• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Dalam Keputusan Pembelian Smartphone

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Dalam Keputusan Pembelian Smartphone"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk merupakan proses awal pengambilan keputusan. Kebutuhan untuk berkomunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena tanpa adanya komunikasi, manusia tidak dapat melakukan interaksi dengan sesama manusia. Selain itu komunikasi diperlukan sebagai proses sosialisasi sehingga untuk dapat melancarkan proses komunikasi tersebut diperlukan adanya suatu alat sebagai perantara dalam berkomunikasi. Perantara tersebut dapat berupa sesuatu yang bersifat alami seperti indera yang dimiliki oleh manusia, ataupun sesuatu yang dibuat oleh manusia seperti teknologi telepon seluler (ponsel). Ponsel akan mendukung kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien sebab ruang dan waktu tidak lagi menjadi kendala.

Perkembangan smartphone berkembang sangat pesat. Seperti yang diketahui, saat ini pengguna smartphone dapat melakukan banyak hal, mulai dari kegiatan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, sebagai alat komunikasi, dapat mengakses internet dengan mudah, sampai yang berkaitan dengan masalah pekerjaan. Seiring berjalannya waktu kebutuhan masyarakat juga semakin meningkat. Hal ini menyebabkan para pengembang smartphone semakin berlomba-lomba untuk membuat suatu inovasi baru berteknologi tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan dan meningkatkan produktivitas masyarakat.

(2)

Pemilihan smartphone yang tepat merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh pengguna atau konsumen sebelum melakukan pembelian. Memilih smartphone dengan tepat sangat diperlukan karena harga dan jenis smartphone yang berada di toko-toko semakin beragam. Banyak faktor-faktor yang

harus dipertimbangkan dalam membeli sebuah smartphone. Setiap smartphone juga mempunyai harga, spesifikasi dan kualitas yang berbeda-beda. Hal ini dapat memberikan alternatif yang banyak bagi pengguna dalam menentukan pilihan terbaik sesuai kebutuhan, selera, dan daya beli dari pengguna itu sendiri. Apalagi di kalangan mahasiswa yang sangat membutuhkan smartphone khususnya mahasiswa Matematika Univesitas Sumatera Utara yang kegunaanya untuk mencari informasi atau kebutuhan yang lainnya.

Untuk mengantisipasi agar konsumen tidak salah dalam memilih smartphone, pertama harus diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadi faktor

dominan dalam membeli smartphone. Faktor pembelian smartphone tersebut dibagi dalam beberapa variabel, kemudian variabel-variabel tersebut perlu direduksi untuk memperoleh beberpa faktor yang dapat menggambarkan keragaman variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis faktor untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang paling dominan yang dapat mempengaruhi dalam pembelian smartphone.

Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis memilih judul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa dalam Keputusan Pembelian Smartphone.

1.2Perumusan Masalah

(3)

1.3Batasan Masalah

Batasan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu masalah yang akan diteliti sehingga tidak menimbulkan kekeliruan. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Data yang digunakan adalah data primer yang diambil langsung dengan menggunakan kuesioner. Data ini akan diperoleh dari mahasiswa S1 Matematika Universitas Sumatera Utara stambuk 2014, 2015 dan 2016. 2. Penelitian ini hanya memakai 9 variabel untuk menganalisis faktor-faktor

yang mempengaruhi mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk membeli smartphone. Faktor-faktornya adalah RAM (Random Access Memory) (X1), desain (X2), ukuran layar smartphone (X3), kamera (X4), ketahanan baterai (X5), kapasitas memori internal dan eksternal (X6), merek smartphone (X7), jaringan pendukung 4G (X8), dan harga smartphone (X9).

1.4Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang lebih dominan mempengaruhi mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk pembelian smartphone, sehingga faktor tersebut dapat diantisipasi dan juga dikendalikan.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Menambah wawasan dan memperkaya ilmu pengetahuan dalam bidang statistika yang berhubungan dengan analisis faktor.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk peneliti-peneliti berikutnya dalam data yang akan dianalisis.

(4)

1.6Tinjauan pustaka 1. Pengambilan Sampel

Ada beberapa cara pengambilan sampel penelitian yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah sampel penelitian. Pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Slovin sebagai berikut:

= +

keterangan: n = Sampel N = Populasi

e = Perkiraan tingkat kesalahan

2. Angket atau Kuesioner

Suhasmi Arikunto (2006:151) menjelaskan bahwa angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui.

Metode kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi atau keterangan responden mengenaai anlisis faktor yang mempengaruhi Konsumen dalam Keputusan Pembelian Smartphone. Kuesioner yang digunakan adalah angket tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang paling sesuai saja (Arikunto, 2006:152).

Untuk setiap pertanyan terdiri atas 5 alternatif jawaban dengan nilai: 1. Nilai 1 = STS (Sangat Tidak Setuju)

2. Nilai 2 = TS (Tidak Setuju) 3. Nilai 3 = KS (Kurang Setuju) 4. Nilai 4 = S (Setuju)

(5)

3. Uji Validitas

Validitas merupakan alat ukur untuk melihat atau mengetahui apakah kuesioner dapat digunakan untuk mengukur keadaan responden sebenarnya. Untuk menguji validitas keadaan responden digunakan rumus korelasi Product Moment Pearsons, yaitu:

= n ∑ XY − ∑X∑Y

√[n∑X – ∑X ][n∑Y − ∑Y ]

di mana:

= Koefisien Korelasi antar variabel X dan variabel Y n = Jumlah Responden

X = Nilai pertanyaan dari variabel Y = Jumlah Total dari nilai X

4. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabilitas. Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah metode Cronbach Alpha. Variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach

Alpha > 0,60 (Ade Fatma, 2007). Menurut Husaini Usman (2003) nilai Cronbach Alpha diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

� = ( − ) −∑

keterangan:

α : nilai koefisien Cronbach Alpha : banyaknya variabel penelitian ∑ : jumlah varians skor total

(6)

5. Analisis faktor

Analisis faktor adalah sebuah analisis yang mensyaratkan adanya keterkaitan antar variabel. Pada prinsipnya analisis faktor menyederhanakan hubungan yang beragam dan kompleks pada variabel yang diamati dengan menyatukan faktor atau dimensi yang saling berhubungan atau mempunyai korelasi pada suatu struktur data yang baru yang mempunyai set faktor lebih kecil. Data-data yang dimasukkan pada umumnya data matriks dan terdiri dari variabel-variabel dengan jumlah yang besar.

Secara matematis, analisis faktor agak mirip dengan analisis regresi, yaitu dalam hal bentuk fungsi linier. Jumlah varians yang dikontribusi dari sebuah variabel dengan seluruh variabel lainnya lebih dikelompokkan sebagai komunalitas. Kovarians diantara variabel dijelaskan terbatas dalam sejumlah kecil komponen ditambah sebuah faktor unik untuk setiap variabel.

Faktor yang unik tidak berkorelasi dengan sesama faktor yang unik dan juga tidak berkorelasi dengan komponen faktor. Komponen faktor sendiri bisa dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel-variabel yang terlihat/terobservasi hasil penelitian lapangan (J. Supranto, 2004:116).

� = + + + +

dimana :

� = Perkiraan faktor ke i (didasarkan pada nilai variabel X dengan koefisiennya Wi ).

= Koefisien nilai faktor ke i.

= variable ke i yang sudah dibakukan k = banyaknya variabel

(7)

Langkah-langkah Analisis Faktor a. Tabulasi Data

Data yang telah diperoleh dari penyebaran kuesioner di tempat-tempat yang telah ditentukan kemudian dikumpulkan serta ditabulasikan pada kolom-kolom agar mempermudah untuk kovariansi pada software yang akan digunakan.

b. Pembentukan Matriks Korelasi

Matriks korelasi adalah matriks yang menunjukkan korelasi sederhana (r) antara seluruh kemungkinan pasangan variabel yang dilibatkan kedalam analisis. Nilai atau angka pada diagonal utama semuanya sama yaitu 1. Dalam tahap ini, ada dua hal yang perlu dilakukan agar analisis faktor dapat dilaksanakan yaitu:

1. Menentukan nilai Barlett Test of Sphericity, yang digunakan untuk mengetahuai apakah ada korelasi signifikan antara variabel.

2. Penetuan Keiser-Meyer-Olkin (KMO), Measure of Sampling Adequacy, yang digunakan untuk mengukur kecukupan sampel dengan cara membandingkan besarnya koefisien korelasi yang diamati dengan koefisien korelasi parsialnya.

c. Ekstraksi Faktor

Pada tahap ini, akan dilakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu melakukan ekstraksi sekumpulan variabel yang ada KMO > 0.5, sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Metode yang digunakan untuk maksud ini adalah Principal Componen Analysisi (PCA) dan rotasi faktor dengan metode varimax (bagian dari orthogonal).

d. Rotasi Faktor

(8)

e. Penamaan Faktor

Pada tahap ini akan diberikan nama-nama faktor yang telah terbentuk berdasarkan Factor Loading suatu variabel terhadap faktor terbentuknya.

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian yang dilakukan melalui beberapa tahap seperti yang diuraikan berikut ini:

1. Menentukan besar sampel dengan menggunakan metode Slovin. 2. Membuat kuesioner dengan beberapa variabel yang sudah terpilih. 3. Penyebaran kuesioner.

4. Mengumpulkan data primer (nilai tiap variabel penelitian) yang bersumber pada hasil kuesioner terhadap responden.

5. Mengolah data dengan menggunakan software statistika SPSS 22 dan Microsoft Excel.

6. Menguji validitas data. 7. Menguji reliabitas data.

8. Mentransformasi data ordinal menjadi data interval terhadap varabel bebas dengan Metode successive Interval (MSI) dengan bantuan Microsoft Excel 9. Menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis faktor.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh berkumur dengan seduhan teh hijau berupa peningkatan laju aliran saliva dan dapat dijadian sebagai perawatan alternatif

Efikasi diri dalam pemecahan masalah pecahan dideskripsikan bahwa subjek mencoba menyelesaikan tugas pemecahan masalah pecahan dengan tingkat kesulitan rendah dan

Metode closed-loop mampu mendeteksi dan mengkoreksi terjadinya error yang terjadi pada sistem baik ketika diberi gangguan maupun tidak. Namun, hal tersebut juga harus

perilakunya (Suherman et.al. Metakognisi dan efikasi diri melibatkan dimensi kognitif dari evaluasi diri, karena kedua konstruk diri tersebut diformulasikan berdasarkan

Tidak hanya berkutat pada usaha mengembangkan ilmu pengetahuan, implikasi dari polaritas sistem pendidikan Islam adalah munculnya sikap menghargai perbedaan tata

Domestic Trade Flows for Indonesia Container Traffic.. Energizing

[r]

Suatu penelitian tentang efek Sylimarin pada penderita NAFLD juga diperoleh perbaikan kadar enzim-enzim hepar dan resistensi insulin, bila kapsul silybinin 94 mg