• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) Terhadap Loyalitas Konsumen Swalayan Maximart Thamrin Palza Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) Terhadap Loyalitas Konsumen Swalayan Maximart Thamrin Palza Medan"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA –1 MEDAN

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOKAN

PEPSODENT (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT)

TERHADAPLOYALITAS KONSUMEN

SWALAYANMAXIMART

THAMRIN PLAZA

MEDAN

SKRIPSI OLEH

ESTHER NABABAN 070502164

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Esther Fibryanti Nababan(2010). Analisis Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) Terhadap Loyalitas Konsumen Swalayan Maximart Thamrin Palza Medan. Di bawah bimbingan: Dr. Endang Sulistya Rini, SE. M.Si. Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si. (Ketua Departemen Manajemen) Dosen Penguji I:. Ibu Drs. Ulfah, Msi Dosen Penguji II: Ibu Dr.Yenni Absah SE, Msi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) Terhadap Loyalitas Konsumen Swalayan Maximart Thamrin Palza Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier sederhana yang diolah secara statistik dengan program SPSS versi 16.0 for windows, yaitu dengan model uji-F, uji-t, dan koefisien determinasi (R2). Peneliti mengambil sampel dengan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria atau pertimbangan tertentu.

Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0,105, artinya variabel bebas Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) mampu menjelaskan 10,5% besarnya pengaruh terhadap variabel terikat Terhadap Loyalitas Konsumen Swalayan Maximart Thamrin Palza Medan., sedangkan 89,5% lainnya dijelaskan oleh variabel lainnya.

(3)

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sebagai tugas akhir guna menyelesaikan Program Studi S-1 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini mengambil judul judul: ”Analisis Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) Terhadap Loyalitas Konsumen Swalayan Maximart Thamrin Palza Medan”. Tujuan penulisan skrikpsi ini adalah usebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sepenuhnya sempurna dari segi isi maupun penyajiannya, hal ini dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis. Untuk itu penulis menerima saran-saran dan masukan dari berbagai pihak yang bersifat membangun yang ditujukan untuk lebih menyempurnakan skripsi ini.

Penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk sumbangan pikiran, tenaga, motivasi, dan waktu yang tidak terukur dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

(4)

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si, Ketua Departemen Manajemen yang telah banyak mendidik, mendorong, dan memajukan mahasiswa/i Departemen Manajemen untuk berjuang dan mempersiapkan diri demi menyongsong masa depan dan meraih cita-cita

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE. M.Si, sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan sumbangan pikiran serta memotivasi dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Drs. Ulfah,Msi sebagai Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dr.Yenni Absah SE, Msi, selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi.

7. Ibu Dra. Komaria Pandia, Msi selaku Dosen Wali, yang telah memberikan motivasi selama mengikuti perkuliahan.

8. Seluruh Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi yang telah banyak mendidik mahasiswa/i dengan penuh dedikasi, loyalitas, dan profesionalitas guna membentuk mahasiswa/i yang berkarakter sehingga siap untuk menyongsong masa depan.

(5)

10. Kepada keluargaku tercinta, Ayahanda Tiopan Nababan, dan Ibunda Nurimsa Panjaitan yang selalu mendukung dan mengiringi setiap langkahku dengan doa dan perjuangan tanpa kenal lelah. Abang- abangku Otto Nababan, Darwin Nababan, Rio Nababan dan kakak-kakaku Eva Nababan dan Doris Nababan terima kasih atas perhatian dan motivasi selama ini dan tak lupa keponakanQ Christin, Michael, Charisa, Inggrid dan Agatha.

11. Drs. Parlingoman, MM dan Tiurma Hutapea, SPd, tulang dan nantulangku yang selama ini memberikan bantuan moril dan materi, Tuhan Yesus memberkati.

12. Bapak Tanoto Sukamto dan Ibu, beserta Tim Tanoto Foundation yang telah memberikan Beasiswa kepadaku sampai aku dapat menyelesaikan pendidikan S1. Tuhan memeberkati

(6)

14. Kelompok kecilku K’Lucy dan K’Diety yang selalu memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terimakasih.

Medan, Desember 2010 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

2. Defenisi Operasional... 9

3. Skala Pengukuran Variabel ... 11

4. Lokasi dan Waktu Penelitian... 11

5.Populasi dan Sampel ... 12

6. Jenis Data ... 13

7. Teknik Pengumpulan Data ... 14

8. Uji Validitas dan Reliabilitas……….. 15

9. Metode Analisis Data... 16

BAB II URAIAN TEORITIS ... 19

A. Penelitian Terdahulu ... 19

B. Pengertian Supply Chain Management ... 21

C. Pengertiaan Ritel ... 30

D. Pengertian Loyalitas ... 32

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN ... 37

A. Sejarah PT Unilever Tbk ... 37

1 Visi Dan Misi PT Unilever Tbk ... 37

2 Produk-Produk PT Unilever Tbk ... 38

B. Sejarah singkat Pasta Gigi Pepsodent ... 38

C. Suplier PT Unilever Tbk... 40

a PT Adam Dani Lestari ... 41

b Cabang PT Adam Dani Lestari. ... 42

D. PT Swalayan Maju Bersama ... 42

1 Sejarah Singkat Swalayan Maximart... 43

(8)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 45

1 Uji Validitas ... 49

2 Uji Reliabilitas ... 50

B. Analisis Deskriptif... 50

1 Deskriptif Data Pemasok ... 50

2 Deskriptif Data Supervisor ... 52

3 Deskriptif Responden ... 54

a Karakteristik Kunjungan Responden ... 54

b Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Pembelian Pepsodent Di Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan ... 55

C. Metode Analisis Statistik ... 57

1 Analisis Tabulasi Sederhana ... 57

2 Analisis Regresi Linear Sederhana... 63

3 Uji signifikan Insivdual ... 65

4 Koefisien Determinan ... 67

D. Pembahasan ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 72

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Bisnis Ritel di Medan 2004-2009………. 4

Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel……….. 10

Tabel 4.1 Item Total Statistik………..………. . 47

Tabel 4.2 Item Total Statistik ……… 48

Tabel 4.3 Item Total Statistik ……… 50

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan Bulanan... 54

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Melakukan Pembelian……… 55

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Tesponden Terhadap Variabel Manajemen Rantai Pasokan (X)……….. 57

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Loyalitas Konsumen (Y)……… 61

Tabel 4.8 Vaeiabel Entered/Removed………..……… 63

Tabel 4.9 Coeficients……… 64

Tabel 4.10 Coeficients………. 66

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

ABSTRAK

Esther Fibryanti Nababan(2010). Analisis Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) Terhadap Loyalitas Konsumen Swalayan Maximart Thamrin Palza Medan. Di bawah bimbingan: Dr. Endang Sulistya Rini, SE. M.Si. Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si. (Ketua Departemen Manajemen) Dosen Penguji I:. Ibu Drs. Ulfah, Msi Dosen Penguji II: Ibu Dr.Yenni Absah SE, Msi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) Terhadap Loyalitas Konsumen Swalayan Maximart Thamrin Palza Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier sederhana yang diolah secara statistik dengan program SPSS versi 16.0 for windows, yaitu dengan model uji-F, uji-t, dan koefisien determinasi (R2). Peneliti mengambil sampel dengan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria atau pertimbangan tertentu.

Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0,105, artinya variabel bebas Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) mampu menjelaskan 10,5% besarnya pengaruh terhadap variabel terikat Terhadap Loyalitas Konsumen Swalayan Maximart Thamrin Palza Medan., sedangkan 89,5% lainnya dijelaskan oleh variabel lainnya.

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Persaingan dalam dunia bisnis yang cukup ketat mengharuskan manajemen untuk memberikan terobosan yang strategis untuk tetap dapat mengembangkan dan merebut pangsa pasar (market share). Para pemimpin perusahaan harus jeli dan mampu melihat jauh kedepan berbagai macam faktor yang timbul untuk menghadapi kondisi yang berubah-ubah. Mereka harus menganalisis apakah faktor-faktor yang dihadapi itu merupakan peluang dan kesempatan atau sebaliknya merupakan ancaman bagi perusahaan.

Tingginya pola konsumsi masyarakat Indonesia mengharuskan para penyedia kebutuhan tetap menyediakan barang-barang pemuas kebutuhan tetap tersedia. Khususnya produk sandang, pangan, dan papan. Fenomena yang terjadi yaitu kerap kali konsumen akan melakukan pembelian atas suatu produk pada satu ritel atau toko tertentu, tetapi produk tersebut dalam keadaan kosong atau tidak ada barang. Ada juga ketika konsumen melakukan pembelian, barang tersebut dalam keadaan tidak layak konsumsi, yaitu barang dalam keadaan rusak atau barang dalam masa kadaluarsa.

(13)

yang minimum dan juga mencapai service level yang diinginkan. Manajemen rantai pasokan (supply chain management) mampu mengatasi masalah persediaan agar produk dalam keadaan tersedia dan layak konsumsi.

Ada dua manfaat penerapan supply chain management yang pertama untuk memenuhi kepentingan dalam pemenuhan persediaan barang dagangan yang mempunyai sifat cepat habis. Persediaan produk-produk kebutuhan konsumen harus dikendalikan. Pengendalian persediaan merupakan hal yang sangat penting. Pengendalian dilakukan untuk mengendalikan persediaan dari kekurangan dan kelebihan produksi, penawaran, ataupun permintaan. Kekurangan produk-produk tersebut akan menimbulkan komplain dari konsumen dan perusahaan akan kehilangan sejumlah kesempatan untuk menghasilkan laba. Semantara itu image dari merek barang tersebut dan citra ritel akan menjadi buruk. Akibatnya konsummen menjadi kurang loyal untuk mengkonsumsi barang tersebut, dan dampak negatif yang lebih lagi konsumen sacara tidak sengaja melakukan promosi dari mulut ke mulit (mouth to mouth) kepada konsumen lain untuk tidak melakukan pembelian pada ritel tersebut. Sementara kelebihan persediaan akan menimbulkan kerugian bagi produsen.

(14)

waktu yang direncanakan atau ada konsumen yang membeli dalam jumlah besar atau pun kecil bahkan hari-hari besar juga harus menjadi perhatian dalam menentukan persediaan.

Proses bisnis inti manajemen rantai pasokan (supply chain management) antara lain meliputi customer relationship management, customer service management, order fulfillment, manufacturing flow management, procurement,

product development, commercialization. Dalam artian kepuasan dan loyalitas

konsumen akhir yang diutamakan (Stock dan Lambert dalam Cahyono, 2010 : 11).

Loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang. Untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilakan oleh perusahaan, membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang (Olson dalam Trisno Musanto, 2004). Pakar pemasaran berpendapat bahwa loyalitas pelanggan adalah muara yang sebenarnya dari rangkaian aktivitas pemasaran, bukan kepuasan pelanggan. Kesimpulan ini diperkuat oleh kenyataan bahwa pelanggan yang puas tidak menjamin akan melakukan pembelian berulang (repeat purchase) tetapi pelanggan yang loyal melakukannya.

(15)

dengan anggota yang lain pada rantai pasokan seperti grosir, produsen, maupun perusahaan transportasi, untuk memastikan bahwa barang dagangan yang diinginkan pelanggan tersedia (Utami, 2006:126).

Usaha atau bisnis ritel di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat beberapa tahun terakhir ini, dengan berbagai jenis format serta jenisnya. Hal ini, sebagai akibat dari adanya perkembangan usaha manufaktur dan peluang pasar yang cukup terbuka, maupun upaya pemerintah untuk mendorong perkembangan bisnis ritel. Pemerintah berperan dalam melakukan perlindungan terhadap ritel nasional, melalui peraturan dan undang-undang (Utami 2006 : 19). Secara makro, perkembangan industri ritel tidak terlepas dari pengaruh tiga faktor utama yaitu ekonomi, demografi, dan sosial budaya. Demikian halnya di kota Medan, perkembanngan bisnis ritel melaju pesat dari tahun ke tahun.

TABEL 1.1

PERKEMBANGAN BISNIS RITEL DI MEDAN TAHUN 2004-2009 TAHUN BERDIRI 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Sumber : Badan Pusat Statistik Medan 2010

(16)

mengelola ribuan item persediaan tersebut dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan relatif sesuai (Utami, 2006 : 127).

Manajemen rantai pasokan (supply chain managemet) diterapkan di semua ritel walaupun tidak semua ritel menerapkannya dengan manajemen yang baik. Melihat banyaknya jumlah ritel swalayan yang ada di Medan, peneliti membatasi penelitian dilakukan pada 1 swalayan. Swalayan Maximart merupakan Cabang dari PT. Pasar Swalayan Maju Bersama yang berada di dua Plaza yaitu di Yang Lim Plaza dan Thamrin Plaza. Swalayan Maximart Thamrin Plaza baru di buka pada tahun 2009 sementara Swalayan Maximart Yang Lim Plaza berdiri sejak tahun 2006. Dari penelitian pra survei yang dilakukan penulis terhadap 20 orang mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 17 diantaranya menyatakan pernah belanja ke Thamrin Plaza.

Penelitian pra survei yang dilakukan peneliti terhadap 20 konsumen Swalayan Maximart Thamrin Plaza, 18 diantarannya menyatakan mereka membeli kebutuhan rumah tangga dan makanan atau minuman ringan. Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh dari supervisor Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan untuk kategori produk kebutuhan rumah tangga yang paling banyak diminati konsumen yaitu pasta gigi Pepsodent. Untuk itu peneliti memilih melakukan penelitian terhadap Pasta gigi Pepsodent.

Berdasar pemikiran di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “Analisis Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) Terhadap Loyalitas Swalayan Maximart Thamrin Plaza”.

(17)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut “ Apakah manajemen rantai pasokan (Supply Chain Mangement) Pepsodent berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Konsumen pada Swalayan Maximart Thamrin Plaza?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh manajemen rantai pasokan (supply chain management) Pepsodent terhadap loyalitas konsumen pengguna pasta gigi Pepsodent Maximart Thamrin Plaza.

Manfaat Penelitian yaitu : 1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat sebagai sumbangan pemikiran kepada para distributor dan ritel dalam mengetahui keefektifan manajemen rantai pasokan (supply chain management) yang telah diterapkan.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh di bangku perkuliahan serta menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap profesionalisme.

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian.

(18)

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditunjukkan, dikembangkan, dan elaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur (Kuncoro, 2003 : 44).

(19)

Defenisi lain dari supply chain management adalah koordinasi aliran bahan baku/material, informasi dan keuangan antar entitas yang berpartisipasi dalam transaksi bisnis,

1. Aliran material : aliran produk secara fisik dari pemasok ke pelanggan, termasuk di dalamnya pengembalian produk (retur), layanan (services), pengolahan ulang (recycling) dan pembuangan (disposal)

2. Aliran informasi : meliputi ramalan permintaan, transmisi pembelian dan laporan status pengiriman barang

3. Aliran Keuangan : meliputi informasi kartu kredit, syarat kredit, jadwal pembayaran.

Berdasarkan pemaparan yang telah dikemukakan, maka kerangka pemikiran dari penelitian ini sebagai berikut :

Gambar 1.1 : Kerangka Pemikiran

Sumber : Pujawan (2005: 5) dan Olson dalam Musanto (2004)

E. Hipotesis

Berdasrkan perumusan masalah yang ada, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara manajemen rantai pasokan (supply chain management) Pepsodent terhadap Loyalitas Konsumen Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan.

F. Metode Penelitian 1.Batasan Operasional

Manajemen Rantai Pasokan (supply chain management) (X)

(20)

Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah manajemen rantai pasokan (supply chain management) yang meliputi supplier dan supervisor serta loyalitas konsumen.

2. Defenisi Operasional a.Variabel Bebas (X)

Manajemen Rantai Pasokan (supply chain management) merupakan proses aliran produk pasta gigi Pepsodent mulai dari pemasok, ritel, hingga ke tangan konsumen akhir sesuai aspirasi konsumen akan suatu produk yaitu murah, kualitas, tepat waktu, dan bervariasi. Variabel ini diukur dengan indikator, yaitu:

1. Harga pasta gigi Pepsodent 2. Kualitas pasta gigi Pepsodent 3. Ketersediaan pasta gigi Pepsodent 4. Variasi pasta gigi Pepsodent

b. Variabel Terikat (Y)

Loyalitas merupakan kesetiaan konsumen untuk membeli kembali pasta gigi Pepsodent pada Swalayan Maximart Thamrin Plaza.

Tabel 1.2

Operasiaonalisasi Variabel

Variabel Defenisi Indikator Variabel Skala Ukur Manajemen

Rantai Pasokan

Merupakan proses aliran produk

(21)

(Supply chain

4. Terus berbelanja di Swlayan Maximart Thamrin Plaza

Skala Likert

Sumber : Pujawan (2005: 5) dan Olson dalam Musanto (2004) 3. Skala Pengukuran Variabel

(22)

sebagai posisi responden dalam skala likert (Sugiyono, 2008 : 132). Kriteria pengukuran adalah sebagai berikut :

Sangat setuju : diberi skor 5 Setuju : diberi skor 4 Kurang setuju : diberi skor 3 Tidak setuju : diberi skor 2 Sangat tidak setuju : diberi skor 1 4. Waktu dan Lokasi Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Swalayan Maximart Thamrin Plaza di Jalan Thamrin Medan.

b. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada bulan November sampai dengan bulan Desember 2010.

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

(23)

b. Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2003:108).

Teknik pengambilan sampel yang dugunakan adalah Purposive sampling, yaitu mengambil sejumlah responden yang memiliki kriteria

tertentu. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

1.Konsumen Swalayan Maximart Thamrin Plaza pernah membeli pasta gigi Pepsodent minimal 3x.

Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi konsumen Swalayan Maximart Thamrin Plaza yang tidak diketahui jumlahnya dapat digunakan rumus (Yuswianto,2008):

n =

N = Jumlah sampel

Zα = Nilai standart Normal yang besarnya tergantunng α

bila α = 0,05 → z = 1,67 bila α = 0,01 → z = 1,96 P = Estimator proporsi populasi

q = (1-p), proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki karakteristik tertentu

d = Tingkat kesalahan yang bisa ditoleransi.

(24)

demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah :

n =

n =

n = 96,04 = 96 orang (pembulatan) 6. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu :

a. Data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden dan pertanyaan kepada pemasok oasta gigi Pepsodent dan supervisor Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan. b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain di luar tujuan penelitian ini. Data sekunder yang relevan dengan topik ini adalah :

1. Studi kepustakaan buku-buku yang memberi masukan teori 2. Penelitian terdahulu yang dipublikasikan melalui website

3. Jurnal-jurnal Manajemen rantai pasokan (supply chain management) yang diperoleh dari internet.

7. Teknik Pengumpulan Data

(25)

Daftar pertanyaan diberikan kepada konsumen Swalayan Maximart Thamrin Plaza yang telah ditetapkan menjadi sampel atau responden penelitian.

b. Metode Wawancara

Wawancara medalam secara umum adalah proses keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antar pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan menggunakan pedoman wawancara (Bungin 2008 :108). Wawancara mendalam akan dilakukan pada pemasok pasta gigi Pepsodent dan supervisor Swalayan Maximart Thamrin Plaza.

c. Studi Pustaka

Yaitu pengumpulan data dengan menggunakan data dari buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan penelitian.

8. Uji Validitas dan Reabilitas a. Uji Validitas

Uji ini dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yanng valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Pengujian validitas instrumen dengan menggunakan progran SPSS 16.0 for windows, dengan kriteria sebagai berikut:

1.Jika > , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

2.Jika < , maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak

(26)

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan tingkat kepercayaan alat ukur. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil penngukuran diperoleh relatif konsisten, maka alat tersebut reliabel (Situmorang, et.al 37:2008). Pengujian dilakukan dengan program SPSS 16.0 for windows. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya denngan kriteria sebagai berikut :

1.Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 ( Ghozali, 2005), atau nilai Cronbach Alpha > 0,80 (Kuncor0o, 2003), maka pertanyaan

tersebut dinyatakan reliabel.

2.Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 ( Ghozali, 2005), atau nilai Cronbach Alpha < 0,80 (Kuncoro, 2003), maka pertanyaan

tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada 30 orang konsumen Swalayan Indomaret Padang Bulan Medan.

9.Metode Analisis Data

a. Metode analisis Deskriptif

(27)

b. Analisis Regresi Sederhana

Metode analisis regresi sederhana berfungsi untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel bebas manajemen rantai pasokan (supply chain management) dan variabel terikat (loyalitas). Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS VERSI 16.0 untuk mendapatkan hasil yang lebih terarah. Rumus perhitungan persamaan regresi sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a + + e

Dimana :

Y = Loyalitas Konsumen

X = Manajemen rantai pasokan (Supply chain management) a = Nilai intercept (konstanta)

b1 = Koefisien arah regresi e = Standar error

c. Uji Hipotesis

1. Uji signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t mementukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

: = 0

(28)

pasokan (supply chain management) terhadap variabel terikat Loyalitas Konsumen (Y).

: ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) yaitu manajemen rantai pasokan (supply chain Management) terhadap variabel terikat Loyalitas konsumen (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

diterima jika < pada α = 5 %

diterima jika > pada α = 5 %

2. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa

besar kemampuan model dalam menerangkan variable terikat. Jika semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan

bahwa pengaruh variable bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berearti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variable bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika

(29)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Lestari (2009) melakukan penelitian yang berjudul “ Kajian Supply Chain Management : Relationship Management anatara Peternakan Pamulihan Farm

(30)
(31)

B. PengertianManajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) 1. Defenisi Supply Chain Management

Raturi dan Evans dalam Irmawati (2007) menyatakan rantai pasokan adalah sebuah jaringan yang menggambarkan aliran bahan baku dari pemasok yang diubah menjadi produk untuk disampaikan ke pusat distributor dan akhirnya sampai ke konsumen akhir. Manajemen rantai pasokan adalah sebuah pendekatan yang terintegrasi untuk mendapatkan, memproduksi dan mengirimkan produk dan jasa ke konsumen, yang meliputi manajemen bahan baku, aliran informasi, dan aliran uang.

Menurut Pujawan (2005), rantai pasokan adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk pemasok, pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik. Sedangkan Manajemen Rntai Pasokan (Supply Chain management) adalah metode, alat, ataupendekatan untuk pengelolaan rantai pasokan. Manajemen Rantai Pasokan mencakup pengembangan produk (product development), bagian pembelian (procurement), perencanaan dan pengendalian (planning and control), operasi atau produksi, dan pengiriman atau distribusi.

(32)

pada saat yang tepat dan pada tempat yang tepat dengan tujuan mencapai cost dari sistem secara keseluruhan yang minimum dan juga mencapai

service level yang diinginkan.

Adapun pengertian lain dari supply chain management yaitu adalah proses penyatuan bisnis dari pengguna akhir melalui para penyalur asli yang menyediakan produk, jasa pelayanan, dan informasi untuk menambah nilai pelanggan (Utami, 2006:126).

2. Faktor Pendorong Supply Chain Management

Menurut Cahyono (2010 : 3) keunggulan kompetitif dari supply chain management adalah bagaimana ia mampu mengelola aliran barang

atau produk dalam suatu rantai pasokan supply chain management, atau dengan kata lain bagaimana jaringan kegiatan produksi dan distribusi dari suatu perusahaan dapat bekerjasama untuk memenuhi tuntutan konsumen. Adapun tujuan utama dari SCM adalah penyerahan atau pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen, mengurangi biaya, meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain, mengurangi waktumemusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi.

David Bovet dalam Cahyono (2010 :5) mengindikasikan semakin meningkatnya bidang SCM disebabkan oleh enam faktor, yaitu :

(33)

2. Globalisasi, yang diindikasikan dengan ketidakadaannya batas antar daerah maupun antar negara, dan perkembangan transportasi dan telekomunikasi, membuat adanya sistem SCM yang dapat memudahkan dalam mengakses keperluan perusahaan dan penyampaian produk perusahaan kepada konsumen akhir.

3. Competition, tingkat persaingan tidak hanya terjadi antara perusahaan dengan pserusahaan, namun lebih faktual lagi antar supply chain dengan supply chain yang lain.

4. Communication and technology information, semakin berkembang dengan pesatnya yang cenderung dapat mendukung pelaksanaan supply chain management.

5. Government regulation, tentang perdagangan bebas akan semakin berpengaruh terhadap aktivitas SCM.

6. Environment, dengan semakin meningkatnya tuntutan akan produk yang ramah lingkungan, mengkoordinasikan perusahaan untuk dapat mengakses berbagai sumber daya alam sebagai raw material secara lebih efektif.

3. Kegiatan Supply Chain Management

Menurut Pujawan (2005) ada beberapa cara yang bisa digunakan oleh supply Chain untuk memengaruhi pola permintaan, yaitu :

1. Promosi

(34)

Kegiatan promosi sudah teruji efektifitasnya untuk meningkatkan volume penjualan selama periode tertentu.

2. Pricing

Kebijakan pricing memiliki tujuan yanng lebih luas dari sekedar promosi. Potongan harga yang diberikan untuk produk-produk yang tidak terjual pada akhir musim jual (seperti pakaian, produk elektronik, dan lain-lain) menyebabkan biaya persedian menurun, namun kadang juga membuat orang menunda keputusan pembelian ke akhir musim jual untuk mendapatkan diskon, yang berarti menimbulkan dampak negatif bagi supply chain.

3. Shelf management

Posisi dan cara penempatan suatu barang di supermarket sering kali berpengaruh terhadap penjualan barang tersebut. Barangnya yang letaknya tersembunyi, walaupun sebenarnya menarik bagi konsumen, tidak akan banyak laku karena tidak terlihat oleh calon-calon pembeli. 4. Deal Structure

Deal structure meliputu persetujuan jual beli seperti boleh tidaknya

produk dikembalikan, term pembayaran, perlindungan harga, garansi, dan sebagainya.

4. Manfaat Strategis Supply Chain Management

(35)

1. Untuk memenuhi kepentingan dalam pemenuhan persediaan barang dagangan yang mempunyai sifat cepat habis,

2. Memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap pilihan barang dagangan sesuai dengan apa yang pelanggan inginkan, serta dimana mereka mengingikannya.

5. Tujuan Strategis pada Supply Chain Management

Menurut pujawan (2005:29) tujuan-tujuan strategis manajemen rantai pasokan manajemen (supply chain management) perlu dicapai untuk membuat supply chain menang atau setidaknya bertahan dalam persaingan pasar. Untuk bisa memenangkan persaingan pasar maka supply chain harus bisa menyediakan produk yang :

1. Murah 2. Berkualitas 3. Tepat waktu 4. Bervariasi

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut maka supply chain harus bisa menerjemahkan tujuan-tujuan di atas bias dicapai apabila memiliki kemampuan untuk :

1. Beroprasi secara efisien 2. Menciptakan kualitas 3. Cepat

(36)

Gambar 2.1 Aspirasi Pelanggan dan Kemampuan Strategis Supply Chain Sumber : Pujawan (2005 : 5)

Siagian dalam Irmawati (2007) menyatakan strategi adalah rencana aksi organisasi untuk mencapai misi, dimana misi adalah latar belakang keberadaan organisasi menjadi batasan dan fokus untuk organisasi dan konsep yang akan menjadi landasan organisasi bergerak. Unsur-unsur pembuatan strategi manajemen rantai pasokan menurut Sisilian dan Satir dalam Siagian (2005) terdiri dari:

1. Faktor Primer

a. Keunggulan Bersaing

Secara umum keunggulan bersaing menurut Porter (1980) dapat diperoleh melalui diferensiasi (produk yang unik atau lebih dari produk yang sudah ada), kepeloporan biaya (meminimalkan biaya tanpa mengurangi nilai dan kualitas produk), dan respon yang cepat yang ditandai dengan sifat fleksibel, reliabel, cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan.

Kemampuan SCM Aspirasi Konsumen

(37)

b. Fleksibilitas Permintaan

Fleksibilitas menurut Slack (1990) dipengaruhi beberapa faktor, yaitu produk itu sendiri, campuran produk, volume, dan tipe pengantaran. Pengukuran dari fleksibilitas permintaan dapat dilihat dari ketepatan pengantaran, peramalan permintaan yang tepat dan lain sebagainya. 2. Faktor Sekunder

a. Proses

Faktor kapabilitas sangat berkaitan dengan sejauh mana perusahaan dapat menjalankan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan dan sangat bergantung pada tipe kegiatan.

b. Kematangan Proses

Faktor kematangan proses sangat berkaitan dengan tingkat kinerja proses, bagaimana proses ini dapat tanggap dan memenuhi penawaran pasar.

c. Risiko Strategi

Risiko yang dimaksud disini adalah adanya penyebaran risiko, yaitu risiko yang diterima perusahaan akibat adanya kebocoran informasi tentang produk dan layanannya, baik itu yang diterima atau diberikan pemasok, sehingga pesaing dapat mengetahui strategi-strategi perusahaan.

(38)

a. Postponement, yaitu strategi untuk menunda modifikasi atau penyesuaian terhadap produk selama mungkin. Dalam menerapkan strategi ini melibatkan perusahaan secara mendasar terhadap proses manufaktur suatu perusahaan dan operasi internal. Dengan bantuan dan rancangan pemasok, suatu perusahaan manufaktur dapat mempertahankan karakteristik generik dari produknya selama mungkin. Postponement dapat dilakukan berkaitan dengan teknologi dan karakteristik proses, karakteristik produk, dan karakteristik pasar. b. Drop Ship, yaitu strategi yang sering digunakan distributor. Tetapi

melalui strategi drop ship, pemasok langsung mengirimkan ke pelanggan pemakai dan bukan kepada penjual, agar menghemat waktu dan biaya pengangkutan ulang seperti. Hal lain yang dapat menghemat biaya mencakup penggunaan kemasan khusus, label khusus, dan lokasi tertentu dari label atau kode barang (barcode). c. Pembentukan lini kredit bagi bank.

d. Penurunan float bank ketika uangnya sedang dalam transit.

e. Pengkoordinasian produksi dan jadwal pengiriman dengan pemasok dan distributor.

f. Pemanfaatan yang optimal atas ruangan di gudang penyimpanan. 6. Mengelola Supply Chain Management

(39)

Dimulai dari bahan baku, operasi internal untuk kemudiandilanjutkan pada distribusi barang jadi. Terdapat beberapa pilihandalam mengelola manajemen rantai pasokan, yaitu:

1. Penundaan atau penangguhan, 2. Saluran perakitan,

3. Mengurangi dan menghentikan pengiriman, 4. Pemesanan seluruhnya,

5. Pembelian yang tidak menggunakan faktur, 6. Pemesanan elektronik dan pemesanan dana, 7. Pembelian yang tidak menyebabkan persediaan, 8. Standardisasi,

9. Membangun line of credit untuk pemasok,

10. Koordinasi jadwal produksi dan pengiriman dengan pemasok dan distributornya

11. Saling berbagi dalam penelitian pasar, dan

12. Mengoptimalkan ruang-ruang kosong di dalam gudang. 7. Teknik Memilih Suplier Dalam Supply Chain Management

Menurut Pujawan (2005 : 149) proses pemilihan supplier dapat diringkas sebagai berikut :

1. Tentukan kriteria-kriteria pemilihan 2. Tentukan bobot masing-masing kriteria

(40)

5. Hitung nilai berbobot masing-masing supplier

6. Urutkan supplier berdasarkan nilai berbobot tersebut.

C. Pengertian Ritel

Ritel merupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan penambahan nilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan kepada para konsumen untuk penggunaan atau konsumsi perseorangan maupun keluarga (Utami 2006:4).

1. Fungsi Ritel

a. Menyediakan berbagai jenis produk dan jasa b. Memecah

c. Penyimpanan Persediaan d. Penyedia jasa

e. Meningkatkan nilai produk dan jasa 2. Karakteristik Dasar Ritel

Karakteristik dalam ritel dapat digunakan sebagai dasar dalam mengelompokkan jenis ritel. Terdapat tiga karakteristik dasar ritel Yaitu:

a. Pengelompokkan berdasarkan unsur-unsur yang dugunakan ritel untuk memenuhi kebutuhan konsumen,

(41)

3. Pengambilan Keputusan Pembelian Dalam Ritel a. Pemecah Masalah Secara Luas

Pemecahan masalah secara luas (ekstended problem solving) adalah suatu proses pengambilan keputusan pembelian dimana pelanggan memerlukan usaha dan waktu yang cukup besar untuk meneliti dan menganalisis berbagai alternatif. Pelanggan terlibat dalam pemecahan masalah yang luas ketika sedang membuat suatu keputusan pembelian untuk mencukupi suatu kebutuhan yang penting atau ketika mereka hanya mempunyai sedikit pengertian tentang produk atau jasa tersebut.

b. Pemecah Masalah Secara Terbatas

Pemecahan masalah secara terbatas (limited Problem solving) adalah proses pengambilan keputusan belanja yang melibatkan upaya dan waktu yang tidak terlalu besar. Dalam situasi ini, pelanggan cenderung lebih mengandalkan pengetahuaan pribadi dibandingkan dengan informasi eksternal. Pelanggan pada umumnya mememilih suatu ritel dan barang dagangan yang dibeli berdasarkan pengalaman di masa lalu. Pelanggan mendapatkan pengalaman situasional ketika berbelanja pada ritel atau toko tertentu, maupun pengalaman dalam pemilihan dan pembelian barang dagangan sesuai kebutuhan.

c. Pengambilan Keputusan yang Bersifat Kebiasaan

(42)

sedikit sekali usaha dan waktu. Pelanggan masa kini mempunyai banyak tuntutan atas waktu.

Kesetiaan Merek : pelanggan menyukai dan secara konsisten membeli suatu merek tertentu dalam sebuah kategori produk. Pelanggan enggan berpindah kemerek lain walaupun merek kesukaannya tidak tersedia Kesetiaan Toko : kondisi dimana pelanggan suka dan terbiasa mengunjungi toko yang sama untuk membeli suatu jenis barang dagangan.

D. Pengertian loyalitas

1. Defenisi Loyalitas Pelanggan

Menurut Griffin (2003 : 31) “Defenisi pelanggan berasal dari kata ‘Custom’ yaitu di defenisikan sebagai membuat sesuatu menjadi kebiasaan atau biasa dan mempraktekkan kebiasaan” .Griffin berpendapat bahwa seseorang pelanggan dikatakan setia atau loyal apabila pelanggan tersebut menunjukkan perilaku pembelian secara teratur atau terdapat suatu kondisi dimana mewajibkan pelanggan membeli paling sedikit dua kali dalam selang waktu tertentu. Upaya memberikan kepuasan pelanggan dilakukan untuk mempengaruhi sikap pelanggan, sedangkan konsep loyalitas pelanggan lebih berkaitan dengan perilaku pelanggan daripada sikap dari pelanggan.

(43)

berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang tersebut. Pelanggan (Customer) berbeda dengan konsumen (Consumer), seseorang dapat dikatakan sebagai pelanggan apabila orang tersebut mulai membiasakan diri untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh badan usaha. Kebiasaan tersebut dapat dibangun melalui pembelian berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu, apabila dalam jangka waktu tertentu tidak melakukan pembelian ulang maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai pelanggan tetapi sebagai seorang pembeli atau konsumen. Timm (2005:3) menyatakan bahwa konsep kesetiaan pelanggan (loyalitas) mencakup lima faktor yaitu :

a. Kepuasan keseluruhan yang dialami pelanggan ketika berbisnis dengan perusahaan

b. Kesediaan untuk membangun hubungan dengan perusahaan c. Kesediaan untuk membeli kembali

d. Merekomendasikan perusahaan kepada orang lain kesediaan untuk e. Enggan beralih ke produk pesaing.

2. Karakteristik Loyalitas Pelanggan

Menurut Griffin (2003:5), karakteristik pelanggan yang loyal adalah sebagai berikut :

(44)

c. Mereferensikan kepada orang lain

d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing

Dua kondisi penting yang berhubungan dengan loyalitas, adalah retensi pelanggan menjelaskan lamanya hubungan dengan pelanggan. Tingkat retensi pelanggan adalah persentase pelannggan yang telah memenuhi sejumlah pembelian ulang selama periode waktu yang terbatas.

3. Tahapan Loyalitas pelanggan

a. Terrorist Customer, adalah pelanggan yang suka menjelek-jelekan

perusahaan dikarenakan tidak suka atau pernah tidak puas dengan layanan yang diberikan perusahaan.

b. Transaksional customer, adalah pelanggan yang berhubungan dengan perusahaan hanya sebatas transaksi, satu atau dua kali pembelian, setelah itu dia tidak pernah mengulangi pembeliannya.

c. Relationship customer, adalah pelanggan yang telah melakukan pembelian berulang dan adanya pola hubungan relasional dengan produk merek perusahaan.

d. Loyal Customer, pelanggan jenis ini sangat loyal dengan produk dan merek perusahaan. Bila ada orang lain yang menjelekkan perusahaan, dia tetap bersama perusahaan seburuk apapun orang menjelekkan perusahaan tersebut.

(45)

dan marah apabila ada orang lain menjelek-jelekkan merek perusahaan.

Ada empat situasi kemungkinan loyalitas, antara lain : a. Tanpa Loyaliatas (No Loyalty)

Tanpa Loyalitas (No Loyalty) terjadi jika sikap dan perilaku pembelian ulang pelanggan sama-sama lemah, sehingga loyalitas tidak terbentuk. Ada dua kemungkinan penyebab. Pertama, sikap yang lemah (mendekati netral) dapat terjadi jika suatu produk/jasa baru diperkenalkan dan atau pemasarannya tidak mampu mengkomunikasikan keunggulan unik produknnya. Penyebab kedua berkaitan dengan dinamika pasar, diamana merek-merek yang berkompetisi dipersepsikan serupa atau sama.

b. Loyalitas yang lemah (Inertia Loyalty)

Merupakan sikap pelanggan yang relatif lemah disertai pola pembelian ulang yang kuat. Situasi semacam ini ditandai dengan pengaruh faktor non sikap terhadap perilaku, misalnya norma subjektif dan faktor situasional.

c. Loyalitas tersembunyi (Latent Loyalty)

(46)

d. Loyalitas Premium

(47)

BAB III

GAMBARAN PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT Unilever Tbk

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.

1. Visi dan Misi PT Unilever Tbk a. Visi PT Unilever Tbk

Tujuan perusahaan kami menyebutkan bahwa untuk berhasil diperlukan "standar tertinggi etika perusahaan terhadap setiap karyawan yang bekerja di perusahaan kami, masyarakat sekitar & lingkungan tempat kami melakukan kegiatan usaha."

(48)

1. Memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen

2. Menghasilakn produk dengan kinerja yang tinggi.

3. menguntungkan dan memberikan imbalan di atas rata-rata

karyawan dan pemegang saham.

2.Produk-Produk PT Unilever Tbk

PT Unilever Tbk bergerak dalam bidang: a. Produksi sabun seperti Lifebuoy, Clear. b. Deterjen seperti Rinso, Sunlight, Molto.

c. Margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan ringan dan minuman dari teh seperti The celup sariwangi, Blue Band, Buah Vita.

d. Produk-produk kosmetik seperti Pond’s, Vaselin, Rexona.

B. Sejarah Singkat Pasta Gigi Pepsodent

(49)

Pasta gigi Pepsodent memiliki 7 jenis dengan manfaat yang berbeda yaitu :

a. Complete 12

b. Complete Care

c. Gigi Susu strawberry

d. Gigi Susu orange

e. Gigi Sensitif

(50)

g. White

h. Hebal

Gambar 3.1 Jenis- Jenis Pasta Gigi Pepsodent

C. Pemasok PT Unilever Tbk

Ada beberapa supplier PT Unilever Tbk yang tersebar di Indonesia yaitu :

1. PD. JAYA SAKTI ( Jakarta)

2. PT. ANAK MAS INDAH (Jakarta Barat)

3. PT. RASA PRIMA SEJATI CIBITUNG (Bekasi) 4. PT. PANJUNAN – BOGOR (Bogor)

5. PT. PANJUNAN – SUKABUMI (Sukabumi) 6. PT. SUNGAI INTAN (Tangerang-Banten) 7. PD. SENTOSA (Bandung)

8. PT. TRADE SERVISTAMA INDONESIA (Jakarta selatan) 9. PAYUNG MAS (Yogyakarta)

10.PT. ARVINDA JAYA ABADI (Sidoarjo)

(51)

12.PT. ROXY PRAMESWARI (Bandar lampung) 13.PD. MEWAH (Pekan Baru)

14.PT. SRIJAYA RAYA PERKASA (Batam) 15.PT. ADAM DANI LESTARI (Sumatera Utara) 16.PT. BINTANG YASA NIAGA ABADI (Jakarta)

17.PT.BERKAT UNGGULTAMA INDONESIA (Tanjunag Priok) 18.PT BERKAH CITRA KENCANA (Tangerang)

19.ANEKA SARI (Manado)

20.CV. GRACIA UNILINE (Semarang) 21.CV. SANAGA (Yogyakarta)

22.CV. JNI MITRAJAYA (Surabaya) 23.CV. SANAGA MANDIRI (Denpasar) 24.CV. MONASTRI (Cirebon)

25.CV. PRABU SRIWIJAYA (Sumatera Sealatan) a.PT Adam Dani Lestari

(52)

b. Cabang PT. Adam Dani Lestari

PT. Adam Dani Lestari mengcover beberapa wilayah di pulau Sumatera untuk Produk PT. Kimberly Clark Indonesia antara lain : 1. Pekan Baru dengan sub distributor : PT. Samudra Mas Prata dan PT. Surya Karsa Puspita Prima

2. Bukit Tinggi sub distributor : PT. Samudra Distra Prima 3. Padang sub distributor : PT. Samudra Distribusindo Jaya 4. P. Siantar sub distributor : PT. Mestika Sejahtera Abadi 5. Kisaran sub distributor : UD. Sahabat Jaya Sukses 6. Banda Aceh sub distributor : PT. Mentari Mitra Sentosa 7. Langsa sub distributor : UD. Wissari

8. Tebing Tinggi sub distributor : UD. Mandiri Jaya 9. Sibolga sub distributor : UD. Kansa

D. PT Swalayan Maju Bersama

PT. Pasar Swalayan Maju Bersama dan Maximart adalah perusahaan ritel. yang telah berkembang dan mempunyai beberapa outlet di kota Medan yaitu : Maju Bersama diKrakatau, Glugur, Martubung, Mangkubumi, Marendal, Maximart Yang Lim Plaza, dan Maximart Thamrin Plaza. Swalayan Maju Bersama beralamat di Jl Kom L Yos Sudarso 338, Medan engan No telepon 061-661-4068 .

(53)

Seiring dengan perkembangan zaman yang menyebabkan pola dan gaya hidup masyarakat yang terus menerus berubah, maka berbagai sarana dan fasilitas diciptakan dan ditawarkan untuk memudahkan masyarakat memenuhi berbagai kebutuhannya. Trend (gaya hidup) barupun bermunculan. Dari sekian banyaknya trend yang muncul salah satunya adalah trend belanja self service yang lebih nyaman dan memberikan kebebasan kepada para konsumen dalam memilih dan menentukan sendiri produk yang akan dibelinya tanpa harus menawarkan terlebih dahulu.

Itulah salah satu alasan mengapa dewan komisaris PT Nusa Bakti Pratama awal tahun 1990 mengambil langkah kebijakan untuk mendirikan unit usaha pasar swalayan Maju Bersama pada awal tahu 1990 di Jl.Mangkubumi No.3-5 Medan yang sekaligus menjadi cikal bakal lahirnya PT. Pasar Swalayan Maju Bersama sebagaimana yang ada saat ini.

Dalam setiap publikasinya slogan PRAKTIS DAN MURAH selalu dikumandangkan. Disebut Praktis karena Swalayan Maju Bersama berada di lantai dasar sehingga memudahkan konsumen untuk membawa belanjaan seberapapun banyaknya hingga ke lokasi parker. Sedangkan murah artinya bahwa swalayan Maju Bersama lebih menekankan pada konsep harga yang sangat bersaing.

(54)

Tritura Marendal Medan, store ke-4 didirikan bulan September 2003 di Jl.K.L Yos Sudarso KM 13,5 Martubung dan yang terakhir di Jl.Krakatau Sp. Perwira II A1-A3 diresmikam pada bulan Mei 2001.

2. Logo PT Swalayan Maju Bersama Dan Swalayan Maximart

(55)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis dan evaluasi data menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk merumuskan dan mengintepretasikan data dari hasil penelitian yang ada sehingga memeberikan gambaran yang jelas mengenai pengaruh manajemen rantai pasokan (supply chain management) terhadap loyalitas konsumen Swalayan Maximart Thamrin Plaza

Medan. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji validitas dan reliabilitas dan analisis regresi linear sederhana.

A. Uji Validitas Dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan bermutu. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, dalam hal ini adalah kuesioner. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur dan data-data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen dapat menjawab suatu penelitian. Sedangkan reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows dengan tingkat signifikan sebesar 5% adalah 0,361 dengan kriteria sebagai berikut :

(56)

b.Jika < maka pernyataan dinyatakan tidak valid

c.Jika dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

(57)

Tabel 4.1

Sumber: Hasil pengelolaan data primer SPSS 16.0

(58)

Tabel 4.2

Sumber : Hasil pengelolaan data primer dengan SPSS 15.0

a. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus. Misalnya jika 1 item dihapus, maka rata-rata variabel sebesar 45,4667. Jika item 2 dihapus, maka rata-rata variabel adalah 45,3000. Jika item 3 dihapus, maka rata-rata variabel adalah 45,3000. Demikian seterusnya.

b. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika item tersebut dihapuskan. Misalnya item 1 dihapus, maka besarnya variance adalah 32,602. Jika item 2 dihapus, maka besarnya variance

(59)

c. Corected item-total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom corrected item-total correlation merupakan nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir pernyataan. Jumlah kasus adalah 30; nilai tabel r dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 0,361.

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan kuesioner adalah valid, karena mempunyai nilai corrected item-total correlation lebih besar dari rtabel (0,361). Dengan demikian kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap reliabilitas.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windo ws. Butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas

ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka reliabel b. Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka tidak reliabel.

Ketentuan untuk mengambil keputusan :

a. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,80 (Kuncoro, 2003), maka pernyataan tersebut dinyatakan reliabel.

(60)

Tabel 4.3 Item-Total Statistics Cronbach's Alpha if

Item Deleted Cronbach,s Alpha Keputusan

Butir 1 .885 0,80 Reliabel

Sumber : Hasil pengelolaan data primer dengan SPSS 15.0

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa semua pernyataan dinyatakan reliabel karena nilai cronbach alpha di atas 0,80.

B. Analisis Deskriptif

1. Deskriptif Data Pemasok

a. PT Adam Dani Lestari merupakan pemasok tunggal di Medan yang mendistribusikan produk-produk dari Unilever. Oleh karena itu semua Pasar modern atau Ritel yang ada di Medan mendapat Pasokan produk Unilever dari PT Adam Dani Lestari.

(61)

meregister produk yang dipesan oleh Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan untuk dijual. PT Adam Dani Lestari memiliki RSP (harga yang disarankan) untuk Swalayan Maximart Thamrin Plaza agar tetap memiliki harga pasta gigi Pepsodent yang bersaing dengan swalayan lain.

c. PT Adam Dani Lestari melakukan pengecekan atas jumlah pasta gigi Pepsodent yang masih tersedia dlam waktu sekali seminggu. Dan melaporkan hasil pengecekan pada Pemasok Swalayan Maximart Thamrin Plaza, kemudian data tersebut akan dicocokkan dengan sistem dari Swalayan Maximart. Apabila jumlah pasta gigi Pepsodent diperkirakan tidak cukup untuk persediaan 2 minggu maka Swalayan Maju Bersama sebagai Pusat Swalayan Maximart Thamrin Plaza akan mengeluarkan SPO dan kemudian PT Adam Dani Lestari akan mengimput pasta gigi Pepsodent ke swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan.

(62)

pembayaran 2 minggu paling lama setelah pasta gigi Pepsodent Sampai di Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan.

e. Shelf management yang diterapkan oleh PT Adam Dani Lestari yaitu

menyewa rak jika rak disediakan oleh Swalayan maximart Thamrin Plaza kurang dikarenakan share of piece > share of market yang artinya ketika pasta gigi Pepsodent banyak diminati oleh konsumen atau ada produk baru yang akan diperkenalkan kepada konsumen. 2. Deskriptif Data Supervisor

a. Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan melakukan pemesanan kebutuhan rumah tangga. Alasan dilakukannya pemesanan pasta gigi Pepsodent yaitu untuk memenuhi kebutuhan konsumen (fast Moving), untuk melangkapi jenis barang, dan karena pasta gigi Pepsodent merupakan pasta gigi yang sudah memliliki nama di benak konsumen. b. Swalayan Maximart Tahrin Plaza menerapkan sistem pemasokan

barang yang tidak putus dan sistem on line serta Swalayan Maximart juga dibantu oleh suplier dengan mengecek jumlah pasta gigi Pepsoden yang tersedia. Sehingga persediaan pasta gigi Pepsodent dapat dikendalikan.

(63)

d. Sistem pembayaran yang dilakukan Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan yaitu dengan sistem kredit, tidak ada potonngan harga jika melakukan pembayaran tunai, tetapi jika melakukan pembelian 10 kotak akan mendapat pasta gigi Pepsodent satu kotak jika ada promo dari PT Adam Dani Lestari.

e. Deal Structure yang meliputi return dan term pembayaran yaitu PT Adam Dani Lestari sebagai supplier tidak mengadakan perjanjian return barang yang rusak tetapi melakukan pemotongan harga sebesar 0,3% dari total pembelian ada atau tidak ada pasta gigi Pepsodent yang rusak dan sistem pembayaran dilakukan secara kredit melalui transfer giro dengan tenggang pembayaran 2 minggu paling lama setelah pasta gigi Pepsodent Sampai di Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan. f. Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan memberikan jatah shelfing

(rak) untuk memajang pasta gigi Pepsodent yang akan dijual. Tetapi jika suplier manambah jumlah pasta gigi Pepsodent sebagai salah satu strategi untuk promosi barabg baru dan agar pasta gigi Pepsodent yang terlihat dominan sehingga menarik minat konsumen, maka Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan menyediakan rak untuk disewa yaitu dengan adanya negosiasi antara Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan dan PT Adam Dani Lestari.

(64)

3. Deskriptif Responden

Instrument yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner, jumlah pernyataan berupa 9 pernyataan untuk variabel manajemen rantai pasokan (supply chain management) (X) dan 4 pernyataan untuk variable Loyalitas Konsumen (Y), jumlah seluruh pernyataan adalah 13 pernyataan. Kuesioner yang disebarkan kepada responden berisikan pernyataan-pernyataan mengenai Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) (X) dan Loyalitas Konsumen (Y).

Responden penelitian ini adalah konsumen Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan yang pernah melakukan pembelian pasta gigi Pepsoden minimal 3 kali di Swalayan Maximat Thamrin Plaza Medan. Jumlah responden adalah 96 orang konsumen. Berikut dapat dilihat karakteristik yang diperoleh dari kuesioner yang telah disebarkann kepada 96 responden.

a. Karakteristik Responden Kunjungan Bulanan

Karakteristik berdasarkan jumlah kunjungan dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Kerdasarkan Jumlah Kunjungan Bulanan Jumlah Kunjungan Frekuensi Persentase

1 kali dalam 2 bulan 14 14,6%

1 kali dalam sebulan 24 25,0%

2 kali dalam sebulan 25 26,0%

(65)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 96 responden, 34,4% (33 orang responden) merupakan konsumen yang mengunjungi Swalayan Maximart Thamrin Plaza lebih dari 2 kali dalam sebulan. Sebanyak 26,0% (25 orang responden) merupakan konsumen yang berkunjung 2 kali dalam sebulan. Sebanyak 25,0% (24 orang responden) merupakan konsumen yang berkunjung 1 kali dalam sebulan dan sebanyak 14,4% (14 orang responden) merupakan konsumen yang berkunjung 1 kali dalam 2 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa dari 96 responden, lebih banyak konsumen yang telah lebih dari 3 kali membeli pasta gigi Pepsodent melakukan kunjungan lebih dari 2 kali dalam sebulan.

b. Krakteristik Reponden Berdasarkan Alasan Pemebelian Pepsodent di Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan

Karakteristik berdasarkan alasan pemebelian Pepsodent di Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan dapat dilihat dalam Tabel 4.5.

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Melakukan Pembelian

Alasan Frekuensi Persentase

Harga terjangkau 14 14,6

Mutu terjamin 13 13,5

Selalu dalam keadaan tersedia 30 31,2

Semua jenis dari Pepsodent lengkap 21 21,9 Harga terjangkau dan Mutu terjamin 2 2,1 Harga terjangkau dan Selalu dalam

keadaan tersedia

2 2,1

Harga terjangkau dan Semua jenis dari Pepsodent lengkap

4 4,2

Mutu terjamin dan Selalu dalam keadaan tersedia

3 3,1

Mutu terjamin dan Semua jenis dari Pepsodent lengkap

2 2,1

Semua jenis dari Pepsodent lengkap dan Selalu dalam keadaan tersedia

5 5,2

(66)

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 96 responden, 31,2% (30 orang responden) menyatakan bahwa konsumen melakukan pemebelian pasta gigi pepsodent di Swalayan Maximart Thamrin Plaza karena ketika konsumen melakukan pembelian Pepsodent, Pepsodent tersebut selalu tersedia di swalayan Maximart thamrin plaza Medan. Jumlah ini menunjukkan jumlah paling tinggi di banding alasan lain yaitu 21,9 (21 orang responden) melakukan pembelian di Swalayan Maximart karena semua jenis pepsodent lengkap (Pepsodent Whiteng, Pepsodent Herbal, Pepsodent Complete Care, Pepsodent Complete 12, Pepsodent Junior

orange dan strawberry, Pepsodent sensitive). Sebanyak14,6% (14 orang

(67)

C. Metode Analisis Statistik 1. Analisis Tabulasi Sederhana

Analisis tabulasi sederhana ini digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi jawaban responden atas tiap-tiap instrument pernyataan kuesioner.

Tabel 4.6 Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner (Desember,2010) diolah

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa :

(68)

0,3% dari Pemasok Pepsodent Yaitu PT. Adam Dani Lestari sebagai ganti barang rusak atau tidak rusak.

b. Pada pernyataan 2 (Manajemen Rantai Pasokan / Harga pasta gigi Pepsodent lebih murah di swalayan Maximart Thamrin Plaza dibanding Swalayan lain), mayoritas responden menjawab setuju (49 orang atau 51%) dan jumlah yang menjawab sangat setuju sebanyak 5orang (5,2%), kurang setuju 35 orang (36,5%), tidak setuju 7 orang (7,3%). Data ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan harga Pasta gigi Pepsodent lebih murah di Swalayan Maximart Thamrin plaza dari pada di Swalayan lain.

c. Pada pernyataan 3(Manajemen Rantai Pasokan / Pasta gigi Pepsodent menjadikan gigi lebih kuat dan sehat), mayoritas responden menjawab setuju (61 orang atau 63,5%) dan jumlah yang menjawab sangat setuju sebanyak 31vorang (33,3%), kurang setuju 4 orang (4,2%). Data ini menunjukkan bahwa responden setuju mutu dari pasta gigi Pepsodent baik yang terlihat dari konsumen yang menggunakannya memiliki gigi yang lebih sehat dan kuat.

(69)

Ketika pasta gigi pepsodent sampai ke gudang Swalayan Maximart Thamrin Plaza Para stokist memeriksa keadaan pasta gigi pepsodent tersebut sehingga pada saat berada di rak (shelfing) kemasan tetap dalam keadaan baik dan konsumen merasa lebih yakin untuk membeli Pepsodent.

e. Pada pernyataan 5 (Manajemen Rantai Pasokan / Pasta gigi Pepsodent selalu tersedia di Swalayan Maximart Thamrin Plaza), mayoritas responden menjawab setuju (64 orang atau 66,78%) dan jumlah yang menjawab sangat setuju sebanyak 30 orang (31,2%), kurang setuju 2 orang (2,1%). Data ini menunjukkan bahwa responden menyetujui Manajemen Rantai Pasokan ( Supply Chain Management) yang diterapkan Pemasok dan Swalayan

Maximart mencapai sasarannya yaitu pasta gigi Pepsodent tetap tersedia di Swalayan maximart Thamrin Plaza. Hal ini di dukung oleh sistem on line di Swalayan Maximart ke Pusat Swalayan yaitu Swalayan Maju Bersama, sehingga dengan mudah dapat melihat jumlah barang yang masih tersedia. f. Pada pernyataan 6 (Manajemen Rantai Pasokan / Tanggal Produksi yang

(70)

g. Pada pernyataan 7 (Manajemen Rantai Pasokan / Semua jenis pasta gigi Pepsodent selalu tersedia di swalayan Maximart Thamrin Plaza), sebanyak 67 orang (69,8%) menyatakan setuju dan jumlah yang menjawab sangat setuju sebanyak 16 orang (16,7%), kurang setuju 11 orang (11,4%), tidak setuju 2 orang (2,1%). Data ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap Swalayan Maximart Thamrin Plaza selalu menyediakan semua jenis pasta gigi Pepsodent (Pepsodent Whitening, Pepsodent Herbal, Pepsodent Complete Care, Pepsodent perlindungan 12 jam, Pepsodent Junior, Pepsodent untuk gigi sensitif).

h. Pada pernyataan 8 (Manajemen Rantai Pasokan / Jenis pasta gigi Pepsodent yang tersedia dengan berbagai manfaat, selalu tersedia di Maximart Thamrin Plaza Medan dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan ), sebanyak 64 orang (66,7%) menyatakan setuju dan jumlah yang menjawab sangat setuju sebanyak 21orang (21,9%), kurang setuju 10 orang (10,4%), tidak setuju 1 orang (1%). Data ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap Swalayan Maximart Thamrin Plaza selalu menyediakan semua jenis pasta gigi Pepsodent (Pepsodent Whitening, Pepsodent Herbal, Pepsodent Complete Care, Pepsodent perlindungan 12 jam, Pepsodent Junior, Pepsodent untuk gigi sensitif) dengan semua ukuran. i. Pada pernyataan 9 (Manajemen Rantai Pasokan / Pasta gigi Pepsodent

(71)

tidak setuju 1 orang (1%). Data ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju dengan pasta gigi pepsodent yang memiliki cukup banyak variasi (Pepsodent Whitening, Pepsodent Herbal, Pepsodent Complete Care, Pepsodent perlindungan 12 jam, Pepsodent Junior,

Pepsodent untuk gigi sensitif) sesuai dengan pasta gigi yang diharapkan konsumen untuk memenuhi kebutuhan terhadap masalah gigi yang dihadapi konsumen. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan dari Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) yaitu produk pasta gigi yang dihasilkan lebih variatif.

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Trhadap Variabel Loyalitas Konsumen (Y) Pernyataan

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner (Desember,2010) diolah

Berdasarkan Tabel 4.7 distribusi jawaban responden pada Variabel Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) yang diterapkan swalayanMaximart Thamrin Plaza Medan terhadap Loyalitas Konsumen (Y) dapat dilihat bahwa :

(72)

4 orang (4,2%). Dari hasil data ini menunjukkan bahwa tingkat pemilihan Swalayan Maximart Thamrin Plaza dibanding swalayan lain sebagai tempat untuk berbelanja cukup tinggi.

b. Pada pernyataan 1 (Saya merekomendasikan Swalayan Maximart Thamrin Plaza kepada orang lain), responden mayoritas menjawab setuju yaitu sebanyak 66 orang (68,7%), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 5 orang (5,2%), responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 19 orang (19,8%), dan responden yang menyatakan tidak setuju 6 orang (6,2%). Dari hasil data ini menunjukkan bahwa tingkat perekomendasian Swalayan Maximart Thamrin Plaza oleh konsumen Swalayan Maximart Thamrin Plaza yang telah melakukan pembelian pasta gigi lebih dari 3 kali kepada orang lain cukup tinggi.

c. Pada pernyataan 1 (Menjadi konsumen swalayan Maximart adalah pilihan yang tepat), responden mayoritas menjawab setuju yaitu sebanyak 67 orang (69,8%), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7 orang (7,3%), responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 19 orang (19,8%), dan responden yang menyatakan tidak setuju 3 orang (3,1%). Hal ini berarti tingkat keyakinan responden sebagai konsumen Swalayan Maximart Thamrin Plaza adalah pilihan yang tepat.

(73)

yang menyatakan tidak setuju 4 orang (4,2%). Mayoritas responden menyatakan setuju untuk tetap menjadi konsumen Swalayan Maximart Thamrin Plaza sebagai tempat untuk berbelanja.

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) terhadap Loyalitas konsumen Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan. Analisis ini dilakukan denngan bantuan SPSS versi 16,0 dengan menggunakan metode enter. Metode enter ini digunakan untuk analisis regresi agar dapat mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent.

Tabel 4.8

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method 1 ManajemenRantai

Pasokana . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: LoyalitasKonsumen

Sumber : Hasil pengelolahan SPSS 16,0 (Desember,2010)

(74)

Y= a + bX Dependent Variabel : Loyalitas Konsumen

Sumber : Hasil pengelolahan SPSS 16,0 (Desember,2010)

Berdasarkan hasil pengelolahan data pada Tabel 4.8, dapat dirumuskan model persamaan regresi Linear Sederhana sebagai berikut :

Y= 6,385 + 0,232X

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 6,385, menunjukkan harga konstan, dimaan jika nilai variabel independen sama dengan nol, maka Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) terhadap Loyalitas Konsumen (Y) sama dengan 6,385.

b. Koefisien regresi Variabel Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) (X) = 0,232, menunjukkan bahwa variabel Manajemen

(75)

Management) ditingkatkan maka Loyalitas Konsumen Swalayan

Maximart Thamrin Palza Medan akan bertambah sebesar 0,232. c. Standar error (e) menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu. 3. Uji Signifikan Individual

Uji t dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas (X) apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara parsial. Uji t dilakukan dengan mengunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan model hipotesis untuk dan Ha

b. Mencari Nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan mementukan derajat kebebasan.

c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.

d. Mencari nilai Thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 16,0 for Windows.

Hasil pengujiannya sebagai berikut :

a. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t ini adalah sebagai berikut: H0 : B = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) yaitu Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Loyalitas Konsumen.

Gambar

TABEL 1.1 PERKEMBANGAN BISNIS RITEL DI MEDAN TAHUN 2004-2009
Gambar 1.1 : Kerangka Pemikiran Sumber : Pujawan (2005: 5) dan Olson dalam Musanto (2004)
Gambar  2.1 Aspirasi Pelanggan dan Kemampuan Strategis Supply Chain Sumber : Pujawan (2005 : 5)
Gambar 3.2 Logo Swalayan Maju Bersama dan Swalayan Maximart
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Pabrik Beras Sukoreno Makmur telah melakukan aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi dalam sistem manajemen rantai pasok padi

Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) volume penjualan tape menunjukkan penurunan, (2) pendapatan agroindustri tape dalam sekali produksi adalah menguntungkan, (3) kondisi

Kabupaten Jember; (4) Aliran keuangan dalam rantai pasokan komoditas cabai merah besar di Kabupaten Jember dibedakan menjadi 12 macam aliran dimana dalam aliran

Analisis Rantai Pasokan (Supply Chain) Suwar-Suwir di Kabupaten Jember , Desy Intan Purnama Sari, 081510601006, Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) terdapat 3 aliran dalam rantai pasokan daging sapi di Kota Surakarta yaitu aliran produk, aliran keuangan dan aliran

Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) terdapat 3 aliran dalam rantai pasokan daging sapi di Kabupaten Jember yaitu aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi yang

Analisis Rantai Pasokan (Supply Chain) Komoditas Cabai Merah Besar Di Kabupaten Jember.. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lembaga–lembaga yang terlibat dalam rantai pasokan di Industri Kecil Keripik Kentang Kota Batu adalah pemasok, pabrik, pengecer, konsumen, dan