31
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
pendekatan korelasi, yaitu metode yang bertujuan meneliti sejauh mana variabel pada faktor
berkaitan pada variasi faktor lain (Rakhmat, 2002 : 27). Penelitian korelasi adalah penelitian
yang fokus pada pengujian hubungan antara dua variabel atau lebih. Tehnik statistik korelasi
ini dipakai untuk menguraikan dan mengukur seberapa besar tingkat hubungan antara
variabel.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kecamatan Pollung, desa Pandumaan. Adapun alasan peneliti
untuk men eliti di tempat tersebut adalah karena desa Pandumaan merupakan desa yang
mempunyai kearifan lokal kemenyan dan menjadi mata pencaharian utama masyarakat desa
tersebut. Saat ini kearifan lokal tersebut hampir punah karena kebijakan pemerintah yang
memberi konsesi HPH/TI.
2.3 Populasi dan Sampel
2.3.1 Populasi
Dalam metode penelitian, populasi digunakan untuk menyebutkan kelompok unsur –
unsur komprehensif dan telah ditentukan (perangkat universal) yang berhubungan dengan
pertanyaan dan hipotesis penelitian (Bulaeng, 2004 : 136). Selain itu populasi dapat juga
tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap, hidup dan sebagainya sehingga objek – objek
ini dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2005 :10).
Desa Pandumaan terdiri dari 294 kepala keluarga yang di klasifikasikan berdasarkan
mata pencaharian. Jumlah kepala keluarga yang bekerja sebagai petani adalah 285 kepala
keluarga (98 %), Selebihnya adalah wiraswasta, TNI/Polri, pedagang dll. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa mayoritas mata perncaharian masyarakat adat di Desa Pandumaan
adalah petani.
Berdasarkan keterangan diatas maka populasi diambil berdasarkan jumlah masyarakat
yang bekerja sebagai petani. Maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 285 kepala
keluarga.
2.3.2 Sampel
Pada dasarnya sampel merupakan bagian dari populasi yang memperoleh pelakuan
penelitian yang secara kleseluruhan mempunyai sifat yang sama dengan sifat populasi.
Sampel merupakan wakil yang bersifat refresentatif dari populasi, khususnya dalam hal
pendataan (Bulaeng, 2004 :156).
Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat
menggambarkan populasinya (Soehartono, 2004 :57).
Dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus
penarikan sampel Taro Yamane dengan presisi 10% dan tringakat kepercayaan 90%
(Rakhmat, 2002: 82).
Dengan menggunakan rumus penarikan sampel Taro Yamane, maka diperoleh jumlah
sampel yang dijadikan responden pada penelitian ini yakni sebanyak 74 KK. Agar lebih
33
jelasnya dapat dilihat dari penghitungan jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Keterangan: n = Sampel
N = Populasi
d = Presisi (10%)
Berdasarkan rumus diatas maka penarikan jumlah sampel pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
n = � � � +
n =
, +
n = ,
n = 74
Kemudian untuk mengambil sampel yang akan dijadikan sebagai responden sebanyak
74 orang yang telah ditentukan, maka tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Accidental Sampling. Tehnik ini merupakan tehnik pengambilan sampel dengan memilih usur
yang paling mudah diperoleh dan unsur yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan
penelitian.
2.4 Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua tehnik pengumpulan data yaitu:
Yaitu dengan mempelajari dan mengumpulkan buku-buku dan sumber bacaan yang
relevan dan mendukung penelitian seperti buku-buku tentang undang-undang pertanahan,
konversi lahan, konflik sosial, kemiskinan masyarakat adat metode penelitian sosial, metode
penelitian survai.
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu pengumpulan data yang meliputi kegiatan survei dilokasi penelitian,
pengumpulan data dari responden melalui kuisioner, yaitu rangkaian atau kumpulan
pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan kemudian dikirim
kepada responden untuk diisi. Setelah diisi angket dikembalikan kepada petugas atau peneliti
(Bungin, 2001 : 130).
Dalam pengumpulan data ini, penulis menggunakan kuisioner yang dimana pilihan
jawaban sudah ada didalamnya. Kuisioner ini diberikan kepada masyarakat Desa Pandumaan
yang memiliki mata pencaharian sebagai petani.
c. Observasi
Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap berbagai gejala yang tampak pada saat
penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati langsung dilapangan. Data yang
diperoleh dari observasi terdiri dari rincian tentang kegiatan, perilaku, tindakan orang serta
keseluruhan kemungkinan interaksi interpersonal dan proses penataan yang merupakan
bagian dari lapangan manusia yang dapat diamati. Hasil observasi ini kemudian dituangkan
dalam bentuk catatan lapangan.
d. Wawancara Mendalam
peneliti mengadakan tanya jawab secara langsung dengan para informan di lokasi
35
wawancara (interview guide) yakni urutan – urutan daftar pertanyaan sebagai acuan bagi
peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini digunakan juga
instrument penunjang lainnya dalam wawancara yaitu alat bantu rekam (tape recorder) yang
membantu peneliti dalam menganalisa hasil wawancara.
2.5 Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data didalam penelitian, maka peneliti harus memiliki instrumen
penelitian. Secara luas instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara Spesifik fenomena ini disebut
sebagai variabel penelitian (Sugiono, 2009 : 148).
Pada penelitian ini peneliti menggunakan koesioner sebagai instrumen penelitian.
Koesioner merupakan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang disertai pilihan
jawaban untuk diberikan dan dijawab oleh responden. koesioner yang digunakan merupakan
koesioner dengan bentuk pertanyaan terbuka . Karena selain membuat petanyaan dan pilihan
jawaban yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, peneliti juga menyertakan ruang
penjelasan pada setiap pertanyaan di dalam koesioner penelitian.
Konsep pertanyaan terbuka pada koesioner penelitian ini adalah pertanyaan yang
mengharapkan responden untuk memilih jawaban yang tersedia, serta memberikan
keterangan atau penjelasan dari jawaban yang telah dipilih. Konsep ini digunakan untuk
mendapatkan keterangan atau gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh konversi lahan
2.6 Tehnik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan di presentasikan (Sengarimbun, 1995: 263). Data yang diperoleh dari hasil
penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisa yaitu :
a. Analisa Tabel Tunggal
Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi – bagikan variabel
penelitian kedalam kategori – kategori yang dilakukan atas dasar frekwensi. Tabel tunggal
merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari dua kolom yaitu kolom
sejumlah frekwensi dan kolom persentase untuk setiap kategori ( Singarimbun, 1995 : 226).
b. Analisa Tabel Silang
Tehnik yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel yang satu mempunyai
hubungan dengan yang lain, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif
atau negatif ( Singarimbun, 1995 : 273). Selanjutnya untuk memperoleh nilai yang jelas dari
variabel yang dimaksud, maka perlu terlebih dahulu ditabulasikan dalam bentuk tabel atau
penentuan skor.
c. Uji Hipotesa
Yaitu pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat
diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan
dengan rumus Koefisien Korelasi Spearman. Korelasi ini dipergunakan apabila pengukuran
kuantitatif sulit digunakan misalnya untuk mengukur tingkat motivasi, kepuasan, kesadaran,
pengaruh dan lain – lain (Djarwanto, 1999 : 125).
37 rs = ∑ +∑ − ∑��
√∑ ∑
keterangan : rs : Koefisien Korelasi Spearman
n : Jumlah Pasang Rank
�� : Perbedaan Setiap Rank Kuadrat
∑ : Jumlah Pasang X yang sudah di Rangking
∑ : Jumlah Pasang Y yang sudah di Rangking
Notasi r menunjukkan bilangan antara -1,00 hingga +1.00, jika tidak ada hubungan
sama sekali diantara vaiabel X dan variabel Y, maka nilai r = 0, jika tanda r positif maka
variabel – variabel dikatakan berkorelasi secara positif, jika r negatif. maka variabel
dinyatakan berkorelasi secara negatif.
Untuk menguji signifikasi korelasi digunakan rumus sebagai berikut :
t =
√
�−−
Keterangan : t : Hasil Signifikan
rs : Hasil Korelasi x dan y
n : Jumlah Sampel
Maka hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :
Zhitung > Ztabel, maka hubungan signifikan (Ha diterima)
Ztabel = Zhitung, maka hubungan distribusi tabel r disesuaikan dengan melihat sampel.
Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Gilford
(Rakhmat, 2002 : 29)
<0.20 = Hubungan Rendah Sekali
0.20 – 0,40 = Hubungan Rendah Tapi Pasti
0,41 – 0,70 = Hubungan yang Cukup Berarti
0,71 – 0,90 = Hubungan yang Tinggi dan Kuat
39
2.7 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pra Observasi √
2 Acc Judul √
3 Penyusunan Proposal
Penelitian
√ √
4 Seminar Proposal
Penelitian
√
5 Revisi Seminar
penelitian
√
6 Penelitian ke Lapangan √
7 Pengumpulan dan
Analisis data
√
8 Bimbingan √ √ √
9 Penulisan Laporan Akhir √ √
2.8 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasa penelitian adalah permasalahan – permasalahan atau hambatan –
hambatan yang dihadapi peneliti selama menjalankan dan melakukan penelitian dilapangan.
Dalam hal ini peneliti juga mengalami beberapa kendala didalam melakukan penelitian,
kendala – kendala yang dihadapi antara lain:
1. Proses pengambilan data di lapangan hanya dapat dilakukan pada hari – hari tertentu,
karena, masyarakat Desa Pandumaan yang memiliki mata pencaharian sebagai petani
kemenyan, menetap di hutan selama beberapa hari, kemudian kembali ke desa. Karena
jarak hutan dengan desa cukup jauh dan perjalanan nya sangat terjal.
2. Adanya item pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh responden dengan alasan – alasan
yang tidak jelas atau mungkin lupa.
3. Jarak tempat tinggal peneliti dengan Desa Pandumaan sangat jauh, menempuh jarak
kurang lebih 9 jam. Sehingga membutuhkan biaya yang cukup besar juga.
Hal – hal yang mendukung penelitian ini adalah:
1. Masyarakat Desa Pandumaan terbuka dengan penelitian mahasiswa dan dengan senang
hati menjawab pertanyaan – pertanyaan yang ada dalam koesioner.
2. Masyarakat Desa Pandumaan ramah dan dengan senang hati menyambut orang baru,
sehingga tidak sulit melakukan pendekatan.