• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Tn.B dengan Gangguan Kebutuhan dasar Aman dan nyaman di Kelurahan Harjo Sari 2 Kecamatan Medan Amplas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Tn.B dengan Gangguan Kebutuhan dasar Aman dan nyaman di Kelurahan Harjo Sari 2 Kecamatan Medan Amplas"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap Individu membutuhkan rasa nyaman kebutuhan rasa nyaman ini dipersepsikan

berbeda pada setiap orang. Ada yang mempersepsikan bahwa hidup rasa nyaman bila

mempunyai banyak uang. Ada juga yang indikatornya bila tidak ada gangguan dalam hidupnya,

dalam konteks asuhan keperawatan ini, maka perawat harus memperhatikan dan memenuhi rasa

nyaman. Gangguan rasa nyaman yang dialami klien oleh perawat melalui intervensi keperawatan

(Asmadi, 2008).

Kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan klien adalah nyeri. Nyeri merupakan

sensasi ketidaknyamanan yang bersifat individual nyeri menjadi alasan yang paling umum orang

mencari perawatan kesehatan. Walapun merupakan salah satu dari gejala yang paling sering di

bidang medis, nyeri merupakan salah satu yang paling sedikit dipahami. Individu yang

merasakan nyeri merasa tertekan atau menderita dan mencari upaya untuk menghilangkan nyeri.

Perawat menggunakan berbagai intervensi untuk menghilangkan nyeri atau mengembalikan

kenyamanan. Perawat tidak dapat melihat atau merasakan nyeri yang klien rasakan (Potter &

Perry, 2005).

Nyeri bersifat subjektif, tidak ada dua insan yang identik pada seseorang individu yang

mengalami nyeri yang sama dan tidak ada dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan respons

atau perasaan yang identik pada seseorang individu. Nyeri merupakan sumber penyebab fustasi,

baik klien maupun bagi tenaga kesehatan. Asosiasi Internasional untuk Penelitian Nyeri

(2)

sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan

kerusakan jaringan yang actual atau potensial yang dirasakan kejadian-kejadian dimana terjadi

kerusakan.(IASP 1979). Nyeri dapat merupakan factor utama yang menghambat kemampuan dan

keinginan individu untuk pulih dari suatu penyakit (IASP 1979).

Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada klien di berbagai keadaan dan situasi,

yang memberikan intervensi untuk meningkatkan kenyamanan. Misalnya, perawat

penyelenggara asuhan keperawatan di rumah merawat klien yang menderita penyakit Ca. Prostat.

Karena pengalaman nyeri bersifat dinamis,perawat memiliki tanggung jawab untuk memahami

pengalaman rasa nyeri. Perawat, klien, keluarga dan anggota tim perawatan kesehatan harus

berkolaborasi untuk mencari pendekatan yang paling efektif dalam upaya mengontrol nyeri.

Perawat bertanggung jawab secara etis untuk mengontrol nyeri dan menghilangkan penderitaan

nyari klien.Penata-laksanaan nyeri yang efektif tidak hanya mengurangi ketidak nyamanan fisik

tetapi juga meningkatkan mobilisasi lebih awal dan membantu klien kembali bekerja lebih dini,

mengurangi kunjungan klinik, memperpendek masa hospitalisasi, dan mengurangi biaya

perawatan kesehatan (Tarwoto & Wartonah, 2010).

B. Tujuan

Tujuan Umum

Memahami konsep Asuhan Keperawatan kebutuhan dasar manusia dengan masalah nyeri.

Tujuan Khusus

1. Memahami tentang pengkajian keperawatan kebutuhan dasar manusia dengan masalah

Aman nyaman

(3)

C. Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi kegiatan belajar mengajar

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber kepustakaan bagi pendidikan

untuk dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya aman dan

nyaman nyeri

2. Bagi praktik keperawatan

Membantu meningkatkan kesehatan pada klien dalam upaya perawatan

khususnya aman dan nyaman nyeri

3. Bagi keluarga dan masyarakat

Menjadi pedoman bagi keluarga untuk mengatasi gangguan aman dan nyaman

Referensi

Dokumen terkait

Menjabat di beberapa posisi di unit usaha lainnya di Grup Jaya, termasuk sebagai Komisaris PT Jaya Beton Indonesia dan PT Jaya Trade Indonesia sejak tahun 2009, sebagai Direktur

production 36–53 weeks of age four females roosting closely together for about 14 days and four females roosting far apart from each other were taken out from each flock and

Menjabat di beberapa unit usaha lainnya di Grup Jaya, termasuk sebagai Komisaris PT Jaya Beton Indonesia dan PT Jaya Trade Indonesia sejak tahun 2009, Direktur PT

[r]

Penggunaan yang sudah dikenal: Contoh penggunaan di dalam sistem aktual Penggunaan yang sudah dikenal: Contoh penggunaan di dalam sistem aktual Pola terkait: Satu atau lebih

[r]

• Buat daftar sejumlah keadaan yang berbeda dari sistem • Analisa bagaimana sistem membuat sebuah transisi ke.

menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil dengan 3-4 orang, meminta mereka untuk menyiapkan satu kalimat untuk satu gambar dari gambar berseri yang ada dan kemudian