• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbaikan Beberapa Sifat Kimia Inceptisol Melalui Pemberian Kompos Pelepah Sawit dan Kaitannya Dengan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbaikan Beberapa Sifat Kimia Inceptisol Melalui Pemberian Kompos Pelepah Sawit dan Kaitannya Dengan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA Tanah Inceptisol

Inceptisol merupakan tanah awal yang berada di wilayah humida yang mempunyai horizon teralterasi, tetapi tidak menunjukkan adanya iluviasi, eluviasi, dan pelapukan yang ekstrim. Kurang lebih tanah yang ekuivalen adalah gley humik, dan glei humik rendah (Sutanto, 2005).

Inceptisol ialah tanah muda yang masih berkembang. Profilnya mempunyai horizon yang dianggap pembentukannya agak lambat sebagai hasil aleterasi bahan induk, horizon-horizonnya tidak memperlihatkan hasil hancuran yang ekstrim. Horizon timbunan liat dan besi alumunium oksida yang jelas tidak ada pada golongan ini. Perkembangan profil golongan ini lebih erkembang dibanding Entisol. Tanah-tanah yang dulunya dikelaskan sebagai hutan coklat, andosol, dan tanah coklat dimasukan kedalam Inceptisol (Munir, 1996).

Konsep sentral Inceptisol adalah tanah – tanah dari daerah dingin atau sangat panas, lembab, sub lembab, dan yang mempunyai horizon kambik dan epipedon okrik. Informasi sifat tanah ini membantu dalam pengklasifikasian ke dalam system klasifikasi tanah baku, sehingga dapat memberikan pengetahuan

awal tentang pengolahan tanah ini, terutama dalam ekosistem lahan kering (Soil Survey Staff, 2011)

(2)

rendah sampai sedang dan sebagian lagi sedang sampai tinggi. Kandungann lapisan atas selalu lebih tinggi daripada lapisan bawah, dengan rasio C/N tergolong rendah (5-10) sampai sedang (10-18) (Puslittanak, 2000).

Tanah Inceptisol di Indonesia bervariasi, dalam kesuburan dari tingkat yang sangat rendah ke tinggi, tingkat keasaman dari asam ke netral, bahan organik dari menengah sampai rendah, potensi N dan P dari rendah ke tinggi, K potensial dari sangat rendah, KTK (Kapasistas Tukar Kation) dari sangat rendah sampai tinggi (Syafruddin et al. 2009).

Kompos Limbah Kelapa Sawit

Kompos telah digunakan sejak dahulu sebagai pupuk organik yang sangat penting untuk memperbaiki sifat-sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Jauh sebelum pupuk kimia digunakan, para petani memanfaatkan sisa-sisa pakan yang bercampur dengan kotoran dan cairan urin ternak sebagai kompos. Munculnya pupukk imia menyebabkan para petani bergeser menggunakan pupuk kimia daripada pupuk kompos karna jauh lebih praktis dan efisien. Namun demikian, disadari atau tidak pemakaian pupuk kimia yang berlebihan tanpa dibarengi kompos dalam jangka panjang menurunkan kemampuan tanah untuk menunjang pertumbuhan tanaman (Suwardi, 2004).

(3)

Limbah kelapa sawit yang umum dijadikan kompos biasanya ialah tandan kosong kelapa sawit. Sentana dkk (2010 menyebutkan karakteristik dari kompos tandan kosong kelapa sawit adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Karakteristik Kompos TKKS

Parameter Satuan Kualitas Standar Kompos

SNI 19-7030-2004

Kadar Air % 18,37 < 50

C-Organik % 29,56 9,8 – 32

N total % 2,06 > 0, 40

C/N ratio - 14 10 – 20

P2O5 % 0,79 > 0,10

K2O % 9,57 > 0, 20

CaO % 1,19 < 0,50

MgO % 1,25 < 0,60

Pemberian amelioran seperti bokashi tankos kelapa sawit juga sangat membantu dalam penyediaan sumber hara makro dan mikro secara lengkap walaupun dalam jumlah relative kecil (N, P, K, Ca, Mg, Zn, Cu, B, Mo, dan Si), selain itu bokashi tankos kelapa sawit ke dalam tanah akan memacu perkembangan mikro organisme agar tetap bertahan hidup yang akan membantu dalam penyerapan sumber makanan yang akan digunakan untuk fotosintesis makanan, sehingga pertumbuhan tanaman akan lebih ( Safitri dkk, 2013).

Bahan organik dan Pengaruhnya terhadap Tanah

(4)

Mukhlis dkk (2011) menjelaskan mengenai sifat dan pengaruh bahan organik terhadap tanah daot dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Sifat Umum Bahan Organik dan Pengaruhnya Terhadap Tanah.

Sifat Ciri Pengaruh pada tanah

Warna

(5)

pengaruhnya terhadap tekstur, tanah bertekstur berat memiliki bahan organic yang

lebih dibanding tanah bertekstur lempung dan lempung memiliki kandungan yang

lebih banyak daripada tanah berpasir. Pada factor iklim dijelaskan bahwa tanah

yang terbentuk dibawah drainase yang buruk seperti tanah inceptisol dan Histosol

mengalami pengahncuran bahan residu bahan organic oleh mikroorganisme pada

temperatur yang tinggi (Stevenson, 1982).

Secara umum tingkat bahan organik yang lebih tinggi mengakibatkan bulk density tanah yang lebih rendah. Kestabilan agregat yang lebih tinggi diasosiasikan dengan kandungan bahan organik tanah yang lebih tinggi yang meningkatkan porositas yang mengakibatkan bulk density tanah lebih rendah. Meski demikian, bulk density juga dipengaruhi oleh sifat tanah yang lain seperti tekstur tanah, tipe mineral liat, sodisitas, basa tukar, dan adanya besi oksida dan alumunium oksida (Murphy, 2014).

Nutrisi Jagung

N, P, dan K adalah nutrisi yang paling dibutuhkan untuk tanaman pertumbuhan dan produksi jagung. Kebutuhan pupuk jagung varietas Pioner 23 yaitu 300 kg/ha Urea, 100kg/ha SP-36 dan 50kg/ha KCl. (Adnan dkk, 2010). Untuk itu, sistem pengelolaan hara yang tepat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan optimum tanaman.

(6)

Penggunaan Sesbania rostrata dapat meningkatkan hasil jagung 42% pada tanah Ultisol Jawa Barat (Syfruddin et al. 2007).

Menurut Safitri et al.(2013) pemberian bokashi tankos kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung minggu ke-2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Dari hasil uji BNJ dan semua rata-rata variabel yang diamati pada penelitian bahwa dengan dosis 656 g/polybag memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman minggu ke-2, Pemberrian dosis 1257 g/polybag memberikan hasil yang terbaik terhadap tinggi tanaman minggu ke 3, 4, 5, 6. Sedangkan dosis 957 g/polybag memberikan hasil yang terbaik terhadap tinggi tanaman minggu ke-7. dosis 957 g/polybag dan 1257 g/polybag merupakan perlakuan dengan dosis yang tertinggi diantara perlakuan lainnya, sehingga semakin tinggi dosis bokashi tankos kelapa sawit maka pertumbuhan tanaman semakin baik.

Pengaruh Nitrogen meningkatakan protoplasma menimbulkan beberapa akibat antara lainterjadi peningkatan ukuran sel. Fosfor cenderung ditemui pada biji dan titik tumbuh. Sementara kalium berperan dalam pembentukan pati dan translokasi gula (Damanik dkk, 2011).

Novizan (2004) dalam Marvelia dkk (2006) yang menyatakan bahwa tanaman justru tampak seperti kekurangan unsur hara setelah diberi pupuk kompos yang belum terurai sempurna karena selama proses penguraian sampai proses peguraian sempurna, tanaman akan bersaing dengan mikroorganisme tanah untuk memperebutkan unsur hara sehingga terjadi imobilisasi hara yang menyebabkan tidak tersedia bagi tanaman.

(7)

Gambar

Tabel 1. Karakteristik Kompos TKKS
Tabel 2. Sifat Umum Bahan Organik dan Pengaruhnya Terhadap Tanah.

Referensi

Dokumen terkait

Keadaan ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu karena sumber N berupa kandungan bahan organik dalam tanah yang tergolong rendah sampai sangat rendah,

Hal ini diduga karena bahan organik memperbaiki sifat fisik tanah seperti struktur tanah, porositas, aerasi dan drainase, yang berakibat tanaman dapat berkembang dan

Oleh karena itu, pemberian kompos pupuk kandang sapi disertai MPF diharapkan dapat membantu meningkatkan kandungan bahan organik, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk petroganik dan mulsa jerami 0,5ton/ha nyata meningkatkan C-organik tanah dan pH tanah, dan pemberian pupuk kandang domba

Peranan pemberian pupuk organik pada sistem pertanian ini terhadap sifat fisika tanah antara lain adalah : (a) memperbaiki struktur tanah karena bahan organik dapat

dalam tanah, juga meningkatkan kandungan bahan organik tanah yang sangat. diperlukan bagi perbaikan sifat

Penggunaan pupuk organik dalam sistem pertanian organik dapat memberikan berbagai manfaat seperti meningkatkan kandungan bahan organik tanah, sehingga memperbaiki

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos pupuk kandang sapi yang dicampur biochar belum dapat memperbaiki kandungan bahan organik tanah, bobot volume,