PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT
DAN HITUNG JENIS LEUKOSIT TIKUS JANTAN
(Rattus norvegicus) GALUR WISTAR
SKRIPSI
YULLIYANTI D SILALAHI
090805066
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT
DAN HITUNG JENIS LEUKOSIT TIKUS JANTAN
(Rattus norvegicus) GALUR WISTAR
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat
mencapai gelar Sarjana Sains
YULLIYANTI D SILALAHI
09080506
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Persetujuan Pembimbing Tunggal:
PERSETUJUAN
Judul : Pengaruh Kebisingan Terhadap Jumlah Leukosit dan Hitung Jenis Leukosit Tikus Jantan (Rattus norvegicus) Galur Wistar
Kategori : Skripsi
Nama : Yulliyanti D Silalahi
Nomor Induk Mahasiswa : 090805066
Program Studi : Sarjana (S1) Biologi
Departemen : Biologi
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
Disetujui di Medan, Agustus 2014
Disetujui Oeh
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing Ketua,
Dr. Nursahara Pasaribu, M.Sc Prof. Dr. Syafruddin Ilyas, M. Biomed
Persetujuan Pembimbing Ganda:
PERSETUJUAN
Judul : Pengaruh Kebisingan Terhadap Jumlah Leukosit dan Hitung Jenis Leukosit Tikus Jantan (Rattus norvegicus) Galur Wistar
Kategori : Skripsi
Nama : Yulliyanti D Silalahi
Nomor Induk Mahasiswa : 090805066
Program Studi : Sarjana (S1) Biologi
Departemen : Biologi
PERNYATAAN
PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT
DAN HITUNG JENIS LEUKOSIT TIKUS JANTAN
(Rattus norvegicus) GALUR WISTAR
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali
beberapa kutipan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Agustus 2014
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber kekuatan dan pengharapan. Karena Dia telah memberikan anugerah sehingga penulis diizinkan untuk menyelesaikan penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Kebisingan Terhadap Jumlah Leukosit dan Hitung Jenis Leukosit Tikus Jantan (Rattus Norvegicus) Galur Wistar” yang disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sains Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Pembimbing 1, yaitu Bapak Prof. Dr. Syafruddin Ilyas, M. Biomed dan kepada Bapak Dr. Salomo Hutahaean, M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 yang dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan penelitian ini dan memberikan panduan penuh kepercayaan kepada penulis untuk menyempurnakan kajian ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada para Dosen Penguji, kepada Bapak Drs. Arlen H. J. M.Si dan Ibu Dra. Emita Sabri M.Si, yang telah memberikan ujian-ujian mengenai penelitian penulis. Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada ibu Ipit dan Kepala Laboratorium Fisiologi Hewan Universitas Sumatera Utara, Medan yang banyak membantu dalam menyediakan peralatan dan bahan untuk penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala instansi serta staf pegawai di Balai Veteriner terkhusus abang Jhon Laboran Biokimia yang selama ini telah banyak membantu dalam memfasilitasi penelitian ini.
Terimakasih kepada papaku tersayang, J. Silalahi dan mamaku tersayang B. Simatupang, yang selalu mendukung, mencukupi dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan pendidikan. Kepada abang Jeferson, Bennet, Julandre dan adik tersayang Jodi, Putri dan Nemcy serta terkhusus my beloved brother-best friend-my heart yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta seluruh keluarga besar penulis.
PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT DAN HITUNG JENIS LEUKOSIT TIKUS JANTAN (Rattusnorvegicus) GALUR
WISTAR
ABSTSRAK
Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Fisiologi Hewan, Departement Biologi, FMIPA USU dan Laboratorium Biokimia, Balai Veteriner, Medan, dengan tujuan untuk mengetahui perubahan respon imun akibat kebisingan. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 kelompok yaitu kontrol (P0), kebisingan 25-50 dB (P1), kebisingan 55-80 dB (P2), dan kebisingan 85-110 dB (P3). Didapatkan hasil bahwa perlakuan kebisingan menyebabkan terjadinya penurunan dan terdapat perbedaan yang nyata pada rerata jumlah leukosit (P<0.05). Terdapat perbedaan yang nyata pada persentase limfosit (P<0.05), neutrofil (P<0.05) dan eosinofil (P<0.05). Tidak terdapat perbedaan yang nyata pada persentase monosit (P>0.05) dan basofil (P>0.05). Terjadi penurunan berat badan pada P3. Disimpulkan kebisingan dapat menurunkan jumlah leukosit dan hitung jenis limfosit secara signifikan dan dapat meningkatkan hitung jenis neutrofil, sedangkan hitung jenis monosit, eosinofil dan basofil tidak ada perubahan.
EFFECT OF NOISE ON LEUKOCYTE AND DIFFERENTIAL CELL COUNT OF LEUKOCYTES IN MALE RATS (Rattusnorvegicus) WISTAR
STRAIN
ABSTRACT
This research had done in the Laboratory of Animal Physiology, Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera utara and the Laboratory of Biochemistry, Veteriner Public Hall, Medan, North Sumatera, with the aimed to determine the noise-induced changes in the immune response. The experiment used Completely Randomized Design (CRD) which consisted of 4 groups: control (P0), the noise of 25-50 dB (P1), the noise of 55-80 dB (P2), and the noise of 85-110 dB (P3). Result that there was a decline and a significant difference in the average number of leukocytes (P<0.05). There were significant differences in the percentage of lymphocytes (P<0.05), neutrophils (P<0.05) and eosinophils (P<0.05). There were no significant differences in the percentage of monocytes (P>0.05) and basophils (P>0.05). Weight loss occurs at P3. It is concluded that noise could decrease the number of leukocytes and lymphocytes counts and can significantly increase neutrophil counts, whereas counts of monocytes, eosinophils and basophils no change.
DAFTAR ISI
2.3. Hitung Jenis Leukosit 9
2.3.1. Limfosit 10
3.3. Metodologi Percobaan 15
3.3.1. Tingkat Kebisingan 15
3.3.2. Prosedur Percobaan 16
3.3.2.1. Penyediaan Hewan Penelitian 16
3.3.2.4. Pembuatan Alat Perlakuan 17 3.3.2.5. Cara Kerja Penelitian 17 3.3.2.6. Prosedur Pemeriksaan Jumlah Leukosit 18 3.3.2.7. Prosedur Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit 19 3.3.2.7.1. Cara Membuat Sediaan Apus 19 3.3.2.7.2. Cara Mewarnai Sediaan Apus 19 3.3.2.7.3. Pemeriksaan Hitung Jenis
Leukosit 20
3.4. Analisis Data . 20
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 21 4.1. Pengaruh Kebisingan Terhadap Jumlah Leukosit 21 4.2. Pengaruh Kebisingan Terhadap Hitung Jenis Leukosit 22
4.2.1. Limfosit 22
4.2.2. Neutrofil 24
4.2.3. Monosit 26
4.2.4. Eosinofil 28
4.2.5. Basofil 30
4.3. Pengaruh Kebisingan Terhadap Berat Badan Tikus 32
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 34
5.1. Kesimpulan 34
5.2. Saran 34
DAFTAR PUSTAKA 35
DAFTAR TABEL
Nomor
Tabel
Judul Halaman
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar
Judul Halaman
3.1. Alat Perlakuan 16
3.2. Kamar Hitung Improved Neubauer 17 4.1. Pengaruh Kebisingan Terhadap Jumlah Leukosit Tikus 20 4.2. Pengaruh Kebisingan Terhadap Persentase Hitung Jenis
Limfosit 22
4.3. Apusan Darah Jenis Limfosit 23
4.4. Pengaruh Kebisingan Terhadap Persentase Hitung Jenis
Neutrofil 24
4.5. Apusan Darah Jenis Neutrofil 25
4.6. Pengaruh Kebisingan Terhadap Persentase Hitung Jenis
Monosit 26
4.7. Apusan Darah Jenis Monosit 27
4.8. Pengaruh Kebisingan Terhadap Persentase Hitung Jenis
Eosinofil 28
4.9. Apusan Darah Jenis Eosinofil 29
4.10. Pengaruh Kebisingan Terhadap Persentase Hitung Jenis
Basofil 29
4.11. Apusan Darah Jenis Basofil 30
4.12. Pengaruh Kebisingan Terhadap Berat Badan Tikus 31
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lamp
Judul Halaman
DAFTAR SINGKATAN
HPA : Hypothalamic Pituitary Adrenal Axis HPT : Hypothalamic Pituitary Thyroid Axis HPO : Hypothalamic Pituitary Ovarial Axis SMA : Simpatetik Medula Adrenal
mpPVN : medial parvocellular Nucleus Paraventricular Hypothalamus CRH : Corticotropin Releasing Hormone
AVP : Arginine Vasopressin
ACTH : Adrenocorticotropin Hormone POMC : Propiomelanocortin