• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Logam Timbal dan Kadmium Pada Alas Bedak yang Beredar di Kota Medan Secara Spektrofotometri Serapan Atom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Logam Timbal dan Kadmium Pada Alas Bedak yang Beredar di Kota Medan Secara Spektrofotometri Serapan Atom"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Sampel Alas Bedak dengan Berbagai Merek

Gambar 1.1 Enam Sampel yang diuji

(2)

Lampiran 1. (Lanjutan)

(3)

Lampiran 2. Gambar alat Spektrofotometer serapan atom (AAS)

(4)

Lampiran 3. Bagan Alir Proses Penyiapan Sampel sampai Pengukuran Sampel

dimasukkan ke dalam erlenmyer 100 mL ditambahkan 20 mL larutan HNO3 pekatdiaduk

ditutup dengan kaca arloji dipanaskan

ditambahkan sedikit akua demineralisasi dituangkan ke dalam labu tentukur 25 mL

diencerkan dengan akua demineralisasi hingga garis tanda

disaring dengan Kertas Whatmann No. 42 dengan membuang 2 mL filtrat pertama hasil penyaringan

Dilakukan analisis kuantitatif dengan Spektrofotometer Serapa Atom pada λ

217 nm untuk logam timbal dan λ 228,8

nm untuk logam kadmium. Alas Bedak ±10 g

Sampel setelah destruksi

25 mL larutan

Larutan Sampel

(5)

Lampiran 4. Data Hasil Orientasi Kadar Timbal dan Kadmium pada Alas Bedak

a. Hasil orientasi kadar timbal pada alas bedak

M

Rh

Vv

Bb

Ma

(6)

b. Hasil orientasi kadar kadmium pada alas bedak

M

Rh

Vv

Bb

Ma

(7)

Lampiran 5. Data kalibrasi Timbal dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r)

No. Konsentrasi µg/ml (X)

(8)
(9)

Lampiran 6. Data kalibrasi Kadmium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r)

No. Konsentrasi ng/mL

(X)

= 0,00794– (0,0001088) (90) = -0,00022

(10)
(11)

Lampiran 7. Hasil Analisis Kadar Timbal dan Kadmium dari alas bedak

a. Data Berat Sampel, Absorbansi dan Kadar Timbal (Pb) dari Alas Bedak No Sampel Berat

Sampel (g)

Absorbansi (A)

Konsentrasi (ppm)

Kadar (μg/g)

1. Bb 10,125 0,0200 2,3404 5,7787

10,113 0,0197 2,3061 5,7008

10,109 0,0197 2,3061 5,7031

10,120 0,0192 2,2489 5,5557

10,117 0,0191 2,2375 5,5291

10,108 0,0188 2,2032 5,4492

2. Rh 10,522 0,0289 3,3576 7,9777

10,512 0,0296 3,4377 8,1755

10,494 0,0297 3,4491 8,2168

10,442 0,0295 3,4262 8,2030

10,507 0,0292 3,3919 8,0706

10,529 0,0290 3,3691 8,0147

3. Ba 10,388 0,0283 3,2891 7,9155

10,450 0,0281 3,2662 7,8139

10,423 0,0282 3,2776 7,8615

10,359 0,0283 3,2891 7,9377

10,467 0,0275 3,1976 7,6374

10,488 0,0284 3,3005 7,8673

4. Ma 10,256 0,0255 2,9690 7,3952

10,342 0,0256 2,9805 7,4155

10,367 0,0246 2,8662 7,1262

10,421 0,0247 2,8776 7,1710

10,355 0,0250 2,9119 7,2485

10,289 0,0247 2,8776 7,1568

5. M 10,189 0,0190 2,2261 5,4620

10,233 0,0181 2,1232 5,1871

10,255 0,0190 2,2261 5,4269

10,197 0,0181 2,1232 5,2055

10,288 0,0184 2,1575 5,2428

10,217 0,0192 2,2489 5,5028

6. Vv 10,889 0,0197 2,3061 5,2945

10,942 0,0203 2,3747 5,4256

10,867 0,0198 2,3175 5,3316

10,788 0,0197 2,3061 5,3441

10,905 0,0203 2,3747 5,4440

(12)

b. Data Berat Sampel, Absorbansi dan Kadar Kadmium (Cd) dari Alas Bedak No Sampel Berat

Sampel (g)

Absorbansi (A)

Konsentrasi (ng/mL)

Kadar (μg/g)

1. Bb 10,125 0,00348 34,0074 0,08397

10,113 0,00356 34,7426 0,08589

10,109 0,00354 34,5588 0,08547

10,120 0,00349 34,0993 0,08424

10,117 0,00354 34,5588 0,08540

10,108 0,00343 33,6478 0,08297

2. Rh 10,522 0,00462 44,4853 0,10570

10,512 0,00474 45,8882 0,10842

10,494 0,00481 46,2316 0,11014

10,442 0,00485 46,5993 0,11156

10,507 0,00477 45,8640 0,10913

10,529 0,00470 45,2206 0,10737

3. Ba 10,388 0,00356 34,7426 0,08361

10,450 0,00365 35,5699 0,08510

10,423 0,00369 35,9375 0,08620

10,359 0,00357 34,8346 0,08407

10,467 0,00356 34,7426 0,08298

10,488 0,00351 34,2831 0,08172

4. Ma 10,256 0,00328 32,1691 0,07842

10,342 0,00319 31,3419 0,07576

10,367 0,00316 31,0662 0,07492

10,421 0,00319 31,3419 0,07519

10,355 0,00322 31,6177 0,07633

10,289 0,00323 31,7096 0,07705

5. M 10,189 0,00462 44,4853 0,10915

10,233 0,00458 44,1177 0,10778

10,255 0,00467 44,9449 0,10957

10,197 0,00467 44,9449 0,11019

10,288 0,00472 45,4044 0,11033

10,217 0,00461 44,3934 0,10863

6. Vv 10,889 0,00415 40,1654 0,09222

10,942 0,00406 39,3382 0,08988

10,867 0,00394 38,2353 0,08796

10,788 0,00396 38,4191 0,08903

10,905 0,00401 38,8787 0,08913

(13)

1. Contoh Perhitungan Kadar Timbal Beratsampel = 10,125 g

Absorbansi (Y) = 0,0200

Persamaan Regresi: Y =0,008749x- 0,000476 X = Konsentrasi Timbal = 2,3404ppm

(ml)

2. Contoh Perhitungan Kadar Kadmium Berat sampel = 10,125 g

Absorbansi (Y) = 0,00348

Persamaan Regresi: Y =0,0001088 X - 0,00022 X =

=34,0074 ng/mL Konsentrasi Kadmium = 34,0074 ng/mL

(ml)

= 83,9689ng/g

(14)

Lampiran 8. Perhitungan Statistik Kadar Timbal dalam Sampel.

1. Perhitungan Statistik Kadar Timbal dalam Alas Bedak a. Sampel : Bb

Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0.01, dk = 5diperoleh nilai t tabel = α /2, dk = 4,0321.

(15)

t hitung 5 =

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar Timbal dalam Alas Bedak sampel Bb : µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )

(16)

t hitung =

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

(17)

SD =

(

)

Data diterima jika t hitung< t tabel. t hitung =

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, kecuali t hitung 5 > t tabel, maka semua data tersebut dapat diterima kecuali t hitung5.

(18)

SD =

(

)

Data diterima jika t hitung< t tabel. t hitung =

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar Timbal dalam sampel Rh : µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n ) = 7,8792± (4,6041 x 0,0486 / √5 )

(19)

d. Sampel : Ma

(20)

t hitung 6 =

6 / 0,1255

| 0,0950

|

= 1,8542

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar Timbal dalam sampel Ma : µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n ) = 7,2518± (4,0321 x 0,1255 / √6 )

= (7,2518 ± 0,2066) μg/g

e. Sampel : M

No. Xi(μg/g)

Xi - X (Xi - X)2

1 5,4620 0,1241 0,015401

2 5,1871 - 0,1508 0,022741

3 5,4269 0,0890 0,007921

4 5,2055 - 0,1324 0,017530

5 5,2428 - 0,0951 0,009044

6 5,5028 0,1649 0,027192

∑Xi = 32,0271

X = 5,3379 ∑( Xi - X)2 =

0,099828

SD =

(

)

1 -n

X

-Xi 2

=

1 6 0,099828

− = 0,1413

Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0.01, dk = 5diperoleh nilai t tabel = α /2, dk = 4,0321.

(21)

t hitung =

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

(22)

SD =

(

)

Data diterima jika t hitung< t tabel. t hitung =

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar Timbal dalam sampel Rh : µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n ) = 5,3944± (4,0321 x 0,0865 / √6 )

(23)

Lampiran 9. Perhitungan Statistik Kadar Kadmium dalam Sampel.

1. Perhitungan Statistik Kadar Kadmium dalam Alas Bedak a. Sampel : Bb

(24)

t hitung 3 =

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

(25)

SD =

(

)

Data diterima jika t hitung< t tabel. t hitung =

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar Kadmium dalam sampel Rh : µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n ) = 0,1086 ± (4,0321 x 0,0018/ √6 )

(26)

c. Sampel : Ba

Data diterima jika t hitung< t tabel.

(27)

t hitung 4 =

6 / 0,0016

| 0,0001 |

= 0,1531

t hitung 5 =

6 / 0,0016

| 0,0010

|

= 1,5309

t hitung 6 =

6 / 0,0016

| 0,0023

|

= 3,5211

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar Kadmium dalam sampel Ba : µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n ) = 0,0840 ± (4,0321 x 0,0016/ √6 ) = (0,0840 ± 0,0026)μg/g

d. Sampel : Ma

No. Xi

Xi - X (Xi - X)2

1 0,0784 0,0021 0,00000441

2 0,0758 -0,0005 0,00000025

3 0,0749 - 0,0014 0,00000196

4 0,0752 - 0,0011 0,00000121

5 0,0763 0 0

6 0,0771 0,0008 0,00000064

∑X = 0,4577

X = 0,0763 ∑( Xi - X)2 =

(28)

SD =

(

)

Data diterima jika t hitung< t tabel. t hitung =

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar Kadmium dalam sampel Ma : µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n ) = 0,0763 ± (4,0321 x 0,0013/ √6 )

(29)

e. Sampel : M

(30)

t hitung 4 =

6 / 0,0010

| 0,0009 |

= 2,2045 t hitung 5 =

6 / 0,0010

| 0,0010 |

= 2,4495 t hitung 6 =

6 / 0,0010

| 0,0007

|

= 1,7146

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar Kadmium dalam sampel Bb : µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n ) = 0,1093 ± (4,0321 x 0,0010/ √6 ) = (0,1093 ± 0,0016)μg/g

f. Sampel : Vv

No. Xi Xi - X (Xi - X)

2

1 0,0922 0,0021 0,00000441

2 0,0899 -0,0002 0,00000004

3 0,0880 - 0,0021 0,00000441

4 0,0890 - 0,0011 0,00000121

5 0,0891 - 0,0010 0,00000100

6 0,0926 0,0025 0,00000625

∑X = 0,5408

X = 0,0901 ∑( Xi - X)2 =

(31)

SD =

(

)

Data diterima jika t hitung< t tabel.

t hitung =

Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

(32)

Lampiran 10. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi padaSampel

1. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Timbal Persamaan Garis Regresi : Y =0,008749 X – 0,000476 Slope = 0,008749

(33)

2. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kadmium Persamaan Garis Regresi : Y = 0,0001088 X – 0,00022 Slope = 0,0001088

(34)
(35)

Lampiran 12. Batas Maksmimum Cemaran Logam Berat dalam Kosmetik

(36)

Lampiran 12. (Lanjutan)

(37)

Lampiran 13. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Timbal dan Kadmium

1. Contoh perhitungan uji perolehan kembali kadar timbal a. Berat sampel yang ditimbang = 10,565 g

Absorbansi = 0,0447

Persamaan regresi : y = 0,008749 X – 0,000476 X = 0,0447 + 0,000476 = 5,1636 μg/ml 0,008749

Konsentrasi setelah ditambahkan baku (X) = 5,1636 μg/ml

CF = Konsentrasi (X) x Volume x Faktor Pengenceran Berat sampel

CF = 5,1636μg/ml x 25 ml x 1 10,565 g

= 12,2186 μg/g

Kadar sampel setelah ditambah baku (CF) = 12,2186 μg/g

Kadar sampel rata-rata sebelum ditambah baku (CA) = 8,1097 μg/g Volume baku yang ditambah = 5 ml

Konsentrasi larutan baku yang ditambah = 10 μg/ml

C*A = konsentrasi larutan baku yang ditambah x volume baku yang ditambah Berat sampel

= 10 μg/ml x 5 ml

10,565 g

= 4,7326 μg/g

Maka, % recovery Timbal = CF – CA x 100% C*A

=12,2186μg/g– 8,1097μg/g x 100% 4,7326μg/g

= 86,82 % b. Berat sampel yang ditimbang = 10,594 g

Absorbansi = 0,0450

(38)

X = 0,0450 + 0,000476 = 5,1979 μg/ml

0,008749

Konsentrasi setelah ditambahkan baku (X) = 5,1979 μg/ml

CF = Konsentrasi (X) x Volume x Faktor Pengenceran Berat sampel

CF= 5,1979μg/ml x 25 ml x 1 10,594 g

= 12,2660 μg/g

Kadar sampel setelah ditambah baku (CF) = 12,2660 μg/g

Kadar sampel rata-rata sebelum ditambah baku (CA) = 8,1097 μg/g Volume baku yang ditambah = 5 ml

Konsentrasi larutan baku yang ditambah = 10 μg/ml

C*A = konsentrasi larutan baku yang ditambah x volume baku yang ditambah Berat sampel

= 10 μg/ml x 5 ml

10,594 g

= 4,7197 μg/g

Maka, % recovery Timbal = CF – CA x 100% C*A

= 12,2660μg/g – 8,1097 μg/g x 100% 4,7197μg/g

= 88,06 % c. Berat sampel yang ditimbang = 10,512 g

Absorbansi = 0,0448

Persamaan regresi : y = 0,008749 X – 0,000476

X = 0,0448 + 0,000476 = 5,1750 μg/ml

0,008749

Konsentrasi setelah ditambahkan baku (X) = 5,1750 μg/ml

CF = Konsentrasi (X) x Volume x Faktor Pengenceran Berat sampel

CF= 5,1750μg/ml x 25 ml x 1

10,512 g

= 12,3073 μg/g

(39)

Kadar sampel rata-rata sebelum ditambah baku (CA) = 8,1097 μg/g Volume baku yang ditambah = 5 ml

Konsentrasi larutan baku yang ditambah = 10 μg/ml

C*A = konsentrasi larutan baku yang ditambah x volume baku yang ditambah Berat sampel

= 10 μg/ml x 5 ml

10,512 g

= 4,7565 μg/g

Maka, % recovery Timbal = CF – CA x 100% C*A

= 12,3073μg/g – 8,1097μg/g x 100% 4,7565μg/g

= 88,25 % d. Berat sampel yang ditimbang = 10,504 g

Absorbansi = 0,0449

Persamaan regresi : y = 0,008749 X – 0,000476

X = 0,0449 + 0,000476 = 5,1864 μg/ml

0,008749

Konsentrasi setelah ditambahkan baku (X) = 5,1864 μg/ml CF = Konsentrasi (X) x Volume x Faktor Pengenceran

Berat sampel CF= 5,1864μg/ml x 25 ml x 1 10,504 g

= 12,3439 μg/g

Kadar sampel setelah ditambah baku (CF) = 12,3439 μg/g

Kadar sampel rata-rata sebelum ditambah baku (CA) = 8,1097 μg/g Volume baku yang ditambah = 5 ml

Konsentrasi larutan baku yang ditambah = 10 μg/ml

C*A = konsentrasi larutan baku yang ditambah x volume baku yang ditambah Berat sampel

= 10 μg/ml x 5 ml

(40)

Maka, % recovery Timbal = CF – CA x 100% C*A

= 12,3439μg/g – 8,1097 μg/g x 100%

4,7601μg/g

= 88,95 % e. Berat sampel yang ditimbang = 10,575 g

Absorbansi = 0,0449

Persamaan regresi : y = 0,008749 X – 0,000476 X = 0,0449 + 0,000476 = 5,1864 μg/ml

0,008749

Konsentrasi setelah ditambahkan baku (X) = 5,1864 μg/ml

CF = Konsentrasi (X) x Volume x Faktor Pengenceran Berat sampel

CF = 5,1864 μg/ml x 25 ml x 1 10,575 g

= 12,2610 μg/g

Kadar sampel setelah ditambah baku (CF) = 12,2610 μg/g

Kadar sampel rata-rata sebelum ditambah baku (CA) = 8,1097 μg/g Volume baku yang ditambah = 5 ml

Konsentrasi larutan baku yang ditambah = 10 μg/ml

C*A = konsentrasi larutan baku yang ditambah x volume baku yang ditambah Berat sampel

= 10 μg/ml x 5 ml

10,675 g = 4,7281 μg/g

Maka, % recovery Timbal = CF – CA x 100% C*A

= 12,2610μg/g– 8,1097μg/g x 100% 4,7281μg/g

= 87,80 % f. Berat sampel yang ditimbang = 10,519 g

Absorbansi = 0,0452

(41)

X = 0,0452 + 0,000476 = 5,2207 μg/ml

0,008749

Konsentrasi setelah ditambahkan baku (X) = 5,2207 μg/ml

CF = Konsentrasi (X) x Volume x Faktor Pengenceran Berat sampel

CF= 5,2207μg/ml x 25 ml x 1 10,519 g

= 12,4078 μg/g

Kadar sampel setelah ditambah baku (CF) = 12,4078 μg/g

Kadar sampel rata-rata sebelum ditambah baku (CA) = 8,1097 μg/g Volume baku yang ditambah = 5 ml

Konsentrasi larutan baku yang ditambah = 10 μg/ml

C*A = konsentrasi larutan baku yang ditambah x volume baku yang ditambah Berat sampel

= 10 μg/ml x 1 ml

10,519 g = 4,7533 μg/g

Maka, % recovery Timbal = CF – CA x 100% C*A

= 12,4078μg/g– 8,1097μg/g x 100%

4,7533μg/g

= 90,42 %

2. Contoh perhitungan uji perolehan kembali kadar kadmium a. Berat sampel yang ditimbang = 10,565 g

Absorbansi = 0,00964

Persamaan regresi : y = 0,0001088 X – 0,00022 X = 0,00964 + 0,00022 = 90,6250 ng/ml

0,0001088

Konsentrasi setelah ditambahkan baku (X) = 90,6250 ng/ml CF = Konsentrasi (X) x Volume x Faktor Pengenceran

Berat sampel CF = 90,6250 ng/ml x 25 ml x 1

0,565 g

(42)

Kadar sampel setelah ditambah baku (CF) = 214,4463 ng/g

Kadar sampel rata-rata sebelum ditambah baku (CA) = 108,7199 ng/g Volume baku yang ditambah = 1 ml

Konsentrasi larutan baku yang ditambah = 1 μg/ml = 1000 ng/ml

C*A = konsentrasi larutan baku yang ditambah x volume baku yang ditambah Berat sampel

= 1000 ng/ml x 1 ml 10,565 g

= 94,6522 ng/g

Maka, % recovery Kadmium = CF – CA x 100% C*A

= 214,4463 ng/g – 108,7199 ng/g x 100% 94,6522 ng/g

= 111,70 % b. Berat sampel yang ditimbang = 10,594 g

Absorbansi = 0,00957

Persamaan regresi : y = 0,0001088 X – 0,00022 X = 0,00957 + 0,00022 = 89,9816 ng/ml

0,0001088

Konsentrasi setelah ditambahkan baku (X) = 89,9816 ng/ml CF = Konsentrasi (X) x Volume x Faktor Pengenceran

Berat sampel CF = 89,9816ng/ml x 25 ml x 1

10,594 g = 212,3410 ng/g

Kadar sampel setelah ditambah baku (CF) = 212,3410 ng/g

Kadar sampel rata-rata sebelum ditambah baku (CA) = 108,7199 ng/g Volume baku yang ditambah = 1 ml

Konsentrasi larutan baku yang ditambah = 1 μg/ml = 1000 ng/ml

C*A = konsentrasi larutan baku yang ditambah x volume baku yang ditambah Berat sampel

= 1000 ng/ml x 1 ml 10,594 g

(43)

Maka, % recovery Kadmium = CF – CA x 100% C*A

= 212,3410ng/g – 108,7199 ng/g x 100% 94,3931ng/g

= 109,78 %

c. Berat sampel yang ditimbang = 10,512 g Absorbansi = 0,00960

Persamaan regresi : y = 0,0001088 X – 0,00022 X = 0,00960 + 0,00022 = 90,2574 ng/ml

0,0001088

Konsentrasi setelah ditambahkan baku (X) = 90,2574 ng/ml CF = Konsentrasi (X) x Volume x Faktor Pengenceran

Berat sampel CF = 90,2574 ng/ml x 25 ml x 1

10,565 g = 214,6531 ng/g

Kadar sampel setelah ditambah baku (CF) = 214,6531 ng/g

Kadar sampel rata-rata sebelum ditambah baku (CA) = 108,7199 ng/g Volume baku yang ditambah = 1 ml

Konsentrasi larutan baku yang ditambah = 1 μg/ml = 1000 ng/ml

C*A = konsentrasi larutan baku yang ditambah x volume baku yang ditambah Berat sampel

= 1000 ng/ml x 1 ml 10,512 g = 95,1294 ng/g

Maka, % recovery Kadmium = CF – CA x 100% C*A

= 214,6531 ng/g – 108,7199 ng/g x 100% 95,1294 ng/g

= 111,36 %

(44)

Persamaan regresi : y = 0,0001088 X – 0,00022 X = 0,00957 + 0,00022 = 89,9816 ng/ml

0,0001088

Konsentrasi setelah ditambahkan baku (X) = 89,9816 ng/ml CF = Konsentrasi (X) x Volume x Faktor Pengenceran

Berat sampel CF = 89,9816ng/ml x 25 ml x 1

10,504 g = 214,1604 ng/g

Kadar sampel setelah ditambah baku (CF) = 214,1604 ng/g

Kadar sampel rata-rata sebelum ditambah baku (CA) = 108,7199 ng/g Volume baku yang ditambah = 1 ml

Konsentrasi larutan baku yang ditambah = 1 μg/ml = 1000 ng/ml

C*A = konsentrasi larutan baku yang ditambah x volume baku yang ditambah Berat sampel

= 1000 ng/ml x 1 ml 10,504 g

= 95,2018 ng/g

Maka, % recovery Kadmium = CF – CA x 100% C*A

= 214,41604 ng/g – 108,7199 ng/g x 100% 95,2018 ng/g

= 111,75 % e. Berat sampel yang ditimbang = 10,575 g

Absorbansi = 0,00961

Persamaan regresi : y = 0,0001088 X – 0,00022 X = 0,00961 + 0,00022 = 90,3493 ng/ml

0,0001088

Konsentrasi setelah ditambahkan baku (X) = 90,3493 ng/ml CF = Konsentrasi (X) x Volume x Faktor Pengenceran

Berat sampel CF = 90,3493ng/ml x 25 ml x 1 10,575 g

(45)

Kadar sampel setelah ditambah baku (CF) = 213,5916 ng/g

Kadar sampel rata-rata sebelum ditambah baku (CA) = 108,7199 ng/g Volume baku yang ditambah = 1 ml

Konsentrasi larutan baku yang ditambah = 1 μg/ml = 1000 ng/ml

C*A = konsentrasi larutan baku yang ditambah x volume baku yang ditambah Berat sampel

= 1000 ng/ml x 1 ml 10,575 g

= 95,2108 ng/g

Maka, % recovery Kadmium = CF – CA x 100% C*A

= 214,1604 ng/g – 108,7199 ng/g x 100% 95,2108 ng/g

= 111,90%

f. Berat sampel yang ditimbang = 10,519 g Absorbansi = 0,00962

Persamaan regresi : y = 0,0001088 X – 0,00022 X = 0,00962 + 0,00022 = 90,4412 ng/ml

0,0001088

Konsentrasi setelah ditambahkan baku (X) = 90,4412 ng/ml CF = Konsentrasi (X) x Volume x Faktor Pengenceran

Berat sampel CF = 90,4412ng/ml x 25 ml x 1

10,519 g = 214,9472 ng/g

Kadar sampel setelah ditambah baku (CF) = 214,9472 ng/g

Kadar sampel rata-rata sebelum ditambah baku (CA) = 108,7199 ng/g Volume baku yang ditambah = 1 ml

(46)

C*A = konsentrasi larutan baku yang ditambah x volume baku yang ditambah Berat sampel

= 1000 ng/ml x 1 ml 10,519 g

= 95,0661 ng/g

Maka, % recovery Kadmium = CF – CA x 100%

C*A

= 214,9472ng/g – 108,7199 ng/g x 100% 95,0661 ng/g

= 111,74 % 3. Hasil Persen Recovery

No. Persen Perolehan Kembali (%)

Timbal Kadmium

1 86,82 111,70

2 88,06 109,78

3 88,25 111,36

4 88,95 110,75

5 87,80 110,90

(47)

Lampiran 14. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Timbal dan Kadmium

1. Perhitungan simpangan baku relatif kadar timbal

SD =

(

)

1 -n

X

-Xi 2

=

1 6 7,3758

− = 1,215

RSD = SD x 100 % X

= 1,215 x 100 % 88,38

= 1,3747 %

No. Xi Xi - X (Xi - X)2

1 86,82 -1,56 2,4336

2 88,06 -0,32 0,1024

3 88,25 -0,13 0,0169

4 88,95 0,57 0,3249

5 87,80 -0,58 0,3364

6 90,42 2,04 4,161

∑X = 530,3

X = 88,38

(48)

2. Perhitungan simpangan baku relatif kadar kadmium

SD =

(

)

1 -n

X

-Xi 2

=

1 6 2,7193

− = 0,737 RSD = SD x 100 %

X

= 0,737x 100 % 110,04

= 0,669

No. Xi Xi - X (Xi - X)2

1 111,70 0,66 0,4356

2 109,78 -1,26 1,5876

3 111,36 0,32 0,1024

4 110,75 -0,29 0,0841

5 110,90 -0,14 0,0196

6 111,74 0,70 0,4900

∑X = 666,23

X = 110,04

Gambar

Gambar 1.2 Sampel sebelum didestruksi
Gambar 1.3 Larutan sampel setelah didestruksi basah
Gambar 2.1 Alat Spektrofotometer Serapan Atom

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya luas panen sebesar 474 Hektar (12,92 persen) dan peningkatan produktivitas sebesar 0,56 ton per hektar (5,73 persen)

Pejabat Pengadaan pada Bidang SDA Dinas Peker jaan Umum Kabupaten

Kegiatan Rehab dan Pemeliharaan Pintu Air Pekerjaan Rehab dan Pemeliharan Pintu Air Wilayah Jogonalan.

Pejabat Pengadaan pada Bidang SDA Dinas Peker jaan Umum Kabupaten

Memiliki Surat ljjin Usaha Perdagangan (SIUP) kualifikasi Non Kecil jenis barang/jasa dagalngan utama Mobil/Kendaraan Roda 4 (501} yang dikeluarkan oleh instansi

Pelelangan Umum Finishing Pembangunan Gedung Baru Pada Kegiatan Peningkatan Fasilitas dan Rehabilitasi Asrama l{eji Transit Prorrirui Jawa Tengah. Kantor Wilayah Kementerian

[r]

Deputi Bidang KB dan KR, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan