• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK ANAK TENTANG KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PPROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK ANAK TENTANG KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK ANAK TENTANG KETERLIBATAN ANAK DALAM

KONFLIK BERSENJATA

Ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 25 Mei 2000

Negara-negara Pihak pada Protokol ini,

Didorong oleh dukungan yang kuat atas Konvensi tentang Hak Anak, menunjukan komitmen yang tersebar luas untuk berjuang meningkatkan dan melindungi anak-nakan

Menegaskan kembali bahwa hak anak membutuhkan perlindungan khusus, dan memerlukan perkembangan situasi anak yang berkesinambungan dan tanpa perbedaan sebagaimana juga untuk pengembangan dan pendidikan mereka dalam kondisi yang damain dan aman,

Dikhawatirkan oleh dampak yang berbahaya dan menyebar luas dari konflik bersenjata trehadap anak dan konsekuensi jangka panjang terhadap perdamaian yang kekal, keamanan, dan perkembangan.

Mengutuk kegiatan yang menjadikan anak sebagai sasaran dalam situasi konflik bersenjata dan serangan langsung terhadap objek-objek yang

dilindungi oleh hukum internasional, termasuk juga tempat-tempat yang dibutuhkan anak-anak, seperti sekolah dan rumah sakit,

Mengingat penetapan Statuta Mahkamah Pidana Internasional, khususnya penerapan wajib militer atau perekrutan anak-anak di bawah umur 15 tahun untuk berpartisipasi secara aktif dalam peperangan baik dalam konflik bersenjata internasional maupun non internasional sebagai kejahatan perang,

Menimbang bahwa untuk memperkuat pelaksanaan hak-hak yang diakui dalam Konvensi tentang Hak Anak, ada kebutuhan untuk meningkatkan perlindungan anak untuk tidak dilibatkan dalam konflik bersenjata,

Mengingat bahwa pasal 1 Konvensi tentang Hak Anak yang secara khusus mengatur bahwa untuk tujuan Konvensi tersebut seorang anak adalah manusia yang umurnya dibawah 18 tahun kecuali, berdasarkan hukum yang berlaku terhadap kedewasaanya telah dicapai sebelumnya,

(2)

utamanya dalam segala hal berkaitan dengan anak-anak.

Mengingat bahwa Konferensi Internasional Palang Merah da Bulan Sabit Merah yang kedua puluh enam pada bulan Desember 1995 merekomendasikan bhawa pihak-pihak yang berkonflik harus mengambil langkah-langkah yang memungkinkan untuk menjamin bahwa setiap anak di bawah umur 18 tahun tidk berpastisipasi dalam peperangan,

Menyambut penetapan dengan suara bulat, pada bulan Juli 1999, Konvesi Organisasi Buruh Internasional Nomor 182 tentang Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak yang mana melarang antara lain perekrutan paksa atau perekrutan wajib terhadap anak untuk digunakan dalam konflik bersenjata,

Mengutuk dengan bera hal-hal yang terkait dengan penerimaan, pelatihan, dan penggunaan sepanjang dan melintasi perbatasan negara dari anak dalam perang melalui nagkatan bersenjata yang berbeda dari angkatan bersenjata sebuah negara, dan mengakui tanggung jawab mereka yang merekrut, melatih, dan menggunakan anak-anak dalam hal ini,

Mengingat kewajiban negara dalm setiap konflik bersenjata untuk tunduk pada ketentuan-ketentuan hukum humaniter internasional,

Menekankan pada Protokol ini tanpa mengurangu tujuan atau prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk Pasal 51 dan norma-norma yang terkait dalam hukum humaniter,

Menyikapi bahwa kondisi aman dan damai berdasarkan sikap menghormati tujuan dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam dan penataan intrumen-instrumen hak asasi manusia yang berlaku mutlak diperlukan bagi perlindungan penuh pada anak, khususnya selama keadaan konflik bersenjata dan pendudukan pihak asing,

Mengakui kebutuhan-kebutuhan khusus anak-anak tersebut yang khsusnya rentan terhadap perekrutan atau penggunaan dalam peperangan yang bertentangan dengan Protokol ini dengan memperhatikan status ekonomi atau sosial atau jenis kelamin mereka,

(3)

Meyakini kebutuhan akan kerjasama internasional yang kuat dalam pelaksanaan Protokol ini, selama rehabilitasi fisik dan psikososial dan mengintegrasikan kembali kehidupan sosial anak-anak yang menjadi korban dalam konflik bersenjata,

Mendorong partisipasi masyarakat sekitar khususnya, anak-anak dan korban anak-anak dalam penyebaran informasi dan program pendidikan mengenai pelaksanaan Protokol ini,

Telah menyetujui hal-hal di bawah ini :

Pasal 1

Negara-negara pihak harus mengambil langkah-langkah yang memungkinkan untuk memastikan bahwa anggota angkatan bersenjatanya yang belum bersuia 18 tahun tidak dilibatkan secara langsung dalam peperangan.

Pasal 2

Negara-negara Pihak harus menjamin bahwa orang-orang yang belum mencapai usia 18 tahun tidak diwajibkan untuk direkrut sebagai angkatan bersenjata.

Pasal 3

(1) Negara-negara Pihak harus menaikan usia minimal untuk penerimaan sukarela bagi angakatan bersenjatanya sebagaimana diatur dalam pasal 38 ayat 3, Konvensi tentang Hak Anak, dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Pasal tersebut dan mengakui bahwa berdasarkan Konvensi orang-orang yang berusia di bawah 18 tahun berhak atas perlindungan khusus.

(2) Setiap negara Pihak harus menyerahkan deklarasi mengikat pada saat meratifikasi atau mengaksesi Protokol ini yang mengatur mengenai usia minimum yang diperbolehkan dalam penerimaan sukarela angkatan bersenjata dan suatu penjelasan mengenai langkah-langkah perlindungan yang telah diterapkannya untuk menjamin bahwa penerimaan tersebut tidak dilakukan dengan paksaan.

(3) Negara-negara pihak yang mengizinkan penerimaan sukarela untuk angkatan bersenjatanya di bawah 18 tahun harus memiliki kebijakan-kebijakan yang menjamin setidaknya

a. Penerimaan tersebut adalah benar-benar sukarela

b. Penerimaan tersebut dilakukan dengan persetujuan orang tua atau wali orang yang direkrut

(4)

d. Orang-orang tersebut harus dapat membuktikan bahwa dia telah cukup umur sebelum dapat diterima dalam angkatan bersenjata nasionalnya.

(4) Setiap negara pihak dapat memperkuat deklarasinya sewaktu-waktu dengan mengajukan pemberitahuan yang dirujukan kepada Sekretariat Jenderal Perserikatan Bangs-bangsa, yang akan memberitahukan hal tersebut kepada semua negara pihak. Pemberitahuan tersebut akan berlaku efektif pada tanggal penerimaan oleh Sekretariat Jenderal.

(5) Persyaratan untuk meningkatkan batasan usia dalam ayat 1 pasal ini tidak berlaku di sekolah-sekolah yang dijalankan oleh atau di bawah kuasa angkatan bersenjata negara Pihak, berdasarkan pasal 28 dan 29 Konvensi tentang Hak Anak.

Pasal 4

(1) Kelompok bersenjatan yang tidak termasuk

dalam angkatan bersenjata dalam negara

pihak sebaiknya tidak dalam situasi apapun

menerima atau memanfaatkan orang-orang

yang berusia di bawah 18 tahun dalam

peperangan.

(2) Negara-negara pihak harus mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk mencegah

penerimaan dan pemnafaatann tersebut diatas, termasuk melaksanakan ketentuan hukum yang melarang dna menghukum praktik-praktik tersbeut di atas.

(3) Pelaksanaan pasal ini tidak mempengaruhi status hukum pihak-pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata.

Pasal 5

Tiadak satu ketentuan pun dalam Protokol ini yang dianggap menghambat ketentuan-ketentuan dalam hukum suatu negara pihak atau dalam instrumen internasional dan dalam hukum humaniter internasional yang lebuh baik dalam mewujudkan hak anak.

Pasal 6

(1) Setiap negara pihak harus menerapkan langkah-langkah hukum, administrasi dan langkah-langkah-langkah-langkah lainnya yang menjamin pelaksanaan secara efektif dan penegakan ketentuan-ketentuan Protokol ini di dalam wilayah yuridiksinya.

(5)

(3) Negara-negara pihak harus mengambil semua langkah-langkah yang memungkinkan untuk menjami bahwa setiap orang dalam yuridiksinya yang direkrut atau dimanfaatkan dalam peperangan yang bertentangan dengan Protokol ini dilepaskan atau dibebastugaskan. Negara-negara pihak apabila diperlukan harus membantu orang-orang tersebut untuk memulihkan fisik dan psikologi serta reintegrasi sosial mereka.

Pasal 7

(1) Negara-negara pihak harus bekerjasama dalam melaksanakan Protokol ini, termasuk pencegahan aktivitas yang bertentangan dengannya dan dalam hal ini hak rehabilitasi dan mengembalikan kembali integrasi sosial yang menjadi korban aksi-aksi yang bertentaangan dengan Protokol ini, termasuk melalui kerja sama teknis dan bantuan keuangan. Bantuan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan melalui konsultasi dengan negara-negara pihak yang bersangkutan dan dengan organisasi internasional yang terkait

(2) Negar-negara pihak yang melaksanakan hal tersebut harus menyediakan bantuan melalui program-program multilateral bilateral atau program-program lainnya yang telah ada atau melalui dana sukarela yang dikumpulkan berdasarkan peraturan-peraturan Majelis Umum

Pasal 8

(1) Setiap negara pihak dalam waktu dua tahun setelah Protokol ini berlaku efektif bagi negara pihak tersebut, harus menyerahkan laporan kepada Komite Hak Anak yang berisi informasi komprehensif mengenai langkah-langkah yang telah diambil untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan Protokol, termasuk langkah-langkah yang diambil untuk melaksanakan ketentuan untuk berpartisipasi dan penerimaan.

(2) Setelah penyerahan laporan komprehensif , setiap negara pihak harus memasukan dalam laporan-laporan yang diserahkan kepada Komite Hak Anak, sesuai dengan pasal 44 Konvensi, informasi lebih lanjut mengenai pelaksanaan protokol. Negara-negara pihak lainnya harus menyerahka laporan setiap limatahun.

(3) Komite Hak Anak dapat meminta pada negara pihak informasi lebih lanjut mengenai pelaksanaan protokol ini.

Pasal 9

(1) Protokol ini terbuka untuk ditandatangi oleh negara manapun yang menjadi anggota Konvensi atau telah menandatanganinya.

(6)

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk disimpan.

(3) Sekretaris Jenderal, dalam kapasitasnya sebagai tempat penyimpanan Konvensi dan Protokol akan memberitahukan kepada negara pihak konvensi yang telah menandatangani konvensi setiap instrumen deklarasi Pasal 3.

Pasal 10

(1) Protokol ini akan berlaku efektif salam waktu tiga bulan setelah instrumen ratifiksi atau aksesi yang kesepuluh diserahkan.

(2) Setiap negara yang meratifikasi Protkol ini atau mengaksesinya setelah protokol ini diberlakukan, maka bagi mereka protokol akan berlaku efektif sebulan setelah tanggal penyerahan instrumen ratifikasi atau aksesi.

Pasal 11

(1) Setiap negara pihak dapat mengajukan penarikan diri terhadap Protokol kapan pun dengan pemberitahaun tertulis kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa yang setelah itu akan memberitahukan negara-negara pihak konvensi dan negara-negara lainnya yang telah menandatangani konvensi. Penarikan diri akan

berlaku efektif setahun setelah tanggal penyerahan pemberitahuan kepada Sekretaris Jenderal. Namun apabila pada saat berakhirnya masa tersebut negara pihak yang menarik diri itu terlibat dalak konflik bersenjata, penarikan diri tersebut tudak akan diberlakukan sebelum konflik bersenjata berakhir.

(2) Penarikan diri tidak akan berdampak melepaskan negara pihak tekait atas kewajibannya berdasarkan protokol ini mengenai setiap tindakan yang timbul sebelum tanggal berlaku efektifnya penarikan tersebut. Penarikan diri juuga tidak boleh merugikan dalam hal apapun pembahasan atas setiap masalah yang telah dipertimbangkan oleh Komite sebelum tanggal penarikan dri berlaku efektif.

Pasal 12

(7)

sepertiga dari jumlah negara pihak tersbeut menghendaki diadakan konferensi, Sekretaris Jenderal Perserikat Bangsa-Bangsa akan mengadakan konferensi dengan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Setiap amandemen yang ditetapkan oleh suara mayoritas negara pihak yang hadur dan memberikan suaranya dalam konferensi harus diserahkan kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk disetujui.

(2) Suatu amandemen yang dibuat berdasarkan ayat 1 pasal ini akan berlaku secara efektif seelah disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dan diterima mayoritas dua pertiga negara-negara pihak.

(3) Ketika amandemen berlaku efektif, ia akan mengikat negara-negara yang mengetujuinya, negara-negara pihak lainnya yang masih terikat dengan ketentuan-ketentuan Protokol dan amandemen-amandemen yang disepakati.

Pasal 13

(1) Protokol ini ditulis dalam bahasa Arab, China, Inggris, Prancis, Rusia, dan Spanyol memiliki keaslian yang sama, disimpan dalam arsip Perserikatan Bangsa-Bangsa.

(2) Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa harus mengirimkan salinan Protokol ini yang resmi kepada semua negara pihak dan negara pihak

konvensi dan negara-negara yang telah menandatangani konvensi.

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi politik daerah Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan sebagai ba- gian dari negara baru dan terus berkem- bang hingga saat ini, yakni Indonesia tak dapat

Pengaruh Inhalasi Magnesium Sulfat terhadap Kadar Substansi P, Respons Bronkodilator, dan Perbaikan Klinis Pasien PPOK Eksaserbasi Akut.. Supervisor 1:

Libby dan Frederick (1990) juga berpendapat bahwa auditor yang telah memiliki banyak pengalaman tidak hanya akan memiliki kemampuan untuk menemukan kekeliruan (error) atau kecurangan

Pengaturan aset tetap yang tersedia untuk dijual dihapus karena sudah diatur dalam PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan

Kendaraan Ringan ( Light vehicles , LV) Diantaranya : bus angkutan, pick up, colt, kijang, sedan, jeep.. Sepeda Motor ( Motor cycles , MC) Diantaranya : sepeda motor dan

Ansietas merupakan salah satu emosi yang subjektif tanpa ada objek yang spesifik sehingga orang merasakan suatu perasaan was-was (khawatir) seolah-olah ada sesuatu

Jika hasil uji F ternyata membuktikan adanya pengaruh posisi batang terhadap sifat fisik dan dimensi serat kayu gmelina secara signifikan maka pada sifat-sifat

Penegakan hukum terhadap korupsi – dalam hal putusan (vonis) hakim – tidak dapat dilepaskan dengan adanya faktor-faktor yang menentukan dalam proses penangannya di pengadilan,