i ABSTRAK
Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah endemis malaria dengan total kasus 589 orang pada tahun 2014. Kondisi lingkungan fisik dan perilaku penduduk yang buruk berpotensi terhadap kejadian malaria.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh faktor lingkungan dan perilaku terhadap kejadian penyakit malaria di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara.
Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat analitik dengan rancangan kasus kontrol. Populasi adalah orang yang dinyatakan positif malaria yang rawat inap maupun berobat jalan di Klinik Malaria Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, sampel diambil secara purposivesebanyak 62 orang yang terdiri dari 31 kasus dan 31 kontrol. Analisis data menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik berganda dengan metode enter.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan kawat kasa pada ventilasi (p=0,0001), genangan air di sekitar rumah (p=0,002), keberadaan sawah (p=0,022) dan sikap (p=0,034) dengan kejadian malaria di Kecamatan Siabu. Faktor yang paling berpengaruh adalah kawat kasa pada ventilasi dengan Exp (B) 8,837.
Disarankan kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal untuk meningkatkan kerjasama lintas sektor dengan melibatkan dinas terkait, tokoh masyarakat serta kader kesehatan untuk meningkatkan program pemberantasan malaria di Kecamatan Siabu dengan melakukan penyuluhan, menerapkan pola tanam dan mengoptimalkan sistem irigasi berkala di persawahan serta penyehatan lingkungan.
ii ABSTRACT
Siabu Subdistrict, Mandailing Natal District was an endemic malaria region with total 589 cases in 2014. The physical environmental conditions and people’s bad behaviors were potential to be the incidence of malaria.
The research objective was to analyze the influence of environmental factor and behavior on the malaria endemic in Siabu Subdistrict, Mandailing Natal District, Sumatera Utara.
This research was an analytical survey with a controlled-special design. The population was the people stated to be positive malaria inpatient or outpatient in Klinik Malaria, Siabu Subdistrict, Mandailing Natal District. To determine the sample, purposive sampling was used with 62 patients consists of 31 cases and 31 controlled cases. The Chi-square and multiple-logistic regression tests were used to analyze the data with enter method.
The research results showed there was a correlation between the insect screens on the ventilations (p=0.0001), the water stagnancy around the houses (p=0.002), the existence of wet-rice fields (p=0.022) and the attitude (p=0.034) with the endemic malaria. The most influential factor was the insect screens on the ventilations with Exp (B) 9.837.
It was suggested that the Mandailing Natal Government to optimize the crossed-sectoral cooperationsby involving the related offices, public figures, and health personnel to improve the malaria eradication in Siabu Subdistrict by counseling, implementing and optimizing intermittent irrigation system in the wet-rice fields and invigorating the people’s environments.