F7-PERATURAIT KEPALA KEPOLISIAN I{EGARA REPUBLIK II{DONESIA
iloMoR 12
TAtrUil 2013TENTAI{G
TATA CARA PENGADAAN
BARAITG/JASAPEMERINTAIISEiCARAELEKTRoNIK
DI LINGKUNGAT{ KEP'OLISIAN NEGARA R.EPUBLIK INDONESIA
DENGAN RAIIMAT TUHAIT YAITG MATIA ESA I(EPALA KEPOLISIATT NEGARA REPUBLIK INDONESIA'
Menimbang
:
a.Mengingat
:
1. b.bahwa
ketentuan
pengadaanbarang/jasa
Pemerintah d.iatur dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimanatelah aiuOafr d.engan Peraturan Presiden Nomor 7O Tahun
2OI2 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor
54
tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;bahwa sesuai dengan perkemballgan peraturan
perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa Pemerintah,
perlu
dilakukan
penyesuaianatas
Peraturan
Kepala kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun20ll
tentang
Tata
Cara
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahsecara Elektronik
di
Lingkungan Kepolisian
Negara Republik Indonesia sehingga perlu diganti;bahwa berdasarkan pertimbangzur sebagaimafla dimaksud
dalam
huruf a
danhuruf b,
perlu menetapkan PeraturanKepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Secara Elektronik di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia;
undang-undang Nomor
2
Tahun 2AO2 tentang KepolisianNegara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik
Ind-onesia
bahun
2OO2 Nomor2,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a168);und.ang-undang Nornor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan
Tiansaksi
Bt"tttonik
(Lembaranltegara
RepublikIndonesia Tahun 2oo8 Nomor
58,
Tambahan Lembaran Negara Repubtik Indonesia Nomor 48431;c.
o
F
2
3.
Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2OIO tentang Susunanorganisasi
dan Tata
Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;4.
Peraturan PresidenNomor
54
Tahun
2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2OI2
tentang Perubahan Kedua atas Peratural Presiden Nomor
54 Tahun 2010
tentang
Pengadaan BaranglJasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2An
Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5334);MEMUTUSI(AN:
Menetapkan
:
PERATURANKEPALA
I{EPOLISIAN NEGARA REPUBLIKffIX)I{ESTA TENTAIYG TATA CARA PETTGADAAT{ BARANG/ JASA PEMERINTAH SBCARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK IIVDOI{ESIA.
BAB
I
K
TEIITUAN UMUMPasal 1
Datam Peraturan ini yang dimaksud d.engan:
1.
Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polriadalah
alat
negara yang berperan dalam memelihara keamanan danketertibal
masyarakat, menegakkanhukum,
serta
memberikanperlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
2.
Lembaga
Kebijakan
PengadaanBarang/Jasa
Pemerintah
yangselanjutnya disingkat LKPP adalah Lembaga Pemerintah yang beriugas mengembangkan dan memmuskan Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
sebagaimro"
di*aksud
dalam Peraturan Presiden Nomor LO6 Tahun2OOT tentang l,embaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
3.
pengadaan Barang/Jasa SecaraElektronik
(E-Proanrementl adaiahpen[adaan
barangljasayang
dilaksanakan dengan menggunakanieknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan
Perundang-Undangan.
4.
Pelelangan Secara Elektronik (E-Tendering) adalah tata cara pemilihan penyedia barangljasa yang dilakukan secara terbuka dan dapat diikutioleh s"mrra penyedia barang/jasa yang terdaftar pada sistem pengadaan secara elektronik dengan cara menyampaikan 1 {satu}
kali
penawaran dalam waktu yang telah ditentukan'5.
Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disingkat LPSE adalahunit
feda
Polri yang dibentukuntuk
menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik'IF
6.
3
Sistem Pengadaan Secara Eiektronik yang selanjutnya disingkat SPSE adalah kesisteman meliputi aplikasi perangkat lunak (aplikasi SPSE) dan database E-Proanrementyang dikembangkan oleh LKPP untuk digunakan oleh LPSE dan infrastrukturnYa.
portal
Pengadaan Nasional adalahpintu
gerbang sistem informasielektronik y".tg terkait dengan informasi pengadaan barang/jasa secara nasional yang dikelola oieh LKPP'
Pengguna Anggaran
yang
selanjutnya disingkatPA
adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Polri.Kuasa Pengguna Anggaran
yang
selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat y"tI
ait"tapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau sumber"trgg"rro
lain
yang dipersamakan dengan DaftarIsian
Pelaksanaan AnggaranPejabat Pembuat Komitmen
yang
selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPAuntuk
bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/j asa.Panitia Pengadaan/Kelompok Kerja ULP adalah
para
personel yangmemiliki
"ertifik"t keahlian pengadaan barangljasa yang ditetapkan oleh
KPA untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa.
pejabat
Pengadaanadalah
personelmemiliki sertifikat
keahlianpengadaan barang/jasa yang ditunjuk untuk melaksanakan pengadaan langsung.
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang
ditetaplan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
Unit
Layanan Pengadaan yang selanjutnya disingkat ULP adalah unitorganisasi
Polri
y"ttg
berfungsi
untuk
melaksanakan pengadaan barang/jasa yang bersifat permanen dapdt berdiri sendiri atau melekat pada unit kerja yang sudah ada.Penyedia BaranglJasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyed.iakan barang/pekerjaan konstruksi/jasa konsultansi/jasa
lainnya.
Unit Administrasi Sistem Elektronik adalah unit yang dibentuk oleh KPA
yang bertugas mengelola kesisteman (sistem dan jaringan) LPSE, serta
a"plt
melJksanak;
entry data kepanitiaan, rencana paket, PPK dan panitia pengadaan (di LPSE atau di unit kerja masing-masing).Admin
Agensiadalah
ad.ministratordari
unit
administrasi sistemelektronik yang menggunakan SPSE.
Unit Registrasi dan Verifikasi adalah unit yang dibentuk ole,h KPA yang bertugas melakukan verifikasi, dan validasi data penyedia_barang/jasa
yang Lendaftar
di
LPSE, memberikan password penyedia barang/jasa,*"tt
mengeksekusi black-tist penyedia barang/jasa berdasarkan surat penetapan PPK.unit
Layanan dan Dukungan adalah unit yang dibentuk oleh KPA yangbertugas
memberikan penjelasanatas
berbagaihai
menyangkut operasionalisasi LPSE"20.
Dokumen... 7.8.
11.
t2. 9.
10.
13.
t4.
15.
L6.
t7.
18.
try
4
20.
Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog,digital,
eleltromagnetik,
optikal,atau
sejenisnya,
yang
dapatdilihat,
ditampilkan dan/atau didengar rnelalui komputer atau sistem elektronik, tetapitidak
terbatas padatulisan, sllara,
gambar, Pehtrancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol
atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang marnPu memahaminYa.
2L.
Message Diggest5
yang
selanjutnya disingkatMDs
adalah suatu metodologiuntuk
memberi jaminan bahwa dokumen elektronik yangdikirim
akan sanna dengan dokumen elektronik yang diterima, hal ini dengan membandingkan "sidikjari"
(fingerprinq
atau dengan istilah"Hash
Ke{
dari dokumen-dokumen tersebut.22.
(IserID
adalah nama atau pengenalunik
sebagai identitasdiri
yang digunakan untuk beroperasi di dalam suatu sistem elektronik.23.
Passuord adalah kumpulan karakter atausting
yang digunakan oleh penggunajaringan
atau
sebuah sistem operasi multiuser (banyak pengguna) untuk memverifikasi tlser ID kepada sistem keamanan yangdimiliki oleh jaringan atau sistem tersebut. Pasal 2
Prinsip-prinsip pengadaan secara elektronik dalam peraturan ini meliputi:
a. efisien, yaifu
pengadaan barang/jasa dilaksanakan
dengan menggunakan danadan
dayaseminimal
mungkinunfuk
mencapaikualitas dan sasaran yang telah da-lam waktu dan penggunaan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil yang rnaksimum;
b.
efektif,yaitu
pengadaan barangljasa harus sesuai dengan kebutuhandan
sasaran yang telah ditetapkan sertgi memberikan manfaat yang sebesar-besarnya;c.
transparan, yaitu semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh penyedia ba::angljasa serta oleh masyara-kat pada umumnya;d.
kerahasiaan,yaitu
d.alam
pelaksanaan pengadaan barang/jasaPemerintah secara elektronik, wajib menjaga kerahasiaan kode akses guna mencegah terjadinya penyalahgunaan;
e.
terbuka,yaitu
pengadaan barangljasa dapatdiikuti
oleh
penyedia barangljasa yang memenuhi kriteria tertentu yang telah ditetapkan;f.
bersaing, yaitu pengadaan barang/jasa dilaksanakan melalui persaingan secara sehat diantara para peserta untuk memperoleh barang/jasa yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada intervensi;g.
adil,yaitu
memberikan perlakuan yang sarna atau tidak diskriminatifterhadap semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk
memberi keuntungan kepada
pihak
tertentu, dengan cara dan/ataualasan apapLrn;
h.
akuntabel, yaitu harus sesuai dengan aturan dan ketenfuan yang terkait den gan pen gadaan barang /j asa sehingga dapat dipertan ggr"rn gi awabkan ;EF
5
i.
interoperabilitas,yaitu
bahwa sistem aplikasi yang dibangun dapat di-instatlpada semua Operating Sgstem Komputer; danj.
jaminan keamanan d.ata,yaitu
bahwalalu
lintas data yang ada pada-
"i"tem aplikasi dijamin keamanannya dan jika sampai terjadi manipulasi data (perubahan/kerusakan) akan dapat diidentifrkasi/mampu telusur {traceableJ.
Pasal 3 T\rjuan dari Peraturan ini meliputi:
a.
terselelggaranyatertib
administrasi
dalam
proses
pengadaanbaxang / jasa secara elektronik;
b.
terselenggaranya kemudahan bagi penyedia barang/jasa untuk mencari informasi pengadaan barang/jasa secara elektronik; danc.
terwujudnya pengadaan barang/jasa secara elektronik yang efektif dan elisien.BAB
II
PELAKSA}IA DALAM PENGADAAIT BARA!{G/JASA
sicma
ELEKTRoNIKPasal 4
(U
Pelaksana dalam pengadaan barang/jasa secara elektronik, terdiri dari:a.
PA;b.
KPA;c.
LPSE;d.
PPK;e.
Kelompok Kerja UlP/Pejabat Pengadaan; danf.
penyedia barang/jasa.(21
Dalamhal
Keiompok Kerja ULP sebagaimana dimaksud pada ayat {1)huruf
e belum terbentukdi
lingkungan Polri, pelaksanaan tugas dan kewenangan Kelompok Kerja ULP diemban oleh Panitia Pengadaan.Pasal 5
(1)
pA
sebagaimana dimaksud dalam Pasal4
ayat (1)hun:f a,
memiliki tugas dan kewenangan sebagai berikut:a.
menetapkan rencana umum pengadaan;b.
mengumumkan secara luas rencana umum pengadaan;c.
menetaPkan PPK;d.
menetapkanpanitia
pengadaan/KelompokKerja
ULP/pejabat pengadaan;
F-e.
f.
6
menetapkan panitia/ pej abat penerima hasil pekerj aan ;
mengawasi pelaksan aan arrgarar,; menetapkan:
1.
pemenang pada pelelangan atau penyedia pada penunjukaniu.tg",rng-
-untuk paket
pengadaan barang/pekerjaankonltruksi/jasa
lainnya dengan nilai di
atas Rp. 1OO.OOO.OO0.OO0,- (seratus miliar rupiah); atau2.
pemenang pada seleksiatau
penyedia pada penunjukani*g*,rng-untuk
paket pengadaan jasa konsultansi dengan nilai di atas Rp. 10.oo0.oo0.oo0,- (sepuluh miliar rupiah);menyarnpaikan
laporan
keuangansesuai dengan
ketentuanperaturan perundang-undangan ;
menyelesaikan perselisihan
antara
PPK dengan UlP/Pejabat Pengadaan, dalam hal terjadi perbedaan pendapat; danmengawasi penyimpanan
dan
pemeliharaanseluruh
dokumen Pengadaan Barang/ Jasa.Selain tugas dan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dalam hal diperlukan, PA daPat:
a.
menetapkan tim teknis; dan/ataub.
menetapkantim
juri/tim
ahli
untuk
pelaksanaan pengadaanmelalui saYembara/ kontes.
Pasal 6
KPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4
ayat (1) huruf b merupakan pejabat yang ditetapkan oleh PA"KPA memiliki kewenangan sesuai pelimpahan oleh PA'
Pelimpahan kewenangan sebagaimana
dirnaksud
pada
ayat
(2)ditetapkan dengan Keputusan Kapolri selaku PA.
Pasal 7
LPSE sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4
ayat (1) huru! c-dibentuk pada tingkat Mabes Polri darr Polda, dengan struktur terdiri dari:a.
Kepala;b.
Sekretariat;c.
Unit Adrninitrasi Sistem Elektronik;d.
Unit Registrasi dan verifikasi; dane.
Unit Layanan dan Dukungan.o
b.
h.
1.
J.
{21
(1)
(21
(3)
(1)
F-7
t2l
personelyang
mendudukijabatan daiam
stmktur
sebagaimanadimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Surat Perintah oleh:
a.
Kapolri pada tingkat Mabes Polri; danb.
Kapolda Pada tingkat Polda.Pasal 8
Manajemen
LPSE
melaksanakan
kegiatan
melalui
perencanaan,p"ttgJtg*isasian,
pelaksanaan, pengawasandan
pengendalian, terhadap proses:a.
pengadaan, penggunaan, dan pemeliharaan SPSE;b.
penyelenggaraan sosialisasi pengadaan basangliasa secara elektronik;c.
penyelenggaraan pelatihandan
pembinaan personel pelaksana LPSE di lingkungan Polri; dand.
penyelenggaraanpelatihanpenyediabarang/jasa.Pasal 9
Kepala LPSE sebagaimala dimaksud
daiam
Pasal7
ayat
(1)
huruf
a,*"*prttyai
tugas memimpin LPSE dalam menjalankan tugas dan fungsi LPSE. Pasal 1O(1)
Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal7
ayat (1)huruf
b mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, ketatausahaan, pembinaan dan pengendalian terhadap prograln, kegiatan, administrasi, dan sumber daya di lingkungan LPSE.(2\
Dalam melaksanakantugas
sebagaimana dimaksudpada
ayat
(1),sekretariat menj alankan fungsi:
a.
koordinasi kegiatan di lingkungan LPSE dan lembaga terkait;b.
penyelenggaraan ketatausahaandan
pengelolaan administrasiumum
rrntuk
mendukung kelancaraan pelaksanaan tugas dan fungsi LPSE;c.
pengelolaan sarana, prasarana dan sumber daya;d.
pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan; dane.
pelaksanaan tugas lain yang d^iberikan oleh Kepala LPSE sesuai dengan tugas dan fungsi.Pasal 11
(1)
Unit Administrasi Sistem Elektronik sebagaimana dimaksud dalam PasalT ayat(i) huruf c mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan SPSE.
(21
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Unit Administrasi sistem Eiektronik menyelenggarakan fungsi :a.
penyiapan dan pemeliharaan perangkat lunak, perangkat keras danjaringan;
F_
(1) (3)
(4)
(3)
(4t
8
b.
penanganan permasaiahan teknis yang terjadiuntuk
menjamin kehandalan dan ketersediaan layanan;c.
pemberian informasi kepada LKPP tentang kendala teknis yang terjadi di LPSE; dand.
pelaksanaan instruksi teknis dari LKPP.Dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik unit ad.ministrasisistem elektronik
dibantu
oleh
admin
agensi yangdikukuhkan dengan Surat Perintah Kasatker'
Admin agensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mempunyai tugas:
a.
mengisi d.ata satuan kerja yang bersangkutan;b.
mengisi data pegawai yang bertugas sebagai PPKdan
panitia sesuai surat keputusan/Surat Perintah dari KPA;c.
mengisi data anggota kepanitian yang akan bertanggung jawab pada setiap paket pengadaan; dand.
menyalnpaikan perrnasalahan teknis yang terjadi kepada LPSE Polri/Polda.Pasal L2
Unit Registrasi dan verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf d mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan registrasi dan verifikasi pengguna SPSE.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Unit
Registrasi dan Verifikasi menyelenggarakan fungsi:
a.
pelayanan pendaftaran pengguna SPSE;b.
penyampaian informasi kepada calon pengguna SPSE tentangkelengkapan dokumen yang dipersyaratkan;
c.
verifikasi seluruh dokumendan
informasi sebagai persyaratan pendaftaran pengguna SPSE; dand.
pengelolaan arsip dan dokumen pengguna SPSE'Unit
Registrasi dan Verifikasi berhakuntuk
menyetujui atau menolak pendaftaran petlgguna SPSE.Unit
Registrasidan
Verifikasidapat
menonaktifkan UserID
danPassworil pengguna SPSE apabila ditemukan pelanggaran terhadap persyaratan dan ketentuan penggunaan SPSE, dan permintaan dari PA/
-feni
eef
dan UlP/Pejabat pengadaan berkaitan dengan blacklist. Pasal 13Unit
Layanan dan Dukungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7ayat (1)
huruf
e mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pelatihan dan dukungan teknis pengoperasian aplikasi SPSE.(21
(u
F
{21
9
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Unit
Layanan dan Dukungan rnenyelenggarakan fungsi:
a.
pemberianlayanan konsultasi
mengenaiproses
pengadaan b'ararrg I jasa secara elektronik;b.
pemberian informasi tentang fasilitas dan fitur aplikasi SPSE;c.
penanganan keluhan tentang pelayanan LPSE; dand.
pelayanan pelatihan penggunaan aplikasi SPSE.Pasal 14
PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4
ayat(i)
huruf d,
memiliki tugas pokok dan kewenangan sebagai berikut:a.
menetapkanrencanapelaksanaan PengadaanBarang/Jasa;b.
menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;c.
menyetujui bukti pembelian atau menandatangani kuitansilSurat Perintah Kerja (SPK) atau surat perjanjian;d.
melaksanakan kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa;e.
mengendalikan pelaksanaan kontrak;f.
melaporkan pelaksanaan/perryelesaian Pengadaan BaranglJasa kepada PA/KPA;g.
menyerahkanhasil
pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA dengan berita acara penyerahan;h.
melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggarandan
hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA setiap triwulan; dani.
menyimpan dan menjaga keutuhan seiuruh dokumen pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa.Penetapan rencana pelaksanaan Pengadaan Basangl Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi:
a.
spesifikasiteknisBaranglJasa;b.
Harga Perkiraan Sendiri {HPS); danc.
rancangan kontrak.Selain
tugas
pokokdan
kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dalam hal diperlukan PPK dapat:a. mengusulkan kepada.
PA/KPA
mengenaiperubahan
paket pekerjaandan/atau
perubahan jadwal kegiatan pengadaan;menetapkan tim pendukung;
menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis untuk
membantu pelaksanaan tugas Kelompok Kerja ULP; dan
menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia Barang/Jasa.
(U
(2t
(3)
b.
c.
d.
F-10
Fasal 15
(U
Kelompok
Kerja
UlP/Pejabat
Pengadaan/Panitia
Pengadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal4
ayat (1)huruf
e dan
ayat {2)mempunyai tugas pokok dan kewenangan sebagai berikut:
a.
men5rusun rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa;b.
menetapkan dokumen Pengadaan;c.
menetapkan besaran nominal jaminan penawaran;d.
mengumumkan pelaksanaan Pengadaan BaranglJasadi
website LPSE Polri atau website LPSE Polda masing-masing dan papanpengumuman
resmi
untuk
masyarakatserta
menyampaikanke
LPSE Polri/LPSE Poldauntuk
diumumkandalam
Portal Pengadaan Nasional;e.
menilai kualifikasi Penyedia BaranglJasa melalui prakualifikasiatau pascakualifikasi;
f.
mela-kukan evaluasi administrasi,teknis
dan
harga
terhadappenawaran yang masuk;
g.
khusus untuk KelomPok Kerja ULP:1.
menjawab sanggahan;2.
menetapkan penyedia barang/jasa untuk:a)
pelelanganatau
penunjukan langsunguntuk
paket pengadaan barang/pekerjaan konstmksi/jasa lainnyayang
bernilai
paling tinggrRp.
IO0.OOO.OOO.OO0,OO(seratus miliar rupiah); atau
b)
seleksi
atau
penunjukan
langsunguntuk
paket pengadaan jasa konsultasi yang bernilai paling tinggi Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).3.
menyampaikanhasil
pemilihan
dan
salinan
dokumen pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PPK;4.
menyimpan dokumen asli pemilihan Penyedia BaranglJasa; dan5.
membuatlaporan
mengenai proses pengadaan kepada PA/KPAIULP;h.
khusus pejabat pengadaan:1.
menetapkan penyediabarangljasauntuk:a)
pengadaan
langsung
untuk paket
pengadaanbararrglpekedaan
konstruksi/jasa
lainnya
yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratusjuta rupiah\; danlatau
b)
pengadaan langsungunfuk
paket
pengadaan jasakonsultansi yang bernilai paling
tinggr Rp. 50.OO0.00O,O0 {iima puluh juta rupiah);F
{21
{u
11
2.
menyampaikanhasil
pemilihan
dan
salinan
dokumen pemilihan penyedia ba-r.angljasa kepada PPK;3.
menyerahkan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PA/KPA; dan4.
membuatlaporan
mengenai proses pengadaan kepada PA/KPA;i.
memberikan pertanggungjawabanatas
pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/ Jasa kepada PA/ KPA.Dalam hal diperlukan Panitia pengadaan/Kelompok Kerja UlP/Pejabat Pengadaan dapat mengusulkan kepad.a PPK:
a.
perubahan HPS; dan/ataub.
perubahan spesifikasi teknis pekerjaan.Pasal 16
Penyedia barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4
ayat (1)huruf f wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a..
memenuhiketentuan peraturan
perundang-undangan untukmenj alankan kegiatan/ usaha;
b.
memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerialuntuk menyediakan Barang/ Jasa;
c.
memperoleh paling kurang1
(satu) pekerja.an sebagai Penyedia BaranglJasa dalamkurun
waktu4
(empat) tahun terakhir baikdi lingkungan pemerintah mampun swasta, termasuk pengalalnan subkontrak;
d.
ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf c, dikecualikan bagi Penyedia Barang/Jasa yangbaru
berdiri
kurangdari
3
(tiga) tahun;e.
memiliki sumbei'daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lainyang diperlukan dalam Pengadaan Barang lJasa;
f.
dalamhal
Penyedia Barang/Jasaakan
melakukan kemitraan, Penyedia Barang/Jasaharrs
mempLrnyai perjanjian keda sarna operasi/kemitraanyang
mernuat
persentasekemitraan
danperusahaan yang mewakili kemitraan tersebut;
g.
memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non-kecil;h.
memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk usaha non-kecil, kecualiuntuk Pengadaan Baralg dan Jasa Konsultansi;
i.
khususuntuk
pelelangandan
perrilihan langsung pengadaan pekerjaan konstruksi memiliki dukungan keuangan dari Bank;FF
(21
(3)
L2
j.
khusus untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya,harus memperhitungkan Sisa Kemarnpuan Paket (SKP) sebagai berikut:
SKP=KP-P
KP =
nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan:1.
untuk
usaha
kecil,
nilai
Kemampuan Paket {KP)ditentukan sebanyak 5 (lima) paket pekerjaan; dan
2.
untuk usaha non kecil, nilai Kemampuan Paket (KP)ditentukan sebarryak
6
(enam)atau
1,2 {satu koma dua) N.P
=
jumlah paket yang sedang dikerjakan.N
=
jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.k.
tidak
dalarn
pengawasan pengadilan,tidak pailit,
kegiatanusahanya
tidak
sedangdihentikan
dan/atau direksi
yangbertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam
menjalani sankSi pidana,
yang
dibuktikan dengan
surat pernyataan yang ditandatangani Penyedia Barang/ Jasa;l.
sebagai wajib pajak sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenLrhi kewajiban perpajakan tahun terakhir(SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh
Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 2S/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan;
m.
secara hukum mempunyai kapasitas nntuk mengikatkan diri pada Kontrak;n.
tidak masuk dalam Daftar Hitam;o.
memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat ddangkau dengan jasa pengiriman; danp.
menyetujui Pakta Integritas.Dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip pengadaan
dan
kaidahbisnis yantr
baik,
persyaratanbagi
penyediabarang/jasa
asing dikecualikan dari ketentuan ayat (1) huruf d, hurufj
dan huruf 1.Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf
c,
huruf
d,huruf
f,
huruf
h
danhuruf
i,
dikecuatikan bagi penyedia barang/jasa orang perorangan.Pegawai Negeri pada
Poiri
dilarang menjadi penyedia barang/jasa, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti di luar tanggungan negara.Penyedia
Barang/Jasa
yang
keikutsertaalnya
menirnbulkan pertentangan kepentingan dilarang menjadi Penyedia Barang/Jasa-848...
(4t
F-13
BAB
III
TATA CARA PELAKSANAAIT
PET{GADAAIT BARAHG/ JASA SE'CARA ELEKTROI{IK Pasal 17
(1)
Pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik menggunakan metode:a.
pemilihan Penyedia Barang dilakukan dengan:l2l
{3)
1.
2.
3.
pelelangan umum pascakualifikasi dengan 1 (satu) file dan 2
(dua) file;
pelelangan umum prakualifikasi dengan L (satu) file, 2 (dua) file dan 2 (dua) tahap;
pelelangan sederhana pascakualifikasi dengan
1
(satu) file; dan4.
pelelangan terbatas prakualifikasi dengan1
(satu)fiie,
2(dua) file dan 2 (dua) tahaP;
b.
pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi dilakukan dengan:1.
pelelangan Llmum pascakualifikasi dengan 1 (satu) file dan 2(dua) file;
2.
pelelangan umum prakualifikasi dengan 1 (satu) fiIe, 2 (dua) file dan 2 (dua) tahaP;3.
pemilihan langsung pascakualifikasi dengan 1 (satu) file; dan4.
pelelangan terbatas prakualifikasi dengan1
(satu)file,
2(dua) Iile dan 2 (dua) tahaP;
c.
pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Badan Usaha dilakukan dengan:1.
seleksi umum prakualifikasi dengan 1 (satu) file dan 2 (dua) file; dan2.
seleksi sederhana prakualifikasi dengan 1 (satu) {ile;d.
pemilihan Penyedia Jasa Lainnya dilakukan dengan:1.
pelelangan umum pascakualifikasi dengan 1 (satu) file dan 2(dua) file; dan
2.
pelelangan sederhana pascakualifikasi dengan 1 (satu) file. pengadaan secara elektronik dilaksanakan sesuai standar dokumen elektronik (E Proatrement) yang diterbitkan oleh LKPP.proses pengadaan secara elektronik dilaksanakan melalui pertukaran
dokumen elektronik.
Penyed.ia Barang/Jasa
wajib
mendaftarkandiri
kepada LPSE dan bersediauntuk
dilakukan veriiikasi secara nyata oleh LPSE atau yangdiberi kuasa, sebelum penyed.ia barang/jasa diberi kode akses untuk
menggunakan sistem pengadaan secara elektronik.
(4)
F
t4
Pasal 18
(1)
Pertukaran dokumen elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1"7ayat (3) dilaksanakan melalui website LPSE Polri atau LPSE Polda.
(2)
Dokumen elektronik yang dipertukarkan mencakup:a.
userID dan
Passwordseluruh
pengguna sistem pengadaanbarang/jasa
secaraelektronik
merupakan representasi dari pengguna dan terasosiasi terhadap seluruh aktivitasnya;b.
userID
dan
Password sebagaimana dimaksud padahurrrf
aterasosiasi terhadap seluruh dokumen elektronik yang dikirim
ke sistem pengadaan barangljasa, sehingga diakui sebagai salah satu komponen yang mengesahkan dokumen tersebut; dan
c.
autentikasi dokumen elektronik dal'am pelaksanaan pengadaan barangl jasa menggunakan metodologi MDs.(3)
Dalamhal
penyed,ia barang/jasatelah
memberikan pernyataan danpersettrjuan
atas
autentikasi dokumen elektronik, dianggap telah menandatangani dokumen tersebut.(4)
Dokumen elektronik yang dipertukarkan melalui website LPSE Polri atau LPSE Polda, keabsahan.nya salna dengan dokumen tertulis.Pasd 19
(1)
Semua data dan informasi yang disimpan LPSE Polri atau LPSE Polda wajib dihubungkan ke pusat informasi pengadaan barang/jasa nasionaldi LKPP selaku pengelola portai pengadaan nasional.
(21
LKPP selaku pengelola portal pengadaan nasional, berwenang melakukanpembinaan
art
pengawasan terhadap penyelenggaraan pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan Polri.Pasal 2O
Semua biaya
yang
timbul
datam pengelolaan LPSE dibebankan kepada DIPA Polri.BAB TV
HUBUilGAN TATA CARA KERJA Pasal 21
LpSE menjalin hubungan kerja dengan PA/KPA/PPK/ULP/Pejabat Pengadaan dan berkoordinasi dengan LKPP.
Pasal 22
Hubungan kerja LPSE dengan PAIKPAIPPK/ULP lPejabat Pengadaan,
antara lain:
a.
memberikan dukunganteknis
berkaitan dengan penayangan rencarra umum pengadaan dan pengumuman pengadaan dalam Portal Pengadaan Nasional;b.
melaksanakan...F-*
15
b.
melaksanakankoordinasi
dan
konsultasi
dalam
rangka penyelesaia-n perrnasalahan teknis proses pengadaan barang ljasa secala elektronik;c.
menyediakan laporanhasii
pengolahandata
SPSE (e-reportinglterkait dengan proses pengadaan barang/jasa secara elektronik; dan
d.
menerima masukanuntuk
peningkatan layanan yang diberikan oleh LPSE.(21
Koordinasi LPSE dengan LKPP, antara lain:a.
melaksanakan konsultasi sesuai dengan kebufuhan, dalam rangka penyelesaian persoalan yang dihadapi dalam proses pengadaan barang/jasa secara elektronik; danb.
memberikan informasi dan usulan teknis kepada LKPP terkaitpermasalahan dan pengembangan aplikasi SPSE.
BAB V
PERAN DAN TAITGGUNG JAWAB
Pasal 23
(1)
Perandan
tanggung jawab masing-masing satuan kerja Polri dalam pengadaan barang/jasa secara elektronik, meliputi:a.
Ssarpras
Polri/RosarprasPolda,
bertanggungjawab
atas manajemen LPSE;b.
Srena Polri/Rorena Polda, bertanggung jau'ab atas perencanaan anggaranuntuk
pengadaan sarana LPSEPolri
secara skala prioritas;c.
Div TI Polri/Bid TI Polda, bertanggung jawab atas keberlangsungan,ketersediaan, keamanan
sistem
LPSEPolri yang
terintegrasi (Continuitg, Au ailabilitg, Seanritg dan Integritg| ;d.
Satker pada Mabes Polri, bertanggung jawab atas penggunaan dan pelaksanaan proses pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan kerja masing-masing; dane.
Satker pada tingkat Polda, bertanggung jawab atas penggunaan dan pelaksanaan proses pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan kerja masing-masing.(21
Itwasum Polri/Itwasda, wajib melakukan pengawasan proses pengadaan barang/jasa secara elektronik.E
(21
16
BAB VI
TATA CARA PENGADUAI{ Pasal 24
Dalam
hal
penyed.ia barang/jasaatau
masyarakat menemukan indikasipenyimpangan
prosedur,
Korupsi,
Kolusi dan
Nepotisme
(KKN), penyalahgunaan wewenang, rekayasa,dan
persaingantidak
sehat
dalam pelaksanaan pengadaan barangljasa secara elektronikdi
lingkungan Polri, dapat mengajukan pengaduan"(u
Pasal 25
Tata cara pengaduan pelaksanaan LPSE diafur sebagai berikut:
a.
pengaduan dari masyarakat danlatau penyedia barang/jasa dapatdilakukan melalui fasilitas LPSE; dan
b.
LPSE setelah menerima pengaduandari
masyarakat danf atau penyedia barang/jasa berkewajiban untuk menelaah dan meneliti materi pengaduan.Hasil
penelaahanda:r
penelitian
atas
pengaduanyarrg
diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf
b,
LPSE Polri atau LPSE Polda berkewajiban:a.
memberikan tanggapan atau jawaban atas pengaduan terhadap proses pengadaan barang/jasa secara elektronik; danb.
meneruskan kepada Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)Polri, dalam hal tidak bisa diselesaikan oleh LPSE.
Kewajiban LPSE sebagaimana dimaksud pada ayat (21 dilaksanakan paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak diterima pengaduan.
Pasal 26
LPSE
wajib
melaporkankepada KPA
dan
PPK, apabila
ditemukan penyimpangan atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa Pemerintah secara elelctronik dengan tembusan kepada APIP Polri.BAB VII
KSTENTUAN PENUTUP Plasal2T
Pada
saat
peraturanini
mulai berlaku, maka Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2A11 tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Secara Eiektronikdi
Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.(3)
tq
l7
Fasal 28
Peraturan Kapolri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kapolri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2{
otctober
2013KEPALA KEPOLISIAN T{PGARA JR,EPUBLIK INDO NESIA'
w
Drs. TIMUR PRADOPO JET{DERAL POTISI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 28 olrbober 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASITST MAITUSIA