• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Selai Alpukat (Persea americana Mill) dengan 3 Jenis Pemanis Alami - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kualitas Selai Alpukat (Persea americana Mill) dengan 3 Jenis Pemanis Alami - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Alpukat (Persea americana Mill) merupakan buah yang digemari di

Indonesia. Selain kaya antioksidan, alpukat juga mengandung beberapa mineral

seperti fosfor 20 mg, nilai kalori 85, kalsium 10 mg, vitamin C 13 mg, protein 0.9

g, vitamin A 180 IU, dan vitamin D 20 IU (Widyastuti dan Paimin, 1993).

Indonesia merupakan negara yang memproduksi alpukat dalam jumlah besar.

Menurut data dari Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal, produksi buah

alpukat dari tahun 2009 sampai 2014 mengalami peningkatan. Data

perkembangan produksi alpukat di Indonesia tahun 2009 sampai 2014

ditunjukkan pada Lampiran 1. Alpukat juga ikut berkontribusi dalam produksi

buah secara keseluruhan di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2014, buah alpukat menduduki urutan ke

11 untuk kategori kotribusi produksi buah di Indonesia mengalahkan apel, jambu

biji, dan jambu air yang lebih populer di masyarakat dibandingkan dengan

alpukat. Data produksi buah di Indonesia berdasarkan urutan kontribusi produksi

dapat dilihat pada lampiran 2.

Produksi alpukat yang melimpah di Indonesia kurang diimbangi dengan

adanya pengolahan alpukat. Umumnya, masyarakat Indonesia hanya mengolah

dan mengkonsumsi buah alpukat dalam bentuk minuman seperti jus alpukat atau

sebagai appertizer saja. Padahal, buah alpukat termasuk buah yang mudah

(2)

2

diperlukan olahan buah alpukat yang lebih bervariasi. Salah satu olahannya yaitu

menjadikan buah alpukat dalam bentuk selai.

Pada pembuatan selai membutuhkan gula sebagai zat pemanis. Selai pada

umumnya menggunakan pemanis sukrosa yaitu gula pasir sebagai perasa manis.

Namun, buah alpukat memiliki rasa getir yang khas. Rasa getir buah alpukat

dikarenakan adanya kandungan tanin pada buah alpukat (Anova dan Kamsina,

2013). Untuk mengatasi rasa pahit getir pada buah alpukat, dalam pembuatan selai

dibutuhkan pemanis dengan tingkat kemanisan yang lebih pekat dari sukrosa.

Fruktosa merupakan jenis gula dengan tingkat kemanisan lebih tinggi dibanding

sukrosa sehingga dalam penggunaannya dapat lebih efektif memberikan rasa

manis pada selai alpukat. Beberapa gula fruktosa alami yang sering digunakan

sebagai pemanis adalah gula aren dan madu. Oleh karena itu digunakan berbagai

varian pemanis alami dalam pembuatan selai alpukat, untuk mengetahui kualitas

produk selai alpukat. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pembuatan selai

alpukat dengan 2 jenis alpukat yang berbeda dan 2 jenis pemanis yang berbeda

yaitu gula pasir dan gula aren (Anova dan Kamsina, 2013). Dari penelitian

tersebut, diperoleh hasil terbaik yaitu selai alpukat jenis bulat (Persea americana

Mill) dengan penggunaan gula aren sebesar 50% dari berat total selai.

1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan menguji kualitas selai alpukat

yang dibuat dengan perlakuan penggunaan 3 jenis pemanis alami berbeda ditinjau

dari aspek total mikroba,total sugar, kadar air, Aw, total padatan terlarut, dan uji

hedonik. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah memperoleh informasi

(3)

3

menggunakan jenis pemanis yang berbeda, mengeksplorasi penggunaan berbagai

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut dilakukan dengan sasaran yang pertama melakukan analisis perubahan Klaster Batik Laweyan dan yang kedua melakukan analisis

Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Muhammad Igor Beladin, menyatakan bahwa skripsi dengan judul : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN

LEDs, log file, syslog, port mirroring, cable diagnostics (TX), address conflict and network fault detection, SFP diagnostics (temperature, optical input and output

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rantai nilai cabai merah di Kabupaten Bangka Tengah, menghitung besarnya marjin pemasaran, farmer’s share, rasio keuntungan dan

Bila seluruh langkah-langkah implementasi dilakukan dengan baik, maka implementasi model pembelajaran Siklus Belajar ( Learning Cycle ) dapat meningkatkan penguasaan konsep

Sebagai sistem informasi yang berfungsi memudahkan pengelolaan data di Jurusan D-3 Ilmu Komputer USU dengan menerapkan sistem yang lebih mudah dengan pengelolaan database

[r]

Mekanisme membangun Soliditas Gapoktan Sumber Makmur dibangun melalui penguatan rasa saling percaya pada segenap unsur (pengurus dan anggota) dan penyatuan kesamaan