ANALISIS PERILAKU PADA KEJADIAN TB PARU RESISTEN
DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2009-2010
Penulis
Ikes Dwiastuti 1 Ida Leida M.Thaha 1
Wahiduddin 1
1
Jurusan Epidemiologi FKM Unhas, Makassar
Alamat Koresponden
IKES DWIASTUTI
(Kompleks BTP Jl.Kerukunan Barat III blok J.59 Makassar) Email : ikes_horcrux@yahoo.co.id
BAGIAN EPIDEMIOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
ANALISIS PERILAKU PADA KEJADIAN TB PARU RESISTEN DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2009-2010
ABSTRAK
Latar Belakang : Penyakit tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting, baik di Indonesia maupun negara berkembang lainnya. Penanggulangan tuberkulosis terutama di negara berkembang masih belum memuaskan. Permasalahan yang dihadapi adalah timbulnya resistensi terhadap beberapa obat anti tuberkulosis atau dikenal dengan drug resistant TB (DR-TB). Di Kota Makassar tahun 2009-2010, terdapat sebanyak 65 kasus penderita TB paru yang mengalami kejadian resistensi obat.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko faktor perilaku terhadap kejadian TB paru resisten di Kota Makassar tahun 2009-2010.
Metode : Jenis penelitian adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan studi kasus kontrol. Populasinya adalah seluruh penderita TB paru yang datang dan berobat ke pelayanan kesehatan (rumah sakit, BBKPM dan Puskesmas) di Kota Makassar tahun 2009-2010. Sampelnya adalah penderita TB paru yang dahaknya dikultur di laboratorium NECHRI pada tahun 2009-2010, terdiri dari sampel kasus yaitu penderita TB paru yang mengalami kejadian Resisten Obat Anti Tuberkulosis sedangkan sampel kontrol yaitu Penderita TB paru yang tidak mengalami kejadian Resisten Obat Anti Tuberkulosis. Metode pengambilan sampel dengan cara non random sampling yaitu Purposive sampling dengan besar sampel yaitu 100 perbandingan kasus dan kontrol adalah 1 : 4.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada PMO (OR=1,758), tidak patuh minum obat (OR=3,5), memiliki riwayat pengobatan (OR=7,429) serta masih merokok sejak terdiagnosis TB paru (OR=1,204) merupakan faktor risiko kejadian TB paru resisten sedangkan keteraturan pengobatan (OR=1,0) bukan merupakan faktor risiko kejadian TB paru resisten.
Saran : Penelitian ini menyarankan perlunya memberikan pemahaman kepada PMO mengenai tugas dan informasi yang seharusnya diberikan kepada penderita TB paru yang mengalami kejadian resistensi, pencantuman siklus jadwal minum obat pada kemasan obat dan menyediakan kartu checklist menelan obat bagi PMO. Selain itu, diharapkan kepada instansi terkait (rumah sakit, BBKPM, puskesmas) untuk melakukan pencatatan yang lengkap terkait data penderita TB paru agar mempermudah dalam pelacakan penderita TB paru yang mengalami kejadian resistensi.
BEHAVIOR ANALYSIS ON THE RESISTANT TUBERCULOSIS INCIDENCE IN MAKASSAR CITY YEAR 2009-2010
ABSTRACK
Background : Tuberculosis (TB) is an infectious disease that remains a significant public health problem, both in Indonesia and other developing countries. Combating tuberculosis, especially in developing countries is still not satisfactory. The problem faced is the emergence of resistance to several anti-tuberculosis drugs or known drug resistant TB (DR-TB). In the city of Makassar in 2009-2010, there were as many as 65 cases of pulmonary tuberculosis patients who experienced incidents of drug resistance.
Objectives : This study aims to determine the risk of behavioral factors on the incidence of resistant pulmonary tuberculosis in Makassar 2009-2010.
Methods : This research is observational analytic study using case control study design. The population is all pulmonary tuberculosis patients who came and went to health services (hospitals, BBKPM and PHC) in Makassar 2009-2010. The sample is the sputum of pulmonary tuberculosis patients that were cultured in the laboratory NECHRI in the year 2009-2010 which consists sample cases of pulmonary TB patients who experienced events of antituberculosis drug resistant while a control sample of pulmonary TB patients who do not experience events of antituberculosis drug Resistant. Sampling methods by non-random sampling, namely purposive sampling with the number of sample 100 comparison cases and controls was 1: 4.
Result : The results showed that there was no Drug Taking Observer (DTO) (OR= 1.758), not taking medication adherence (OR= 3.5), has a history of treatment (OR= 7.429), and still smoking since diagnosis pulmonary TB (OR= 1.204), are the risk factors of the incidence of pulmonary tuberculosis resistant while treatment disorder (OR= 1.0) is not a risk factor for incidence of resistant pulmonary tuberculosis.
Suggestion : This study suggests the need to provide DTO for understanding of the tasks and information that should be given to patients with pulmonary tuberculosis, who experienced the event of resistance, the inclusion of cycle schedule of drug taking on the packaging of drugs and provides a checklist card for the DTO. Also expected for the related institutions (hospitals, BBKPM, health centers) to perform a complete listing of data related to pulmonary tuberculosis patients who experienced incidents of resistance in order to facilitate the tracking.
