumentasi bisa berbentuk teks, audio, visual ataupun audio visual, seperti buku, jurnal, foto, rekaman suara
HASIL DAN BAHASAN
Analisis Konsep Pra, Produksi, dan Pasca Produksi Music Reggae • Proses Pra Produksi
TVRI merupakan stasiun TV yang baru pertama kali mengadakan program Music Reggae selama satu tahun. Dalam perkembangannya,Stasiun Televisi Nasional ini selalu berusaha menyajikan program-program yang berkualitas dan menghibur pemirsanya. Program Music Reggae yang tayang setiap Jumat di primetime merupakan salah satunya. Program yang diproduksi sendiri oleh TVRI tersebut lahir dari sebuah ide, kreativitas menjadi tuntutan yang paling utama didukung oleh Crew yang bekerja keras untuk menghasilkan program yang menghibur.
Program Music Reggae yang tayang setiap Jumat termasuk program Live dan Taping. Dalam menetukan tema, setiap minggunya membutuhkan ide yang sangat kreatif agar tidak membosankan dan selalu menghibur penontonnya. Pada tahapan Produksi ini juga semua tim harus ikut dalam rapat atau meeting yang dilakukan untuk menentukan konsep apa yang akan ditentukan pada produksi selanjutnya.
• Proses Produksi
Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik di studio maupun di luar studio. Proses ini disebut juga dengan taping. Perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan. Jika terjadi kesalahan maka pengambilan gambar dapat diulang kembali. (Morrisan, 2008: 270-271)
• Proses Pasca Produksi
Tahap pasca produksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Kegiatan yang termasuk proses pasca produksi antara lain proses penyuntingan gambar (editing), memberi ilustrasi, musik, efek dan lain lain. (Morrisan, 2008: 270-271)
Sedangkan menurut Fred Wibowo (2009: 39-45) pada tahapan pasca produksi akan berlangsung proses editing apabila shooting dilakukan secara taping. Namun jika shooting dilakukan secara live, maka akan dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk memperbaiki kesalahan, sehingga tidak terulang pada shooting berikutnya.
Tahapan pasca produksi pada program Music Reggae hanya dilakukan pada saat shooting taping yaitu melakukukan editing. Proses editing offline merupakan hal terpenting dalam proses produksi program Music Reggae. Proses editing dilakukan hanya pada shooting taping, hal tersebut dilakukan untuk mengamankan durasi yang over dan konten yang melenceng dari rundown yang telah ditetapkan. Ini merupakan salah satu tugas PA saat proses paska produksi program Music Reggae.
SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Pada bab ini peneliti dapat menarik kesimpulan dari hasil peneliti yang sudah dilakukan. Penelitin yang dilakukan merupakan penelitian mengenai Analisis Tugas Prodaction Assistant Dalam Proses Produksi Program Music Reggaedi TVRI.
Penelitian yang dilakukan terhadap program music Reggae di TVRI. Dapat dismpulkan :
• Pada saat proses pra produksi prodaction Assistant mengikuti rapat dengan seluruh tim inti dalam program music Reggae. Pada proses ini tim PA berkoordinasi dengan tim kreatif untuk membooking properti yang dibutuhkan saat shooting, selain membooking studio, kru services, HT, dan alat teknis lainnya yang merupakan keperluan saat produksi dilakukan.
• Pada tahap Produksi, tim PA menempati tugasnya masing-masing. Dimulai dari PA lead, Pa Multimedia, dan PA Floor. Proses Shooting dilakukan setiap hari Kamis dan Jumat. Dimana setiap hari kamis itu adalah shooting taping dan hari Jumat untuk shooting Live
• Pada tahap Pasca Produksi tim PA melakukan proses editing offline atau roughcut apabila shooting taping, disini adalah PA Lead yang bertugas roughcut. Hasil editing offline akan diserahkan kepada PA yang bertugas menjaga editing atau PA Editing untuk diserahkan kepada editor. Apabila shooting live, tim PA akan ikut mengevaluasi dengan seluruh kru yang bertugas dan setelah itu tim PA membantu kru set-bulder untuk membereskan perlengkapan shooting di studio.
Saran
• PA harus lebih meningkatkan kualitas kerja sama tim yang baik dengan tim Music Reggae yang linnya, terutama dengan tim kreatifnya agar bisa membuat suatu tema yang lebih menghibur lagi dengan menjaga komunikasi agar terjalin dengan baik sehingga tidak terjadi miss communication lagi.
• PA harus berkoordinasi dengan kru services secara lebih dekat lagi agar produksi program Music Reggae menjadi lebih baik dan lancar. • Pada saat proses produksi atau shooting, tim PA yang menempati
tugasnya masing-masing harus mengingatkan Pa yang lain atau meng-cover tugas PA yang lainnya agar tidak terjadi miss.
• Penambahan alat yang kurang dan segera melengkapi alat-alat yang masih kurang memadahi untuk melakukan produksi dan juga SDM yang kurang banyak agar program Music Reggae bisa berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, H. (2008). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Effendy, O. U. (2003). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kriyantono, R. (2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Morissan. (2009). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio di Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
S.S, D. (2007). Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryabrata Sumadi (2012) Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wibowo, F. (2009). Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Punisher.
Emzir (2010) Metode Penelitian Kualitatif ANALISIS DATA. Jakarta : PT. RAJAGRAFINDO PERSADA
Richard West Lynn H Turner (2009). Teori Komunikasi. Jakarta, Jagakarsa : Salemba Humanika
Morissan, Corry Wardhani, Farid Hamid (2013). Teori Komunikasi Massa. Bogor : Ghalia Indonesia
Rachmat Kriyantono (2006). Riset Komunikasi. Jakarta – Rawamangun : Kencana Prenada Media Group
Denis McQuail (2000). Teori Komunikasi Massa. Jakarta Grafindo Persada Baksin (2006). Pengantar Ilmu Broadcasting Televisi. Jakarta – Graha Ilmu Elvinaro (2007). Broadcasting. Jakarta Graha Ilmu