MENGAMBIL LOGAM MULIA DARI BARANG ELEKTRONIK BEKAS
Disusun Oleh:
Dinda Valensya (1504103010014) Ratu Syofina (1504103010019) Rizky Azzahra (1504103010067)
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Pendahuluan
Dewasa ini, masyarakat sangat konsumtif terhadap penggunaan barang-barang elektronik. Seiring dengan kemajuan teknologi, bermunculan mode dan tipe barang elektronik baru sehingga banyak barang elektronik lama yang tidak dimanfaatkan lagi oleh penggunanya. Hal ini tentu berdampak pada limbah barang elektronik yang makin lama makin menumpuk. Karena itu, penulis tertarik untuk membuat makalah terkait barang elektronik bekas untuk diambil logam mulianya.
Solusi yang Sudah Ada
Solusi yang sudah ada untuk mengatasi limbah elektronik tersebut biasanya hanya dengan cara menghancurkan barang-barang elektronik tersebut untuk kemudian didaur ulang sebagai bahan dasar pembuatan barang berbahan plastik.
Solusi yang Ditawarkan
Sebelum didaur ulang,sebenarnya komponen-komponen barang elektronik bekas tersebut dapat kita manfaatkan. Banyak yang tidak mengetahui komponen-komponen kecil dari barang elektronik tersebut mengandung logam mulia seperti emas dan perak.
Komponen logam mulia tersebut dapat kita peroleh dari bagian-bagian barang elektronik seperti chip,motherboard,kartu SIM handphone,kabel optik,dan lain-lain.
Adapun langkah awal untuk mengekstrak logam mulia dari komponen-komponen barang elektronik tersebut adalah melarutkan komponen-komponen tersebut dengan larutan HNO3. Dengan memberikan larutan HNO3 pada komponen
tersebut akan memisahkan emas dari bahan lainnya. Langkah selanjutnya air rendaman tersebut kita filter (saring) sehingga kita mendapatkan emas dalam bentuk serbuk. Emas yang berbentuk serbuk tersebut kita lebur pada suhu di atas 800oC dengan menambahkan boraks sebagai katalisnya.
Selanjutnya ke dalam larutan hasil filtrasi tersebut kita tambahkan NaCl untuk mengendapkan perak yang teerkandung di dalamnya. Setelah perak terendap kita tambahkan Zn dan membentuk AgO+ZnCl2 . Selanjutnya untuk
mendapatkan perak murni kita lakukan proses atomisasi dengan suhu 1000oC dan
tambahkan boraks untuk melarutkan pengotor-pengotor lainnya.
Melimpahnya barang-barang elektronik bekas tak bisa kita hindarkan. Kecanggihan teknologi belum menemukan cara untuk mengolah kembali komponen-kompenen kecil bekas barang elektronik tersebut, sehingga biasanya komponen tersebut dibuang.