• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemahaman Siswa berdasarkan Teori APOS (action, process, object dan schema) pada materi Barisan dan Deret di Kelas XI SMK Al-Badar Kedungwaru Tulungagung Semester II Tahun Ajaran 2014 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pemahaman Siswa berdasarkan Teori APOS (action, process, object dan schema) pada materi Barisan dan Deret di Kelas XI SMK Al-Badar Kedungwaru Tulungagung Semester II Tahun Ajaran 2014 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan data dan pembahasan, maka diperoleh simpulan yang

menunjukkan bahwa pemahaman siswa berdasarkan Teori APOS (action, process,

object dan schema) pada materi Barisan dan Deret di Kelas XI SMK Al-Badar

Kedungwaru Tulungagung Semester II Tahun Ajaran 2014/2015 yaitu 1) pada

tahap aksi, siswa hanya dapat menyatakan perbedaan antara suatu barisan dan

deret dengan memperhatikan pola dari beberapa suku pada barisan dan deret.

Sedangkan untuk menentukan jawaban dari barisan dan deret, hanya dilakukan

dengan aktivitas prosedural, yaitu mengalikan atau menjumlahkan suatu bilangan

dengan bilangan lainnya pada suatu barisan. 2) Pada tahap proses, siswa telah

memiliki pemahaman prosedural, yaitu dapat menjelaskan cara menentukan suku

dari suatu barisan dan deret dengan memperhatikan pola beberapa suku pada

suatu barisan dan deret. Siswa juga dapat menyatakan rumus suku ke-n dari suatu

barisan dan menjelaskan cara penggunaan rumus tersebut untuk menentukan suku

tertentu dari suatu barisan. 3) Pada tahap objek, siswa telah memiliki pemahaman

konseptual, yaitu siswa sudah mengetahui karakteristik suatu barisan dan deret,

dapat menyatakan definisi suatu barisan dan deret, dapat memberikan contoh dan

bukan contoh suatu barisan, dan dapat menyatakan hubungan antara satu suku

dengan suku lainnya pada suatu barisan. Siswa juga memiliki mampuan proses

(2)

94

memiliki skema awal tentang suatu barisan dan deret, yaitu dapat mengkonstruksi

suatu koordinasi yang mengaitkan aksi, proses, atau objek yang terpisah untuk

menyelesaikan suatu soal aplikasi barisan dan deret serta dapat mengaitkan skema

awal tentang barisan dan deret dengan skema fungsi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan penelitian ini dapat disarankan:

1. Siswa

Dapat meningkatkan motivasi akan efektifitas dalam pembelajaran sehingga

hasil belajar siswa lebih baik. Selain itu dapat pula melatih dan membiasakan

siswa bekerja sama dengan temannya, di dalam kelompok belajar untuk

mencapai hasil belajar yang diinginkan.

2. Guru

Guru dapat termotivasi untuk selalu memperhatikan tingkat pemahaman siswa

mengenai materi pelajaran yang diajarkan khususunya tentang bangun ruang.

3. Lembaga Sekolah

Dengan menerapkan berbagai macam teori pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik materi pembelajaran di sekolah, dengan demikian akan

menghasilkan siswa yang mempunyai pola pikir sesuai yang diharapkan oleh

pendidikan nasional.

4. Peneliti selanjutnya

Dengan diadakannya penelitian ini, peneliti berharap dapat dijadikan

informasi dan pandangan mengenai tingkat pemahaman siswa pada suatu

Referensi

Dokumen terkait

Deret adalah jumlah seluruh suku-suku dalam barisan dan dilambangkan dengan Sn Contoh 1 :.. a) 1+2+3+4+5+….. Tentukan rumus suku ke-n dari barisan-barisan di bawah ini ! a.

Pada bab ini, kamu akan mempelajari tentang barisan dan deret bilangan serta penggunaannya dalam pemecahan masalah dengan cara menentukan pola barisan bilangan

Diberikan contoh deret geometri di Lembar Kerja Siswa, siswa diharapkan dapat menentukan rumus suku ke-n dari suatu barisan bilangan geometri dengan

3.5.2 Menentukan nilai suku ke-n dari barisan aritmatika yang diketahui 3.5.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan aritmatika.. 4.5.1 Menyelesaikan

Nilai x yang memenuhi agar suku barisan tersebut menjadi deret geometri adalah ..... Pola di bawah dibuat dari potongan

Teori APOS adalah suatu teori belajar yang lahir dari hipotesis bahwasanya pengetahuan matematika berada dalam kecenderungan individu untuk

Model benefit diperoleh dari penentuan pola kenaikan dan penurunan benefit yang sesuai dengan deret aritmatik dan deret geometri, menentukan suku pertama, menentukan beda antar suku

Dari 9 orang siswa yang pemahamannya tentang barisan aritmetika maupun barisan geometri berada pada tahap objek, diketahui siswa tersebut selain memiliki pengetahuan tentang