• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Rule dengan Pendekatan Fuzzy Simple Additive Weighting dan Weighted Product pada Penentuan Jabatan di Institusi Pendidikan Tinggi Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Model Rule dengan Pendekatan Fuzzy Simple Additive Weighting dan Weighted Product pada Penentuan Jabatan di Institusi Pendidikan Tinggi Chapter III V"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah memberi nilai dalam setiap kriteria pada setiap jabatan menggunakan metode SAW dan WP dimana dengan metode ini apakah hasil keputusan mendapatkan nilai yang sama atau tidak, untuk penentuan nilai dari setiap kriteria dapat dilakukan dengan langkah-langkah seperti pada gambar 3.1

(2)

1. Input Nilai dari setiap kriteria

Nilai ini merupakan kriteria yang terdiri dari Ketua STTH, Ketua Program Studi, dan Sekertaris Program Studi, masing-masing nilai akan di evaluasi ulang untuk penentuan nilai dari setiap kriteria yang akan di hitung menggunakan Metode SAW dan WP.

2. Perhitungan menggunakan SAW dan WP

Perhitungan yang dilakukan akan melalui 2 tahap, perhitungan yang pertama adalah menggunakan Metode SAW dengan beberapan tahapan yang akan dilakukan secara teliti dan benar yaitu dengan rumus pemberian bobot sebagai berikut:

=

perhitungan yang kedua adalah menggunakan Metode WP dengan beberapan tahapan yang akan dilakukan secara teliti dan benar yaitu dengan rumus pemberian bobot sebagai berikut:

3. Membandingkan Hasil SAW dan WP

Setelah mendapatkan hasil perhitungan antara SAW dan WP, maka dari setiap kriteria akan dibandingkan apakah perhitungan dengan menggunakan SAW dan WP mendapatkan hasil yang sama atau tidak.

4. Mendapatkan Nilai dari setiap kriteria

Setelah membandingkan dari hasil SAW dan WP maka penulis akan mendapatkan keputusan dari setiap kriteria yang di hitung.

3.2 Perancangan Sistem

(3)

3.3 Klasifikasi Variabel

Sebagai langkah awal dari klasifikasi yang akan dilakukan oleh penulis, penentuan dalam variabel berguna untuk proses perhitungan dan pemberian bobot yang ada dalam Metode SAW dan WP, adapun klasifikasi variabel yang digunakan adalah seperti pada table 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Klasifikaasi Variabel

Klasifikasi Variabel

Umum Khusus

C1 a. Berkewarganegaraan Indonesia b. Beriman dan bertakwa kepada Allah

SWT

c. Tidak sedang menjalani proses hukuman

d. Tidak berstatus sebagai anggota salah satu partai politik

e. Tidak sedang dalam kedudukan sebagai anggota lembaga-lembaga pemerintah

f. Tidak sedang mengikuti studi lanjut S2 atau S3

g. Berdomisili pada tempat dimana Perguruan Tinggi STT Harapan berada

h. Diutamakan dosen tetap Yayasan Pendidikan Harapan Medan bidang ilmu sesuai dengan program studi yang akan dipimpin nya

(4)

Klasifikasi Variabel

Umum Khusus

e. Diutamakan pernah menjabat sebagai f. Ketua Program

Studi dapat diangkat

C2 a. Berkewarganegaraan Indonesia b. Beriman dan bertakwa kepada Allah

SWT

c. Tidak sedang menjalani proses hukuman

d. Tidak berstatus sebagai anggota salah satu partai politik

e. Tidak sedang dalam kedudukan sebagai anggota lembaga-lembaga pemerintah

f. Tidak sedang mengikuti studi lanjut S2 atau S3

g. Berdomisili pada tempat dimana Perguruan Tinggi STT Harapan berada bidang ilmu sesuai dengan program studi yang akan dipimpin nya

(5)

Klasifikasi Variabel

Umum Khusus

h. Diutamakan dosen tetap Yayasan Pendidikan Harapan Medan

kurangnya selama 5 (lima) tahun terakhir secara berturut-turut d. Tidak sedang menjabat dalam jabatan yang setara pada perguruan tingggi lain.

e. Diutamakan pernah menjabat sebagai f. Ketua Program

Studi dapat diangkat

C3 a. Berkewarganegaraan Indonesia b. Beriman dan bertakwa kepada

Allah SWT

c. Tidak sedang menjalani proses hukuman

d. Tidak berstatus sebagai anggota salah satu partai politik

a. Memiliki jenjang pendidikan minimal S2 yang diakui pemerintah

(6)

Klasifikasi Variabel

Umum Khusus

e. Tidak sedang dalam kedudukan sebagai anggota lembaga-lembaga pemerintah

f. Tidak sedang mengikuti studi lanjut S2 atau S3

g. Berdomisili pada tempat dimana Perguruan Tinggi STT Harapan berada

h. Diutamakan dosen tetap Yayasan Pendidikan Harapan Medan

3.4 Prosedur Pengumpulan Data

Dalam pemberian nilai untuk klasifikasi diperlukan data yang akan menjadi sumber acuan dalam pembuatan Menggunakan Metode SAW dan WP. Adapun prosedur pengumpulan data dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Data diambil dari STT Harapan Medan.

2. Data merupakan persyaratan seleksi baik dari syarat umum dan syarat khusus. 3. Setelah mendapat persayaratan dari kriteria yang di dapat maka akan dihitung

menggunakan metode SAW dan WP.

4. Keluaran yang dihasilkan adalah kelayakan pada masing-masing calon dalam pemilihan di STT Harapan Medan

Model yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data mengggunakan metodel SDLC(System Development Life Cycle)

1. Planning

(7)

2. Analisis

Kebutuhan informasi yang diambil dalam pengambilan keputusan yaitu tentang kebutuhan dalam pemilihan dalam sebuah universitas baik dari Ketua, Ketua Prodi dan Sekertaris Jurusan.

3. Design

Tahap ini penulis akan merancang sebuah kriteria yang akan digunakan dalam proses pemilihan, pemilihan ini akan diambil dari kriteria yang sudah di tetapkan dalam proses pemilihan.

4. Development

Proses ini penulis akan membuat sebuah pengembangan berupa program dengan menggunakan metode SAW dan WP dan di dalam program tersebut akan dianalisa dan membandingkan nilai mana yang paling akurat untuk dijadikan penilaian yang baik.

5. Testing

Melakukan uji coba pada perhitungan menggunakan metode SAW dan WP dan mana yang baik digunakan dalam proses pemilihan sebuat jabatan.

6. Implementation

Setelah diuji maka akan dihasilkan sebuah nilai, dan nilai tersebut akan di implementasikan dalam sebuah struktur untuk pemilihan jabatan di universitas.

7. Maintenance

(8)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan bagaimana menentukan sebuah pemilihan didalam institusi pendidikan tinggi menggunakan metode SAW dan WP, dan hasil ini akan dianalisa serta membandingkan mana hasil yang paling akurat. Pada Tabel ini masing-masing variabel akan diberikan bobot, bobot ini dibuat oleh pengambil keputusan yaitu penulis, variabel terdiri dari Variabel A dan B dapat dilihat pada table 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Variabel A dan Bobot

Variabel Bobot

a. Diutamakan memiliki jenjang pendidikan S2/S3 yang di akui pemerintah dalam bidang ilmu sesuai dengan program studi yang akan dipimpin nya.

20

b. Minimal memiliki jabatan akademik asisten ahli 20 c. Telah bertugas di STT-Harapan sebagai staf pengajar sekurang

kurangnya selama 5 (lima) tahun terakhir secara berturut-turut

20

d. Tidak sedang menjabat dalam jabatan yang setara pada perguruan tingggi lain.

10

e. Diutamakan pernah menjabat sebagai salah satu fungsionaris STT-Harapan atau pernah menjadi anggota Senat STT-STT-Harapan

20

f. Ketua Program Studi dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak lebih dari 2 kali masa jabatan berturut turut

10

Total Bobot 100

(9)

Masing masing variabel diberi bobot oleh pembuat keputusan dan nilai ini akan dihitung menggunakan metode SAW dan WP

Tabel 4.2 Variabel B dan Bobot

Variabel Bobot

a. Memiliki jenjang pendidikan minimal S2 yang diakui pemerintah 50 b. Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya Asisten Ahli 50

Total Bobot 100

Pada tabel 4.2 varibel B dikhusukan untuk pemilihan Sekertaris di STT Harapan Medan, variabel ini diambil dari persyaratan khusus dengan 2 variabel. Masing masing variabel diberi bobot oleh pembuat keputusan dan nilai ini akan dihitung menggunakan metode SAW dan WP.

4.2 Proses Fuzzyfikasi

Tabel 4.3 Tingkat Kepentingan Kriteria

Kriteria Variabel Nilai

Pendidikan S2 [0–50]

S3 [45–100]

Jabatan Assiten Ahli [0–45]

Lektor [40–80]

Lektor Kepala [70–100]

Masa Kerja ≥ 5 Tahun [0–45]

≥ 10 Tahun [40–80]

≥ 15 Tahun [70–100]

4.2.1 Kriteria Pendidikan

Tabel 4.4 Kriteria Pendidikan

Variabel Nilai

S2 [0–50]

(10)

Gambar 4.1Fuzzy Keanggotaan Variabel Pendidikan

S2[x] =

1; < 25

; 25 50

0; > 50

S3[x] =

0; 45

; 45 < 75

1; 75

Pendidikan = 65 μ S2[65] = 0

μ S3[65] = 65–45 / 75 - 45 = 0,66

4.2.2 Kriteria Jabatan

Tabel 4.5 Kriteria Jabatan

Variabel Nilai

Assiten Ahli [0–45]

Lektor [40–80]

Lektor Kepala [70–100] Pendidikan

1

0,66

65 75 45

25 5

100 50

(11)

Gambar 4.2Fuzzy Keanggotaan Variabel Jabatan

4.2.3 Kriteria Masa Kerja

Tabel 4.6 Kriteria Masa Kerja

Variabel Nilai

≥ 5 Tahun [0–45]

≥ 10 Tahun [40–75]

≥ 15 Tahun [70–100]

Asisten Ahli Lektor Lektor Kepala

(12)

Gambar 4.3Fuzzy Keanggotaan Masa Kerja

Contoh Perhitungan Menggunakan Data Variabel A dan dihitung dengan metode SAW dan WP. Data pelatihan akan diambil dari pemilihan Ketua Umum Masa Bakti 2015 sampai 2020. Diketahui calon yang ikut serta berjumlah 9 calon.

4.4 Pengujian Menggunakan Metode SAW

Diketahui nilai yang akan dihitung adalah sebagai berikut:

(13)

Tabel 4.7 Nilai Variabel

4.4.1 Proses Pengujian SAW

Maka diperoleh Nilai dalam bentuk matriks sebagai berikut: 90 85 70 80 85 85

Berikut adalah perhitungan normalisasi matriks keputusan dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi (rij) dari setiap alternatif berdasarkan kriteria Cost

dan Benefit, dalam penulisan ini kriteria Cost tidak ditemukan, sehingga semua perhitungan menggunakanBenefit:

Kriteria benefitnya yaitu (V1, V2, V3, V4, V5 dan V6). Untuk normalisai nilai, jika faktor kriteriabenefitdigunakan rumusan

Rii= ( Xij/ max{Xij})

Dari kolom V1 nilai maksimalnya adalah 90, maka tiap bari dari kolom V1 dibagi oleh nilai maksimal kolom V1

(14)

R21= 80 / 90 = 0.88

Maka diperoleh matriks kolom pertama 1

Didalam kolom V2 nilai maksimalnya adalah 90, maka tiap baris dari kolom V2 dibagi oleh nilai maksimal Kolom V2

R12= 85 / 90 = 0.94

(15)

1 0.94

Didalam kolom V3 nilai maksimalnya adalah 85, maka tiap baris dari kolom V3 dibagi oleh nilai maksimal Kolom V3

R13= 70 / 85 = 0.82

Maka diperoleh matriks kolom ketiga

1 0.94 0.82

Didalam kolom V4 nilai maksimalnya adalah 90, maka tiap baris dari kolom V4 dibagi oleh nilai maksimal Kolom V4

(16)

R74= 90 / 90 = 1 R84= 75 / 90 = 0.83 R94= 75 / 90 = 0.83

Maka diperoleh matriks kolom keempat

1 0.94 0.82 0.88 0.88 0.83 0.82 0.88 1 0.88 0.88 0.88 0.94 0.88 0.88 0.94

0.94 1 0.94 0.88

0.83 0.94 1 0.88

0.88 0.88 1 1

0.88 0.88 0.94 0.83 0.88 0.94 0.94 0.83

Didalam kolom V5 nilai maksimalnya adalah 85, maka tiap baris dari kolom V5 dibagi oleh nilai maksimal Kolom V5

R15= 85 / 85 = 1

Maka diperoleh matriks kolom kelima

1 0.94 0.82 0.88 1

0.88 0.83 0.82 0.88 0.94 1 0.88 0.88 0.88 0.94 0.94 0.88 0.88 0.94 0.94

0.94 1 0.94 0.88 0.82

0.83 0.94 1 0.88 0.88

0.88 0.88 1 1 0.88

0.88 0.88 0.94 0.83 0.88 0.88 0.94 0.94 0.83 0.88

Didalam kolom V6 nilai maksimalnya adalah 90, maka tiap baris dari kolom V6 dibagi oleh nilai maksimal Kolom V6

(17)

R36= 80 / 90 = 0.88

Maka diperoleh matriks kolom kelima

R =

1 0.94 0.82 0.88 1 0.94

0.88 0.83 0.82 0.88 0.94 0.88 1 0.88 0.88 0.88 0.94 0.88 0.94 0.88 0.88 0.94 0.94 0.88

0.94 1 0.94 0.88 0.82 1

0.83 0.94 1 0.88 0.88 0.94

0.88 0.88 1 1 0.88 0.94

0.88 0.88 0.94 0.83 0.88 0.94 0.88 0.94 0.94 0.83 0.88 0.94

Setelah diperoleh matriks dari masing masing kolom, akan dikalikan setiap kolom di tabel tersebut dengan bobot kriteria yang telah dideklarasikan sebelumnya.

Nilai Bobot preferensi (W) = 20, 20, 20, 10, 20, 10

=

(18)

V6 = (0,83 * 20) + (0,94 * 20) + (1 * 20) + (0,88 * 10) + (0.88 * 20) + (0.94 * 10) = 91.2

V7 = (0,88 * 20) + (0,88 * 20) + (1 * 20) + (1 * 10) + (0.88 * 20) + (0.94 * 10) = 92.2 V8 = (0,88 * 20) + (0,88 * 20) + (0,94 * 20) + (0,83 * 10) + (0.88 * 20) + (0.94 * 10) = 89.3

V9 = (0,88 * 20) + (0,94 * 20) + (0,94 * 20) + (0,83 * 10) + (0.88 * 20) + (0.94 * 10) = 90.5

Berikut tabel masing masing dari nilai Vektor

Tabel 4.8 Nilai Vector Vektor (Vi) Nilai Vektor (Vi)

V1 93.4

V2 87

V3 91.6

V4 91

V5 92.8

V6 91.2

V7 92.2

V8 89.3

V9 90.5

Nilai V1menunjukkan nilai terbesar sehinggaVariabel A1Terpilih dalam Menjadi Ketua Umum.

4.5 Proses Pengujian Menggunakan Metode Weight Product (WP)

Berikut ini akan dilakukan pengujian menggunakan Metode Product (WP) dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini:

Perbaikan Bobot sehingga = 20, 20, 20, 10, 20, 10

(19)

W2 = = = 0.2

W3 = = = 0.2

W4 = = = 0.1

W5 = = = 0.2

W6 = = = 0.1

Penentuan Vektor S untuk preferensi alternatif

=

1 0.94 0.82 0.88 1 0.94

0.88 0.83 0.82 0.88 0.94 0.88 1 0.88 0.88 0.88 0.94 0.88 0.94 0.88 0.88 0.94 0.94 0.88

0.94 1 0.94 0.88 0.82 1

0.83 0.94 1 0.88 0.88 0.94

0.88 0.88 1 1 0.88 0.94

0.88 0.88 0.94 0.83 0.88 0.94 0.88 0.94 0.94 0.83 0.88 0.94

S1= (10,2) + (0,940,2) + (0,820,2) + (0,880,1) + (10,2) + (0,940,1) = 5.9299 S2 =(0.880,2) + (0,830,2) + (0,820,2) + (0,880,1) + (0,940,2) + (0,880,1) = 5.8615 S3 =(10,2) + (0,880,2) + (0,880,2) + (0,880,1) + (0,940,2) + (0,880,1) = 5.9118 S4 = (0.940,2) + (0,880,2) + (0,880,2) + (0,940,1) + (0,940,2) + (0,880,1) = 5.9060 S5 = (0.940,2) + (10,2) + (0,940,2) + (0,880,1) + (0,820,2) + (10,1) = 5.9237 S6 =(0.830,2) + (0,940,2) + (10,2) + (0,880,1) + (0,880,2) + (0,940,1) = 5.9070 S7 =(0.880,2) + (0,880,2) + (10,2) + (10,1) + (0,880,2) + (0,940,1) = 5.9181 S8 =(0.880,2) + (0,880,2) + (0,940,2) + (0,830,1) + (0,880,2) + (0,940,1) = 5.8873 S9 =(0.880,2) + (0,940,2) + (0,940,2) + (0,830,1) + (0,880,2) + (0,940,1) = 5.9002

(20)

Tabel 4.9 Nilai Normalisasi Si Nilai Si

S1 5.9299

S2 5.8615

S3 5.9118

S4 5.9060

S5 5.9237

S6 5.9070

S7 5.9181

S8 5.8873

S9 5.9002

Nilai vektor S digunakan untuk Pencarian Nilai Tertinggi dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

V1 =5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.90025.9299

= .. = 1.1157

V2 =5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.90025,8615

= .

. = 0.1102

V3 =5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.90025.9118

= .. = 1.1123

V4 =5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.90025.9060

= .. = 0.1111

V5 =5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.90025.9237

= .. = 0.1114

(21)

= .

. = 0.1111

V7 =5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.90025.9181

= .. = 0.1113

V8 =5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.90025.8873

= .

. = 0.1107

V9 =5,9299+5.8615+5.9118+5.9060+5.9237+5.9070+5.9181+5.8873+5.90025.9002

= .. = 0.1110

Tabel 4.10 Nilai Vektor Vektor (Vi) Nilai Vektro (Vi)

V1 1.1157

V2 0.1102

V3 1.1123

V4 0.1111

V5 0.1114

V6 0.1111

V7 0.1113

V8 0,10144

V9 0.1107

Nilai V1 menunjukkan nilai terbesar sehingga Variabel A1Terpilih dalam pemilihan Ketua Umum

4.6 Analisa Perbandingan Pengujian Manual dan Program

Dibawah ini penulis akan menjelaskan hasil dari masing masing keputusan antara penggunaan program dan manual

1. Proses Input Data Calon

(22)

Gambar 4.4Data Calon

Gambar 4.1 menjelaskan tentang data-data calon yang terdiri dari 9 calon dan data tersebut akan masuk kedalam proses persyaratan umum.

2. Proses Persyaratan Umum

Berikut ini adalah tahap proses persyaratan umum yang dilakukan dalam seleksi, dan dapat dilihat pada gambar 4.5 sebagai berikut:

Gambar 4.5 Persyaratan Umum

Persyaratan Umum yang di Proses adalah 1. Apakah calon warga negara Indonesia?

(23)

3. Apakah calon tidak sedang menjalani proses hukuman? 4. Apakah calon tidak berstatus sebagai anggota partai politik?

5. Apakah calon tidak sedang dalam kedudukan sebagai anggota lembaga-lembaga pemerintah?

6. Apakah calon tidak sedang mengikuti S2 atau S3?

7. Apakah calon berdomisili pada tempat dimana perguruan tinggi STT Harapan berada?

8. Apakah calon menjadi dosen tetap yayasan pendidikan harapan?

Setelah diproses persyaratan diatas dan semua bernilai “ya” maka akan masuk kedalam

set nilai peryaratan calon.

3. Set Nilai Persyaratan Calon

Berikut ini adalah set nilai persyaratan calon, dan dapat dilihat pada penjelasan seperti gambar berikut:

Gambar 4.6 Set Nilai Persyaratan Calon

Set nilai persayaratan calon merupakan nilai inputan yang diambil dari hasil manual pada proses seleksi kelayakan jabatan, dan nilai ini akan di proses, menggunakan Metode SAW dan WP

.

4. Perhitungan Menggunakan Metode SAW

(24)

Gambar 4.7 Proses Perhitungan Menggunakan SAW

Gambar diatas menjelaskan tentang data calon dan nilai manual yang telah di input dengan manual, nilai tersebut di hitung menggunakan Metode SAW dan hasil yang didapat adalah pada calon yang bernama Drs Abdul Zebar, M. Hum merupakan biodata dengan nilai tertinggi dengan hasil penilaian 96.1111111111111. setelah perhitungan menggunakan metode SAW dilakukan maka proses selanjutnya akan dihitung dengan menggunakan metode WP.

5. Proses Perhitungan Menggunakan WP

Berikut ini adalah proses perhitungan menggunakan WP dan dapat dilihat pada gambar 4.8 seperti berikut:

(25)

Gambar 4.5 menjelaskan tentang data calon dan nilai manual yang telah di input dengan manual, nilai tersebut di hitung menggunakan Metode WP dan hasil yang didapat adalah pada calon yang bernama Drs Abdul Zebar, M. Hum merupakan biodata dengan nilai tertinggi dengan hasil penilaian 5.95985807335703. setelah perhitungan menggunakan metode WP dilakukan analisis perbandingan nilai akurasi dari masing masing Metode Yaitu SAW dan WP

6. Analisis Perbandingan Metode SAW

Berikut ini adalah analisis perbandingan Metode SAW dan dapat dilihat pada penjelasan sebagai berikut:

Tabel 4.11. Analisis Perbandingan Metode SAW Metode SAW

Akurasi

Manual Program

93.4 96.1111111111111 2.711111

87 87.7124183006536 0.712418

91.6 92.156862745098 0.556863

91 92.7124183006536 1.712418

92.8 94.2483660130719 1.448366

91.2 90.4248366013072 -0.77516

92.2 90.4248366013072 -1.77516

89.3 88.7581699346405 -0.54183

90.5 90.9803921568627 0.480392

(26)

Gambar 4.9 Grafik Perbandingan SAW

Gambar diatas merupakan grafik yang dihasilkan dari tabel 4.6, grafik diatas adalah hasil dari nilai program dan manual, sehingga penulis bisa membuat sebuah perbandingan menggunakan grafik chart

7. Analisis Perbandingan Metode WP

Berikut ini adalah analisis perbandingan Metode WP Nilai Normalisasi dan dapat dilihat pada penjelasan sebagai berikut:

Untuk mendapatkan nilai akurasi, penulis membuat sebuah alur perhitungan yaitu Nilai Program–Nilai Manual = Akurasi.

(27)

5.9070

5.89932866691913 -0.00767

5.9181 5.89973460410123 -0.01837

5.8873 5.88166764866314 -0.00563

5.9002 5.90549710221871 0.005297

Berikut ini adalah grafik perbandingan yang dilakukan antara manual dan program

Gambar 4.10 Grafik Perbandingan WP Normalisasi

Gambar 4.7 merupakan grafik yang dihasilkan dari tabel 4.7, grafik 4.7 adalah hasil dari nilai program dan manual, sehingga penulis bisa membuat sebuah perbandingan menggunakangrafik chart.

8. Analisis Perbandingan Metode WP Nilai Vektor

Berikut ini adalah analisis perbandingan Metode WP Nilai Vektor dan dapat dilihat pada penjelasan sebagai berikut:

Untuk mendapatkan nilai akurasi, penulis membuat sebuah alur perhitungan yaitu Nilai Program–Nilai Manual = Akurasi

(28)

Tabel 4.13. Analisis Perbandingan Metode WP Vektor Metode WP Vektor

Akurasi

Manual Program

0.1157 0.112034054309031 -0.00367

0.1102 0.110338004117444 0.000138

0.1123 0.111246585764715 -0.00105

0.1111 0.111365996897343 0.000266

0.1114 0.11163890285728 0.000239

0.1111

0.110896216004043 -0.0002

0.1113 0.110903846854937 -0.0004

0,10144 0.110564222279681 0.009124

0.1107 0.111012170915527 0.000312

Berikut ini adalah grafik perbandingan yang dilakukan antara manual dan program

Gambar 4.11. Grafik Perbandingan WP Vektor 0.09

0.095 0.1 0.105 0.11 0.115 0.12

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Metode WP Vektor Manual

(29)
(30)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tesis ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil dari penggunaan Metode SAW dan WP menghasilkan keputuan hasil yang sama yaitu Alternatif 1 diputuskan sebagai kelayakan menduduki jabatan Ketua Umum

2. Indikator yang sangat penting didalm pemilihan ialah jenjang pendidikan dan masa kerja.

3. Hasil dari penggunaan Metode SAW dan WP memperoleh hasil yang lebih akurat, optimal dan tidak bersifat subjektif.

4. Hasil dari perbandingan SAW Manual dan Program berjumlah 4.529418, dan jumlah perbandingan perhitungan WP manual dan program nilai normalisasi berjumlah 0.051343, sementara perhitungan WP manual dan program nilai vector berjumlah 0.004759.

5.2 Saran

Saran dari penulisan tesis ini adalah

1. Masalah yang diputuskan dalam kelayakan adalah hanya Ketua Umum, Ketua Prodi dan Sekertaris Jurusan, penulis berharap adanya kriteria yang lebih agar aplikasi dan penelitian ini semakin luas dan baik.

Gambar

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian Menggunakan SAW dan WP
Tabel 3.1 Klasifikaasi Variabel
Tabel 4.1 Variabel A dan Bobot
Tabel 4.4 Kriteria Pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

FKIP, USD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) teknik pembelajaran bercerita pada Taman Kanak-kanak Karitas Nandan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, 2) hambatan

Arthropoda tanah di lahan transisi menunjukkan indeks diversitas yang rendah yaitu 1,04, namun kelimpahan individu di lahan ini lebih tinggi dibandingkan dengan

Dalam tahap pengolahan data, yang dilakukan adalah analisa dan pembahasan meliputi nilai emisi CO 2 power plant Tambak Lorok per tahun, perhitungan jenis dan jumlah

SMEP Negeri Nahdlatul Ulama (NU) 2 Andi Achmad Kahu Kantor BKDH Sinjai Nahdlatul Ulama (NU) 3.. Abdullah Achmad

[r]

Adapun yang menjadi menarik dan menjadi ciri khas acara The Comment ini ialah, adanya kutipan yang menarik dalam setiap tayangan yang disampaikan oleh pembawa acara The

Apakah secara serempak kepercayaan dan kepuasan pelanggan berpengaruh siginfikan terhadap niat beli ulang pada konsumen Luwak White Koffie di Surabaya1. Apakah

pada contoh tersebut maka nomor dari pelanggan = 3 digit maka call number (yang dikirim oleh calling station) akan menggerakan selector (direct controlled : penyambungan