BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam pelayanan obstetri, selain Angka Kematian Maternal(AKM) terdapat Angka Kematian Perinatal(AKP) yang dapat digunakan sebagai parameter keberhasilan pelayanan. Namun,negara-negara maju pada saat ini menganggap, angka kematian perinatal merupakan parameter yang lebih baik dan lebih peka untuk menilai kualitas pelayanan kebidanan. Hal ini mengingat kesehatan dan keselamatan janin dalam rahim sangat tergantung pada keadaan serta kesempurnaan bekerjanya sistem dalam tubuh ibu, yang mempunyai fungsi untuk menumbuhkan hasil konsepsi dari mudigah menjadi janin cukup bulan. Salah satu penyebab kematian perinatal adalah preeklamsia dan eklamsia.
Frekuensi preeklamsia untuk tiap negara berbeda-beda karena banyak faktor yang mempengaruhinya; jumlah primagravida, keadaan sosial-ekonomi, perbedaan kriteria dalam penentuan diagnosis, dan lain-lain. Pada primagravida frekuensi pre-eklamsia lebih tinggi bila dibandingkan dengan multigravida muda. Diabetes mellitus, mola hidatidosa, kehamilan ganda, hidrops fetalis, umur lebih dari 35 tahun, dan obesitas merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya preeklamsia.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, rata-rata Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup.Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu. Oleh karena itu, diagnosa dini preeklamsia yang merupakan tingkat pendahuluan eklamsia serta penanganannya, perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.Perlu ditekankan bahwa sindroma preeklampsia ringan dengan hipertensi, edema, dan proteinuri sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan. Tanpa disadari, dalam waktu singkat dapat timbul preeklampsia berat, bahkan eklampsia. Dengan pengetahuan ini, menjadi jelas bahwa pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda-tanda preeklampsia, sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia berat dan eklampsia, di samping pengendalian terhadap faktor-faktor predisposisi yang lain.
Di RSUP Haji Adam Malik, Medan didapatkan kasus ibuhamil dengan preeklamsia sebanyak 72 kasus dalam rentang tahun 2013-2014 dan kasus ibu
hamil dengan eklamsia sebanyak 62 kasus dalam rentang tahun yang sama.Ini menunjukkan masih tinggi nya tingkat resiko bayi lahir dengan berat badan rendah bahkan dengan cacat. Preeklamsia dapat mencegah plasenta mendapatkan atau menyuplai darah yang cukup. Jika plasenta tidak mendapatkan darah yang cukup,janin juga mendapat pasokan nutrisi yang kurang.Salah satu upaya untuk menurunkan tingkat resiko bayi lahir dengan berat badan rendah & cacat akibat eklamsia adalah dengan menurunkan angka kejadian preeklamsia-eklamsia. Angka kejadian dapat diturunkan melalui upaya pencegahan, pengamatan dini, dan terapi. Upaya pencegahan kematian perinatal dapat diturunkan bila dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempunyai nilai prediksi. Penentuan faktor yang mempunyai nilai prediksi serta pemantauan janin sangat penting agar kehamilan kalau perlu dapat diakhiri pada saat optimal.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana gambaran karakteristik ibu hamil dengan pre-eklamsia dan eklamsia di RSUP Haji Adam Malik tahun 2013-2014.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil dengan preeklamsia dan eklamsia di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2012-2014.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui angka kejadian preeklamsia dan eklamsia di RSUP Haji
Adam Malik.
2. Untuk mengetahui karakteristik preeklamsia dan eklamsia berdasarkan
jenis, gejala, dan terapi di RSUP Haji Adam Malik Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pihak Institusi Pendidikan
Sebagai bahan tambahan informasi ilmiah mengenai gambaran karakteristik ibu hamil dengan preeklamsia dan eklamsia.
2. Bagi Masyarakat Khususnya Ibu Hamil
Untuk memberikan informasi tentang preeklamsia dan eklamsia, sehingga masyarakat dapat memahami dan mengerti gambaran karakteristik ibu hamil dengan pre-eklamsia dan eklamsia.
3. Bagi Peneliti Lainnya
Dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian-penelitian di tempat lain.
4. Bagi Peneliti
Sebagai penerapan mata kuliah Metodologi Penelitian dan menambah pengalaman dalam penulisan KTI, serta sebagai masukan pengetahuan tentang gambaran karakteristik ibu hamil dengan preeklamsia dan eklamsia.