ABSTRAK
ANALISIS YURIDIS KEGIATAN INVESTASI SURAT BERHARGA NEGARA OLEH LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK DITINJAU DARI POJK
NO.1/POJK.5/2016
*) Samuel Christian P. Sitompul **) Bismar Nasution ***) Mahmul Siregar
Pemerintah memerlukan sumber pendanaan untuk membiayai program pembangunan jangka panjang dengan menerbitkan surat berharga negara (SBN). Ketersediaan SBN dan likuiditas pasar SBN merupakan faktor penting dalam stabilitas perekonomian dan kedua faktor tersebut sangat dipengaruhi oleh peran dari investor. Kebutuhan pendanaan Pemerintah dalam SBN tersebut sesuai dengan karakteristik lembaga jasa keuangan non-bank yang merupakan long term investor(investor jangka panjang)sehingga kewajiban lembaga jasa keuangan non-bank untuk melakukan penempatan investasi dalam bentuk SBN.Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan tentang surat berhargadalam peraturan perundang-undangan di Indonesia, kemudian kegiatan investasi oleh lembaga jasa keuangan non-bank dan pengaturan kegiatan investasi surat berharga negara oleh lembaga jasa keuangan non-bank.
Skripsi ini menggunakan metode penelitian normatif yang bersifat deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Kemudian data yang telah terkumpul tersebut dianalisis secara normatif kualitatif.
Adapun kesimpulannya adalah surat berharga dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia adalah diatur dalam ketentuan di Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) yang terdiri dari wesel, surat cek, bilyet giro, saham dan obligasi.Ketentuan kegiatan investasi oleh lembaga jasa keuangan non-bank diatur dalam setiap peraturan menteri keuangan, dalam bentuk deposito berjangka daninvestasi jangka pendek dalam surat berharga yang diperdagangkan (trading securities). Kegiatan investasi surat berharga negara oleh lembaga jasa keuangan non-bank diatur dalam Peraturan OJK No. 1/POJK.05/2016 tentang Investasi Surat Berharga Negara Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank merupakan dasar hukum dalam mengatur kewajiban lembaga jasa keuangan non-bank untuk melakukan penempatan investasi pada surat berharga negara baik itu dalam bentuk surat utang negara atau surat berharga syariah negara.
Kata kunci : InvestasiSurat Berharga, Surat Berharga Negara, Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank
*) Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara **) Dosen Pembimbing I
***) Dosen Pembimbing II