• Tidak ada hasil yang ditemukan

juknis ppd rintisan balai belajar 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "juknis ppd rintisan balai belajar 2011"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KATA SAMBUTAN

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. Pendidikan sebagai bagian dari hak asasi manusia dengan demikian harus ditujukan ke arah pengembangan pribadi seutuhnya yang mempertebal penghargaan terhadap kebebasan hakiki, menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi, persahabatan, dan perdamaian.

(2)

KATA PENGANTAR

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai

upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas layanan pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu. Melalui berbagai inisiatif program ini diharapkan investasi pendidikan nasional bagi pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan yang bermutu dapat benar-benar dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh masyarakat.

Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Saya mengharapkan petunjuk ini benar-benar dapat dijadikan pedoman oleh semua pihak dalam melaksanakan program pendidikan masyarakat secara tertib dan tepat sasaran. Semoga, dan selamat bekerja.

Jakarta, Januari 2011 Direktur Jenderal

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal

Hamid Muhammad, Ph.D. NIP 195905121983111001

Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan masyarakat berbasis pada kerangka kerja “Aksara Membangun Peradaban” dalam program Aksara Agar Berdaya (AKRAB!). Dengan demikian ukuran capaian kompetensi keberaksaraan masyarakat berubah dari membaca, menulis, dan berhitung teknis ke kemampuan memanfaatkan keberaksaraan untuk meningkatkan kualitas hidup diri dan lingkungannya. Tujuan Aksara Agar Berdaya (AKRAB!) adalah meningkatkan keberaksaraan penduduk dewasa yang masih mempunyai keterbatasan keaksaraan atau masih melek aksara parsial. Tingkat keberaksaraan yang memadai dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengakses informasi yang dapat digunakan untuk beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah ekonomi, sosial, dan budaya.

(3)

DAFTAR ISI

SAMBUTAN DIRJEN PAUDNI ... i

PENGANTAR DIREKTUR PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT ... iii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ...……. 1

A. Latar Belakang ... 2

B. Dasar Hukum ... 4

C. Tujuan Petunjuk Teknis ... 5

BAB II PELAKSANAAN RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA ... 6

A. Pengertian ... 6

B. Sasaran/Penerima Manfaat Layanan ... 6

C. Tujuan Program ……… 6

D. Hasil yang Diharapkan ……..………... 7

E. Deskripsi Kegiatan ………. 7

F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Bantuan ……… 10 Untuk memastikan kelayakan layanan pendidikan masyarakat

bagi seluruh lapisan masyarakat, peningkatan keberaksaraan penduduk dewasa ini disertai dengan pelaksanaan misi kesetaraan yang tidak mendiskriminasikan para pihak, sehingga terjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan untuk semua. Di dunia terdapat 796 juta orang penduduk buta aksara, sebanyak 8,3 juta orang terdapat di Indonesia. Sebanyak 65% penduduk buta aksara di Indonesia adalah perempuan. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksetaraan gender untuk pendidikan orang dewasa. Walau keaksaraan bukan tujuan eksplisit pencapaian tujuan pembangunan millennium (MDG’s), tetapi keaksaraan menunjukkan dasar dari pencapaian pendidikan dasar universal. Keaksaraan terutama bagi perempuan dapat meningkatkan mata pencaharian, perbaikan kesehatan ibu dan anak, mengurangi risiko tertular HIV dan AIDS, dan mempermudah akses perempuan generasi berikutnya terhadap pendidikan sehingga dapat mengurangi kemiskinan, menunda usia perkawinan, mengurangi tingkat kesuburan, d a n m e n i n g k a t k a n h a r k a t d a n m a r t a b a t p e r e m p u a n . Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan Rintisan Balai Belajar Bersama ini. Akhirnya semoga petunjuk teknis yang disusun dengan kesungguhan, komitmen, dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rakhmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Jakarta, Januari 2011

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN

BANTUAN ... 12

A. Penerima Bantuan Sosial ... 12

B. Syarat Penerima Sosial ... 12

C. Tata Cara Pengajuan Bantuan Sosial ... 12

D. Proses Penyaluran Bantuan Sosial ………. 13

E. Catatan Khusus ……….. 15

BAB IV PEMANTAUAN DAN PELAPORAN ...…… 16

A. Pemantauan dan Evaluasi ……… 16

B. Pelaporan ……… 17

BAB V PENUTUP ………. 18

LAMPIRAN:

1. Format Rekomendasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi 2. Format Pernyataan Kesanggupan dan Tanggungjawab Mutlakari

Pemilik ruang publik/Desa/Kelurahan 4. Format Proposal.

5. Format Laporan Awal

6. Sistematika Laporan Akhir RB3

7. Akad Kerjasama Rintisan Balai Belajar Bersama 8. Format Instrumen Verifikasi

9. Contoh Acuan Pelaksanaan Kegiatan

(5)

kehidupan dunia juga terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai.

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA) yang telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan GNP-PWB/PBA dan Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan (LIFE) UNESCO-UNLD, Kementerian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal menyediakan layanan program pendidikan keaksaraan baik keaksaraan dasar yang merupakan program pemberantasan buta aksara maupun keaksaraan usaha mandiri atau menu ragam keaksaraan lainnya yang merupakan program pemeliharaan dan peningkatan kemampuan keaksaraan. Hal ini dilakukan karena terdapat kecenderungan para aksarawan baru atau penduduk dewasa berkeaksaraan rendah lainnya kembali buta aksara apabila kemampuan keaksaraannya tidak dipergunakan secara fungsional dan berkelanjutan.

Atas dasar itu, pada tahun 2011 Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menyediakan berbagai layanan program keaksaraan yang meliputi keaksaraan dasar, keaksaraan usaha mandiri, keaksaraan keluarga, Penguatan dan Rintisan Balai Belajar Bersama, dan aksara berbasis cerita rakyat. Program-program tersebut ditunjang dengan TBM di ruang publik dan peningkatan mutu TBM unggulan berbasis elektronik, serta program-program pendidikan pemberdayaan perempuan, seperti pendidikan kecakapan hidup perempuan, peningkatan budaya tulis melalui koran ibu dan anak, pendidikan keluarga berwawasan gender, dan program sejenis lainnya.

Dalam upaya revitalisasi lembaga sebagai penyelenggara program pendidikan masyarakat dalam konteks yang luas, pemerintah memandang perlu untuk memberikan penguatan kelembagaan dalam bentuk Rintisan Balai Belajar Bersama (RB3). Program Rintisan Balai Belajar Bersama (RB3) ini dapat diakses oleh lembaga yang memenuhi kriteria, untuk memberikan layanan Bersama, pendidikan pemberdayaan perempuan dan anak,

pengarusutamaan gender, peningkatan budaya baca masyarakat serta penguatan kelembagaan pendidikan masyarakat.

Pelaksanaan progam-program pendidikan masyarakat tersebut perlu terus dikembangkan dan diperbaharui, melalui pemikiran kreatif dan inovatif, khususnya dalam diversifikasi layanan yang berpihak pada keluasan dan keragaman cakupan sasaran dengan menerapkan unsur-unsur pemberdayaan masyarakat berikut:

• Swa manajemen (self managed) • Lingkungan sepanjang hayat

• Menghargai norma, nilai dan budaya • Program berbasis kebutuhan

• Masyarakat berperan dalam pengendalian dan pengawasan program • Pemberdayaan sebagai ciri utama

• Berakar pada nilai-nilai sosial • Berbasis pengalaman

• Partisipatif dan demokratis • Berbasis kecakapan hidup

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat sangat menyadari bahwa upaya pemberdayaan masyarakat sebagaimana digambarkan di atas tidak mungkin dilakukan sendiri tanpa kerjasama kemitraan dan ketersediaan lembaga masyarakat yang memadai. Oleh karena itu, berbagai program pemberdayaan masyarakat tersebut secara simultan disertai dengan beberapa layanan kemitraan dan penguatan kelembagaan pendidikan masyarakat.

A. Latar Belakang

(6)

program pendidikan masyarakat di luar program pendidikan nonformal dan informal yang sudah ada.

Agar Rintisan Balai Belajar Bersama dapat dipahami oleh para penyelenggara dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan masyarakat, maka disusunlah ”Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan Rintisan Balai Belajar Bersama Tahun 2011”.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025; 4. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2009-2014; 6. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Pemberantasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA) ;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang Organisasi Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014 dan;

9. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Tahun 2011.

C. Tujuan Petunjuk Teknis

Petunjuk teknis ini disusun untuk memberikan pemahaman dan pengaturan tentang pengelolaan bantuan rintisan balai belajar bersama (RB3) kepada:

1. Lembaga dalam menyusun dan mengajukan proposal pengajuan dan pengelolaan bantuan penyelenggaraan rintisan balai belajar bersama.

2. Tim penilai dalam menyeleksi proposal pengajuan dan pengelolaan bantuan penyelenggaraan rintisan balai belajar bersama sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kelayakan proposal.

3. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dalam menyalurkan bantuan penyelenggaraan rintisan balai belajar bersama.

(7)

BAB II

PELAKSANAAN

RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA

memaksimalkan kebersamaan dalam masyarakat dan jaringan antarlembaga untuk mempertahankan keberlangsungan dan keberlanjutan program.

D. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari kegiatan rintisan balai belajar bersama adalah meningkatnya kualitas dan kapabilitas lembaga dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan masyarakat dengan memaksimalkan kebersamaan dalam masyarakat dan jaringan antarlembaga untuk mempertahankan keberlangsungan dan keberlanjutan program-programnya. Indikator hasil kegiatan rintisan ini adalah:

1. Lembaga/organisasi tumbuh, berkembang dan dikelola bersama atas hasil musyawarah yang melibatkan tokoh informal, formal dan kerukuntetanggaan di masyarakat.

2. Tersusunnya program kerja tahunan lembaga yang mengakomodasi kebutuhan belajar masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

3. Terselenggaranya minimal empat jenis kegiatan (dua program wajib, dan dua program pilihan) yang melibatkan masyarakat secara efektif, akuntabel dan transparan. 4. Adanya keterlibatan lintas sektor dalam mensinergikan p e l a k s a n a a n k e g i a t a n p e n d i d i k a n m a s y a r a k a t .

E. Deskripsi Rintisan Balai Belajar Bersama

Rintisan Balai Belajar Bersama merupakan upaya memfasilitasi komunitas belajar masyarakat dengan cara menemukan kembali (reinventing) prinsip-prinsip ruang publik yang dilaksanakan oleh PKBM, satuan PNF sejenis, organisasi-organisasi adat, kelompok hobi, pesantren, paguyuban-paguyuban, sanggar seni, kelompok industri kebudayaan kreatif, penghayat lingkungan, dan organisasi atau lembaga nonprofit lainnya, berkolaborasi dengan pemerintahan

A. Pengertian

1. Rintisan Balai Belajar Bersama merupakan upaya memfasilitasi komunitas belajar masyarakat dengan cara menemukan kembali (reinventing) prinsip-prinsip ruang publik sebagai tempat memecahkan masalah melalui belajar bersama dengan melibatkan pimpinan informal, formal, dan kerukuntetanggaan. Pembelajaran dilaksanakan dalam kebersamaan masyarakat yang memaksimalkan jaringan antarlembaga sebagai sumberdaya belajar.

2. Dana Rintisan Balai Belajar Bersama merupakan bantuan biaya penataan kelembagaan, biaya operasional penyelenggaraan dua kegiatan wajib dan minimal dua kegiatan pilihan, peningkatan sarana/prasarana pengembangan budaya baca, teknologi informasi dan komunikasi, kewirausahaan, dan sekretariat perkantoran lembaga Rintisan Balai Belajar Bersama (RB3).

B. Sasaran/Penerima Manfaat Layanan

Masyarakat segala umur dan tingkatan untuk memperoleh keaksaraan, pendidikan karakter, kecakapan hidup, kewirausahaan, seni budaya, teknologi informasi,

C. Tujuan

(8)

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana

a. Peningkatan/renovasi tempat kegiatan.

b. Pengadaan sarana peningkatan budaya baca (bahan bacaan, lemari/rak, dsb.)

c. Pengadaan Sarana Informasi dan Teknologi (IT): komputer, jaringan internet, dsb.

d. Sarana produksi untuk mendukung pengembangan usaha/kewirausahaan

3. Implementasi Kegiatan

Kegiatan wajib yang harus dilaksanakan oleh penyelenggara RB3, yakni:

a. Pengembangan Karakter dan Budaya

Kegiatan ini merupakan upaya penguatan karakter, sikap, dan kepribadian dengan mengambil lokus pada penciptaan karakter individu dan sekaligus kolektif yang memiliki wawasan majemuk, semangat keragaman, kepekaan sosial yang tinggi, kreatif, dan kemandirian.

Contoh teknis pelaksanaan bisa dilakukan dalam bentuk: latihan kepemimpinan, pagelaran/festival budaya dan berbagai kegiatan yang dapat menumbuhkan, kejujuran, kedisiplinan, sopan santun, kerja keras, keuletan, semangat keragaman, kepekaan sosial yang tinggi, kreatif, dan kemandirian.

b. Pengembangan Aksara Kewirausahaan

Etos kewirausahaan bukan saja berdimensi ekonomi, tetapi juga kewirausahaan sosial. Jika kewirausahaan ekonomi adalah semata praktik tukar-menukar barang untuk mengejar keuntungan, sedangkan kewirausahaan sosial merupakan sebuah usaha ekonomi yang dibangun secara bersama, terencana, sadar, dan kreatif untuk mendorong munculnya inisiatif publik dalam melakukan pemberdayaan dirinya. Pengembangan Aksara kewirausahaan diarahkan untuk membangun kemandirian dari segi ekonomi maupun sosial. desa maupun dengan pemilik ruang publik yang dimanfaatkan

yang dapat diwujudkan dalam bentuk taman bacaan masyarakat di mall/pusat perbelanjaan atau bentuk lainnya, dengan menyelenggarakan 2 program wajib dan minimal 2 program pilihan.

Kegiatan yang dibiayai melalui APBN tahun 2011 harus sudah selesai dilaksanakan dan dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2011. Agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik, lancar dan terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, lembaga penerima bantuan perlu menyusun Acuan Pelaksanaan sekurang-kurangnya berisi: 1) nama kegiatan, 2) tujuan kegiatan, 3) jadwal pembelajaran/pelatihan yang menggambarkan waktu, materi, tutor/instruktur/ narasumber teknis/fasilitator/relawan, bahan bacaan/buku rujukan, serta 4) kegiatan-kegiatan lain yang relevan.

1. Tahapan Kegiatan a. Persiapan

1) Penyiapan rencana dan jadwal kegiatan yang dituangkan dalam Acuan Pelaksanaan.

2) Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan;

b. Pelaksanaan

1) Peningkatan manajemen lembaga

a) Penataan Kepengurusan dan Administrasi Lembaga. Dilakukan musyawarah untuk menata formasi kepengurusan. Kepengurusan harus mencerminkan keterwakilan kelompok-kelompok kepentingan dalam masyarakat, dalam hal ini minimal Pemerintahan Desa atau pemilik ruang publik.

(9)

Contoh teknis pelaksanaan bisa dilakukan dalam bentuk: Usaha produktif (seperti: peternakan, percetakan, simpan pinjam, kantin), dan berbagai usaha lainnya yang memberikan keuntungan kepada lembaga dan peserta didiknya sekaligus menjadi sentra usaha dan magang/pembelajaran bagi peserta didik lainnya.

Kegiatan pilihan yang harus dilaksanakan minimal dua jenis dari lima jenis kegiatan yang tersedia, yaitu:

c. Revitalisasi Industri Kebudayaan.

Kegiatan yang dilakukan berdasarkan cara pandang baru melihat kebudayaan yang tidak sekadar berupa benda statis dan terbeli, tetapi juga termasuk yang dikelola secara kreatif dengan etos baru dan bernilai ekonomi lebih tinggi.

Contoh teknis pelaksanaan bisa dilakukan dalam bentuk: mengembangkan kreasi membatik, wisata sejarah/museum, dan berbagai jenis kegiatan yang menempatkan industri kebudayaan sebagai pilar utama;

d. Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender. Kedudukan dan peran perempuan dalam segenap aspek kehidupan sosial di Indonesia diakui banyak pihak sangat penting dan strategis. Namun demikian, boleh jadi karena pengaruh berkepanjangan dari budaya Kebapakan, di mana kaum laki-laki pada umumnya lebih dominan dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga dan masyarakat, maka kaum perempuan berada agak tertinggal. fakta bahwa dalam peran-peran sosial kemasyarakatan, kedudukan dan peran kaum perempuan pada umumnya masih tertinggal dari kaum laki-laki.

Contoh teknis pelaksanaan dapat dilakukan dalam bentuk; pelatihan keterampilan bagi ibu-ibu, pelatihan keluarga berwawasan gender dan berbagai bentuk pemberdayaan perempuan;

e. Penyelamatan dan Pemeliharaan Lingkungan, Salah satu isu yang paling menyita perhatian dunia dalam satu dasawarsa terakhir adalah isu iklim dan lingkungan. Kesadaran tentang penyelamatan lingkungan kemudian menjadi arus besar gerakan yang melibatkan seluruh pemangku kehidupan, baik pemerintah maupun masyarakat. Sebagai sebuah isu besar dan luas, maka partisipasi untuk menyelamatkan bumi lewat gerakan lingkungan mestilah menjadi perhatian seluruh komunitas dan lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Contoh teknis pelaksanaan bisa dilakukan dalam bentuk; penanaman mangrove didaerah pesisir, pengolahan dan daur ulang sampah, serta kegiatan lain yang berimbas pada penyelamatan dan pemeliharaan lingkungan;

f. Pembelajaran Masa Depan dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Di Indonesia internet dan multimedia perlahan sudah menjadi kebutuhan keempat setelah pangan, sandang, dan papan. Filosofi yang dikandung oleh tradisi multimedia ini bersifat interaktivitas. Artinya, era di mana pola yang bersifat paternalistik, top down, perlahan-lahan mulai bergeser menjadi informasi dan pengetahuan yang terdemokratisasikan. Ciri dari demokratisasi informasi adalah bahwa transaksi informasi tak lagi tertutup, eksklusif, melainkan terbuka, terjangkau, dan terakses oleh publik. Untuk itu teknologi informasi dan komunikasi perlu dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif.

Contoh teknis pelaksanaan bisa dilakukan dalam bentuk; pengembangan website dan software edukatif, pemanfaatan jejaring sosial (facebook, twitter), radio komunitas, serta berbagai kegiatan yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.

g. Pengembangan Budaya Baca.

(10)

Indonesia masih rendah. Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk menciptakan suasana kondusif bagi lahirnya masyarakat gemar membaca dengan memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana serta pranata-pranata sosial kemasyarakatan lainnya baik di perdesaan maupun di ruang-ruang publik perkotaan.

Contoh teknis pelaksanaan bisa dilakukan dalam bentuk; lomba-lomba kreativitas membaca, mendongeng, menulis, monolog, dan berbagai jenis kegiatan yang dapat merangsang dan meningkatkan kesadaran akan berbudaya baca.

Balai belajar bersama menganut prinsip pembelajaran sebagai berikut:

• Pendekatan pembelajaran tranformatif, yakni ekspansi kesadaran individu dan kesadaran kolektif melalui tranformasi cara pandang dan pengembangan diri, mendorong kesalahan sebagai sumber perkembangan belajar.

• Karakteristik pembelajaran model pertumbuhan morfologik yang mampu menghasilkan variasi-variasi baru dari wacana dan perspektif.

• Memberikan prioritas kepada kerjasama sebagai metode pembelajaran untuk mengimbangi metode belajar yang menekankan pada kompetisi dan individualistik. Kerjasama sering memungkinkan tumbuhnya gagasan yang lebih kaya dan tak terduga.

• Memakai kekuatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai sarana meningkatkan kualitas pembelajaran. Dan karenanya kecerdasan tergantung kepada belajar dan bukan lagi kepada isi pengetahuan karena dengan TIK, isi pengetahuan tersedia secara berlimpah.

• Memaksimalkan fungsi sarana publik milik pemerintah/swasta yang terdekat dengan rintisan balai belajar bersama.

• Memakai paradigma ilmu pengetahuan baru bersifat holisme yang mengedepankan interkoneksitas dan kebenaran yang bersifat kontekstual, bukan reduksionisme yang menekankan pada pemisahan berbagai bagian.

Pendekatan dan metode pembelajaran dipilih sesuai dengan jenis kegiatan baik wajib maupun pilihan, seperti: pelatihan, festival, pameran, dan lain-lain.

4. Penilaian

Penilaian proses keberhasilan program RB3 dapat dinilai dari berbagai aspek, diantaranya (a) partisipasi dan intensitas antar kelompok masyarakat memanfaatkan layanan program yang tersedia, (b) variasi/ragam layanan program pendidikan masyarakat yang disediakan kepada masyarakat, (c) jejaring kemitraan lembaga dalam mendukung keberlanjutan program.

5. Tindak lanjut

Untuk memastikan keberlangsungan aktivitas dan kegiatan kelembagaan, perlu ada tindak lanjut, baik sifatnya kegiatan maupun pembinaan.

F. Alokasi Dan Rincian Penggunaan Bantuan

(11)

BAB III

PROSEDUR PENGAJUAN DAN

PENYALURAN DANA

A. Penerima Bantuan Sosial

Penerima bantuan social adalah Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), taman bacaan masyarakat, satuan pendidikan nonformal sejenis, organisasi-organisasi adat, kelompok hobi, pesantren, paguyuban, sanggar seni, kelompok industri kebudayaan kreatif, penghayat lingkungan, organisasi atau lembaga nonprofit yang memiliki legalitas, kapasitas, integritas dan memenuhi persyaratan.

B. Syarat Penerima Bantuan Sosial

1. Memiliki legalitas, berupa akte notaris atau surat keputusan yayasan/organisasi induk, atau ijin dari pejabat yang berwenang, atau bentuk lain yang sederajat;

2. Memperoleh rekomendasi dari Dinas Pendidikan /Kabupatan/Kota atau Provinsi;

3. Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga yang dinyatakan dengan surat keterangan dari bank; 4. Memiliki NPWP atas nama lembaga;

5. Memiliki sekretariat dengan alamat yang jelas; 6. Memiliki struktur organisasi dan kepengurusan yang jelas; 7. Memiliki tenaga tutor/fasilitator/relawan pembelajaran

masyarakat;

8. Memiliki persetujuan dari pemilik ruang publik yang digunakan atau pemerintahan desa/kelurahan yang menjadi mitra rintisan balai belajar bersama.

Komponen Vol. Bantuan Jumlah Ket.

Satuan (Rp) (Rp)

I. BANTUAN INVESTASI 102.000.000 51% Penataan Kelembagaan 1 keg. 2.500.000 2.500.000 Maks.

Penyediaan Sarana/Prasarana 99.500.000

a. Tempat kegiatan 56.000.000 Maks.

b. Taman Bacaan Masyarakat 23.000.000 Maks. Rak/meja/mebeler lain 4 set 2.000.000 8.000.000

Bahan Bacaan 500 eksp. 30.000 15.000.000

c. Teknologi Informasi 10.500.000 Maks.

dan Komunikasi

Komputer+Meja Kursi 1 set 5.100.000 Jaringan telepon+Internet 1 set 3.000.000 Langganan Internet 12 bln 200.000 2.400.000

d. Investasi Usaha 10.000.000 Min.

Alat/Sarana 10.000.000

II. BANTUAN OPERASIONAL 98.000.000 49%

Bantuan Kelembagaan 15.600.000 Maks.

a. Transportasi pengelola 12 OB 500.000 6.000.000 b. Transportasi staf 24 OB 400.000 9.600.000

Kegiatan 75.000.000

a. Kegiatan wajib 45.000.000 Min. b. Kegiatan pilihan 30.000.000 Maks.

Dokumentasi, Publikasi

dan Administrasi 1 keg 5.000.000 5.000.000 Pelaporan 2 keg 1.200.000 2.400.000

(12)

2. Verifikasi

Setiap lembaga calon penerima bantuan akan diverifikasi dan divisitasi untuk memperkuat bahan pengambilan keputusan berdasarkan data otentik dan kelayakan lembaga penerima bantuan. Verifikasi dilaksanakan guna memastikan kesahihan data dan lembaga penyelenggara sebagaimana tertuang dalam proposal pengajuan dengan kondisi faktual dilapangan. Verifikasi dapat dilakukan dengan cara:

• Mengundang lembaga terpilih untuk mempresentasikan usulan pelaksanaan program.

• Visitasi/kunjungan lapangan untuk mengamati secara l a n g s u n g l e m b a g a c a l o n p e n e r i m a B a n t u a n . • Klarifikasi dan konfirmasi kepada dinas pendidikan

setempat. 3. Penetapan

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat/Pejabat Pembuat Komitmen Pembelajaran dan Peserta Didik menetapkan lembaga penerima bantuan yang dituangkan dalam bentuk surat keputusan, setelah menerima usulan daftar nominatif lembaga calon penyelenggara dari tim penilai proposal. 4. Penandatanganan Akad Kerjasama

Penandatanganan akad kerjasama dilakukan antara Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat atau Pejabat lain yang ditunjuk selaku pihak pertama dengan pimpinan lembaga penyelenggara selaku pihak kedua, dengan terlebih dahulu mempelajari hak dan kewajiban masing-masing pihak. 5. Peluncuran Bantuan Sosial

Proses peluncuran bantuan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Bendahara Pengeluaran mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang dilampiri akad kerjasama yang sudah ditandatangani;

C. Tata Cara Pengajuan Bantuan Sosial

1. Penyusunan Proposal

Proposal rintisan balai belajar bersama disusun oleh lembaga pengusul dengan mengacu pada format proposal sebagaimana yang terdapat pada lampiran petunjuk teknis ini. 2. Pengiriman Proposal

Proposal dikirimkan kepada:

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat u.p. Kepala Subbagian Tata Usaha

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal PAUDNI, Kemdiknas,

Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270.

Lembaga pengusul harus memberikan salinan/tembusan proposal kepada dinas pendidikan provinsi.

3. Batas Waktu Pengajuan

Pengajuan proposal berakhirtanggal 31 Juli 2011. Batas waktu pengajuan dapat diperpanjang apabila alokasi bantuan masih tersedia.

D. Proses Penyaluran Bantuan Sosial

1. Penilaian

Penilaian proposal terdiri atas penilaian administrasi, penilaian substansi proposal, dan verifikasi lembaga pengusul. Penilaian administrasi dilakukan dengan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi proposal sesuai persyaratan yang telah ditentukan.

(13)

BAB IV

PEMANTAUAN DAN PELAPORAN

b. SPP diajukan kepada Sekretaris Jenderal Kemdiknas melalui Biro Keuangan;

c. Biro Keuangan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM);

d. Biro Keuangan mengajukan SPM kepada Kantor Pelayanan P e r b e n d a h a r a a n N e g a r a ( K P P N ) J a k a r t a I I I ;

e. KPPN Jakarta III menerbitkan Surat Perintah Pencairan Bantuan (SP2D);

f. KPPN Jakarta III memerintahkan bank penyalur untuk mentransfer bantuan ke rekening lembaga penerima.

E. Catatan Khusus

1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal tidak memungut biaya apapun untuk pencairan Bantuan yang akan dan telah ditetapkan dan tidak menerima pengembalian dana dalam bentuk apapun.

2. Sesuai dengan misi ke-4 Renstra Kemdiknas tentang kesetaraan diperlukan afirmasi/keberpihakan pada daerah dan komunitas tertentu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dapat berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan instansi terkait untuk menentukan lembaga penyelenggara program penerima Bantuan.

3. Lembaga penerima bantuan yang tidak menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan sesuai ketentuan tahun sebelumnya, tidak akan dinilai untuk proses penerima bantuan program tahun 2011.

4. Apabila dalam pelaksanaan terjadi perubahan kegiatan dan alokasi biaya dari yang diajukan dalam proposal, penyelenggara wajib mengajukan addendum/perbaikan proposal yang diketahui oleh dinas pendidikan kabupaten/kota setempat. 5. Apabila dalam pelaksanaan program terjadi penyimpangan dari ketentuan yang ada menjadi tanggungjawab mutlak penerima bantuan/pelaksanaan kegiatan.

A. Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan

Guna menjamin kualitas hasil dan kelancaran proses kegiatan, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat melakukan pemantauan kegiatan ke masing-masing lembaga penerima bantuan. Penilik yang membidangi pendidikan masyarakat juga perlu terlibat dalam pemantauan pelaksanaan kegiatan rintisan balai belajar bersama.

Pemantauan dilaksanakan dengan sasaran:

1. Keterlaksanaan program dan eksistensi kelembagaan yang didukung oleh bukti-bukti fisik kegiatan sesuai langkah kegiatan yang telah ditetapkan.

2. Kendala-kendala pelaksanaan program dikaitkan dengan sasaran kualitatif dan waktu yang telah ditetapkan.

(14)

BAB V

PENUTUP

Petunjuk teknis ini dibuat untuk memberikan pemahaman dan arahan teknis bagi lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat dan semua pihak terkait untuk keberhasilan program pendidikan masyarakat.

Apabila ditemukan hal-hal yang kurang jelas, harap segera menghubungi:

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat u.p Subdit Pembelajaran dan Peserta Didik Kompleks Kemdiknas, Gedung E Lantai 6,

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta, 10270, telepon (021) 5725715,

faksimili (021) 5725039

Website: http://www.dikmas.net B. Pelaporan

Lembaga penerima bantuan wajib membuat laporan sebagai bukti pertanggungjawaban dana yang telah diterima.

1. Tujuan laporan

a. Mengetahui bahwa dana bantuan RB3 diterima oleh lembaga;

b. Mengetahui pelaksanaan, perkembangan, hambatan dan keberhasilan program yang dilaksanakan;

2. Tahapan dan isi laporan

Laporan awal, disampaikan segera setelah dana bantuan diterima dengan format lampiran terlampir (lampiran 5).

Laporan Akhir, disampaikan paling lambat dua minggu setelah selesai dilaksanakan sesuai dengan format terlampir (lampiran 6).

(15)

KOP DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA ======================================

SURAT REKOMENDASI

Nomor:

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi*) ... menerangkan bahwa: Nama Lembaga : ... Alamat : ... Nama Ketua : ... No. Tlp./HP/Faks. : ... adalah lembaga yang kami ketahui keberadaannya dan mempunyai kelayakan untuk melaksanakan Rintisan Balai Belajar Bersama (RB3) sehingga berhak mengusulkan Bantuan Tahun Anggaran 2011 kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional. Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

... 2011 Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota/Provinsi*) …...

(...)

*) coret yang tidak perlu

Lampiran 1. Format Rekomendasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi

Tanda Tangan, Stempel Asli

KOP LEMBAGA

=====================================================

SURAT PERNYATAAN

KESANGGUPAN DAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami atas nama lembaga pengusul bantuan rintisan balai belajar bersama tahun 2011:

Nama Lembaga : ………...……… Alamat Lembaga : ………...………. ………...………. Nama Ketua : … … … . . . … … … . Telp./HP/Faks. : ………...………. M e n y a t a k a n d e n g a n s e s u n g g u h n y a b a h w a k a m i s a n g g u p : 1. menyelenggarakan program rintisan balai belajar bersama sesuai dengan

jadwal.

2. membuat dan menyampaikan laporan kegiatan selambat-lambatnya 31 Desember 2011.

3. berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat dalam pelaksanaan program rintisan balai belajar bersama.

4. Bertanggungjawab secara mutlak atas penggunaan dana bantuan sesuai Juknis dan Akad kerjasama

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

...……2011 Yang Membuat Pernyataan

(…………..……….)

Lampiran 2.

Format Pernyataan Kesanggupan Dan Tanggung Jawab Mutlak

(16)

6.000,-Contoh Cover Proposal

PROPOSAL

PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA (RB3)

TAHUN 2011

Diajukan Kepada

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat,

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kemdiknas Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta

Oleh:

Nama Lembaga : ... Alamat : ... No. Telp./HP/Faks. : ...

Lampiran 4. Format Proposal: Lampiran 3. Contoh Surat Dukungan dari Pemilik Ruang

Publik/Desa/Kelurahan

KOP

PEMILIK RUANG PUBLIK/DESA/KELURAHAN*) ===============================================

SURAT KETERANGAN/DUKUNGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini Pemilik ruang publik/Kepala

Desa/Kelurahan*) ……….… menerangkan dengan sepenuhnya. Nama Lembaga : ……… Alamat Lembaga : … … … . … … … … Nama Ketua : … … … . … … … … . . . . Mendukung sepenuhnya lembaga tersebut untuk menyelenggarakan Rintisan Balai Belajar Bersama yang diharapkan mampu memberikan manfaat kepada pengunjung/masyarakat kami*).

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

……….., 2011 Direktur/Kepala Desa/Kelurahan*) ... Tanda tangan & stempel (…………..……….)

(17)

FORMAT ISI PROPOSAL

1. Profil Lembaga

a. Nama Lembaga : ...…….……... d. Akta Notaris/Izin Pendirian : 1) Nomor : ...

2) Pejabat : ... e. Nama Bank : ...…….……... f. No. Rek. Bank Lembaga : ...…….……... g. NPWP : ...…….……... h. Program pendidikan masyarakat yang dilaksanakan saat ini:

1) ... 2) ... 3) ... j. Daftar Pengurus Lembaga

No. Nama Tmpt/ L/P Pendidikan Pekerjaan Jabatan Tgl Lahir

1. 2. 3. dst.

Catatan: Struktur organisasi dan deskripsi kerja agar dilampirkan

k. Sarana dan Prasarana

No. Jenis Sarana Keadaan Keterangan

1. Luas Gedung Lembaga Luas Tanah:…………...m² Luas Bangunan:…...m² 2. Tempat Penyelenggaraan Gedung Perkantoran

Kegiatan Rumah Ruko

... 3. Status Bangunan / Milik sendiri

Gedung Lembaga Kontrak/sewa Pinjam

...

4. Sarana belajar Meja & kursi belajar ...set Kondisi : Papan tulis ...…...set

Lemari/rak buku ....…...…unit Mesin tik ...…unit Komputer ...…unit Bahan ajar ... jenis Bahan Bacaan ... judul

2. Deskripsi Usulan Kegiatan

Pada bagian ini, uraikan dengan jelas mengenai: a. Nama Kegiatan

b. Tujuan Kegiatan c. Hasil yang Diharapkan

d. Sasaran/Peserta Kegiatan (Daftar lengkap dilampirkan) e. Rencana Kegiatan Pembelajaran/ Pelatihan (Jadwal kegiatan

dilampirkan):

1) Persiapan, (a) penyusunan acuan pelaksanaan kegiatan, (b) sosialisasi program

2) Pelaksanaan: (a) Lama Program, Jumlah & waktu pertemuan, (b) Metode, Bahan Ajar, dan Media yang dipergunakan, (c) Tutor, Pelatih, instruktur/Nara Sumber Teknis, Relawan (d) Mitra kerja

3) Penilaian Hasil Belajar: (a) Bentuk/teknik penilaian yang akan dilakukan, (b) Instrumen/alat penilaian yang akan dipergunakan, (c) Kriteria dan cara penentuan keberhasilan. f. Rencana Kegiatan Pendampingan/Fasilitasi/sejenis : (a)

(18)

g. Evaluasi Program dan Pelaporan: (a) Rencana Monitoring selama kegiatan berlangsung, (b) Rencana Evaluasi terhadap program secara keseluruhan, (c) Rencana Pelaporan.

3. Rencana Anggaran Belanja

No. Komponen Volume Harga Satuan Jumlah (Rp) = Ket

(1) (2) (Rp) (4) (2)x(3) (5)

I. Bantuan Investasi 1 Penataan kelembagaan 2 Penyediaan sarana/prasarana 3 Tempat kegiatan

4 Teknologi informasi dan komunikasi

5 Investasi usaha II. Bantuan Operasional

1 Bantuan kelembagaan 2 Kegiatan

3 Dokumentasi, Publikasi,dan Administrasi

4 Pelaporan

5 Dokumentasi dan Laporan

Jumlah

4. Lampiran Proposal

1) Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi (sesuai dengan format).

2) Surat keterangan dukungan dari pemiliki ruang public, desa/kelurahan (sesuai dengan format)

3) Surat pernyataan kesanggupan mutlak dan tanggungjawab mutlak lembaga (sesuai dengan format).

4) Salinan/fotokopi akta notaris atau SK pendirian lembaga atau surat izin lembaga. 5) Salinan/fotokopi nomor rekening bank atas nama lembaga yang dinyatakan

dengan surat keterangan dari bank. 6) Salinan/fotokopi NPWP atas nama lembaga.

7) Struktur organisasi kepengurusan lembaga dilengkapi uraian tugas. 8) Daftar peserta didik berdasarkan jenis kegiatan.

9) Daftar tutor/fasilitator/instruktur/narasumber teknis/relawan.

Format Peserta Didik

DAFTAR CALON PESERTA DIDIK

RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMATAHUN 2011

Jenis kegiatan: ... *)

No. Nama Jenis Alamat Usia Status Pekerjaan Kelamin (thn) Keberaksaraan

(BA/MA)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst.

Jumlah

Keterangan: BA (Buta Aksara), MA (Melek Aksara)

*) Dibuat sebanyak jumlah dan jenis kegiatan.

…………, ……….2011 Ketua lembaga

Ttd

(19)

Lampiran 5. Format Laporan Awal

KOP LEMBAGA

===================================================== LAPORAN AWAL

PENYELENGGARAAN RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA TAHUN 2011

Yang bertanda tangan di bawah ini kami atas nama lembaga penerima bantuan penyelenggaraan rintisan balai belajar bersama tahun 2011: Nama Lembaga : ………...……… Alamat Lembaga : ………...……… ………...……… Nama Ketua : ………...……… Telp./HP/Faks. : ………...……… Dengan ini melaporkan sebagai berikut:

1. Dana bantuan penyelenggaraan program Rintisan Balai Belajar Bersama sebagai tindak lanjut dari Akad Kerjasama No. ... telah kami terima melalui rekening lembaga kami pada tanggal ... 2. Dana tersebut akan kami gunakan untuk menyelenggarakan program

Rintisan Balai Belajar Bersama sesuai dengan Petunjuk Teknis dan Akad Kerjasama yang telah kami tandatangani.

3. Kegiatan Rintisan Balai Belajar Bersama akan kami selenggarakan mulai tanggal ...

Demikian laporan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami sampaikan terima kasih.

....……….. 2011 Pimpinan Lembaga,

(…………..……….)

Format Tutor/Fasilitator/Relawan/Instruktur/NST

DAFTAR TUTOR/FASILITATOR/INSTRUKTUR/ NARA SUMBER TEKNIS

RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA TAHUN 2011

No. Nama L/P Tempat/tgl Ijazah Keahlian Program/kegiatan Lahir Terakhir yg dimiliki yang dibina

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. dst.

……, ……….2011 Ketua/Penyelenggara Kegiatan

Ttd

(20)

AKAD KERJASAMA NOMOR :

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

NONFORMAL, DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

DENGAN

LEMBAGA : ...

TENTANG

KERJASAMA PENYELENGGARAAN KEGIATAN RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA TAHUN 2011

Pada hari ini ... tanggal ... bulan ... tahun dua ribu sebelas, kami yang bertandatangan di bawah ini:

1. Nama : ……… NIP : ……… Jabatan : ………

Alamat : Kompleks Kementerian Pendidikan Nasional Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional, dan untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.

2. Nama : ……… Jabatan : ……… Alamat : ………

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Lembaga ……… dan untuk selanjutnya disebut sebagai

Lampiran 7. Contoh Akad Kerjasama

SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR

PENYELENGGARAAN RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA TAHUN 2011

Cover/sampul laporan Kata Pengantar Daftar Isi

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang 2. Dasar Hukum 3. Tujuan Pelaporan

B. Kegiatan

Uraikan pelaksanaan kegiatan antara lain: (1) persiapan, (2) Penataan manejemen lembaga, (3) kegiatan di rintisan balai belajar bersama, pengalaman pelaksanaan; metode, materi/bahan/modul, media/alat peraga, jadwal, cara dan hasil penilaian pembelajaran/pendampingan/penguatan yang dilakukan. (Sertakan foto-foto kegiatan pembelajaran/pendampingan/penguatan yang relevan untuk melengkapi uraian kegiatan/proses pembelajaran).

C. Penggunaan Dana

Laporkan semua transaksi keuangan sesuai dengan alokasi penggunaan dana sebagaimana tertera dalam Petunjuk Teknis dan Proposal yang disertai dengan fotokopi bukti-bukti yang sah, seperti kuitansi, bukti setoran pajak, dll. (kuitansi asli disimpan sebagai arsip lembaga).

D. Penutup

1. Kesimpulan Simpulkan tentang :

a) motivasi dan partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran/pendampingan,

b) efektifitas penggunaan metode pembelajaran/pendampingan, c) hasil belajar, dan

d) tantangan/hambatan yang dialami. 2. Saran/Rekomendasi

Kemukakan saran/rekomendasi yang terkait dengan perbaikan penyelenggaraan dan kebijakan.

3. Tindak Lanjut

Tuliskan tindak lanjut yang direncanakan oleh lembaga setelah dana bantuan berakhir.

Lampiran Laporan :

1. Acuan Pelaksanaan kegiatan

2. Foto-foto kegiatan/dokumentasi lainnya yang relevan 3. Fotokopi kuitansi penggunaan dana

4. Materi/bahan ajar/modul

5. Sertifikat hasil pembelajaran (seperti SUKMA/STSB)

(21)

Secara bersama-sama, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAK, berdasarkan pertimbangan: 1. Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai institusi yang bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan program pendidikan masyarakat. 2. Bahwa PIHAK KEDUA sebagai lembaga yang menyelenggarakan

program pendidikan masyarakat.

PARA PIHAK bersepakat bekerjasama untuk menyelenggarakan kegiatan rintisan balai belajar bersama (RB3) dengan ketentuan sebagaimana diatur pada pasal-pasal berikut:

Pasal 1

TUJUAN KERJASAMA

Perjanjian kerjasama ini bertujuan untuk:

1. Memperluas akses penyelenggaraan dan layanan pendidikan masyarakat. 2. Memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan masyarakat sesuai dengan

kebutuhan dan karakteristik masyarakat setempat.

3. Memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan rintisan balai belajar bersama (RB3).

Pasal 2

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Tugas dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah: a. Memproses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, setelah akad kerjasama ditandatangani oleh PARA PIHAK melalui KPPN Jakarta III sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku;

b. Menghentikan proses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, jika ditemukan hal-hal yang diduga berpotensi merugikan keuangan negara.

c. Memberikan bimbingan teknis terhadap pelaksanaan kegiatan; d. Memantau dan mengevaluasi kegiatan yang dilaksanakan oleh

PIHAK KEDUA;

2. Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA adalah:

a. Menandatangani surat pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan kegiatan;

b. Menyusun rencana dan jadwal penyelenggaraan kegiatan; c. Memberitahukan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat;

d. Mengadministrasikan dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana secara akuntabel sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku;

e. Menjamin terselenggaranya kegiatan sesuai dengan rencana dan target sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis. f. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada PIHAK PERTAMA dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat;

Pasal 3

PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA

1. Untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 2 di atas, PIHAK PERTAMA memberikan dana kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).

2. Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, dibebankan kepada anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Tahun 2011, Nomor 0534/023-05.1.01/00/2011 tanggal 31 Maret 2011. 3. PIHAK PERTAMA menyalurkan dana kepada PIHAK KEDUA melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III dengan transfer ke:

Nama Bank :

Nomor Rekening :

(22)

4. Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas digunakan oleh PIHAK KEDUA untuk penyelenggaraan program sesuai rencana kegiatan dan target sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis. 5. Apabila PIHAK KEDUA menggunakan dana di luar ketentuan di atas, maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. 6. Biaya administrasi dan perpajakan yang terkait dengan Akad Kerjasama ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Pasal 4 SANKSI

1. Jika PIHAK KEDUA ternyata tidak menggunakan dana sesuai dengan rencana kegiatan dan target sasaran yang ditentukan dalam pedoman, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan dana ke Kantor Kas Negara melalui bank.

2. Apabila PIHAK KEDUA ternyata tidak mengembalikan dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, maka PIHAK PERTAMA dapat melaporkan PIHAK KEDUA kepada pihak berwenang.

Pasal 5

TANGGUNG JAWAB MUTLAK

PIHAK KEDUA bertanggung jawab mutlak atas pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan.

Pasal 6

KETENTUAN PENUTUP

1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Akad Kerjasama ini, akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad Kerjasama ini.

2. Akad Kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK sampai dengan berakhirnya pelaksanaan program.

Demikian Akad Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di Jakarta dalam rangkap 5 (lima), di atas materai enam ribu, dan masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.

PARA PIHAK

(23)

Lampiran 8: Format Instrumen Verifikasi Lembaga 3. SARANA DAN PRASARANA

No. Jenis Sarana Keadaan Keterangan

1. Luas Gedung Luas Tanah :…...m² Luas Bangunan :…...m² 2. Status Bangunan / Milik sendiri

Gedung Kontrak/sewa Pinjam

...

3. Sarana belajar Meja & kursi belajar ...set Kondisi : Papan tulis ...set

Lemari/rak buku ....….…unit Mesin tik ...…...…unit Komputer ...…unit Bahan ajar ... jenis Bahan Bacaan ... judul

INSTRUMEN VERIFIKASI LEMBAGA

PROGRAM...

1. IDENTITAS LEMBAGA

a. Nama Lembaga : ... b. Alamat Lengkap : ... c. No.Telepon/Hp : ... d. Nama Ketua : ... e. Alamat Lengkap : ... f. No.Telepon/Hp : ... g. Akta Notaris/Izin Pendirian : 1) Nomor : ... 2) Pejabat : ... h. Nama Bank : ... i. Nomor Rekening, : ... j. atas nama : ... k. NPWP : ...

2. KELENGKAPAN ADMINISTRASI

No. Jenis Administrasi Keadaan Keterangan Ada Tidak ada

1. Papan nama lembaga 2. Struktur organisasi

3. Rincian tugas pengelola/penyelenggara 4. Nomor rekening bank atas nama lembaga

(tanpa cc/qq; buku rekening asli ditunjukkan) 5. NPWP lembaga

4. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

No. Nama Jenis Kelamin Pendidikan Peran/

(24)

5. PROGRAM YANG DILAKSANAKAN

Program kegiatan yang pernah diselenggarakan atau yang masih berlangsung saat ini

No. Jenis Program/Kegiatan Tahun Jumlah Sumber Lokasi Pelaksanaan Sasaran Dana Sasaran program

...2011 Mengetahui

Pengurus Lembaga Petugas,

... ...

Catatan:

... ... ...

Kesimpulan: = Layak = Tidak Layak

Acuan Pelaksanaan Kegiatan………. (diisi sesuai jenis kegiatan yang diusulkan) A. DASAR PEMIKIRAN

(mengapa kegiatan tersebut perlu dilaksanakan?)

B. NAMA KEGIATAN

(tulis dengan jelas nama kegiatan yang dilaksanakan)

C. TUJUAN KEGIATAN

(apa yang ingin dicapai dengan kegiatan tersebut?)

D. RENCANA KEGIATAN 1. Persiapan

NO. KEGIATAN WAKTU PARTISIPAN

1 Penyusunan Acuan Pelaksanaan 2 Sosialisasi kegiatan

2. Pembelajaran, pendampingan a. Penataan Kelembagaan

NO WAKTU JENIS PENATAAN JUMLAH KETERANGAN (Tanggal, bulan, (Rincian)

Tahun)

(25)

c. Pendampingan pasca pembelajaran

NO KEGIATAN WAKTU MATERI METODE BAHAN /

(hari/ minggu/bulan) ALAT

jam

3. Rencana Penilaian

NO JENIS PENILAIAN WAKTU TEKNIK ALAT/ PETUGAS PENILAIAN INSTRUMEN

PENILAIAN

1 Penilaian proses 2 Penilaian hasil 3 Penilaian kinerja/

Performa

E. RENCANA TINDAK LANJUT

1. Sertifikat yang diberikan kepada peserta didik (STSB) 2. Rencana Keberlanjutan Kegiatan

Keterangan: Dapat dikembangkan sesuai jenis kegiatan dan kondisi lembaga

penyelenggara.

b. Pembelajaran

NO WAKTU MATERI METODE BAHAN PENDIDIK

(Tgl, Bln, Thn) AJAR/MEDIA

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan fokus penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah: mendeskripsikan persepsi siswa tentang kompetensi menjahit di jurusan Desain Kria Tekstil (DKT)

Dalam penelitian ini, dimana intellectual capital yang diproksikan dengan VACA yang merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya capital asset yang

Unsur-unsur iklim yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan produktivitas tanaman pada umumnya meliputi suhu udara, curah hujan, kelembaban udara, angin,

bahwa dalam rangka pelaksanaan, monitoring, evaluasi, pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Sistem pengambilan data nantinya menggunakan teknik purposive sampling (pengambilan data ditentukan sesuai tujuan penelitian). Proses pengambilan data yang dilakukan

Salsabila Multi Jasa Palembang khususnya pengolahan data service maka penulis mencoba memberikan alternatif pemecahan masalah dengan membuat suatu rancangan sistem yang

Informasi atau data agregat ini menggambarkan kondisi dan situasi ekonomi di suatu wilayah secara umum yang berkaitan dengan masalah pendapatan yang tercipta, nilai seluruh barang

Dari spektra UV-Vis Gambar C4, terlihat bahwa sebelum larutan remazol violet 5R dielektrolisis, terdapat puncak serapan di area Visible pada panjang gelombang 559