• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Kembung (Rastrelliger spp.) di Perairan Selat Malaka Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Kembung (Rastrelliger spp.) di Perairan Selat Malaka Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Latar Belakang

Selat Malaka termasuk salah satu kawasan keanekaragaman hayati yang

amat penting (hotspot) di dunia yang dinamakan Sunda hotspot. Selat Malaka

berbatasan dengan Thailand Selatan, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa,

Borneo, membentuk Paparan Sunda (Sundaland) yang memiliki 5 % spesies

tumbuhan endemik di dunia dan 2,6 % vertebrata. Perairan Selat Malaka juga

mempunyai potensi sumberdaya perikanan yang cukup besar atau cukup banyak.

Selat Malaka adalah salah satu wilayah yang juga mempunyai sumberdaya

perikanan paling beragam di dunia (Gerke dan Evers, 2009)

Sumberdaya perikanan adalah semua jenis ikan termasuk biota perairan

lainnya. Sumberdaya ikan yang dibagi dalam ikan pelagis (pelagis kecil dan

pelagis besar) dan ikan demersal. Sumberdaya ikan pelagis adalah jenis-jenis ikan

yang hidup di permukaan atau dekat permukaan perairan. Sumberdaya ikan

pelagis kecil yang paling umum ditangkap antara lain adalah ikan layang,

kembung lelaki, selar, tamban, teri dan lain-lain.

Salah satu produksi perikanan pelagis di perairan Belawan adalah Ikan

Kembung (Rastrelliger spp.). Ikan Kembung merupakan ikan konsumtif bagi

masyarakat. Akibat tingginya permintaan konsumen di pasar ikan, menyebabkan

nelayan melakukan penangkapan berskala besar. Kegiatan penangkapan ikan

berskala besar tersebut dapat mengganggu siklus pertumbuhan ikan Kembung dan

mengurangi populasinya di perairan Belawan, terutama jika penangkapan tersebut

(2)

Perikanan sebagai salah satu sektor dalam kegiatan ekonomi, tidak hanya

berperan dalam upaya peningkatan pendapatan negara, tetapi juga berperan

dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat, penyerapan tenaga kerja,

pendapatan nelayan serta turut mendorong pembangunan secara keseluruhan.

Untuk pemenuhan tersebut salah satunya dilakukan melalui kegiatan penangkapan

ikan. Pengembangan produksi perikanan laut dengan usaha penangkapan

diarahkan pada pencapaian tingkat pengusahaan sumberdaya perikanan secara

rasional. Rasionalisasi penangkapan berarti usaha penataan kembali kegiatan

penangkapan di laut yang tidak melampaui daya dukung potensi lestari

sumberdaya perikanan (Astuti, 2008).

Adanya peningkatan upaya penangkapan maka jumlah hasil tangkapan akan

mengalami peningkatan sampai pada kondisi optimal pemanfaatan. Jika upaya

penangkapan telah melebihi kondisi optimal pemanfaatan, maka hasil tangkapan

akan semakin menurun, karena semakin berkurangnya ketersediaan stok sumber

daya ikan itu sendiri. Supaya jumlah produksi dapat berlangsung terus pada

kondisi maksimal, maka jumlah upaya penangkapan harus dibatasi sampai pada

kondisi optimal. Pada simulasi open accses, jumlah hasil tangkapan akan

mengalami peningkatan sesuai dengan ketersediaan stok, selanjutnya mengalami

penurunan drastis dengan adanya penambahan jumlah upaya penangkapan yang

melebihi kondisi optimal (Sari, 2013).

Pengelolaan sumberdaya perikanan laut perlu dilakukan dengan prinsip dan

kaidah yang benar. Esensi pengelolaan sumberdaya perikanan adalah mencari

keseimbangan antara eksploitasi dan kemampuan (daya) reproduksi atau daya

(3)

tersebut masih memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri.

Penelitian ini perlu dilakukan untuk mendeskripsikan pertumbuhan Ikan

Kembung yang sebaiknya ditangkap nelayan pada saat penangkapan. Informasi

mengenai pertumbuhan tersebut dapat dijadikan dasar pengelolaan sumberdaya

Ikan Kembung, terutama di Perairan Selat Malaka Belawan Sumatera Utara.

Pengelolaan yang sesuai ditujukan agar sumberdaya Ikan Kembung dapat

dimanfaatkan secara optimal tanpa mengurangi atau memusnahkan sumberdaya

Ikan Kembung tersebut di alam.

Perumusan Masalah

Sumberdaya perikanan sangat terbatas dalam mendukung usaha

penangkapan ikan, oleh karena itu kelestarian sumberdaya perikanan akan

terancam bila intensitas pemanfaatannya melebihi daya dukung sumberdaya

perikanan. Demikian pula apabila pemanfaatan sumberdaya ikan Kembung secara

berlebih juga akan mengakibatkan hilangnya manfaat ekonomi, yang sebenarnya

dapat diperoleh apabila pemanfaatan sumberdaya dilaksanakan secara benar.

Keberadaan sumberdaya Ikan Kembung di Perairan Selat Malaka sangat

penting baik secara ekologis maupun ekonomis. Penurunan jumlah penangkapan

Ikan Kembung yang terjadi akibat penangkapan yang berlebihan. Berdasarkan

deskripsi di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai

berikut:

1. Bagaimana pertumbuhan Ikan Kembung (Rastrelliger spp.) di Perairan Selat

(4)

2. Bagaimana laju eksploitasi Ikan Kembung (Rastrelligers spp.) di Perairan

Selat Malaka Provinsi Sumatera Utara?

Kerangka Pemikiran

Kegiatan penangkapan Ikan Kembung di perairan Pelabuhan Perikanan

Samudera Belawan yang terjadi secara terus-menerus dapat mengakibatkan

eksploitasi yang berlebihan. Penelitian ini mengkaji pertumbuhan dan laju

eksploitasi Ikan Kembung. Dimana dari pertumbuhan dan laju eksploitasi Ikan

Kembung dapat dilakukan pengelolaan. Sehingga pengelolaan sumberdaya Ikan

Kembung tetap dapat dipertahankan keberadaannya secara berkelanjutan. Secara

ringkas kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Kerangka Pemikiran Potensi Sumberdaya Ikan di Perairan Selat Malaka

Hasil Tangkapan Ikan Kembung

Pertumbuhan Laju Eksploitasi

- Hubungan panjang bobot ikan Kembung

- Faktor kondisi

Pengelolaan

(5)

1. Untuk mengetahui pertumbuhan Ikan Kembung (Rastrelligers spp.) di

Perairan Selat Malaka Provinsi Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui laju eksploitasi Ikan Kembung (Rastrelligers spp.) di

Perairan Selat Malaka Provinsi Sumatera Utara.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi data pertumbuhan

dan laju eksploitasi Ikan Kembung (Rastrelligers spp.) di di Perairan Selat Malaka

Provinsi Sumatera Utara yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan

Ikan Kembung (Rastrelligers spp.) di di Perairan Selat Malaka Provinsi Sumatera

Gambar

Gambar 1. Diagram Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

endes-krepsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenui kebutuh-an.. o Mendefinisikan makna manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk

Mata kuliah ini selain bertujuan meningkatkan kemampuan ketrampilan menggambar baik dengan menggunakan media gambar manual ataupun digital, juga memperkenalkan berbagai gaya

Pertimbangkan Teknik Penilaian yang sesuai dengan untuk mencapai Indikator dan berilah tanda centang pada kolom jenis penilaian (1 Indikator bisa diukur dengan lebih dari 1

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 status pengguna barang milik daerah harus ditetapkan dengan Keputusan Bupati ;1. bahwa

Jadi, hasil temuan penelitian ini antara hasil observasi yang peneliti lakukan dengan teori yang ada sudah sesuai yaitu di TPQ Nurul Iman Garum dalam

Selain itu dapat dilihat dengan adanya kelompok tani yang berkembang dan CV yang bergerak dalam berternak kambing peranakan etawa.Bentuk pengusahaan ternak kambing di

Pelaksanaan tugas sebagai guru harus didukung oleh suatu perasaan bangga akan tugas yang dipercayakan kepadanya untuk mempersiapkan generasi kualitas masa depan

Pada hasil perhitungan di jelaskan bahwa durasi 1 jam ditemukan waktu 162 jam yang digunakan oleh 25 mahasiswa Saparua, pada durasi waktu 2 jam ditemukan 45 jam waktu yang